Anda di halaman 1dari 7

E.

PENINGKATAN KOMPETENSI BERDASARKAN AKPK DI SD NEGERI


MENTOR I ( SD Magang 2)
Berdasarkan angket AKPK yang sudah penulis isi dan dianalisis oleh tim dari
LPPKS maka hasilnya sebagai berikut :
DATA NILAI AKPK
Kompetensi Kode Jumlah
Kepribadian  1 75,00
Kompetensi Manajerial  2 66,07
Kewirausahaan 3 55,00
Supervisi  4 62,50
Sosial  5 55,00

Tabel di atas menujukkan bahwa hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan


Keprofesian (AKPK) calon Kepala Sekolah terlihat lemah dari aspek kompetensi
sosial. Hal ini tergambar dari perolehan nilai kompetensi sosial yang paling rendah
yaitu 55,00 dibandingkan dengan hasil kompetensi yang lainnya.

Sebagai calon kepala sekolah, penulis dituntut untuk memiliki kompetensi


sosial. Adapun kriteria kompetensi sosial tersebut adalah:

 Menciptakan Kondisi dan situasi yang berguna bagi pengembangan


sekolah/madrasah
 Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai
organisasi formal yang efektif
 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah
 Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi sekolah/madrasah
 Memiliki naluri kemasyarakatan dalam mengelola kegiatan di
sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik

Dari peningkatan kompetensi berdasarkan AKPK terlihat kompetensi sosial


yang perlu mendapat perhatian, maka penulis melakukan pembelajaran dan
pengkajian pada sekolah magang 2 yaitu SD Negeri Mentor I Kecamatan Sumberasih
Kabupaten Probolinggo dengan beberapa langkah:

1. Persiapan
Dalam kegiatan perencanaan, penulis mempersiapkan instrumen wawancara
untuk kepala sekolah dan guru. Selain itu penulis juga berkoordinasi dengan kepala
sekolah untuk memaparkan tujuan melaksanakan OJT pada sekolah magang 2,
bahwa ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan di sekolah ini dan salah
satunya adalah peningkatan AKPK yang berkenaan dengan kompetensi sosial.
Penulis juga menyampaikan teknik dan cara pengambilan data dan informasi
berkaitan dengan kegiatan tersebut. Pemaparan tujuan dan teknik ini dapat dipahami,
sehingga Kepala Sekolah memberikan ruang dan waktu yang sebaik-baiknya kepada
penulis bahkan beliau bersedia meluangkan waktunya untuk dimintai pendapat
tentang Kompetensi sosial yang beliau terapkan pada sekolah tersebut.

Penulis juga meminta kesiapan beberapa orang guru untuk  diwawancarai serta
menentukan pelaksanaan wawancara tersebut. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk
menambah wawasan dan pengalaman tentang program kerjasama dengan
perseorangan atau instansi baik pemerintah maupun swasta untuk mendukung
penyelenggaraan pendidikan di sekolah serta berpartisipasi dalam organisasi maupun
kegiatan sosial kemasyarakatan.

2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan oleh penulis adalah menghadap
Kepala SD Negeri Mentor I yaitu Ibu Wiwik Hidayati, S.Pd., M.MPd. Untuk
diwawancarai.
Hasil wawancara dengan kepala sekolah bahwa kerjasama yang rutin
dilakukan yaitu kerja sama dengan Puskesmas Sumberasih, setahun sekali pada
Bulan Agustus yaitu pemeriksaan kesehatan siswa baru (penjaringan sekolah
program UKS), kegiatannya pemeriksaan kesehatan fisik, penjaringan pada
peserta didik baru dan sarana yang digunakan
timbangan badan, pengukur tinggi badan dan ruangan tempat pemeriksaan. 
SD Negeri Mentor I menyelenggarakan kegiatan cuci tangan pakai sabun
(CTPS) secara serentak. Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan
lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih.
Perilaku ini diperkenalkan bersamaan dengan sosialisasi dan pemberlakuan teknik
membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersih dalam jumlah yang
mencukupi. Penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan yaitu penyakit
diare, infeksi saluran pernapasan, infeksi cacing, infeksi mata, dan penyakit kulit.
Kepada peserta didik kelas 1 s/d VI diberi imunisasi DT (Difteri Tetanus),.
Pemeriksaan kesehatan mulut dan gigi kelas 2 s/d kelas 6, Bagi peserta didik yang
mempunyai gigi bermasalah dapat surat rekomendasi berobat dari Puskesmas dengan
tanpa membayar dengan membawa buku berobat dari sekolah. Diselenggarakan
juga penyuluhan jentik nyamuk dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat ).pada masa
pandemi seperti saat ini juga di adakan kegiatan vaksinasi untuk anak yang berusia
12 thun keatas.serta pemberian obat cacing secara berkala mulai dari siswa kelas satu
sampai kelas enam.
Dalam bidang keamanan Sekolah bekerjasama dengan pemerintah desa
termasuk RT, RW terdekat. Sekolah aman adalah faktor penting dalam kegiatan di
sekolah. Sekolah aman maka semua rencana kegiatan akan berjalan dengan lancar.
Di SD Negeri Mentor I juga mengadakan infak dengan sukarela yang
hasilnya juga akan disumbangkan pada warga sekolah yang mengalami musibah,
dengan sumbangan yang diberikan itu diharapkan dapat membantu mengurangi
beban yang ditanggung.
Infak siswa diadakan setiap hari Jum’at dengan dasar sukarela dan seikhlasnya yang
nantinya diberikan kepada siswa yang mengalami musibah. Sumbangan diantarkan
oleh kepala sekolah, wali kelas, dan perwakilan siswa ke rumah sakit atau ke rumah
dalam bentuk uang tunai atau barang.
Infak guru dilaksanakan sebulan sekali setiap gajian dengan dasar sukarela dan
seikhlasnya yang hasilnya disumbangkan ke guru atau keluarga guru yang
mengalami musibah, sumbangan diantarkan oleh semua guru ke rumah sakit atau ke
rumah dalam bentuk uang tunai atau barang.
a. Hambatan
Hambatan Kepala Sekolah dalam melaksanakan kegiatan sosial ini adalah :
1. Ada beberapa siswa yang tidak dapat mengikuti sosialisasi dan Imunisasi
karena sakit atau ada kepentingan keluarga.
2. Kadang ada anak yang tidak mau memberikan infaknya dengan alasan mau
beli mainan atau yang lain
b. Solusi
Solusi untuk mengatasi hambatan tersebut di atas adalah
 memberikan alasan yang dapat di terima oleh siswa untuk tetap
termotivasi tentang pentingnya sosialisasi dan imunisasi, sehingga yang
belum imunisasi bisa menyusul imunisasi di puskesmas.
 Memberi pengertian kepada anak tentang beramal, hidup bersosial atau
membantu sesama.
3. Hasil
Hasil yang diperoleh dari kerja sama dengan pihak Puskesmas bagi
sekolah banyak manfaatnya yaitu: mempererat silaturahmi dengan petugas
Puskesmas, bagi guru manfaatnya kegiatan pembelajaraan di kelas berjalan lancar
sesuai dengan tujuan yang diharapkan karena peserta didiknya sehat sehingga bisa
hadir semua, sedangkan bagi peserta didik sendiri banyak manfaatnya diantaranya
tubuh menjadi sehat dan kuat, bisa mengikuti pelajaran dengan tenang sehingga
menjadi anak Indonesia yang bermartabat menjaga kebersihan diri sendiri dan
lingkungan baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat.
Dengan berinfak kita melatih anak dan diri kita untuk hidup bersosial, hidup
saling membantu kepada sesama walau dengan jumlah yang sedikit tapi bermamfaat.

Instrumen wawancara akpk kompetensi sosial


No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pendapat Kegiatan yang dilakukan disekolah kami banyak
Ibu tentang juga, diantaranya : setiap jumat kami
pengembangan aspek mengumpulkan amal infak anak yang akan kami
Sosial di sekolah yang gunakan untuk memberi bantuan kepada anggota
Ibu pimpin? keluarga SD Negeri Mentor I yang terkena
musibah, setiap bulan guru – guru kami
menyisihkan sedikit gajinya untuk diberikan
kepada warga sekolah yang terkena musibah.

2 Dengan siapa saja Kami menjalin kerja sama dengan masyarakat


sekolah Ibu menjalin sekitar, orang tua murid, warga sekolah dan tokoh
hubungan? masyarakat.
3 Siapa saja masyarakat Ya masyarakat yang menjadi tetangga sekolah,
yang Ibu maksud? tokoh masyarakat, tokoh agama, instansi
pemerintah seperti dinas pendidikan, Pemerintah
desa , Puskesmas terdekat.
4 Kegiatan apa saja yang  Setiap selesai penerimaan siswa baru diadakan
dilakukan sebagai pemeriksaan kesehatan siswa, penimbangan berat
bentuk kerja sama badan,pengukuran tinggi badan, pemeriksaan
dengan Puskesmas? gigi,kebersihan lingkungan sekolah,dan pembinaan
UKS
 Di bulan-bulan tertentu kami menghubungi pihak
Puskesmas untuk mengadakan kegiatan yang ada
hubungannya dengan kesehatan seperti :cuci
tangan serentak dengan sabun,agar anak terbiasa
dengan tangan bersih.
 Terkadang tanpa kita minta,petugas Puskesmas
datang untuk memberikan imunisasi,seperti baru-
baru ini imunisasi Difteri,ini bentuk kerjasama
kami dengan pihak Puskesmas
5 Kalau kerjasama Kalau dengan pemerintah desa,termasuk RT,RW
dengan Pemerintah desa dan Komite sekolah diajak kerjasama yang ada
bentuknya seperti apa hubungannya dengan keamanan sekolah,
Bu? bagaimana cara agar sekolah aman dari pencurian
dan dari orang-orang yang tidak bertanggung
jawab.
6 Apa dampaknya Bagi peserta didik : kalau siswa sehat dan sekolah
kegiatan tersebut bagi aman maka dia akan masuk sekolah,belajar jadi
sekolah, bagi guru, dan tenang, mudah untuk mengingat dan hasil
peserta didik disekolah ulangannya akan memuaskan.
yang Ibu pimpin ? Bagi Guru : Sekolah aman siswa masuk semua
maka guru senang, menyampaikan materi,
pemberian tugas akan lancar dan program yang
tersusun akan terlaksana dengan baik.
Bagi Sekolah : Kalau siswa, guru dan lingkungan
sekolah sehat dan aman maka kegiatan-kegiatan
sekola yang sudah terprogram akan berjalan
dengan lancardan masyarakat sekitar juga ikut
senang, pada akhirnya dukungan masyarakat akan
semakin besar.
7. Kalau sumbangan dari Setiap bulan guru-guru baik yang PNS maupun
guru untuk warga yang non PNS selalu menyisihkan sebagian
sekolah bentuknya rezekinya dengan sukarela sifatnya, besarnya juga
seperti apa Bu? variasi tergantung keikhlasan, dan hasilnya jaga
kembali pada guru ,yaitu disumbangkan pada
anggota keluarga guru yang terkena musibah,kita
bersama-sama menjenguk ke rumah sakit atau
kerumah guru yang kena musibah.

8. Kalau sumbangan dari Kalau siswa Infak itu kami adakan setiap hari
siswa Bu? Jum’at, sifatnya juga sukarela dan seikhlasnya,
hasilnya akan disumbangkan pada siswa yang
terkena musibah atau sakit,kepala sekolah beserta
guru wali kelas dan perwakilan siswa menjenguk
di rumah sakit atau dirumah.
9. Kalau kerjasama Kami selalu berhubungan dengan tokoh agama
dengan tokoh yang ada di sekitar sekolah, contohnya setiap
masyarakat atau tokoh peringatan hari besar islam kami selalu
agama bentuknya mengundang para kyai dan ustad untuk dijadikan
seperti apa Bu? nara sumber ceramah agama di sekolah, setiap
mengadakan pertemuan wali murid beliau-beliau
juga kami undang.
10. Terima kasih atas Sama-sama Bu,itu saja informasi dari saya semoga
segala kebaikan Ibu bermamfaat bagi Ibu sebagai calon Kepala sekolah.
yang telah meluangkan Aamiin.
waktunya untuk saya
wawancarai semoga
kebaikan Bapak
mendapat balasan dari
Allah SWT. Aamiiin.

Anda mungkin juga menyukai