AYAM PEDAGING
Nama : Arkana Rizkananda
NIM : 062011133071
Kelas : C
Merupakan sebutan bagi ayam yang telah mengalami banyak penyilangan dengan dengan
bermacam macam bangsa sehingga tercipta jenis ayam baru yang nilai ekonominya dan
produksinya lebih tinggi namun bersifat menurun. Pemberian nama ini biasanya diberi oleh
breeding farm yang menciptakannya. Contoh nama strain ini misal AA 707, Hybro, Shaver, Isa
Vedette, Hubbard, Hyline, Lohman 202, Ross, Avian, Cobb,Jumbo, dll.
Segitiga Produksi
Ayam broiler memiliki dua fase dalam perkembangannya yaitu fase starter dimulai saat
baru menetas atau DOC sampai 3 minggu kehidupan, selanjutnya fase kedua adalah fase finisher
dari umur ayam 3 minggu sampai ayam siap panen. Pakan starter berbentuk crumble sedangkan
finisher berbentuk pellet.
Apakah final stock dapat dikembangbiakan lagi? Tidak, karena telur yang di hasilkan tidak
dapat menetas.
Pada fase starter menurut SNI tahun 2006 ayam broiler setidaknya membutuhkan minimal
19% protein kasar, 6% serat kasar dan beberapa jenis asam amino seperti lisin minimal 1,1% ;
metionin minimal 0,4% ; dan campuran metionin dan sistin minimal 0,6%. Sementara fase starter
membutuhkan energi untuk metabolisme minimal 2900 kkal/kg.
Pada fase finisher ayam broiler membutuhkan minimal 18% protein kasar, minimal 6%
serat kasar, dan beberapa asam amino seperti minimal 0,9% lisin ; minimal 0,3% metionin, dan
minimal 0,5% campuran metionin dan sistin. Sementara fase finisher membutuhkan energi unyuk
metabolism tubuhnya miniman 2900 kkal/kg.
A. Lokasi Kandang
Lokasi farm sebaiknya strategis dalam artian dekat dengan jalan besar yang dapat dilalui
kendaraan besar. Lokasi juga sudah harus tersedia jaringan listrik juga air bersih yang bisa terjamin
sepanjang tahun dan berjarak minimal satu kilometer dari kendang petelur. Lokasi juga harus
sesuai dengan RUTR (Rencana Umum Tata Ruang) pemda biasanya di zona kuning agar memiliki
keamanan yang terjamin, selain itu lokasi juga wajib memiliiki ventilasi atau sirkulasi udara yang
cukup baik untuk sepanjang tahun dan tidak dalam lingkungan pemukiman penduduk.
B. Konstruksi Kandang
Konstruksi kandang memiliki 2 tipe yaitu open house dan close house. Untuk
kendang open house sebaiknya menghadap ke barat-timur. Kandang juga sebaiknya
memiliki pondasi yang kuat dengan rangka bambu, kayu, atau besi dan atap dengan
bahan rumbia, genteng, atau asbes galvalume. Sebaiknya jarak atap dengan lantai lebih
tinggi untuk menghidari ayam kepanasan.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam kegiatan ini adalah pengeluaran peralatan
kendang, kemudian setelah kendang di kosongkan, kendang akan disemprot dengan insektisida
untuk menghindari sarang laba laba. Setelah itu bersihkan kendang dari kotoran ayam yang
menempel dan buat larutan chlorine dalam drum air minum. Cuci kandang dan pastikan sampai
benar benar bersih setelah itu amati kondisi kendang dan perbaiki bila ada yang rusak. Selanjutnya
semprot kendang dengan disinfektan, sebelum penyemprotan wajib dipastikan bahwa kandang
sudah benar benar bersih dari kotoran karena penyemprotan akan sia sia bila masih ada kotoran di
permukaan kandang. Terakhir pasang alas kandang dan peralatan kendang kemudian semprot
dengan formalin dan masukan ayam.
Tahapan sanitasi
Fumigasi
Fumigasi biasanya menggunakan zat KMnO4 dan formalin, dosis yang digunakan
dihitung per 2,83m3 yaitu 20 gram KMno4 dan 40cc Formalin. Zat dan dosis tersebut digunakan
untuk bila terjadi outbreak pada periode sebelumnya.
( PK ) (37 %)
1x 20 40
2x 40 80
3x 60 120
4x 80 160
5x 100 200
Sebelum DOC datang, sebaiknya kendang dipasangi tirai dan lantai ditaburi sekam dengan
ketebalan lima sampai sebuluh centimeter juga di disinfektan terlebih dahulu. Setelah itu buatlah
brooding guard berbentuk lingkaran dengan ukuran diameter 3,5m untuk 500 ekor DOC.
Selanjutnya letakan pemanas, tempat makan, tempat minum dalam brooding dan lakukan
disinfektan sekali lagi.
Sebelum DOC masuk kendang nyalakan terlebih dahulu pemanas 2 jam sebelumnya.
Kemudian timbang terlebih dahulu tiap DOC dan kelompokan berdasar berat badannya lalu
letakan box berisi DOC di pinggir brooder. Buka box DOC, hitung jumlah DOC dalam box lalu
beri makan dan minum langsung DOC.
Perkembangan Sel
Sel mula mula mengalami hyperplasia dimana sel bertambah jumlahnya, kemudian setelah
itu mengalami hipertropi dimana sel sel akan bertambah besar.
Pada dua minggu pertama ada beberapa hal yang berkembang pada sel seperti
perkembangan saluran cernanya, saluran pernapasan dan system kekebalan tubuhnya.
Manajemen Pencahayaan
Manajemen Litter
- Biosecurity
- Recording
Suhu Pemeliharaan
Suhu yang dipasang pada kandang tergantung umum dari ayam dan tergantung kondisi ayamnya.
1 32
2 32
3 32
4 31
5 31
6 31
7 30
Selain temperature, perlu diperhatikan sikap anak ayam dalam kendang. Misal jika terlalu
dingin anak ayam akan berkumpul dibawah pemanas, sebaliknyabila terlalu panas anak ayam
biasanya akan kepinggir kendang menjauhi pemanasa. Jika anak ayam ke salah satu sisi kendang
saja kemungkinan ada angin yang masuk sehingga anak ayam menghidar. Kondisi paling baik
adalah anak ayam menyebar dan tidak ada yang langsung dibawah pemanas.
Kepadatan
Setiap tiga hari sekali brooder harus diperbesar atau diperlebar sebesar satu sampai dua
meter. Tempat minum dan makan juga harus ditambah sesuai kebutuhan ayam.
1 60
2 50
3 50
4 50
5 40
6 40
7 15
>14 10
Selain tergantung umur, kepadatan juga bergantung pada berat ayam dalam kendang. Pada
kandang terbuka yang memiliki ventilasi alami kepatannya hanya sampai 15kg/m^2, namun pada
kendang tertutup yang ventilasi nya dapat diatur kepadannya bisa sampai 25-30 kg/m^2.
1. Tempat Makan
Tempat makan harus sudah tersedia sebelum doc dating karena doc harus langsung
diberi makan Ketika dating. Pada hari pertama dan kedua biasanya dibutuhkan 10 feeder
tray, namun ketiga masuk hari ketiga dan keempat sudah harus ditambah delapan piring
tempat makan. Selanjutnya secara bertahap feeder tray diganti dengan piring tempat makan
mulai hari keenam. Sebaiknya jangan menaruh tempat pakan dibawah pemanas karena
dapat merusak gizi dan nutrisi pakan. Tempat makan juga harus selalu bersih dari sekam
dan kotoran ayam.
2. Pemberian Pakan
Pakan harus tersedia setiap saat untuk mempercepat pertumbuhan ayam, namun
pada awal pemeliharaan sebaiknya pakan diberi sedikit demi sedikit tapi sesering mungkin
sekitar dua sampai tiga jam sekali.
Umur (Hari) Frekuensi (kali /hari)
1–2 8
3–4 7
5–6 6
7–8 6
9 – 10 6
11 – 12 5
13 – 14 5
15 – 20 4
21 – panen 2
DOC sebaiknya langsung diberi larutan vitamin atau elektrolit ketika pertama kali datang,
setelahnya rentang satu sampai tiga hari DOC sebaiknya diberi antibiotic pada pagi hari dan
vitamin pada sore hari.
Dibawah ini merupakan tabel pemberian air minum per 500 ekor ayam.
Umur T. Minum
T. Minum Otomatis
(hari) Gallon
1 6 10
3 6 10
6 8 12
9 10 16
12 10 16
> 14 10 16
Pada temperature normal konsumsi air minum ayam dapat 1,6-1,8 kali dari konsumsi pakan.
Umur Liter
7 58-65
14 102-115
21 149-167
28 192-216
35 232-261
42 274-308
45 309-347
56 342-385
Sanitasi Air Minum
Air minum diharuskan selalu bersih dan segar, dapat pula dilakukan tes secara teratur untuk
mengetahui kandungan zat kimia dan komposisi bakteriologis. Selain melakukan tes secara teratur,
dapat pula dilakukan pemberian tiga sampai lima ppm chlorin untuk menjaga kondisi normal air
dan mengurangi resiko bakteri E.coli.
Level Maksimum Mineral dan Bakteri pada Air Minum yang dapat ditolerir
Total Bahan Padat Terlarut 300 – 500 ppm
Klorida 200 mg/l
PH 6–8
Nitrat 45 ppm
Sulfat 200 ppm
Besi 1 mg/l
Kalsium 75 mg/l
Tembaga 0,05 mg/l
Magnesium 30 mg/l
Mangaan 0,05 mg/l
Seng 5 mg/l
Fluorida 0,06 mg/l
Merkuri 0,002 mg/l
Timah 0,05 mg/l
Faecal Coliform 0
Ketinggian tempat minum harus diatur sedemikian mungkin agar ayam dapat minum dan
terhindar dari kotoran dan sekam. Sebaiknya tempat minum disejajarkan dengan punggung ayam
sejak hari ke 18 sampai siap di panen. Ketinggian nipple juga harus diatur sedemikian rupa agar
ketika ayam minum membentuk sudut 45 derajat.
Manajemen Litter
Litter diharapakan sudah disebar sebelum DOC datang. Ketebalan litter minimal 5 cm dan
menggunkan jenis litter seperti sekam, jerami, dan serutan kayu. Jumlah litter yang digunakan
tergantung jenis litter apa yang digunakan. Sekam yang basah dan menggumpal harus diganti
dengan yang baru agar litter selalu kering. Diabawah ini merupakan tabel umur dan kondisi sekam.
Umur (hari) Kondisi Sekam
1–2 Full
3–4 Full
5–6 Full
7–8 Full
9 – 10 Full
11 – 12 Full
13 – 14 Full
15 – 20 Hari ke-19 mulai
21 - panen dibuang
Dibuang semua
Seleksi Ayam
Seleksi dapat mulai dilakukan saat DOC dating dan saat di vaksinasi. Beberapa hal yang
dapat diseleksi antara lain dehidrasi, pantat atau pusar basah, dan keadaan cacat misal kerdil. Ayam
yang tidak lolos seleksi dapat ditembatkan dalam brooder khusus yang diberi pemanas, vitamin,
dan pakan yang selalu terisi.
Banyak hal tidak baik yang dapat timbul akibat dari brooding kurang bagus, seperti
mortalitas dan afkir yang tinggi, pertumbuhan yang terganggu, dan mudah terserang penyakit.
Program Vaksinasi
Recording dan Pencatatan
• Mortalitas
• Penggunaan pakan
• Gejala penyakit
• Security / keamanan
• Pertumbuhan