Anda di halaman 1dari 34

BIODEGRADASI HIDROKARBON MINYAK BUMI

MENGGUNAKAN ISOLAT KAPANG DARI LIMBAH


MINYAK BUMI

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

IAIN AMBON

Oleh:

IDA FARIDA ALKATIRI

NIM: 0130402072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

AMBON

2017
MOTTO

∩⊇∉∪ Èβ$t/Éj‹s3è? $yϑä3În/u‘ ÏIω#u Äd“r'Î6sù

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

(Q.S. Ar-Rahman: (55) : 16).

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini penulis dedikasikan kepada:

1. Ayahanda Tersayang Achmad Alkatiri (Alm) dan Ibunda tersayang Siwoh,


dan kakak tercinta Muznah Akatiri yang tak pernah mengenal lelah dalam
memberi semangat, motivasi, dukungan dan do’a walau dalam kondisi apapun
sehingga keberhasilan ini dapat tercapai;

2. Saudara-saudara tercinta: kakak Indrayani Sima-Sima S, M.Pd, Azwar


Abdollah, M.Pd, serta kakak-kakak yang tak sempat menyebutkan satu per
satu, mereka semua yang telah dengan kerelaan hati membantu penulis baik
dalam suka maupun duka, mereka pula yang telah menjadi sumber inspirasi
penulis selama mengenyam pendidikan di Bumi Hijau IAIN Ambon.

3. Almamater Kampus Hijau IAIN Ambon tempat penulis menuntut ilmu.


ABSTRAK

Ida Farida Alkatiri, NIM. 0130402072. Dosen Nur Alim Natsir, M.Si., dan
Dr. Muhammad Rijal, M.Pd. : Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi
Menggunakan Isolat Kapang dari Limbah Minyak Bumi, Pendidikan Biologi,
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon, 2017.
Minyak bumi memiliki banyak sekali manfaat, seperti untuk kegiatan
industri, transportasi dan rumah tangga. Selain memiliki manfaat yang besar,
keberadaan minyak bumi juga dapat mencemari lingkungan darat, air, dan udara
selama kegiatan industri minyak bumi berjalan. Hal ini disebabkan karena minyak
bumi mengadung salah satu kontaminan yang sulit diurai yaitu senyawa
hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling
sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang
hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui isolat kapang dari limbah minyak bumi yang mampu
mendegradasi hidrokarbon minyak bumi dan untuk menganalisis kemampuan
isolat kapang dalam mendegradasi minyak bumi.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan eksperimen
laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui isolat kapang dari limbah minyak
bumi dalam mendegradasi hidrokarbon minyak bumi dan untuk mengetahui
kemampuan isolat kapang dalam mendegradasi minyak bumi. Penelitian ini
dilaksanakan selama 10 hari yang terhitung dari tanggal 1 - 10 Maret 2017
bertempat di Laboratorium MIPA Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat disimpulkan
bahwa isolat kapang dari limbah minyak bumi mampu mendegradasi hidrokarbon
minyak bumi. Kemampuan isolat kapang menggunakan limbah dari minyak bumi
sebagai biodegradasi hidrokarbon minyak bumi yang diuji dalam penelitian ini
berkisar pada 51,85% sampai dengan 83,57%. Dengn adanya hasil penelitian ini,
maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi isolat kapang
dari limbah minyak bumi dan perlu juga dikembangkan lebih lanjut penelitian
mengenai isolasi dan identifikasi jenis-jenis kapang yang terdapat pada limbah
industri lainnya yang mengandung zat pencemar lingkungan.

Kata Kunci: Biodegradasi hidrokarbon, minyak bumi, kapang, limbah minyak


bumi.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, tiada kata

yang mampu mengkhiaskan rasa syukur atas semua yang telah diberikan-Nya

dalam mengiringi derap langkah penulis menyusun lembar demi lembar skripsi ini

hingga akhir. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, sahabat-sahabatnya, serta kaum muslimin yang mengikuti

jejaknya yang telah menunjukkan jalan kebenaran dan diridhai Allah.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pada Jurusan Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Ambon. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat

diselesaikan dengan baik, tanpa bantuan, pendapat, dorongan dan bimbingan dari

berbagai pihak mulai dari judul skripsi ini disempurnakan, terutama kepada

Ibunda tercinta Siwoh dan kakak, adik tersayang, dan orang tersayang yang tak

pernah mengenal lelah dalam memberi semangat, motivasi, dukungan dan do’a

walau dalam kondisi apapun sehingga keberhasilan ini dapat tercapai. Pada

kesempatan ini pula perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang

tulus kepada :

1. Rektor IAIN Ambon, DR. Hasbollah Toisuta, M.Ag., Wakil Rektor I DR.

Mohdar Yanlua, MH, Wakil Rektor II DR. Ismail DP. M.Pd, dan Wakil

Rektor III DR. Abdullah Latuapo, M.Pd.I.


2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Samad Umarella, M.Pd,

Patma Sopamena, M.Pd., selaku Wakil Dekan I, Ummu Sa’idah, M.Pd.I.,

selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Ridwan Latuapo, M.Pd.I selaku Wakil

Dekan III.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Biologi DR. Muhammad Rijal, M.Pd., dan

Sekretaris Jurusan Pendidikan Biologi Janaba Renngiwur, M.Pd., serta

seluruh Staf Jurusan Pendidikan Biologi.

4. Nur Alim Natsir M.Si selaku Pembimbing I dan Dr. Muhammad Rijal,

M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu membimbing

penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Rivalna Rifai, M.Hum selaku Pimpinan Perpustakaan IAIN Ambon

beserta staf yang telah bersedia menyediakan literatur untuk penulis

selama menyusun skripsi.

6. Wa Atima, M.Pd selaku Kepala Laboratorium MIPA Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon beserta Staf yang telah membimbing

dan mengarahkan penulis dalam melakukan praktikum mata kuliah selama

proses perkuliahan.

7. Seluruh Dosen dan Pegawai pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

khususnya Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Ambon yang telah mendidik

serta membimbing penulis hingga akhir studi.

8. Saudara-saudara tercinta: Kakak Indrayani Sima-sima T. S, M.Pd, dan

Azwar Abdoallah, M.Pd, keluarga besar di Namlea mereka semua yang


telah dengan kerelaan hati membantu penulis baik dalam suka maupun

duka, mereka pula yang telah menjadi sumber inspirasi penulis selama

mengenyang pendidikan di Bumi Hijau IAIN Ambon.

9. Sahabat-sahabat terbaikku: Ona, Dewi, Sakina, Wanda, Ida marabotte dan

orang tersayang Samsul Bahri Kaisuku, keluarga besar kos-kosan

Khairunnissa, (Nona, Ode, Hartik, Eka), kos-kosan Banda lorong salak

dan yang lainnya mereka yang senantiasa selalu menemaniku baik dalam

suka maupun duka.

10. Teman-teman Angkatan 2013, khususnya kelas Biologi B, serta teman-

teman yang lainnya yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu

namanya dalam karya sederhana ini, terima kasih telah memberikan

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan hasil penelitian ini.

Akhirnya, atas seluruh amal baik yang telah diberikan, semoga

mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT dan semoga karya ini dapat

ridho dari-Nya serta bermanfaat bagi penulis pribadi maupun bagi yang

memerlukan.

Ambon, Mei 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. LatarBelakang ................................................................................ 1
B. RumusanMasalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
D. Manfaat Peneitian .......................................................................... 5
E. Defenisi Operasional Variabel ....................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 8


A. Minyak Bumi ................................................................................. 8
B. Biodegradasi .................................................................................. 19
C. Mikroorganisme Pendegradasi Minyak Bumi (Kapang) ............... 23
D. Kerangka Pikir ............................................................................... 29
E. Hipotesis ........................................................................................ 30

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................... 31


A. Jenis Penelitian............................................................................... 31
B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 31
C. Objek Penelitian ............................................................................. 31
D. Alat dan Bahan ............................................................................... 32
E. Prosedur Kerja ............................................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 35
G. Teknik Analisis Data...................................................................... 35
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 36
A. Hasil Penelitian ........ .................................................................... 36
B. Pembahasan.................................................................................... 42

BAB V. PENUTUP ..................................................................................... 46


A. Kesimpulan .................................................................................... 46
B. Saran .............................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1. Alat Penelitian dan Fungsinya ........................................................... 32

Tabel 3.2. Bahan Penelitian dan Fungsinya ....................................................... 33

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi


Menggunakan Isolat Kapang dari Limbah Minyak Bumi ................ 36

Tabel 4.2. Persentase Kadar Minyak Terdegradasi (%THP) Isolat Kapang


Limbah Minyak Bumi ..................................................................... 38
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Aspergillus sp. ..................................................................................... 27

Gambar 2.2. Penicillium sp ...................................................................................... 28

Gambar 4.1. Isolat Kapang yang Mampu Mendegrasai Hidrokarbon Minyak


Bumi .................................................................................................... 37

Gambar 4.2. Isolat Kapang PDB 1. .......................................................................... 38

Gambar 4.3. Isolat Kapang PDB 2. .......................................................................... 39

Gambar 4.4. Isolat Kapang PDB 3. .......................................................................... 39

Gambar 4.5. Isolat Kapang PDB 4. .......................................................................... 40

Gambar 4.6. Isolat Kapang PDB 5. .......................................................................... 40

Gambar 4.7. Isolat Kapang PDB 6. .......................................................................... 41


DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Dokumentasi Penelitian ..................................................................... 50

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian dari FITK IAIN Ambon ................................. 52

Lampiran 3 : Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Laboratorium MIPA


IAIN Ambon ...................................................................................... 53
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan sumber daya alamnya

baik di darat maupun dilaut. Salah satu contoh sumber daya alam yang terdapat di

Indonesia adalah minyak bumi. Hal ini di buktikan dengan banyaknya perusahaan

yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri untuk melakukan

penambangan minyak bumi. Minyak bumi adalah minyak yang berasal dari fosil

hewan dan tumbuhan yang telah terkubur beberapa juta tahun yang lalu dengan

bentuk cairan kental, berwarna coklat atau kehijauan yang mudah terbakar.

Minyak bumi merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan penduduk dunia.

Sumber energi lain belum dapat menggantikan peran minyak bumi sepenuhya

sebagai sumber energi utama. Hal ini mendorong perkembangan industri

pengilangan minyak untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi, transportasi dan

proses pengolahan minyak1. Selain sebagai sember energi, minyak bumi

merupakan sumber devisa bagi negara. Sebagai sumber energi, minyak bumi

memiliki banyak sekali manfaatnya seperti untuk kegiatan industri, transportasi

dan rumah tangga2, tetapi keberadaan minyak bumi juga dapat mencemari

lingkungan darat, air, dan udara selama kegiatan industri minyak bumi berjalan.

1
Sinta Silvia, 2009. Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi Menggunakan Isolat Bakteri
Dari Limbah Minyak bumi PT. Cevron Pacivic Indonesia. Skripsi. Jurusan Biologi. Universitas
Andalas, Padang.
2
Karwati, 2009. Degradasi Hidrokarbon Pada Tanah Tercemari Minyak Bumi Dengan
Isolat A10 dan D8. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian
Bogor.

1
Pencemaran minyak bumi dapat berasal dari tumpahan selama kegiatan

pengeboran, kebocoran sistem penyimpanan, produksi, pembuangan limbah dari

kegiatan industri, rembesan dari sumbernya, pengilangan, dan transportasi.3

Pencemaran minyak bumi dapat menimbulkan masalah cukup serius terhadap

ekosistem pantai, sungai, darat dan lingkungan dekat eksplorasi minyak. Hal ini

disebabkan karena minyak bumi mengadung salah satu kontaminan yang sulit

diurai yaitu senyawa hidrokarbon.4 Ketika senyawa tersebut mencemari

permukaan tanah, maka zat tersebut dapat menguap, tersapu air hujan, atau masuk

kedalam tanah kemudian terendap menjadi zat beracun yang menyebabkan

keracunan pada mahluk hidup, mengganggu penyerapan cahaya untuk fotosintesis

tumbuhan air dan mempengaruhi keseimbangan ekosistem sekitar5. Hal ini selajan

dengan pendapat Alexander dalam Karwati yang menyatakan bahwa keberadaan

kontaminan yang sukar diuraikan dan bersifat toksik pada tanah akan

mengganggu pertumbuhan tanaman dan organisme lain yang hidup di dalamnya.

Akibatnya, kualitas dan daya dukung lingkungan terhadap mahluk hidup menjadi

berkurang sehingga perlu penanganan yang serius. Untuk itu perlu dicari suatu

cara penanggulangan yang tepat, cepat, efektif dan tidak menganggu lingkungan.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran

minyak bumi. Secara garis besar dapat dilakukan dengan cara fisika, kimia dan

3
K. Sailubhai, 1986. Tretment Of Petroleum Industry Oil Sluge In Soil. Elsevier Science
Publishing. Amsterdam.
4
Karwati, 2009. Degradasi Hidrokarbon Pada Tanah Tercemari Minyak Bumi Dengan
Isolat A10 dan D8. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian
Bogor.
5
J. Jusfan, 1995. Peranan Mikroorganisme Dalam Mengelolah Limbah Untuk Mengatasi
Pencemaran Lingkungan. Pidato Pengukuhan Sebagai Guru Besar Tetap Dalam Ilmu Biologi
FMIPA Universitas Andalas, Padang.
biologi6. Menurut Doeffer dalam Shinta Sivia, penanggulangan secara fisika,

biasanya digunakan pada langkah awal penganan untuk mengisolasi secara cepat

sebelum minyak tersebut menyebar. Penanggulangan secara kimia dapat

dilakukan dengan menggunakan dispersan, sehingga minyak tersebut dapat

terdispensi7. Kedua cara ini masih memiliki kelemahan yaitu mahal

pengoperasianya, dapat mengganggu kehidupan di lingkungan tersebut dan

sifatnya tidak mendaur.

Penanggulangan secara biologi merupakan alternatif untuk mengatasi

limbah minyak bumi tanpa merusak lingkungan dengan memanfaatkan

mikoorganisme pendegradasi.8 Penanggulangan secara biologi terjadi melalui

penguraian suatu bahan organik kompleks menjadi bentuk lain yang lebih

sederhana berupa CO2, H2O, dan logam dengan aktifitas mikroorganisme

sehingga tidak mencemari lingkungan disebut biodegradasi.9 Menurut Udiharto,

keuntungan menggunakan metode tersebut diantaranya ekonomis, cukup efektif,

efisien, dan lebih ramah lingkungan. Melalui kegiatan ini diharapkan lahan atau

lingkungan yang tercemar minyak bumi akan menjadi normal kembali.10

Biodegradasi oleh mikroorganisme dapat terjadi karena mikroorganisme

tersebut memanfaatkan komponen penyusun minyak bumi. Adapun komponen

6
Udiharto, 1992. Aktivitas Mikroba Dalam Degradasi Crude Oil. Diskusi Ilmiah VII Hasil
Penelitian PPPTMGB”LEMIGAS”. Jakarta.
7
Sinta Silvia, 2009. Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi Menggunakan Isolat Bakteri
Dari Limbah Minyak bumi PT. Cevron Pacivic Indonesia. Skripsi. Jurusan Biologi. Universitas
Andalas, Padang.
8
Udiharto, 1992. Aktivitas Mikroba Dalam Degradasi Crude Oil. Diskusi Ilmiah VII
Hasil Penelitian PPPTMGB”LEMIGAS”. Jakarta.
9
J. Thomas, dkk, 1992. Bioremediation. Encyclopedia of Microbiology. Volume 1.
Academic Press. Austin.
10
Udiharto, 1992. Aktivitas Mikroba Dalam Degradasi Crude Oil. Diskusi Ilmiah VII
Hasil Penelitian PPPTMGB”LEMIGAS”. Jakarta.
penyusun minyak bumi adalah karbon sekitar 85% dan hidrogen 12%

(Hidrokarbon), serta 1-5% unsur nitrogen, fosfor, sulfur, oksigen, serta unsur

logam11. Senyawa hidrokarbon yang memiliki komponen terbesar pembentuk

minyak bumi digunakan sebagai sumber karbon oleh beberapa mikroorganisme

tertentu, sedangkan senyawa non-hidrokarbon merupakan nutrisi pelengkap bagi

pertumbuhannya, sehingga dapat melakukan metabolisme secara baik. Sebagai

hasil proses tersebut terhadap minyak bumi adalah terjadinya degradasi atau

pemutusan rantai hidrokarbon yang biasa disebut biodegradasi hidrokarbon

minyak bumi.12

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan ditemukan beberapa

mikroorganisme yang dapat mendegradasi minyak bumi. Umumnya

mikroorganisme yang hidup di lingkungan minyak bumi adalah bakteri dan ragi.

Beberapa bakteri yang mampu menggunakan hidrokarbon adalah Acrhomobacter,

Acinetobacter, Alcaligenes, Bacillus dan Pseuononas. Beberapa ragi yang mampu

menggunakan hidrokarbon diantaranya Candida, Deboromyces, Hansenula,

Saccharomyces, dan Torulopsis.13 Selain bakteri dan ragi, kapang juga diketahui

mampu mendegradasi minyak bumi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Leahly dalam Dadang Sudrajat dkk, bahwa isolat kapang yaitu

Penicillium dan Aspergillus yang diisolasi dari laut dan tanah menunjukkan

bahwa kedua mikroba ternyata juga berperan dalam proses degradasi minyak

11
R.P. Koesoemadinata, 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi. Edisi III. Jilid I. Penertbit
ITB, Bandung.
12
Udiharto, 1999. Penaganan Minyak Buangan Secara Bioteknologi. Makalah Sehari
Minyak dan Gas Bumi. LEMIGAS. Jakarta.
13
Alpetri, dkk, 2001. Evaluasi Kemampuan Isolat Jamur Dari Salah Satu Sumur Minyak
Di Minas Dalam Mendegradasi Minyak Bumi. Proseding Simposium Nasional IATMI. Jurusan
Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung.
bumi.14 Pendapat yang senada juga dikemukakan oleh Syah yang menyatakan

bahwa diantara isolat kapang yaitu Penicillium dan Aspergillus dengan

karakteristik yang berbeda, ternyata kapang dengan jenis Aspergillus sp. lebih

baik dalam mendegradasi hidrokarbon minyak bumi yaitu sebanyak 40% selama

masa inkubasi.15

Berdasarkan latar belakang di atas penulis berminat melakukan penelitian

lebih lanjut tentang manfaat isolat kapang dalam mendegradasi minyak bumi

dengan judul “Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi Menggunakan Isolat

Kapang dari Limbah Minyak Bumi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini

adalah:

1. Apakah terdapat kemampuan isolat kapang dari limbah minyak bumi dalam

mendegradasi hidrokarbon minyak bumi?

2. Berapa persen kadar minyak yang terdegradasi oleh isolat kapang terhadap

penurunan kadar hidrokarbon pada limbah minyak bumi?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

14
Dadang Sudrajat dkk, 2015. Isolasi dan Aplikasi Mikroba Indigen Pendegradasi
Hidrokarbon Dari Tanah Tercemar Minyak Bumi. Prosiding Pertemuan Dan Presentasi Ilmiah.
ISSN: 0216-3128. Hlm101-102.
15
Syah Rayan F, dkk, 2013. Eksplorasi Kapang pendegradasi Minyak Solar Pada
Rizosfer Magrove Cilacap. Vol.2 No 1.
1. Untuk mengetahui kemampuan isolat kapang dari limbah minyak bumi dalam

mendegradasi hidrokarbon minyak bumi

2. Untuk mengetahui besarnya persentase kadar minyak yang terdegradasi oleh

isolat kapang terhadap penurunan kadar hidrokarbon pada limbah minyak

bumi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

a. Memberikan informasi bahwa ada mikroorganisme khusunya kapang yang

memiliki kemampuan dalam mendegradasi hidrokarbon minyak bumi.

b. Membantu masyarakat khususnya yang berada di daerah pertambangan

minyak bumi dalam menangani dampak pencemaran lingkungan yang

mungkin disebabkan oleh minyak bumi tersebut.

2. Bagi Jurusan

Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Bioteknologi

Lingkungan dengan memberikan informasi tentang kemampuan kapang

dalam mendegradasi hidokarbon minyak bumi.

3. Bagi Mahasiswa

Dapat dijadikan sebagai sumber referensi atau rujukan bagi penelitian

selanjutnya.

E. Defenisi Operasional Variabel

Untuk menghindari adanya interpretasi yang salah dengan judul yang

dikaji dalam proposal ini, maka penulis akan mengemukakan arti beberapa kata

dan istilah yang berkaitan dengan judul ini.


1. Biodegradasi adalah suatu penguraian bahan organik kompleks menjadi

bentuk lain yang lebih sederhana dengan aktifitas mikroorganisme sehingga

tidak mencemari lingkungan.16

2. Hidrokarbon minyak bumi adalah senyawa kompleks penyusun minyak bumi

yang terdiri dari hidrogen dan karbon.

3. Isolat kapang dari limbah minyak bumi adalah pengambilan atau pemisahan

kapang yang terdapat pada limbah minyak bumi dan menumbuhkannya dalam

suatu medium buatan PDA + limbah minyak bumi.17

16
Sinta Silvia, 2009. Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi Menggunakan Isolat
Bakteri Dari Limbah Minyak bumi PT. Cevron Pacivic Indonesia. Skripsi. Jurusan Biologi.
Universitas Andalas, Padang.
17
R.P. Koesoemadinata, 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi. Edisi III. Jilid I. Penertbit
ITB, Bandung
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan eksperimen

laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui isolat kapang dari limbah minyak

bumi yang mampu mendegradasi hidrokarbon minyak bumi dan untuk

mengetahui kemampuan isolat kapang dalam mendegradasi minyak bumi.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 10 hari yang terhitung dari tanggal 1 -

10 Maret 2017.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada dua tempat, yaitu:

a. Tempat pengambilan sampel, yaitu di Kota Bula Kabupaten Seram Bagian

Timur.

b. Tempat pengujian sampel, bertempat di Laboratorium MIPA Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.

C. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah isolat kapang dari limbah minyak bumi

dan kemampuan isolat kapang dalam mendegradasi limbah minyak bumi.

31
D. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2

berikut:

Tabel 3.1. Alat Penelitian dan Fungsinya


No. Nama Alat Fungsi
1. Erlenmeyer Untuk menyimpan, memanaskan atau mencampur
senyawa kimia
2. Gelas ukur Untuk mengukur larutan dengan volume tertentu
3. Pengaduk kaca Untuk mengaduk media
4. Lampu bunsen Untuk menciptakan kondisi yang steril
5. Jarum ose Untuk mengambil kapang dari cawan secara aseptis
6. Autoklaf Untuk mensterilkan alat yang tahan terhadap
tekanan.
7. Inkubator Untuk menumbuhkan mikroba
8. Shaker Untuk menghomogenkan laurtan
9. Timbangan analitik Untuk menimbang bahan kmia dengan berat
tertentu.
10. Hot plate Sebagai pemanas larutan
11. Lumpang dan alu Untuk menghaluskan bahan
12. Oven Untuk mensterilkan alat yang tahan terhadap panas
tinggi.
13. Mikropipet Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
14. Cawan petri sebagai wadah medium padat untuk menumbuhkan
mikroba
15. Pisau Untuk memotong
16. Termometer Untuk mengukur suhu
17. Spektrofotometri Untuk menganalisis kandungan hidrokarbon pada
serapan atom sampel

2. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2

berikut:
Tabel 3.2. Bahan Penelitian dan Fungsinya
No. Nama Bahan Fungsi
1. Minyak Bumi Sebagai media tumbuh
2. Medium PDA Media pertumbuhan mikroorganisme
3. Ampicilin Untuk pertumbuhan
4. Aquades Untuk melarutkan media
5. Alkohol 70% Untuk desinfektan
6. Kapas Penutup tabung reaksi
7. Alumunium foil Penutup erlemeyer
8. Kentang Umtuk pembuatan medium

E. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Medium

a. Medium PDA

1) Timbang PDA sebanyak 19,50 gram

2) Masukan medium PDA ke dalam labu erlenmeyer, kemudian + 500 ml

aquadest + 1 gr Ampicilin lalu homogenkan dengan menggunakan magnetik

steril.

3) Panaskan menggunakan hot plate hingga mendidih.

4) Sterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit.

b. Medium PDB

1) Timbang medium NB sebanyak 2 gram, campurkan medium NB ke dalam

erlenmeyer yang sudah berisikan aquades sebanyak 500 ml

2) Kemudian potong-potong sebanyak 100 g kentang dan masukan ke dalam

erlemeyer yang sudah berisikan larutan NB tersebut

3) Panaskan menggunakan hot plate hingga mendidih, kemudian saring larutan

ke dalam erlemeyer
4) Membagi medium PDB ke dalam labu erlenmeyer ukuran 50 ml sebagai

persipan media kultivasi. Sterilisasi medium dengan menggunakan autoklaf

pada suhu 121°C selama 15 menit.

c. Kultivasi/penumbuhan kapang pada media PDA

1) Haluskan ampicilin dengan menggunakan lumpang dan alu

2) Pada media PDA 500 ml + ampicilin yang sudah dihaluskan sebanyak 1 gram,

kemudian campurkan hingga homogen.

3) Masukan limbah minyak bumi sebanyak 10 ml dan tween 80 sebanyak 2 ml

ke dalam media PDA sehingga medium menjadi homogen

4) Tuang medium PDA ke dalam cawan petri dan dinginkan agar media padat

5) Masukan ke dalam inkubator untuk menumbuhkan kapang selama 3 hari

6) Kapang yang tumbuh dipisahkan berdasarkan ciri morfologinya

7) Menyiapkan 6 labu erlenmeyer berisi medium PDB sebanyak 20 ml dan

masing-masing labu erlenmeyer diberi kode sesuai dengan kode kapang yang

ditemukan

8) Mengambil 2 ose kapang pada cawan petri dan menumbuhkan ke dalam

medium PDB selama 1 hari dengan menggunakan shaker

9) Kapang yang tumbuh pada medium PDB siap digunakan dalam pengujian

aktivitas dalam mendegradasi limbah minyak bumi.

d. Pengujian aktivitas kapang dalam mendegradasi limbah minyak bumi

1) Masukan larutan PDB ke dalam botol (6 botol), kemudian di ukur dengan

gelas ukur sebanyak 50 ml, setelah itu masukan limbah minyak bumi
sebanyak 1 ml dengan menggunakan mikro pipet, tutup rapat menggunakan

alumunium foil

2) Tiap botol yang sudah diberi label sesuai dengan kode isolat di tambahkan

dengan 1 ml isolat hasil kultivasi dan dishaker selama 24 jam

3) Melakukan pengukuran berat akhir limbah minyak setelah diinkubasi shaker

selama 24 jam dengan menggunakan metode pengovenan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Data primer yaitu, data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti pada

saat melakukan penelitian.

2. Data sekunder yaitu, data yang diperoleh dari berbagai literatur berupa

buku-buku paket, hasil-hasil penelitian sebelumnya, instansi terkait, dan

sumber lain yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

G. Teknik Analisa Data

Data yang dihimpun atau diperoleh dalam penelitian ini kemudian

dianalisis menggunakan rumus di bawah ini :

Keterangan :
% TPH : Persentase Kadar minyak terdegradasi.
A : Kadar minyak awal (kontrol)(g).
B : Kadar minyak terdegradasi (g).55

55
Dadang Sudrajat, Isolasi dan Aplikasi Mikroba Indigen Pendegradasi Hidrokarbon dari
Tanah Tercemar Minyak Bumi. Jurnal Penelitian. Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, Badan
Tenaga Nuklir Nasional. Jakarta, hlm. 103.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, maka dapa

disimpulkan bahwa :

1. Isolat kapang dari limbah minyak bumi mampu mendegradasi hidrokarbon

minyak bumi.

2. Kemampuan isolat kapang menggunakan limbah dari minyak bumi sebagai

biodegradasi hidrokarbon minyak bumi yang diuji dalam penelitian ini

berkisar pada 51,85% sampai dengan 83,57%.

B. Saran

Saran yang perlu disampaikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut :

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi isolat kapang

dari limbah minyak bumi.

4. Perlu dikembangkan lebih lanjut penelitian mengenai isolasi dan identifikasi

jenis-jenis kapang yang terdapat pada limbah industri lainnya yang

mengandung zat pencemar lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, R.Z. 2009. Cemaran Kapang Pada Pakan Dan Pengendaliannya. Jurnal
Litbang Pertanian. hal 15- 22.

Alpentri. 1999. Evaluasi Kemampuan isolat jamur Dan Salah Satu Sumur Minyak
Bumi Minas Dalam Mendegradasi Minyak Bumi. Tesis magister ITB.
Bandung (diakses pada 26 juli 2016)

Alpetri, dkk, 2001. Evaluasi Kemampuan Isolat Jamur Dari Salah Satu Sumur
Minyak Di Minas Dalam Mendegradasi Minyak Bumi. Proseding
Simposium Nasional IATMI. Jurusan Teknik Permiyakan, Institut
Teknologi Bandung.(diakses pada 26 juli 2016)

Astuti, Dwi, 2012. Pengaruh Variasi Jumlah Inokulum Konsorsium Bakteri


Terhadap Degradasi Hidrokarbon Minyak Bumi. Skripsi. Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Biologi.
Universitas indonesia.(diakses pada 26 juli 2016)

Atlas, R.M. 1981. Microbial Degradation Of Petroleum Hydrocarbons: an


Environmental Perspective. Microbiological Review 45 (1): 180-209.

Crawford dkk, 1996. Bioremediation: Principle And Aplications. Cambrige


University Press. New york.

Doerffer, J.W. 1992. Oil Spill Response in the Marine Environment. First Ed.
Pergamon Press. Tokyo.

Dwidjoseputro, 1990. Dasar-dasar Microbiologi. Penerbit Djambatan. Jakarta.

Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Penerbit: PT Gramedia Pustaka


Utama. Jakarta.(diakses pada 28 juli 2016)

Handayani, DKK. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. (Jakarta: Universitas Negeri


Jakarta, 2011)., hal 23. (diakses pada 28 juli 2016)

Gunalan. 1993. Penerapan Bioremediasi Untuk melenyapkan Polutan Organik


Dan' Lingkungan. Proceding Kongres Nasional VI Perhimpunan
Microbiologi Indonesia. Surabaya.

Higgins, I. J. dan P.D.Gilbert, 1978. Biodegradation of Hydrocarbon in The Oil


Industry and Microbial Ecosystem. Hayden and Sons Limited. London.
Indrawati, Gandjar. 1995. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Bandung: Angkasa
Bandung.

Irawan, B. 2004. Isolasi Bertahap dan Identifikasi Isolat Bakteri Pedegradasi


Hidrokarbon pada Cairan Minyak Mentah Sumur Minyak Kawengan
Pertamina Cepu. Skripsi. Surakarta: Jurusan Biologi FMIPA UNS.

Jusfan, J. 1995. Peranan Mikroorganisme Dalam Mengelolah Limbah Untuk


Mengatasi Pencemaran Lingkungan. Pidato Pengukuhan Sebagai Guru
Besar Tetap Dalam Ilmu Biologi FMIPA Universitas Andalas, Padang.

Karwati, 2009. Degradasi Hidrokarbon Pada Tanah Tercemari Minyak Bumi


Dengan Isolat A10 dan D8. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor: 128


Tahun 2003 tentang Tatacara dan Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah
Minyak Bumi dan Tanah Terkontaminasi Oleh Minyak Bumi Secara
Biologis, Pasal 1 ayat 2. Jakarta: 2003.

Koesoemadinata, R.P. 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi. Edisi III. Jilid I.
Penertbit ITB, Bandung

Lay, B. 1994. Analisis Mikroba Di Laboratorium. Jakarta.

Leahly dan Colwell, 1990. Hydrocarbon Mineralization In Sediments Adn


Plasmid Incidence In Cediment Bacteria From The Campeche Bank.
Aplied And Environment Microbiology 56 (6): 1565-1570.

Leahly, J.G. dan Rita, 1990. Degradation of Hydrocarbon Environmental


Microbiology Review. Vol. 54.

Lemigas. 1994. Aktivitas Mikroba Dalam Transformasi Substansi. Pertamina.


Research Grant Team Studi Lemigas. PPPTMGB "Lemigas". Jakarta.

Listiandiani, Kirana. 2011. Identifikasi Kapang Endofit ES1, ES2, ES3 Dan ES4
Dari Broussonetia papyri Vent. Dan Pengujian Aktivitas Mikroba. Skripsi.
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia.

Nugroho, A. 2006. Biodegradasi sludge minyak bumi dalam skala mikrokosmos.


Makara Teknologi. 10(2): 82-89.

Rosenberg dan Ron, 1996. Bioremediation Of Petroleum Contamination. Dalam:


Sailubhai, K. 1986. Tretment Of Petroleum Industry Oil Sluge In Soil. Elsevier
Science Publishing. Amsterdam.
Sharpley, J.M. 1966. Elementary Petroleum Microbiology. Gulf Publishing Co.
Houston. Texas.

Silvia, Sinta. 2009. Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi Menggunakan Isolat


Bakteri Dari Limbah Minyak bumi PT. Cevron Pacivic Indonesia. Skripsi.
Jurusan Biologi. Universitas Andalas, Padang.

Srikandi Fardiaz. Mikrobiologi Pangan 1, (PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta


1992).

Sudrajat, Dadang dkk. 2015. Isolasi dan Aplikasi Mikroba Indigen Pendegradasi
Hidrokarbon Dari Tanah Tercemar Minyak Bumi. Prosiding Pertemuan
Dan Presentasi Ilmiah. ISSN: 0216-3128. Hlm101-102.

Syah F R. Dkk. 2013. Eksplorasi Kapang pendegradasi Minyak Solar Pada


Rizosfer Magrove Cilacap. Vol.2 No 1.

Thomas, J. dkk, 1992. Bioremediation. Encyclopedia of Microbiology. Volume 1.


Academic Press. Austin.

Udiharto, 1992. Aktivitas Mikroba Dalam Degradasi Crude Oil. Diskusi Ilmiah
VII Hasil Penelitian PPPTMGB”LEMIGAS”. Jakarta.

Udiharto, 1999. Penaganan Minyak Buangan Secara Bioteknologi. Makalah


Sehari Minyak Dan Gas Bumi. LEMIGAS. Jakarta.

Yojana, R. N. 1995. Aktivitas Hasil Isolasi Dari Tumpahan Minyak Di Pelabuhan


Dumai Dalam Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi. Skripsi Sarjana
Biologi. FMIPA. Universitas Andalas. Padang.
Lampiran 1 :

DOKUMENTASI PENELITIAN

Foto 1. Rebusan Kentang untuk Medium Foto 2. Tabung Reaksi untuk


Pengenceran

Foto 3. Limbah Minyak sebagai Sampel Foto 4. Pembuatan Media


Foto 5. Pengamatan Sampel oleh Peneliti Foto 6. Enam Isolat Kapang
ditemukan
Penuangan media ke dalam cawan Menghaluskan Ampicillin

petri

pengambilan limbah minyak Memasukan media ke dalam inkubator

Menimbang Ampicillin sebanyak 1 gr Rebusan medium PDA

Anda mungkin juga menyukai