Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA NY.

G USIA 24 TAHUN G2 P1001 Ab000


UK 16-18 MINGGU DI KEL. KENDEDES KOTA MALANG

Asuhan Kebidanan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Kebidanan Komunitas Semester VI

OLEH :
NUR HALISAH
NIM. BOB0181751

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
TAHUN 2020/2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Komunitas pada Ny.G usia 24 tahun G2 P1001 Ab000 uk 16-18 minggu di
kel. Kendedes kota malang, oleh Nur Halisah, NIM BOB0181751 telah disetujui dan
disahkan pada.

Hari :
Tanggal :

Eka Yuni I N, SST., M.Keb (..........................) (..........................)


NIDN: 0730068301 Tanda Tangan Tanggal
Pembimbing Praktek Kebidanan Komunitas

Ulfa Nurhidayati, S.KM., M.Kes (..........................) (..........................)


NIDN: 0703068401 Tanda Tangan Tanggal
Koordinator Praktek Kebidanan Komunitas

ii
LEMBAR KONSULTASI

Ditulis Oleh : NUR HALISAH


NIM : BOB0171751
Judul : Asuhan Kebidanan Komunitas Pada NY.G Usia 24 Tahun G II P1001 Ab000 UK
16-18 Minggu Dengan Kehamilan Resiko Rendah di Kel. Kendedes Kota
Malang

Hari/Tanggal Materi Yang Di Konsulkan Perbaikan Tanda Tangan

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua rahmat
dan karunia- Nya penulis dapat menyelesaikan “Asuhan Kebidanan Pada NY.G Usia 24
Tahun G2 P1001 Ab000 UK 16-18 minggu”, sebagai salah satu syarat menyelesaikan Tugas
Komunitas pada Program Studi D III Kebidanan STIKes Kendedes Malang.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak karena itu
pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K), selaku Pembina Yayasan Kendedes Malang.
2. Drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang.
3. Dr. Endah Puspitorini, MscIH, DTMPH, selaku PLH Ketua STIKes Kendedes Malang.
4. Dr. Edi Murwani, AMd.keb., SPd., MMRS, selaku Ketua STIKes Kendedes Malang
5. Lilik Winarsih, S.ST., M.Keb, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan STIKes
Kendedes Malang
6. Ulfa Nurhidayati,SKM., M.Kes, selaku wali kelas Lily Program Studi DIII Kebidanan
STIKes Kendedes Malang.
7. Eka Yuni I N, S.ST., M.Keb selaku Dosen Pembimbing komunitas Program Studi DIII
Kebidanan STIKes Kendedes Malang.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan
asuhan kebidanan ini. Akhirnya penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
demi perbaikan dan penyempurnaan asuhan kebidanan ini.

Malang, 18 September 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Lembar Judul
Lembar Pengesahan............................................................................................ ii
Lembar Konsultasi ............................................................................................. iii
Kata Pengantar ................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................... 1
1.2.1 Tujuan Umum.................................................................. 1
1.2.2 Tujuan Khusus ................................................................ 1
1.3 Manfaat .................................................................................... 2
1.4 Metodologi Penulisan ............................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan................................................................ 3
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kebidanan Komunitas...................................... 5
2.2 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Komunitas..... 8
2.3 Konsep Kehamilan................................................................... 11
2.4 Konsep Asuhan Manajemen Kebidanan ................................. 21
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian ................................................................................. 31
3.2 Identifikasi Diagnosa Dan Masalah ......................................... 36
3.3 Antisipasi Masalah Potensial..................................................... 37
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera ................................................. 37
3.5 Intervensi ................................................................................... 37
3.6 Implementasi ............................................................................. 38
3.7 Evaluasi ..................................................................................... 38
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................ 41
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 42
5.2 Saran ......................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 53

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung darisaat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau
10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3
trimester, dimana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15
minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28
hingga ke-40) (WHO, 2016).
Kehamilan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine
sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Pada masa ini, perlu dilakukan pemeriksaan
kehamilan secara berkala untuk mengetahui keadaan ibu dan janin, yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpanan yang ditemukan. Hal ini penting dalam upaya
menurunkan angka kematian ibu maupun perinatal, tujuan utama kehamilan adalah untuk
memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina
hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat
mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan (Vivian ,
2017).
Lebih dari 90% kematian ibu disebabkan oleh komplikasi obstetric, yang sering tidak
diramalkan pada saat kehamilan. Dimana kebanyakan komplikasi terjadi pada saat atau
sekitar persalinan. Banyak ibu yang tidak beresiko ternyata mengalami komplikasi atau
ibu yang dianggap beresiko ternyata persalinannya berlangsung normal. Oleh karnanya
pendekatan kehamilan yang dianjurkan menganggap bahwa semua kehamilan beresiko
dan setiap ibu hamil agar mempunyai akses pertolongan yang aman.
Bidan dalam bekerja di masyarakat perlu memahami masyarakat yang di layaninya,
baik keadaan budaya maupun tradisi setempat karena sangat menentukan cara pendektan
yang harus ditempuh. Pendekatan yang akan digunakan oleh bidan komunitas harus
memperhatikan strategi pelayanan kebidanan, tugas dan tanggungjawab bidan serta aspek
perlindungan hukum bagi bidan komunitas (pudiastuti, 2015). Oleh karena itu sebelum
menjalankan peran sesungguhnya maka mahasiswa dilatih untuk menjalan perannya pada
praktek kerja lapangan komunitas dengan harapan dapat melakukan proses pembelajaran

1
masyarakat dengan cara dimulai dari pengkajian, analisa, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
Kehamilan merupakan proses alamiah dari periode pertumbuhan seorang wanita
(Bryar, 1995). Faktor resiko pada ibu hamil seperti primigravida kurang dari 20 tahun dan
lebih dari 35 tahun, anak lebih dari 4 orang, jarak persalinan terakhir.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan bagaimana asuhan
kebidanan yang diberikan dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan
komunitas pada Ny. G Dengan ibu hamil normal.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas dengan menggunakan
pendekatan Manajemen Kebidanan pada Ny. G Dengan ibu hamil normal.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil normal pada Ny. G
2. Menganalisa masalah kesehatan yang dialami ibu hamil normal pada Ny. G
3. Melakukan antisipasi masalah kesehatan yang di alami ibu hamil normal pada Ny.
G
4. Melakukan tindakan segera terhadap masalah kesehatan yang di alami ibu hamil
normal pada Ny. G
5. Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan terhadap masalah kesehatan yang
di alami ibu hamil normal pada Ny. G
6. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan terhadap masalah kesehatan yang di
alami ibu hamil normal pada Ny. G
7. Melakukan evaluasi tindakan asuhan kebidanan terhadap masalah kesehatan yang
di alami ibu hamil normal pada Ny. G
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi keluarga
1. Keluarga mampu mengenal permasalahan kesehatan yang di alami.
2. Keluarga mampu mengenal penyebab masalah kesehatan yang di alami.
3. Keluarga mampu mengatasi masalah kesehatan yang di alami
1.4.2 Bagi mahasiswi
1. Mahasiswi mampu mengaplikasikan Asuhan Kebidanan Komunitas dalam praktek
kerja lapangan.

2
2. Mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar dalam mengenali masalah kesehatan
dan menentukan langkah penyelesaiannya.
1.4.3 Bagi masyarakat
Masyarakat mampu mengenali masalah-masalah kesehatan yang ada di
lingkungan sekitar serta dapat menentukan penyelesaian masalah kesehatan yang
ditemukan dalam wilayah tersebut.
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Wawancara
Asuhan kebidanan ini dibuat dengan menanyakan langsung kepada klien yang
bersangkutan.
1.5.2 Observasi
Asuhan kebidanan ini dibuat dengan observasi langsung kepada klien.
1.5.3 Studi kasus
Asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat dan mempelajari kasus yang ada di
rekam medis.
1.5.4 Studi pustaka
Asuhan kebidanan ini dibuat dengan mempelajari teori dari buku-buku sumber
untuk kasus yang dialami.
1.5.5 Mempelajari kasus
Dengan melihat rekam medis klien terhadap program pangobatan melalui catatan
medik.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Meliputi Latar Belakang, Tujuan, Manfaat, Metode Penulisan dan
Sistematika Penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORI
Berisi tentang Konsep Kehamilan, Konsep Antenatal Care, dan Konsep
manajemen kebidanan varney.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Membahas tentang Pengkajian Data, Identifikasi Masalah/ Diagnosa,
Identifikasi Masalah Potensial, Identifikasi Kebutuhan Segera, Intervensi,
Implementasi Dan Evaluasi.

3
BAB IV : PEMBAHASAN
Berisikan tentang pembahasan adanya kesenjangan antara teori dengan kasus
dan praktek dilapangan.
BAB V : PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kebidanan Komunitas


2.1.1 Pengertian
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan yang menekankan pada
aspek-aspek psikososial budaya yang ada di komunitas (masyarakat sekitar). Maka
seorang bidan dituntut mampu memberikan pelayanan yang bersifat individual
maupun kelompok. Untuk itu bidan perlu dibekali dengan strategi-strategi untuk
mengatasi tantangan/kendala seperti berikut ini.
a. Sosial budaya seperti ketidakadilan gender, pendidikan, tradisi yang merugikan
Ekonomi, seperti kemiskinan.
b. Politik dan hukum, seperti ketidakadilan sosial.
c. Fasilitas, seperti tidak ada peralatan yang cukup, pelayanan rujukan.
d. Lingkungan, seperti air bersih, daerah konflik, daerah kantong (daerah yang
terisolir), kumuh, padat, dll.
Komunitas adalah kelompok orang yang ada disuatu lokasi tertentu yang
saling berinteraksi. Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga
dan masyarakat di wilaya tertentu.
Kebidanan komunitas adalah bagian dari kebidanan yang berupa serangkaian
ilmu dan serangkaian ilmu dan keterampilan untuk memberi pelayanan kebidanan
pada ibu dan anak yang berada dalam masyarakat di wilaya tertentu. Dalam
komunitas terdapat kumpulan individu yang membentuk keluarga atau kelompok
masyarakat. Sasaran utama adalah ibu dan anak dalam keluarga. Menurut undang-
undang No.23 1992 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami,
istri, anak dan anggota keluarga lainnya. Pelayanan ini diserahkan untuk mewujudkan
keluarga yang sehat dan dapat meningkatkan sumber daya manusia. Bidan
memandang pasiennya sebagai makluk sosial yang memiliki budaya tertentu dan
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, sosial budaya, dan lingkungan sekitarnya.
Adapun tujuan pelayanan kebidanan komunitas adalah sebagai berikut:
a. Ibu dan bayi sehat, selamat, keluarga bahagia, terjaminnya kehormatan martabat
manusia. Saling menghormati penerima asuhan dan pemberi asuhan.
b. Kepuasan ibu, keluarga dan bidan
c. Adanya kekuatan diri dari wanita dalam menentukan dirinya sendiri

5
d. Adanya rasa saling percaya dari wanita sebagai penerima asuhan
e. Terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas
Ketidaknyamanan selama hamil dan cara mengatasinya :
a) Keputihan
Keputihan dapat disebabkan karena terjadinya peningkatan produksi kelenjar
dan lendir endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen. Cara
menjegahnya yaitu tingkatkan kebersihan (personalhygiene), memakai pakian
dalam dari bahan katun, dan tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan
sayuran.(Romauli, 2016).
b) Nocturia (sering buang air kecil)
Terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan
oleh uterus yang mulai membesar.
c) Mual-muntah
Mual terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan sampai akhir
triwulan pertama disertai kadang-kadang oleh muntah. Sering terjadi pada pagi
hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas
tertentu keadaan ini masih fisiologis, namun bila terlampau sering dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut dengan hiperemesis gravidarum.
2.1.2 Konsep Keluarga
Asuhan kebidanan merupakan Kebidanan Komunitas yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Dalam sebuah keluarga biasanya dijumpai
lebih dari satu permasalahan.
a. Pengertian keluarga
Keluarga adalah kumpulan anggota rumah tangga yang saling berhubungan
melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan (WHO 1996). Keluarga adalah
dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing, dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya (bailon dan maglaya 1978). Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Dep Kes R.I 1998).

6
b. Tipe atau jenis keluarga
Berbagai bentuk dan tipe keluarga dibedakan berdasarkan keluarga tradisional dan
keluarga non tradisional menurut allender dan spradley (2016), seperti :
1) Tipe keluarga tradisional terdiri dari :
a) Nuclear family atau keluarga inti yaitu keluarga yang terdiri dari suami,
istri dan anak kandung atau anak angkat.
b) Extended family atau keluarga besar adalah keluarga inti ditambah dengan
keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek,
bibi dan paman.
c) Dyad family yaitu rumah tangga terdiri dari suami dan istri tanpa anak.
d) Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu orang tua
dengan anak kandung atau anak angkat, yang disebabkan oleh perceraian
atau kematian.
e) Single adult adalah rumah tangga yang hanya terdiri dari seorang orang
dewasa saja.
f) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri
yang sudah lanjut usia.
2) Tipe keluarga non tradisional terdiri atas:
a) Commune family yaitu lebih adri satu keluarga tanpa pertalian darah hidup
serumah.
b) Oran tua (ayah, ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup
bersama dalam satu rumah tangga.
c) Homoseksual dan lesbian adalah dua individu sejenis yang hidup bersama
dalam satu rumah.
c. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga berbeda sesuai dengan sudut pandang terhadap keluarga. Akan
tetapi, dari sudut kesehatan keluarga yang sering digunakan adalah fungsi
keluarga yang disusun oleh friedman, antara lain :
1) Fungsi efektif yaitu perlindungan psikologi, rasa aman, interaksi,
mendewasakan dan mengenal identitas dari individu.
2) Fungsi sosialisai peran yaitu fungsi dan peran di masyarakat, serta sasaran
untuk kontak sosial didalam /diluar rumah.
3) Fungsi reproduksi yaitu menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan
hidup masyarakat.

7
4) Fungsi memenuhi kebutuhan fisik dan perawatan merupakan pemenuhan
sandang, pangan dan papan serta perawatan kesehatan.
5) Fungsi ekonomi adalah fungsi untuk pengadaan sumber dana, pengalokasian
dana serta pengaturan keseimbangan.
6) Fungsi pengontrolan/pengaturan adalah memberikan pendidikan dan norma-
norma.

2.2 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Komunitas


2.2.1 Pengkajian Data
Asuhan Kebidanan adalah data subyektif dan atau data obyektif dari pasien.
Bidan dapat mencatat hasil penemuan dan dalam catatan harian sebelum
didokumentasikan.
a. Data subyektif
Informasi yang dicatat mencakup identitas, keluhan yang diperoleh dari hasil
wawancara langsung kepada pasien atau klien (Anamnesis) atau dari keluarga dan
tenaga kesehatan (allo anamnesis).
b. Data obyektif
Pencatatan dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus kebidanan.
Data yang telah terkumpul diolah, disesuaikan dengan kebutuhan pasien kemudian
dilakukan pengolahan data, yaitu menggabungkan dan menghubungkan data satu
dengan yang lainnya sehingga menunjukan fakta. Tujuan dari pengolahan data
adalah untuk menunjukan fakta berdasarkan kumpulan data. Data ynag telah
diolah dianalisis dan hasilnya didokumentasikan.
2.2.2 Menetukan diagnosa kebidanan
Setelah menetukan masalah dan masalah utama selanjutnya bidan memutuskan
dalam satu pernyataan yang mencakup kondisi, masalah, penyebab, dan prediksi
terhadap kondisi tersebut. Prediksi yang dimaksud mencakup masalah potensial dan
prognosis hasil dari perumusan masalah yang merupakan keputusan yang ditegakan
oleh bidann yang disebut dengan diagnosis kebidanan. Dalam menentukan diagnosis
kebidanan, pengetahuan keprofesian bidan sangat diperlukan. Penetuan diagnosis
bidan mencakup hal-hal berikut :
a. Kondisi pasien terkait dan masalahnya
b. Masalah utama dan penyebab utamanya terhadap resiko
c. Masalah potensial

8
2.2.3 Perencanaan
Berdasarkan diagnosis yang ditegakan bidan dalam mencatat rencana
kegiatannya, maka rencana kegiatannya mencakup tujuan dan langkahlangkah yang
akan dilakukan bidan dalam melakukan intervensi dalam rangka memecahkan
masalah termasuk rencana evaluasi. Berdasarkan hasil tersebut, maka langkah
penulisan rencana kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Mencatat tujuan tindakan yang akan dilakukan
b. Mengemukakan sasaran dan hasil yang akan dicapai didalam tujuan tersebut.
c. Mencatat langkah-langkah tindakan mencakup kegiatan yang dilakukan secara
mandiri, kegiatan kolaborasi, ataupun rujukan sesuai dengan tujuan masing-
masing yang sudah ditentukan.
d. Mencatat kriteria evaluasi dan keberhasilan
Dalam rencana kegiatan juga dicatat kriteria evaluasi dan keberhasilan tindakan.
Kriteria evaluasi dan hasil tindakan perlu dicatat untuk mengukur keberhasilan dari
pelaksanaan asuhan yang dilakukan. Bila kegiatan asuhan mengikuti kriteria dan
mencapai hasil yang telah ditetapkan, maka masalah telah dapat diatasi dan apabila
terjadi kesenjangan atau ketidaksesuaian, maka bidan harus kembali langkah pertama.
2.2.4 Pelaksanaan
Dalam melaksanakan rencana asuhan kebidanan, bidan harus bertindak sesuai
rencana yang sudah ditentukan. Pencatatan dalam pelaksanaan juga termasuk
penanganan kasus-kasus yang memerlukan tindakan diluar wewenang bidan sehingga
perlu dilakukan kegiatan kolaborasi atau rujukan. Selain itu, pengawasan dan monitor
kemajuan kesehatan pasien juga perlu dicatat.
2.2.5 Evaluasi
Dalam evaluasi kegiatan, yang perlu dilaksanakan adalah mencatat proses
manajemen kebidanan. Evaluasi diperoleh dari tindakan pengukuran antara
keberhasilan dan rencana. Evaluasi juga dilakukan dengan membandingkan
keberhasilan dengan langkah-langkah manajemen lainnya. Hasil evaluasi dapat
dijadikan identifikasi atau analisis masalah selanjutnya bila diperlukan.

9
Langkah-langkah Asuhan Kebidanan Menurut Verney (2002), yaitu sebagai
berikut:
1. Tahap pengumpulan Data dasar Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi
(data) yang akurat dan lengkap dari sumber yang berkaitan dengan kondisi anak.
Untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara :
a. Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat menstruasi, riwayat
kesehata, bio-psiko-sosiospiritual, serta pengetahuan anak.
b. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital,
meliputi : pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi),
pemeriksaan penunjang (laboratorium dan catatan terbaru serta catatan
sebelumnya). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada formulir pengumpulan data
kehamilan, persalinan dan nifas.
2. Interprestasi Data Dasar.
Pada langkah kedua dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah
berdasarkan inetrprestasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data
dasar tersebut kemudian diinterprestasikan sehingga dapat dirumuskan diagnosis dan
masalh yang spesifik. Baik rumusan diagnosis maupun masalah, keduanya harus
ditangani, tetapi tetap membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan
hal-hal yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil
pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosis.
3. Identifikasi diagnosis/masalah potensial dan antisipasi penanganannya.
Pada langkah ketiga kita mengidentifikasi masalah potensial berdasarkan
diagnosis/masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi,
bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan
bersiap-siap mencegah diagnosis/masalah potensial ini menjadi kenyataan,. Langkah
ini penting sekali dalam melakukan yang aman.
4. Menetapkan perlunya konsultasi dan kolaborasi segera dengan tenaga kesehatan lain.
Bila mengidentifikasi perlunya bidan atau dokter melakukan konsultasi atau
penanganan segerah bersama anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien.
Langkah keempat mencerminkan kesinambungan proses manajemen kebidanan. Jadi,
manajemen tidak hanya berlangsung selama asuhan primer periodic atau kunjungan
prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut dalam dampingan bidan.

10
5. Menyusun rencana asuhan menyeluruh
Pada langkah kelima direncanakan asuhan menyeluruh yang ditentukan
berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakam kelanjutan
manajemen untuk masalah atau diagnosis yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan
yang menyeluruh tidak hanya meliputi segala hal yang sudah teridentifikasi dari
kondisi klien dari setiap masalah yang terkait, tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi untuk klien tersebut. Pedoman antisipasi ini mencakup perkiraan tentang hal
yang akan terjadi berikutnya. Apakah dibuthkan penyuluhan, konseling dan apakah
bidan perlu merujuk klien bila ada sejumlah masalah terkait sosial, ekonomi, cultural
atau psikologis. Dengan kata lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencapai
setiap hal yang berkaitan dengan semua pihak yaitu bidan dank lien, agar dapat
dilaksanakan secara efektif.
6. Pelaksanaan langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman
Pada langkah keenam, rencana asuhan menyeluruh dilakukan dengan efisien
dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak
melakukannya sendiri, namun ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya.
7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara siklus dengan mengkaji ulang aspek asuhan yang
tidak efektif untuk mengtahui factor yang mana yang menguntungkan atau
menghambat keberhasilan asuhan yang diberikan. Pada langkah terakhir, dilakukan
evaluasi keefktifan asuhan yang sudah diberikan. Ini meliputi evaluasi pemenuhan
kebutuhan akan bantuan : apakah benar-benar terpenuhi sebagaiamna diidentifikasi
didalam diagnosis dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang
benar efektif dalam pelaksanaanya.

2.3 Konsep Kehamilan


2.3.1 Awal Mula Terbentuknya Kehamilan
a. Konsepsi
Konsepsi ialah pembuahan sel telur yang terjadi apabila sel telur bertemu
dengan sel sperma. Dari 250 juta sel sperma yang masuk hanya satu sperma yang
mampu masuk menembus zona pelusida dan bertemu dengan inti sel. Peristiwa ini

11
terjadi di ampula tuba. Pada silklus haid 28 hari, biasanya konsepsi terjadi pada
hari kedua setelah ovulasi, sel telur yang telah dibuahi akan berkembang dengan
membelah diri sehingga menyerupai buah murbei yang disebut morula.
Dalam perkembangan selanjutnya, lapisan luar dari morula mengeluarkan
semacam cairan, sehingga lama-kelamaan morula akan berubah bentuk menjadi
suatu gelembung yang berdinding lapisan sel yang berisi cairan yang disebut
dengan blastula atau blastokis. Blastula atau blastokis merupakan gelembung yang
berisi cairan dan bintik benih dan dilapisi oleh sel yang disebut trofoblast.
Trofoblast akan menjadi korion dan nantinya membentuk plasenta, sedangkan
bintik benih akan berubah menjadi mudigah.
b. Nidasi
Nidasi merupakan peristiwa masuknya atau tertanamnya sel telur atau hasil
konsepsi dalam endometrium. Setelah terjadi konsepsi, berkembang dari zigot,
morula, dan blastula bersamaan dengan prose situ hasil konsepsi berjalan keuterus
dengan bantuan buluh-buluh getah dalam tuba. Perjalanan ini memakan waktu
sekirat 7-10 hari. Setelah sampai diendometrium, sel telur yang ada pada saat itu
dalam fase blastula melakukan midasi. Nidasi tidak hanya menempel di dinding
uterus, tapi menembus masuk kedalam endometrium dan bersarang didalamnya.
Selanjutnya seiring dengan perkembangan blastula, lapisan endometrium semakin
menebal karena pengaruh hormone dan disebut dengan desidua.
c. Plasenta
Plasenta tumbuh saat janin berusia kurang lebih satu minggu pertama. Plasenta
dibentuk dari desidua basalis yaitu mukosa rahim yang terletak diantara hasil
konsepsi (blastula) dan dinding rahim. Plasenta memiliki dua permukaan yaitu
permukaan fetal dan maternal. Permukaan fetal adalah permukaan yang
menghadap ke janin, warnanya keputih-putihan dan licin. Hal ini dikarenakan
karna permukaan fetal tertutup oleh amnion, di bawah Nampak pembuluh-
pembuluh darah. Permukaan maternal adalah permukaan yang menghadap
dinding rahim, berwarna merah dan terbagi dari celahcelah yang berasal dari
jaringan ibu. Jumlah celah pada plasenta dibagi menjadi 16-20 kotiledon.
2.3.2 Perubahan dan Adaptasi Psikologis Dalam Masa Kehamilan
a. TRIMESTER I
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian
yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.

12
Penerimaan kenyataan ini dan arti semua ini bagi dirinya merupakan tugas
psikologis yang paling penting pada trimester pertama kehamilan. Trimester
pertama dimulai dari usia kehamilan 0-12 minggu.
b. TRIMESTER II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni ketika
wanita merasa nyaman dan bebas dari segalah ketidaknyamanan yang normal
dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita
menelususri kedalam dan paling banyak mengalami kemunduran. Trimester kedua
dimulai sejak usia kehamilan 13-28 minggu.
c. TRIMESTER III
Pada trimester ini sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan.
Pada periode ini wanita mulai menyadari keadaan bayi sebagai mahkluk yang
terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada
perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya
berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala
persalinan muncul. Trimester ketiga dimulai pada usia kehamilan 29-40 minggu.
2.3.3 Tanda dan Keluhan Fisiologis Selama Kehamilan
a. Tanda Tidak Pasti (Presumtif)
Tanda presumtif adalah perubahan fisiologis pada ibu atau seorang perempuan
yang mengidikasikan bahwa ia telah hamil. Tanda tidak pasti adalah sebagai
berikut :
1. Amenorrhea atau terlambat datang bulan Kehamilan menyebabkan dinding
dalam uterus (endometrium)tidak dilepaskan sehingga Amenorrhea dianggap
sebagai tanda kehamilan. Namun hal ini tidak dianggap sebagai tanda pasti
kehamilan karena Amenorrhea dapat terjadi pada beberapa penyakit kronik,
tumor-hipofise, perubahan faktor-faktor lingkungan, malnutrisi dan yang
paling sering adalah gangguan emosional terutama pada mereka yang tidak
ingin hamil atau mereka yang ingin sekali hamil (hamil semu).
2. Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan gejala umum mulai dari rasa tidak enak sampai
muntah dan berkepanjangan. Mual dan muntah diperberat oleh makanan yang
bauhnya menusuk dan juga oleh emosi penderita yang tidak stabil untuk
mengatasinya, penderita perlu diberi makanan yang ringan, mudah dicerna dan

13
jangan lupa menerangkan bahwa hal ini masih dalam batas normal orang
hamil. Bila berlebihan dapat pula di beri obat anti muntah.
3. Mastodinia Adalah rasa kencing dan sakit pada payudara disebabkan karena
payudara membesar.
1) Quickening. Adalah persepsi gerakan janin pertama biasanya disadari oleh
wanita pada kehamilan 18-20 minggu.
2) Gangguan kencing Frekuensi kencing bertamabah dan sering kencing
malam, disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh
uterus ke cranial.hal ini terjadi pada trimester II, umunnya keluhan ini
menghilang karena uterus yang membesar keluar pada rongga panggul.
Pada trimester III, gejala biasa timbul karena janin mulai masuk PAP dan
menekkan kembali kandung kencing.
4. Konstipasi
Konstiasi terjadi karena efek relaksasi progesterone atau dapat juga terjadi
karena perubahan pola makan.
5. Perubahan berat badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan karena nafsu
makan yang menurun dan mual muntah. Pada bulan selanjtnya berat badan
akan selalu meningkat sampai stabil menjelang aterm.
6. Perubahan warna kulit
Perubahan ini antara lain adalah cloasma gravidarum yakni warna kulit yang
kehitaman pada dahi, punggung, hidung, dan kulit daerah tulang pipi, terutama
pada wanita dengan kulit gelap. Biasanya muncul pada umur kehamilan 16
minggu. Pada daerah areola dan putting payudara menjadi warna kulit hitam.
Perubahan-perubahan ini disebabkan stimulasi MSH (Melanocyte
Stimulanting Hormon). Pada kulit daerah abdomen dan payudara dapat
mengalami perubahan yang disebut strie gravidarum yaitu perubahan warna
seperti jaringan parut.
7. Perubahan payudara
Pembesaran payudara sering dikaitkan dengan terjadinya kehamilan, tetapi hal
ini bukan merupakan petunjuk pasti karena kondisi serupa dapat terjadi karena
penggunaan kontrasepsi hormonal, penderita tumor otak atau ovarium,
penggunaan rutin obat penenang dan hamil semu.

14
8. Mengidam (ingin makan khusus)
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama, ibu hamil sering meminta
makanan atau minuman tertentu, terutama pada trimester I. akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
9. Pingsan
Sering dijumpai bila berada pada tmpat-tempat ramai yang sesak dan padat.
Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulanbulan
pertama kehamilan. Dan akan hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
10. Lelah (fatigue)
Kondisis ini disebabkan oleh menurunya basal metabolic rate (BMR) dalam
trimester I kehamilan. Dengan meningkatnya aktifitas metabolic produk
kehamilan (janin) sesuai dengan berlanjutnya usia kehamilan, maka rasa lelah
yang terjadi selama trimester I akan berangsur-angsur menghilang dan kondisi
ibu hamil akan menjadi segar.
11. Varises
Sering dijumpai pada trimester akhir. Terdapat pada daerah genitalia eksternal,
fosa poplitea, kaki dan betis.
12. Epulis
Hipertropi pada papilla ginggivae (gusi), sering terjadi pada trimester I.
b. Tanda pasti kehamilan
Tanda pasti (tanda positif):
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukann langsung keberadaan janin, yang
dapat dilihat langsung oleh pemeriksa. Tanda pasti hamil dapat diketahui dengan :
1. Gerakan janin yang dapat dilihat, atau dirasa,atau diraba, juga bagian-bagian
janin. Gerakan janin mulai pada usia kehamilan mencapai 12 minggu, tetapi
baru dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 16-20 minggu karena diusia
kehamilan tersebut ibu hamil dapat merasakan gerakan halus sehingga
tendangan kaki bayi diusia kehamilan 16-18 minggu (dihitung dari HPHT).
2. Denyut jantung janin
a. Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
b. Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
c. Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
d. Dilihat pada ultrasonografi

15
3. Terlihat tulang-tulang janin pada foto-rontgen
c. Tanda-tanda kemungkinan kehamilan
Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui
oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.
1. Perubahan pada uterus Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan
konsisten. Uterus beruba menjadi lunak, bentuknya globular, teraba
balotement. Tanda ini muncul pada minggu ke 16-20 setelah rongga rahim
mengalami obliterasi dan cairan amnion cukup banyak. Balotement adalah
tanda ada benda terapung atau melayang dalam cairan.
2. Tanda piskacek”s
Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran tertentu.
3. Perubahan-perubahan pada serviks :
a) Tanda hegar
Tanda ini berupa pelunakan pada daerah istmus uteri, sehingga daerah
tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus lebih
mudah difleksikan dapat diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Tanda
ini muncul pada usia kehamilan 6 minggu dan menjadi nyata pada minggu
ke 7 dan ke 8.
b) Tanda goodell’s
Diketahui melalui pemeriksaan bimanual, serviks terasa lebih lunak.
c) Tanda Chadwick
Adanya hipervaskularis mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiru-biruan (lividea)
d) Tanda MC Donald
Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan satu sama lain dan
tergantung lunak atau tidaknya jaringan istmus.
e) Pembesaran abdomen
Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke 16 karena pada saat itu
uterus telah keluar dari rongga pelviks dan menjadi organ rongga perut.
d. Diagnosis banding kehamilan
Suatu kehamilan kadang kala harus dibedakan dengan keadaan atau penyakit
yang dalam pemeriksaan meragukan :

16
1. Hamil palsu (pseudocyesis/kehamilan spuria) : gejala dapat sama dengan
kehamilan seperti amenorea, perut membesar, mual-muntah, air susu keluar
dan dapat merasakan gerakan janin. Namun pada pemeriksaan uterus tidak
membesar, tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negative.
2. Mioma uteri : perut dan rahim membesar. Namun pada perabaan rahim terasa
padat, kadang kala berbenjol-benjol. Tanda kehamilan negative dan tidak
dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya.
3. Kista ovari : perut membesar bahkan makin bertambah besar, namun pada
pemeriksaan dalam, rahim teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan negative,
tanda-tanda kehamilan negative.
4. Kandung kemih penuh dan terjadi retensia urin : pada pemasangan kateter
keluar banyak air kencing
5. Hematometra : uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan hymen
imperforate, stenosis vagina, dan serviks.
2.3.4 Keluhan fisiologis selama kehamilan dan cara mengatasinya.
1. Trimester I (Pertama)
a) Perubahan payudara,sensasi baru nyeri dan perasaan geli.
Fisiologi : Hipertensi jaringan glandula mammae dan penambahan
vaskularisasi, pigmentasi dan ukuran serta penonjolan puting susu dan alveoli
yang disebabkan oleh stimulasi hormon. Solusi :
- Kompres hangat pada payudara.
- Mandi air hangat atau berendam.
- Memijat payudara dengan lembut.
- Menghindari kopi dan minuman yang mengandung kafein
- Menggunakan BH yang memyangga.
b) Dinamika psikososial, perasaan sayang, perasaan kacau
Fisiologi : Adaptasi hormonal dan metabolik, perasaan mengenali peran
wanita, seksualitas, waktu kehamilan, dan jarak perubaahan dalam satu
kehidupan dan gaya hidup.
Solusi :
- Ibu diberi suport dan ditenangkan hatinya.
- Memeperbaikikomunikasi (patner, keluarga, dll)

17
c) Leukoria
Fisiologi : Adanya peningkatan kadar hormon estrogen yang tinggi, stimulasi
cervix secara hormonal menjadi hipertropy dan hiperaktif, produksi mucus
dalam jumlah berlebihan.
Solusi :
- Sering ganti celana selama dalam.
- Hygienie memakai pembalut perineum.
- Menerangkan hati rujuk ke dokter bila diikuti dengan, bau busuk,
perubahan warna.
d) Urgensi dan frekuensi kencing
Fisiologi : Perubahan fungsi kandung kencing yang disebabkan oleh hormon,
berkurangnnyakapsitas kandung kemih oleh pembesaran uterus.
Solusi :
- Batasi intake cairan sebelum tidur.
- Rujuk ke dokter untuk nyeri atau sensasi panas
e) Nausea, vommiting, morningsickness
Fisiologi : Perubahan hormon dan faktor psikologis, refleksi kebahagian atau
bisa juga karena rasa penolakan terhadap kehamilan.
Solusi :
- Menghindari perut kosong atau berlebihan.
- Makanan dalam jumlah sedikit tapi sering
- Makan biskuit, jahe, roti panggang kering, dan segala sesuatu yang
mengandung pepermint.
- Makan teratur meski tidak nafsu makan.
- Sering minum hangat (teh hangat, susu atau minuman bebas kopi).
- Bangun perlahan-lahan di pagi hari, istirahat di siang hari.
- Hindari segala sesuatu atau bau yang membuat mual.
f) Kurang energi/kelelahan
Fisiologi: Peningkatan kadar estrogen, progesteron serta merupakan respon
fisiologi dari kehamilan.
Solusi :
- Menenangkan diri.
- Istirahat yang cukup.
- Keseimbangan nutrisi untuk mencegah anemia.

18
g) Sakit Kepala
Fisiologi : Sakit kepala yang sering lebih dari biasa, hal ini mungkin karena
keadaan rasa mual, kelelahan,lpar, tekanan darah rendah, dan dapat juga
karena perasaan tegang/depresi.
Solusi:
- Atasi dengan istirahat.
- Makan sedikit tapi sering.
- Bila semakin parah hubungi dokter.
h) Pusing
Fisiologi: Merasa pusing karena pada awal kehamilan ini karena adanya
peningkatan tuntutan darah ketubuh, sehingga sewaktu berubah posisi dari
tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, sistem sirkulasi darah
kesulitan untuk beradaptasi.
Solusi: Bila rasa pusing timbul ketika sedang duduk ini biasanya karena
menurunnya level gula darah, makanlah sedikit tapi sering. Bila pusing terlalu
sering periksa ke doketer, kemungkinan anemia.
i) Peningkatan berat badan
Fisiologi : Hormon estrogen menyebabkan pembesaran rahim dan hormon
progesteron yang menyebabkan tubuh menahan air.
Solusi: Jangan terlalu banyak makan-makanan yang mengandung karbohidrat,
tapi perbanyak makan makanan yang berprotein (diet ibu hamil).
2. Trimester II (Kedua)
a) Rasa nyeri ulu hati
Fisiologi: Peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong
bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.
Solusi:
- Jangan makan dalam jumlah yang besar terutama sebelum mau tidur.
- Jauhi makanan pedas berminyak/berlemak.
- Waktu tidur malam tinggikan posisi kepala
b) Pembengkakan
Fisiologi: Hal ini terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang bersifat
menahan cairan. Pada trimester kedua ini akantampak sedikit pembengkakan

19
kaki dan tangan, hal ini sering terjadi karena posisi duduk atau berdiri yang
terlalu lama.
Solusi:
- Jangan melakukan posisi duduk dan berdiri yang terlalu lama.
- Biasakan jalan-jalan di pagi hari.
c) Pusing
Fisiologi: Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester
kedua. Hal ini dapat terjadi ketika pembesaran rahim ibu menekan pembuluh
darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
Solusi : Atasi dengan melakukan perpindahan posisi perlahan-lahan atau
bertahap untuk menghindari perubahan tekanan darah mendadak.
d) Perubahan kulit
Fisiologi: Perenggangan kulit yang berlebih biasannya pada perut dan
payudara akibat perenggangan kulit ini ibu hamil dapat merasa gatal.
Solusi:
- Krim yang mengandung vitamin E juga dapat membantu menghilangkan
garis-garis rengangan pasca lahir.
- Jika saat hamil merasa gatal didaerahrengangan, bisa dikompres dengan air
hangat untuk mengurangi rasa gatal.
e) Kram pada kaki
Fisiologi: Kram otot ini timbul karena pembesaran uterus yang memberikan
tekanan pada pembuluh darah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat saat
kehamilan.
Solusi:
- Atasi dengan istirahat dengan jalan kaki diangkat ke atas.
- Minum-minuman cukup kalsium.
- Bila kram saat duduk atau tidak, coba untuk menggerakan jari-jari ke arah
atas
2.3.5 Tanda-tanda Bahaya dalam Kehamilan
Sebagian besar kematian terjadi selama masa kehamilan. Oleh karena itu sangatlah
penting untuk bimbingan para ibu dan keluarganya untuk mengenali tanda-tanda
bahaya yang menandakan bahwa ia perlu mencari pertolongan medis, tanda-tandanya
sebagai berikut :
a. Perdarahan

20
b. Bengkak di kaki
c. Demam tinggi
d. Keluar air ketuban sebelum waktunya
e. Gerakan janin berkurang atau tidak bergerak sama sekali
f. Terjadinya trauma atau cedera pada perut yang terjadi karena terjatuh kecelakaan
lalu lintas, dll (Ummi, 2010).

2.4 Konsep Asuhan Manajemen Kebidanan


I. Pengkajian
A. Data Subyektif
a. Biodata
- Nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil dan menghindari
terjadinya kekeliruan.
- Umur ibu, terutama pada ibu hamil yang pertama kali hamil, bila umur
lebih dari 35 tahun. Disebut primitua gravida. Wanita kurang dari 18 tahun
pinggulnya belum cukup pertumbuhannya, sehingga menyebabkan
kasulitan untuk melahirkan. Wanita umur lebih dari 35 tahun, badannya
mungkin bisa kecapaian dan kurang lentur.
- Agama
Untuk mengetahui kemungkinan, pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan klien. Dengan diketahuinya agama pasien, memudahkan bidan
melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
- Pendidikan
Untuk memberikan bimbingan sesuai dengan tingkat pendidikannya.
- Pekerjaan
Untuk mengetahui dimana ibu bekerja karena mungkin pekerjaan ibu
terlalu berat sehingga mengganggu kesehatan ibu dan janin. Pekerjaan
suami, untuk mengetahui taraf kehidupan.
- Alamat
Untuk memudahkan komunikasi dan kunjungan.
b. Alasan datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk periksa.

21
c. Keluhan utama
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan rutin. Atau ada
keluhan seperti perdarahan, nyeri kepala dan lain-lain.
d. Riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang
Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang sedang diderita dan
mendapat pengobatan yang pernah atau sedang dilakukan. Penting diketahui
untuk melihat kemungkinan adanya penyakit-penyakit yang menyertai dan
yang dapat mempengaruhi kehamilannya, sehubungan dengan keadaan ibu
yang lemah pada waktu kehamilan dan setelah melahirkan. Penyakit tersebut
antara lain : jantung, diabetes mellitus, anemia, hipertensi essensial, gonorrea,
TBC, asma, dll.
e. Riwayat kesehatan keluarga
f. Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :
- Anggota keluarga yang mempunyai penyakit terutama TBC, hepatitis.
- Penyakit keluarga yang diturunkan seperti diabetes mellitus, kelainan
pembekuan darah, asma.
- Riwayat kehamilan kembar, faktor yang meningkatkan kemungkinan
hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita dan paritas.
g. Riwayat haid
- Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali, terjadi pada usia pubertas
sekitar 12-16 tahun.
- Siklus haid pada tiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal adalah
28 hari, tetapi bisa maju sampai 3 hari/mundur sampai 3 hari. Panjang
siklus haid yang biasa adalah 25-35 hari.
- Lamanya haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada 1-2 hari diikuti darah sedikit-
sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari.
- Keluhan yang dirasakan
o Keputihan, warnaa, bau, gatal atau tidak.
h. Riwayat pernikahan
- Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah.
- Jika lama menikah  4 tahun tetapi belum hamil bisa menyebabkan
masalah pada kehamilannya (preeklampsia), persalinan tidak lancar.

22
- Lama menikah < 2 tahun, sudah punya lebih dari 1 anak, bahayanya
perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi ibu masih lemah, bayi
prematur, BBLR.
- Umur pertama kali menikah <18 tahun, panggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko kesulitan pada waktu
persalinan.
- Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa hipertensi, preeklampsia,
KPD, persalinan tidak lancar/macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR.
i. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Kehamilan yang lalu mengalami gangguan atau tidak seperti mual muntah,
perdarahan yang banyak, nyeri kepala, gangguan penglihatan, anak lahir
spontan/ tindakan, aterm/ prematur/ dismatur ditolong oleh dokter/ bidan/
dukun. Berat badan lahir, panjang badan lahir, jenis kelamin, hidup/
meninggal. Bila meninggal sebabnya apa, bagaimana plasenta lahir,
perdarahan atau tidak, masa nifas terdapat penyulit atau tidak (seperti
perdarahan/ demam), laktasi.
j. Riwayat kehamilan sekarang
- Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu, jika segala sesuatu
normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan
tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.
- Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18
minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multigravida.
Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan
lebih dari 28 minggu.
- Tanda bahaya seperti perdarahan yang keluar dari vagina, pandangan
kabur, bengkak pada muka/kaki, nyeri perut sakit kepala yang hebat,
muntah hebat.
- Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
- Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2 kali dengan
interval 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu mendapat TT 2 kali pada
kehamlan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberi 1
kali (TT boster). Pemberian vitamin, tablet besi, tablet segera setelah mual
hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.

23
k. Riwayat KB
Pernah ikut KB atau tidak, apa macamnya, ada keluhan atau tidak, setelah
persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
l. Pola kebiasaan sehari-hari
- Nutrisi
Mulai minggu kedelapan sampai lahir terjadi pertumbuhan janin yang
cepat, serta terbentuknya cadangan pada ibu untuk mempersiapkan
kelahiran dan memproduksi air susu ibu (ASI). Pada tahap ini terjadi
hiperplasi dan hipertrofi sel-sel dan kecepatannya berbeda untuk masing-
masing orang. Oleh sebab itu suplementasi nutrisi sangat diperlukan
terutama dalam bentuk kalori dan protein.
- Aktifitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja sifatnya tidak melelahkan dan
tidak mengganggu kehamilan. Misalnya pekerjaan rumah tangga yang
ringan seperti, memasak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat
air, dll.
- Istirahat
Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode istirahat, terutama saat
hamil tua. Posisi berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi
interin dan oksigenasi fetoplasental. Selama periode istirahat yang singkat,
seorang wanita dapat mengambil posisi telentang kaki diangkat pada
dinding untuk meningkatkan aliran vena dari kaki dan mengurangi edema
kaki dan varices vena.
- Eliminasi
Pada ibu hamil trimester awal dan akhir sering mengeluh BAK. Inni
dikarenakan gangguan fungsi kandung kemih akibat perdarahan vasikuler
yang berhubungan dengan hormonal, volum kandung kemih mengecil
akibat terdorong rahim serta presentasi janin.
- Kebersihan
o Rambut harus sering dicuci
o Gigi benar-benar harus mendapat perawatan untuk mencegah
caries.

24
o Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan
dan nifas, sebagai persiapan produksi makanan bayi oleh karena itu
bila kurang kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
o Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih.
Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari
depan ke belakang.
o Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.
o Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2 kali sehari. Mandi
tidak hanya membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena
pembuluh darah terangsang dan badan terasa nyaman.
o Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau
dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan CD.
- Kebiasaan
Merokok, minum alkohol dan kecanduan narkotika merupakan kebiasaan
yang secara langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin, menimbulkan cacat bawaan atau kelainan
pertumbuhan dan perkembangan mental.
- Pola Seksual
Frekwensi, intensitas dan posisi untuk kegiatan seksual merupakan
penyesuaian bagi wanita hamil karena perubahan kontur tubuhnya.
Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila :
o Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasanyeri
atau panas.
o Terjadi perdarahan saat hhubungan seksual.
o Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak.
o Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami
keguguran, persalinan sebelum waktunya, mengalami kematian
dalam kandungan,sekitardua minggu menjelang persalinan.
m. Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya. Budaya
ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan

25
keluarga berhubungan dengan kepercayaan dan takhayul kebiasaan berobat
dan semua yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
B. Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik/ cukup/ lemah
Kesadaran : composmentis/ somnolen/ koma
Tekanan darah : 90/60-140/90 mmHg
Nadi : 60-80 kali/menit
Jika denyut nadi ibu 100 kali/menit atau lebih mungkin ibu mengalami salah
satu atau lebih keluhan sebagai berikut :
- Tegang, ketakutan, atau cemas akibat masalah tertentu.
- Perdarahan hebat.
- Anemia
- Sakit/ demam
- Gangguan tyroid
- Gangguan jantung
- Penggunaan obat
Temperatur : 36,1-37,60C
Pernapasan : 16-24 kali/menit
Berat badan sebelum hamil :
Berat badan sekarang : selama kehamilan trimester I pertambahan barat
badan  0,5 kg dan terkadang mengalami penurunan. Hingga akhir kehamilan
pertambahan berat badan yang normal sekitar 9-13,5 kg.
Tinggi Badan : > 145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm
kemungkinan panggulnya sempit.
LILA : >23,5 cm, bila kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu
yang kurang baik/ buruk, sehingga ia beresiko untuk melahirkan BBLR.
b. Pemeriksaan fisik
- Inspeksi
 Muka : cloasma gravidarum/ tidak, edema / tidak, pucat /
tidak.
 Mata : sklera kuning/tidak, konjungtiva pucat/tidak.

26
Konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat menandakan
anemia. Sklera berwarna putih, bila kuning menandakan terinfeksi
hepatitis, bila merah kemungkinan ada konjungtivitis.
 Mulut : stomatitis/ tidak, ada caries pada gigi/ tidak, dalam
kehamilan sering terjadi stomatitis dan gingivitis yang
mengandung pembuluh darah dan mudah berdarah, maka perlu
perawatan mulut agar terlihat bersih.
Adanya karies yang menandakan ibu kekurangan kalsium saat
hamil sering terjadi karies yang berkaitan dengan hiperemesis dan
ptialisme(produksi liur yang berlebihan). Adanya kerusakan gigi
dapat menjadi sumber infeksi.
 Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid/ tidak, ada pembesaran
vena jugularis/tidak, ada pembesaran kelenjar limfe/ tidak.
Dalam kehamilan biasa kelenjar tiroid mengalami hyperfungsi
dan kadang disertai pembesaran ringan. Metabolisme basal dapat
meningkat 15-25% walaupun tampak gejala-gejala yang dapat
menyerupai hiperfungsi glandula tyroid namun wanita hamil itu
tidak menderita hypertiroidisme.
Bila terdapat pembesaran kelenjar limfe mungkin disebabkan
berbagai penyakit, misalnya peradangan akut/kronis dikepala
orofaring, kulit kepala atau daerah leher, selain itu kemungkinan
terjadi TBC, sifilis.
 Dada : payudara tegang, hiperpigmentasi areola mammae,
puting susu menonjol/ datar/ masuk, nafas teratur/ tidak, sesak/
tidak. Pada ibu hamil karena ada peningkatan suplai darah dibawah
pengaruh aktivitas hormon, jaringan glandular dari payudara
membesar dan puting susu jadi lebih efektif.
 Perut : striae livide/ tidak, linea nigra/ tidak, ada bekas luka
operasi/ tidak.
Pada ibu hamil pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan
menyebabkan robeknya serta serabut elastis dibawah kulit sehingga
timbul striae gravidarum. Kulit perut pada linea alba, bertambah
pigmentasinya dan disebut linea nigra.

27
 Genetalia : bersih/tidak, ada kelainan/ tidak, ada varises / tidak,
oedem / tidak, ada fluor /tidak, ada condiloma /tidak.
 Ekstremitas : edema/ tidak, varises/ tidak.
- Palpasi
 Leher : teraba pembesaran kelenjar tyroid/ tidak, teraba
pembesaran vena jugularis/ tidak, teraba pembesaran kelenjar
limfe/ tidak.
 Payudara : teraba benjolan abnormal/ tidak, ada colostrum/ tidak.
 Perut :
Leopold I : (untuk mengetahui bagian apa yang ada di fundus dan
TFU).
Leopold II : (untuk mengetahui letak punggung janin)
Leopold III :(untuk bagian terendah kepala/bokong)
Leopold IV :(berapa bagian masuk PAP, divergen/ konvergen, ada
nyeri tekan/ tidak)
 Ekstremitas : edema/ tidak, varices/ tidak.
- Auskultasi
 Dada : ronchi +/-, wheezing +/-.
 DJJ : terdengar DJJ/ tidak, teratur/ tidak, frekuensi normal
120-160 kali/menit, terdengar disebelah mana.
- Perkusi
 Refleks patella +/+
Normal : tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon
ditekuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini
mungkin merupakan tanda eklampsia.

Bila refleks patella negatif, kemungkinan pasien mengalami


kekurangan vitamin B1.

c. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium (darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan), USG, Hb.
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH
Mengidentifikasi data dasar yang diperoleh melalui data subyektif dan obyektif
sehingga diperoleh kesimpulan atau diagnosa

28
III.ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Pada langakah ini bidan mengidentifikasi maslah atau diagnose potensial berdasarkan
rangkaian maslah dan diagnose yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi bila memungkinkan di lakukan pencegahan sambil mengawasi pasein bidan
bersip-siap bila masalah potensial benar-benar terjadi.

IV IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Segera dan Kolaborasi. Mengantisipasi perlunya tindakan segera oleh bidan dan atau
dokter untuk konsultasi atau ditangani bersama degan anggota tim kesehatan lain.-
V INTERVENSI
Dx : Ny “…” Umur … tahun G P…. Ab… UK … Minggu Dengan Kehamilan ….
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat mengerti tentang
kondisi diri dan janinnya serta supaya tidak terjadi komplikasi kehamilan.
Kriteria hasil :
 Keadaan Umum : Baik
 TTV :
o TD : 90/60 – 130/90
o N : 60 – 90x/menit
o RR : 16 – 24x/menit
o S : 36 - 37,50C
 Penambahan berat badan > dari 1 kg/bulan
 TFU sesuai dengan UK
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada keluarga
R/ pendekatan merupakan salah satu cara untuk menjalin hubungan yang baik dan
saling percaya antara ibu dan petugas kesehatan.
2. Informasikan hasil pemeriksaan
R/ hasil pemeriksaan merupakan hak ibu umtuk mengetahui kondisi kehamilannya
dan agar ibu dapat lebih kooperatif dengan asuhan yang diberikan.
3. Jelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan trimester II
R/ setiap ibu akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis, jika tubuh ibu
tidak mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi maka akan berubah
menjadi keadaan yang patologis.

29
4. Ajarkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti karbohidrat, protein,
vitamin dan mineral.
R/ nutrisi yang adekuat dapat membantu menjaga kesehatan ibu dan janin dan
membantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan janin berjalan dengan
baik
5. Nasehati ibu untuk istirahat yang cukup
R/ istirahat yang cukup dan teratur dapat membantu dalam proses metabolism
tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh.
6. Ajarkan ibu untuk minum obat secara teratur dan sesuai dosis yang diberikan
R/ SF dapat mempertahankan persediaan zat besi dalam tubuh sehingga dapat
memenuhi kebutuhan selama hamil dan dapat mencegah anemia, vitamin C
membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu penyerapan SF, Kalk
membantu mempertahankan kalsium dalam tubuh dan membantu pertumbuhan
tulang dan gigi janin.
7. Ajarkan ibu untuk rutin melakukan pemeriksaan dipelayanan kesehatan
R/ pemeriksaan yang rutin dapat membantu ibu untuk terhindar dari tanda bahaya
dan ibu dapat menerima pertolongan dengan cepat dan tepat.
8. Ajarkan keluarga untuk lebih memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat serta
cara mengatasi keputihan yang di alami ibu hamil.
R/ perilaku hidup bersih dan sehat dapat menghindari diri dari kuman penyakit
yang dapat menyebabkan sakit.
VI IMPLEMENTASI
Sebagai tindak lanjut / penatalaksanaan berdasarkan pada intervensi
VII EVALUASI
Pengkajian terakhir untuk menilai hasil dari asuhan kebidanan yang diberikan

30
BAB III
TIJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 17 September 2021
Jam : 10.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny. G Nama : Tn. M
Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang
Penghasilan: - Penghasilan : 2-3 juta
Alamat : Kel. Polowijen RT 02/02 Alamat : Kel. Polowijen RT 02/02

Genogram

SUAMI ISTRI

ANAK

31
Keterangan Gambar :

= SUAMI

= ISTRI

= ANAK

= Hubungan Perkawinan

= Anak

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
4. Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti penyakit kuning,
penyakit paru, penyakit malaria, serta tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti tekanan darah tinggi, kencing manis dan asma, tidak pernah menderiat
menyakit kronis seperti jantung, ginjal, kanker, dan tidak pernah dioperasi.
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit menular seperti
penyakit kuning, penyakit paru, penyakit malaria, serta tidak pernah menderita
penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi,kencing manis dan asma, dan tidak
pernah menderiat menyakit kronis seperti jantung, ginjal, kanker.

32
6. Riwayat Kesehatan keluarga
Ibu mengatakan baik dari keluarga suami maupun keluarga ibu tidak ada yang
mempunyai penyakit menurun seperti darah tinggi, kencing manis, asma, maupun
penyakit menular seperti TBC, penyakit kuning, HIV/AIDS dan dalam keluarga
tidak ada yang mempunyai keturunan kembar dan tidak ada yang menderita
penyakit tumor dan kanker.
7. Riwayat haid
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Banyaknya :1-2x ganti softex/hari
Warna /Bau : Merah segar/ bau khas anyir
Fluor albus : Tidak ada
Disminorhea : Tidak ada
HPHT : 14-05-2021
TP : 19-02-2022
8. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 Kali
Lama : 4 tahun
Umur Pertama Kali menikah : 20 tahun

9. Riwayat Kehamilan, persalinan dan Nifas yang lalu

Kehamilan Persalinan Anak Nifas

K Penolo Peny H/
e UK Cara ng ulit JK BBL M Usia hari Laktasi

Spon 2
1. 9 bulan tan Bidan - L 3,1 H tahun 40 Iya

2. H A M I L I N I

10. Riwayat Kehamilan Sekarang


Ibu mengatakan terlambat haid bulan Agustus, HPHT 14 Mei 2021 dan ibu
melakukan tes kehamilan sendiri di rumah menggunakan test pack pada tanggal
20 Mei 2021 dan hasilnya positive dan belum pernah periksa sebelumnya.

33
11. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB apapun. Rencana ibu setelah
melahirkan anak kedua ini ingin menggunakan Kb suntik 3 bulan.
12. Pola kebiasaan sehari-hari
Pola
Saat Hamil
Kebiasaan
Nutrisi - Makan 3x/hari, komposisi nasi, lauk,telur, sayur,tempe tahu terkadang
buah.
- Minum 8-10 gelas/hari
- ibu minum susu
- Tidak ada pantangan dan alergi pada makanan
Istirahat - Tidur siang 1-2 jam/hari
- Tidur malam 7-8 jam/hari
- Tidak ada keluhan apapun
Personal - Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi tiap mandi, ganti baju dan celana dalam
Hygiene tiap kali habis mandi, keramas seminggu 3x
Eliminasi - BAB 1x/hari, konsistensi lunak, warna kuning bau khas
- BAK ± 5-7 x/hari warna kuning jernih bau khas. Kelainan dan keluhan
tidak ada
Aktifitas - Ibu tetap beraktifitas seperti mengajar, memasak, mencuci, menyapu
dll, waktu luang digunakan untuk istirahat

Pola - Ibu tidak merokok, tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang, tidak


kebiasaan minum-minuman beralkohol, tidak pernah pijat oyok
tidak sehat

Rekreasi - Ibu nonton TV


13. Riwayat Psikososial, Budaya dan Spiritual
Psikologi : Ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini, harapan ibu dan
suami anaknya lahir dengan lancar, selamat, dan sehat
Sosial : Ibu tinggal dengan suaminya, hubungan ibu dengan keluarga
harmonis. Begitu pula dengan para tetangga hubungan ibu baik.
Budaya : Ibu tidak memiliki pantangan terhadap makanan dan tidak minum
jamu. Kebiasaan keluarga berobat ke tenaga kesehatan. Ibu masih

34
menganut tentang acara-acara seperti selamatan, pitonan, dan
selapanan.
Spiritual : Ibu beragama islam, biasa menjalankan ibadah dirumah.
B. Data Obyektif
1.PemeriksaanUmum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB sebelum hamil : 55 kg
BB sekarang : 56 kg
Tinggi badan : 168 cm
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36.5ºC
Lila : 30 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Wajah :Tidak pucat, tidak bengkak,tidak ada cloasma gravidarum
Mata :Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Mulut :Bibir lembab, bersih, tidak ada caries gigi, tidak ada
stomatitis,lidah bersih, tidak ada pembesaran kelenjar tonsil.
Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena
jugularis.
Dada :Simetris, tampak hiperpigmentasi aerola dan papilla mamae,
putting susu menonjol.
Perut :Bentuk normal, tidak ada bekas operasi, tidak tampak adanya
strie livide, linea alba, dan linea nigra.
Genetalia :Bersih, tidak oedema, tidak ada varises, tidak ada tanda-tanda
PMS.
Anus :Bersih, tidak ada hemoroid.

35
Ekstermitas
Atas :Simetris, tidak oedema, pergerakan bebas
Bawah :Simetris, tidak oedema, pergerakan bebas, tidak ada varises
b. Palpasi
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, dan
vena jugularis.
Dada : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.
Abdomen : Leopold I : TFU 2 Jari dibawah px, Ball +
Leopold II :-
Lopold III :-
Leopold IV :-
Ekstremitas :
Atas : Tidak oedema
Bawah : Tidak oedema.
c. Auskultasi
Dada : Tidak terdengar ronchi dan wheezing
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
3. Pemeriksaan penunjang :
Tanggal : 17 September 2021
Oleh : Petugas Laboratorium Puskesmas polowijen
a. Hb : 13,6 gr%
b. HbsAg : (-)
c. HIV/AIDS : Non Reaktif
d. Protein Urine : (-)
e. Reduksi Urine : (-)
f. Plano test : (+)
g. Gol darah :A
C. ASSESMENT
Ny “G” Usia 24 tahun GII P1001 Ab000 Usia Kehamilan 16-18 minggu janin tunggal
hidup intra uterine dengan kehamilan normal.
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin dalam keadaan
sehat. Tekanan darah ibu 110/80 mmHg termasuk normal, berat badan 56 kg,

36
Evaluasi : Ibu mengerti hasil pemeriksaannnya bahwa keadaan ibu dan janin
sehat
2. Menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan trimester II seperti : perdarahan
pervaginam, oedema pada wajah dan kaki, pusing, pandangan kabur, nyeri perut
bagian bawah, demam tinggi, mual muntah berlebihan, bayi dalam kandungan
tidak bergerak, ketuban pecah dini.
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan tentang tanda bahaya
kehamilan trimester II, dan segera ke fasilitas kesehatan jika merasakan tanda
bahaya tersebut.
3. Mengajari ibu untuk makan makanan dengan menu seimbang yait u nasi harus
diimbangi dengan sayur dan ikan, tahu/tempe, dan minum air putih minimal 8
gelas /hari.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti ajaran yang diberikan tentang
mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang.
4. Menasehati ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur, seperti tidur siang 1-2
jam, dan tidur malam 7-8 jam setiap hari.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan tentang
istirahat yang cukup dan teratur.
5. Menjelaskan pada ibu manfaat obat dan cara minumnya seperti ; SF merupakan
obat penambah darahyang berfungsi untuk mencegah anemia saat hamil,
bersalin, dan nifas. SF diminum 1x1 tablet pada malam hari sesudah makan.
Vitamin C membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan juga penyerapan SF,
vit C diminum 1x1 tablet pada malam hari setelah SF. Kalk membantu
mempertahankan kalsium dan membantu pertumbuhan tulang dan gigi janin,
diminum 1x1 tablet pada pagi hari.
Evaluasi : Ibu mengerti untuk minum obat yang sudah diberikan oleh bidan
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang satu bulan lagi atau jika
ada keluhan.
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau datang untuk kunjungan ulang satu bulan lagi
atau saat ada keluhan.

37
BAB 1V
PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang kesesuaian antara teori dan kenyataan
yang terjadi pada kasus yang di ambil dan teori yang mendukung antara fakta dan kenyataan
serta ditambah opini dari penulis sebagai pendamping klien yang melaksanakan asuhan pada
Ny. ”G” GII P1001 Ab000 dengan kehamilan normal.
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung darisaat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan
lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
dimana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (WHO,
2016).
Penatalaksanaan Kegiatan Asuhan Kebidanan yang di lakukan melalui pengumpulan
data dengan cara pengkajian sampai dengan penatalaksanaan. Kehamilan Resiko Rendah
adalah ibu hamil dengan Kondisi Kesehatan yang baik dan tidak memiliki faktor resiko
apapun pada dirinya maupun janin yang di kandungnya,(Winjasastro, 2016 ).
Pada identifikasi diagnosa/masalah disimpulkan bahwa Ny’’G’’ Usia 24 G II P1001
Ab000 Usia Kehamilan 16-18 Minggu dengan kehamilan normal, dimana diagnosa tersebut
didapatkan dari data subjektif. Pada saat melakukan Pengkajian data obyektif dilakukan
pemeriksaan pada ibu dan janin mulai dari pemeriksaan umum,pemeriksaan fisik,dan
pemeriksaan penunjang untuk menunjang diagnosa kebidanan.
Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara 110/70 mmHg sampai
130/90 mmHg) apabila terjadi kenaikan tekanan darah (hipertensi) atau penurunan tekanan
darah (hipotensi), hal tersebut perlu diwaspadai karena dapat berdampak buruk bagi ibu dan
janin apabila tidak ditangani secara dini ,Menurut (Elisabeth,2016). Pada saat periksa
kehamilan tekanan darah Ny. G adalah 110/80 mmHg, tekanan darah dalam batas normal. .
Dalam Kasus Ny’’G’’ didapatkan Pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan Hb pada
kehamilan. Haemoglobin adalah protein pengangkut oksigen yang mengandung mengandung
besi dalam sel merah. Menurut (Supanasti, 2015), haemolobin merupakan senyawa pembawa
oksigen pada sel darah merah. Haemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb / 100
ml darah dapat di gunakan sebagai indeks Kapasitas pembawa oksigen pada darah. Dalam
Kasus Ny’’G’’ diperoleh 12 gr%.

38
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada kasus Ny’’G’’ Usia 24 GII
P1001 Ab000 Usia Kehamilan 16-18 Minggu dengan Kehamilan normal tidak terdapat
kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.

39
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. ”G” Usia 24 Tahun GII P1001 Ab000
Umur Kehamilan 16-18 Minggu Dengan Kehamilan Normal, penulis menyimpulkan:
1. Pada pengkajian data asuhan yang diberikan sudah komprehensif untuk dapat
menegakkan diagnosa.
2. Pada identifikasi masalah/diagnosa asuhan yang diberikan sudah sesuai
komprehensif dan dapat menegakkan diagnosa.
3. Pada identifikasi masalah potensial juga dilakukan sesuai komprehensif dan
langkah ini tidak muncul masalah potensial.
4. Pada Identifikasi kebutuhan segera tidak dilakukan dengan komprehansif
karena dalam kasus ini tidak memerlukan kebutuhan yang segera karena tidak
membahayakan nyawa ibu.
5. Pada intervensi/perencanaan asuhan yang diberikan sudah dilakukan sesuai
komprehansif dan menyeluruh sesuai dengan teori dan praktek.
6. Pada implementasi/pelaksanaan asuhan sudah dilakukan sesuai komprehansif
dan menyeluruh sesuai dengan teori dan praktek.
7. Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan komprehensif dan
evaluasi yang didapat sesuai yang kita harapkan
Data yang diperoleh pada asuhan kebidanan ini yaitu dari hasil wawancara dan
survey langsung.

5.2 Saran
1. Bagi petugas yang memberikan asuhan kebidanan diharapkan tetap mempertahankan
hubungan dengan pasien untuk menjaga komunikasi dalam upaya menjalin kerja sama
antara petugas dan klien untuk keberhasilan asuhan yang diberikan.
2. Bagi klien/ibu harus rutin memeriksakan kehamilannya ke tempat pelayanan
kesehatan agar dapat memantau kehamilan dan janinnya serta segera tahu bila terjadi
sesuatu pada kehamilannya.

40
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Vivian Nanny Lia. 2016. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta. Salemba
Medika.

Sulistyawati, Ari. 2017. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika

Abdullah, Andi Zulkifli. Dkk. 2016. Faktor resiko kematian neonatal dini di rumah sakit
bersalin. Jurnal kesehatan masyarakat nasional. Vol. 6 No.6.

Maternity, Dainty,dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Pamulang-Tanggerang Selatan

Ambarwati R.2016. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta.

Hani Ummi, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta. Salemba
Medika.

Nuhamedika Salmah,dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta. Buku kedokteran


ECG

Setyawan 2017. Praktik dan Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Keluarga. Surakarta.

Kemenkes RI (2016).Profil Kesehata Indonesia.Jakarta : Kemenkes

Dinkes Kota Malang 2018.Profil Kesehatan Kota Malang tahun 2016.Malang : Dinas
Kesehatan Kota Malang

41

Anda mungkin juga menyukai