Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“PROSES SOSIAL”
Di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Sosiologi Politik”
Dosen Pembimbing :
Adhista Setyarini, S. E., M., M.

Disusun Oleh :
1. Febby Yuliana (E1802010014)
2. Devi Ayu Kumalasari (E1802010030)
3. Teio Sabekti (E1802010046)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, kami bisa menyelesaikan tugas “ Sosiologi Politik” yang diberikan oleh
dosen kami. Makalah ini menjelaskan TENTANG PROSES SOSIAL yang menarik,
agar si pembaca tertarik untuk membaca makalah ini. Dengan tujuan, yang membaca
makalah ini diharapkan mengerti tentang materi yang disampaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu
kami mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca demi perbaikan. Kami sebagai
penyusun makalah ini, memohon maaf. Apabila ada materi yang kurang jelas. Karena
kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT.

Surakarta, 8 Oktober 2021

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 4
A. Latar Belakang ……………………………………………………………….. 4
B. Rumusan masalah …………………………………………………………….. 4
C. Tujuan ………………………………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 5
A. Pokok pembahasan ………………………………………………………. 5
B. Bentuk Proses Integrasi Sosial…………………………………………… 6
C. Macam-macam Integrasi Sosial………………………………………….. 6
D. Syarat Integrasi Sosial……………………………………………………. 8
E. Factor Penentu Integrasi Sosial …………………………………………... 9
F. Tahapan Integrasi Sosial ………………………………………………….. 10
BAB III PENUTUP………………………………………………………………. 15
A. Kesimpulan………………………………………………………………… 15
B. Saran ……………………………………………………………………….. 15
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 16

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-
perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem
serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah
ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi
kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik,
politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
Integrasi sosial adalah ketika dikontrol, dikombinasikan, atau terhubung satu
sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.

B.   Rumusan masalah
Rumusan makalah pada penulisan ini adalah :
1.    Apakah pengertian proses social ?
2.   Apakah yang dimaksud dengan Integrasi Sosial ?

C.  Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok sosiologi politik serta untuk wawasan dan ilmu kami tentang pengaruh
integrasi sosial, proses sosial dan bentuk-bentuk integrasi sosial.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A.  POKOK BAHASAN
1. Proses sosial
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-
perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem
serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah
ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi
kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik,
politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interkasi
sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan
sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang
dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok
manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo
tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-
anggotanya
Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam
masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara
kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya
berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak.
2. Integritas Sosial
Integrasi berasal dari “integrasi” dari Inggris, yang berarti
kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial didefinisikan sebagai proses
penyesuaian di antara unsur-unsur yang berbeda satu sama lain dalam kehidupan

6
7

masyarakat sehingga menghasilkan pola masyarakat yang memiliki fungsi


kompatibilitas.
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah ketika dikontrol,
dikombinasikan, atau terhubung satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau
kemasyarakatan. Integrasi sosial mensyaratkan bahwa orang tidak bubar meski
menghadapi banyak tantangan, baik tantangan merupa fisik dan konflik sosial-
budaya.

B. Bentuk Proses Integrasi Sosial

Bentuk integrasi social dalam masyarakat dapat dibagi menjadi dua bentuk yakni:

 Asimilasi, yaitu pembaruan kebudayaan yang disertai dengan hilangnya


cirrikhas kebudayaan asli. Dalam masyarakat bentuk integrasi social ini
terlihat Dari pembentukan tatanan social yang baru yang menggantikan
budaya asli. Biasanya bentuk integrasi ini diterapkan pada kehidupan social
yang primitive dan rasis. Maka dari itu budaya asli yang bertentangan dengan
norma yang mengancam disintegrasi masyarakat akan digantikan dengan
tatanan social barau yang dapat menyatukan beragam latar belakang social.
 Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsure- unsure asing tanpa
menghilangkan kebudayaan asli. Akulturasi menjadi alternative tersendiri
dalam menyikapi interaksi social, hal ini didasarkan pada nilai- nilai social
masyarakat yang beberapa dapat dipertahankan. Sehingga nilai- nilai baru
yang ditanamkan pada masyarakat tersebut akan menciptakan keharmonisan
untuk mencapai integrasi soaial.
C. Macam-macam Integrasi sosial :
a)      Integrasi keluarga

Didalam kehidupan keluarga terdapat anggota-anggota keluarga yang antara


anggota satu dan lainya memiliki peranan dan fungsi. Integrasi keluarga akan tercapai
8

jika antar-anggota keluarga satu dan lainya menjalankan kedudukan, peranatau


fungsinya sebagaimana mestinya. Apabila antar-anggota keluarga sudah tidak lagi
memerankan peranannya sesuai dengan kedudukannya, maka keluarga tersebut sudah
dianggap tidak terintegrasi lagi.

b)      Integrasi kekerabatan

Yang dimaksud dengan kekerabatan adalah hubungan sosial yang diikat oleh
pertalian darah dan hubungan perkawinan sehingga menghasilkan nilai-nilai, norma-
norma, kedudukan serta peranan sosial yang diakui dan ditaati bersama oleh seluruh
anggota kekerabatan yang ada. Integarsi antar-anggota kekerabtan akan terjadi jika
masing-masing anggota kerabat yang ada mematuhi norma-norma dan nilai-nilai
yang berlaku didalam sistem kekerabatan tersebut.

c)      Integrasi asosiasi (perkumpulan)

Asosiasi adalah satuan sosial yang ditandai oleh adanya kesamaan


kepentingan, atau dengan lain perkata dapat dikatakan bahwa asosiasi merupakan
perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki kesamaan minat, tujuan,
kepentingan, dan kegemaran.

 d)     Integrasi masyarakat

J.P gillin dan J.L gillin dalam bukunya Cultural Sosiology mendefinisikan
masyarakat sebagai “the largest grouping in which common customs, traditions,
attitudes, dan felling of unity are operative”. Berangkat dari definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa masyarakat adalah : (1) sekelompok manusia yang menempati
wilayah tertentu, (2) bertempat tinggal dalam waktu yang relatif lama, (3) terdapat
tata aturan hidup seperti adat, kebiasaan, sikap, dan perasaan kesatuan, (4) rasa
identitas di antara para warganya. integrasi masyarakat akan tercapai jika kehidupan
masyarakat tersebut telah terpenuhi semua unsur-unsur yang tadi begitupun
9

sebaliknya jika salah satu unsur tidak terpenuhi maka keadaan masyarakat tersebut
tidak terintegrasi lagi.

e)      Integrasi suku bangsa

Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainya
karena memiliki ciri-ciri yang mendasar dan umum berkaitan dengan asl-usul dan
tempat asal kebudayaan. Dalam beberapa kepustakaan sosiologi ditekankan bahwa
suku bangsa merupakan kesatuan penduduk yang memiliki ciri-ciri :

(1) secara tertutup berkembang biak dalam kelompoknya,

(2) memiliki nila-nilai dasar yang termanifestasikan dalam kebudayaan,

(3) mewujudkan arena komunikasi dan interaksi, dan

(4) setiap anggota mengenali dirinya serta dikenal oleh lainya sebagai satu bagian
dari kategori yang dapat dibedakan dengan kategori lainnya.

 f)        Integrasi bangsa

Yang disebut bangsa adalah kelompok manusia yang heterogen sifatnya tetapi
memiliki kehendak yang sama dengan menempati daerah tertentu dan bersifat
permanen. Ernest renan lebih menekankan bahwa bangsa terbentuk dari orang orang
yang mempunyai latar belakang sejarah, pengalaman sejarah, dan perjuangan serta
hasrat untuk bersatu.

D. Syarat Integrasi Sosial

Integrasi social akan terbentuk di masyarakat apabila sebagian besar anggota


masyarakat tersebut memiliki kesepakatan tentang batas-batas territorial dari suatu
wilayah atau Negara tempat mereka tinggal.
10

Selain itu, sebagian besar masyarakat tersebut bersepakat mengenai struktur


kemasyarakatan yang di bangun, termasuk nilai-nilai, norma-norma, dan lebih tinggi
lagi adalah pranata-pranata sosisal yang berlaku dalam masyarakatnya, guna
mempertahankan keberadaan masyarakat tersebut. Selain itu, karakteristik yang di
bentuk sekaligus manandai batas dan corak masyarakatnya. Menurut William F.
Ogburn da Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi sosial adalah:

1. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi


kebutuhan-kebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan
fisik berupa sandang dan pangan serta kebutuhan sosialnya dapat di penuhi
oleh budayanya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan
masyarakat perlu saling menjaga keterikatan antara satu dengan lainnya.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai
norma-norma dan nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedoman
dalam berinteraksi satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal
yang di larag menurut kebudayaannya.
3. Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara
konsisten serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan
baku dalam melangsungkan proses interaksi social.

E. Faktor Penentu Integrasi Sosial


Faktor integrasi bangsa Indonesia rasa senasib dan sepenanggungan serta rasa
seperjuanagan di masa lalu ketika mengalami penjajahan. Penjajahan
menimbulkan tekanan baik mental ataupun fisik. Tekanan yang berlarut-larut
akan melahirkan reaksi dari yang ditekan ( di jajah ). Sehingga muncul kesadaran
ingin memperjuangkan kemerdekaan.

Yang bisa menjadi faktor integrasi bangsa adalah semboyan kita yang terkenal
yaitu bhineka tunggal ika, dimana kita terpisah-pisah oleh laut tetapi kita mempunyai
11

ideologi yang sama yaitu pancasila. Dengan kata lain yang dapat menjadi faktor
integrasi bangsa Indonesia adalah;

(1)Pancasila,

(2)Bhineka Tunggal Ika,

(3) Rasa cinta tanah air,

(4) Perasaan senasib sepenanggungan.

Dengan menyadari keadaan bangsa Indonesia yang majemuk itu, setiap warga
negara harus waspada agar jangan sampai melakukan hal-hal negatif yang dapat
memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa.

Adapun faktor- faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi


integrasi social dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut:

A. Faktor Internal :

 Kesadaran diri sebagai makhluk sosial


 Tuntutan kebutuhan
 Jiwa dan semangat gotong royong

B. Faktor External :

1. Tuntutan perkembangan zaman


2. Persamaan kebudayaan
3. Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
4. Persaman visi, misi, dan tujuan
5. Sikap toleransi
6. Adanya konsensus nilai
12

7. Adanya tantangan dari luar

F. Tahapan Integrasi Sosial

Sebuah proses sosial dalam masyarakat selalu memiliki tahapan-tahapan


tertentu yang harus dilalui. Begitu pula pada integrasi sosial. Tahapan-tahapan yang
ada dalam integrasi sosial adalah tahap akomodasi, kerja sama, koordinasi, dan
asimilasi. Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari bersama pada pembahasan berikut
ini

1) Tahap Akomodasi

1. Akomodasi adalah suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya terdapat dua
atau lebih individu atau kelompok yang berusaha untuk saling menyesuaikan
diri, tidak saling mengganggu dengan cara mencegah, mengurangi, atau
menghentikan ketegangan yang akan timbul atau yang sudah ada, sehingga
tercapai kestabilan (keseimbangan).
2. Akomodasi bertujuan untuk mengurangi pertentangan antara dua kelompok
atau individu, mencegah terjadinya suatu pertentangan secara temporer,
memungkinkan terjadinya kerja sama di antara individu atau kelompok sosial,
serta mengupayakan peleburan antara kelompok sosial yang berbeda
(terpisah), misalnya melalui perkawinan campur (amalgamasi).
3. Dengan akomodasi, kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat
multikultural seperti masyarakat kita ini, dapat hidup berdampingan secara
damai tanpa menimbulkan perpecahan. Selain itu juga memungkinkan
terjadinya kerjasama di antara kelompokkelompok sosial yang yang ada
dalam masyarakat tersebut. Hal ini karena di antara kelompok-kelompok
sosial yang berbeda dalam masyarakat dapat saling menyesuaikan diri satu
sama lain. Dengan demikian akan mendorong lahirnya integrasi dalam
masyarakat tersebut.
13

2) Tahap Kerja Sama

1. Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok. Kerja sama dapat
menggambarkan sebagian besar bentuk interaksi sosial. Kerja sama
dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antarpribadi atau antarkelompok
manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
2. Menurut Charles H. Cooley, kerja sama akan timbul apabila orang menyadari
bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama dan pada saat yang
bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri
sendiri untuk mencapai kepentingan kepentingan bersama.

3) Tahap Koordinasi

 Kerja sama yang dilakukan oleh kelompok-kelompok sosial yang berbeda


dalam masyarakat multicultural harus dikoordinasi agar lebih terarah dan bisa
mencapai tujuan demi kebaikan bersama.
 Koordinasi adalah pengaturan secara sentral untuk mencapai integrasi dengan
mempersatukan individu maupun kelompok agar tercapai keseimbangan dan
keselarasan dalam hubungan di masyarakat. Dalam organisasi
kemasyarakatan, koordinasi merupakan factor yang paling dominan.
 Tanpa koordinasi, suatu organisasi tidak dapat berjalan dengan baik,
mengingat organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari orangorang
dengan sifat dan kepribadian yang berbeda-beda. Dengan demikian
kelancaran jalannya organisasi ditentukan faktor pendekatan antaranggotanya.
Proses koordinasi mencakup berbagai aspek kemasyarakatan, seperti aspek
ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, dan lain sebagainya.

4) Tahap Asimilasi
14

Kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multikultural


setelah tahap koordinasi akan tercapai atau tercipta suatu pemahaman bersama,
sehingga di antara kelompok-kelompok tersebut dapat saling menyesuaikan diri.
Proses ini disebut dengan asimilasi. Asimilasi adalah sebuah proses yang ditandai
oleh adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaanperbedaan yang terdapat di
antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia guna mencapai satu
kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.Menurut
Koentjaraningrat, proses asimilasi akan terjadi apabila berikut ini.

1. Ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaannya.


2. Saling bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang cukup lama.
3. Kebudayaan dari kelompok-kelompok tersebut masing-masing mengalami
perubahan dan saling menyesuaikan diri.

Dalam asimilasi ini terdapat faktor-faktor yang dapat mendorong maupun


menghambat terjadinya asimilasi di antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda.
Adapun beberapa faktor yang dapat mempermudah atau mendorong terjadinya
asimilasi, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Toleransi, keterbukaan, saling menghargai, dan menerima unsur-unsur


kebudayaan.
2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi yang dapat mengurangi
adanya kecemburuan sosial.
3. Sikap menghargai orang asing dengan kebudayaannya.
4. Sikap terbuka dari golongan penguasa.
5. Adanya perkawinan campur dari kelompok yang berbeda (amalgamation).
6. Adanya musuh dari luar yang harus dihadapi bersama.

Sementara itu, beberapa faktor yang dapat menghambat atau memperlambat


terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut.
15

1. Perbedaan yang sangat mencolok, seperti perbedaan ras, teknologi, dan


perbedaan ekonomi.
2. Kurangnya pengetahuan terhadap kebenaran kebudayaan lain yang sedang
dihadapi.
3. Kecurigaan dan kecemburuan sosial terhadap kelompok lain.
4. Perasaan primordial sehingga merasa kebudayaan sendiri lebih baik dari
kebudayaan bangsa atau kelompok lainnya.

Melalui asimilasi, kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat


multikultural saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam
waktu yang lama, sehingga masing-masing kelompok sosial itu berubah dan saling
menyesuaikan diri. Dengan demikian integrasi dalam masyarakat akan tercipta.
16
BAB III
PENUTUP
A.       KESIMPULAN
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-
perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem
serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah
ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi
kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik,
politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
Integrasi sosial adalah ketika dikontrol, dikombinasikan, atau terhubung satu
sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.

B.       SARAN
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan
masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus menyadari
bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian.
Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan
berinteraksi antar individu dengan individu lain, antar individu dengan kelompok,
bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan masyarakat.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://mediainstanbelajar.blogspot.com/2017/04/makalah-sosiologi-tentang-proses-
sosial.html

https://www.gurupendidikan.co.id/integrasi-sosial/

18

Anda mungkin juga menyukai