Anda di halaman 1dari 3

Nama : M Fadhil Arya Dipa

Nim : 1601621097
Kelas : D

Desain kurikulum
1. Penegertian kurikulum
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”

2. Pengertian kurikulum Pendidikan Jasmani


Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengemukakan yang dimaksud
dengan Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani
yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan
motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan
emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa.

3. Pengertian kurikulum KBK, KTSP,K13


A. Kurikulum KBK : Hal yang secara mendasar berubah pada KBK dibanding
kurikulum 1994 adalah perubahan pendekatan pembelajaran, yakni dari Content
Based Learning (pembelajaran berbasis materi) menjadi Competency Based
Learning (pembelajaran berbasis kompetensi). Dalam praktiknya, hal ini tampak dari
mulai munculnya aspek tambahan pada proses penilaian yakni penilaian pada aspek
keterampilan dan penilaian pada aspek sikap, di samping penilaian pada aspek
pengetahuan. Namun, pada laporan hasil belajar siswa, ketiga aspek ini akan diproses
dan hanya muncul sebagai nilai angka yaitu hasil pengolahan rata-rata ketiga aspek
tersebut untuk tiap-tiap mata pelajaran
Departemen Pendidikan menetapkan karakteristik KBK sebagai berikut:[2]

1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi baik secara individual maupun


klasikal. KBK memuat sejumlah kompetensi yang harus dicapai siswa dan
kompetensi tersebut sebagai standar minimal atau kemampuan dasar.
2. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman, artinya keberhasilan pencapaian
kompetensi dasar diukur oleh indikator hasil belajar. Indikator inilah yang
dijadikan acuan kompetensi yang diharapkan. Proses pencapaian bergantung pada
kemampuan dan kecepatan yang berbeda pada setiap siswa.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi sesuai dengan keberagaman siswa.
4. Sumber belajar bukan hanya guru tetapi sumber belajar lain yang memenuhi
unsur edukatif, artinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi. Guru berperan sebagai fasilitator untuk mempermudah siswa
belajar dari berbagai macam sumber belajar.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi. KBK menempatakan hasil dan proses belajar
sebagai dua sisi yang sama pentingnya.

B. Kurikulum KTSP:
Menurut BSNP (2006: 5) "Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan".

Menurut Mulyasa (2006: 20-21), "KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan


kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yakni
sekolah dan satuan pendidikan.

Sesuai dengan definisi yang disampaikan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(2006), bahwa yang dimaksud dengan KTSP adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.

KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

C. Kurikulum K13
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan
Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah
untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun.
Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaannya pada tahun 2013 dengan
menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan.
Pada tahun ajaran 2013/2014, tepatnya sekitar pertengahan tahun 2013, Kurikulum
2013 diimplementasikan secara terbatas pada sekolah perintis, yakni pada kelas I dan
IV untuk tingkat Sekolah Dasar, kelas VII untuk SMP, dan kelas X untuk jenjang
SMA/SMK, sedangkan pada tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas
I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI.
Jumlah sekolah yang menjadi sekolah perintis adalah sebanyak 6.326 sekolah
tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.[1]
Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di
dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang
ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa
Indonesia, IPS, PPKn, dan sebagainya sedangkan materi yang ditambahkan adalah
materi Matematika.

4. Jelaskan menurut pandangan dari anda mengenai kurikulum K13 saat ini di sekolah
apakah sudah sesuai tujuan

Kurikulum K13 saat ini sudah diterapkan di semua sekolah, dan sudah dilaksanakan
sesuai kurikulum, siswa dituntut untuk banyak belajar berdiskusi tugas dan
mempresentasikannya di kelas.
Aspek – aspek penilaian sudah sesuai.

Anda mungkin juga menyukai