Anda di halaman 1dari 18

JURNAL PRAKTIKUM

TAPING COMPASS

NUR WAHID ASHARI


09320200039

LABORATORIUM PERPETAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2021
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

Tapping Compass

Nur wahid Ashari1, Andi Rifqy Fauzan Noor, Arjun Jaya, S.T.3

1. Praktikan Laboratorium Perpetaan


2. Asisten Laboratorium Perpetaan
3. Koordinator Laboratorium Perpetaan

*Email: nurwahid170403@gmail.com

SARI

Pemetaan merupakan salah satu kegiatan dalam dunia pertambangan untuk menghasilkan peta yang dimulai
dari pengumpulan data, pengolahan data, dan diproyeksikan pada bidang dua dimensi dengan skala sebagai
pembanding antara jarak pada pangan dengan jarak yang ada pada peta. Untuk menunjang itu semua
diperlukan alat – alat atau perlengkapan pemetaan. Dengan diadakannya praktikum pertpetaan ini diharapakan
dapat menambah pengetahuan tentang alat – alat yang digunakan dalam kegiatan pemetaan, serta dapat
menerapkannya. Peta mengandung arti komunikasi. Artinya merupakan suatu signal atau Channel
antara si pengirim pesan (pembuat peta) dengan si penerima pesan (pemakai peta). Dengan demikian
peta digunakan untuk mengirim pesan berupa informasi tetang realita dari fenomena geografi. Peta
pada dasarnya adalah sebuah data yang didesain untuk mampu menghasilkan sebuah informasi
geografis melalui proses pengorganisasian dari kolaborasi data lainnya yang berkaitan dengan bumi
untuk menganalisis, memperkirakan, dan menghasilkan gambaran kartografi.
Kata kunci: Pemetaan; taping kompas; kontur; kartografi.

ABSTRACT
Mapping is one of the activities in the mining world to produce maps starting from data collection, data
processing, and projecting on a two-dimensional field with a scale as a comparison between the distance on
the food and the distance on the map. To support this, all mapping tools or equipment are needed. By holding
this mapping practicum, it is hoped that it will increase knowledge about the tools used in mapping activities,
and be able to apply them. Map contains the meaning of communication. This means that it is a signal or
channel between the sender of the message (map maker) and the recipient of the message (map user). Thus
the map is used to send messages in the form of information about the reality of geographical phenomena.
Map is basically a data that is designed to be able to produce geographic information through the process of
organizing the collaboration of other data related to the earth to analyze, estimate, and produce cartographic
images.
Key words: Mapping; taping compass; contur; cartographic.

PENDAHULUAN
Geofisika merupakan bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau
prinsip-prinsip fisika. Penelitian geofisika diperlukan untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi
melibatkan pendataan di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di
dalam bumi. Dari pendataan ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi
baik itu secara vertikal maupun horisontal. Sedangkan geologi mempelajari lapisan batuan dari kulit bumi
(atau litosfer) dan perkembangan sejarahnya. Pemetaan merupakan salah satu kegiatan dalam dunia
pertambangan untuk menghasilkan peta yang dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data, dan
diproyeksikan pada bidang dua dimensi dengan skala sebagai pembanding antara jarak pada pangan dengan
jarak yang ada pada peta. Untuk menunjang itu semua diperlukan alat – alat atau perlengkapan pemetaan.
Dalam melakukan kegitan tersebut kita harus mengetahui hal – hal yang yang menunjang kegiatan pemetaan.
Oleh karena itu agar mendapat data yang tepat dan benar dilapangan dibutuhkan alat – alat yang membantu

1
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

kegiatan tersebut. dalam rangka mensukseskan usaha pertambangan. Dalam pemetaan terdapat beberapa cara
di dalamnya salah satunya yakni tapping compass. Meskipun masih banyak orang yang belum mampu melihat
peta dengan baik dan benar, namun fungsi peta dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dipungkiri tidak kalah
penting dengan penunjuk arah lainnya.

TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum adalah agar praktikan mengetahui prinsip dasar penggunaan kompas geologi
brunton, dapat mengetahui bagian-bagian dari kompas geologi brunton, mengetahui cara pengambilan data
dilapangan dan mengetahui cara pengolahan dan interpretasi data hasil praktikum tapping compass untuk
pembuatan peta.

TINJAUAN PUSTAKA
Peta adalah suatu penyajian pada bidang datar dari seluruh atau sebagian unsur permukaan
bumi yang digambar dalam skala tertentu dan sistem proyeksi tertentu.Peta seringkali sangat efektif
untuk menunjukkan lokasi dari objek-objek alamiah maupun objek buatan manusia, baik ukuran
maupun hubungan antara satu obyek dengan obyek lainnya.Sebagaimana dengan foto, peta juga
menyajikan informasi yang barangkali tidak praktis apabila dinyatakan atau digambarkan dalam
susunan kata-kata.Secara umum peta diartikan sebagai gambaran konvensional dari pola bumi yang
digambarkan seolah olah dilihat dari atas pada bidang datar melalui satu bidang proyeksi dengan
dilengkapi tulisan-tulisan untuk identifikasinya.Perkembangan Sejarah pembuatan peta didunia
bermula ketika para petualang masa lalu tiba bila menjumpai orang di suatu tempat dan bertanya
tentang arah jalan , biasanya orang tersebut segera menggores tanah dengan menggunakan sepotong
kayu. Itulah awal dari sjarah pembuatan peta pertama di dunia.. (Cristial, 2015)
Peta mengandung arti komunikasi. Artinya merupakan suatu signal atau Channel antara si
pengirim pesan (pembuat peta) dengan si penerima pesan (pemakai peta). Dengan demikian peta
digunakan untuk mengirim pesan berupa informasi tetang realita dari fenomena geografi. Peta pada
dasarnya adalah sebuah data yang didesain untuk mampu menghasilkan sebuah informasi geografis
melalui proses pengorganisasian dari kolaborasi data lainnya yang berkaitan dengan bumi untuk
menganalisis, memperkirakan, dan menghasilkan gambaran kartografi. Pemetaan adalah suatu
proses menyajikan informasi muka bumi yang berupa fakta, dunia nyata, baik bentuk
permukaan buminya maupun sumber daya alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi
peta, serta simbol-simbol dari unsur muka bumi yang disajikan. Penyajian unsur- unsur permukaan
bumi di atas peta dibatasi oleh garis tepi kertas serta grid atau gratikul.
Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari
permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu
ketinggian. Peta topografi mengacu pada semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapat diidentifikasi,
apakah alamiah atau buatan, yang dapat ditentukan pada posisi tertentu.Oleh sebab itu, dua
unsur utama topografi adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis) dan ukuran planimetrik
(ukuran permukaan bidang datar). Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat
membantu dalam bidang navigasi.Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan,
timur,dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih
akurat dalam menunjukkan arah. Saat ini banyak pula pendaki gunung yang memanfaatkan alat
navigasi system GPS, yang merupakan singkatan dari Geografical Position Satelite.Sistem ini
dikembangkan dengan bantuan satelit militer (Mathematics and Mathematics, 2012).

METODOLOGI
Tapping Compass merupakan kegiatan yang berisi tentang perhitungan arah dan kemiringan
lereng pada suatu lapangan dengan menggunakan kompas, dan juga membutuhkan alat untuk
mengukur jarak pada lapangan. Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah
panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara

2
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang
navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Pada Praktikum
ini kompas yang digunakan merupakan kompas geologi, kompas geologi merupakan alat yang
berguna bagi ahli geologi untuk mengukur kemiringan lereng, mengukur azimuth pada kelurusan
struktur geologi, ataupun mengukur kemiringan lapisan batuanDalam kegiatan taping compass
dibutuhkan beberapa alata bantu diantaranya yakni kompas untuk mengukur arah mata angin, roll
meter untuk mengukur jarak, patok sebagai penanda titik, tongkat sebagai alat bantu untuk dijadikan
objek bidik dan lakban merah sebagai penanda pada tongkat.. Kompas merupakan alat navigasi
untuk menari arah mata angina berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan
dirinya dengan medan magnetbumi secara akurat. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara,
dan selatan. kompas sangat membantu dalam bidang navigasi pada saat dilapangan. Apabila
digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam
menunjukkan arah. Namun kompas juga memiliki kelemahan yaitu setiap daerah mempunyai daya
megnet yan berbeda – beda.

gambar 1. Kompas bidik

Dalam taping compass kompas yang sering digunakan yakni kompas brunton. Dalam hal ini kompas
brunton memiliki beberapa kelebihan dalam pengukuran dibandingkan dengan kompas bidik
diantaranya yakni pengukuran slope, ketepatan posisi atau derajat ukur dan lain lian (Rozy, 2016).

Gambar 2. Kompas brunton

3
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

Gambar 3. Roll meter

Gambar 4. Patok

Gambar 5. Tongkat

4
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
Tabel 1 Tabel Data Tapping Compass
TABEL DATA TAPPING COMPAS
PATOK JARAK SLOPE PRESENTASE
TINGGI
NO ARAH LAPANGAN KEMIRINGAN KETERANGAN
DARI KE o
' PENGUKUR
(cm) LERENG
1 2 89 3100 5 30 9.62890482 140 -
2 3 181 3680 11 20 20.04247936 140 -1
3 4 269 2455 3 40 6.408291178 140 -
4 1 351 3714 8 10 14.35083938 140 +
1 BM 124 1780 6 50 9.62890482 140 -
1 A 163 2930 15 30 20.04247936 140 -
2 B 205 2600 15 50 6.408291178 140 -
BM 776742.4 9424578 35 m

2. Pembahasan
Setelah data di ambil dari pengamatan di lapangan, data kemudian di cek kebenarannya
(validasi data). Setelah data dianggap benar, data kemudian diolah dengan perhitungan
manual menggunakan rumus-rumus perhitungan dalam kegiatan pemetaan. Untuk
perhitungan tersebut sebagai berikut;
A. Patok Utama
1. Slope
Menit
Sn = Derajat +
60
30
S1 = -5 +
60
= -4,5
20
S2 = -11 +
60

= -10,6666
40
S3 = -3 +
60

= -2,3333

10
S4 = 8 +
60
= 8,1666
ƩSn = -9,3333
IƩSnI = 25,666

5
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

2. Koreksi Slope
IsnI
KSn = X ƩSn
IƩSnI
I4,5I
KS1 = X -9,3333 = -1,6363
I25,6666I
I10,6666I
KS2 = X -9,3333 = -3,8787
I25,6666I
I2,3333I
KS3 = X -9,3333 = -0,8484
I25,6666I
I8,1666I
KS4 = X -9,3333 = -2,9697
I45,49999I

3. Slope Terkoreksi

STn = Sn - KSn
ST1 = (-4,5) - (-1,6363)= -154,8733
ST2 = (-10,6666) - (-3,8787) = -434,9562
ST3 = (-2,3333) - (-0,8484) = -63,6154
ST4 = 8,1666 - (-2,9697) = 717,3386
ƩSTn = 0,00004

4. Beda Tinggi

∆Tn = Jarak Lapangan X SIN (α)


∆T1 = 3100 X SIN (-2,86364) = -154,87333
∆T2 = 3680 X SIN (-6,78788) = -434,9536
∆T3 = 2455 X SIN (-1,48494) = -63,6154
∆T4 = 3714 X SIN (11,13635) = 717,3386
Ʃ∆Tn = -63,8962
IƩ∆TnI = 1370,7862
5. Koreksi Beda Tinggi
I∆TnI
K∆Tn = X Ʃ∆Tn
IƩ∆TnI

|154,87333|
K∆T1 = x -63,8962= 7,219
|1370,7862|
K∆T2 = |434,9536| x -63,8962= 20,27448
|1370,7862|
|63,6154|
K∆T3 = x -63,8962= 2,9653
|1370,7862|

6
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

|717,3386|
K∆T4 = x -63,8962= 33,4372
1370,7862

6. Beda Tinggi Terkoreksi


∆TTn = ∆Tn - K∆Tn
∆TT1 = (-154,87333) - 7,219 = -162,0924
∆TT2 = (-434,9536) - 20,27448 = -455,2280
∆TT3 = (-63,6154) - 2,9653 = -66,08078
∆TT4 = 717,3386 - 33,4372 = 683,9013
Ʃ∆TTn = 0,00002
7. Jarak Horizontal
JHn = Jarak Lapangan X
COS (α)
JH1 = 3100 X
COS -2,86369 = 3096,12877
JH2 = 3680 X
COS -6,78792= 3654,20485
JH3 = 2455 X
COS -1,48494= 2454,20485
JH4 = 3714 X
COS 11,13633= 3644,06683
8. Koordinat X

KXn = Xn - 1 ± ((JHn-1) X SIN (α)


KX1 = 0
KX2 = 0 + (3096,12877) x SIN 89 = 3095,65721
KX3 = 404,29855 + (3654,20485) x SIN 118 = 3031,88254
KX4 = 2772,83676 + (2454,17554) x SIN 269 = 578,08078
KX5 = 2456,02979 + (3644,06683) x SIN 351 = 8,02313
9. Koreksi Koordinat X
KKXn = (KXn + 1) - Xn
KKX1 = 3095,65721 - 0 = 3095,65721
KKX2 = 3031,88254 - 3095,65721 = -63,77467
KKX3 = 578,08078 - 3031,88254 = -2453,80176
KKX4 = 8,02313 - -578,08078 = -570,05765
ƩKKXn = 8,02313
IƩKKXnI = 6183,2919
10. Faktor Koreksi Koordinat X

FKKXn = IKKXnI X ƩKKXn


IƩKKXnI

7
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

3095,65721
FKKX1 = x 8,02313= 4,01679
6183,2919

FKKX2 = 63,77467 x 8,02313= 0,08275


6183,2919

FKKX3 = 2453,05765 x 8,02313= 3,18393


6183,2919

FKKX4 = 570,05765 x 8,02313= 0,73967


6183,2918

11. Koordinat X Terkoreksi


KKTn = KKXn - FKKXn
KKT1 = 3095,65721 - (4,01679) = 3091,64042
KKT2 = -63,77467 - (0,08275) = -63,85742
KKT3 = -2453,80176 - (3,18393) = -2456,98569
KKT4 = -670,0576 - (0,73967) = -570,79732
ƩKXTn = 0,00002

12. Koordinat X Pada Peta


KKPPn = (XPn - 1) + KXTn
KKPP1 = 0 + 3091,64042 = 3091,64042
KKPP2 = 3091,64042 + (-63,85742) = 3027,783
KKPP3 = 3027,783 + (-2456,98569) = 570,7973
KKPP4 = 570,7973 + (-570,79732) = 0,00002
13. Koordinat Y
Kyn = Yn – 1 ± (JHn - 1 ) x COS (α)
KY1 = 0
KY3 = 0 + 3091,64042 x COS 89 = 54,03489
KY4 = 54,03489 + 3654,20485 x COS 181 = -3599,6134
KY5 = -3599,6134 + 2454,20485 x COS 269= -3642,4444
KY5 = -3642,4444 + 3644,06683 x COS 351= -43,24233
14. Koreksi Koordinat Y
KKYn = KY(n + 1) - Xn
KKY1 = 54,03489- 0 = 54,03489
KKY2 = -3599,6134 - (54,03489) = -3653,6482

8
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

KKY3 = -3642,4444 - (-3599,6134) = -42,8312


KKY4 = -43,24233 - -3642,4444= 3599,2023
ƩKKYn = -43,24233
IƩKKYnI = 7349,71677

15. Faktor Koreksi Koordinat Y


IKKYnI
FKKYn = X ƩKKYn
IƩKKYnI
|54,03489|
FKKY1 = X -43,24233= -0,3179
|7349,71677|
|3653,6482|
FKKY2 = X -43,24233= -2,4962
|7349,71677|
|42,8312|
FKKY3 = X -43,24233= -0,2519
|7349,71677|
|3599,2023|
FKKY4 = X -43,24233= -21,1760
|7349,71677|

16. Koordinat Y Terkoreksi


KYTn = KKYn - FKKYn
KYT1 = 54,03489 - (-0,3179) = 54,3528
KYT2 = -3653,6482 - (-2,4962) = -3632,1519
KYT3 = -42,8312 - (-0,2519) = -42,5792
KYT4 = 3599,2023 - (-21,1760) = 3620,37836
ƩKXTn = 0,00003
17. Koordinat Y pada Peta
KYPPn = (YPn - 1) + KYTn
KYPP1 = 0 + 54,3528= 54,3528
KYPP2 = 54,3528 + (-3632,1519) = -3577,79912
KYPP3 = -3577,79912 + (-42,5792) = -3620,3783
KYPP4 = -3620,3783 + 3620,37836 = 0,00003

B. Patok Detail
1. Slope
Menit
Sn = Derajat +
60
50
1-A = -6 + = -5,1666
60

9
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

20
2-BM = -15 + = -14,5
60
50
4-B = -15 + = -14,1666
60
2. Beda Tinggi
∆Tn = Jarak Lapangan X SIN (α)
∆T1-A = 1780 X SIN (-5,1666) = -166,2444
∆T2-BM = 2930 X SIN (-14,5)= -733,6134
∆T4-B = 2600 X SIN (-14,1666) = -636,3329

3. Jarak Horizontal
JHn = Jarak Lapangan x COS (α)
JH1-A = 1780 x COS (-5,1666) = 1772,7678
JH2-BM = 2930 x COS (-14,5) = 2836,6725
JH4-B = 2600 x COS (14,1666) = 2520,9286

4. Koordinat X
KXn = JHn x SIN (α)
KX1-A = 1772,7678 x SIN (-5,1666) = 1469,011
KX2-BM = 2836,6725 x SIN (-14,5) = 829,3627
KX4-a = 2520,9286 x SIN (14,1666) = -1065,3904

5. Koordinat Y
KXn = JHn x COS (α)
KX1-A = 1772,7678 x COS (147) = -991,3191
KX2-BM = 2836,6725 x COS (55) = 2712,7234
KX4-B = 2520,9286 x COS (251) = -2284,7372

C. Rumus Kontur
1. P1 – P2 = 20,6
Dtot
Btot = 3660-3498 = 162
IC = 25
B1 = 3660-3650 = 10
B2 = 2500-3498 =2
D1 = 20,6 x 10 = 1,27
162
D2 = 20,6 x 2 = 0,25
162

10
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

D3 = 20,6 x (1,27 + 0,25)


3650-3500/25
= 3,179
2. P2 – P3 = 24

Dtot
Btot = 3498-3043 = 455
IC = 25
B1 = 3498-3475 = 23
B2 = 3050-3043 =7
D1 = 24 x 23 = 1,213
455
D2 = 24 x 7 = 0,36
455
D3 = 24 x (1,213 + 0,36)
3475- 3050/25
= 1,32
3. P3 – P4

Dtot = 16,4
Btot = 3043-2977 = 66
IC = 25
B1 = 3043-3025 = 18
B2 = 3000-2977 = 23
D1 = 16,4 x 18 = 4,47
66
D2 = 16,4x 23 = 5,71
66
D3 = 16,4 x (4,47 + 5,71)
3025-3000/25
= 6,2

4. P4 – P1
Dtot
= 24,2
Btot = 3660-2977 = 683
IC = 25
B1 = 3660-3650 = 10
B2 = 3000-2977 = 23
D1 = 24,2 x 10 = 0,35
683
D2 = 24,2 x 23 = 0,81
683
D3 = 24,2 x (0,35) + 0,88) = 0,88
3650-3000/25

11
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

5. P4 – PBm

Dtot = 18,9
Btot = 3500-2977 = 523
IC = 25
B1 = 3500-3475 = 25
B2 = 2875-2862 = 13
D1 = 18,9 x 25 = 0,9
523
D2 = 18,9 x 13 = 0,83
523
D3 = 17,5 x (0,6 + 0,9)
3475-3000/25
= 0,903
6. Bm – B

Dtot = 9
Btot = 3500-2862 = 638
IC = 25
B1 = 3500-3475 = 25
B2 = 2875-2862 = 13
D1 = 9 x 25 = 0,35
638
D2 = 9 x 13 = 0,18
638
D3 = 9 x (0,35 + 0,18)
3475-2875/25
= 0,35

7. P2 – B
Dtot = 16,5
Btot = 3498-2862 = 636
IC = 25
B1 = 3498-3475 = 23
B2 = 2875-2862 = 13
D1 = 16,5 x 23 = 0,59
636
D2 = 16,5 x 49 = 0,33
636
D3 = 16,5 x (0,59+ 0,33)
2975-2875/25
= 0,64

12
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

8. P3 – B = 11

Dtot
Btot = 3043-2862 = 749
IC = 25
B1 = 3043-3025 = 18
B2 = 2875-2862 = 13
D1 = 11 x 18 = 1,09
749
D2 = 11 x 13 = 0,79
749
D3 = 11 x (1,09+ 0,79)
3025-2875/25
= 1,519
9. P4 – B
= 13,5
Dtot
Btot = 2977-2862 = 467
IC = 25
B1 = 2977-2975 =2
B2 = 2875-2862 = 13
D1 = 13,5 x 50 = 0,23
467
D2 = 13,5 x 17 = 1,5
467
D3 = 13,5 x (0,23 + 1,5)
2975-2875/25
= 2,93

10. P1 – Bm

Dtot = 11,8
Btot = 3660-3500 = 160
IC = 25
B1 = 3660-3650 = 10
B2 = 3525-3500 = 25
D1 = 11,8 x 10 = 0,737
160
D2 = 11,8 x 25 = 1.84
160
D3 = 11,8 x (0,7375 + 1,84)
2650-3525/25
= 1,843

13
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

Cm
Patok X Y Z
1-2 3091,64042 54,3528 -162,0924
2-3 3027,783 -3577,79912 -455,2280
3-4 570,7973 3620,3783 -66,08078
4-1 0,00002 0,00003 683,9013
1-BM 1469,011 -991,3191 -148,14968
2-BM 829,3627 2712,7234 347,28546
3-B -1065,390 -2284,7372 113,94936

Meter
Patok X Y Z
1-2 3,95412 543528 -1,620924
2-3 27,11891 -35,7779912 -4,552280
3-4 23,88121 36,203783 -6608078
4-1 0,00000 0,00000 6,839013
1-BM 14,69011 -9,913191 -1,48149
2-BM 8,293627 27,127234 3,47285
3-B -10,65390 -22,847372 1,13949

14
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

LABORATORIUM PERPETAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

15
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PETA
TAPING COMPASS
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Peta adalah suatu penyajian pada bidang
datar dari seluruh atau sebagian unsur permukaan bumi yang digambar dalam skala tertentu dan
sistem proyeksi tertentu.Peta seringkali sangat efektif untuk menunjukkan lokasi dari objek-objek
alamiah maupun objek buatan manusia, baik ukuran maupun hubungan antara satu obyek dengan
obyek lainnya. Tapping Compass merupakan kegiatan yang berisi tentang perhitungan arah dan
kemiringan lereng pada suatu lapangan dengan menggunakan kompas, dan juga membutuhkan alat
untuk mengukur jarak pada lapangan. Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa
sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi
secara akurat.

SARAN

Diharapkan agar kegiatan praktikum dapat menjadi lebih baik lagi dan lebih fleksibel serta peralatan
lab dapat ditingkatkan agar dapat meningkatkan kualitas dan pemahaman praktikan dalam kegiatan
praktikum perpetaan.
UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih kepada para asisten lab perpetaan yang telah membimbing kami dalam mata
acara taping compass dan waterpass terimakasih atas bimbingan dan arahannya serta terimakasih
atas beberapa keringanan dan bantuan yang diberi selama praktikum mata acara taping compass dan
waterpass.
REFERENSI
Mathematics, F. and Mathematics, F. (2012) ‘PEMETAAN TOPOGRAFI, GEOFISIKA DAN GEOLOGI
KOTA SURABAYA 1 Syaeful Bahri dan 2 Madlazim 1’, 2(2), pp. 23–28.
Rozy, F. (universitas I. B. (2016) ‘Pengenalan Alat-alat Survey’.
Hamidah, Isfajrin. 2014. “peralatan dan prosedur pelaksanaan”http://isfajrincivil.blogspot.com/2014/03/bab-
iii-peralatan-dan-prosedur.html. Diakses -pada 20 Oktober 2014. Pukul 22.50 WIB. (online,word).

Kuliah, M. (2016) ‘Makalah Mengenai Alat-Alat Pengukuran Dalam Pemetaan ( Alat Penunjang
Pengukuran dan Alidade ) JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN’

16
Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. I, 2021

LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai