Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Kata ilmiah

“Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Bahasa Indonesia dengan guru pengampu
BUDI KASIH HATI S.pd.I

Disusun oleh
YURI YAMARA
2185201082

JURUSAN PENDIDIK JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI KAMPUS B UNIVERSITAS


NAHDHATUL ULAMA LAMPUNG 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah menciptakan fatamorgana dan mahligai yang indah
dipandang mata hijau renum nya pepohonan biru putih langit dan awan tinggi rendah nya gelombang
di lautan seolah-olah mengucapkan pujian syukur sang pencipta alam dan insan. Dan tak lupa pula
shalawat berangkaikan salam marilah kita hadiahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW, semoga dengan bershalawat kepadanya kita mendapatkan syafaat nya di akhir kelak Amiin.

Saya selaku penulis memahami dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
untuk itu kami berharap kepada para pembaca dapat memberikan kritik yang membangun demi
kesempurnaan pada makalah ini. Akhirnya kami ucapkan terima kasih semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua pihak.

20, November 2021


DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN

A . Latar belakang
BAB II PEMBAHASAN
A. Kutipan langsung dan tidak langsung
B. Notasi
Footnote
Innote
Endnote
C. Daftar pustaka

Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah karya tulis pasti tidak lepas dari beberapa referensi yang berkaitan dengan tema atau topik karya
ilmiah tersebut. Hal ini untuk menunjukkan kualitas baik atau tidaknya sebuah karya ilmiah. Semakin baik
buku atau referensi yang dikutip maka semakin baik pula kualitas karya ilmiah tersebut.

Pada hakekatnya sebuah karya ilmiah disajikan bagi semua pembaca yang berkepentingan dengan karya
tersebut atau bisa juga bagi pembaca yang ingin menambah wawasan keilmuanya. Seorang pembaca yang
baik akan senantiasa mengkritisi apa yang ia baca, hal ini dilakukan dengan cara melihat referensi yang
dimuat oleh sebuah karya ilmiah yang ia baca. Maka dari itu seorang penulis harus benar dalam menuliskan
notasi ilmiah pada karya tulisnya.

Makalah ini akan mengulas sedikit mengenai pengertian notasi ilmiah, teknik-tekniknya, metode
penulisannya beserta singkatan-singkatan yang dipakai dalam notasi ilmiah.
1. Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud notasi ilmiah?
3. Apa pengertian kutipan?
4. Apa macam-macam kutipan?
5. Apa teknik-teknik notasi ilmiah?

1. Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian notasi ilmiah.
3. Untuk mengetahui pengertian dan macam-macam dari kutipan.
4. Untuk mengetahui teknik pembuatan notasi ilmiah.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Notasi Ilmiah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian notasi adalah sistem lambing (tanda) yang
menggambarkan bilangan nada-nada dan ujaran. Proses pelambangan, nada atau ujaran dengan tanda
(huruf), catatan pendek yang perlu diketahui atau diingat. Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu, secara
ilmu pengetahuan. Jadi, notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem lambing (tanda) yang menggambarkan
bilangan nada atau ujaran dengan tanda huruf.

1. Kutipan

Mengutip pada dasarnya adalah sebagai kegiatan pengambilalihan pernyataan seseorang yang
disampaikan secara lisan meupun tertulis untuk tujuan ilustrasi atau memperkukuh argumaen di tulisan
sendiri.

• Kutipan Langsung

Pengutipan langsung adalah pengambilalihan pernyataan orang lain secara apa adanya, sesuai redaksi yang
terdapat dalam sumbernya.

Pernyataan yang dapat dikutip secara langsung mempunyai kriteria dan bersifat (a) definisi; (b) konsep
yang sangat penting dan mendasar; (c) peraturan dan perundang-undangan; (d) pendapat yang
kontroversial; (e) ungkapan yang tidak berbelit-belit; dan (f) tidak terlalu panjang (Muslich, 2009:89).

Pernyataan orang lain yang dikutip secara langsung caranya berbeda sesuai dengan jumlah kata.
Pernyataan yang kurang dari 40 kata dapat dikutip langsung dengan cara meletakkan di antara dua tanda
petik ganda (“…”) atau kutipan tunggal (‘…’), kutipan disatukan dalam teks utama, menyebut pengarang,
tahun terbit karya, dan halaman sumber. Nama penulis yang dikutip boleh diletakkan dalam teks utama
atau setelah kutipan.
Contoh :

“Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang di inginkan oleh penulis atau
pembicara” (Keraf,1983:3)

• Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah pengungkapan kembali maksud penulisan dengan kata-katanya sendiri. Jadi,
yang di kutip hanyalah pokok-pokok pikiran, atau hanya ringkasan, atau kesimpulan dari sebuah tulisan.

Pernyataan yang dapat dikutip secara tidak langsung mempunyai kriteria dan bersifat (a) bukan konsep
dan pengertian yang penting; (b) berupa klasifikasi; (c) berupa ilustrasi dan contoh; (d) ungkapan yang
berbelit-belit dan membingungkan pemahaman pembaca; dan (e) ungkapan yang sangat panjang sehingga
perlu diambil ide pokonya saja.

Pengutipan pernyataan secara tidak langsung tidak memerlukan tanda petik ganda (“…”) atau tunggal (‘…’)
kecuali nama pengarang, tahun terbit, dan halaman karya yang dikutip. Nama pengarang secara
konvensional diletakkan di dalam teks utama atau setelah pernyataan yang dikutip.

Contoh :

Nilai merupakan sesuatu pandangan, berisi sesuatu yang baik, diinginkan, dicita-citakan, dan dianggap
penting oleh masyarakat sehingga mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai tersebut
(Nurseno,2004:3)

1. Teknik-Teknik Notasi Ilmiah


2. Foot Note (Catatan Kaki)

Foot note adalah catatan pada kaki halaman untuk menyatakan sumber kutipan, pendapat buah pikiran,
fakta-fakta, atau ikhtisar. Catatan kaki biasanya berisi nama pengarang, judul, penerbit, tahun terbit, dan
nomor halaman. Footnote pada tiap bab diberi nomor urut, mulai dari angka 1 sampai dengan selesai dan
dimulai dengan nomor satu lagi pada bab-bab berikutnya.

Footnote yang merupakan rujukan ditulis berdasarkan cara berikut ini :

1. Nama pengarang tanpa dibalik urutannya, diikuti koma.


2. Jika nama dalam tertulis lengkap disertai gelar akademis, catatan kaki mencantumkan gelar
tersebut.
3. Judul karangan dicetak miring tidak diikuti koma
4. Nama penerbit dan angka tahun diapit tanpa kurung dikuti koma.
5. Nomor halaman dapat disingkat hlm atau h. Angka nomor halaman diakhiri titik (.).

Singkatan dalam foot note :

• (singkatan dari ibidum, artinya sama dengan di atas) untuk catatan kaki yang sumbernya sama
dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, cetak
miring, diikuti titik, diikuti koma, kemudian diikuti nomor halaman.

Contoh :
63. Badudu, Cakrawala Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1994) h. 63.

Ibid., h. 72.

• cit. (singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk
catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber
lain. Urutannya : nama pengarang, op. cit., nomor halaman.

Contoh :

57. Badudu, Cakrawala Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1994) h. 57.

Mochtar Lubis, Teknik Magang, (Jakarta: Balai Pustaka, , 1987) h. 31.

68. Badudu, Op. Cit, h. 68.

• cit. (singakatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan
kaki dari sumber yang pernah dikutip pada halaman yang sama, tetapi telah disisipi catatan kaki
lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, loc. cit. (tanpa nomor halaman)

Contoh :

Henry Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Aspek Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Gramedia, 1988) h. 91.

Umar, Para, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1988) h. 56.

Henry Tarigan, loc cit.

2. In Note

In note merupakan notasi ilmiah dengan cara meletakkan sumber yang dirujuk menyatu dengan teks yang
dirujuk. Pada teknik ini, sumber kutipan ditulis atau diletakkan sebelum bunyi kutipan atau diletakkan
dalam narasi atau kalimat sehingga menjadi bagian dari narasi atau kalimat. Pada innote ketentuannya
adalah sebagai berikut :

1. Membuat pengantar kalimat sesuai dengan keperluan


2. Menulis nama akhir pengarang
3. Mencantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman di dalam kurung
4. Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung.

Contoh :

Perkembangan bahasa merupakan hal yang sangat urgen dalam tahap perkembangan jiwa anak, menurut
Yule (1996: 178 – 180), perkembangan bahasa dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu (1) tahap
pralinguistik (pre-language Stages); (2) tahap satu kata, satu frasa (the one-word or holophrastic, stage);
(3) tahap dua kata, satu frasa (the two – word stage); dan (4) tahap menyerupai telegram (telegraphic
speech).
3. End Note

End note adalah notasi ilmiah dengan cara memberikan keterangan sumber pernyataan yang dirujuk dan
keterangan lainnya yang ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah sebelum daftar pustaka. Dalam end
note penulis dapat memberikan keterangan-keterangan tambahan. Teknik penulisan end note sama
dengan teknik penulisan foot note, yang membedakan hanya letaknya. End note diletakkan di akhir suatu
karangan ilmiah.

Pada teknik penulisan end note, nama pengarang diletakkan setelah bunyi kutipan atau dicantumkan di
bagian akhir narasi, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Membuat pengantar kalimat sesuai dengan kutipan


2. Menampilkan kutipan, baik dengan kutipan langsung maupun tidak langsung
3. Menulis nama akhir pengarang tanpa koma, tahun terbit titik dua, dan nomor halaman di dalam
kurung dan akhirnya diberi titik.

Contoh :

Ada aspek penguasaan pragmatik, anak dianggap sudah dapat berbahasa pada waktu ia mampu
mengeluarkan kata-kata pertamanya, yaitu sekitar usia satu tahun. Akan tetapi sesungguhnya sejak masa-
masa awal setelah kelahirannya anak mampu berkomunikasi dengan ibunya.

Demikian juga orang-orang dewasa di lingkungannya pun memperlakukan anak seolah-olah sudah dapat
berbicara (Spencer dan Kass, 1970 : 130).

4. Daftar Pustaka

Istilah daftar pustaka sering dianggap sama dengan bibliografi (biblioghraphy), referensi (referency),
atau kepustakaan.

Yang dimaksud dengan bibliografi atau daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi kumpulan-
kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi karangan ilmiah yang tengah digarap, yang terdiri atas
judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya.

Daftar pustaka merupakan syarat mutlak yang harus ada dalam suatu karya ilmiah, baik dalam makalah,
paper, skripsi, tesis, maupun disertasi. Letak daftar pustaka dalam suatu karya ilmiah adalah setelah bab
kesimpulan. Daftar pustaka ditulis secara alfabetis sesuai nama-nama pengarang atau lembaga yang
menerbitkannya. Adapun urutan penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :

1. Nama penulis titiktahun terbit titik judul buku yang diberi garis bawah putus-putus atau dicetak
miring titik kemudian kota tempat terbit buku titik dua (:) nama penerbit

Misalnya:

Arsyad, Azhar. 2001. Dasar-dasar Penguasaan Bahasa Arab. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Sahertian, Piet A. dan Ida Aleida Sahertian. Supervisi Pendidikan dalam Rangka Program Inservice
Education. Jakarta: Rineka Cipta.

2. Jika buku yang disebut di dalam daftar pustaka merupakan edisi terjemahan, setelah judul buku
disebutkan “edisi terjemahan oleh …” di dalam kurung. Dalam edisi terjemahan tahun terbit
yang dipakai adalah tahun terbit terjemahan.
Misalnya:

Titus, Harold H, Merilyn Smith S., dan Richard T. Nolan. 1984. Persoalan-persoalan Filsafat, (edisi
terjemahan oleh Rasjidi H.M.), Jakarta: Bulan Bintang.

3. Jika buku dalam daftar pustaka itu berupa sebuah artikel dalam sebuah kumpulan yang
disunting seorang editor (antologi), judul artikel itu diapit tanda petik ganda (tanpa garis
bawah).

Misalnya:

Susilastuti, Dewi H. (1993). “Berbagai Persoalan Kesehatan Reproduksi Perempuan”. Dalam Fauzie Ridjal,
Lusi Margiyani, dan Agus Fahri Husein (Editor). Dinamika Gerakan Perempuan di Indonesia. Yogyakarta:
Tiara Wacana Yogya.

4. Jika buku dalam daftar pustaka itu berupa karya-karya yang belum dipublikasikan,
seperti skripsi, tesis, dan disertasi, judul itu tidak perlu diberi garis bawah putus-putus atau
dicetak miring, tetapi diletakkan di antara dua tanda petik ganda.

Misalnya:

Wastono, Afdol Tharik. 1997. “Kongruensi dan Reksi dalam Bahasa Arab”. Jakarta: Tesis Magister
Humaniora Univeritas Indonesia.

5. Jika sumber acuan dalam daftar pustaka berupa artikel yang diambil dari majalahatau jurnal,
judul artikel tidak perlu diberi garis bawah atau dicetak miring, tetapi diapit tanda petik ganda,
sedangkan yang digarisbawahi atau dicetak miring adalah nama majalah atau jurnal dengan
didahului kata “Dalam”.

Misalnya:

Sarbini. 2003. “Islam dan Problem Sosial: Perspektif Kekerasan Politik dan Agama”. Dalam Jurnal Ilmiah
Mamba’ul ‘Ulum. Edisi III. Surakarta.

6. Jika sumber acuan itu berupa artikel yang diambil dari koranatau surat kabar, judul artikel diapit
tanda petik ganda sebagaimana artikel yang dikuti dari majalah, sedangkan nama surat kabar
diberi garis bawah dan didahului kata “Dalam”.

Misalnya:

Indrayana, Denny. 2006. “Hakim Agung “Wanted””. Dalam Kompas. 3 Mei 2006. Jakarta.

Suksmantri, Eko. 2000. “Militerisasi Sipil, Ironi di Era Reformasi”. Dalam Suara Merdeka. 12 Mei 2000.
Semarang.

7. Jika sumber acuan berupa hasil wawancara atau interview, penulisannya sebagai berikut :

Sutarno. 2003. “Peran Teknologi dalam Mengaktualkan Paradigma Baru Pembelajaran dan Manusia
Pembelajar”.Wawancara dengan Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret, 3 Februari 2003.
8. Jika terdapat beberapa buku yang ditulis oleh seorang yang sama, nama penulis ditulis yang
pertama, sedangkan di bawahnya cukup ditulis :_________________

Misalnya:

Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

___________________. 1993. Kamus Linguistik. Edisi III. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

9. Jika tidak terdapat nama penulis dalam buku tersebut, yang ditulis adalah nama lembaga yang
menerbitkan buku itu.

Misalnya:

Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama RI. 1994. Kurikulum Madrasah Aliyah: GBPP Bidang Studi Bahasa
Arab. Jakarta.

10. Jika judul berbahasa Arab, judul harus ditransliterasikan ke dalam huruf Latin dengan mengikuti
pedoman transliterasi Arab-Latin yang merupakan SKB (Surat Keputusan Bersama) Menteri
Agama Republik Indonesia No.158 tahun 1987 dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No.0543b/U/1987 (terlampir).

Misalnya:

Gulāyīni, Syaikh Mustafā. 2000. Jāmi’u ad-Durūsi al-Arabiyyah: Juz al-Awwal wa as-Sāni wa as-Sālis. Edisi
Revisi. Bairut: al-Maktabatul Asriyyah.

Muhandis, Kāmil. Tanpa Tahun. Mu’jāmu al-Mustalahati al-Arabiyyah Fī al-Lugati wa al-Adāb. Bairut: Dar
al-Ma’ārif.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem lambing (tanda) yang menggambarkan bilangan nada atau ujaran
dengan tanda huruf.

Mengutip adalah sebagai kegiatan pengambilalihan pernyataan seseorang yang disampaikan secara lisan
meupun tertulis untuk tujuan ilustrasi atau memperkukuh argumaen di tulisan sendiri. Mengutip ada dua
cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Kutipan secara langsung adalah pengambilalihan
pernyataan orang lain secara apa adanya, sesuai redaksi yang terdapat dalam sumbernya. Sedangkan
Kutipan tidak langsung adalah pengungkapan kembali maksud penulisan dengan kata-katanya sendiri
(yang di kutip hanyalah pokok-pokok pikiran, atau hanya ringkasan, atau kesimpulan dari sebuah tulisan).
Terdapat beberapa teknik-teknik notasi ilmiah, diantaranya foot note, in note, end not, dan daftar
pustaka. Foot note merupakan catatan pada kaki halaman untuk menyatakan sumber kutipan, pendapat
buah pikiran, fakta-fakta, atau ikhtisar. Sedangkan In note merupakan notasi ilmiah dengan cara
meletakkan sumber yang dirujuk menyatu dengan teks yang dirujuk. End note adalah notasi ilmiah dengan
cara memberikan keterangan sumber pernyataan yang dirujuk dan keterangan lainnya yang ditempatkan
di akhir sebuah karangan ilmiah sebelum daftar pustaka. Dan daftar pustaka adalah sebuah daftar yang
berisi kumpulan-kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi karangan ilmiah yang tengah digarap,
yang terdiri atas judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Badudu, J.S. 2003. Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku
Kompas.

Karyanto, Umum Budi. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Pekalongan: STAIN Pekalongan
Press.

Keraf, Gorys. 1994. “Komposisi Sebuah Pengantar Kemarihan Bahasa”. Ende : Nusa Indah.

Widjono. 2005. Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Widiasarana.

file:///H:/Notasi%20Ilmiah/Makalah%20notasi%20ilmiah……html

http://khanifs.blogspot.co.id/2012/05/kutipan-dan-notasi-ilmiah.html

Anda mungkin juga menyukai