Anda di halaman 1dari 7

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
No. 108 K/Pid.Sus/2013
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG

do
gu memeriksa perkara pidana khusus dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai
berikut dalam perkara Terdakwa :

In
Nama : ACH. MUDARIS ;
A
Tempat lahir : Pamekasan;
Umur / tanggal lahir : 37 tahun / 24 Mei 1974;
ah

lik
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
Tempat tinggal : Jalan KH. Sin Haji Kecamatan Kota
am

ub
Kabupaten Pamekasan ;
Agama : Islam;
Pekerjaan : PNS Dispora Kab. Pamekasan;
ep
k

Termohon Kasasi/ Terdakwa berada di luar tahanan ;


ah

Yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Pamekasan karena didakwa :


R

si
Bahwa ia Terdakwa ACH. MUDARIS pada hari senin tanggal 24 Januari 2011

ne
ng

sekitar pukul 13.30 WIB, atau sekitar itu atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam
bulan Januari 2011, bertempat di rumah kontrakan Terdakwa di Desa Taro’an,
Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain

do
gu

yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Pamekasan, dilarang


menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya menurut hukum yang berlaku
In
A

baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan perawatan atau
pemeliharaan kepada orang tersebut, perbuatan itu dilakukan oleh Terdakwa dengan
ah

lik

cara-cara sebagai berikut :


• Bahwa sebelumnya Terdakwa menikah dengan saksi korban MAS’UDAH secara
m

ub

sak di KUA Kecamatan Pelenga’an, Kabupaten Pamekasan pada hari senin


tanggal 10 Juli 2000 sekitar pukul 08.45 WIB. Dan dari pernikahan tersebut telah
ka

dikarunai 2 (dua) orang anak, yang pertama anak perempuan bernama IRA (10
ep

tahun) yang kedua anak laki-laki bernama DIMAS (3 tahun) dan setelah
ah

melangsungkan perkawinan tersebut Terdakwa bersama saksi korban


R

MAS’UDAH serta mertua Terdakwa yang bernama MUAMINAH tinggal


es

bersama di rumah kontrakan di Desa Taro’an, Kec. Tlanakan, Pamekasan ;


M

ng

on

Hal. 1 dari 7 hal. Put. No. 108 K/Pid.Sus/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa kemudian pada bulan Desember 2010 hubungan Terdakwa dengan saksi

si
korban MAS’UDAH tidak harmonis, dimana saksi korban MAS’UDAH
mencurigai Terdakwa telah berselingkuh dengan perempuan lain, sehingga

ne
ng
terjadi pertengkaran cekcok mulut antara Terdakwa dengan saksi korban
MAS’UDAH dan semenjak kejadian tersebut, Terdakwa langsung pergi

do
gu meninggalkan saksi korban MAS’UDAH dan tidak kembali lagi ke rumah
kontrakan, barulah kemudian pada hari Senin tanggal 24 Januari 2011 sekitar
pukul 13.30 WIB Terdakwa pulang ke rumah kontrakannya, akan tetapi pada

In
A
saat itu saksi korban MAS’UDAH beserta kedua anaknya dan mertuanya sudah
tidak berada di rumah kontrakan tersebut, selanjutnya Terdakwa mendatangi
ah

lik
paman saksi korban MAS’UDAH bermaksud menanyakan keberadaan saksi
korban MAS’UDAH, ternyata saksi korban MAS’UDAH bersama kedua
am

ub
anaknya tinggal di rumah orang tuanya di Desa Pangtonggel, Kec. Propo, Kab.
Pamekasan ;
• Bahwa kemudian pada hari Jumat tanggal 04 Februari 2011 Terdakwa datang ke
ep
k

rumah orang tuanya saksi korban MAS’UDAH di Desa Pangtonggel, Kecamatan


ah

Propo, Kabupaten Pamekasan, kan tetapi saksi korban MAS’UDAH tidak mau
R

si
menemui Terdakwa dan pada saat itu Terdakwa hanya berbicara dengan kedua
anaknya, lalu Terdakwa memberikan uang sebesar Rp. 100.000,- kepada IRA,

ne
ng

setelah itu pada hari Kamis tanggal 03 Maret 2011 Terdakwa datang lagi ke
rumah orang tua saksi korban MAS’UDAH, namun saat itu Terdakwa tidak

do
gu

bertemu dengan saksi korban MAS’UDAH dan kedua anaknya, kemudian


barulah pada hari Senin tanggal 28 Maret 2011 sekitar pukul 11.30 WIB. saksi
In
A

korban MAS’UDAH melaporkan ke kantor Polres Pamekasan ;


Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 9 ayat
ah

(1) jo Pasal 49 huruf a UU RI No. 23 tahun 2004 ;


lik

Mahkamah Agung tersebut ;


Membaca tuntutan pidana Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
m

ub

Pamekasan tanggal 29 Desember 2011 sebagai berikut :


ka

1 Menyatakan Terdakwa ACH. MUDARIS telah bersalah melakukan tindak


ep

pidana menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangga sebagaimana diatur


dalam Pasal 9 ayat 1 Jo Pasal 49 huruf a UU RI No.23 tahun 2004;
ah

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ACH. MUDARIS dengan pidana penjara


es

selama : 6 (enam) bulan ;


M

ng

on

2
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menyatakan barang bukti berupa :

R
1 (satu) buku nikah atas nama Akhmad Mudaris dan Mas’udah dikembalikan kepada

si
Terdakwa ACH. MUDARIS ;

ne
ng
4. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 2000.-
(dua ribu rupiah) ;

do
Membaca putusan Pengadilan Negeri Pamekasan No. 205/Pid.B/2011/PN.Pks.
gu tanggal 31 Januari 2012 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
1 Menyatakan Terdakwa ACH. MUDARIS tidak terbukti secara sah dan

In
A
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diuraikan dalam
dakwaan tunggal ;
ah

lik
2 Membebaskan Terdakwa ACH. MUDARIS tersebut dari segala dakwaan
tersebut di atas ;
am

ub
3 Memulihkan hak-hak Terdakwa dalam kemampuan, harkat dan martabatnya
seperti keadaan semula ;
ep
4 Menyatakan barang bukti berupa :
k

• 1 (satu) buku nikah atas nama Akhmad Mudaris dan Mas’udah dikembalikan
ah

kepada yang berhak ;


R

si
5 Membebankan biaya perkara kepada negara. ;
Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No. 205/Akta Pid/2011/

ne
ng

PN.Pks. yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Pamekasan yang
menerangkan, bahwa pada tanggal 13 Februari 2012 Jaksa/ Penuntut Umum pada

do
gu

Kejaksaan Negeri Pamekasan mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan


Pengadilan Negeri tersebut ;
In
A

Memperhatikan memori kasasi tanggal 24 Februari 2012 dari Jaksa/ Penuntut


Umum sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
ah

Pamekasan pada tanggal 24 Februari 2012;


lik

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;


Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dijatuhkan dengan
m

ub

hadirnya Pemohon Kasasi/ Jaksa/ Penuntut Umum pada tanggal 31 Januari 2012 dan
ka

Jaksa/ Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 13 Februari 2012
ep

serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pamekasan


pada tanggal 24 Februari 2012, dengan demikian permohonan kasasi beserta dengan
ah

alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut
es

undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;
M

ng

on

Hal. 3 dari 7 hal. Put. No. 108 K/Pid.Sus/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa pasal 244 KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara

R
Pidana) menentukan bahwa terhadap putusan perkara pidana yang diberikan pada

si
tingkat terakhir oleh pengadilan lain, selain daripada Mahkamah Agung, Terdakwa atau

ne
ng
Penuntut Umum dapat mengajukan permintaan kasasi kepada Mahkamah Agung kecuali
terhadap putusan bebas ;

do
Menimbang, bahwa akan tetapi Mahkamah Agung berpendapat bahwa selaku
gu badan Peradilan Tertinggi yang mempunyai tugas untuk membina dan menjaga agar
semua hukum dan undang-undang di seluruh wilayah Negara diterapkan secara tepat

In
A
dan adil, serta dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi No. 114/PUU-X/2012
tanggal 28 Maret 2013 yang menyatakan frasa “kecuali terhadap putusan bebas” dalam
ah

lik
Pasal 244 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tersebut tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat, maka Mahkamah Agung berwenang memeriksa permohonan kasasi
am

ub
terhadap putusan bebas;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi pada
pokoknya sebagai berikut :
ep
k

1 Bahwa Pengadilan Negeri yang memeriksa dan mengadili perkara atas nama
ah

Terdakwa ACH. MUDARIS telah salah tidak menerapkan hukum tidak


R

si
sebagaimana mestinya telah didasarkan penafsiran yang keliru terhadap sebutan
unsur delik “menelantarkan” yakni dikaitkan Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang

ne
ng

No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyatakan yang menelantarkan bukan


Terdakwa yang menelantarkan tetapi saksi korban MAS’UDAH (isteri) yang

do
gu

menelantarkan Terdakwa yang seharusnya Majelis Hakim pengertian


“menelantarkan” mengacu pada Pasal 49 yang berkaitan erat dengan ketentuan
In
Pasal 9 Undang-Undang No.23 Tahun 2003 tentang Penghapusan Kekerasan
A

Dalam Rumah Tangga yang pengertian atau klasifikasi dari perbuatan


“menelantarkan” terwujud dalam bentuk tidak memberikan kehidupan,
ah

lik

perawatan, atau pemeliharaan kepada orang dalam lingkup rumah tangganya.


Oleh karenanya unsur penting dan diperlukan penafsiran secara sistematis, maka
m

ub

putusan tersebut bebas tidak murni;


2 Bahwa Pengadilan Negeri Pamekasan yang memeriksa dan mengadili perkara
ka

ep

atas nama ACH. MUDARIS telah salah tidak menerapkan atau menerapkan
peraturan hukum tidak sebagaimana mestinya yaitu salah dalam menafsirkan
ah

unsur-unsur delik yang ada dalam surat dakwaan atau dengan kata lain telah
R

es

melakukan penafsiran yang keliru terhadap unsur delik yang ada dalam surat
M

dakwaan yaitu unsur “menelantarkan” hal mana menurut Majelis Hakim


ng

on

4
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bukannya Terdakwa yang menelantarkan isterinya (saksi korban) MAS’UDAH,

R
akan tetapi sebaliknya saksi korban MAS’UDAH yang menelantarkan suaminya

si
(Terdakwa) sebab tugas isteri menurut Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang No.1

ne
ng
tahun 1974 tentang perkawinan adalah isteri wajib mengatur rumah tangga
sebaik-baiknya;

do
Bahwa unsur penting dalam jenis tindak pidana ini adalah frasa “menelantarkan”
gu dimana Undang-Undang KDRT tidak memberikan pengertian tentang hal ini
berbeda dengan kekerasan fisik, psikis dan seksual, yang diberikan pengertian secara

In
A
normatif, oleh karenanya diperlukan penafsiran secara sistematis yakni dalam Pasal
49 yang berkaitan erat dengan ketentuan Pasal 9 Undang-Undang KDRT yang
ah

lik
menyatakan :
a Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya,
am

ub
padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau persetujuan atau perjanjian ia
wajib memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang
tersebut;
ep
k

b Penelantaran sebagaimana dimaksud ayat (1) juga berlaku bagi setiap orang yang
ah

mengakibatkan keterangan ekonomi dengan cara membatasi dan/ atau melarang


R

si
untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah sehingga korban berada di
bawah;

ne
ng

Dalam hal tersebut maka pengertian atau kualifikasi dari perbuatan “menelantarkan”
terwujud dalam bentuk tidak memberikan pemeliharaan kepada orang dalam lingkup

do
gu

rumah tangganya atau membatasi dan/ atau melarang untuk bekerja yang layak di
dalam atau di luar rumah sehingga korban berada di bawah kendali orang tersebut,
In
lantas apa yang dimaksud dengan orang atau korban terlantar sebagai bahan
A

perbandingan kajian perlu dinyatakan pengertian dari anak terlantar menurut


Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yakni anak yang
ah

lik

tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar (vide Pasal 1 angka 6 );


3 Bahwa Pengadilan Negeri Pamekasan telah membebaskan Terdakwa ACH.
m

ub

MUDARIS telah melampaui batas wewenangnya melakukan pengkajian Pasal


34 ayat (1) Undang-Undang No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan, dan telah
ka

ep

melanggar Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang No.14 tahun 1970 tersebut ada
pada Mahkamah Agung yang dilakukan dalam pemeriksaan kasasi;
ah

Dengan demikian dalam menjatuhkan putusannya telah melampaui batas


R

es

wewenangnya. Oleh sebab itu putusan tersebut batal demi hukum;


M

ng

on

Hal. 5 dari 7 hal. Put. No. 108 K/Pid.Sus/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4 Bahwa Pengadilan Negeri Pamekasan dalam putusannya pada penyebutan unsur-

R
unsurnya tidak lengkap yakni dalam pertimbangannya menyatakan Pasal 9 ayat

si
(1) jo. Pasal 49 huruf a Undang-Undang No.23 tahun 2004 tentang Penghapusan

ne
ng
Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang unsur-unsurnya sebagai berikut :
1 Unsur setiap orang;

do
2 Unsur menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangga;
gu Pasal 49 huruf a Undang-Undang No.23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga selayaknya sebagai berikut :

In
A
“Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya,
padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau
ah

lik
perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada
orang tersebut;
am

ub
Oleh karena itu dalam penyebutan unsur tidak lengkap batal demi hukum;
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat :
Bahwa alasan kasasi Penuntut Umum tidak dapat dibenarkan karena Judex Facti/
ep
k

Pengadilan Negeri tidak salah menerapkan hukum, lagi pula alasan a quo merupakan
ah

penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan,


R

si
keberatan semacam itu tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat
kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak

ne
ng

diterapkan suatu peraturan hukum atau peraturan hukum tidak diterapkan sebagaimana
mestinya, atau apakah cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan Undang-

do
gu

Undang, dan apakah Pengadilan telah melampaui batas wewenangnya, sebagaimana


yang dimaksud dalam pasal 253 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Undang-
In
Undang No.8 tahun 1981);
A

Bahwa Judex Facti/ Pengadilan Negeri sudah tepat dalam pertimbangan,


kesimpulan dan putusannya yang menyatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan
ah

lik

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya, kemudian


membebaskan Terdakwa tersebut dari segala dakwaan;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata,


putusan Judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau
ka

ep

undang-undang, maka permohonan kasasi tersebut harus ditolak ;


Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka Terdakwa harus
ah

dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ;


R

es

Memperhatikan Undang-Undang No.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan


M

Kehakiman, Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum


ng

on

6
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Acara Pidana, Undang-Undang No.14Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung

R
sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun

si
2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No.3 Tahun 2009 serta peraturan

ne
ng
perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
MENGADILI

do
gu Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: JAKSA/ PENUNTUT
UMUM pada Kejaksaan Negeri Pamekasan tersebut ;
Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi ini kepada Negara;

In
A
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada
hari Selasa, tanggal 19 Agustus 2014 oleh Dr. H.M. Imron Anwari, SH.,Sp.N.,MH.
ah

lik
Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Militer yang ditetapkan oleh Ketua
Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. H. Andi Samsan Nganro, SH.,MH. dan
am

ub
Dr. Salman Luthan, SH.,MH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-
Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Bambang Ariyanto, SH.,MH. Panitera
ep
k

Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/ Jaksa/ Penuntut Umum dan
ah

Terdakwa.
R

si
Hakim-Hakim Anggota : Ketua:

ne
ng

Ttd. Ttd.
Dr. H. Andi Samsan Nganro, SH.,MH. Dr. H.M. Imron Anwari, SH.,Sp.N.,MH.

do
gu

Ttd.
Dr. Salman Luthan, SH.,MH.
In
Panitera Pengganti :
A

Ttd.
Bambang Ariyanto, SH.,MH.
ah

lik

Untuk salinan
m

Mahkamah Agung – RI
ub

a.n. Panitera
Panitera Muda Pidana Khusus
ka

ep
ah

ROKI PANJAITAN, SH.


Nip.1959 04301985121001
R

es
M

ng

on

Hal. 7 dari 7 hal. Put. No. 108 K/Pid.Sus/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Anda mungkin juga menyukai