Anda di halaman 1dari 3

1. Pasien perempuan dengan usia 27 tahun dirawatdi ruang penyakit saraf.

Saat dikaji pasien


dapat menjawab saat dipanggil nama dan mengatakan ia sangat mengantuk serta pusing.
Skor Glasgow Coma Scale (GCS) 12, dari hasil pengkajian didapatkan luka dikepala dan tidak
berdarah lagi karena sudah ditutup. TTV, TD = 110/70 mmhg, S = 36,7 derajat celsius, RR =
20x/menit, N = 86x/menit

Apa intervensi keperawatan yang utama pada kasus tersebut ?


A. meninggikan daerah kepala
B. perawatan luka berkala
C. membatasi gerakan pasien
D. mengobservasi skor GCS
E. mengobservasi perdarahan

kunci jawaban : A

Rasional : perawatan luka bertujuan mencegah kemungkinan infeksi

Referensi

Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar keperawatan medikal Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta.

2. seorang laki-laki berusia 60 tahun akan dijadwalkan satu dua hari lagi dilakukan
pembedahan lensa matanya yang pertama kali karena katarak yang dialami. Pasien dirawat
dikelas 3 bersama 7 pasien lainnya dengan berbagi fasilitas yang ada. jarak tempat tidur dan
kamar mandi yaitu sekitar 8 meter

apa tujuan perawatan prioritas pada kasus tersebut ?


a. cemas akibat bedah tidak terjadi
b. risiko cedera tidak terjadi
c. kemampuan gerak terjaga
d. kebutuhan informasi terpenuhi
e. kebutuhan kebersihan diri terpenuhi

kunci jawaban : b

rasional : penurunan kemampuan visual dapat menjadi pemicu cedera seperti jatuh

referensi

Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar keperawatan medikal Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta.
Unit 14 sensorineural.
3. Mr. Jon dengan uia 46 tahun datang ke poliklinilk untuk kontrol rutin mingguan. Dari hasil
pengkajian: BB = 75 kg, dengan TB = 155 cm. Terapi insulin sudah diberikan sejak 2 bulan
terakhir. Dari hasil pengkajian didapatkan kadar gula darah 230 mg/dl. Paien telah berusaha
untuk mengurangi konsumsi karbohidrat namun tetap saja Mr. Jon malas berolahraga.

Apa intervensi keperawatan yang prioritas pada kasus tersebut ?


a. Tingkatkan aktifitas
b. Awasi terapi insulin
c. Atur porsi makanan
d. Turunkan berat badan
e. Awasi kadar gula darah

Kunci jawaban : a

Rasional : aktivitas harus ditingkatkan untuk memaksimalkan penggunaan gula darah

Referensi

Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar keperawatan medikal Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta.
Unit IX tentang DM

4. seorang remaja laki-laki berusia 18 tahun dirawat di ruang bedah pasca tindakan
debridemen karena femur dekstra tertutup pada hari ke dua. Luka debridemen terpasang
backslap dan dibalut dengan elastis verban. Dari hasil pengkajian: didapatkan pasien
mengeluh nyeri kesemutan dan CRT jari kaki kanan lebih dari dua detik, terasa baal serta
nadi dorsalis pedis teraba lemah

apa intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut ?


a. melakukan pijatan pada jari
b. memberikan kompres hangat
c. melonggarkan ikatan bidai
d. mempersiapkan pembedahan
e. meninggikan kaki yang fraktur

kunci jawaban : C

rasional : ikatan bidai yang terlalu kuat dapat membendung secara komplit aliran darah
kebawah cedera

referensi :
Kneale, Julia D., at.al. Alih bahasa Yudha, Egi dkk (2008). Keperawatan Orto-pedik &
trauma. EGC. Jakarta. Bab 21 dan 24 tentang penanganan fraktur/cedera.
5. Seorang perempuan dengan usia 31 tahun dirawat dengan diagnosa medis pansitopenia.
Pasien ssudah memasuki hari rawat yang keempat dan telah diberikan transfusi darah
sebanyak 3 kantong darah karena nilai Hb sebelumnya 6 mg/dl. Dari hasil data pengkajian
saat ini Hb mengalami kenaikan menjadi Hb 9,8 mg/dl dan telah diijinkan pulang besok.
Apakah dicharge planing pasien pulang yang tepat pada kasus tersebut ?
a. Informasi jenis diet
b. Pembatasan aktivitas
c. Penjadwalan kunjungan ulang
d. Pemeriksaan kadar Hb secara teratur
e. Peningkatan peran keluarga

Kunci jawaban : b

Rasional : aktivitas harus dibatasi terkait nilai Hb dibawah normal

Referensi

Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar keperawatan medikal Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai