Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Makalah Kepemimpinan”. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pengantar Manajemen
di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tanjungpinang.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Kelompok 5,
Tanjungpinang
20
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB 1................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG..........................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH......................................................................................5
3. TUJUAN PENULISAN........................................................................................5
BAB 2................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
1. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN....................................................................6
2. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN MENURUT PARA AHLI........................6
3. FUNGSI DAN SIFAT KEPEMIMPINAN.........................................................7
4. GAYA KEPEMIMPINAN.................................................................................10
5. TEORI KEPEMIMPINAN................................................................................15
BAB III...........................................................................................................................19
PENUTUP.......................................................................................................................19
A. KESIMPULAN...................................................................................................19
B. SARAN................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20
20
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
20
1. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan
pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain
terhadap kepemimpinan yang bersangkutan
5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap
anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai
tujuan organisasi.
2. RUMUSAN MASALAH
Pada makalah ini akan membahas tentang ;
1. Peran kepemimpinan
2. Hakekat pengambilan keputusan
3. Peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan
3. TUJUAN PENULISAN
Pada makalah ini bertujuan untuk :
20
BAB 2
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
20
Menurut Ralph M. Stogdill dalam Sutarto (1998b:13): Kepemimpinan
adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok
orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan
mencapai tujuan.
1. Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang
menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku
penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
20
Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan
kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka
panjang dan penentukan prosedur – prosedur yang diperlukan.
2. Fungsi memandang ke depan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan
berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu
waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan
bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat
berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan
penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin
harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun
diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-
hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.
3. Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut,
tetapi juga unutk para pemimpin tingkat rendah dan menengah
dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang
pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran,
kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan
kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari
dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat
berjalan sebagaimana mestinya.
4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk
senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan
adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera
diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali
berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .
5. Fungsi mengambil keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan
yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin
yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan
20
ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok
tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul
tertulis dan lain sebagainya.
6. Fungsi memberi motivasi
Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian
terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi
semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar
rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap
organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa
ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat
diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih
payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya
20
5. Mampu mendengarkan pendapat orang lain dan bermusyawarah.
Seorang pemimpin dengan senang hati mendengarkan secara
seksama keluh kesah, saran, kritikan, solusi, ataupun masalah dari
anggota mapun masyarakat. Dengan seperti ini, akan lebih banyak
solusi-solusi yang didapatkan dari masalah-masalah yang di bahas.
6. Selalu mengerjakan yang baik dan membuang yang buruk. Dengan
maksud seorang pemimpin dapat memahami mana yang lebih baik
dan mana yang lebih buruk sesuai apa yang diperbincangkan dan
sesuai tujuan yang ingin dicapai bersama.
4. GAYA KEPEMIMPINAN
a. Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis adalah pemimpin yang sebelum
membuat keputusan memperhitungkan masukan-masukan yang
diterima dari orang yang dipimpinnya. Masa yang dipimpin dapat
menyuarakan pendapat mereka secara bebas. Dengan masukan
yang diberikan pemimpin dapat melihat masalah dari sisi yang
berbeda, sehingga dapat mengidentifikasi masalah dan
menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Selain itu, dengan
mendengarkan masukan-masukan dari orang yang dipimpinnya,
pemecahan masalah dirasa sebagai usaha bersama sehingga
memperkuat kerja sama tim antara pemimpin dan orang yang
dipimpinnya.
b. Kepemimpinan Otoriter
20
Jenis kepemimpinan ini adalah lawan dari kepemimpinan
demokratis. Pemimpin dengan gaya ini merupakan pemimpin
absolut. Gaya kepemimpinan ini bisa dilihat dari cara seorang
pemimpin mengambil keputusan, tanpa memikirkan orang yang
terdampak keputusan yang diambil Selain itu kebebasan
berpendapat orang yang dipimpin pun sangat terbatas, hampir
tidak ada, biasanya mengandalkan rasa takut atau proses
pendisiplinan yang kuat. Sangat jarang kepemimpinan cara ini
berhasil di sebuah perusahaan saat ini. Umumnya kepemimpinan
seperti ini bisa ditemukan di instansi militer, dimana perintah dari
atasan adalah hal yang absolut yang harus dipatuhi. Bukan berarti
perwira dengan pangkat tinggi bisa melakukan hal seenaknya
saja, tapi dalam dunia militer kepatuhan terhadap perintah dan
SOP yang berlaku bisa berdampak keselamatan anggota dalam
menjalankan operasinya.
d. Kepemimpinan Strategis
Gaya kepemimpinan strategis menempatkan dirinya antar
tugas atau tujuan yang harus dicapai dan kesempatan untuk
berkembang dari tugas yang diberikan. Pemimpin seperti ini
20
akan berusaha mengimbangi dan memastikan bahwa kondisi
kerja setiap orang tetap kondusif dan stabil.
e. Kepemimpinan Transaksional
Pemimpin dengan cara kepemimpinan transaksional akan
memberi imbalan (reward), jika tim yang dipimpinnya berhasil
mengerjakan pekerjaan dengan kualitas yang memuaskan dan
sesuai dengan target dan arahan. Imbalan bisa berupa insentif
tambahan, makanan, atau uang untuk memotivasi tim yang
dipimpinnya. Namun penting untuk kamu ketahui bahwa
imbalan atau reward bukanlah cara yang tepat untuk menjaga
motivasi kerja tim secara konsisten. Imbalan sebaiknya
diberikan jika tim yang kamu pimpin mengerjakan proyek besar
atau ada pekerjaan tambahan sebagai bentuk apresiasi.
Pemberian imbalan pada kasus-kasus tersebut membuat tim
yang kamu pimpin merasa diapresiasi dalam melaksanakan kerja
dan tidak beranggapan kamu melakukan eksploitasi.
f. Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin dengan gaya transfomasional selalu berupaya
untuk mengubah timnya ke arah yang lebih baik. Perubahan ini
bisa berupa penambahan skill set dan kemampuan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan lebih cepat. Awalnya tim yang
dipimpin diberi tugas awal dengan beban kerja standar dan
deadline pekerjaan yang cukup lama. Jika dirasa tim mulai bisa
mengerjakan pekerjaan sesuai target, pemimpin mulai
memberikan deadline yang lebih cepat. Setelah itu pemimpin
mulai memberi tugas yang sedikit berbeda, dengan tingkat
kesulitan yang lebih tinggi untuk diselesaikan, dan seterusnya.
Pemimpin dengan gaya transformasional akan selalu mendorong
timnya keluar dari zona nyaman dengan tugas baru dan
menantang. Dengan memberikan tugas yang menantang
20
diharapkan tim yang dipimpinnya dapat menyelesaikan tugas
apapun secara efisien.
g. Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin dengan gaya karismatik umumnya bisa
menggerakan masa atau tim yang dipimpinnya secara alami
untuk menggapai tujuannya. Umumnya karisma seseorang
terbentuk dari lingkungan di mana orang tersebut tumbuh dan
nilai-nilai sosial yang dianggap penting olehnya. Pemimpin
karismatik bisa dibilang natural born leader. Sulit rasanya untuk
mengubah seseorang pemimpin dengan gaya lain menjadi
pemimpin yang berkarismatik.
h. Kepemimpinan Birokrasi
Satu kata untuk kepemimpinan jenis ini, aturan. Dalam
menjalankan tugasnya memimpin sekelompok orang, pemimpin
ini selalu mengacu pada SOP dan ketentuan yang berlaku. Kamu
umumnya dapat menemukan gaya kepemimpinan seperti ini di
perusahaan dengan budaya kerja tradisional, di mana hal seperti
senioritas masih menjadi praktik umum. Kepemimpinan jenis ini
tidak terlalu suka dengan perubahan dan cara out of the box
dalam menyelesaikan permasalahan. Pendekatan yang dilakukan
oleh pemimpin birokrasi umumnya bersifat konservatif dan
sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan.
20
j. Cerdas
Seorang pemimpin tentunya memiliki kecerdasan lebih
dibanding orang yang dipimpinnya. Cerdas yang dimaksud di
sini bukan berarti memiliki nilai akademis yang tinggi,
meskipun itu bisa menjadi salah satu indikator. Pemimpin yang
cerdas adalah pemimpin yang dapat memahami suatu masalah
secara keseluruhan, mencari jalan kreatif, fokus dalam mencari
solusi, tidak reaktif dan tetap tenang dalam menghadapi masalah
yang dihadapi.
l. Integritas
Integritas adalah komitmen yang dimiliki seseorang dalam
mengambil sikap secara konsisten, berdasarkan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip yang dianut dan diamini. Orang berintegritas
umumnya memiliki pendirian dan karakter yang kuat, jujur,
serta bertanggung jawab.
20
Pemimpin yang baik umumnya memiliki kemampuan
komunikasi yang baik pula. Hal ini penting dalam penyampaian
visi dan misinya. Seseorang dengan kemampuan komunikasi
yang baik akan lebih mudah menyampaikan isi pikirannya baik
dengan lisan ataupun tulisan secara terstruktur, jelas, langsung
dan terarah.
n. Decisiveness
Karakteristik selanjutnya yang penting dimiliki oleh
seorang pemimpin adalah kemampuan untuk memberi
keputusan secara cepat dan efisien. Kadang seseorang
dihadapkan dua pilihan sulit, yang keduanya akan memiliki
dampak yang besar. Seorang yang memiliki kemampuan satu ini
dapat membuat keputusan dengan cepat dan tepat, berdasarkan
analisa resiko dan manfaat yang dari kedua pilihan tersebut.
Salah satu caranya adalah membuat skenario terburuk dari
kedua pilihan tersebut dan kemudian solusi yang digunakan
untuk memperbaiki situasi tersebut.
o. Karisma
Karisma sulit untuk diberi indikator tapi sangat mudah
untuk dirasakan. Orang yang berkarisma umumnya memiliki
sifat ramah, tutur kata yang baik, dan menunjukan rasa peduli
yang tulus kepada orang lain. Meskipun begitu orang yang
berkarisma memiliki wibawa dan aura kepemimpinan dan
otoritas yang dapat dirasakan oleh orang sekitarnya. Untuk
menjadi pemimpin yang sukses kamu perlu infrastruktur
pendukung yang dapat membantu kamu menggapai tujuan dan
visi misimu.
5. TEORI KEPEMIMPINAN
20
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk
mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah
dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada
produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan
dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.
Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai
kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari
pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih
tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat
kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
20
berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini
membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam
mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki
motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi.
Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang
optimal, efektif dan efisien.
20
3. Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan
kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan
dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan
maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk
melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
5. Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada
pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang
benar atau sering disebut “people who do the right thing”. Sementara
manajer adalah seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara
benar atau disebut “people who do things right”. Kepemimpinan
seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap
pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil
tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin.
B. SARAN
Hendaknya pembaca jika menjadi seorang pemimpin dalam suatu
organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat dan menerapkan
gaya kepmimpinan sesuai dengan situasi dengan berbagai
pertimbangan yang telah diperhutungkan secara matang.
20
DAFTAR PUSTAKA
Pudjo Sumedi,(2010). Organisasi dan Kepemimpinan, Jakarta, Uhamka
Press.
20