Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN
ANAK USIA DINI HOLISTIK
INTEGRATIF (PAUD-HI)
DI SATUAN PAUD
PUSKESMAS
SATUAN PAUD
Penyusun
Penasehat : Jumeri
Diterbitkan oleh
ISBN
PANDUAN PRAKTIS
PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI
HOLISTIK INTEGRATIF (PAUD-HI)
DI SATUAN PAUD
Jumeri
NIP 196305101985031019
Panduan Paktis | 4
Kata Pengantar
Agar tumbuh kembang anak-anak usia dini optimal,
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar atau esensial harus
dilakukan. Kebutuhan-kebutuhan esensial mereka meliputi
kesehatan dan gizi, pendidikan, pengasuhan, pelindungan, serta
kesejahteraan. Satuan PAUD mempunyai peran yang sangat besar
dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Peraturan Presiden Nomor 60 tahun 2013 mengamanahkan
kita untuk mengupayakan pengembangan anak usia dini holistik-
integratif (PAUD-HI) dengan secara bersama-sama dan terpadu
memenuhi kebutuhan-kebutuhan esensial mereka. Perpres ini telah
ditindaklanjuti dengan terbitnya Permenko PMK No. 1 Tahun 2019
tentang Subgugus Tugas PAUD-HI, serta Rencana Aksi Nasional
PAUD-HI 2020-2024.
Panduan Praktis ini disusun untuk memberikan gambaran
yang lebih operasional tentang cara pelaksanaan layanan PAUD-HI
di tingkat satuan PAUD.
Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas
partisipasi, dan sumbangan pemikiran berbagai pihak yang
terlibat dalam penyusunan Panduan Praktis ini. Mudah-mudahan
dokumen ini mampu memberikan pemahaman, mengispirasi dan
memotivasi para tenaga kependidikan dan pendidik pada satuan
PAUD untuk melakukan upaya pemenuhan kebutuhan esensial
anak dengan melibatkan berbagai pihak agar anak-anak kita bisa
tumbuh dan berkembang secara lebih optimal.
Muhammad Hasbi
NIP 19730623199303100
Panduan Praktis | 5
Daftar Isi
Sambutan 4
Kata Pengantar 5
Daftar Isi 6
I Pendahuluan 8
A. Latar Belakang
13
B. Tujuan Umum PAUD-HI
13
C. Tujuan Khusus PAUD-HI
13
D. Landasan Hukum
Penutup 42
Panduan Paktis | 6
Panduan Praktis | 7
I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kita semua ingin anak-anak kita tumbuh dan berkembang secara
optimal pada aspek nilai agama dan moral, kognitif, fisik motorik, sosio-
emosional, bahasa, dan seni. Namun, memandang tumbuh kembang
anak usia dini dari sisi pendidikan tidaklah cukup. Anak-anak usia
dini juga mempunyai kebutuhan esensial yang lain, yaitu kesehatan
dan gizi, pengasuhan, pelindungan, dan kesejahteraan. Tentu saja
satuan PAUD tidak bisa dituntut untuk melakukan itu sendiri. Untuk
bisa melaksanakan satuan PAUD dapat bekerjasama dengan banyak
lembaga baik di pemerintah dan masyarakat yang mempunyai peran
penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan esensial anak.
Pengembangan anak usia dini yang holistik-integratif (PAUD-HI)
menjadi pilihan kebijakan yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden
RI No. 60 tahun 2013. Beberapa yang melatarbelakangi ditetapkannya
kebijakan itu adalah data empiris sebagai berikut.
0,74%
Anak usia 0 - 2 tahun
yang mengikuti PAUD
21,67%
Anak usia 3 - 4 tahun yang
mengikuti PAUD
55,38%
Anak usia 5 - 6 tahun yang
mengikuti PAUD
Panduan Paktis | 8
Angka Tengkes (Stunting) Masih Tinggi
Pencegahan stunting merupakan salah satu agenda prioritas
pemerintah. Stunting atau gagal tumbuh sebagai akibat dari kekurangan
gizi terutama pada seribu hari pertama kehidupan (HPK), lingkungan
yang tidak bersih, dan stimulasi kurang tepat. Stunting tidak hanya
mempengaruhi pertumbuhan anak yang lebih pendek daripada yang
seharusnya, tetapi juga kecerdasan yang kurang.
Di Indonesia angka stunting masih sangat tinggi, yaitu 27,67% (Hasil
Survei Status Gizi Balita di Indonesia/SSGBI, 2019). Beberapa fakta berikut
bisa menjelaskan beberapa faktor yang menyumbang tingginya angka
stunting.
a. Status balita dengan gizi buruk masih tinggi yaitu 17,7% (Riskesdas,
2018).
b. Angka kecacingan yang disebabkan di antaranya karena lingkungan
dan perilaku hidup yang kurang bersih dan sehat juga cukup tinggi,
yaitu 28.21% (Isati, 2014).
c. Ketidaksiapan banyak pasangan sebagai orang tua, mengakibatkan
kurang tepatnya pola pengasuhan pada anak dan kurangnya stimulasi
pada anak.
https://www.youtube.com/watch?v=4hXNtDDaBzk&t=325s
Panduan Praktis | 9
Panduan Paktis | 10
Pola pengasuhan yang tidak tepat menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi kekerasan pada anak. Pada saat pandemi
ini sangat dikhawatirkan angka kekerasan dalam rumah tangga,
termasuk pada anak menjadi makin tinggi.
Panduan Paktis | 12
B. Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
D. Landasan Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pengasuhan Anak Kemensos;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal;
3. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan
Anak Usia Dini Holistik Integratif;
4. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang Gerakan Nasional
Anti Kejahatan Seksual terhadap Anak;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial dasar di Posyandu;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang
Upaya Kesehatan Anak;
Panduan Praktis | 13
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini;
9. Peraturan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak usia Dini; dan
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2015;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 30 Tahun 2017
tentang Pelibatan Keluarga dalam Penyelenggaraan Pendidikan;
dan
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan dan Kebudayaan Nomor 84
Tahun 2014 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia dini.
Panduan Paktis | 14
II Pengembangan Anak
Usia Dini Holistik-Integratif
(PAUD-HI)
A. Pengertian
PAUD-HI adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilaku-
kan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling
terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi (Pasal 1 ayat 2 Perpres
No. 60/2013).
Panduan Praktis | 15
Simultan
Pemenuhan kebutuhan esensial anak yang beragam sering
dilakukan secara bersama-sama atau serentak.
Contoh:
Panduan Paktis | 16
Sistematis
Agar terarah, pemenuhan kebutuhan esensial anak dilakukan dengan
cara atau metode yang teratur melalui peraturan-peraturan atau dokumen
formal yang ditetapkan baik di lingkungan satuan PAUD, lembaga di
lingkungan pemerintah daerah, maupun lembaga lainnya.
Contoh:
Panduan
Panduan Praktis
Praktis || 17
17
Terintegrasi
Untuk hasil yang lebih efektif dalam mendukung pemenuhan
kebutuhan esensial anak, sejumlah program yang melibatkan
beberapa pihak perlu dilakukan secara terpadu.
Contoh:
• Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan
program bersama 4 Kementerian (Kemendikbud,
Kemenkes, Kemenag, dan Kemendagri) yang
bertujuan untuk membudayakan PHBS. Pada satuan
PAUD, program ini terintegrasi dalam KTSP, terutama
dalam pembiasaan perilaku anak, serta penciptaan
lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Untuk
melaksanakan program ini, Puskesmas menjadi
bagian yang tak terpisahkan dengan lembaga PAUD
karena UKS juga menjadi program yang harus
dilaksanakan di semua Puskesmas.
Panduan Paktis | 18
B. Kebutuhan-Kebutuhan
Esensial Anak Usia Dini
Dalam Perpres tentang PAUD-HI disebutkan ada 5 kebutuhan
esensial anak, yaitu: pendidikan; kesehatan, gizi, dan perawatan,
pengasuhan, pelindungan, dan kesejahteraan.
1 Pendidikan
Pendidikan adalah layanan dasar yang
diselenggarakan pada satuan PAUD untuk
mengembangkan berbagai potensi anak yang mencakup
nilai-nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa,
sosial-emosional, dan seni. Penyelenggaraan layanan
pendidikan mengacu pada Standar Nasional PAUD,
Kurikulum 2013 PAUD, dan acuan lainnya yang dikeluarkan
oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.
Panduan Praktis | 19
2 Kesehatan, Gizi, dan Perawatan
Pemenuhan kebutuhan kesehatan, gizi, dan perawatan
anak pada satuan PAUD harus menjadi bagian terintegrasi dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diwujudkan
dalam kegiatan rutin. Beberapa contoh kegiatan yang dilakukan
oleh satuan PAUD di antaranya adalah:
a. menjadwalkan secara rutin pengukuran berat dan
tinggi badan serta lingkar kepala anak (ini bisa dilakukan
bekerja sama dengan Posyandu);
b. mengupayakan tersedianya makanan dengan gizi
seimbang;
c. melatih penggunaan jamban atau toilet;
d. membiasakan anak mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan, memakai pakaian yang bersih, dan
mandi di akhir kegiatan (terutama pada Tempat
Penitipan Anak yang memberi pelayanan sampai sore);
e. bekerja sama dengan tenaga medis di Puskesmas atau
lembaga kesehatan lainnya untuk melakukan Deteksi
Dini Tumbuh Kembang (DDTK)/Stimulasi Deteksi
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), perbaikan
gizi, seperti pemberian vitamin A, pemberian imunisasi,
pemeriksaan kesehatan mata, telinga, dan mulut anak;
f. mengundang narasumber yang relevan dalam kelas
inspirasi misalnya untuk menambah pengetahuan
dan memotivasi anak untuk mengonsumsi makanan-
makanan dengan gizi seimbang;
g. mengundang narasumber yang relevan di kelas orang
tua untuk memberi wawasan kepada orang tua dalam
menanamkan dan membudayakan pola hidup bersih
dan sehat;
h. bekerja sama dengan Posyandu dan/atau lembaga
dan komunitas yang lain untuk mencegah dan
menanggulangi stunting;
i. berkoordinasi atau meminta bantuan kepada Penilik
PAUD/Pengawas TK/Himpaudi/IGTKI/ tokoh masyarakat
apabila memerlukan bantuan untuk perluasan jaringan
kemitraan, termasuk apabila memerlukan narasumber
atau fasilitas lainnya.
Panduan Paktis | 20
3 Pengasuhan
Pengasuhan oleh orang tua sangat penting untuk
memastikan lingkungan di rumah yang kondusif untuk tumbuh
kembang anak, contohnya penerapan disiplin positif tanpa
kekerasan, membangun komunikasi yang efektif, namun banyak
orang tua yang tidak mempunyai kemampuan tersebut. Satuan
PAUD bisa melakukan upaya peningkatan kapasitas pengasuhan
melalui kerja sama dengan orang tua yang tergabung dalam
paguyuban orang tua, kelompok pertemuan orang tua (KPO),
persatuan orang tua dan guru (POMG), komite sekolah satuan
PAUD, atau yang lainnya dengan melaksanakan beberapa
kegiatan misalnya:
a. kelas orang tua dengan beragam tema terkait pemenuhan
kebutuhan esensial, misalnya pengasuhan positif,
pendidikan anak di era digital, disiplin tanpa kekerasan,
pertumbuhan dan perkembangan anak, pembiasaan
pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pengenalan makanan
dengan gizi seimbang, penanggulangan kecacingan,
penggunaan garam beryodium, pencegahan penyakit
menular, pencegahan dan penanganan tengkes (stunting);
b. konsultasi antara guru dan orang tua berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak;
c. Hari Ayah untuk mengingatkan para ayah bahwa mereka
juga memiliki peran pengasuhan yang sama penting
dengan ibu.
Panduan Praktis | 21
4 Pelindungan
Pelindungan anak adalah salah satu bagian dari
tugas satuan PAUD. Karena itu perlu ada upaya untuk terus
menciptakan lingkungan yang aman dan memastikan
anak terlindungi dari kekerasan baik fisik maupun nonfisik.
Sejumlah upaya yang bisa dilakukan oleh satuan PAUD antara
lain adalah:
a. memastikan lingkungan, alat, dan bahan main yang
ada aman digunakan oleh anak;
b. memastikan tidak ada anak yang mengalami
perundungan (bullying), kekerasan fisik, dan/atau
verbal baik oleh teman, guru, atau orang dewasa
lainnya di lingkungan satuan PAUD;
c. mengupayakan tidak adanya kekerasan di keluarga
misalnya dengan memberi pemahaman melalui
kelas orang tua;
d. mengenalkan kepada anak bagian tubuh yang
boleh disentuh dan yang tidak boleh disentuh;
e. mengajarkan anak untuk dapat menolong dirinya
apabila mendapat perlakuan yang tidak nyaman
dari orang lain, misalnya meminta tolong, berteriak,
atau lari;
f. memastikan semua area di lingkungan satuan PAUD
berada dalam jangkauan pengawasan pendidik dan
tenaga kependidikan;
g. membiasakan semua pendidik dan tenaga
kependidikan bersikap ramah, menghormati,
menyayangi, serta peduli kepada semua anak dan
tidak memberi label atau cap yang negatif kepada
anak;
h. memastikan saat anak pulang sekolah dalam kondisi
aman (misal ada orang dewasa yang mendampingi);
i. menangani dengan segera ketika anak mengalami
kecelakaan di satuan pendidikan;
j. menghubungi individu atau lembaga yang relevan
jika terjadi kasus kekerasan yang serius; dan
k. menghubungi individu atau lembaga yang relevan
ketika ada anak menjadi korban kekerasan yang
memerlukan pendampingan.
Panduan Paktis | 22
5 Kesejahteraan
Layanan kesejahteraan merupakan upaya pemenuhan
hak anak seperti kepastian identitas, kebutuhan fisik,
psikososial, dan kebutuhan rohani. Beberapa upaya yang bisa
dilakukan oleh satuan PAUD di antaranya adalah:
Panduan Praktis | 23
PELAKSANAAN PAUD-HI
DI SATUAN PAUD
Peran satuan PAUD dalam PAUD-HI sangat besar. Namun demikian,
tidak berarti pendidik dan tenaga kependidikan satuan PAUD harus
melaksanakannya sendiri. Banyak pihak yang terlibat dalam pemenuhan
kebutuhan esensial anak. Dalam hal lembaga pemerintah, yang mereka
kerjakan tentu saja harus sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga.
Sementara itu, untuk lembaga atau individu di luar itu yang mereka
kerjakan disesuaikan dengan bidang kerja, keahlian, atau ketertarikan
mereka.
Panduan Paktis | 24
B Peran Pihak Terkait dalam Pelaksanaan
PAUD-HI
Selain sebagai penghubung, satuan PAUD juga
mempunyai berbagai peran yang terkait dengan layanan
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Lampiran 1 memberi
gambaran tentang peran satuan PAUD dan pihak-pihak lain
yang terlibat dalam pemenuhan berbagai kebutuhan esensial
anak.
Panduan Praktis | 25
Pada Lampiran 1 diuraikan peran masing-masing organisasi
pemerintah, masyarakat, dan individu dalam melaksanakan
PAUD-HI, antara lain;
1. Satuan PAUD
2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
4. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten/Kota
5. Dinas Sosial Kabupaten Kota
6. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
7. Pemerintah Kecamatan dan Desa
8. Bunda PAUD
9. Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten/Kota dan Kepolisian
Sektor (Polsek) Kecamatan
10. Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Pengendalian
Obat dan Makanan (BPOM)
11. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan
Pemadam Kebakaran
12. Organisasi Mitra
13. Tokoh Masyarakat
14. Orang Tua
15. Pemengaruh (Influencer)
16. Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)
Panduan Paktis | 26
Panduan Praktis | 27
C Waktu Pelaksanaan PAUD-HI
Oleh Satuan PAUD
Pelaksanaan PAUD-HI dilakukan sesuai degan
kesepakatan satuan PAUD dengan lembaga lain, individu, atau
komunitas yang relevan.
Contoh :
Satuan PAUD (sesuai program tahunan dan semester)
Panduan Paktis | 28
D Layanan PAUD-HI yang Selama Ini
Sudah dilakukan Oleh Satuan PAUD
Istilah PAUD-HI mungkin sangat baru bagi sebagian besar
pendidik dan tenaga kependidikan PAUD. Namun demikian,
sebetulnya di sebagian besar satuan PAUD, pemenuhan
berbagai kebutuhan esensial anak sudah dilakukan walaupun
masih belum optimal. Beberapa di antaranya adalah:
1. bekerja sama dengan Puskesmas atau lembaga kesehatan
lain untuk mendapatkan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
koordinasi perkembangan kesehatan anak, narasumber dari
Puskesmas untuk kelas orang tua dengan tema kesehatan
dan gizi;
2. mengundang orang tua dari beragam profesi sebagai
narasumber dalam kelas inspirasi;
3. bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam program Polisi
Sahabat Anak;
4. mengunjungi atau mengundang pemadam kebakaran
dalam kelas inspirasi untuk tema yang terkait dengan
keamanan;
5. mendukung anak-anak yang kurang mampu dengan
memberikan makanan tambahan atau mengondisikan anak
untuk saling berbagi (termasuk makanan);
6. membantu orang tua yang anaknya belum mempunyai akta
kelahiran dan KIA dengan menghubungkannya dengan
Dinas Dukcapil;
Panduan Praktis | 29
E Contoh-Contoh Pelaksanaan PAUD-
HI yang Mungkin Belum Dilakukan di
Satuan PAUD
Sudah banyak upaya yang dilakukan oleh satuan PAUD
untuk memenuhi beragam kebutuhan esensial anak, tetapi
ada banyak kasus yang terjadi di lapangan yang memerlukan
perhatian dan upaya ekstra.
Panduan Paktis | 30
Contoh 1
Membantu anak memperoleh haknya untuk bertemu ayah
Refleksi:
Panduan Praktis | 31
Contoh 2
Menghentikan eksploitasi anak melalui
PAUD di Bantaran Sungai Gajah Wong
Kemiskinan sering berakibat pada eksploitasi anak. Sekolah di bantaran
sungai Gajah Wong didirikan pada tahun 2009 untuk memutus mata
rantai kedua hal tersebut. Ini dilakukan setelah pendekatan ekonomi
dinilai kurang efektif.
Sekolah ini berlokasi di permukiman yang sebagian besar dihuni oleh
pemulung, pengemis, pekerja seks, dan pengamen yang lebih dikenal
sebagai kampung pemulung. Secara administratif keberadaannya ilegal
sehingga banyak layanan umum yang tidak tersedia. Akibatnya banyak
anak lahir tanpa akta kelahiran dan tanpa pendidikan yang layak.
Upaya pengelola sekolah yang melibatkan orang tua dan masyarakat
dalam menjalankan proses pembelajaran mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak. Setelah beberapa tahun upaya ini membawa hasil yang
menggembirakan. Kesadaran orang tua untuk mengasuh dengan baik
dan menyekolahkan anaknya semakin baik.
Sumber Rujukan
https://www.youtube.com/watch?v=Ur2owxuEJjY
https://www.youtube.com/watch?v=K9xi-S5kFxg
Refleksi:
• Jika di lingkungan satuan PAUD anda ada anak dengan situasi
yang sama seperti di cerita ini yang tidak masuk PAUD, apa
yang akan Anda lakukan?
• Siapakah pihak terkait yang akan anda hubungi untuk men-
dukung anak tersebut?
Panduan Paktis | 32
Panduan Praktis | 33
Contoh 3
Mendukung anak dengan tunarungu melalui komunitas
Syamil adalah siswa tunarungu di salah satu PAUD di Lampung
yang masih bisa memanfaatkan alat bantu dengar. Kesulitan
komunikasi dan sosialisasi merupakan tantangan yang harus dihadapi
baik oleh orang tuanya maupun gurunya. Untuk mengatasi hambatan
tersebut, ada banyak hal yang dilakukan oleh orang tua Syamil.
a. Menciptakan iklim rumah dengan konsep ‘Bersama dan Bahagia;
b. Membacakan banyak buku untuk mendukung perkembangan
bahasa;
c. Mendampingi anak saat berinteraksi dengan guru secara daring
selama masa belajar dari rumah sehingga beberapa hal bisa
diulangi;
d. Mendapatkan dukungan dari terapis (ketika pandemi dilakukan
secara daring). Selain itu, orang tua juga mengikuti kelas-kelas
terapi daring;
e. Bergabung dengan Komunitas Lampung Mendengar. Di komunitas
ini para orang tua merasa tidak sendiri, bisa berbagi ide-ide kreatif,
dan ini berdampak pada peningkatan rasa percaya diri.
Sumber: Kelas Orang Tua Berbagi di
https://www.youtube.com/watch?v=IkrjWCR2Rr8&t=2979s
Refleksi:
• Kebutuhan esensial apa saja yang berusaha dipenuhi dalam
kasus ini?
• Jika Bapak/Ibu saat ini mempunyai anak dengan disabilitas,
siapa saja pihak yang bisa dilibatkan untuk memenuhi ke-
butuhan esensialnya?
Panduan Paktis | 34
Contoh 4
Kelas di rumah untuk anak dengan kesulitan komunikasi
Refleksi:
• Kebutuhan esensial apa yang berusaha dipenuhi
dalam kasus ini?
• Menurut pendapat Bapak Ibu, mengapa anak yang
mempunyai gangguan komunikasi tersebut mulai
berkomunikasi dengan temannya ketika kelas
diadakan di rumahnya?
Panduan Praktis | 35
Contoh 5
Pembelajaran Tatap Muka Anak Kebutuhan Khusus/ABK Masa
Pandemi Covid 19
Pandemi Covid-19 memaksa anak belajar di rumah. Interaksi guru dan
anak dilakukan dengan pertemuan di dunia maya (virtual meeting), video
call, voice note, dan tutorial. Cara-cara itu sering tidak bisa dilakukan pada
anak-anak tertentu, termasuk beberapa ABK. Karenanya, untuk anak
kebutuhan khusus diatur pertemuan tatap muka di sekolah. Berikut
adalah beberapa langkah yang dilakukan di TK Anak Sholeh Malang.
Panduan Paktis | 36
Panduan Praktis | 37
F Pemantauan Evaluasi, dan Pelaporan
Pelaksanaan PAUD-HI
Pemantauan dan evaluasi berkelanjutan pada pelaksanaan
PAUD-HI dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan kementerian dan
lembaga terkait. Di tingkat daerah, dinas pendidikan dan
organisasi pemerintah daerah lainnya juga melakukan hal
yang sama. Pemantauan dan evaluasi ini dilakukan untuk
memastikan program dan kegiatan yang direncanakan
bisa mengarah pada pemenuhan kebutuhan esensial anak.
Panduan Paktis | 38
Panduan Praktis | 39
Panduan Paktis | 40
Panduan Praktis | 41
Penutup
Panduan Praktis Pelaksanaan Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik dan Integratif di Satuan PAUD ini diharapkan dapat
memberikan gambaran yang operasional tentang beragam cara
dalam memenuhi kebutuhan esensial anak.
Pemangku kepentingan di lembaga pemerintah baik pusat
maupun daerah serta masyarakat, baik individu, komunitas,
maupun yang berupa organisasi formal, juga bisa memanfaatkan
Panduan Praktis ini untuk mendapatkan gambaran terkait dengan
berbagai kemungkinan keterlibatan mereka dalam PAUD-HI di
tingkat operasional terutama di satuan PAUD.
Panduan Praktis ini tidak bersifat kaku. Satuan PAUD bisa
merujuknya dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
ada. Panduan Praktis ini dipandang bermanfaat jika terdapat
peningkatan dari waktu ke waktu dalam upaya pemenuhan
kebutuhan esensial anak. Panduan Praktis ini juga dipandang
berhasil ketika satuan PAUD mampu bekerja sama dengan pihak-
pihak yang relevan dalam memenuhi kebutuhan esensial anak.
Panduan Paktis | 42
Panduan Praktis | 43
Lampiran 1
Peran Satuan PAUD, Organisai Pemerintah dan
Masyarakat serta Individu dalam Pelaksanaan PAUD-
HI
1. Satuan PAUD
a. Menyusun program yang mengintegrasikan upaya pemenuhan
layanan PAUD-HI didalam dokumen-dokumen perencanaan
kegiatan satuan PAUD
b. Menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan
mengintegrasikan aspek-aspek pemenuhan kebutuhan esensial
anak yang menjadi fokus PAUD-HI;
Panduan Paktis | 44
penguasaan seperti pada pengenalan numerasi dan literasi);
g. Bersama orang tua melakukan stimulasi ekstra pada hal-hal yang
diminati anak sebagai upaya menemukan bakat anak sejak dini;
h. Meningkatkan kapasitas orang tua melalui kelas orang tua yang
diselenggarakan bersama dengan paguyuban orang tua/POMG/
Komite PAUD;
i. Mengidentifikasi dan mendata lembaga-lembaga, komunitas, atau
individu yang dapat mendukung upaya pemenuhan kebutuhan
esensial anak.
j. Bekerja sama dengan lembaga-lembaga atau individu yang
berwenang atau yang mempunyai kemampuan memenuhi
kebutuhan esensial anak seperti Posyandu, BKB, Puspaga, Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A),
Puskesmas, psikolog, pendongeng, dan terapis;
Panduan Praktis | 45
2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
1. Membina satuan PAUD untuk peningkatan akses dan
kualitas layanan pendidikan anak usia dini melalui
upaya pemenuhan kebutuhan esensial anak;
2. Melakukan sosialisasi mengenai PAUD-HI serta peran
satuan PAUD di dalamnya;
3. Membangun kemitraan atau kerja sama dengan
organisasi perangkat daerah (OPD) gugus tugas
dan lainnya, Bunda PAUD, organisasi profesi (misal,
Himpaudi dan IGTKI) yang mempunyai program
terkait dengan pemenuhan kebutuhan esensial anak
usia dini;
4. Meningkatkan kerja sama dengan masyarakat atau
civil society organization (CSO) untuk membantu
pemenuhan kebutuhan esensial anak, misalnya
melalui program corporate social responsibility (CSR)
di satuan PAUD;
5. Mendorong satuan PAUD bermitra dengan dengan
pihak-pihak yang berperan dalam pemenuhan
kebutuhan esensial anak seperti orang tua, OPD dan
unit-unit pelaksana teknisnya, orang tua, perangkat
desa, dan CSO ;dan
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
PAUD-HI di satuan PAUD di wilayahnya.
Panduan Praktis | 47
6. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Pelindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana
1. Melakukan sosialisasi terkait layanan yang bisa diakses untuk
peningkatan kapasitas pengasuhan dan perlindungan anak;
2. Mendorong satuan PAUD yang mempunyai anak korban
kekerasan untuk mengakses layanan dari lembaga-lembaga
pengasuhan dan perlindungan anak misalnya melalui Pusat
Pembelajaran Keluarga (Puspaga), Bina Keluarga Balita (BKB),
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
(P2TP2A), Unit Pelayanan Teknis Perlindungan Perempuan
dan Anak (UPTD PPA), dan Lembaga Perlindungan Saksi dan
Korban (LPSK);
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PAUD-
HI di satuan PAUD khususnya untuk kelompok anak yang
memerlukan layanan perlindungan.
Panduan Paktis | 48
Panduan Praktis | 49
8. Bunda PAUD
Bunda PAUD ada dari tingkat nasional, provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan, sampai tingkat desa. Bunda PAUD
yang biasanya adalah istri pejabat tertinggi di suatu wilayah,
mempunyai peran yang sangat penting untuk menggerakkan
para perempuan di wilayahnya bukan PAUD melainkan untuk
berbagai bidang lain. Terkait dengan pemenuhan kebutuhan
esensial anak yang menjadi fokus PAUD-HI, Bunda PAUD bisa
menggerakkan pokja bunda PAUD, kader PKK, Posyandu,
PAUD, dan BKB.
Panduan Paktis | 50
Selain ke-8 lembaga ini, ada banyak lembaga lain yang bisa
menjadi bagian dari PAUD-HI yang dilaksanakan di satuan
PAUD. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Panduan Praktis | 51
10. Badan Narkotika Nasional (BNN)
dan Badan Pengendalian Obat dan
Makanan (BPOM)
Kerja sama dengan BNN dan BPOM bisa dijalin untuk
memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak di
kantin, di rumah, dan yang dijual oleh pedagang di sekitar sekolah
tidak mengandung unsur-unsur yang membahayakan, termasuk
narkoba. Ini bisa dilakukan melalui pelatihan untuk pendidik dan
tenaga kependidikan, serta pedagang makanan di sekitar sekolah.
Pejabat BNN dan BPOM bisa menjadi narasumber pada kelas
inspirasi dan kelas orang tua.
Panduan Paktis | 52
14. Orang Tua
Peran orang tua sangat besar dalam pemenuhan kebutuhan
esensial anak karena mereka adalah pendidik yang pertama dan
utama. Berbagai program yang dilaksanakan di satuan PAUD untuk
mendukung tumbuh kembang anak tidak akan optimal jika ketika di
rumah anak menerima pengasuhan yang tidak tepat. Peningkatan
kemampuan mengasuh bisa difasilitasi satuan PAUD melalui kelas
orang tua yang bisa dilaksanakan secara rutin dengan beragam tema.
Panduan Praktis | 53
15. Pemengaruh (Influencer)
Influencer adalah orang yang mempunyai
pengaruh untuk menyebarkan ide-ide tertentu.
Influencer mempunyai jumlah pengikut atau teman
yang banyak untuk melihat apa saja yang disebarkan
melalui media sosial. Diharapkan dengan melibatkan
influencer untuk menyebarkan ide dan praktik baik
terkait dengan PAUD-HI akan menjangkau berbagai
kalangan yang tidak akan terjangkau jika kita
menggunakan cara penyebaran yang konvensional.
Panduan Paktis | 54
Selain ke-15 lembaga-lembaga atau individu, satuan PAUD
bisa melibatkan pihak-pihak lainnya yang bisa membantu
pemenuhan kebutuhan anak dan peningkatan kualitas PAUD.
Panduan Praktis | 55
Lampiran 2
CONTOH
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PAUDHI
Satuan PAUD Ceria Cemerlang
Tahun Ajaran 2021/2022
Pendidikan Narsum: kepala satuan PAUD Orang tua peserta 15 Juli 2021 Tujuan kegiatan ini untuk
keluarga (kelas didik mendorong keterlibatan orang
untuk orang tua) tua dalam pendidikan anak
di sekolah dan di rumah. Di
sekolah, misalnya, peserta
mengikuti kelas orang tua
dan kelas inspirasi untuk
memperkaya pemahaman
tentang beragam profesi dan
penanaman nilai-nilai karakter
pada anak.
Narsum: Bpk. Aria (pegiat Orang tua peserta 20 Juli 2021 Tema: Pengasuhan positif
pendidikan keluarga) didik
Narsum: Dr. Dita Orang tua peserta 1 September Tema: Pencegahan stunting
(Puskesmas) didik dan orang tua di 2021
Bunda PAUD Desa, Kader sekitar sekolah
BKB dan Posyandu
Narsum: Anik (P2TP2A) Orang tua peserta 10 Januari Tema: Memberi dukungan
Kader BKB didik dan orang tua 2022 psikologis untuk anak korban
lain kekerasan
Narsum: Sita (Dosen PAUD) Orang tua peserta Maret 2021 ‘Pendidikan seks’ untuk anak
didik dan orang tua usia dini
lain
anaknya.
Koordinasi Kader Posyandu Peserta didik satuan Sebulan Pengukuran tinggi dan berat
Melakukan Puskesmas dan Posyandu Anak peserta Agustus 2021 Pemberian Vitamin A
pengukuran PAUD
tinggi badan,
lingkar kepala
Panduan Paktis | 56
Program/Kegiatan Pihak yang dilibatkan Peserta Waktu Keterangan
Melakukan Puskesmas dan Posyandu Anak peserta Agustus 2021 Pemberian obat cacing
PAUD
Puskesmas dan Dinas Orang tua, anak, Maret 2022 Mengikuti lomba UKS
Melakukan deteksi Membayar tukang (bisa juga - Agustus Guru dan anak memanfaatkan
dini tumbuh orang tua /warga kerja bakti) dan menjaga kebersihan sarana
tangan)
Membiasakan Pendidik dan tenaga Anak Setiap hari Anak dilatih menggunakan
makanan sehat.
makanan sehat.
Panduan Praktis | 57
Program/Kegiatan Pihak yang dilibatkan Peserta Waktu Keterangan
Membiasakan Orang tua atau kader Anak Sesuai Memasak makanan sehat yang
konsumsi Posyandu atau PKK jadwal menarik dan makan Bersama
makanan dan
minuman yang
sehat Dinas Dukcapil Orang tua Identifikasi Menghubungkan orang
Kepala desa/lurah pada saat tua yang anaknya belum
pendaftaran mempunyai ankta kelahiran dan
anak (Mei) KIA dengan Dinas Dukcapil
Membantu Pendidik Anak November Secara khusus diajarkan pada
pemenuhan gizi 2021
anak dari keluarga pembelajaran dengan tema
miskin
tertentu, misalnya makanan.
miskin.
Orang tua Pemuka agama Orang tua Kelas orang tua dengan
tema tentang pentingnya
bersedekah/berbagi.
Kota, tanggal…
Panduan Paktis | 58
Lampiran 3
Panduan Praktis | 59
Narahubung
www.anggunpaud.kemdikbud.go.id
www.paudpedia.kemdikbud.go.id