18E10013
FAKULTAS KESEHATAN
DIII KEPERAWATAN
2021
KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASEIN DIABETES MELITUS TIPE 2
DENGAN KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH
DI RUANG INTERNA RSAD TK II UDAYANA DENPASAR
Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan dari
program studi DIII Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
(ITEKES BALI)
18E10013
FAKULTAS KESEHATAN
DIII KEPERAWATAN
2021
i
NIM : 18E10013
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulis ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Mengetahui :
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya tulis Ilmiah oleh Ida Ayu Dwinayanti NIM 18E10013 dengan judul
“Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Dengan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah di RSAD TK II Udayana
Denpasar” telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Ida Ayu Dwinayanti dengan judul “Karya Tulis Ilmiah
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah di RSAD TK II Udayana Denpasar”
telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 18 Mei 2021.
Mengetahui,
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali (ITEKES BALI)
Rektor
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ,karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “KARYA
TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES
MELITUS TIPE 2 DENGAN KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA
DARAH DI RSAD TK II UDAYANA DENPASAR”, karya tulis ilmiah ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan dari program studi DIII Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan
Bali (ITEKES Bali).
bimbingan,pengarahan dan masukan dari semua pihak sehingga karya tulis ilmiah
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Untuk ini melalui kesempatan ini penulis
ITEKES Bali beserta staf yang telah memberikan izin dan petunjuk
3. Ibu Ns. Ni Nyoman Suratmiti, S.Kep., M.Fis selaku Diklat RSAD TK. II
memberikan ijin dan petujuk kepada penulis dalam penyusunan karya tulis
ilmiah.
seorang yang saya cintai, beserta pihak yang telah memberikan bantuan
9. Bapak, Ibu, Adik, Pacar, Sahabat, Teman – teman, dan keluarga tercinta
yang telah memberikan dukungan serta doa kepada penulis selama penulis
mengikuti pendidikan.
Penulis menyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
vi
dari semua pihak, guna kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Akhir kata penulis
berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
vii
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASEIN DIABETES MELITUS TIPE 2
DENGAN KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH
DI RUANG INTERNA RSAD TK II UDAYANA DENPASAR
Program studi D-III Keperawatan ITEKES Bali
Latar belakang : Diabetes Melitus adalah suatu keadaan ketika tubuh tidak mampu
menghasilkan atau menggunakan insulin (hormone yang membawa glukosa darah ke
sel-sel dan menyimpan sebagian glukogen). Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Prevalensi diabetes melitus menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat 6,9%
pada 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Peran perawat sangat penting dalam
memberikan asuhan keperawatan yaitu untuk menormalkan aktivitas insulin dan
kadar glukosa darah untuk mengurangi komplikasi yang ditimbulkan.
Tujuan : menerapkan asuhan keparawatan pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan
ketidakstabilan kadar glukosa darah sesuai dengan tahapan proses keperawatan
(pengkajian,diagnose,perencanaan,implementasi, dan evaluasi).
Metode : metode studi kasus yang dilakukan pleh penulis adalah pasien diabetes
melitus tipe 2 dengan ketidakstabilan kadar glukosa darah dan tidak membedakan
jenis kelamin.
Hasil : Asuhan keperawatan pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2 ditemukan
masalah keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah dan dalam 3x24 jam
masalah teratasi sebagian dengan hasil perkembangan pasien yang membaik.
DAFAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................II
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................III
KATA PENGANTAR...............................................................................................IV
DAFAR ISI...............................................................................................................VII
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................IX
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................X
DAFTAR SINGKATAN...........................................................................................XI
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................9
A. Tinjauan Teori.......................................................................................................9
ix
4. Penerapan kepatuhan terhadap diet dapat mengontrol gula darah pada pasien
diabetes melitus........................................................................................................48
BAB III.......................................................................................................................50
STUDI KASUS...........................................................................................................50
C. Focus Studi..........................................................................................................50
F. Pengumpulan Data...............................................................................................52
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………………………………………….121
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................124
LAMPIRAN ............................................................................................................XII
x
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
3. DM : Diabetes Melitus
PENDAHULUAN
kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan sekresi insulin (Artikel,
gagal ginjal (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2020).
terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes
pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3% dari total
1
penduduk pada usia yang sama. Berdasarkan jenis kelamin, IDF
dan 9,65% pada laki - laki. Prevalensi diabetes diperkirakan meningkat seiring
penambahan umur penduduk menjadi 19,9% atau 111,2 juta orang pada umur
65-79 tahun. Angka diprediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta di
422 juta orang di dunia menderita diabetes melitus atau terjadi peningkatan
sekitar 8,5 % pada populasi orang dewasa dan diperkirakan terdapat 2,2 juta
diabetes melitus atau hampir setengah dari populasi orang dewasa di Amerika
sekitar 600 juta jiwa pada tahun 2035 (Kemenkes RI,2018). Riset Kesehatan
umur kurang lebih 15 tahun sebesar 2%. Angka ini menunjukkan peningkatan
2
tahun pada hasil Riskesdas 2013 sebesar 1,5%. Prevalensi diabetes melitus
menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat 6,9% pada 2013 menjadi
8,5% pada tahun 2018. Angka ini menunjukkkan bahwa baru sekitar 25%
Hal senada dilaporkan dalam profil kesehatan Povinsi Bali 2018 yang
standar.
penkes pengertian, penyebab, tanda dan gejala dari diabetes mellitus, perawat
terapi yang berguna bagi pasien.Data BPJS melaporkan bahwa sejumlah dana
6,1 triliun untuk pengobatan pasien diabetes pada tahun 2018,penyakit kronis
mengendalikan gula darah dan mengubah gaya hidup. Jika penderita diabetes
3
melek informasi,mereka bisa mendapatkan penanganan lebih cepat sehingga
tidak sampai terjadi komplikasi. Dengan begitu , BPJS Kesehatan tidak perlu
gula darah akut yaitu Hipoglikemia, adalah kadar glukosa darah seseorang di
bawah nilai normal (< 50 mg/dl). Hiperglikemia adalah apabila kadar gula
(Novitasari,2012).
4
strategi perawatan diri secara mandiri dan diet khusus untuk
fisik, pemantauan kadar gula yang ketat , terapi farmakologi dan pendidikan
melitus yang hampir sama dengan anjuran makanan untuk orang sehat dan
berimbang atau lebih dikenal dengan gizi seimbang maksudnya adalah sesuai
5
pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2 ,meningkatkan mutu asuhan
B. Rumusan Masalah
Bagaiamana perbandingan dua studi kasus asuhan keperawatan ada pasien
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Udayana Denpasar.
6
d. Studi kasus ini dilakukan untuk membandingkan tindakan
1. Manfaat Teoritis
Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan bisa menambah wawasan dalam
2. Manfaat Praktis
a. Masyarakat
7
melitus tipe 2 sehingga pelayanan kesehatan dapat meningkatkan
c. Penulis
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
Sebelum dapat berfungsi ia harus berikatan oleh protein reseptor yang besar
dalam membrane sel. Sekresi insulin dikendalikan oleh kadar glukosa darah.
Kadar glukosa darah yang berlebihan akan merangsang sekresi insulin dan
bila kadar glukosa normal atau rendah maka sekresi insulin akan berkurang.
9
a. Insulin meningkatkan transport glukosa ke dalam sel/jaringan tubuh
kecuali otak, tubulus , ginjal, mukosa , usu halus, dan sel darah rendah.
sistensi lipida.
Efek insulin :
dalam sel hati, kelebihan ion sitrat, dan isositrat. Penyimpanan lemak
10
dalam sel adipose menghambat kerja lipase yang sensitive hormone dan
glukosa/energy dan akan merangsang glikogenolisis di sel hati dan sel jaringan.
Pankreas menyeskresi glucagon dalam jumlah yang besar. Asam amoni dari
mg/100 ml. Orang yang berpuasa setiap pagi sebelum makan 120-140 mg/100
11
untuk energy bila tidak terdapat glukosa. Glukosa merupakan satu-atunya zat
Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi. Insulin yaitu suatu
ditandai dengan kenaikan gula darah akibat dari penurunan sekresi hormon
insulin oleh sel beta yang berada di dalam pankreas dan juga akibat gangguan
fungsi insulin. Kenaikan kadar gula darah disebu tdengan hiperglikemia yang
dapat menimbulkan komplikasi akut dan kronis pada jaringan dan organ
12
Diabetes melitus tipe 2 merupakan suatu kelompok penyakit
(Declori, 2019).
b. Patofisiologi
1) Etiologi
13
3. Factor lingkungan : virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
Diabetes ini disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi
insulin.
2) Proses Terjadinya
produksi insulin berakibat pada gula darah yang tidak dapat dibawa masuk
14
meningkat, syok hiperglikemia yang melebihi ambang batas ginjal dapat
Dieresis osmotic dapat menyebabkan poli uri hingga retensi uri yang
selain itu sel juga akan melakukan katabolisme lemak dan pemecahan
protein.
menghasilkan keton dan ureum. Keton dan asam lemak yang berikatan
lemak dan protein yang akan digunakan untuk metabolisme, hal ini dapat
15
Anabolisme protein menurun dapat menyebabkan kerusakan terhadap
3) Manifestasi Klinis
defisiensi insulin.(Price & Wilson, 2006 dalam Amin Huda N dan Hardhi
Kusuma,2016).
haus (polidipsia).
16
Manifestasi Klinis resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah dibagi
Hiperglikemia
Hipoglikemia
pasien rendah.
Hiperglikemia
haus.
Hipoglikemia
4) Pemeriksaan Diagnostik
17
(a) Kadar Glukosa Darah
(3) Glukosa Plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
18
(e) Tes Monitoring terapi DM :
5) Penatalaksanaan Medis
batas normal. Begitu pula sebaliknya apabila kadar glukosa darah turun
a. Penatalaksanaan hiperglikemia
penyuluhan dan terapi insulin atau obat oral. Diet dilakukan untuk
19
mencegah komplikasi. Obat anti hiperglikemia oral dapat diberikan sebagai
badan yang menurun dengan cepat, atau adanya keton uria, harus segera
b. Penatalaksanaan hipoglikemia
darah klien rendah dan jika klien masih sadar dapat dilakukan sendiri oleh
klien yaitu minum larutan gula 10-30 gram. Untuk pasien tidak sadar
hipoglikemia terjadi pada klien yang mendapat terapi insulin maka selain
sulit dilakukan. Pada klien koma hipoglikemia yang terjadi pada klien yang
selama kurang lebih 3 hari. Jika tidak ada kemungkinan klien akan koma
lagi. Lakukan monitor glukosa darah 3-6 jam sekali dan pertahankan
20
3. Tinjauan Asuhan Keperawata Dengan Ketidakstabilan Kadar Glukosa
a. Pengkajian
keperawatan.
1) Identitas Klien
b) Kesemutan
e) Sering haus
f) Banyak kencing
21
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher,
lidah terasa tebal, ludah menjadi lebih kental gigi mudah goyah, gusi
b) Sistem integument
kuku.
c) System pernapasan
d) Sistem kardiovaskuler
e) System urinary
Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat
berkemih.
f) System musculoskeletal
22
Adanya katabolisme lemak, penyebaran masa otot, cepat lelah,
lemah.
g) System neurologis
b. Diagnosa Keperawatan
adalah :
aktivitas jasmani.
23
4) Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan nekrosis
c. Perencanaan
1) Prioritas masalah
24
c) Resiko syok
e) Resiko infeksi
f) Retensi urin
2) Rencana Keperawatan
1. Tujuan
2. Kriteria hasil
25
a. Kadar gula darah normal
terkendali.
26
Rasional : lama kerja dan jenis insulin ini mempengaruhi
glukosa darah.
hipoglikemia
dan hipoglikemia
asupan oral.
1. Tujuan
27
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan
2. Kriteria Hasil
28
Rasional : untuk mengetahui tentang keadaan dan
diprogramkan.
menentukan diet).
29
e. Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian
komplikasi.
1. Tujuan
2. Kriteria hasil
30
c. Frekuensi nafas dalam batas yang diharapkan
31
b. Monitor suhu dan pernapasan
gejala syok
1. Tujuan
infeksi
32
2. Khriteria Hasil
tindakan selanjutnya
33
b. Observasi luka : lokasi,dimensi,kedalaman luka, jaringan
granulasi
34
Rasional : pasien dan keluarga perlu mengerti
perkembangan penyakit
1. Tujuan
tidak terjadi
2. Kriteria Hasil
35
a. Pasien bebas dari trauma dan gejala infeksi
infeksi
selanjutnya
36
Rasional : kebersihan diri yang baik merupakan salah satu
penyebaran infeksi
insulin
37
F. Retensi urin berhubungan dengan inkomplit pengosongan
1. Tujuan
2. Kriteria Hasil
38
Rasional : melihat balance cairan yang masuk ketubuh
output urine
abdomen
39
G. Keridakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
1. Tujuan
2. Kriteria Hasil
diinginkan
40
Rasional : dengan mobilisasi meningkatkan sirkulasi
darah
vasokontriksi
41
d. Kerja sama dengan tim kesehatan lain dalam pemberian
/ ganggren
1. Tujuan
2. Kriteria Hasil
42
a. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan
berat badan
yang berlebihan
43
Rasional : tidak ada tanda- tanda dehidrasi ,elastisitas
dan output
masuk
program
IV
44
d. PELAKSANAAN
e. Evaluasi
45
Menurut Nursalam (2016), mengatakan bahwa evaluasi
tujuan belum atau tidak tercapai, maka perlu melakukan revisi data
tujuan yaitu :
46
WOC ( Web Of Caution )
Diabetes melitus
Penurunan kadar glukosa darah Factor genetic infeksi virus pengerusakan imonologik
Sel otak tidak memperoleh banyak bahan bakar Kerusakan sel beta
Resiko Ketidakstabilan
Syok hiperglikemia dapat masuk dalam sel
Kadar Glukosa Darah
47
Poliuria Iskemik jaringan Neuropati sensori perifer
Dehidrasi Gangrene
Kerusakan intergrtas
Resiko syok jaringan
Kehilangan kalori
Merangsang hipotakamus sel kekurangan bahan untuk metabolisme protein dan lemak bakar
48
Polidipsia, polipagia asam lemak keton
Ketoasidosis
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Ketoasi
49
4. Penerapan kepatuhan terhadap diet dapat mengontrol gula darah pada pasien
diabetes mellitus
a. Pengertian
insulin agar memperoleh jumlah asupan makan optimal sesuai kebutuhan. Diet
yang bersifat membatasi akan merubah gaya hidup dan dirasakan pasien sebagai
gangguan serta tidak disukai bagi banyak penderita diabetes melitus karena
makanan dan minuman merupakan aspek penting dalam sosialisasi, pasien sering
merasa disingkirkan ketika berada bersama orang lain karena hanya ada beberapa
pilihan makanan yang tersedia dan tidak sesuai selera sehingga hal ini dirasakan
hampir sama dengan anjuran makanan untuk orang sehat dan masyarakat umum,
yaitu makanan yang lebih beragam ,bergizi, dan berimbang atau lebih dikenal
dengan gizi seimbang maksudnya adalah sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat
gisi masing- masing individu. Hal ini sangat penting ditekankan adalah pola
makan disiplin dalam hal jadwal makan,jenis, dan jumlah makanan atau terkenal
farmakologi dan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin. Modifikasi perilaku
50
sehat sangat diperlukan untuk pasien diabetes melitus diantaranya adalah tentang
bagaimana cara menghindari dari komplikasi lebih lanjut apabila sudah menderita
pasien.
51
BAB III
STUDI KASUS
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus ini adalah
Melitus Tipe 2 Dengan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah di Ruang Interne RSAD
TK II UDAYANA Denpasar.
unit analis dan kasus yang diteliti. Unit analis atau parsipitasi dalam keperawatan
umumnya adalah pasien dan keluarga. Dalam penelitian ini partisipan dalam studi kasus
C. Focus Studi
Focus studi kasus pada penelitian ini adalah kajian utama dari masalah yang akan
suatu cara perencanaan makan terapi insulin agar memperoleh jumlah asupan
makan optimal sesuai kebutuhan. Diet yang bersifat membatasi akan merubah gaya
52
hidup dan dirasakan pasien sebagai gangguan serta tidak disukai bagi banyak
penting dalam sosialisasi, pasien sering merasa disingkirkan ketika berada bersama
orang lain karena hanya ada beberapa pilihan makanan yang tersedia dan tidak
Suddarth,Smeltzer,2008).
dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin.
Gejala yang dikeluhkan pada penderita Diabetes Melitus yaitu polidipsia, poliuria,
insulin agar memperoleh jumlah asupan makan optimal sesuai kebutuhan. Tujuan
b) Prosedur kepatuhan terhadap diet dapat mengontrol gula darah pada pasien
diabetes melitus. Hal ini sangat penting ditekankan adalah pola makan disiplin
dalam hal jadwal makan,jenis, dan jumlah makanan atau terkenal dengan prosedur
atau saran ahli medis. Dalam hal ini termasuk kepatuhan pasien dalam
menjalankan terapi farmakologi dan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin.
53
E. Instrumen Studi Kasus
Instrumen yang akan dipakai dalam pengambilan data pada pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 adalah format asuhan keperawatan, setelah itu pada saat pengkajian
perkembangan pasien.
F. Pengumpulan Data
1. Biofisiologis
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut
urutan kejadian, mencatat gejala secara berurutan menurut waktu namun tidak terus
menerus dan menggunakan daftar yang memuat nama observe disertai gejala yang
diamati.
3. Wawancara
keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang atau sasaran peneliti
( responden). Jadi data tersebut diperoleh langsung dari responden melalui suatu
identitas pasien, keluhan utama pasien, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
54
4. Kuesioner
dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila
peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
diharapkan dari responden. Kuisioner yang di gunakan dalam studi kasus ini adalah
kuisioner dalam bentuk format pengkajian yang telah ditetapkan oleh ITEKES Bali.
1. Skala penilaian
penentuan skala skala yang diobervasi pada studi kasus ini akan dijabarkan dalam
bulan April 2021. Lama waktu sejak pasien pertama kali masuk rumah sakit sampai
pulang atau pasien yang dirawat minimal 3 hari (disesuaikan dengan kondisi pasien)
. jika sebelum 3 hari pasien sudah pulang, maka perlu penggantian klien yang
55
Analisa data dilakukan sejak penelitian di RSAD TK.II Udayana Denpasar
sewaktu pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data
jawaban- jawaban yang diperoleh dari hasil interpretasi, wawancara, dan observasi.
1. Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil
ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk transkrip
(catatan terstruktur).
2. Mereduksi data
Data hasil wawancara yang terkumpul dalam catatan lapangan dijadikan satu
dalam bentuk transkrip dan dikelompokkan menjadi data subyektif dan obyektif,
normal.
3. Penyajian data
Penyajian data akan dilaporkan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks naratif.
Kerahasiaan dari pasien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas dari pasien
mengunakan inisial.
4. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan hasil-
hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan
56
kesimpulan dilakukan dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan terkait
Dalam studi kasus Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
1. Information SheeT
Lembar informasi yang berisi informasi yang akan disampaikan kepada calon
2. Inform Consent
Inform consent yaitu suatu lembaran yang berisikan tentang permintaan persetujuan
kepada keluarga pasien bahwa bersedia untuk menjadi narasumber pada studi kasus
inisial.
4. Confidentiality (kerahasiaan)
57
BAB IV
memberikan pelayanan secara cepat, tepat, nyaman, aman dan terjangkau sesuai
dengan standar pelayanan Rumah Sakit dan Etika Profesi. Pemberian pelayanan
Bali.
58
B. HASIL PENGLAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 April 2021 pada pukul 15.57 wita pada
pasien 1 , dan tanggal 13 April 2021 pada puku 16.00 wita pada pasien 2 di ruang
a. Identitas Pasien
59
b. Riwayat Penyakit
60
untuk melakukan cek 1x1mg/12 jam . Pasien di
DL, LFT, RFT, GDS, diagnose Diabetes Melitus
EKG di laboratorium Tipe 2. Dan pasien
RSAD TK.II Udayana dianjurkan untuk rawat inap
Denpasar, didapatkan di Ruang Ratna RSAD
hasil, di IGD pasien TK.II Udayana Denpasar
mendapatkan terapi Untuk mendapatkan
IVFD Nacl 0,9% perawatan lebih lanjut ,
tts/menit, Cepraz pukul 17.45 dilakukan
2x1mg /12 jam ,Ranitidin observasi vital sign S : 36
0
2x50mg/12 jam Pasien C, TD : 120/80 mmhg, RR :
di diagnose Diabetes 20 x / menit , Akral hangat,
Melitus Tipe 2. Dan diberikan terapi : IVFD
pasien dianjurkan untuk Nacl 12 tts/menit,Cepras 1
dirawat inap di Ruang gr, Ranitidin 1 amp ,
Ratna RSAD TK.II Ondansentron 1 amp
Udayana Denpasar untuk
mendapatkan perawatan
lebih lanjut. Di ruang
ratna pasien
mendapatkan terapi :
IVFD Nacl 0,9% 12
tts/menit, Cepraz
2x1mg ,Ranitidin
2x50mg, Ketorolak
2x30mg, Paracetamol
3x2 tablet.
Riwayat penyakit Pasien mengatakan Pasien mengatakan tidak
sebelumnya memiliki riwayat memiliki riwayat diabetes.
penyakit sebelumnya
kencing manis.
Riwayat penyakit Pasien mengatakan selain Pasien mengatakan selain
keluarga dirinya,anggota dirinya,anggota keluarganya
keluarganya tidak tidak memiliki penyakit
memiliki riwayat sepertinya.
penyakit.
61
mengalami kesulitan kesulitan bernafas baik
bernafas baik dalam dalam menghirup
menghirup maupun maupun
menghembuskan menghembuskan nafas.
nafas. Saat pengkajian : Pasien
Saat pengkajian : mengatakan tidak
Pasien mengatakan pernah mengalami
tidak pernah kesulitan bernafas baik
mengalami kesulitan dalam menghirup
bernafas baik dalam maupun
menghirup maupun menghembuskan nafas.
menghembuskan
nafas.
2) Makan dan Sebelum Sebelum pengkajian :
Minum pengkajian : Pasien Pasien mengatakan
a) Makan mengatakan makan makan tidak teratur ,
tidak teratur ,kadang kadang hanya makan 3
hanya makan 3 - 4 -4 kali sehari , kadang –
kali sehari , kadang – kadang dengan menu
kadang dengan menu nasi, sayur, lauk – lauk,
nasi, sayur, lauk – pasien mengatakan
lauk, pasien jarang mengkonsumsi
mengatakan jarang buah dan suka makanan
mengkonsumsi buah manis.
dan lebih suka Saat pengkajian : Pasien
mengkonsumsi mengatakan mual ,nafsu
makanan – makanan makan berkurang,
manis. pasien hanya makan
Saat pengkajian : makanan dari rumah
Pasien mengatakan sakit dan habis hanya
nafsu makan setengah porsi.
menurun, pasien
hanya makan
makanan dari rumah
sakit dan habis hanya
setengah porsi.
b) Minum Sebelum pengkajian : Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan Pasien mengatakan biasa
biasa minum 8-9 minum 6-7 gelas sehari .
gelas sehari . Saat pengkajian : Pasien
Saat pengkajian : biasa minum 6-7 gelas
Pasien biasa minum sehari.
8-9 gelas sehari.
62
3) Eleminasi Sebelum pengkajian : Sebelum pengkajian :
a) BAB Pasien mengatakan Pasien mengatakan biasa
biasa buang air besar buang air besar 1-2 kali
1-2 kali sehari sehari dengan
dengan konsistensi konsistensi lembek,
lembek, warna warna kuning, bau feses
kuning, bau feses khas, tidak ada darah.
khas, tidak ada darah. Saat pengkajian : Pasien
Saat pengkajian : mengatakan biasa buang
Pasien mengatakan air besar 1 kali sehari
biasa buang air besar dengan konsistensi
1-2 kali sehari lembek, warna kuning,
dengan konsistensi bau feses khas, tidak ada
lembek,warna darah.
kuning, bau feses
khas, tidak ada darah.
63
Pasien biasa tidur 7-8 jan sehari, tidur dimulai
jan sehari, tidur pukul 20.00 wita dan
dimulai pukul 20.00 bangun pukul 06.00
wita dan bangun wita.
pukul 06.00 wita. Saat pengkajian : Pasien
Saat pengkajian : mengatakan tidak
Pasien mengatakan mengalami kesulitan
tidak mengalami dalam istirahat dan
kesulitan dalam tidur . Pasien biasa tidur
istirahat dan tidur . 7-8 jam sehari, tidur
Pasien biasa tidur 7-8 dimulai pukul 20.00
jam sehari, tidur wita dan bangun pukul
dimulai pukul 20.00 06.00 wita.
wita dan bangun
pukul 06.00 wita.
6) Kebersihan diri Sebelum pengkajian : Sebelum pengkajian :
Pasien mengatakan Pasien mengatakan biasa
biasa mandi 2x sehari mandi 2x sehari di
di kamar mandi kamar mandi dengan
dengan menggunakan sabun,
menggunakan sabun, gosok gigi 2x sehari
gosok gigi 2x sehari dengan menggunakan
dengan pasta gigi, mencucui
menggunakan pasta rambut 1x seminggu
gigi,mencucui dengan menggunakan
rambut 1x seminggu shampoo,dan memotong
dengan kukunya sendiri jika
menggunakan sudah panjang.
shampoo, dan Saat pengkajian : Pasien
memotong kukunya mengatakan hanya dilap
sendiri jika sudah oleh istrinya 2x sehari.
panjang.
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan
hanya dilap oleh
istrinya 2x sehari.
7) Pegaturan suhu Sebelum pengkajian : Sebelum pengkajian :
tubuh Pasien mengatakan Pasien mengatakan tidak
tidak mengalami mengalami masalah
masalah dengan suhu dengan suhu tubuhnya.
tubuhnya. Saat pengkajian : suhu
Saat pengkajian : tubuh pasien normal.
suhu tubuh pasien
normal.
b. Data Psikologi
64
1) Rasa nyaman Pasien mengatakan Pasien mengatakan
nyeri pada luka kaki merasakan nyeri pada
kanan, terdapat pus, luka kaki kiri,skala nyeri
bau, dan nyeri, skala 3,luka pada selulitis
nyeri 3 ,luka pada pedis , kedalaman luka +
pedis dextra, 0,5 cm,luas luka + 3
kedalaman luka + 1
cm,luas luka + 5
2) Rasa aman Pasien mengatakan Pasien mengatakan takut
takut dan cemas dan cemas karena
karena penyakit yang penyakit yang dialami.
dialami.
c. Data Sosial
1) Sosial Hubungan pasien Hubungan pasien
dengan keluarga , dengan keluarga ,
perawat dan pasien perawat dan pasien
lainnya baik ,pasien lainnya baik, pasien
kooperatif dalam kooperatif dalam
memberikan memberikan informasi
informasi data dan data dan kooperatif
kooperatif dalam dalam menerima setiap
menerima setiap tindakan yang diberikan.
tindakan yang
diberikan.
2) Prestasi Pasien mengatakan Pasien mengatakan
dirinya hanya dirinya sekolah sampai
tamatan SMA dan jenjang akademi ,pasien
sampai saat ini pasien mengatakan bersyukur
mengatakan tidak dengan apa yang
memiliki prestasi diraihnya saat ini.
yang dapat
dibanggakan
3) Bermain dan Pasien mengatakan Pasien mengatakan jika
rekreasi jika ada waktu luang ada waktu luang pasien
pasien biasanya biasanya menghabiskan
menghabiskan waktu waktu dengan menonton
dengan menonton TV TV bersama
bersama keluarganya. keluarganya.
4) Pengetahuan Sebelum pengkajian : Sebelum pengkajian :
belajar pasien dan keluarga pasien dan keluarga
mengatakan tidak tidak mengerti cara
mengetahui tentang mengontrol gula darah .
cara mengontrol gula Saat pengkajian pasien
darahnya. tampak bertanya - tanya
Saat pengkajian : tentang diet yang
pasien tampak diberikan ,cara
65
bertanya – tanya mengontrol gula darah.
tentang diet, cara
mengontrol gula
darah , cara
penyuntikan dan
lokasi penyuntikan
insulin dan proses
penyembuhan
penyakitnya.
d. Data Spriritual Sebelum pengkajian : Sebelum pengkajian :
pasien mengatakan pasien mengatakan biasa
biasa sembhyang jika sembhyang jika ada
ada odalan (Upacara odalan (Upacara
Agama). Agama).
Saat pengkajian : Saat pengkajian : pasien
pasien mengatakan mengatakan hanya bisa
hanya bisa berdoa berdoa ditempat tidur.
ditempat tidur.
d. Pemeriksaan fisik
b. Gejala Kardial
1) Suhu 37 0 C 37,5 0 C
2) Nadi 88 x / menit 83 x / menit
3) Respirasi 18 x / menit 22 x / menit
4) Tekanan Darah 110 / 70 mmhg 150 / 70 mmhg
c. Ukuran Lain
1) Berat Badan 42 Kg 60 Kg
66
2) Tinggi Badan 158 Cm 170 Cm
d. Keadaan fisik
1) Kepala Inspeksi : persebaran Inspeksi : persebaran
rambut merata, warna rambut merata, warna
rambut hitam, kulit rambut hitam, kulit kepala
kepala bersih, tidak bersih, tidak ada lesi dan
ada lesi dan tidak ada tidak ada benjolan.
benjolan. Palpasi : tidak ada nyeri
Palpasi : tidak ada tekan.
nyeri tekan.
2) Mata Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk mata
mata simetris, sklera simetris, sklera putih,
putih, konjungtiva konjungtiva merah muda,
merah muda, tidak tidak ada lesi maupun
ada lesi maupun benjolan.
benjolan. Palpasi : tidak ada nyeri
Palpasi : tidak ada tekan.
nyeri tekan.
67
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar tiroid,
tiroid, tidak ada tidak ada pembesaran vena
pembesaran vena jugularis, pergerakan leher
jugularis, pergerakan dapat digerakkan, tidak ada
leher dapat kaku kuduk.
digerakkan, tidak ada Palpasi : tidak ada nyeri
kaku kuduk. tekan.
Palpasi : tidak ada
nyeri tekan.
68
tidak ada , kekuatan 555 555
otot : 555 555
555 555
555 555
Keterangan : Keterangan :
0 : tidak ada kontraksi 0 : tidak ada kontraksi
1 : hanya terdapat 1 : hanya terdapat kontraksi
kontraksi otot otot
2 : ada pergerakan 2 : ada pergerakan tetapi
tetapi tidak mampu tidak mampu melawan
melawan gravitasi gravitasi
3 : ada pergerakan, 3 : ada pergerakan, tetapi
tetapi hanya dapat hanya dapat mengatasi gaya
mengatasi gaya gravitasi
gravitasi 4 : mampu melawan
4 : mampu melawan gravitasi dan melawan
gravitasi dan sedikit tahanan
melawan sedikit 5 : mampu melawan
tahanan gravitasi dan tahanan penuh
5 : mampu melawan
gravitasi dan tahanan
penuh
PASIEN 1
PEMERIKSAA HASIL SATUAN NILAI
N RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin L 11.1 g/dl 11.7 – 15.5
WBC H10.09 10^3/ ul 3.80 – 10.60
Hitung Jenis
Basofil 0.3 % 0.0 – 1.0
Eosinofil L 0.9 % 2.0 - 4.0
Neutrofil H 78.7 % 37.0 – 72.
Limfosit L 14.4 % 25.0 – 40.0
Monosit 5.7 % 2.0 - 8.0
Immature 0.5 % 0.0 – 72.0
Granulosit
69
RBC L 3.72 10^6 / ul 4.40 – 5. 90
Hematokrit L 33.9 % 35.0 – 47.0
MCV 91.1 Fl 80.0 -100.0
MCH 29.8 Pg 26.0 – 34.0
MCHC 32.7 g/L 32.0 – 36.0
PLT H 680 10^3 u/l 150 – 400
RDW-SD 39.1 Fl 37-54
RDW-CV 11.5 % 11.5 – 14.5
PDW 9.1 Fl 9.0 – 17.0
MPV 9.2 Fl 9.0- 13.0
PLCR 17.4 % 13.0 – 43.0
PCT H 0.63 % 0.17 -0.35
NLR H 5.5 <3.13
70
Hematokrit L 30.6 % 35.0 – 47.0
MCV 91.3 Fl 80.0 -100.0
MCH 30.1 Pg 26.0 – 34.0
MCHC 33.0 g/L 32.0 – 36.0
PLT H 607 10^3 u/l 150 – 400
RDW-SD 39.6 Fl 37-54
RDW-CV 11.7 % 11.5 – 14.5
PDW 9.2 Fl 9.0 – 17.0
MPV 9.2 Fl 9.0- 13.0
PLCR 17.3 % 13.0 – 43.0
PCT H 0.56 % 0.17 -0.35
NLR H 19.4 <3.13
PASIEN 2
71
PEMERIKSAA HASIL SATUAN NILAI
N RUJUKAN
KIMIA DARAH
SGPT H 60 U/L < 41
SGOT H 109 U/L < 38
Ureum Darah H 115 mg/dl 15 – 40
Kreatini Darah H 3.10 mg/dl 0.50 -1.50
Natrium Darah LL 118 mmol/L 136 – 145
Kalium Darah 5.1 mmol/L 3.5 – 5.1
72
2. ANALISA DATA
Ketidakstabilan kadar
glukosa darah
Data Objektif
- Pasien
terlihat lemas
- Berat badan
pasien 42 kg.
- TD : 110/70
mmHg, RR :
18
x/menit,S :
37 °C, N : 88
x /
menit,GDS :
169 mg/dl
73
Hiperglikemia Kerusakan Integritas Kulit
Data Subjektif
- Pasien
mengatakan
luka di kaki Neuropati
kanan sejak 3
minggu
- Pasien
mengatakan Cedera kimiawi
nyeri pada
kaki kanan
Kerusakan integritas
kulit
Data Objektif
- Pasien
tampak
meringis
- Terdapat
luka di kaki
kanan
- Terdapat pus
bau, dan
nyeri, skala
nyeri 3 ,luka
pada pedis
dextra,
kedalaman
luka + 1
cm,luas luka
+ 5.
Data subjektif : Luka Ganggren Nyeri Akut
- Nyeri yang
dirasan
pasien pada
bagian kaki Kerusakan Integritas
kanan Jaringan
- P : Pedis
Dextra
- Q : Nyeri Nyeri Akut
seperti hilang
timbul
74
- R : Pada
bagian kaki
kanan
- S : Skala 3
- T : Saat
bergerak
Data Objektif :
- Pasien
tampak
meringis
- Pasien
tampak
berbaring
ditempat
tidur
- Terdapat pus
bau, dan
nyeri, skala
nyeri 3 ,luka
pada pedis
dextra,
kedalaman
luka + 1
cm,luas luka
+ 5.
Pasien 2
Data Etiologi Masalah
Data Subjektif : Hiperglikemia Ketidakstabilan Kadar
- Pasien Glukosa Darah
mengatakan lemas
sejak 2 hari yang
lalu dan mual Pembatasan diet
- Pasien
mengatakan nafsu
makan berkurang
- Pasien Intake tidak adekuat
mengatakan hanya
menghabiskan
setangah porsi
makan. Ketidakstabilan kadar
glukosa darah
75
Data Objektif :
- Pasien terlihat
lemas
- Pasien selalu
menanyakan cara
mengontrol gula
darah
- Berat badan 60kg
- S : 37,5 0C
- TD : 150/70
mmhg
- N : 83 x / menit
- RR : 22 x / menit
- SPO2 : 96 %
- GDS : 406 mg/dl
Kerusakan integritas
Data Objektif : kulit
- Terdapat luka
pada kaki bagian
kiri
- Tidak terdapat
nanah (pus)
Data Subjektif : Luka Ganggren Nyeri Akut
- Nyeri yang
dirasan pasien
pada bagian kaki
kiri Kerusakan Integritas
- P : Selulitis pedis Kulit
- Q : Nyeri seperti
hilang timbul
- R : Pada bagian
kaki kiri Nyeri Akut
- S : Skala nyeri 3
- T : Saat berjalan
76
Data Objektif :
- Pasien tampak
meringis kesakitan
- Pasien tampak
berbaring
ditempat tidur
- Kedalaman luka +
0,5 cm,luas luka +
3
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Data Objektif
- Pasien terlihat
lemas
- Berat badan
pasien turun 10
kg berat badan
pasien 42 kg.
- TD : 110/70
mmHg, RR : 18
x/menit,S : 37 °C,
N : 88 x / menit,
GDS : 169 mg/dl.
77
- Pasien cedera kimiawi yang ditandai dengan pasien
mengatakan luka mengatakan luka di kaki kanan sejak 3 minggu,
di kaki kanan Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan. Pasien
sejak 3 minggu tampak meringis, terdapat luka di kaki kanan,
- Pasien terdapat pus, bau, skala nyeri 3 ,luka pada pedis
mengatakan nyeri dextra, kedalaman luka + 1 cm,luas luka + 5.
pada kaki kanan,
terdapat pus, bau,
skala nyeri 3 ,luka
pada pedis dextra,
kedalaman luka +
1 cm,luas luka +
5
Data subjektif : Nyeri Akut berhubungan dengan kerusakan integritas
- Pasien kulit yang ditandai dengan pasien mengtakan nyeri,
mengatakan nyeri, yang dirasakan pasien pada bagian kaki kanan P :
yang dirasakan Pedis Dextra, Q : Nyeri seperti hilang timbul, R :
pasien pada Pada bagian kaki kanan, S : Skala 3, T : Saat
bagian kaki kanan bergerak, pasien tampak meringis, pasien tampak
- P : Pedis Dextra berbaring ditempat tidur, terdapat pus bau, dan nyeri,
- Q : Nyeri seperti skala nyeri 3 ,luka pada pedis dextra, kedalaman luka
hilang timbul + 1 cm,luas luka + 5
- R : Pada bagian
kaki kanan
- S : Skala 3
- T : Saat bergerak
Data Objektif :
- Pasien tampak
meringis
- Pasien tampak
berbaring
ditempat tidur
- Terdapat pus bau,
dan nyeri, skala
nyeri 3 ,luka pada
pedis dextra,
kedalaman luka +
1 cm,luas luka +
5
Pasien 2
Data Diagnosa Keperawatan
Data Subjektif : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan
- Pasien dengan diet yang kurang tepat ditandai dengan pasien
mengatakan mengatakan lemas sejak 2 hari yang lalu dan mual,
78
lemas sejak 2 hari pasien mengatakan nafsu makan berkurang, pasien
yang lalu dan mengatakan hanya menghabiskan setangah porsi
mual makan. Pasien terlihat lemas, pasien selalu
- Pasien menanyakan cara mengontrol gula darah,berat badan
mengatakan nafsu 60kg, S : 37,5 0C, TD : 150/70 mmhg, N : 83 x /
makan berkurang menit, RR : 22 x / menit, SPO2 : 96 %, GDS : 406
- Pasien mg/dl.
mengatakan
hanya
menghabiskan
setangah porsi
makan.
Data Objektif :
- Pasien terlihat
lemas
- Pasien selalu
menanyakan cara
mengontrol gula
darah
- Berat badan 60kg
S : 37,5 0C
TD : 150/70
mmhg
N : 83 x / menit
RR : 22 x / menit
SPO2 : 96 %,
GDS : 406 mg/dl
Data Objektif :
- Terdapat luka
pada kaki bagian
kiri
- Tidak terdapat
nanah (pus) ,skala
nyeri 3, luka pada
79
selulitis pedis ,
kedalaman luka +
0,5 cm,luas luka +
3
Data Subjektif : Nyeri Akut berhubungan dengan kerusakan integritas
- Paisen kulit yang ditandai dengan pasien mengatakan nyeri
mengatakan yang dirasakan pasien pada bagian kaki kiri ,P :
nyeri , yang Selulitis pedis , Q : Nyeri seperti hilang timbul, R :
dirasakan pasien Pada bagian kaki kiri, S : Skala nyeri 3, T : Saat
pada bagian kaki berjalan, pasien tampak meringis kesakitan , pasien
kiri tampak berbaring ditempat tidur, kedalaman luka +
- P : Selulitis pedis 0,5 cm,luas luka + 3 , S : 37,5 0C, TD : 150/70
- Q : Nyeri seperti mmhg, N : 83 x / menit, RR : 22 x / menit, SPO 2 : 96
hilang timbul %
- R : Pada bagian
- kaki kiri
- S : Skala nyeri 3
- T : Saat berjalan
Data Objektif :
- Pasien tampak
meringis
kesakitan
- Pasien tampak
berbaring
ditempat tidur
- Kedalaman luka +
0,5 cm,luas luka +
3
S : 37,5 0C
TD : 150/70
mmhg
N : 83 x / menit
RR : 22 x / menit
SPO2 : 96 %,
GDS : 406 mg/dl
80
81
4. PERENCANAAN
82
5. Berikan HE tentang
penyakit yang diderita
pasien , diet yang
diberikan.
6. Delegatif dengan dokter
tentang pemberian terapi
insulin novorapid 1x8
unit melalui SC
,antibiotic, IVFD Nacl
0,9% tts/menit, Cepraz
2x1mg /12 jam
,Ranitidin 2x50mg/12
jam Ketorolak 2x30mg,
Paracetamol 3x2 tablet
7. Delegatif dengan ahli
gizi dalam pemberian
diet
83
bisa
dipertahankan
2. Tidak ada pus
3. Perfusi jaringan
membaik
84
1. Skala nyeri
berkurang
2. Nyeri berkurang
85
pasien , diet yang diberikan.
6. Delegatif dengan dokter
tentang pemberian terapi
insulin lantus 1x6 unit,
IVFD Nacl 12
tts/menit,Cepras 1 gr/ 12
jam , Ranitidin 1 amp/12
jam , Ondansentron 1
amp/12 jam
7. Delegatif dengan ahli gizi
dalam pemberian diet
86
terkontrol dengan criteria gula darah glukosa darah
hasil :
NOC :
1. Integritas kulit
bisa
dipertahankan
2. Tidak ada pus
3. Perfusi jaringan
membaik
87
5. IMPLEMENTASI
Pasien 1
DIAGNOSA Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga
88
KEPERAWATAN 6 April 2021 7 April 2021 8 April 2021
89
sering
mengantuk dan
merasa pusing.
10.00 Memberikan HE 11.00 Memberikan HE 11.30 Memberikan HE
tentang penyakit tentang penyakit tentang penyakit yang
yang diderita yang diderita diderita pasien , diet
pasien , diet pasien , diet yang yang diberikan
yang diberikan diberikan
90
tablet
16.00 Delegatif 16.30 Melakukan cek gula 18.00 Melakukan cek gula
dengan dokter darah dengan darah dengan
tentang fingerstick fingerstick
pemberian terapi GDS : 217 mg/dl GDS : 333mg/dl
insulin
novorapid 1x8
unit melalui
SC ,antibiotic,
IVFD Nacl
0,9% 12
tts/menit,
Cepraz 2x1mg /
12 jam
,Ranitidin
2x50mg/12 jam
Ketorolak
2x30mg,
Paracetamol 3x2
tablet
18.00 Melakukan cek 19.30 Melakukan 19.30 Melakukan
gula darah pengkajian tanda- pengkajian tanda-
91
dengan tanda vital pasien tanda vital pasien
fingerstick TD : 120/70 mmHg, TD : 120/70 mmHg,
GDS : 169 RR : 20 x/menit RR : 20 x/menit
mg/dl S : 36 °C S : 36 °C
N : 80 x / menit. N : 80 x / menit
92
19.30 Memonitor 20.30 Menimbang berat 20.30 Menimbang berat
tanda – tanda badan pasien 42 kg badan pasien 42 kg
dan gejala
hiperglikemipasi
en mengatakan
sering merasa
lelah atau lesu
dan
hipoglikemia
:pasien
mengatakan
sering
mengantuk dan
merasa pusing.
21.30 Memonitor 22.00 Memonitor tanda – 22.30 Memonitor tanda –
tanda – tanda tanda dan gejala tanda dan gejala
dan gejala hiperglikemipasien hiperglikemipasien
hiperglikemipasi mengatakan sering mengatakan sering
en mengatakan merasa lelah atau merasa lelah atau lesu
sering merasa lesu dan dan hipoglikemia :
lelah atau lesu hipoglikemia : pasien mengatakan
dan pasien mengatakan sering mengantuk dan
hipoglikemia : sering mengantuk merasa pusing.
pasien dan merasa pusing.
mengatakan
sering
mengantuk dan
93
merasa pusing.
09.00 Merawat luka 09.30 Merawat luka 09.00 Merawat luka dengan
dengan baik dan dengan baik dan baik dan benar
94
benar benar
95
untuk pemberian pemberian insulin pemberian insulin
insulin pemeriksaan kadar pemeriksaan kadar
pemeriksaan gula gula
kadar gula
96
12.30 Melakukan 17.00 Melakukan 17.00 Melakukan
pengkajian pengkajian keadaan pengkajian keadaan
keadaan umum umum umum
97
Pasien 2
DIAGNOSA Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga
KEPERAWATAN 13 April 2021 14 April 2021 15 April 2021
98
12.00 Menimbang 13.00 Menimbang berat 12.30 Menimbang berat
berat badan badan pasien 60kg badan pasien 60kg
pasien 60kg
99
GDS : 406 merasa lelah atau merasa lelah atau lesu
mg/dl lesu dan dan
hipoglikemia : hipoglikemia :pasien
pasien mengatakan mengatakan sering
sering mengantuk mengantuk dan
dan merasa pusing merasa pusing.
100
mmhg
N : 80 x / menit
RR : 20x / menit
GDS : 279
mg/dl
21.30 Menimbang 22.00 Memonitor tanda – 22.30 Memonitor tanda –
berat badan tanda dan gejala tanda dan gejala
pasien 60kg hiperglikemipasien hiperglikemipasien
mengatakan sering mengatakan sering
merasa lelah atau merasa lelah atau lesu
lesu dan dan
hipoglikemia :pasien hipoglikemia :pasien
mengatakan sering mengatakan sering
mengantuk dan mengantuk dan
merasa pusing. merasa pusing.
101
mengantuk dan
merasa pusing.
102
kedalaman luka kedalaman luka + 1 kedalaman luka + 1
+ 1 cm,luas cm,luas luka + 5 cm,luas luka + 5
luka + 5
16.00 Mengajarkan 18.00 Mengajarkan 18.00 Mengajarkan
keluarga pasien keluarga pasien keluarga pasien
tentang rawat tentang rawat luka tentang rawat luka
luka
103
Nyeri akut 07.00 Melakukan 08.30 Melakukan 08.30 Melakukan
pengkajian pengkajian keadaan pengkajian keadaan
keadaan umum umum umum
08.30 Mengkaji nyeri 10.00 Mengkaji nyeri 08.30 Mengkaji nyeri
dengan PQRST dengan PQRST dengan PQRST
P : Selulitis P : Selulitis pedis P : Selulitis pedis
pedis Q : Nyeri seperti Q : Nyeri seperti
Q : Nyeri seperti hilang timbul hilang timbul
hilang timbul R : Pada bagian R : Pada bagian
R : Pada bagian kaki kiri kaki kiri
kaki kiri S : Skala nyeri 1 S : Skala nyeri 1
S : Skala nyeri 3 T : Saat berjalan T : Saat berjalan
T : Saat berjalan
104
keadaan umum umum umum
105
6. EVALUASI
EVALUASI KEPERAWATAN PADA PASIEN
DIABETES MELITUS TIPE 2
DENGAN KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH
DI RUANG RATNA RSAD TK.II UDAYANA DENPASAR
TANGGAL 06 APRIL – 15 APRIL 2021
Ketidakstabilan Kadar S : S: S:
Glukosa Darah berhubungan - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
dengan asupan diet yang badannya lemas badannya lemas badannya lemas
106
kurang tepat ditandai - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
dengan pasien mengatakan nafsu makan nafsu makan nafsu makan
badannya lemas , Pasien berkurang hanya berkurang hanya berkurang hanya
mengatakan nafsu makan menghabiskan menghabiskan menghabiskan
berkurang dan hanya setangah porsi setangah porsi setangah porsi
menghabiskan setangah makan. makan. makan.
porsi makan. Pasien terlihat
lemas , berat badan pasien
42 kg, TD : 110/70 mmHg,
RR : 18 x/menit, S : 37 °C,
N : 88 x / menit.
O: O: O:
- Pasien terlihat lemas - Pasien terlihat lemas - Pasien terlihat
- Berat badan pasien - Berat badan pasien lemas
turun 10 kg berat turun 10 kg berat - Berat badan pasien
badan awal 42 kg. badan awal 42 kg. turun 10 kg berat
- TD : 110/70 mmHg, - TD : 110/70 mmHg, badan awal 42 kg.
RR : 18 x/menit,S : RR : 18 x/menit,S : - TD : 110/70 mmHg,
37 °C, N : 88 x / 37 °C, N : 88 x / RR : 18 x/menit,S :
menit. menit. 37 °C, N : 88 x /
menit.
107
Kerusakan Integritas Kulit S : S: S:
berhubungan dengan cedera - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
kimiawi yang ditandai luka di kaki kanan luka di kaki kanan luka di kaki kanan
dengan pasien mengatakan sejak 3 minggu sejak 3 minggu sejak 3 minggu
luka di kaki kanan sejak 3
minggu, Pasien mengatakan
nyeri pada kaki kanan.
Pasien tampak meringis,
terdapat luka di kaki kanan,
terdapat pus, bau, skala
nyeri 3 ,luka pada pedis
dextra, kedalaman luka + 1
cm,luas luka + 5.
O: O: O:
- Pasien mengatakan - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
nyeri pada kaki nyeri pada kaki nyeri pada kaki
kanan, terdapat pus, kanan, terdapat pus, kanan, terdapat pus,
bau, skala nyeri 3 bau, skala nyeri 3 bau, skala nyeri 3
,luka pada pedis ,luka pada pedis ,luka pada pedis
dextra, kedalaman dextra, kedalaman dextra, kedalaman
luka + 1 cm,luas luka + 1 cm,luas luka + 1 cm,luas
luka + 5 luka + 5 luka + 5
108
P : Pertahankan kondisi P : Pertahankan kondisi P : Pertahankan kondisi
pasien, lanjutkan intervensi pasien, lanjutkan intervensi pasien, lanjutkan intervensi
1,2,3,4 1 dan 2 1 dan 2
Nyeri Akut berhubungan S: S: S:
dengan kerusakan integritas - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
kulit yang ditandai dengan nyeri, yang nyeri, yang nyeri, yang
pasien mengtakan nyeri, dirasakan pasien dirasakan pasien dirasakan pasien
yang dirasakan pasien pada pada bagian kaki pada bagian kaki pada bagian kaki
bagian kaki kanan P : Pedis kanan kanan kanan
Dextra, Q : Nyeri seperti P : Pedis Dextra P : Pedis Dextra P : Pedis Dextra
hilang timbul, R : Pada Q : Nyeri seperti Q : Nyeri seperti Q : Nyeri seperti
bagian kaki kanan, S : Skala hilang timbul hilang timbul hilang timbul
3, T : Saat bergerak, pasien R : Pada bagian kaki R : Pada bagian kaki R : Pada bagian
tampak meringis, pasien kanan kanan kaki kanan
tampak berbaring ditempat S : Skala 3 S : Skala 3 S : Skala 3
tidur, terdapat pus bau, dan T : Saat bergerak T : Saat bergerak T : Saat bergerak
nyeri, skala nyeri 3 ,luka
pada pedis dextra,
kedalaman luka + 1 cm,luas
luka + 5
O: O: O:
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
meringis meringis meringis
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
berbaring ditempat berbaring ditempat berbaring ditempat
tidur tidur tidur
- Terdapat pus bau, - Terdapat pus bau, - Terdapat pus bau,
dan nyeri, skala dan nyeri, skala dan nyeri, skala
nyeri 3 ,luka pada nyeri 3 ,luka pada nyeri 3 ,luka pada
109
pedis dextra, pedis dextra, pedis dextra,
kedalaman luka + 1 kedalaman luka + 1 kedalaman luka + 1
cm,luas luka + 5 cm,luas luka + 5 cm,luas luka + 5
Ketidakstabilan Kadar S : S: S:
Glukosa Darah berhubungan - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
dengan diet yang kurang lemas sejak 2 hari lemas sejak 2 hari lemas sejak 2 hari
tepat ditandai dengan pasien yang lalu dan mual yang lalu dan mual yang lalu dan mual
mengatakan lemas sejak 2 - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
hari yang lalu dan mual, nafsu makan nafsu makan nafsu makan
pasien mengatakan nafsu berkurang berkurang berkurang
makan berkurang, pasien - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
mengatakan hanya hanya menghabiskan hanya menghabiskan hanya
menghabiskan setangah setangah porsi setangah porsi menghabiskan
110
porsi makan. Pasien terlihat makan. makan. setangah porsi
lemas, pasien selalu makan.
menanyakan cara
mengontrol gula darah,berat
badan 60kg, S : 37,5 0C, TD
: 150/70 mmhg, N : 83 x /
menit, RR : 22 x / menit,
SPO2 : 96 %
O: O: O:
- Pasien terlihat lemas - Pasien terlihat lemas - Pasien terlihat
Pasien selalu Pasien selalu lemas
menanyakan cara menanyakan cara Pasien selalu
mengontrol gula mengontrol gula menanyakan cara
darah, berat badan darah ,berat badan mengontrol gula
60kg, S : 36 0C 60kg , S : 36 0C darah, berat badan
TD : 130/80 mmhg TD : 130/80 mmhg 60kg , S : 36 0C
N : 80 x / menit N : 80 x / menit TD : 130/80 mmhg
RR : 20 x / menit RR : 20 x / menit N : 80 x / menit
RR : 20 x / menit
111
Kerusakan Integritas Kulit S : S : S :
berhubungan dengan - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
ditandai dengan Pasien luka pada bagian luka pada bagian luka pada bagian
mengatakan luka pada kaki kaki kaki
bagian kaki , pasien - Pasien mengtakan - Pasien mengtakan - Pasien mengtakan
mengtakan nyeri pada kaki nyeri pada kaki kiri nyeri pada kaki kiri nyeri pada kaki
kiri. Terdapat luka pada kaki kiri
bagian kiri, tidak terdapat
nanah (pus),skala nyeri 3,
luka pada selulitis pedis ,
kedalaman luka + 0,5
cm,luas luka + 3
O: O: O:
- Terdapat luka pada - Terdapat luka pada - Terdapat luka pada
kaki bagian kiri kaki bagian kiri kaki bagian kiri
- Tidak terdapat nanah - Tidak terdapat nanah - Tidak terdapat
(pus) ,skala nyeri 3, (pus) ,skala nyeri 3, nanah (pus) ,skala
luka pada selulitis luka pada selulitis nyeri 3, luka pada
pedis , kedalaman pedis , kedalaman selulitis pedis ,
luka + 0,5 cm,luas luka + 0,5 cm,luas kedalaman luka +
luka + 3 luka + 3 0,5 cm,luas luka + 3
112
1dan 2 1dan 2 1dan 2
Nyeri Akut berhubungan S : S: S:
dengan kerusakan integritas - Paisen mengatakan - Paisen mengatakan - Paisen mengatakan
kulit yang ditandai dengan nyeri , yang nyeri , yang nyeri , yang
pasien mengatakan nyeri dirasakan pasien dirasakan pasien dirasakan pasien
yang dirasakan pasien pada pada bagian kaki kiri pada bagian kaki kiri pada bagian kaki
bagian kaki kiri ,P : Selulitis P : Selulitis pedis P : Selulitis pedis kiri
pedis , Q : Nyeri seperti Q : Nyeri seperti Q : Nyeri seperti P : Selulitis pedis
hilang timbul, R : Pada hilang timbul hilang timbul Q : Nyeri seperti
bagian kaki kiri, S : Skala R : Pada bagian R : Pada bagian hilang timbul
nyeri 3, T : Saat berjalan, kaki kiri kaki kiri R : Pada bagian
pasien tampak meringis S : Skala nyeri 3 S : Skala nyeri 1 kaki kiri
kesakitan , pasien tampak T : Saat berjalan T : Saat berjalan S : Skala nyeri 1
berbaring ditempat tidur, T : Saat berjalan
kedalaman luka + 0,5
cm,luas luka + 3 , S : 37,5 O : O: O:
0
C, TD : 150/70 mmhg, N : - Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
83 x / menit, RR : 22 x / meringis kesakitan meringis kesakitan meringis kesakitan
menit, SPO2 : 96 % Pasien tampak Pasien tampak Pasien tampak
berbaring ditempat berbaring ditempat berbaring ditempat
tidur, Kedalaman tidur, Kedalaman tidur, Kedalaman
luka + 0,5 cm,luas luka + 0,5 cm,luas luka + 0,5 cm,luas
luka + 3, S : 36 0C luka + 3, S : 36 0C luka + 3, S : 36 0C
TD : 130/80 mmhg TD : 130/80 mmhg TD : 130/80 mmhg
N : 80 x / menit N : 80 x / menit N : 80 x / menit
RR : 20 x / menit RR : 20 x / menit RR : 20 x / menit
113
P : Pertahankan kondisi P : Pertahankan kondisi P : Pertahankan kondisi
pasien, lanjutkan intervensi pasien,lanjutkan intervensi pasien,lanjutkan intervensi
1,2,3,4 1,2 1,2
114
B.PEMBAHASAN
Melitus Tipe 2 dan Tn. S dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di ruang Ratna
1. Pengkajian
pada pasien Diabetes Melitus terdapat tanda dan gejala pasien yaitu
pasien banyak makan (polipagia) ,berat badan turun. Faktor resiko yang
115
adalah ketidakstabilan kadar glukosa darah karena pasien mengatakan
sejak 3 minggu, terdapat pus bau, dan masalah ketiga adalah nyeri akut
karena pasien mengatakan nyeri pada kaki , skala nyeri 3 ,luka pada pedis
dextra, kedalaman luka ± 5 cm, luas luka 1 cm. Sedangkan pada pasien.2
kadar glukosa darah karena pasien mengatakan lemas sejak 2 hari yang
tidak terkontrol dalam jangka waktu lebih dari 12 tahun. (Bilous &
mengontrol gula darah berat badan 60kg, S : 37,5 0C, TD : 150/70 mmhg,
mengatakan bengkak pada kaki kiri, luka pada selulitis pedis , dan
116
masalah ketiga adalah nyeri akut karena pasien mengatakan skala nyeri 3,
kedalaman luka + 0,5 cm,luas luka + 3. Pada pasien.1 dan pasien.2 sama
2. Diagnosa Keperawatan
( Nursalam,2013).
glukosa darah, kerusakan intergitas kulit dan nyeri akut pada pasien.1 dan
117
3. Perencanaan Keperawatan
dokumentasi (Nursalam,2013).
ringan masalah yang dihadapi. Pada pasien.1 dan pasien.2 masalah utama
yang diderita pasien , diet yang diberikan, delegatif dengan dokter tentang
pemberian terapi insulin dan delegatif dengan ahli gizi dalam pemberian
melakukan pemeriksaan luka , rawat luka dengan baik dan benar, ajarkan
118
melakukan pengkajian keadaan umum , kaji nyeri dengan PQRST,
dengan teoritis namun ada beberapa yang tidak disusun sesuai dengan
teoritis seperti rawat kebersihan mulut pada pasien.1 dan pasien.2 karena
hal ini sudah dilakukan oleh pasien dan dibantu oleh keluarga pasien.
4. Tindakan Keperawatan
inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap
pasien.
5. Evaluasi Keperawatan
119
evaluasi perlu melihat langkah-langkah proses keperawatan sejak
terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan dan bila tujuan belum atau
asupan diet yang kurang tepat tujuan 1,2,3,4,5,6,7 belum tercapai ,masalah
kadar glukosa darah berhubungan dengan asupan diet yang kurang tepat
tercapai, dimana tujuan tersebut adalah kadar gula darah pasien dalam
120
1,2. Evaluasi sumatif hari ketiga tujuan 3,4 tercapai ,masalah teratasi
intervensi 1,2.
asupan diet yang kurang tepat tujuan 5,6,7 tecapai ,masalah teratasi
asupan diet yang kurang tepat tujuan 5,6,7, tercapai, masalah teratasi
sebagian, lanjutkan intervensi 1,2. Pada evaluasi sumatif hari ketiga tujuan
121
1,2,3,4 belum tercapai ,masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
122
C. KETERBATASAN
Dalam pembuatan studi kasus ini tidak terdapat keterbatasn baik dari
kerjasama dengan tenaga kesehatan yang lain di ruang Ratna RSAD TK. II
mengikuti rencana tindakan yang telah disusun sehingga studi kasus ini telah
123
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
glukosa darah dan pasien.2 dengan ketidakstabilan kadar glukosa darah sudah
124
delegatif dengan dokter tentang pemberian terapi insulin dan delegatif dengan
ahli gizi dalam pemberian diet. Pada perencanaan pasien.2 diberikan obat
pelaksanaan pada pasien.1 dimulai pada tanggal 6 April 2021 sedangkan pada
pasien.2 dimulai tanggal 13 April 2021 dan tindakan yang dilakukan sudah
teratasi sebagian dan pada pasien.2 tujuan 1,2,3,4 belum tercapai, masalah
B. SARAN
Adapun saran dari penulis yang ditujukan pada peneliti selanjutnya Ny. R dan
Tn. S yaitu :
125
Kepada pasien diharapkan agar selalu memperhatikan nasihat maupun
saran dari tenaga kesehatan untuk rajin control ke polikinik interna atau
optimal.
126
DAFTAR PUSTAKA
127
Nursalam. (2016). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Selemba Medika
128
XIII
No Nama Kegiatan
2 3 4
posal
posal
a. Pengajuan proposal
b. Perijinan penelitian
XIV
3. Tahap pelaksanan
a. Pengumpulan data
b. Analisa data
5. Pengumpulan laporan
XII
dalam penelitian yang berjudul “Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pada
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah untuk mendapatkan gambaran umum
melitus tipe 2 yang dapat menambah wawasan dalam ilmu keperawatan mengenai
peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada dua pasien diabetes
menit. Cara ini menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu khawatir
keperawatan.
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini
diberikan.
XIII
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan akan
tetap dirahasiakan.
PENELITI
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan
oleh Ida Ayu Dwinayanti dengan judul” Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela
tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri,
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan
oleh Ida Ayu Dwinayanti dengan judul” Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela
LEMBAR KONSULTASI
O PEMBIMBING PEMBIMBING
1. 8 Maret 2021 TEMA Berfocus pada penyakit
diabetes melitus tipe 2
dengan masalah
ketidakstabilan kadar
glukosa darah
2. 12 Maret 2021 BAB I Penyusunan LB
menyesuaikan dengan
panduan yang
berisikan besaran
masalah kesehatan,
burned of desease
,implikasi keperawatan
dan peran perawatan
dalam pemberian askep
3. 15 Maret 2021 BAB II Penyusunan kajian
pustaka sesuai panduan
yang meliputi
anfis,konsep askep dan
pemenuhan kebutuhan
dasar pasien sesuai
dengan masalah
XVII
keperawatan
4. 17 Maret 2021 BAB III Diskusi tentang metode
studi kasus dan definisi
operasional variable
studi kasus
5. 18 Maret 2021 ACC Koreksi
final,kelengkapan
lampiran
6. 26 Maret 2021 Revisi Penambahan jurnal
penelitian BAB I latar
belakang
LEMBAR KONSULTASI
O PEMBIMBING PEMBIMBING
1. 05 April 2021 TEMA Berfocus pada
penyakit diabetes
melitus tipe 2 dengan
masalah
ketidakstabilan kadar
glukosa darah
2. 8 Mei 2021 BAB IV Koreksi penulisan,
pengkajian,
pembahasaan
LEMBAR KONSULTASI
PEMBIMBING PEMBIMBING
XX