Proposal Desain UX CARI - IN Tim Samsan Tech V.local
Proposal Desain UX CARI - IN Tim Samsan Tech V.local
Cari.in
( Pencarian dan Daftar Online Praktek Dokter )
ii
BAB 1
Pendahuluan
1.1. Judul Produk
Cari.in ( Platform Pencarian dan Daftar Online Praktek Dokter )
Dalam beberapa bulan terakhir ini, muncul istilah baru yang menjadi pembahasan
yaitu New Normal atau Kebiasaan Baru. Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmita, new normal adalah perubahan
perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, tapi ditambah dengan penerapan
protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.
3
Berdasarkan data observasi dilapangan fenomena yang terjadi di masyarakat
adalah kekhawatiran ketika ingin melakukan pengobatan di tempat pelayanan kesehatan
disaat pandemi atau kebiasaan baru ini. Adapun hal lain masyarakat ketika ingin
berkunjung ataupun berobat ke tempat pelayanan kesehatan sering mengalami
ketidakpastian terhadap jam operasional tempat pelayanan kesehatan serta lingkungan
tersebut apakah aman dalam keadaan pandemi saat ini. Data observasi yang di dapat
menerangkan permasalahan yang dialami masyarakat adalah tidak adanya waktu untuk
melakukan cek kesehatan atau berobat ke tempat pelayanan kesehatan tersebut. Adapun
permasalahan lain dalam tempat pelayanan kesehatan adalah kurangnya kesadaran serta
perilaku masyarakat yang berkunjung tidak selalu mematuhi protokol kesehatan selama
kebiasaan baru ini.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan informasi menjadi semakin
kompleks dan beragam. Tingginya minat masyarakat akan informasi membuat
masyarakat memerlukan akses secara cepat dan mudah untuk memperolehnya. Dengan
semakin berkembangnya teknologi informasi, banyak instansi dan masyarakat yang telah
memanfaatkan teknologi untuk memperoleh informasi (Pujayanti, Susilo and
Puspitaningrum, 2014).
Sistem informasi pelayanan kesehatan merupakan salah satu bagian penting yang
tidak dapat dipisahkan dari sistem kesehatan di suatu negara. Dengan tersedianya sistem
informasi tersebut, maka masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan secara cepat
dari berbagai institusi kesehatan yang ada, serta dapat meningkatkan peran serta melalui
pemberian informasi tentang keluhan kesehatan yang ada/terjadi di lingkungan sekitarnya
(Susanto, Christianto and Kurniawan, 2016).
Lebih dari setengah populasi di Indonesia atau 56,2% telah menggunakan ponsel
pintar pada 2018. Setahun setelahnya, sebanyak 63,3% masyarakat menggunakan ponsel
pintar. Hingga 2025, setidaknya 89,2% populasi di Indonesia telah memanfaatkan ponsel
pintar. Dalam kurun waktu enam tahun sejak 2019, penetrasi ponsel pintar di tanah air
tumbuh 25,9% (Pusparisa dan Yudhistira, 2020).
4
Dengan berdasarkan data tersebut ponsel pintar dapat dijadikan media untuk
menggunakan pelayanan kesehatan yang efisien dan dibantu dengan dukungan aplikasi
untuk memudahkan serta dapat memberikan informasi secara real time pemantauan dan
alat kontrol yang memudahkan dalam pelayanan kesehatan di masa pandemi atau
kebiasaan baru.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
Pandemic corona membuat orang orang panic dan takut karena virus ini cebat menyebar dan
menular namun virus ini dapat diatasi dengan menaati protocol kesehatan dan menjaga daya
tahan tubuh.
6
Pemilihan Bidang Produk ialah Kesehatan.
Dengan lokasi pemasaran Produk dengan level Minimum Viable Product (MVP) berada di
Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Indonesia.
2.1.1 Empathize
Setelah mendapatkan topik untuk melakukan penelitian dan merancang produk. Selanjutnya team
melakukan pencarian Data Kuantitatif dengan menyebar Kuisoner ke demografi pengguna.
Kuisoner dengan pembahasan dunia kesehatan di ikuti 108 Partisipan yang mendapatkan hasil :
a) Pengisian kuisoner untuk masalah kesulitan atau kebingunan mencari tempat pengobatan
memiliki respon terbanyak dengan sebanyak 64% Responden.
b) Demografi untuk yang mengalami masalah ini 38% di isi oleh Mahasiswa yang sedang merantau
dan 26% di respon oleh para Pekerja Kantoran.
Pembentukan Spesifik Target User dengan penentuan Early Market yang berada Inovator dan
Early Adapater untuk di lakukan In-Depth Interview
What Prolem User ( Berdasarkan Asumsi Peneliti yang mengalami Problem sama )
a) Pasien kesulitan untuk mencari tempat praktek b) Pengguna takut untuk berkunjung kerumah sakit
dokter yang sesuai kebutuhannya karena harga mahal
7
Current Solution ( Solusi yang didapat Saat ini )
a) Buat aplikasi untuk pengguna dalam mencari b)Kelompok spesialisasi dokter untuk
tempat praktek dokter mempermudah pengguna mencari
c)Registrasi berobat dengan online d)Buat review tempat untuk menjaga kepercayaan
pengguna ke tempat praktek
Setelah kita mendapatkan pengguna ideal kita ajak dia untuk In-Depth Interview bersama tim
peneliti. Agar kita bisa mendengarkan langsung dari pengguna kita.
Kriteria Pengguna Untuk Dijadikan Target dan Mengundang untuk melakukan In-Depth
Interview.
In-Depth Interview
Mahasiswa : Yang sedang merantau dan mengalami kendala mencari tempat
berobat ,Rate umur : 17-23
Pekerja Kantoran : Yang memiliki kesibukan sehingga kesulitan untuk Menjaga
kesehatan dirinya, Rate umur : 24-39
Orang Tua : 1 Orang yang berumur 44 - 60
Objective
Membedakan kebutuhan antara Demografi yang berbeda itu
Aplikasi dapat usefull di semua kalangan
Menggali lebih dalam mengenai hal hal apa saja yang mempengaruhi pengguna
ingin melakukan pengobatan
Memahami behaviour dan habit yang dimiliki pengguna
8
Nama : Deliya Sandora
Umur : 25 Tahun
Pekerjaan : Pekerja Kantoran di BUMN Pegadaian Palembang
Metode wawancara : Aplikasi Zoom
9
Point of View ( Sudut Pandang Deliya )
Deliya adalah seorang mahasiswa dari palembang yang merupakan pasien sering
kesulitan mencari tempat berobat dan ia ingin sekali Berobat itu di percepat dan tidak
membuang waktunya, tetapi dia khawatir akan berobat langsung mengingat pandemic
covid 19 menurutnya di tempat tunggu praktek dokter itu bisa jadi claster virus karena
disana banyak orang sakit.
Interview 2 : Dengan Salah satu Founder Cari.in yang juga Mahasiswa bernama Asrul Fikri
10
Point of View ( Sudut Pandang Asrul Fikri )
Asrul adalah seorang mahasiswa dari Bandar Lampung yang takut berobat
dirumah sakit karena mahal dan ia inginkan Berobat di dokter praktek saja karena
harga terjangkau, tetapi dia Kesulitan mencari tempat Dokter praktek karena
kurangnya informasi dan rekomendasi tempat dokter.
Ask the Expert ( Pemilik Praktek Dokter )
11
2.1.2 Define Problem
Pembuatan daftar pertanyan dengan menggunakan How Might We (HMW) sesuai temuan Needs,
Pain Point di sesi emphatize. (TOP Voting HMW)
Setelah melakukan voting HMW kami merumuskan masalah dibantu dengan Affinity Map,
( Dengan Kategori Brand Sustainable, Main, Financial,Support dan data privacy ).
12
Behaviour yang di dapatkan selama define.
13
6 STEPS PROCES
Petakan proces user maksimal 6 Langkah menggunakan sticky notes
Study Preseden untuk mempelajari Pattern dari para Kompetitor. Dengan mengumpulkan
parameter dan memberikan suggestion : Produk dijadikan Study Competitor ialah Halodoc,
Alodoc, JKN Mobile, Sehatku.
14
2.1.3 Ideate
Onboarding Stages untuk menyelesaikan masalah User
Perancangan ide menggunakan Brainstroming dan Sketching dilakukan bersama Tim Peneliti serta
Stakeholder antara laian : Engineering Expert, Ekonomi Bisnis, UX Design.
Untuk Menemukan suatu ide untuk
menyelesaikan permasalahan dan
menemukan sesuai kebutuhan user
maka tim mengundang para
Stakeholder untuk kolaborasi
bersama.Metode Sprint : Stakeholder
diundang ke Ruang Zoom dan Miro.
Untuk melakukan Brainstroming dan
Sketching Konsep bersama.
Hasil yang didapat saat ideation yakni Solution Idea dengan bentukan Wireframe Sketch ( Low Fidelity)
15
2.1.4 Prototype
Membuat Prtotype penyempurnaan untuk persiapan pengetesan, Prototype ini difungsikan
untuk menjawab apa yang diresahkan oleh para target pengguna saat wawancara mendalam
sebelumnya.
Teknik yang digunakan untuk mengubah behavior user ke Hypotheses ialah Insight Notes ->
Point of View -> “How Might We” -> Hypothese
User Interface ( High Fidelity ) menyelesaikan semuai design dari wireframe sebelumnya
namun user interface masih bersifat iterasi karena belum masuk ke tahap pengujian untuk
pengguna.Testing.
16
2.1.5 Testing
Test Pertama menggunakan Usability Testing untuk evaluasi menggunakan Penghitungan
Skor Heuristic Evaluation beserta Task Completion Rate. Dan untuk Validasi Desain dibantu
dengan System Usability Scale (SUS).
Usability Test
3 Partisipan yang berumur 17 – 27 ( Spesifik Mahasiswa )
2 Partisipan yang berumur 28 – 50 (Spesifik Pekerja )
Objective
Memvalidasi Hypotesis sebelumnya
Memahami Behaviour pengguna ketika memakai desain
Mengidentifikasi isu terkait usability ketika user memakai design
Setelah melakukan uji testing dengan 5 Partisipan selanjutnya melakukan droping data hasil dari proses
testing, ini adalah hasil dari testing yang memiliki isu terbesar pada task fitur inovasi pengenalan
penyakit.
Testing Phase 1
Setelah melakukan iterasi desain selanjutna melakukan testing validasi. Tim menggunakan System
Usability Scale (SUS) merupakan kuesioner untuk mengukur persepsi kegunaan. Validasi ini
dikuti 5 Partisipan dengan umur 18 – 50 tahun.
System Usability Scale Final Score telah mendapatkan 83,5 dan Layak untuk Design Divalidasi
17
2.2. Analisis Desain Karya
2.2.1. Target Pengguna
Target User & Customer
18
2.2.4. Skenario Penggunaan Rancangan Produk
Anya seorang pekerja kantoran yang sedang sibuk sekali lalu ia sedang mengalami sakit di gigi
namun ia bingung mau berobat dimana, ia mencoba melihat saran dari google tapi tempat tetap tidak
dapat dipercaya dan sudah bertanya di group kelas ada yang menyarankan menggunakan Aplikasi Cari.in.
Anya lalu mendownload aplikasi tersebut dan menggunakannya, awalnya anya melakukan registrasi
dahulu menggunakan nomor telponnya, lalu diminta memasukan kode verifikasi. Ternyata anya adalah
pengguna baru maka Cari.in meminta anya memasukan data dirinya.
Anya melihat ada beberapa fitur di home screen Cari.in, ia melihat searching, spesialis dokter, fitur AI
yang pintar untuk analisis penyakit, terakhir ia melihat artikel. Karena anya sudah mengetahui
penyakitnya lantas anya langsung mengklick dokter praktek spesialis gigi. Disana anya mendapati dokter
dokter didaerahnya karena Cari.in meminta lokasi penggunanya.
Anya melihat lihat lalu memilih Praktek Gigi Delta, ia tak lantas memesan nya dia melihat deskripsi
dahulu untuk meyakinkan apabila ini praktik yang bagus. Anya sangat terbantu dengan fitur ulasan yang
diberikan pasien sebelumnya dari dokter gigi delta ini dan membudahkan anyadalam mengambil
keputusan. Lalu anya memilih kapan dia ingin mengunjungi tempat praktek.
Setelah menentukan kapan anya ingin berkunjung lalu Cari.in mengarahkan ke Data Pasien, anya diminta
memasukan identitas diri karena anya baru pertama kali menggunakan layanan. Setelah selesai
memberikan data anya diminta memilih di Rincian pembayaran apakah membayar dengan dompet gopay
atau anya membayar dengan cash ditempat praktek dokter.
Lalu anya bergegas berangkat ke tempat praktek dokter dibantu dengan jalur maps yang disediakan
Cari.in di menu pesanan. Setelah sampai ditempat praktek anya di sapa hangat oleh petugas dan petugas
meminta anya untuk menunjukan QR Code pesanan untuk di Scan. Pesanan anya sudah dikonfirmasi
anya dipersilakan masuk menemui dokter untuk melakukan konsultasi atau berobat. Setelah selesai anya
diberikan notifikasi untuk memberikan ulasan ditempat ia berobat.
19
BAB 3
PENUTUP
Handayani, R. T. et al. (2020) „Pandemi covid-19, respon imun tubuh, dan herd immunity‟,
Jurnal Ilmiah Stikes Kendal, 10(3), pp. 373–380.
20