Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DOSEN PENGAMPU:
IBU Ns. DEBBY NOMIKO, M.Kep
OLEH :
MAHASISWA
1. Daryono
2. Yunita
3. Juliana
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ALIH JENJANG DIV KEPERAWATAN
TAHUN 2020
BABI
PENDAHULUAN
2.3 Patofisiologi
Sumber penularan berasal dari penderita tuberkulosis Basil Tahan Asam (BTA)
positif pada saat batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman keudara dalam bentuk
droplet atau percikan dahak. Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan
dahak.Umumnya penularan terjadi dalam ruangan di mana percikan dahak berada dalam
waktu yang lama.Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan,sementara sinar matahari
langsung dapat membunuh kuman.Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam
keadaan yang gelap dan lembab.Daya penularan seseorang penderita ditentukan oleh
banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil
pemeriksaan dahak,makin menular penderita tersebut (Kemenkes RI,2011).
Penyakit tuberkulosis yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis
ditularkan melalui udara (droplet nuclei) saat seorang pasien TBC batuk dan percikan
ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat bernafas. Bila
penderita batuk, bersin, atau berbicara saat berhadapan dengan orang lain, basil
tuberculosis dapat dan terhisap kedalam paru orang sehat. Maka inkubasinya selama 3-6
bulan. Resiko terinfeksi berhubungan dengan lama dan kualitas paparan dengan sumber
infeksi dan tidak berhubungan dengan faktor genetik dan faktorr penjamu lainnya. Resiko
tertinggi berkembangnya penyakit yaitu pada anak berusia dibawah 3 tahun, resiko
rendah pada masa kanak-kanak, dan meningkat lagi pada masa remaja, dewasa muda,dan
usia lanjut. Bakteri masuk kedalam tubuh manusia melalui pernafasan dan bisa menyebar
kebagian tubuh melalui peredaran darah, pembuluh limfe, atau langsung keorgan terdekat
(Widoyono, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T.Y. (2010). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Edisi kedua. Jakarta: UI Press.
Doenges, Marilynn E.dkk.2000. Rencana Asuhan Keperawatan & Pedoman Untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi III.Alih Bahasa: I Made
Kriasa.EGC.Jakarta
Induniasih & Ratna, 2017. Promosi kesehatan, pendidikan kesehatan dalam keperawatan.
Yogyakarta: Pustaka baru Press
Kunoli, firdaus J. 2013. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. CV. Trans Info Media.
Jakarta
Muttaqin, Arif & Sari, Kurmala. 2011. Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medikal bedah. Jakarta : Salemba medika
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Jakarta:
Salemba Medika
Siswanto I (2013).Hubungan antara pengetahuan pasien tb paru dan dukungan keluarga dengan
kepatuhan minum obat anti tuberkulosis di puskesmas andalas kota padang.Skripsi. FK
UNAND. Padang
Setiawan, R. 2016. Teori & Praktik Keperawatan Keluarga. Semarang: Unnes Press
Wilkonson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Dialih bahasakan oleh
Widyawati. Jakarta : EGC