Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH REFORMASI BIROKRASI DALAM

PERSPEKTIF TATA CARA DYNAMIC


GOVERNANCE

NAMA : FARDHAN EDDY KURNIAWAN


NIM : 2019031014046
MATA KULIAH : PERUBAHAN DAN INOVASI ORGANISASI
SEMESTER :5

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU PEMERINTAHAH

UNIVERSITAS CENDERAWASIH
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Permasalahan........................................................3


2. Rumusan masalah...........................................................................5
3. Tujuan............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

1. Konsep Dynamic governance................5


2. Apa saja jenis-jenis birokrasi...................................................6
3. Apakah yang dimaksud dengan Reformasi birokrasi................7

BAB III PENUTUP

A. Simpulan......................................................................................8
Saran............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Permasalahan

Pemerintah daerah saat ini dituntut untuk melakukan pembaharuan


diberbagai sektor sebagai suatu langkah untuk mengatasi tuntutan masyarakat
yang semakin kompleks. Inovasi menjadi suatu keharusan yang mesti dilakukan
agar keberadaan pemerintah menjadi bermakna di mata rakyatnya (van Vierlo,
1996). Inovasi tidak hanya penting untuk meningkatkan pelayanan tetapi juga
untuk meningkatkan kapabilitas pemerintah (Nutt and Backoff, 1993 Miller and
Friesen, 1983 Osborne and Gaebler, 1992) .Keberadaan pemerintah daerah di
mana pun juga adalah dimaksudkan uintuk menghasilkan output. Output
penyelenggaraan pemerintahan oleh daerah adalah berupa percepatan
kesejahteraan masyarakat yang dicapai melalui pemberdayaan masyarakat, peran
serta masyarakat, dan peningkatan daya saing daerah. Dynamic governance di
Negara maju dan demokratis sudah merupakan bagian yang intregral dari sistem
pemerintahan Negara yang bersangkutan. Sedangkan, di Negara yang berkembang
dynamic governance tidak muncul secara spontan, tetapi merupakan hasil dari
upaya kepemimpinan yang memiliki kapabilitas untuk membangun suatu bangsa
yang maju agar mampu bertahan hidup dan lingkungan yang berubah dengan
cepat. Ada 3 (tiga) contoh daerah yang telah menggunakan pendekatan dynamic
governance menurut : (Boon Siong Neo, Geraldine Chen 2007) yaitu: 1. Jusuf S.K
mengubah Kota Tarakan menjadi pusat jasa perdangangan serta membatasi
eksploitas sumberdaya alam di Kota Tarakan. Walikota Jusuf S.K merujuk
pembangunan yang dilakukan oleh Singapura sebagai role model pembangunan
Kota Tarakan. 2. Kabupaten Jemberna dibawah kepemimpinan I Gede Winasa
yang mendapat label kabupaten termiskin di pulau Bali mampu memberikan
fasilitas pendidikan dan kesehatan gratis kepada masyarakat melalui program
efisiensi dan inovasi. 3. Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Walikota
Surabaya Tri Rismaharani menjadi kota indah dengan taman-taman yang berkelas
dunia dan pelayaan publik yang baik. Melihat keberhasilan ke-3 (tiga) daerah
diatas merupakan contoh keberhasilan pemerintah daerah dalam mencapai visi
dan misi daerahnya sekaligus membuktikan bahwa dynamic governance tidak
terjadi secara kebutulan, namun merupakan hasil dari kesungguhan hasil niat dan
ambisi kepala daerah dalam interaksi sosial ekonomi untuk meraih tujuan yang
dikehendaki. Jika ketiga daerah diatas mampu menerapkan pendekatan dynamic
governance mengapa tidak Kota Makassar juga memberlakukan pendekatan
tersebut. Sehingga mampu membawa kota Makassar menjadi salah satu contoh
kota yang pembangunan daerahnya sudah maju dan berkembang

2. Rumusan Masalah
a. Konsep Dynamic Governance ?
b. Apa saja jenis-jenis Birokrasi ?
c. Apakah yang dimaksud dengan Refromasi Birokrasi ?

3. Tujuan
a. Menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional dengan
karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN,
mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang
teguh nilai-nilai dasar dan kode etika aparatur negara.
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DYNAMIC GOVERNANCE


1. Konsep dynamic governance adalah bagaimana bekerjanya berbagai
kebijakan, institusi dan struktur yang telah dipilih sehingga dapat
beradaptasi dengan ketidak menentuan dan perubahan lingkungan
yang cepat sehingga kebijakan, institusi dan struktur tersebut tetap
relevan dan efektif dalam pencapaian keinginan jangka panjang
masyarakat. Sedang konsep operasional dari Dynamic
Governance adalah ”kemampuan pemerintah menyesuaikan
kebijakan dengan perubahan lingkungan global yang cepat dan
tidak menentu sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai

Prinsip Dynamic Governance yaitu prinsip 3T:

 thinking ahead (berpikir ke depan) Berfikir ke depan ini akan mendorong


institusi pemerintah untuk menilai dan meninjau kembali kebijakan dan
strategi sedang berjalan, memperbaharui target dan tujuan, dan menyusun
konsep baru  kebijakan yang dipersiapkan menyongsong masa depan,
 thinking again (mengkaji ulang) Kaji ulang dilakukan terhadap hal-hal
yang sudah terjadi mencakup pemanfaatan data, informasi-informasi baru,
ukuran/standar yg telah ditentukan, warisan masalah dari suatu kebijakan
atau program, dan umpan balik yang diterima, dan
 thinking across (belajar dari pengalaman Negara /organisasi lain) dengan
belajar dari pengalaman dan pemikiran orang lain dalam mengelola sebuah
negara atau pemerintahan akan didapat ide-ide dan pemikiran segar dalam
melakukan inovasi bagi perbaikan kebijakan, strategi, dan program bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
B. APA SAJA JENIS-JENIS BIROKRASI

Birokrasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ;

1. Birokrasi pemerintahan umum Adalah rangkaian organisasi


pemerintahan yang menjalankan tugas pemerintahan yang sifatnya
umum. Tugas ini bentuknya lebih mengarah ke regulative-function
atau sifatnya mengatur. Contohnya bidang ketertiban dan
keamanan.

2. Birokrasi pembangunan Adalah rangkaian organisasi


pemerintahan yang tugasnya lebih spesifik atau khusus. Tujuan
tugas ini ialah untuk mencapai tujuan pembangunan masyarakat.
Contohnya bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, industri.

3. Birokrasi pelayanan Adalah rangkaian organisasi pemerintahan


yang berhubungan dengan masyarakat. Fungsi utamanya ialah
untuk memberi pelayanan kepada masyarakat. Contohnya bidang
pelayanan publik (pembuatan KTP), pengurusan paspor, dan lain
sebagainya.

C. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN REFORMASI


BIROKRASI

Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada
pada suatu masa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
reformasi adalah suatu perubahan yang terjadi secara drastis dimana tujuannya
adalah untuk perbaikan di bidang sosial, politik, agama, dan ekonomi, dalam
suatu masyarakat atau negara. Reformasi tidak terjadi begitu saja, ada beberapa
syarat terjadinya suatu reformasi. Berikut ini adalah beberapa syarat terjadinya
reformasi:

1. Adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam


penyelenggaraan negara atau dalam masyarakat.
2. Adanya harapan dan cita-cita positif yang ingin dicapai oleh masyarakat di
masa depan.
3. Adanya moral dan etika dalam mencapai cita-cita yang ingin dicapai.

Secara bahasa, istilah birokrasi berasal dari bahasa prancis ‘bureau’ yang


berarti kantor atau meja tulis dan dari bahasa yunani ‘createin’ yang
berarti mengatur. Birokrasi memiliki dua elemen utama yang dapat
membentuk pengertian, yaitu peraturan atau norma formal dan hierarki.
Jadi, dapat dikatakan pengertian birokrasi adalah kekuasaan yang bersifat
formal yang didasarkan pada peraturan atau undang-undang dan prinsip-
prinsip ideal bekerjanya suatu organisasi. Birokrasi merupakan instrumen
penting dalam masyarakat yang kehadirannya tidak mungkin terelakkan.
Dalam dunia pemerintahan konsep birokrasi dimaknai sebagai proses dan
sistem yang diciptakan secara rasional untuk menjamin mekanisme dan
sistem kerja yang teratur, Reformasi birokrasi adalah perubahan pola
pikir (mindset) dan budaya kerja (culture set)  aparatur negara dan
merupakan suatu upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan
mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama
menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan
(business process) dan sumber daya manusia aparatur. Reformasi
Birokrasi adalah penyelenggaraan pelayanan publik yang merupakan suatu
mengurusi segala hal yang diperlukan oleh masyarakat baik itu
pemenuhan hak-hak sipil dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik tentunya banyak kendala yang
dihadapi pemerintah, baik itu menyangkut aspek sumber daya manusia,
kebijakan tentang pelayanan serta ketersediaan fasilitas yang masih kurang
untuk menunjang terselenggaranya proses pelayanan publik kepada
masyarakat. Untuk itulah dilakukan berbagai strategi maupun upaya untuk
mengatasi permasalahan itu sekaligus mampu menciptakan
kepemerintahan yang baik dan bersih.pasti dan mudah dikendalikan.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan beberapa pendapat di atas saya menyimpulkan
bahwa reformasi birokrasi merupakan upaya pemerintah untuk menjadi
pemerintah yang bersih, bebas KKN. Selain itu, reformasi
birokrasi diharapkn bisa meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada
masyarakat dan kapsitas serta akuntabilitas kinerja birokrasi.

B. SARAN
Birokrasi yang baik justru adalah birokrasi yang tidak birokratis. Untuk
mencapai world class bureaucracy sesuai dengan tujuan grand design
reformasi birokrasi, ternyata masih banyak kendala yang harus dihadapi.
menunjukkan komitmennya atas tata kelola pemerintahan yang baik dan
bersih. Ada dua upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kinerja
birorkasi di Indonesia, yakni reformasi struktural dan reformasi pola pikir.
DAFTAR PUSTAKA

Joseph Nye.2004). “Government, Governance, and Accountability”


Ethos.Civil Service College.

Kaufmann Daniel, AartKraay, dan Massimo Mastruzzi (2004). Governance


Matters III; Governance Indicators for 1996, 1998, 2000 and 2002,” World Bank
Economic Review. Vol 18.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb, Shalom dengan mengucap syukur kehadiran


Allah SWT saya masih di berikan kesehatan secara rohani maupun
jasmanin dengan kesehatan itu saya dapat membuat tugas makalah dari
perkuliahan yang saya ikuti pada semester 5 ini.
Tugas pada makalah ini mempunyai judul yaitu Reformasi
Birokrasi dalam tata cara dynamic governance. Yang dimana di terapkan
pada wilayah kabupaten, provinsi maupun negara.
Allhamdulilah tugas makalah ini dapat saya selesaikan pada waktu yang
telah di berikan kepada saya.
Dengan kerendahan hati saya tugas makalah ini belum sepenuhnya
sempurna. Oleh karena itu saya mau ada arahan kritik yang sifatnya
membangun karena penulisan makalah yakni bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Atas perhatian nya Terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai