Putusan 108 K Pid - Sus 2013 20211013
Putusan 108 K Pid - Sus 2013 20211013
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
No. 108 K/Pid.Sus/2013
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
do
gu memeriksa perkara pidana khusus dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai
berikut dalam perkara Terdakwa :
In
Nama : ACH. MUDARIS ;
A
Tempat lahir : Pamekasan;
Umur / tanggal lahir : 37 tahun / 24 Mei 1974;
ah
lik
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
Tempat tinggal : Jalan KH. Sin Haji Kecamatan Kota
am
ub
Kabupaten Pamekasan ;
Agama : Islam;
Pekerjaan : PNS Dispora Kab. Pamekasan;
ep
k
si
Bahwa ia Terdakwa ACH. MUDARIS pada hari senin tanggal 24 Januari 2011
ne
ng
sekitar pukul 13.30 WIB, atau sekitar itu atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam
bulan Januari 2011, bertempat di rumah kontrakan Terdakwa di Desa Taro’an,
Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain
do
gu
baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan perawatan atau
pemeliharaan kepada orang tersebut, perbuatan itu dilakukan oleh Terdakwa dengan
ah
lik
ub
dikarunai 2 (dua) orang anak, yang pertama anak perempuan bernama IRA (10
ep
tahun) yang kedua anak laki-laki bernama DIMAS (3 tahun) dan setelah
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• Bahwa kemudian pada bulan Desember 2010 hubungan Terdakwa dengan saksi
si
korban MAS’UDAH tidak harmonis, dimana saksi korban MAS’UDAH
mencurigai Terdakwa telah berselingkuh dengan perempuan lain, sehingga
ne
ng
terjadi pertengkaran cekcok mulut antara Terdakwa dengan saksi korban
MAS’UDAH dan semenjak kejadian tersebut, Terdakwa langsung pergi
do
gu meninggalkan saksi korban MAS’UDAH dan tidak kembali lagi ke rumah
kontrakan, barulah kemudian pada hari Senin tanggal 24 Januari 2011 sekitar
pukul 13.30 WIB Terdakwa pulang ke rumah kontrakannya, akan tetapi pada
In
A
saat itu saksi korban MAS’UDAH beserta kedua anaknya dan mertuanya sudah
tidak berada di rumah kontrakan tersebut, selanjutnya Terdakwa mendatangi
ah
lik
paman saksi korban MAS’UDAH bermaksud menanyakan keberadaan saksi
korban MAS’UDAH, ternyata saksi korban MAS’UDAH bersama kedua
am
ub
anaknya tinggal di rumah orang tuanya di Desa Pangtonggel, Kec. Propo, Kab.
Pamekasan ;
• Bahwa kemudian pada hari Jumat tanggal 04 Februari 2011 Terdakwa datang ke
ep
k
Propo, Kabupaten Pamekasan, kan tetapi saksi korban MAS’UDAH tidak mau
R
si
menemui Terdakwa dan pada saat itu Terdakwa hanya berbicara dengan kedua
anaknya, lalu Terdakwa memberikan uang sebesar Rp. 100.000,- kepada IRA,
ne
ng
setelah itu pada hari Kamis tanggal 03 Maret 2011 Terdakwa datang lagi ke
rumah orang tua saksi korban MAS’UDAH, namun saat itu Terdakwa tidak
do
gu
ub
ng
on
2
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Menyatakan barang bukti berupa :
R
1 (satu) buku nikah atas nama Akhmad Mudaris dan Mas’udah dikembalikan kepada
si
Terdakwa ACH. MUDARIS ;
ne
ng
4. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 2000.-
(dua ribu rupiah) ;
do
Membaca putusan Pengadilan Negeri Pamekasan No. 205/Pid.B/2011/PN.Pks.
gu tanggal 31 Januari 2012 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
1 Menyatakan Terdakwa ACH. MUDARIS tidak terbukti secara sah dan
In
A
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diuraikan dalam
dakwaan tunggal ;
ah
lik
2 Membebaskan Terdakwa ACH. MUDARIS tersebut dari segala dakwaan
tersebut di atas ;
am
ub
3 Memulihkan hak-hak Terdakwa dalam kemampuan, harkat dan martabatnya
seperti keadaan semula ;
ep
4 Menyatakan barang bukti berupa :
k
• 1 (satu) buku nikah atas nama Akhmad Mudaris dan Mas’udah dikembalikan
ah
si
5 Membebankan biaya perkara kepada negara. ;
Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No. 205/Akta Pid/2011/
ne
ng
PN.Pks. yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Pamekasan yang
menerangkan, bahwa pada tanggal 13 Februari 2012 Jaksa/ Penuntut Umum pada
do
gu
ub
hadirnya Pemohon Kasasi/ Jaksa/ Penuntut Umum pada tanggal 31 Januari 2012 dan
ka
Jaksa/ Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 13 Februari 2012
ep
alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut
es
undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa pasal 244 KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara
R
Pidana) menentukan bahwa terhadap putusan perkara pidana yang diberikan pada
si
tingkat terakhir oleh pengadilan lain, selain daripada Mahkamah Agung, Terdakwa atau
ne
ng
Penuntut Umum dapat mengajukan permintaan kasasi kepada Mahkamah Agung kecuali
terhadap putusan bebas ;
do
Menimbang, bahwa akan tetapi Mahkamah Agung berpendapat bahwa selaku
gu badan Peradilan Tertinggi yang mempunyai tugas untuk membina dan menjaga agar
semua hukum dan undang-undang di seluruh wilayah Negara diterapkan secara tepat
In
A
dan adil, serta dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi No. 114/PUU-X/2012
tanggal 28 Maret 2013 yang menyatakan frasa “kecuali terhadap putusan bebas” dalam
ah
lik
Pasal 244 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tersebut tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat, maka Mahkamah Agung berwenang memeriksa permohonan kasasi
am
ub
terhadap putusan bebas;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi pada
pokoknya sebagai berikut :
ep
k
1 Bahwa Pengadilan Negeri yang memeriksa dan mengadili perkara atas nama
ah
si
sebagaimana mestinya telah didasarkan penafsiran yang keliru terhadap sebutan
unsur delik “menelantarkan” yakni dikaitkan Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
atas nama ACH. MUDARIS telah salah tidak menerapkan atau menerapkan
peraturan hukum tidak sebagaimana mestinya yaitu salah dalam menafsirkan
ah
unsur-unsur delik yang ada dalam surat dakwaan atau dengan kata lain telah
R
es
melakukan penafsiran yang keliru terhadap unsur delik yang ada dalam surat
M
on
4
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bukannya Terdakwa yang menelantarkan isterinya (saksi korban) MAS’UDAH,
R
akan tetapi sebaliknya saksi korban MAS’UDAH yang menelantarkan suaminya
si
(Terdakwa) sebab tugas isteri menurut Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang No.1
ne
ng
tahun 1974 tentang perkawinan adalah isteri wajib mengatur rumah tangga
sebaik-baiknya;
do
Bahwa unsur penting dalam jenis tindak pidana ini adalah frasa “menelantarkan”
gu dimana Undang-Undang KDRT tidak memberikan pengertian tentang hal ini
berbeda dengan kekerasan fisik, psikis dan seksual, yang diberikan pengertian secara
In
A
normatif, oleh karenanya diperlukan penafsiran secara sistematis yakni dalam Pasal
49 yang berkaitan erat dengan ketentuan Pasal 9 Undang-Undang KDRT yang
ah
lik
menyatakan :
a Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya,
am
ub
padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau persetujuan atau perjanjian ia
wajib memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang
tersebut;
ep
k
b Penelantaran sebagaimana dimaksud ayat (1) juga berlaku bagi setiap orang yang
ah
si
untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah sehingga korban berada di
bawah;
ne
ng
Dalam hal tersebut maka pengertian atau kualifikasi dari perbuatan “menelantarkan”
terwujud dalam bentuk tidak memberikan pemeliharaan kepada orang dalam lingkup
do
gu
rumah tangganya atau membatasi dan/ atau melarang untuk bekerja yang layak di
dalam atau di luar rumah sehingga korban berada di bawah kendali orang tersebut,
In
lantas apa yang dimaksud dengan orang atau korban terlantar sebagai bahan
A
lik
ub
ep
melanggar Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang No.14 tahun 1970 tersebut ada
pada Mahkamah Agung yang dilakukan dalam pemeriksaan kasasi;
ah
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4 Bahwa Pengadilan Negeri Pamekasan dalam putusannya pada penyebutan unsur-
R
unsurnya tidak lengkap yakni dalam pertimbangannya menyatakan Pasal 9 ayat
si
(1) jo. Pasal 49 huruf a Undang-Undang No.23 tahun 2004 tentang Penghapusan
ne
ng
Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang unsur-unsurnya sebagai berikut :
1 Unsur setiap orang;
do
2 Unsur menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangga;
gu Pasal 49 huruf a Undang-Undang No.23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga selayaknya sebagai berikut :
In
A
“Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya,
padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau
ah
lik
perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada
orang tersebut;
am
ub
Oleh karena itu dalam penyebutan unsur tidak lengkap batal demi hukum;
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat :
Bahwa alasan kasasi Penuntut Umum tidak dapat dibenarkan karena Judex Facti/
ep
k
Pengadilan Negeri tidak salah menerapkan hukum, lagi pula alasan a quo merupakan
ah
si
keberatan semacam itu tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat
kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak
ne
ng
diterapkan suatu peraturan hukum atau peraturan hukum tidak diterapkan sebagaimana
mestinya, atau apakah cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan Undang-
do
gu
lik
ub
ep
es
on
6
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Acara Pidana, Undang-Undang No.14Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
R
sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun
si
2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No.3 Tahun 2009 serta peraturan
ne
ng
perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
MENGADILI
do
gu Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: JAKSA/ PENUNTUT
UMUM pada Kejaksaan Negeri Pamekasan tersebut ;
Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi ini kepada Negara;
In
A
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada
hari Selasa, tanggal 19 Agustus 2014 oleh Dr. H.M. Imron Anwari, SH.,Sp.N.,MH.
ah
lik
Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Militer yang ditetapkan oleh Ketua
Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. H. Andi Samsan Nganro, SH.,MH. dan
am
ub
Dr. Salman Luthan, SH.,MH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-
Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Bambang Ariyanto, SH.,MH. Panitera
ep
k
Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/ Jaksa/ Penuntut Umum dan
ah
Terdakwa.
R
si
Hakim-Hakim Anggota : Ketua:
ne
ng
Ttd. Ttd.
Dr. H. Andi Samsan Nganro, SH.,MH. Dr. H.M. Imron Anwari, SH.,Sp.N.,MH.
do
gu
Ttd.
Dr. Salman Luthan, SH.,MH.
In
Panitera Pengganti :
A
Ttd.
Bambang Ariyanto, SH.,MH.
ah
lik
Untuk salinan
m
Mahkamah Agung – RI
ub
a.n. Panitera
Panitera Muda Pidana Khusus
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7