Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENCEMARAN
TANAH

NAMA: CINDDAGA NAILA


ARDHANI
NO. ABSEN: 07
KELAS: VII-8

UPTD SMP NEGERI


1 NGANJUK
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi
tata lingkungan (tanah, udara, dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan
merugikan kehidupan manusia, binatang, dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran
benda-benda asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya dan
sebagainya). Hal ini salah satunya sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga
mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula (Susilo, 2003).
Pencemaran lingkungan berhubungan erat dengan limbah. Permasalahan limbah
timbul karena tidak seimbangnya produksi limbah dengan pengolahannya dan semakin
menurunnya daya dukung alam sebagai tempat pembuangan limbah. Jumlah limbah terus
bertambah dengan laju yang cukup cepat. Sedangkan di lain pihak, kemampuan
pengolahan limbah masih belum memadai (Rizaldi, 2008). Tanah sangatlah penting bagi
kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya dengan fungsi yang tidak akan dapat
digantikan dengan yang lainnya. Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan manusia
dilakukan diatas tanah, mulai dari tempat tinggal, pertanian, industri dan aktivitas-
aktivitas lainnya (Achmad, 2004).
Masalah yang ditimbulkan pencemaran tanah berbeda-beda tergantung dari jenis,
sumber, jumlah dan karakter komponen pencemar serta dampaknya terhadap penurunan
fungsi tanah tersebut. Pencemaran Tanah berakibat terhadap kesehatan manusia,tata
kehidupan, pertumbuhan flora dan fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran,
karena tanah menghasilkan makanan bagi mahluk hidup. Gejala pencemaran dapat
terlihat pada jangka waktu singkat maupun panjang, yaitu pada tingkah laku dan
pertumbuhan. Pencemaran dalam waktu relatif singkat, terjadi seminggu sampai dengan
setahun sedangkan pencemaran dalam jangka panjang terjadi setelah masa 20 tahun atau
lebih.
Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi dengan
melihat sumber pencemaran lalu mengendalikannya. Tanda-tanda pencemaran ini
gampang terlihat pada komponen lingkungan yang terkena pencemaran. Berbeda halnya
dengan pencemaran yang terjadi dalam waktu yang cukup lama. Bahan pencemar sedikit
demi sedikit berakumulasi. Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun
setelah menjalani waktu yang relatif panjang dampak pencemaran kelihatan nyata dengan
berbagai akibat yang ditimbulkan. Unsur-unsur lingkungan,mengalami perubahan
kehidupan habitat. Tanaman yang semula hidup cukup subur menjadi gersang dan
digantikan dengan tanaman lain.
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Pencemaran Tanah ?

1.2.2 Apa saja penyebab dari Pencemaran Tanah ?

1.2.3 Apa jenis zat penyusun pencemaran tanah?

1.2.4 Bagaimana dampak dan pencegahan dari Pencemaran Tanah ?


II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan.
Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara
berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek
merusak. Suatu zat dapat disebut polutan apabila : 1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat. 3. Berada di tempat yang tidak tepat. Sifat polutan
adalah : 1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan
tidak merusak lagi. 2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila
konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat
terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.

II.2 Bahan Pencemar


Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan
atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Meningkatnya populasi manusia di
Indonesia dan padatnya penduduk membuat limbah-limbah sulit untuk ditangani sehingga
seringkali mencemari lingkungan yang akan berdampak pada kesehatan dan terjadi
penumpukan limbah domestik. Limbah domestik yang menumpuk contohnya limbah
kotoran manusia atau tinja (feces) (Wendrawan,2008).
Sebagian besar penduduk Indonesia masih menggunakan pengolahan tinja rumah
tangga setempat (on site system) yang berupa tangki septik atau septic tank (Sudarno dan
Ekawati, 2006). Septic tank merupakan penampungan limbah padat kotoran manusia
(feces) yang akan cepat penuh bila di dalamnya tidak terjadi proses penguraian sempurna
oleh bakteri pengurai.
Gambar 2.1 Sumber Pencemaran Tanah

II.3 Tanah
Tanah yang merupakan salah satu penunjang kehidupan yang ada di bumi adalah
bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan organik.
Pada dasarnya, tanah merupakan campuran dari berbagai mineral dan bahan organik,
yang mampu menopang kehidupan tanaman. Di dalam tanah terdapat unsur hara yang
diperlukan oleh tanaman. Unsur hara dapat digolongkan menjadi dua yaitu unsur hara
makro dan mikro. Unsur hara makro adalah unsurunsur yang dibutuhkan dalam jumlah
besar oleh tanaman, meliputi karbon (C), hidrogen (H2), Oksigen (O2), nitrogen (N2),
fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan belerang (S). Unsur hara
mikro adalah unsur yang dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh tanaman dan bersifat
esensial, meliputi boron (B), klor (Cl), tembaga (Cu), besi (Fe), mangan (Mn),
molibdenum (Mo), natrium (Na), vanadium (V), dan seng (Zn) (Achmad, 2004).

III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Pengamatan pencemaran lingkungan, yaitu jenis pencemaran tanah dilakukan di
Pondok Kencana RT 03- RW 04, Werungotok, Nganjuk. Pengambilan foto dan
pengamatan dilaksanakan pada tanggal 2-3 Februari 2021. Metode yang digunakan
adalah observasi langsung berupa pengamatan dan analisa tentang pencemaran tanah.

Gambar 3.1 Lokasi Pengamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan. Pencemaran tanah adalah
kondisi ketika tanah kehilangan komponen yang berguna akibat bertumpuknya zat-zat
berbahaya yang mengakibatkan turunnya kesuburan tanah. Artinya, tanah yang telah
tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai media tanam karena telah kehilangan unsur-
unsur penting untuk menutrisi tanaman.
Pencemaran ini sendiri umumnya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan
kimia. Baik itu yang berasal dari rumah tangga, pertanian ataupun sektor industri.
Dampaknya, bukan cuma berefek pada manusia, tetapi juga hewan, tumbuhan dan
lingkungan. Tanah menjadi tidak subur, produktivitas pertanian menurun, tumbuhan
menjadi layu serta bagi manusia bisa berdampak pada kesehatan.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan
atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Tanah yang digunakan untuk
pertanian rentan mengalami pencemaran akibat aktivitas manusia seperti industi, rumah
tangga, pertambangan, pertanian dan lain-lain. Pencemaran pada tanah pertanian
merupakan salah satu yang menghasilkan masalah serius di masyarakat, karena hal ini
akan mempengaruhi kualitas produk makanan yang akan dikonsumsi oleh manusia
(Charlena, 2004).

Gambar 4.1 Pencemaran Tanah di Lokasi Pondok Kencana, Werungotok

4.2 Jenis Zat Pencemaran Tanah


Jenis zat pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah, baik yang organik maupun
nonorganik. Sampah organik dapat di uraikan oleh mikroba tanah menjadi lapisan atas tanah yang di
sebut tanah humus. Akan tetapi, sampah anorganik/nonorganik tidak bisa diuraikan. Bahan pencemar
itu tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Zat-zat limbah yang meresap ke tanah juga tidak
dapat hilang dalam jangka waktu yang lama. Zat-zat limbah yang masuk ke tanah di serap oleh
tanaman dan tetap menetap di dalam tubuh tumbuhan itu, karena tumbuhan tidak dapat
menguraikannya. Limbah industri yang mengotori tanah biasanya adalah pupuk yang berlebihan dan
penggunaan herbisida serta pestisida. Zat pencemar yang menetap pada tumbuhan itu, terus berpindah
melalui jalur rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Sehingga perpindahan itu menyebabkan
adanya zat pencemar dalam setiap tubuh organisme yang melangsungkan proses rantai makanan. Hal
ini akan menimbulkan menurunnya kualitas organisme, berupa kurangnya ketahanan terhadap
gangguan dari luar. Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber bahan
pencemar tersebut di atas antara lain berupa:
a) Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme,
seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
b) Senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan
bangunan,menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
d) Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbahindustri seperti
Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
e) Limbah domestik, limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah
bisa berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha
hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta;
dan wisata, bisa berupa limbah padat dan cair.

Gambar 4.2 Jenis Bahan Pencemaran Tanah di Pondok Kencana


Berdasarkan Gambar 4.2 jenis zat pencemar tanah di sekitar daerah Pondok
Kencana, Werungotok adalah bahan organik yaitu berupa daun-daun kering. Daun-daun
kering tersebut berasal dari pepohonan di sekitar rumah penduduk yang kemudian
menumpuk di tanah. Sisa-sisa daun ini akan membusuk sehingga dapat mempengaruhi
kualitas lapisan tanah. Selain bahan organik, bahan anorganik terutama sampah plastik
juga turut menyumbang pencemaran tanah yang ada di lokasi tersebut. Hal ini karena
banyaknya penduduk yang tinggal di daerah Pondok Kencana, sedangkan tidak
tersedianya tempat pengolahan sampah yang mencukupi, sehingga banyak di temui
sampah-sampah menumpuk di sekitar lahan atau tanah kosong.

IV.2Penyebab Pencemaran Tanah


Ada beberapa penyebab terjadinya pencemaran tanah. Penyebab pencemaran atau
polusi tanah terdiri dari dua sumber utama yaitu penyebab antropogenik (buatan manusia)
dan penyebab alami. Pertama adalah penetrasi pestisida dan insektisida berbahaya. Zat-
zat yang sering digunakan pada aktivitas perkebunan ini dapat mematikan
mikroorganisme di dalam tanah. Tanah juga dapat tercemar akibat adanya kebocoran dari
limbah sanitasi.
Efek pencemaran tanah memang tidak muncul dalam semalam. Polusi tanah adalah
hasil aktivitas jangka panjang manusia yang bersifat merusak (destruktif). Terdapat
berbagai macam penyebab yang berkontribusi terhadap pencemaran tanah dan berasal
dari sumber yang berbeda. Beberapa penyebab pencemaran tanah antara lain:
Penggundulan hutan dan erosi tanah, kegiatan pertanian, kegiatan pertambangan,
industrialisasi, tempat pembuangan sampah dan limbah manusia
Proses pertanian sering melibatkan penggunaan pestisida dan insektisida berbahaya.
Petani sering menggunakan pupuk dan pestisida yang beracun untuk menghilangkan
serangga, jamur dan bakteri dari tanaman. Bahan kimia tersebut menyebabkan tanah
rusak. Tanah yang dulunya subur menjadi lebih rentan terhadap unsur-unsur lingkungan.
Terlalu sering menggunakan bahan kimia justru berdampak menimbulkan kontaminasi
dan meracuni tanah. Industrialisasi menjadi salah satu kontributor utama masalah polusi.
Untuk memenuhi permintaan populasi yang terus bertambah, semakin banyak industri
dikembangkan. Peningkatan populasi berakibat pada peningkatan permintaan makanan,
tempat tinggal, rumah dan produksi barang lebih banyak. Akibatnya, tercipta lebih
banyak limbah.
Revolusi Industri mungkin menghasilkan perubahan positif yang signifikan terhadap
ekonomi dan masyarakat, tetapi juga menyebabkan polusi tanah yang signifikan. Melalui
praktik pembuangan limbah yang tidak efisien, penggunaan bahan kimia yang tidak aman
dalam manufaktur, regulasi yang buruk dan banyaknya industri dan pabrik yang
mencemari tanah setiap hari. Tempat pembuangan sampah Seiring bertambahnya
populasi, setiap rumah tangga menghasilkan berton-ton sampah setiap tahun. Jumlah
tempat pembuangan sampah semakin penuh dan bertambah banyak Sampah di tempat
pembuangan sampah dipenuhi dengan racun yang akhirnya meresap ke dalam bumi. Saat
hujan, racun-racun tersebut terbawa ke daerah lain dan polusi menyebar. Barang-barang
yang tidak dapat didaur ulang dibuang ke tempat pembuangan sampah yang
menyebabkan polusi dan mengganggu keindahan kota. Penyebab lainnya adalah hujan
asam. Hujan asam terjadi ketika asam yang berasal dari asap pabrik bergabung dengan
hujan dan turun sebagai hujan asam. Terakhir, pengelolaan sampah yang tidak optimal
juga merupakan faktor terjadinya pencemaran tanah.

4.3 Dampak Pencemaran Tanah


Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/
mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estetika. Timbunan sampah juga menutupi
permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Timbunan sampah bisa
menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada
timbunan sampah bisa timbulkan pencemaran tanah / gangguan terhadap bio tanah,
tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lainnya adalah oksida
logam, baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di permukaan tanah. Yang
menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air
adalah Sampah anorganik tidak terbiodegradasi sehingga peresapan air dan mineral yang
dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan
berkurang, oleh sebab itu tanaman sulit tumbuh dan bahkan mati sebab tidak
mendapatkan makanan untuk berkembang.
Tinja, deterjen, oli bekas, cat, adalah limbah cair rumah tangga; peresapannya
kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan zat kimia yang terkandung di
dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah, inilah salah satunya yang
disebutkan sebagai pencemaran tanah. Padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses
pengolahan adalah limbah padat hasil buangan industri. Adanya reaksi kimia yang
menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan limbah padat ini busuk selain itu
pencemaran tanah juga menyebabkan timbulnya bau di sekitarnya. Karena tertimbunnya
limbah ini dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi rusak dan
air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi bakteri tertentu dan berakibat turunnya
kualitas air tanah pada musim kemarau oleh karena telah terjadinya pencemaran tanah.
Timbunan yang mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran.
Sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga,
timbal, perak,khrom, arsen dan boron adalah limbah cair yang sangat beracun terhadap
mikroorganisme. Peresapannya ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi
mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah dan
dalam hal ini pun menyebabkan pencemaran tanah. Pupuk yang digunakan secara terus
menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan
tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah
semakin berkurang. Dalam kondisi ini tanpa disadari justru pupuk juga mengakibatkan
pencemaran tanah. Pestisida yang digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi
juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung
pada jumlah organisme di dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida yang
terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
Selain itu pada berbagai bidang dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran tanah,
diantaranya adalah:
1. Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai
macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Paparan kronis (terus-
menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal,
beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan
hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot.
Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan
ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak
kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit
untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar,
pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
2. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya
bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di
lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator
atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk
kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat
menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-
makhluk penghuni piramida atas.
Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung
menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan
kemungkinan hilangnya spesies tersebut. Dampak pada pertanian terutama
perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan
hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa
bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain
bahanbahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Gambar 4.3 Dampak Pencemaran Tanah

IV.3Penanganan Dari Pencemaran Tanah


Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran
dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu
ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:
a). Langkah pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan
pencemar, antara lain:
1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain
dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan
terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi
terciumnya bau busuk dari gasgas yang timbul pada proses pembusukan, maka
penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.
2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan
oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang
dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan
pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara
daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotongpotong
menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan
mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar
dilakukan proses pemurnian.
4) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai
dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
5) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
b. Langkah Penanganan
Penanganan khusus terhadap limbah domestik yang berjumlah sangat banyak
diperlukan agar tidak mencemari tanah. Pertama sampah tersebut kita pisahkan ke dalam
sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable) dan sampah
yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable). Akan sangat baik
jika setiap rumah tangga bisa memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian yakni
organik dan anorganik dalam dua wadah berbeda sebelum diangkut ketempat
pembuangan akhir.
Sampah organik yang terbiodegradasi bisa diolah, misalnya dijadikan bahan
urukan, kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat
kita pakai lagi; dibuat kompos; khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dll sehingga
dalam hal ini bukan pencemaran tanah yang terjadi tetapi proses pembusukan organik
yang alami. Sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan daur ulang. Kurangilah penggunaan pupuk sintetik dan
berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida.
Limbah industri harus diolah dalam pengolahan limbah, sebelum dibuang
kesungai atau kelaut. Kurangilah penggunaan bahanbahan yang tidak bisa diuraikan oleh
mikroorganisme (non-biodegradable). Salah satu contohnya adalah dengan mengganti
plastik sebagai bahan kemasan/pembungkus dengan bahan yang ramah lingkungan
seperti dengan daun pisang atau daun jati
V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau
limbah. Pencemaran tanah yang ada di lokasi Pondok Kencana kebanyakan berupa bahan
orrganik dan anorganik
Penanganan khusus terhadap limbah domestik yang berjumlah sangat banyak
diperlukan agar tidak mencemari tanah. Akan sangat baik jika setiap rumah tangga bisa
memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian yakni organik dan anorganik dalam dua
wadah berbeda sebelum diangkut ketempat pembuangan akhir. Walaupun beberapa cara
telah dapat digunakan untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah namun alangkah
baiknya jika kesadaran untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan lebih
ditingkatkan. Bahan bahan yang kita perlukan dalam memenuhi kebutuhan dapat
diperoleh dari tanah. Karenanya mari kita menghindari pencemaran tanah bersama-sama
menjaga kelestariannya, demi kelangsungan anak, cucu kita dimasa datang.

Anda mungkin juga menyukai