a. Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau faedah baru. Manfaat atau
faedah terdiri dari faedah bentuk (form utility), misalnya tepung menjadi roti; faedah waktu (time utility),
misalnya hasil produksi ditempat produsen dipasarkan ditempat konsumen; faedah tempat (place utility)
misalnya pasir di sungai dibawah ke proyek.
b. Pengertian Produk
Produk merupakan hasil kegiatan produksi yang berwujud barang atau jasa. Barang mempunyai wujud
tertentu dan memiliki sifat-sifat fisik, dan ada tenggang waktu antara saat produksi dan yang dikonsumsi.
Pendapat lain mengatakan produk adalah hasil dari proses produksi yang semual berupa bahan mentah
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual / dipakai dan memiliki nilai tambah secara ekonomis. Produk
bersifat konkret dan nyata.
c. Jasa
Jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai wujud tertentu, serta tidak mempunyai
sifat-sifat fisik tertentu dan tidak terdapat tenggang waktu antara saat diproduksi dan saat dikonsumsi.
d. Produsen
Produsen adalah orang atau badan / lembaga yang menghasilkan produk
e. Produktivitas
Produktivitas adalah suatu perbandingan dari hasil kegiatan yang seharusnya atau kemampuan dalam
memproduksi
g. Perbedaan antara Perencanaan Proses Produk dan Perencanaan Proses Produksi
Perbedaan antara Perencanaan Proses Produk dan Perencanaan Proses Produksi. Dalam perencanaan
proses produk banyak menyangkut aspek-aspek teknis, sedangkan dalam perencanaan proses produksi
banyak menyangkut aspek-aspek ekonimis.
b. Convinience Goods
Barang konsumsi yang sifatnya mudah dicari bila diperlukan setiap saat dan tersedia di took / warung
terdekat. Contohnya : es krim, rokok, sabun, gula, permen dan sebagainya.
c. Speciality Goods
Barang kebutuhan konsumen, tetapi memerlukan pelayanan khusus dan terdapat ditoko / tempat tertentu.
Contohnya : mobil mewah, jam tangan mewah, permata dan sebagainya.
Ditinjau dari proses, produk dibagi menjadi produk massa dan produk pesanan. Produk massa adalah
produk yang dibuat secara terus menerus dan berujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Jumlah produk
yang dihasilkan relatif banyak dan sejenis. Contoh : semen, sabun, TV, handphone, pasta gigi, sampo.
Adapun produk pesanan adalah produk yang dibuat secara terputus-putus dan bertujuan untuk memenuhi
pesanan pelanggan. Jumlah produk yang dihasilkan terbatas sesuai jumlah pesanan dan produknya
beraneka ragam sesuai pesanan. Contoh : cetakan undangan, kartu nama, kusen rumah.
Ciri produk massa dan produk pesanan :
3. Jasa
Jasa adalah usaha memberikan pelayanan / servis untuk memenuhi kebutuhan pelangan. Jasa bersifat
abstrak dan tidak berwujud. Sehingga factor kepuasan pelanggan menjadi sangat penting.
Contoh usaha jasa : bengkel mobil, salon kecantikan, servis elektronika, jasa akuntansi dan perpajakan,
jasa transportasi, jasa medis / pengobatan, kursus stil mobil, wartel, warnet, perantara dan konsultasi
hukum.
Dengan memperhatikan arti pentingnya persediaan, maka perlu juga ditekankan besarnya jumlah
persediaan yang tepat dan terkendali. Masalahnya jumlah persediaan yang terlalu besar atau terlalu sedikit
dapat menimbulkan akibat-akibat yang merugikan perusahaan.
Akibat persediaan yang terlalu besar antara lain sebagai berikut :
• Negatifnya : Banyak modal yang tertanam hanya untuk persediaan saja, resiko pabrik lebih besar karena
barang hilang, rusak, terbakar, dsb, ongkos penyimpanan lebih mahal, lebih-lebih lagi bila pabrik tidak
mempunyai gudang sendiri dan harus menyewa, resiko kerugian bila terjadi perubahan harga.
• Positif : Kelancaran proses produksi lebih terjamin karena bahan tersedia setiap saat
Ø Adapun akibat persediaan yang terlalu kecil antara lain sebagai berikut :
• Positif : Sedikit modal yang tertanam untuk persediaan, resiko hilang dan rusaknya barang kecil, ongkos
penyimpanan lebih murah
• Negatif : Kontinuitas pabrik kurang terjamin lebih-lebih apabila pabrik menghadapi rush order (penjualan
tergesa-gesa)
Economic Order Quantity (EOZ)
Salah satu metode untuk menentukan jumlah persediaan yang ideal / ekonomis dari segi biaya (karena
pertimbangan tertentu tidak semua jenis persediaan bisa ditetapkan dengan cara ini) adalah dengan cara
EOQ. Dengan cara ini akan dapat ditetapkan jumlah yang paling ekonomis dalam arti jumlah memadai
dan ongkosnya rendah. Dalam perhitungannya dapat digunakan rumus :
C. Proses Produksi
1. Tahapan-Tahapan di dalam Penetapan Proses Produksi Barang dan Jasa
a. Routing : Menetapkan dan menentukan urut-urutan proses produksi dari bahan mentah menjadi produk
akhir.
b. Scheduling : Menetapkan dan menentukan jadwal operasi produksi yang disinergikan sebagai suatu
kesatuan
c. Dispatching : Menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai dilaksanakan
operasi proses produksi yang sudah direncanakan di dalam routing dan scheduling.
d. Follow-up : Menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan
mendorong terkoordinasikannya seluruh perencanaan operasi produk.
2. Proses Produksi
a. Siklus Proses Produksi
§ PROSES PRODUKSI (Produk dalam Proses)
§ INPUT (BB)
§ OUT PUT (Produk Jadi)
b. Proses Produksi
Proses produksi kegiatan mengolah produk dengan mengorbankan berbagai biaya produksi baik langsung
maupun tidak langsung dari bahan mentah / baku menjadi produk jadi siap untuk dijual.
c. Unsur-unsur Biaya Produksi
Unsur-unsur biaya produksi dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja dan biaya overhead (biaya umum)
Biaya bahan baku (BBB) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan bahan utama pembuatan
produk. Contoh :
• Bahan baku produk mebel adalah kayu
• Bahan baku produk roti adalah terigu
• Bahan baku pakaian adalah kain
Biaya tenaga kerja (BTK) adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja langsung
untuk membuat suatu produk.
Biaya Overhead adalah biaya selain BBB dan BTK yang dikeluarkan untuk membuat suatu produk jadi.
Biaya ini sering disebut biaya overhead pabrik (BOP). Dari definisi tersebut BOP ada bermacam-macam
antara lain : biaya listrik dan air, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya
penyusutan mesin / pabrik, biaya pemeliharaan mesin, dan lain sebagainya.
Setelah dilakukan pengujian, barulah diperkenalkan kepada konsumen yaitu mulai pemberian merek
produk, kemasan produk, penetapan harga, promosi dan distribusi.
Proses produksi ini berkaitan dengan ada atau tidaknya spesifikasi pembeli suatu produk. Dalam hal ini
proses produksi dibedakan menjadi :
1. Produksi Standar : produksi menghasilkan barang-barang dalam bentuk, corak,
tertentu untuk memenuhi permintaan pasar ataupun untuk persediaan
2. Produksi pesanan : produksi ini dilakukan berdasarkan adanya pesanan yang
menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan
ØFaktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan luas produksi adalah sebagai berikut :
•Bahan baku yang tersedia
•Ketersediaan tenaga kerja (ahli) yang diperlukan
•Dana yang diperlukan untuk pembiayaan
•Besarnya potensi dasar yang tersedia
Semua faktor tersebut dapat dianalisis bersama-sama dalam suatu analisis hasil dan ongkos produksi. Model
analisis yang dapat digunakan adalah analisis Titik Pulang Pokok (BEP). Titik Pulang Pokok/Break Event
Point (BEP) adalah suatu cara analisis untuk mencari hubungan antara biaya tetap, biaya variable,
keuntungan dan volume penjualan.
Ø Unsur-unsur dalam perhitungan analisis break even point adalah sebagai berikut :
• Penggolongan biaya dalam perusahaan menjadi biaya tetap dan biaya variable
• Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah sebanding dengan volume produksi
• Selama periode pelaksanaan analisis, harga jual per unit tidak berubah
• Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Bila perusahaan memproduksi lebih dari satu produk,
penghasilan dari penjualan masing-masing produk konstan
D. Penyimpanan Produk
Menyimpan adalah salah satu kegiatan dalam produksi yang dapat menciptakan kegunaan waktu (time
utility). Menyimpan merupakan fungsi kegiatan penyimpanan yang dijumpai dalam penyaluran barang
waktu perusahaan berproduksi dan pada waktu ada kegiatan penjualan.
Penyimpnan ditujukan untuk mengusahakan agar barang dagangan yang ada di dalam perusahaan
jumlahnya tidak kurang dan tidak berlebihan. Hal tersebut karena :
Hasil produksi dapat disimpan dan diamankan di dalam gudang khusus milik sendiri, gudang khusus milik
orang lain yang disewa perusahaan, lemari khusus yang aman dari pencurian, ruangan took khusus yang
aman.
Bagian penyimpanan terlebih dahulu harus mengklasifikasi barang yang akan disimpan. Apakah barang
tersebut termasuk barang yang tidak memerlukan tempat khusus ataukah barang yang memerlukan tempat
khusus.
1. Menyimpan barang yang tidak memerlukan tempat khusus dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
•Harus tertib, aman dan sehat
•Tidak mudah dimasuki tikus dan serangga
•Tidak kena debu dan kotoran
•Demi keamanan perlu dijaga oleh petugas keamanan perusahaan
Adapun fungsi dari adanya kegiatan penyimpanan yang dilakukan oleh suatu perusahaan adalah
sebagai berikut :
•Untuk menghindarkan adanya kerusakan
•Untuk tujuan spekulasi di dalam usaha
•Untuk menjaga kelancaran atau kontinuitas perusahaan
•Untuk menghemat hanya dengan melakukan pembelian produk dalam jumlah besar