Anda di halaman 1dari 4

JENIS-JENIS BANK

I. MENURUT KEPEMILIKAN MODAL

A. BANK PEMERINTAH PUSAT


Adalah bank yang seluruh modalnya, dimiliki oleh Pemerintah Pusat (Negara).
Ada 4 bank pemerintah saat ini yaitu :
1. BRI
2. BNI 46
3. BTN
4. Bank Mandiri

Ada juga Bank yang seluruh modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I
(Provinsi).
Contohnya :
1. BPD JATIM (bank pembangunan daerah jawa timur)
2. BPD JATENG (bank pembangunan daerah jawa tengah)
Dan lain-lain

Catatan : hampir semua provinsi di Indonesia, memiliki bank pembangunan daerah,


untuk menunjang pembangunan di daerah tersebut

Ada juga Bank yang seluruh modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat II
(kabupaten / kota).
Contohnya :
BPR (bank perkreditan rakyat) daerah tingkat II kota bandung
BPR (bank perkreditan rakyat) daerah tingkat II kabupaten jombang

Catatan : tidak semua pemerintah daerah tingkat II kabupaten / kota memiliki bank
pembangunan daerah, BPR atau lainnya, dikarenakan untuk mendirikan bank juga
diperlukan setoran modal yang cukup besar.

B. BANK SWASTA
Adalah bank yang seluruh modalnya dimiliki oleh perorangan (swasta), atau kelompok
Contohnya :
Bank Central Asia (BCA)
Bank Permata
Bank Muamalat
Dan lain – lain
C. BANK ASING
Adalah bank yang seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing/luar negeri (penanaman
modal asing/PMA)
Biasanya bank ini berkantor pusat di negaranya, dan membuka kantor cabang di
Indonesia
Contohnya :
Bank Of Tokyo (milik Jepang)
Bank of Amerika (milik amerika)
City Bank (milik amerika)
HSBC (hongkong sanghai bank corporation) milik China
Dan lain-lain
Untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia, pemerintah memberikan ijin
kepada bank asing untuk membuka cabang di Indonesia dengan persyaratan tertentu
yang ditetapkan

II. MENURUT STATUS TRANSAKSI YANG DILAKUKAN


A. BANK DEVISA
Adalah bank yang memperoleh ijin (boleh) untuk melakukan transaksi dengan mata
uang asing (luar negeri) selain mata uang rupiah
Contoh : BRI, BNI, BTN, MANDIRI, BCA, dll, boleh bertransaksi dengan mata uang asing
(luar negeri)
Jadi jika ada masyarakat yang akan menabung dalam mata uang luar negeri, misalnya
US$, Yen jepang, dll, diperbolehkan di bank devisa

B. BANK NON DEVISA


Adalah bank yang hanya boleh menggunakan mata uang dalam negeri (rupiah) dalam
transaksinya.
Contoh : Bank Mayora, Bank Arta Niaga Kencana, dll

III. MENURUT OPERASIONALNYA


A. BANK KONVENSIONAL
Menurut Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, bank konvensional adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional.
Artinya bank tersebut boleh menerapkan sistim “bunga” dalam kegiatan transaksinya

B. BANK SYARIAH
Sedangkan bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah (prinsip prinsip ajaran agara, khususnya agama islam), dimana dalam
kegiatan transaksinya tidak menerapkan bunga, tetapi “bagi hasil”, karena menurut
ajaran agama islam, sistim bunga adalah tidak halal, sehingga menggunakan sistim
bagi hasil

Perbedaan bank konvensional dengan bank syariah

Aspek Bank Syariah Bank Konvensional


Syariah Islam
Hukum positif yang
berdasarkan Al-Qur’an
Hukum berlaku di Indonesia
dan Hadist dan fatwa
(Perdata dan Pidana).
ulama (MUI)
Jenis usaha yang halal
Investasi Semua bidang usaha
saja
Keuntungan (profit
oriented), kemakmuran, Keuntungan (profit
Orientasi
dan kebahagian dunia oriented) semata
akhirat
Keuntungan Bagi hasil Dari bunga
Hubungan Nasabah dan Bank Kemitraan Kreditur dan debitur
Ada Ada
Bank Indonesia Bank Indonesia
Keberadaan Dewan Pengawas OJK OJK
Majelis Ulama
Indonesia (MUI

IV. MENURUT FUNGSINYA


A. BANK SENTRAL

Bank sentral adalah suatu lembaga atau instansi yang memiliki tanggung jawab penuh
terkait kebijakan moneter atau keuangan pada suatu negara. Tugas utamanya adalah
demi menjaga stabilitas mata uang ataupun harga dalam suatu negara, contohnya
adalah mata uang Rupiah di Indonesia.

Nantinya, pihak bank akan mengendalikan laju inflasi pada suatu negara, sehingga
perekonomian pada suatu negara akan sangat bergantung pada bank sentral.

Pihak bank sentral juga memiliki hak penuh dalam membuat dan juga melakukan
kebijakan moneter dalam mengendalikan jumlah mata uang yang beredar di tengah-
tengah masyarakat. Selain itu, mereka juga memiliki hak dalam mengatur serta
menjaga kelancaran sistem pembayaran tunai dan non tunai.

Terakhir, bank sentral pun mempunyai hak penuh dalam hal mengatur serta
mengawasi perbankan lain agar bisa membatasi adanya risiko serta biaya krisis
sistemik.
Setiap negara di dunia memiliki bank sentralnya tersendiri dan hanya ada satu pada
tiap negara. Untuk di Indonesia, kita bisa melihat adanya “Bank Indonesia”
sebagai bank sentral.

B. BANK UMUM
Bank umum adalah bank yang melaksanakan aktivitas usaha secara konvensional.
Intinya, bank umum ini harus mampu memberikan pelayanan jasa dalam lalu lintas
pembayarannya.
INTINYA MEMBERIKAN LAYANAN LALU LINTAS PEMBAYARAN

C. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


Bank Perkreditan Rakyat atau BPR adalah salah satu bank yang kegiatannya hanya akan
menerima simpanan dalam bentuk tabungan, deposito berjangka atau bentuk lainnya
yang sama. TETAPI TIDAK DAPAT MEMBERIKAN LAYANAN LALU LINTAS PEMBAYARAN

Anda mungkin juga menyukai