Anda di halaman 1dari 19

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Makalah Kepemimpinan”. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pengantar Manajemen
di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tanjungpinang.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Kelompok 5,
Tanjungpinang

20
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB 1................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.............................................................................................................4

1. LATAR BELAKANG..........................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH......................................................................................5
3. TUJUAN PENULISAN........................................................................................5
BAB 2................................................................................................................................6

PEMBAHASAN...............................................................................................................6

1. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN....................................................................6
2. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN MENURUT PARA AHLI........................6
3. FUNGSI DAN SIFAT KEPEMIMPINAN.........................................................7
4. GAYA KEPEMIMPINAN.................................................................................10
5. TEORI KEPEMIMPINAN................................................................................15
BAB III...........................................................................................................................19

PENUTUP.......................................................................................................................19

A. KESIMPULAN...................................................................................................19
B. SARAN................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20

20
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling


berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur
yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar
pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya
maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku,
dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini
disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah
kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980)

Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada


pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual.
Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya
efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi,
sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan
keterampilan personalnya.

Kreativitas penting bagi pengambil keputusan, hal ini memungkinkan


pengambil keputusan untuk lebih sepenuhnya menghargai dan memahami
masalah, termasuk melihat masalah-masalah yang tidak dapat dilihat orang
lain, namum kenyataannya banyak pemimpin dalam pengambilan
keputusan tidak memperhatikan perilaku pemimpin yang baik. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan
dengan baik, antara lain:

20
1. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan
pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain
terhadap kepemimpinan yang bersangkutan

2. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh


dan berkembang

3. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca”


situasi

4. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui


pertumbuhan dan perkembangan

5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap
anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai
tujuan organisasi.

2. RUMUSAN MASALAH
Pada makalah ini akan membahas tentang ;

1. Peran kepemimpinan
2. Hakekat pengambilan keputusan
3. Peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan

3. TUJUAN PENULISAN
Pada makalah ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui peran kepemimpinan


2. Untuk mengetahui hakekat dalam pengambilan keputusan
3. Untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam pengambilan
keputusan

20
BAB 2

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu,


pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus,
penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya.
Sedangkan menurut istilah pemimpin adalah orang yang mempunyai
wewenang dalam pengambilan keputusan suatu organisasi.
Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas
sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dalam
pengertian lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan
seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja
untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir
dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif
ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.

Peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang


dalam posisi tertentu. Jadi dari keterangan di atas dapat disimpulkan
bahwa peranan kepemimpinan adalah seperangkat perilaku yang
diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai
seorang pemimpin.

2. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN MENURUT PARA AHLI

Berikut ada beberapa pengertian kepemimpinan menurut Para Ahli :

Menurut George R. Terry (1972:458): Kepemimpinan adalah aktivitas


mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan
organisasi.

20
Menurut Ralph M. Stogdill dalam Sutarto (1998b:13): Kepemimpinan
adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok
orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan
mencapai tujuan.

Menurut Hemhiel dan Coons (1957:7): Kepemimpinan adalah


perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas
suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama (shared
goal).

3. FUNGSI DAN SIFAT KEPEMIMPINAN

Beberapa dari fungsi kepemimpinan sebagai berikut,

1. Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang
menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku
penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.

Manfaat – manfaat tersebut antara lain:

 Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi


dalam pekerjaanuntuk memutuskan apa yang akan dilakukan
 Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai
keputusan – keputusan yang berdasarkan atas fakta – fakta
yang diketahui
 Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi
pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang
akan dicapai.
 Perencanaan meliputi dua hal, yaitu:
 Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka
pendek, pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus
menerus

20
 Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan
kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka
panjang dan penentukan prosedur – prosedur yang diperlukan.
2. Fungsi memandang ke depan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan
berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu
waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan
bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat
berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan
penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin
harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun
diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-
hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.
3. Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut,
tetapi juga unutk para pemimpin tingkat rendah dan menengah
dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang
pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran,
kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan
kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari
dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat
berjalan sebagaimana mestinya.
4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk
senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan
adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera
diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali
berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .
5. Fungsi mengambil keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan
yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin
yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan

20
ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok
tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul
tertulis dan lain sebagainya.
6. Fungsi memberi motivasi
Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian
terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi
semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar
rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap
organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa
ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat
diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih
payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya

Beberapa sifat kepemimpinan sebagai berikut,

1. Bijaksana dalam kepemimpinannya


pemimpin mampu bersifat bijaksana ketika ada masalah yang harus
diputuskan. Misalnya pemecatan anggota yang kinerjanya tidak
sesuai dengan yang diharapkan maupun tidak selaras dengan tujuan
yang diinginkan bersama.
2. Bersifat setia dengan hati yang tulus ikhlas
Bersifat setia dengan hati yang tulus ikhlas dengan misi yang ingin
di capai bersama. Dengan sifat setia dengan hati yang tulus ikhlas
yang mendarah daging seorang mampu menjalankan tugasnya
sesuai tujuan apa yang diinginkan bersama.
3. Pandai berbicara dan mampu berhubungan baik dengan orang lain.
Dengan adanya sikap seperti itu, seorang pemimpin mampu
mendapatkan hati dari orang lain, maksudnya mendapatkan
kepercayaan dari orang lain guna mencapai tujuan yang ingin di
capai bersama.
4. Selalu tampak gembira meskipun hatinya gundah gulana.
Artinya, dalam kepemimpinan seseorang pemimpin harus mampu
menyembunyikan masalah-masalah yang belum terselesaikan.

20
5. Mampu mendengarkan pendapat orang lain dan bermusyawarah.
Seorang pemimpin dengan senang hati mendengarkan secara
seksama keluh kesah, saran, kritikan, solusi, ataupun masalah dari
anggota mapun masyarakat. Dengan seperti ini, akan lebih banyak
solusi-solusi yang didapatkan dari masalah-masalah yang di bahas.
6. Selalu mengerjakan yang baik dan membuang yang buruk. Dengan
maksud seorang pemimpin dapat memahami mana yang lebih baik
dan mana yang lebih buruk sesuai apa yang diperbincangkan dan
sesuai tujuan yang ingin dicapai bersama.

4. GAYA KEPEMIMPINAN

Ada delapan jenis gaya kepemimpinan yang perlu kamu ketahui,


tingkat ke efektifitasnya pun tergantung dari beberapa faktor seperti
budaya organisasi, otoritas yang dimiliki, tujuan, dan lain sebagainya.
Adapun jenis-jenis gaya kepemimpinan adalah sebagai berikut.

a. Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis adalah pemimpin yang sebelum
membuat keputusan memperhitungkan masukan-masukan yang
diterima dari orang yang dipimpinnya. Masa yang dipimpin dapat
menyuarakan pendapat mereka secara bebas. Dengan masukan
yang diberikan pemimpin dapat melihat masalah dari sisi yang
berbeda, sehingga dapat mengidentifikasi masalah dan
menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Selain itu, dengan
mendengarkan masukan-masukan dari orang yang dipimpinnya,
pemecahan masalah dirasa sebagai usaha bersama sehingga
memperkuat kerja sama tim antara pemimpin dan orang yang
dipimpinnya.

b. Kepemimpinan Otoriter

20
Jenis kepemimpinan ini adalah lawan dari kepemimpinan
demokratis. Pemimpin dengan gaya ini merupakan pemimpin
absolut. Gaya kepemimpinan ini bisa dilihat dari cara seorang
pemimpin mengambil keputusan, tanpa memikirkan orang yang
terdampak keputusan yang diambil Selain itu kebebasan
berpendapat orang yang dipimpin pun sangat terbatas, hampir
tidak ada, biasanya mengandalkan rasa takut atau proses
pendisiplinan yang kuat. Sangat jarang kepemimpinan cara ini
berhasil di sebuah perusahaan saat ini. Umumnya kepemimpinan
seperti ini bisa ditemukan di instansi militer, dimana perintah dari
atasan adalah hal yang absolut yang harus dipatuhi. Bukan berarti
perwira dengan pangkat tinggi bisa melakukan hal seenaknya
saja, tapi dalam dunia militer kepatuhan terhadap perintah dan
SOP yang berlaku bisa berdampak keselamatan anggota dalam
menjalankan operasinya.

c. Kepemimpinan Delegatif (Laissez-Faire)


Kepemimpinan delegatif adalah gaya kepemimpinan di
mana seorang pemimpin memberikan otoritas kepada tim yang
dipimpinnya dalam menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya. Meski gaya kepemimpinan ini dapat meningkatkan
kepercayaan dan kerjasama antara anggota tim dan
pemimpinnya, namun diperlukan pengawasan agar tidak terjadi
kebablasan kebebasan. Cara memimpin seperti ini umumnya
dapat ditemukan pada perusaahaan start-up yang masih
berkembang dan masih membangun budaya kerja yang dirasa
sesuai dengan visi misi yang ingin dibangun.

d. Kepemimpinan Strategis
Gaya kepemimpinan strategis menempatkan dirinya antar
tugas atau tujuan yang harus dicapai dan kesempatan untuk
berkembang dari tugas yang diberikan. Pemimpin seperti ini

20
akan berusaha mengimbangi dan memastikan bahwa kondisi
kerja setiap orang tetap kondusif dan stabil.

e. Kepemimpinan Transaksional
Pemimpin dengan cara kepemimpinan transaksional akan
memberi imbalan (reward), jika tim yang dipimpinnya berhasil
mengerjakan pekerjaan dengan kualitas yang memuaskan dan
sesuai dengan target dan arahan. Imbalan bisa berupa insentif
tambahan, makanan, atau uang untuk memotivasi tim yang
dipimpinnya. Namun penting untuk kamu ketahui bahwa
imbalan atau reward bukanlah cara yang tepat untuk menjaga
motivasi kerja tim secara konsisten. Imbalan sebaiknya
diberikan jika tim yang kamu pimpin mengerjakan proyek besar
atau ada pekerjaan tambahan sebagai bentuk apresiasi.
Pemberian imbalan pada kasus-kasus tersebut membuat tim
yang kamu pimpin merasa diapresiasi dalam melaksanakan kerja
dan tidak beranggapan kamu melakukan eksploitasi.

f. Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin dengan gaya transfomasional selalu berupaya
untuk mengubah timnya ke arah yang lebih baik. Perubahan ini
bisa berupa penambahan skill set dan kemampuan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan lebih cepat. Awalnya tim yang
dipimpin diberi tugas awal dengan beban kerja standar dan
deadline pekerjaan yang cukup lama. Jika dirasa tim mulai bisa
mengerjakan pekerjaan sesuai target, pemimpin mulai
memberikan deadline yang lebih cepat. Setelah itu pemimpin
mulai memberi tugas yang sedikit berbeda, dengan tingkat
kesulitan yang lebih tinggi untuk diselesaikan, dan seterusnya.
Pemimpin dengan gaya transformasional akan selalu mendorong
timnya keluar dari zona nyaman dengan tugas baru dan
menantang. Dengan memberikan tugas yang menantang

20
diharapkan tim yang dipimpinnya dapat menyelesaikan tugas
apapun secara efisien.

g. Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin dengan gaya karismatik umumnya bisa
menggerakan masa atau tim yang dipimpinnya secara alami
untuk menggapai tujuannya. Umumnya karisma seseorang
terbentuk dari lingkungan di mana orang tersebut tumbuh dan
nilai-nilai sosial yang dianggap penting olehnya. Pemimpin
karismatik bisa dibilang natural born leader. Sulit rasanya untuk
mengubah seseorang pemimpin dengan gaya lain menjadi
pemimpin yang berkarismatik.

h. Kepemimpinan Birokrasi
Satu kata untuk kepemimpinan jenis ini, aturan. Dalam
menjalankan tugasnya memimpin sekelompok orang, pemimpin
ini selalu mengacu pada SOP dan ketentuan yang berlaku. Kamu
umumnya dapat menemukan gaya kepemimpinan seperti ini di
perusahaan dengan budaya kerja tradisional, di mana hal seperti
senioritas masih menjadi praktik umum. Kepemimpinan jenis ini
tidak terlalu suka dengan perubahan dan cara out of the box
dalam menyelesaikan permasalahan. Pendekatan yang dilakukan
oleh pemimpin birokrasi umumnya bersifat konservatif dan
sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan.

i. Karakteristik Seorang Pemimpin


Karakteristik seorang pemimpin akan berdampak pada gaya
kepemimpinannya. Berikut ini adalah karakteristik yang
umumnya dapat kamu temukan pada seorang pemimpin. Perlu
kamu ingat tidak semua pemimpin memiliki karakteristik yang
disebutkan dibawah ini, semua tergantung dari kapabilitas dan
gaya kepemimpinan seorang pemimpin itu sendiri.

20
j. Cerdas
Seorang pemimpin tentunya memiliki kecerdasan lebih
dibanding orang yang dipimpinnya. Cerdas yang dimaksud di
sini bukan berarti memiliki nilai akademis yang tinggi,
meskipun itu bisa menjadi salah satu indikator. Pemimpin yang
cerdas adalah pemimpin yang dapat memahami suatu masalah
secara keseluruhan, mencari jalan kreatif, fokus dalam mencari
solusi, tidak reaktif dan tetap tenang dalam menghadapi masalah
yang dihadapi.

k. Dapat Dipercaya (trustworthy)


Karakteristik selanjutnya dari seorang pemimpin adalah
dapat dipercaya. Pemimpin yang dipercaya oleh orang yang
dipimpinnya cenderung lebih berhasil mencapai tujuannya
dibanding pemimpin yang memiliki agenda-agenda tersembunyi
yang dapat merugikan orang yang dipimpinnya. Selain itu
pemimpin yang dapat dipercaya akan memperoleh loyalitas dari
pengikutnya.

l. Integritas
Integritas adalah komitmen yang dimiliki seseorang dalam
mengambil sikap secara konsisten, berdasarkan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip yang dianut dan diamini. Orang berintegritas
umumnya memiliki pendirian dan karakter yang kuat, jujur,
serta bertanggung jawab.

m. Kemampuan Komunikasi yang Baik

20
Pemimpin yang baik umumnya memiliki kemampuan
komunikasi yang baik pula. Hal ini penting dalam penyampaian
visi dan misinya. Seseorang dengan kemampuan komunikasi
yang baik akan lebih mudah menyampaikan isi pikirannya baik
dengan lisan ataupun tulisan secara terstruktur, jelas, langsung
dan terarah.

n. Decisiveness
Karakteristik selanjutnya yang penting dimiliki oleh
seorang pemimpin adalah kemampuan untuk memberi
keputusan secara cepat dan efisien. Kadang seseorang
dihadapkan dua pilihan sulit, yang keduanya akan memiliki
dampak yang besar. Seorang yang memiliki kemampuan satu ini
dapat membuat keputusan dengan cepat dan tepat, berdasarkan
analisa resiko dan manfaat yang dari kedua pilihan tersebut.
Salah satu caranya adalah membuat skenario terburuk dari
kedua pilihan tersebut dan kemudian solusi yang digunakan
untuk memperbaiki situasi tersebut.

o. Karisma
Karisma sulit untuk diberi indikator tapi sangat mudah
untuk dirasakan. Orang yang berkarisma umumnya memiliki
sifat ramah, tutur kata yang baik, dan menunjukan rasa peduli
yang tulus kepada orang lain. Meskipun begitu orang yang
berkarisma memiliki wibawa dan aura kepemimpinan dan
otoritas yang dapat dirasakan oleh orang sekitarnya. Untuk
menjadi pemimpin yang sukses kamu perlu infrastruktur
pendukung yang dapat membantu kamu menggapai tujuan dan
visi misimu.

5. TEORI KEPEMIMPINAN

20
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk
mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah
dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada
produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan
dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan


agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah
organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain:

1. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )


Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari
pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang
pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan
bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian
teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam
perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku
pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat
kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat
dicapai melalui pendidikan dan sifat-sifat itu antara lain : sifat
fisik, mental, dan kepribadian.

Keith Devis, merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh


terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :

 Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai
kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari
pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih
tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat
kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.

 Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial


Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan
lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang

20
berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini
membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam
mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
 Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki
motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi.
Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang
optimal, efektif dan efisien.

 Sikap Hubungan Kemanusiaan


Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan
sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya

2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi


Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang
mendasarkan teori ini memiliki kecenderungan kearah 2 hal, yaitu.
I. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecenderungan
seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan
bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela
bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia
berkonsultasi dengan bawahan.
II. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecenderungan seorang
pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh
yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam
pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan
hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik


adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian
yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.

20
3. Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan
kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan
dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan
maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk
melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

4. Teori Kepemimpinan Situasi


Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa
yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan
perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

5. Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada
pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

20
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang
benar atau sering disebut “people who do the right thing”. Sementara
manajer adalah seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara
benar atau disebut “people who do things right”. Kepemimpinan
seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap
pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil
tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin.

Salah satu peran kepemimpinan yang harus dijalankan oleh


seorang pemimpin adalah peran membangkitkan semangat kerja.
Peran ini dapat dijalankan dengan cara memberikan pujian dan
dukungan. Pujian dapat diberikan dalam bentuk penghargaan dan
insentif. Sebagai sumber inspirasi, seorang pemimpin tidak hanya
menunjukkan dalam kata dan ucapan saja, melainkan juga tindakan
dan perilaku sehari-hari.

B. SARAN
Hendaknya pembaca jika menjadi seorang pemimpin dalam suatu
organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat dan menerapkan
gaya kepmimpinan sesuai dengan situasi dengan berbagai
pertimbangan yang telah diperhutungkan secara matang.

20
DAFTAR PUSTAKA
Pudjo Sumedi,(2010). Organisasi dan Kepemimpinan, Jakarta, Uhamka
Press.

Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Rivai, Veithzal, 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta:


PT. Raja Grafindo Persada.

20

Anda mungkin juga menyukai