Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL

Nama Mahasiswa : Sulistiana Ningsih


NIM : 200211278
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Materi : Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Pertemuan Ke : 3
A. Pokok Pikiran
1. Akuntansi Manajemen Sektor Publik
 Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi akuntansi
yang akan digunakan manajer publik dalam melakukan fungsi perencanaan dan
pengendalian organisasi.
 Akuntansi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem pengendalian manajemen
yang integral. Definisi akuntansi manajemen adalah suatu proses pengidentifikasian,
pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan, penginterpretasian, dan
pengkomunikasian informasi financial yang digunakan manajemene untuk perencanaan,
evaluasi, dsan pengendalian organisasi serta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan
secara tepat dan akuntabel.
2. Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi
 Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran organisasi.
Perencanaan meliputi aktivitas yang sifatnya strategik, taktis, dan melibatkan aspek
operasional. Dalam hal perencanaan organisasi, akuntansi manajemen berperan dalam
pemberian informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Proses
perencanaan juga melibatkan aspek perilaku yaitu partisipasi dalam pengembangan sistem
perencanaan, penetapan tujuan, dan pemilihan alat yang paling tepat untuk memonitor
perkembangan pencapaian tujuan.
 Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen. Faktor
politik dan ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat kestabilan organisasi.
Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi mengenai
kejadian ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini.
3. Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi
 Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan secara
ekonomis, efisien, dan efektif, maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang efektif. Pola
pengendalian organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik organisasi.
Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi pada perolehan laba, maka alat
pengendaliannya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negosiasi (negoated bargain),
meskipun hal tersebut bervariasi untuk tiap organisasi dan tingkatan manajemen.
Pengendalian untuk manajemen bawah lebih tgas dan memaksa (coercive), sedangkan untuk
manajemen level atas lebih bersifat normatif.
 Fungsi utama infomasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian. Informasi
akuntansi merupakan alat pengendalian yang vital bagi organisasi karena akuntansi
memberikan informasi yang bersifat kuantitatif. Informasi akuntansi umumnya dinyatakan
dalam bentuk ukuran finansial, sehingga memungkinkan untuk dilakukan pengintegrasian
informasi dari tiap-tiap unit organisasi yang pada akhirnya membentuk gambaran kinerja
organisasi secara keseluruhan. Lebih lanjut, informasi akuntansi memungkinkan bagi
organisasi untuk mengintegrasikan aktivitas organisasi.
4. Proses Perencanaan dan manajerial Organisasi Sektor Publik
 Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu proses yang membentuk suatu siklus,
sehingga satu tahap akan terkait dengan tahap yang lain dan terintegrasi dalam satu
manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap, yaitu:
• Perencanaan tujuan dan sasaran dasar
• Perencanaan operasional
• Penganggaran
• Pengendalian dan pengukuran
• Pelaporan, analisis, dan umpan balik
5. Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik
 Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:
(1) Perencanaan Strategi
Pada tahap perencanaan strategik, manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif
program yang dapat mendukung strategi organisasi. Program-program tersebut diseleksi dan
dipilih program yang dapat mendukung strategi organisasi. Peran akuntansi manajemen adalah
memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program (cost of program) dan berapa
biaya suatu aktivitas (cost of activity), sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut
manajer dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya
yang dimiliki.
(2) Pemberian Informasi Biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok,
yaitu:
 Biaya input. Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan
pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
 Biaya output. Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk
hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik output diukur dengan
berbagai cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan. Sebagai misal untuk
perusahaan transportasi massa, biaya mungkin diukur berdasarkan biaya per penumpang.
 Biaya proses. Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur
dengan mempertimbangkan fungsi organisasi, misalnya biaya departemen produksi,
departemen personalia, biaya dinas-dinas, dan sebagainya.
(3) Penilaian Investasi
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis biaya-
manfaat (cost benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan dalam menentukan biaya
dan manfaat dari suatu investasi yang akan dilakukan. Hal tersebut karena biaya dan manfaat
yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus
mencangkup biaya sosial (social costs) dan manfaat sosial (social benefits) yang akan diperoleh
dari investasi yang diajukan. Menentukan biaya sosial dan manfaat sosial dalam satuan moneter
sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, penilaian investigasi dengan menggunakan analisis
biaya-manfaat disektor publik sulit dilaksanakan. Untuk memudahkan, kemudian digunakan
analisis efektisitas biaya (cost effektiveness analysis). Penilaian investasi dengan menggunakan
analisis efektivitas biaya menekankan seberapa besar dampak (outcome) yang dicapai dari suatu
proyek atau investasi dengan biaya tertentu.
(4) Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik yang
efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber daya publi, alat
distribusi, dan stabilitasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital untuk proses
mengalokasian dan mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil
dan merata. Untuk mencapai hal tersebut harus didukung dengan manajemen sumber daya
manusia yang handal. Jika tidak akuntansi manajemen tidak akan banyak bermanfaat, karena
akuntansi manajemen hanyalah merupakan alat manajemen (menejement tool) untuk
merencanakan dan pengendalian.
(5) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian. Penilaian kinerja dilakukan
untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan
indikator kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing
aktivitas yang dilakukan
B. Contoh kasus/peristiwa dan pembahasan penyelesaian
Seringnya pemadaman listrik yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuat
geram sejumlah masyarakat. Bila dikaji secara ekonomi, apa yang telah dilakukan PLN tersebut
sedikit demi sedikit telah menyebabkan kerugian banyak pihak, terutama sektor usaha. Menurut
pakar ekonomi Deliarnov, jika PLN terus melakukan pemadaman bergilir, maka pertumbuhan
ekonomi kita pun akan terhambat. Untuk mengubah kebiasaan buruk itu, diperlukan reformasi di
tubuh PLN. Kunci utama untuk reformasi itu berada pada pemerintah pusat. Ia juga mengatakan
“Pemerintah harus berani mereformasi PLN. Pemerintah juga mesti bertindak tegas untuk
menegur PLN. Kalau bisa datangkan BPK atau KPK untuk mengaudit apakah benar penyaluran
dana di PLN tersebut, karena setiap kali ada pemadaman alasannya ada mesin yang rusak atau
daya tidak cukup karena besarnya beban pemakaian.”
Seperti yang sudah kita ketahui, jika masyarakat terlambat membayar maka pihak PLN akan
memberikan sanksi kepada masyrakat tersebut dengan memutus aliran listrik untuk sementara
waktu. Namun jika PLN yang melakukan pemadaman baik secara bergilir maupun mendadak,
pihak PLN tidak bertanggungjawab baik secara moril maupun material kepada masyarakat yang
dirugikan. Sudah seharusnya pihak PLN membenahi diri agar dapat memberikan pelayanan yang
terbaik kepada masyarakat.
Solusi yang diperlukan menghadapi situasi ini adalah perlunya perbaikan pada Sistem
Pengendalian Intern PLN, perlunya dilakukan pengawasan dan perawatan (pemeliharaan) yang
berkala akan gardu-gardu listrik serta sistem, dan pengoperasian yang dimilki PLN. Selain itu
juga diperlukan realisasi pembangkit listrik lainnya, seperti yang saat ini sedang direncanakan
oleh pemerintah. Otonomi bagi daerah untuk mengatur dan mengelola PLN yang berada di
daerahnya, sehingga pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengatur kinerja PLN
dengan cara memberikan kepercayaan dan modal ke pemerintah daerah. Pengawasan terhadap
penggunaan dana yang diberikan oleh pemerintah juga perlu dilakukan sehingga penyelewengan
akan dana tersebut dapat dicegah. Selain itu juga perlu dilakukan audit secara berkala oleh BPK
atau KPK sehingga kecurangan-kecurangan, serta masalah-masalah dapat diminimalisasi.

Anda mungkin juga menyukai