Anda di halaman 1dari 8

“MOMEN INERSIA BIDANG”

MATA KULIAH MEKANIKA TEKNIK

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
EN-1D

Anita Lidia Sari (2105052006) Muhammad Syah Dahlan (2105052016)


Desmon Ari Maruba (2105052012) Mars Jubelman Septian Saragih (2105052022)
Farhan Adhi Pradana (2105052044) Nur Camalia Hasibuan (2105052002)
Fransiano Lumbantoruan (2105052032) Sebastian I. Siburian (2105052040)
Fryanti Chandica Siregar (2105052020) Tota Alusnaria (2105052028)
Kynaya (2105052008)

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2021
GAYA DALAM, MOMEN LENTUR GAYA TERDISTRIBUSI,
DAN MOMEN INERSIA BIDANG

1. Gaya Dalam, Momen Lentur Dengan Beban Terdistribusi


Pada kuliah sebelumnya telah kita pelajari gaya dalam, momen lentur dengan beban
terpusat pada kuliah ini beban yang bekerja pada batang adalah beban terdistribusi. Penyelesaian
dari permasalahan ini berhubungan dengan titik berat.
Analisa penyelesaian gaya dalam, momen lentur dengan beban terdistribusi ini adalah
dengan menjadikan beban terdistribusi jadi beban terpusat. Beban/gaya terpusat ini selanjutnya
diletakkan pada titik berat pada batang. Analisa selanjutnya sama seperti penyelesaian gaya
dalam, momen lentur pada beban terpusat.
Contoh 1 : buatlah diagram gaya dan momen lentur dari balok beban terdistribusi berikut :
kN
q = 10 m .

A 4M B

JAWAB : Buat beban terdistribusi q, menjadi beban terpusat P, dengan mencari luas pada bentuk
beban. jadi: P = q × L
P = 10 × 4 = 40 k N.
Letakkan beban terpusat P, pada titik berat batang, laut buat DBB.

P=40 kN

Rax

Ray 2m Rby
4m

Keseimbangan statis
+ ∑Fx = 0 Rax= 0
+ ∑Ma= 0 Rby(4) – 40(2)= 2
Rby= 80/4= 2 kN ( )
+ ∑Fy= 0 Ray + Rby-40= 0
Ray= 40-Rby= 40-20
Ray= 20 kN ( )
Lalu potong batang sejauh ‘X’, diantara AB (0<x<4)
P=10 kN Q= 10kN/m
A x/2
20 kN X

Kesetimbangan statis:

∑Fy= 0 20-10x-vx = 0

Vx = 20-10 x

+ ∑Fy=0 Mx + 10x(x/2) – 20x= 0

Mx = 20x – 5x^2

Selajutnya membuat atau melukis gambar diagram gaya geser da momen lentur.

N [kN]

0 2 4 X [M]

Y [kN]

20

0 2 4 X [M]

-20

M [ kN . m ]

20

(+) (-)

X [M]
0 2 4
2. Momen Inersia Bidang
Momen inersia bidang disebut juga momen kelembaban juga disebut momen II adalah momen
yang diberikan pada suatu system hingga system tersebut setimbang.
Momen II, terdiri dari momen kelembaban pada sumbu -x, sumbu -y, serta sumbu -x dan sumbu
-y.

Y Momen kelembaban terhadap sumbu -x


dA = c dY

dY Ixx = ∫ Y 2 dA=∫ Y 2 C dY =C∫ Y 2 dY


X

dA = Y dx
Y Momen kelembaban terhadap sumbu -y
x
Iyy = ∫ X 2 dA=Y ∫ X 2 dX
dx Y
X

Momen kelembaban terhadap sumbu -X dan sumbu -Y


dA = dXdY
Y
X

dY
Ixy = ∬ XY dA=∬ XY dXdY
Y
dX
X

Contoh 2 : Tentukan momen inersia bidang segi empat berikut :


Y

X
0
h

Jawab : Momen II terhadap sumbu –x

π π
2 2

ay Ixx = ∫ y ² dA =∫ y ²bdy
−h −h
2 2
h
2

b. b x = b ∫ y ² dy
−h
2

b 3h
= [y | ]
3 2
b H² h² b h
= [ + ]= ²
3 8 8 3 4
bh
Ixx = ²
12

Momen II terhadap sumbu –y


b b
2 2
2
y Iyy = ∫ dA = ∫ x hdx
h −b −b
2 2

b
b h 2
x = [x²]|
3 b
−2
h b3 b3 h b3
dx = [ + ]=
3 8 8 3 4

b3 h
= Iyy
12
Momen II Terhadap sumbu –x dan sumbu –y
Y
dx dA= dxdy
Ixy = ∬ XY dA=∬ XY dXdY
h
dy 2
h Y
X
X ∫ X [∫ Ydy ¿ dx ¿
−h
2
b
h
2
Y 2
∫ X [ 2 ∨ −h ]dx
2
Kesimpulan bidang yang memiliki sumbu simetri maka, Ixy = 0
Teorema pergeseran sumbu sejajar
Pergeseran ke sumbu X́ ; Ý =Y + Y 5
2
Í xx=∫ Ý 2 dA=∫ (Y +Y 5) dA
11
2 2 2

Y 5=d

X 5 =d
X Y

X
dA x́
Contoh 3:
Y Ý
Tentukan momen inersia bidang segitiga, berikut:
a. Pada alas segitiga (X)
b. Pada titik berat segitiga (C)

Y
dA = P d Y

P
dY
h C

Y
X

b
Jawab 3:
P h−Y
a. b
=
h
bY
P =b‒
h
h h
bY
2 2
IXX = IX = ∫ Y d A =∫ Y b−
0 0
( h )
dY

b 3 h bY 4 h
IXX = Y ¿0 − ¿
3 4h 0

b h3 b h3
= [ 3
−0 –
4][ −0 ]
b h3
IXX =
12
b. Momen inersia pada titik berat segitiga diselesaikan dengan teorema pergeseran
sumbu sejajar
IX = IC + Ad2

b h3 bh
IC = IX ‒ Ad2 = – ¿
12 2

b h3 b h3 3 b h8−2 b h3
= − =
12 18 36

b h3
IC =
36
Contoh 4: Perhatikan gambar berikut:

Y
80
1
20

40

2
20 X
30

Semua ukuran bidang dlam ‘cm’

Tentukan momen inersia bidang terhadap sumbu x

Jawab: Bagi bidang T menjadi dua, seperti terlihat

Komponen Luas [A] Ý AÝ


(cm 2) (cm) (cm3)

Bidang 2 20x40=800 20 16000

Bidang 1 20x80=1600 50 80000

ΣA=2400 ΣAÝ =96000


Cari titik berat bidang T (Ý )

ΣA Ý 9600
Ý = = = 40 cm
ΣA 2400

Inersia Bidang 1: I x 1=I o 1+ A 1 ( Ý 1−Ý )2

¿ 80 ¿ ¿

I x 1=58333,33 cm4

Inersia Bidang 2: I x 2=I o 2+ A 2 ( Ý 2−Ý )2

¿ 20 ¿ ¿

I x 2=114666,67 cm4

Momen Inersia bidang T ( I XX ):

I XX =I x1 + I x 2

= 58333,33+ 114666,67

I xx =173000cm4

Momen Inersia Polar (Kutub)/∂0

Momen inesia polar berlaku untuk benda-benda berbentuk lingkaran (circle).

Untuk balok atau benda berbentuk lingkaran pejal padat, maka:

πR 4
∂0 = (R= Jari-jari lingkaran)
2
Untuk balok lingkaran berlubang, maka:

π
∂0 = ¿ - R 04 ¿
2
Momen kelembaban terhadap diameter, karena bidang lingkaran simetri, maka: I XX =I YY dan
∂0 =: I XX + I YY =2 I XX

πR 4
2 I XX =
2

πR4
I XX =
4

Anda mungkin juga menyukai