CDC UNS Plagiasi
CDC UNS Plagiasi
U N I V E R S I TA S S U R A B AYA
https://www.youtube.com/watch?v=-cNdKZtcYO4 https://www.youtube.com/watch?v=bBiRs15JxfE
https://www.youtube.com/watch?v=yQQIOMubFAI
By RCraig09 - Own work, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=91236396
https://www.designboom.com/art/artists-viral-safety-match-matchstick-video-social-distancing-03-17-2020/
https://www.designboom.com/art/artists-viral-safety-match-matchstick-video-social-distancing-03-17-2020/
https://www.designboom.com/art/artists-viral-safety-match-matchstick-video-social-distancing-03-17-2020/
https://id.pinterest.com/pin/4935
66440386088687/visual-search/
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
20 TAHUN PROMOSI INTEGRITAS AKADEMIK
No Tahun Dokumen Negara Perihal
1 1999 Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 3298/D/T/99 Upaya Pencegahan Tindakan Plagiat
2 2002 Undang-undang Republik Indonesia 19 Tahun 2002 Hak Cipta
3 2003 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional
Tahun 2003
4 2010 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan
Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tinggi
5 2010 Surat Edaran Dirjen Dikti nomor 1311/D/C/2010 Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat
6 2011 Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 190/D/T/2011 Validasi Karya Ilmiah
7 2012 Undang Undang Republik Indonesia nomor 12 Pendidikan Tinggi
tahun 2012
8 2013 Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Pedoman Penyusunan Kode Etik Pelaku Penelitian
Republik Indonesia Nomor 25 /M/KP/III/2013
9 2014 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Hak Cipta
Tahun 2014
10 2016 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Petunjuk pelaksanaan pembangunan zona integritas menuju
Tinggi Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2016 WBK* dan WBMM** di lingkungan Kemristekdikti
11 2017 Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Pencegahan Plagiarism di Perguruan Tinggi Keagamaan
Nomor 7142 Tahun 2017 Islam
12 2021 ? Peratuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Integritas Akademik Dalam Menghasilkan Karya Ilmiah
*WBK: Wilayah Bebas dari Korupsi **WBMM: Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
https://edintegrity.biomedcentral.com/aiin
https://itechmagz.id/corporate-updates/kemenristekdikti-gelar-sinta-award-2019/
http://anjani.ristekbrin.go.id/
Uji Publik Permendikbud Tentang Integritas Akademik Dalam
Menghasilkan Karya Ilmiah
May 1, 2021
https://birohukum.kemdikbud.go.id/uji-publik-permendikbud-tentang-integritas-akademik-dalam-menghasilkan-karya-ilmiah/
•Penjiplakan
3P •Pelanggaran Hak Cipta
yang sering •Plagiarism
disalahpahami
dan dicampur-
adukkan
@siaputra@gmail.com
3P This Photo by Unknown Author is
yang sering
licensed under CC BY
disalahpahami
dan dicampur-
adukkan Penjiplakan
Duplikat, fotokopi, Pelanggaran
jiplakan,kembaran, Plagiarisme
kopian, sama, Hak Cipta
salinan, tiruan
@siaputra@gmail.com
Pelanggaran Hak Cipta Pasal 44
@siaputra@gmail.com
Empat kondisi pada lisensi Creative Commons
1. Atribusi (attribution, A, “BY”)
Mengizinkan orang lain untuk menyalin, mendistribusikan, menampilkan,
serta membuat karya turunan berdasarkan suatu karya hanya jika orang
tersebut memberikan penghargaan pada pencipta atau pemberi lisensi
berupa atribusi atau pencantuman judul ciptaan, nama pencipta, sumber,
dan lisensi creative commons yang digunakan atau dengan cara yang
disebutkan dalam lisensi.
2. Nonkomersial (noncommercial, NK, “NC”)
Mengizinkan orang lain menyalin, mendistribusikan, menampilkan, serta
membuat karya turunan berdasarkan suatu karya hanya untuk tujuan
nonkomersial.
3. TanpaTurunan (no derivative works, noderivs, TKT, “ND”)
Mengizinkan orang lain menyalin, mendistribusikan, dan menampilkan
hanya salinan sama persis (verbatim) suatu karya, bukan karya turunan
yang berdasarkan karya tersebut.
4. BerbagiSerupa (share-alike, BS, “SA”)
Mengizinkan orang lain untuk mendistribusikan suatu karya turunan
hanya di bawah suatu lisensi yang identik dengan lisensi yang diberikan
pada karya aslinya (lihat pula copyleft).
https://id.wikipedia.org/wiki/Lisensi_Creative_Commons
Enam lisensi umum Creative Commons (CC)
1. Atribusi saja (BY):
1 Pencipta (termasuk pemberi lisensi) diberi kredit
2. Atribusi-BerbagiSerupa (BY-SA):
2 Pencipta diberi kredit dan karya boleh diturunkan dengan lisensi
yang identik.
3. Atribusi-NonKomersial (BY-NC):
3
Pencipta diberi kredit dan hanya untuk tujuan nonkomersial saja.
4. Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa (BY-NC-SA):
4 Pencipta diberi kredit dan boleh diturunkan dengan lisensi yang
identik untuk tujuan nonkomersial saja.
5 5. Atribusi-TanpaTurunan (BY-ND):
Pencipta diberi kredit dan hanya karya verbatim (yang sama
6 persis) saja.
6. Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan (BY-NC-ND):
Pencipta diberi kredit dan hanya karya verbatim saja untuk
tujuan nonkomersial saja.
https://id.wikipedia.org/wiki/Lisensi_Creative_Commons
@siaputra@gmail.com
3https://en.wikipedia.org/wiki/File:The_Good_Doctor_2017.png
https://en.wikipedia.org/wiki/The_Good_Doctor_(TV_series)
"American television series based on South Korean television series"
2 https://asianwiki.com/File:Good_Doctor_(Japanese_Drama)-p001.jpg
https://en.wikipedia.org/wiki/Good_Doctor_(Japanese_TV_series)
"Japanese television series based on South Korean television series"
1https://asianwiki.com/File:Good_Doctor-p1.jpg
https://en.wikipedia.org/wiki/Good_Doctor_(South_Korean_TV_series) https://www.gooddoctor.co.id
https://www.academicintegrity.eu/wp/wp-content/uploads/2018/02/GLOSSARY_final.pdf
https://www.academicintegrity.eu/wp/wp-content/uploads/2018/10/Glossary_revised_final.pdf
https://www.academicintegrity.eu/wp/wp-content/uploads/2018/02/GLOSSARY_final.pdf
https://www.academicintegrity.eu/wp/wp-content/uploads/2018/10/Glossary_revised_final.pdf
“ANJANI merupakan portal yang disiapkan oleh Kemenristekdikti
tentang integritas akademik” (ANJANI, 2019).
--- Penjiplakan & Bukan Plagiat---
adukkan Penjiplakan
Duplikat, fotokopi, Pelanggaran
jiplakan,kembaran, Plagiarisme
kopian, sama, Hak Cipta
salinan, tiruan
http://anjani.ristekbrin.go.id/
3P
ANJANI (Anjungan Integritas Akademik Indonesia) merupakan portal
yang disiapkan oleh Kemenristekdikti tentang integritas akademik.
--- Penjiplakan & Plagiat ---
ANJANI adalah portal yang disediakan pemerintah tentang kejujuran
dan etika di bidang publikasi ilmiah.
yang sering ---Parafrasa & Plagiat---
ANJANI adalah portal yang disediakan pemerintah tentang kejujuran
disalahpahami dan etika di bidang publikasi ilmiah (ANJANI, 2019).
--- Parafrasa & Non Plagiat ---
dan dicampur-
[
adukkan Penjiplakan
Duplikat, fotokopi,
Plagiarisme
Mengaku Pelanggaran
jiplakan,kembaran, menjadi
pengarang
kopian, sama, sesuatu yang Hak Cipta
salinan, tiruan sudah ada.
http://anjani.ristekbrin.go.id/
3P
• PELANGGARAN HAK CIPTA: penggunaan ciptaan
tanpa mendapatkan izin dari pencipta dan/atau
pihak pemegang hak cipta
• Plagiarisme: penyajian sesuatu yang diakui
sebagai karya baru padahal hanya menyalin atau
menggunakan apa yang sudah ada
Plagiarisme, • Plagiarisme berupa hasil penjiplakan
• Plagiarisme berupa hasil parafrasa
Penjiplakan,
Pelanggaran
hak cipta
@siaputra@gmail.com
A B
C D
@siaputra@gmail.com
AK.SA.RA. (Siaputra, 2012b)
ANTI VIRUS PLAGIARISME
AK.SA.RA.
3 Langkah Mudah Menghindari Dugaan
Plagiarisme“
• AKui:
Pengakuan sumber acuan (nama dan tahun)
• parafraSA :
ANTIVIRUS
Penyajian ulang dengan bahasa sendiri
• integRAsi :
PLAGIARISME
Pengutipan secara langsung (tanda petik dan
nomor halaman).
Alur Kerja AK.SA.RA
Apakah ada sumber informasi yang
digunakan untuk melandasi informasi
yang disampaikan?
Ya Tid
ak
parafr Sajikan dalam versi aslinya (kutipan
aSA langsung kata demi kata)
integR
Asi
@siaputra@gmail.com
Bacaan: Plagiat jenis pertama
Sumber: http://anjani.ristekbrin.go.id/indikator-dan-spesifikasi-pelanggaran-akademik/
Plagiat jenis
pertama
(AKSA) ANJANI (2019) mengungkapkan bahwa plagiat merupakan sebuah perilaku
mencuplik baik frasa maupun kalimat yang bersifat tidak umum tanpa
menyertakan sumber, baik itu berasal dari karya pribadi maupun karya
Penerapan orang lain sesuai dengan tata penulisan ilmiah. Suatu karya dapat disebut
sebagai plagiat jika melibatkan penggunaan frasa dan/atau kalimat. Hal ini
dikarenakan plagiarisme membutuhkan suatu objek yang berupa rangkaian
AKSA kata sehingga plagiat akan sulit untuk diidentifikasi dan diadukan jika hanya
berupa penggunaan kata tunggal.
@siaputra@gmail.com
Bacaan: Plagiat jenis pertama
Penerapan AKRA: <40 kata
ANJANI (2019) mengungkapkan bahwa “Plagiat jenis pertama merupakan
perbuatan mengacu dan/atau mengutip frasa dan/atau kalimat yang bersifat
tidak umum tanpa menyebutkan sumber karya sendiri atau orang lain dalam
catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber sesuai dengan pengacuan
dan/atau pengutipan dalam tata tulis ilmiah”.
Sumber: http://anjani.ristekbrin.go.id/indikator-dan-spesifikasi-pelanggaran-akademik/
@siaputra@gmail.com
Bacaan: Plagiat jenis pertama
Penerapan AKRA: >40 kata
ANJANI (2019) menjelaskan mengenai definisi plagiat, yakni:
Plagiat jenis pertama merupakan perbuatan mengacu dan/atau mengutip frasa dan/atau kalimat yang bersifat tidak umum tanpa
menyebutkan sumber karya sendiri atau orang lain dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber sesuai dengan pengacuan
dan/atau pengutipan dalam tata tulis ilmiah. Pada plagiat jenis pertama disampaikan bahwa suatu karya dianggap sebagai objek plagiat
apabila melibatkan penggunaan frasa atau kalimat. Hal ini mengisyaratkan bahwa plagiat secara umum membutuhkan objek berupa
rangkaian kata. Dengan kata lain, plagiat dinilai sulit dilaporkan jika hanya terkait pada penggunaan kata tunggal. Kata tunggal baru dapat
diartikan sebagai kata baru atau makna baru (berbeda) dari kata atau frasa yang sudah ada. Penggunaan kata tunggal tidak
direkomendasikan sebagai objek plagiat dengan pertimbangan kepraktisan. Secara praktis, suatu kata tunggal baru dapat dipikirkan dan
diucapkan oleh dua orang atau lebih yang tidak pernah saling berkomunikasi. Kata tunggal baru seringkali merupakan akronim atau
singkatan. Keduanya adalah contoh kata tunggal yang merupakan bentuk baru hasil penggabungan beberapa huruf atau suku kata dari kata-
kata yang sudah ada. Selain sebagai bentuk akronim dan singkatan ada pula teknik yang biasa digunakan untuk menghasilkan kata tunggal
baru yaitu pengalihan bahasa atau penerjemahan istilah dari bahasa asing dan turunannya. Dalam kasus tertentu penggunaan kata tunggal
dapat direkomendasikan sebagai salah satu objek plagiat, hal ini dapat terjadi apabila kata yang digunakan sangat unik dan tidak lazim
Sumber: http://anjani.ristekbrin.go.id/indikator-dan-spesifikasi-pelanggaran-akademik/
@siaputra@gmail.com
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
© siaputra@gmail.com
Keterangan
AKRA : AKui-integRAsi
PAKRA : Plagiarisme-AKui-integRAsi
PRA : Plagiarisme-integRAsi
NP : Non Plagiat
P : Plagiat
Z : Zero
© siaputra@gmail.com
Tahap awal adalah memeriksa ada atau tidaknya kesamaan teksual
dari hasil cek kemiripan naskah. Adanya kesamaan teksual
ditandai dengan highlight berwarna-warni. Apabila terdapat
kesamaan teksual, pemeriksa perlu mencermati kesamaan
tersebut termasuk pada kesamaan yang perlu diakui atau
tidak perlu diakui.
© siaputra@gmail.com
B. Kesamaan yang tidak perlu
diakui dapat berupa Kesamaan
kalimat/informasi umum yang tidak
perlu diakui
dan Salinan/dokumen. termasuk
Kalimat atau informasi umum dapat NON-PLAGIAT.
berupa ungkapan ilmiah atau
Kategori B ungkapan non-ilmiah.
1. Ada kemiripan
tekstual Salinan/dokumen dapat mengacu
2. Umum (kata, pada dokumen yang diperiksa dan
frasa, kalimat) disimpan pada database.
3. Salinan atau
dokumen sama Salinan/dokumen dapat berupa karya
yang diterbitkan (terbitan asal atau
pasca terbit) atau karya yang tidak
diterbitkan (tugas akhir atau pra-terbit).
© siaputra@gmail.com
C. Apabila hasil cek kemiripan naskah menunjukkan
tidak ada kesamaan tekstual, maka perlu melakukan
pemeriksaan dengan bahasa lain.
Sebagai contoh untuk naskah dalam Bahasa Indonesia,
ketika tidak terdapat kemiripan tekstual maka dapat
diperiksa dalam versi Bahasa Inggris.
© siaputra@gmail.com
1234 of
Similarity Report
1. Apakah ada Kesamaan tekstual?
Ada (AB) atau Tidak(C)
2. Kemiripan butuh pengakuan?
Butuh (A) atau Tidak (B)
3. Ada Pengakuan? Sudah sesuai?
Sesuai (AKRA ) , Tidak sesuai (PAKRA),
atau Tidak diakui (PRA).
4. Ada kemiripan yang tidak perlu
diakui?
Umum atau Salinan/dokumen sama
© siaputra@gmail.com
1. Ada Kesamaan Tekstual (AB)
2. Butuh Pengakuan (A)
3. Sesuai (AKRA)
4. NP1: Non Plagiat AKRA
© siaputra@gmail.com
1. Ada Kesamaan Tekstual (AB)
2. Butuh Pengakuan (A)
3. Sesuai (AKRA)
4. NP1: Non Plagiat AKRA
© siaputra@gmail.com
1. Ada Kesamaan Tekstual (AB)
2. Butuh Pengakuan (A)
3. Tidak Sesuai (PAKRA)
4. P 2: Plagiat PAKRA
© siaputra@gmail.com
1. Ada Kesamaan Tekstual (AB)
2. Butuh Pengakuan (A)
3. Tidak sesuai (PAKRA)
4. P 2: Plagiat PAKRA
© siaputra@gmail.com
Karya Asli (2016)
Karya Penulis
© siaputra@gmail.com
AKRA (integRAsi)
Krisna (2016) Sutisno (sebagaimana dikutip dalam Krisna, 2016, hal. 142) menyampaikan bahwa
“pengembangan ekonomi rakyat harus diprioritaskan melalui keberpihakkan kepada
--NASKAH ASLI-- sektor usaha mikro kecil dan menegah”.
AKRA (integRAsi)
Sutisno (sebagaimana dikutip dalam Krisna, 2016, hal 142) menyampaikan sebagai
berikut.
… pengembangan ekonomi rakyat harus diprioritaskan melalui keberpihakkan
kepada sektor usaha mikro kecil dan menegah. Sektor UMKM ini memegang
peranan yang sentral dan strategis dalam pengembangan ekonomi kerakyatan.
Sektor UMKM akan mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar dan bisa
diharapkan menjadi backbone dalam bangkitnya sektor riil.
Sutisno (sebagaimana dikutip dalam Krisna, 2016) menyampaikan bahwa kesejahteraan
rakyat harus dipedulikan dan ditingkatkan melalui pengembangan usaha mikro kecil
dan menegah.
AKSA (parafraSA)
Kesejahteraan rakyat harus dipedulikan dan ditingkatkan melalui pengembangan usaha
mikro kecil dan menengah (Sutisno, sebagaimana dikutip dalam Krisna, 2016)
AKSA (parafraSA)
REFERENSI
Krisna (2016). Upaya penanggulangan kemiskinan
melalui pemberdayaan usaha Mikro kecil dan
menengah. Sosio Informa, 2(2), 137-
154, https://adoc.pub/upaya-penanggulangan-
kemiskinan-melalui-pemberdayaan-usaha-m.html
© siaputra@gmail.com
1. Ada Kesamaan Tekstual (AB)
2. Butuh Pengakuan (A)
3. Tidak diakui (PRA)
4. P 3: Plagiat PRA
© siaputra@gmail.com
1. Ada Kesamaan Tekstual
(AB)
2. Tidak Butuh Pengakuan (B)
3. -
4. NP4: NON PLAGIAT 4
© siaputra@gmail.com
1. Ada Kesamaan Tekstual (AB)
2. Tidak Butuh Pengakuan (B)
3. -
4. NP 4: NON PLAGIAT 4
© siaputra@gmail.com
1. Ada Kesamaan Tekstual (AB)
2. Tidak Butuh Pengakuan (B)
3. -
4. NP 5: NON PLAGIAT 5
© siaputra@gmail.com
1. Ada Kesamaan Tekstual (AB)
2. Tidak Butuh Pengakuan (B)
3. -
4. NP 6: NON PLAGIAT 6
© siaputra@gmail.com
1. Ada Kesamaan Tekstual (AB)
2. Tidak Butuh Pengakuan (B)
3. -
4. NP 7: NON PLAGIAT 7
© siaputra@gmail.com
1. Ada Kesamaan Tekstual (AB)
2. Tidak Butuh Pengakuan (B)
3. -
4. NP 8: NON PLAGIAT 8
© siaputra@gmail.com
1. Ada Kesamaan Tekstual (AB)
2. Tidak Butuh Pengakuan (B)
3. -
4. NP 9: NON PLAGIAT 9
© siaputra@gmail.com
Tidak ada kemiripan tekstual
© siaputra@gmail.com
Tidak Ada kemiripan tekstual
© siaputra@gmail.com