CURRICULUM VITAE

NAMA : NANANG MUNIF YASIN

ALAMAT : JL. NOGOPURO 10 A, GOWOK, YK
INSTITUSI : FAKULTAS FARMASI UGM
PENDIDIKAN : S1+APT (UGM) ; S-2 (USM ); S-3 UGM
PENGALAMAN JABATAN & ORGANISASI
1. DOSEN FARMASI UGM (1999-SEKARANG)
2. KALAB FARMAKOTERAPI & FARMASI KLINIK (2003-2005)
3. WAKIL PENGELOLA PSPA FARMASI UGM (2005-2012)
4. WAKIL KETUA III PD IAI DIY (2009-2014)
5. TIM AUDITOR HALAL LPPOM MUI DIY (2004-SEKARANG)
6. WAKIL DIREKTUR LPPOM MUI DIY mulai 2014 - sekarang
7. KAPRODI S-1 FARMASI UGM 2017-sekarang
8. KETUA PD IAI DIY mulai 2018 – sekarang

PENGALAMAN PEMBICARA/ NARA SUMBER

1. PEMBICARA DI FORUM ISFI/IAI (PC TEGAL, PD JATENG, PD DIY, PD BENGKULU, PC
PURBALINGGA, PC BANYUMAS, PD NTT, PP IAI, PC SUKOHARJO, PD MALUKU UTARA, PD
NTB, PC SURAKARTA, PC MAGELANG, PC CILACAP, PC BANJARNEGARA)
2. PEMBICARA DI FORUM PAFI (PAFI GK, PAFI DIY, PAFI PURWOREJO)
3. PEMBICARA DI FORUM DINAS KESEHATAN (DIY, GK, KODYA, SURAKARTA)
4. PEMBICARA TAMU (RSUD TUGUREJO, PT KIMIA FARMA, BBKPM, BMPK, STIKES SLAWI)
5. PEMBICARA FORUM MAHASIWA (BEM FA, KMMF, ISMAFARSI, KKN, UKESMA, PRAMUKA)
 PRINSIP DASAR INFEKSI
& PEMILIHAN ANTIBIOTIK

Dr. Nanang Munif Yasin, M.Pharm,Apt

Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta

24/09/2018 2
 TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mampu menjelaskan definisi, tanda dan

gejala penyakit infeksi, penyebab dan
macam infeksi serta mekanisme infeksi
2. Mampu menjelaskan proses pemilihan
antibiotik
3. Mampu menjelaskan contoh aplikasi
farmakoterapi infeksi

24/09/2018 3
 A. DEFINISI INFEKSI

Infeksi : invasi dan atau kolonisasi mikroorganisme

patogen pada jaringan tubuh, ……
terutama yang menyebabkan cedera selular lokal akibat
kompetisi metabolisme, toksin replikasi intraselular atau
respon antigen-antibodi.

Stages of infection
 B. TANDA & GEJALA INFEKSI

HEMATOLOGI
TEMPERATUR LEUKOSIT
DEMAM ( > 37.8 C) ANGKA HITUNG JENIS
LED

INVESTIGASI
KLINIK

RADIOGRAFI BIOKIMIA
HASIL RONTGEN C-REACTIVE PROTEIN

BAGAIMANA TES TSB DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGETAHUI ADANYA INFEKSI ?

FAKTOR-FAKTOR APA SAJA YANG MENYEBABKAN KESALAHAN INTERPRETASI ?

24/09/2018 5
 C. PENYEBAB DAN JENIS INFEKSI

BAKTERI
AEROB
MYCOBACTERIA BAKTERI
ANAEROB

SPIROCHETES JAMUR
JENIS (FUNGI)
ORGANISME

MYCOPLASMA
VIRUS

RICKETTSIAE CHLAMYDIAE
 KLASIFIKASI BAKTERI

BAKTERI
AEROB ANAEROB

GRAM (+) GRAM (-) GRAM (+) GRAM (-)

COCCI COCCI COCCI COCCI

Streptococci Neisseria Peptococcus Tidak ada
Enterococci Moxarella Peptostreptococcus
Staphylococci
BACILLI BACILLI BACILLI
Enterobacteriaceae Clostridia Bacteroides
BACILLI Pseudomonas Proprionibacterium Fusobacterium
Corynebacterium Helicobacter
Listeria Haemophilus
Legionella
24/09/2018 7
 JENIS INFEKSI & ORGANISME PENYEBAB

INFEKSI PADA ORGANISME YANG DICURIGAI

SALURAN NAFAS
Pharyngitis Group A streptococci
Bronchitis, otitis H influenzae, Strep pneumoniae, Moraxella
catarrhalis
Sinusitis akut Strep pneumoniae, H influenzae, Moraxella
catarrhalis
Sinusitis kronik Anaerob, Stap aureus
Epiglottitis Haemophilus influenzae

INFEKSI PADA ORGANISME YANG DICURIGAI

SALURAN KEMIH
Bersumber dari E coli, gram (-) bacilli lain, Stap aureus,
masyarakat Stap epidermidis, enterococci
Bersumber dari rumah gram (-) bacilli yang resistan, enterococci
sakit
 MIKROORGANISME OPORTUNIS
Dapat sebagai flora normal, akan tetapi bisa
menyebabkan penyakit apabila :

Sistem imun yang menurun karena penyakit atau

terapi

Mikroba akses meluas karena robeknya kulit atau

lukanya membran mukus

Faktor umur manusia dengan imunitas lebih

rendah
 MEKANISME PERTAHANAN MANUSIA

a Many of the genera listed also contain human pathogens.

D.MEKANISME TERJADINYA INFEKSI
 II. PRINSIP TERAPI DENGAN ANTIBIOTIK

1.KONFIRMASI INFEKSI :
DEMAM
GEJALA & TANDA
FAKTOR PREDISPOSISI
2.IDENTIFIKASI PATHOGEN :
BIAKAN & SENSITIVITAS
SEROLOGI
PENGECATAN GRAM
MATERIAL INFEKSI

3.SELEKSI TERAPI AWAL :

FAKTOR ORGANISME
FAKTOR PASIEN
FAKTOR OBAT

4.MONITOR RESPON TERAPI :

PENILAIAN KLINIK
TES LABORATORIUM
KEGAGALAN TERAPI
24/09/2018 12
 1. KONFIRMASI ADANYA INFEKSI

HEMATOLOGI
TEMPERATUR LEUKOSIT
DEMAM ( > 37.8 C) ANGKA HITUNG JENIS
LED

INVESTIGASI
KLINIK

RADIOGRAFI BIOKIMIA
HASIL RONTGEN C-REACTIVE PROTEIN

BAGAIMANA TES TSB DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGETAHUI ADANYA INFEKSI ?

FAKTOR-FAKTOR APA SAJA YANG MENYEBABKAN KESALAHAN INTERPRETASI ?

24/09/2018 13
 2. IDENTIFIKASI PATHOGEN
PENGAMATAN MIKROSKOPI &
WARNA PENGECATAN
(SPUTUM, URIN, CSF) JENIS ORGANISME
(BENTUK, KARAKTERISTIK
BAU GRAM (+)/ (-))
(URIN)

INVESTIGASI
MIKROBIOLOGI
KULTUR
SENSITIVITAS JUMLAH BAKTERI
TIAP AB BERBEDA TMB PD KONDISI TTT
POLA RESISTENSI SAMPEL SPESIFIK

BAGAIMANA TES TSB DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGETAHUI ADANYA INFEKSI ?

BERAPA LAMA HASIL TES TERSEBUT ?

24/09/2018 14
 3. SELEKSI ANTIBIOTIK
ANTIBIOTIKA APAKAH YANG PALING TEPAT ?

FAKTOR ORGANISME FAKTOR PASIEN FAKTOR ANTIBIOTIK

 TERAPI EMPIRIK  BERATNYA INFEKSI  SPEKTRUM
SEBELUM HASIL AKTIVITAS
TES MIKROBIOLOGI,  STATUS IMUN ANTIBIOTIK
KULTUR &
SENSTIVITAS  FAKTOR  DOSIS, RUTE,
FARMAKOKINETIK FREKUENSI
 TEMPAT INFEKSI PEMBERIAN
DITEMUKAN  RIWAYAT PENYAKIT
 FARMAKOKINETIK
 EFEK OBAT PADA  STATUS ALERGI
ORGANISME  EFEK SINERGISTIK
 FAKTOR
 MIC, MBC FARMAKOGENETIK  INTERAKSI OBAT

 RESISTENSI  EFEK SAMPING

ANTIBIOTIK
 HARGA/BIAYA
24/09/2018 15
 4. MONITORING RESPON TERAPI
A. EVALUASI KEBERHASILAN ANTIBIOTIK
 HEMATOLOGI  MIKROSKOPI
 BIOKIMIA  KULTUR
 TEMPERATUR  GEJALA SPESIFIK UNTUK
 HASIL RONTGEN INFEKSI TERTENTU
 GEJALA KLINIK
B. EVALUASI PENYEBAB KEGAGALAN TERAPI ANTIBIOTIK

 DIAGNOSA SALAH
 PILIHAN ANTIBIOTIK BENAR, TAPI DOSIS/RUTE SALAH
 ANTIBIOTIK TIDAK DAPAT MENCAPAI INFEKSI
ADA BARIER SEPERTI PUS ATAU BENDA
ASING/JARINGAN NEKROTIK YANG HARUS
DISINGKIRKAN
 ADANYA INFEKSI SEKUNDER
 KETIDAKPATUHAN PASIEN

24/09/2018 16
ASPEK UMUM ANTIBIOTIK

Nanang Munif Yasin, M.Pharm,Apt

nanangy@yahoo.com

Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta

24/09/2018 17
 TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mampu menjelaskan penggolongan

antibiotik,
2. Mampu menjelaskan mekanisme kerja
antibiotik,
3. Mampu menjelaskan spektrum antibiotik.
4. Mampu mengevaluasi aktivitas antimikroba
dan PAE (Post Antibiotic Effect)
5. Mampu menjelaskan kombinasi antibiotik

24/09/2018 18
 DEFINISI

Antimicrobial Agent
Any substance – of natural, semi-synthetic or synthetic origin –
that kills or inhibits the growth of a microorganism. Examples:
enrofloxicin, penicillin, monensin.

Antibiotic
A substance produced by a microorganism that kills or inhibits
the growth of another microorganism. All antibiotics are
antimicrobial agents. Examples: penicillin, lincomycin.
 1. PENGGOLONGAN ANTIBIOTIK

PENISILIN
LAIN-LAIN SEFALOSPORIN

SULFONAMID &
TRIMETOPRIM BETA LAKTAM
LAINNYA
ANTIBIOTIK

KUINOLON
TETRASIKLIN

MAKROLIDA
AMINOGLIKOSIDA
24/09/2018 20
 2. MEKANISME AKSI ANTIBIOTIK

MENGHAMBAT SINTESIS DINDING SEL

(PENISILIN, SEFALOSPORIN, BASITRASIN,
GLIKOPEPTIDA, SIKLOSERIN, FOSFOMISIN)
MENGHAMBAT SINTESIS PROTEIN
(KLORAMFENIKOL, MAKROLIDA, TETRASIKLIN,
LINKOMISIN, AMINOGLIKOSIDA)
MENGHAMBAT SINTESIS ASAM NUKLEAT
(KUINOLON, RIFAMPISIN, NITROFURANTOIN ,
NOVOBIOSIN)
MENGHAMBAT SINTESIS FOLAT
(SULFONAMID, TRIMETROPIM )
MEMPENGARUHI PERMEABILITAS MEMBRAN SEL
(POLIMIKSIN, AMFOTERISIN, NISTATIN)
24/09/2018 22
MEKANISME AKSI ANTIBIOTIK

24/09/2018 23
 3. SPEKTRUM ANTIBIOTIK
GRAM (+) AEROB GRAM (-) AEROB
Antibiotik MR MR E
SA SE St Ec KP EB PM SM PA HI HI*
SA SE Coli

Penisilin + - + - ++++ ++ - - - - - - - -

Ampisilin + - + - ++++ ++ ++ - - +++ - - ++++ -

Ticarcilin + - + - ++++ - ++ + ++ +++ +++ ++ +++ -

Co-amoxiclav ++++ + ++++ - ++++ ++ +++ ++ - ++++ - - ++++ ++++

Cefazolin ++++ - ++++ - ++++ - +++ +++ - ++++ - - + -

Cefuroxime ++++ - ++++ - ++++ - +++ +++ + ++++ + - ++++ ++++

TGC +++ - ++ - ++++ - ++++ ++++ + ++++ ++++ + ++++ ++++

Cefepime +++ - ++++ - ++++ - ++++ ++++ +++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++

Cotrimoxazol ++++ +++ ++++ + ++++ + +++ +++ ++++ ++++ +++ - ++++ ++++

Eritromisin ++ - + - ++++ -

Gentamisin ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ +++ ++ ++

Ciprofloksazin +++ ++ +++ ++ + + ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ +++ ++++ ++++

Fluoroquinolon ++++ ++ +++ ++ ++++ ++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++

Imipenem ++++ + ++++ - ++++ ++ ++++ ++++ ++++ +++ ++++ ++++ ++++ ++++

Aztreonam - - - - - - ++++ ++++ + ++++ ++++ +++ ++++ ++++

Vancomisin ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ +++ 24/09/2018 24

 AN AEROB KETERANGAN
Antibiotik
BF P PS C SA = Staphylococcus aureus
SE = Staphylococcus epidermidis
Penisilin + - + -
St = Streptococci
Ampisilin + - + -
Ec = Enterococci
KP = Klebsiella pneumoniae
Ticarcilin + - + - EB = Enterobactercioacae
PM = Proteus Mirabilis
Co-amoxiclav ++++ + ++++ - SM = Serratia marcescens
PA = pseudomonas aeruginosa
Cefazolin ++++ - ++++ -
HI = Haemophillus Influenzae
Cefuroxime ++++ - ++++ - BF = bacteroides fragilis
P = Peptococcus
TGC +++ - ++ - PS = Peptostreptococccus
C = Clostridia
Cefepime +++ - ++++ -

Cotrimoxazol ++++ +++ ++++ +

Eritromisin ++ - + -

Gentamisin

Ciprofloksazin +++ ++ +++ ++

Fluoroquinolon ++++ ++ +++ ++

Imipenem ++++ + ++++ -

Aztreonam - - - -

Vancomisin ++++ ++++ ++++ ++++

24/09/2018 25
 BEBERAPA TERMINOLOGI

 TERAPI EMPIRIK
 TERAPI DEFINITIF
 ANTIBIOTIK PROFILAKSIS
 BEDAH
 NON BEDAH
 BAKTERIOSTATIK
 BAKTERISID
 TERGANTUNG KONSENTRASI
 TERGANTUNG WAKTU
 EFEK PASCAANTIBIOTIK
ANTIBIOTIK

24/09/2018 27
 SIFAT KERJA ANTIBIOTIK
PRIMER BAKTERIOSTATIK PRIMER BAKTERISID

Sulfonamid Penisilin
Tetrasiklin Sefalosporin
Kloramfenikol Aminoglikosida
Eritromisin Vankomisin
Trimetoprim Fluorokuinolon
Linkomisin Imipenem
Klindamisin Aztreonam
Etambutol Metronidazol
Nitrofurantoin Kotrimoksazol
Polimiksin

Isoniazid

Rifampisin

Pirazinamid
 4. EFEK PASCA ANTIBIOTIK
The post antibiotic effect (PAE) is defined as the persistent
suppression of an organism’s growth after a brief exposure to
an antibiotic

24/09/2018 29
24/09/2018 30
24/09/2018 31
5. EVALUASI KETEPATAN ANTIBIOTIK

 TERAPI EMPIRIK SUDAH TEPAT UNTUK TIPE INFEKSI

 HASIL KULTUR & SENSITIVITAS UNTUK PERBAIKAN
 MENGERTI POLA RESISTENSI ANTIBIOTIK SETEMPAT
 STATUS ALERGI PASIEN
 DOSIS/RUTE/WAKTU PEMBERIAN
 KEMAMPUAN PENETRASI OBAT KE TEMPAT INFEKSI
 KEAMANAN-APAKAH DAPAT DIMONITORING
 EFEK SAMPING MINIMAL
 FUNGSI GINJAL & HATI
 PROBLEM SPESIFIK PASIEN

24/09/2018 32
 INTERAKSI ANTIBIOTIK
Antibiotik Obat lain Mekanisme aksi/efek Pengatasan
Nefrotoksin atau ototoksin Adverse effect Monitor konsentrasi
(misal: Ampotericin B, ditingkatkan (additive) Aminoglikosida dan
Aminoglikosida cisplatin, cyclosporine, fungsi renal
furosemid, NSAIDs,
vancomycin )
Kloramfenikol Fenotoin, tolbutamid, Menurunkan Monitor fenitoin,
etanol metabolisme obat lain gula darah
Isoniazid Carbamazepin, fenitoin Menurunkan Monitor obat
metabolisme obat lain
(mual, muntah,
nystagmus, ataksia)
Digoksin Menurunkan Monitor digoksin
biavailabilitas dan hindari jika
Makrolida metabolisme digoksin memungkinkan
Teofilin Menurunkan Monitor teofilin
metabolisme teofilin
Penisilin dan Probenesid, aspirin Penghambatan ekskresi Gunakan jika
Sefalosporin β-laktam konsentrasi β-
laktam jangka
panjang sangat
diperlukan.
24/09/2018 33
 INTERAKSI ANTIBIOTIK

Ciprofloxacin / Teofilin Menurunkan metabolisme Monitor teofilin

norfloxacin teofilin

Quinolon Antiaritmia kelas Ia Menaikkan interval Q-T Hindari

dan III

Kation multivalent Menurunkan absorpsi Pemberian terpisah

(antasida, iron quinolon dengan selang
sucralfate, zinc, waktu 2 jam
vitamin)

Sulfonamide Sulfonilurea, fenitoin, Menurunkan metabolisme Monitor gula

warfarin obat lain darah, PT
Antasida, iron, kalsium, Menurunkan absorpsi Pemberian terpisah
sucralfate tetrasiklin dengan selang
waktu 2 jam
Tetrasiklin
Digoksin Menurunkan Monitor digoksin,
bioavailabilitas dan hindari jika
metabolisme digoksin dimungkinkan

24/09/2018 34
KEAMANAN ANTIBIOTIK PADA WANITA HAMIL

KATEGORI CONTOH ANTIBIOTIK

A
B AMOKSISILIN, AMPISILIN, SEFALEKSIN,
MAKROLIDA
C KOTRIMOKSAZOL, SIPROFLOKSAZIN
D AMINOGLIKOSIDA, TETRASIKLIN
X

24/09/2018 35
 JALUR EKSKRESI ANTIBIOTIK

ANTIBIOTIK YANG UTAMANYA ANTIBIOTIK YANG UTAMANYA

DIEKSKRESIKAN LEWAT HATI DIEKSKRESIKAN LEWAT GINJAL

Doksisiklin Aminoglikosida
Eritromisin Aztreonam
Klindamisin Fluorokuinolon
Kloramfenikol Imipenem
Metronidazol Penisilin dan derivatnya
Nafsilin Sefalosporin (kecuali
sefoperazon)
Rifampisin Trimetoprim
Sefoperazon Tetrasiklin
Sulfametoksazol Vankomisin

24/09/2018 36
 EFEK SAMPING UTAMA ANTIBIOTIK
1. Golongan aminoglikosida: kerusakan pada organ pendengar dan
kerusakan pada ginjal pada pemakaian jangka panjang
2. Golongan sefalosporin : efek pada gastrointestinal (mual,
muntah, diare)
3. Golongan miscellaneous ß laktam : gangguan lambung, reaksi
kulit
4. Kloramfenikol : gray baby syndrom pada neonatus
5. Golongan makrolida : gangguan gastrointestinal
6. Golongan penisillin : reaksi alergi akibat hipersensitif
7. Golongan quinolon : gangguan gastrointestinal, ruam kulit, efek
neurologi
8. Golongan sulfonamid : sakit kepala, reaksi alergi, agranulositosis
dan anemia hemolitik pada penggunaan jangka panjang
9. Tetrasiklin : gangguan lambung-usus, membentuk kompleks
dengan kalsium-fosfor sehingga mengganggu struktur kristal dari
gigi pada janin dan anak-anak yang sedang tumbuh,
fotosensitivitas
24/09/2018 37
 5. KOMBINASI ANTIBIOTIK

In Vitro Results of Combination Therapy

1) Additive (indifferent) effect: the activity of two drugs in

combination is equal to the sum (or a partial sum) of their
independent activity when studied separately

2) Synergistic effect: the activity of two drugs in combination is

greater to the sum of their independent activity when studied
separately

3) Antagonistic effect: the activity of two drugs in combination is

less to the sum (or a partial sum) of their independent activity
when studied separately

24/09/2018 38
Additive (Indifferent) Effect

8
7
Log No. Vaiable Organisms

6
5 Drug A
4 A+B
3 Drug B
2
1
0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Hours
 Synergistic Effect

7
Log No. Vaiable Organisms

5
Drug A
4 A+B
3 Drug B

0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Hours
 Antagonistic Effect

8
7
Log No. Vaiable Organisms

6
5 Drug A
4 A+B
3 Drug B
2
1
0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Hours
 INDIKASI KOMBINASI ANTIBIOTIK
 UNTUK TERAPI EMPIRIS SPEKTRUM LUAS PADA
INFEKSI BERAT
 MIS: SEPSIS --- KOKKUS GRAM (+) & BASIL GRAM (-)
 SEFALOSPORIN-3 + AMINOGLIKOSIDA

 INFEKSI CAMPURAN (POLIMIKROBA)

 MIS: ABSES ABDOMEN --- AEROB (GRAM -) & ANAEROB
 AMINOGLIKOSIDA/SEFALOSPORIN-3 + METRONIDAZOL

 MENCEGAH RESISTENSI
 MIS: TBC
 INH + RIFAMPISIN + PIRAZINAMID

 MENDAPATKAN EFEK SINERGIS

 TRIMETOPRIM + SULFAMETOKSAZOL
 PENISILIN + AMINOGLIKOSIDA
24/09/2018 42
 KERUGIAN KOMBINASI ANTIBIOTIK
 KEMUNGKINAN ANTAGONISME
 TETRASIKLIN/KLORAMFENIKOL + ß LAKTAM
 TETRASIKLIN/KLORAMFENIKOL + AMINOGKLIKOSIDA
 PIPERASILIN + IMIPENEM/AMPISILIN/CEFOXITIN

 POTENSIAL MENINGKATKAN FREKUENSI EFEK

SAMPING/TOKSISITAS
 SEFOTAKSIM + GENTAMISIN – NEFROTOKSIK
 OAT - HEPATOTOKSIK

 BIAYA TINGGI/MAHAL

 SUPER INFEKSI

24/09/2018 43
REFERENSI
 DIPIRO, KODA KIMBLE, KATZUNG
 www.idsociety.org
 www.cdc.gov
 www.who.int
 www.medscape.com
 www.freemedicaljournals.com
 www.tripdatabase.com
 www.guideline.gov/
 Nejm, Lancet, JAMA, bmj, CID

24/09/2018 44
 EBM Databases
Systematic Literature Searches
• Cochrane Library (OVID)
• Clinical Evidence
Systematic Literature Surveillance
• ACP Journal Club (OVID)
• DARE
• DynaMed
• Medical InfoRetriever
EMB Search Engine
• TRIP Database

EBM Resources 9/24/2018 45

 Guidelines
 National Guideline Clearinghouse
 Primary Care Clinical Practice Guidelines
 Agency/Association sites
 AAFP
 APA
 AAP

EBM Resources 9/24/2018 46

JADWAL PERTEMUAN FARMAKOTERAPI 2
1. Pendahuluan, Prinsip Dasar Infeksi dan
Pemilihan Antibiotik
2. Farmakoterapi ISPA, Pneumonia
3. Farmakoterapi TB, TB-MDR/XDR, TB-HIV,
4. Presentasi FT Sepsis (Kel 1) & FT ISK (kel 2)
5. Presentasi FT HIV (Kel 3) & FT Infeksi Jamur
(Kel 4)
6. Presentasi FT DBD (Kel 5) & FT Malaria (Kel
6)
7. Farmakoterapi Infeksi Gl (Kel 7) & Meningitis
( Kel 8)
EBM Resources 9/24/2018 47
Thank You.

Open for
Discussion

24/09/2018 48