Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN TUGAS TUTON

Tugas 2

PDGK4204.10

SHINTIA HELGUSTARY
NIM : 835770084

Prodi Ilmu Pendidikan Dan Keguruan


Universitas Terbuka Jambi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2021.2
1. Perbedaan :

Melek wacana merupakan kemampuan membaca yang sesungguhnya, yakni

kemampuan mengubah lambang-lambang tulis menjadi bunyi-bunyi bermakna disertai

pemahaman akan lambang- lambang tersebut.

Melek huruf adalah salah satu indikator pendidikan yang penting karena

kemampuan membaca adalah titik awal dari proses belajar. Definisi melek huruf yang

digunakan SEPAKAT adalah mampu membaca setidaknya salah satu aksara Alfabet,

Arab atau Mandarin. Observasi tingkat melek huruf dibatasi hanya untuk penduduk

berusia 7 tahun ke atas yang diasumsikan sebagai awal usia sekolah di mana kemampuan

baca mulai diperkenalkan.

Kemudian kemampuan menulis permulaan tidak jauh berbeda dengan

kemampuan membaca permulaan. Pada tingkat dasar/permulaan, pembelajaran menulis

lebih diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik. Anak-anak dilatih untuk

dapat menuliskan ( mirip dengan kemampuan melukis atau menggambar) lambang-

lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam sebuah struktur, lambang-lambang itu

menjadi bermakna . selanjutnya dengan kemampuan dasar ini, secara perlahan-lahan

anak-anak digiring pada kemampuan menuangkan gagasan, pikiran, perasaan, ke dalam

bentuk bahasa tulis melalui lambing-lambang tulis yang sudah dikuasainya. Inilah

kemampuan menulis yang sesungguhnya.

2. Metode :

a. Metode Eja

Pembelajaran MMP dengan metode eja memulai pengajarannya dengan

memperkenalkan huruf-huruf secara alpabetis. Huruf-huruf tersebut dihapalkan dan


dilafalkan murid sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Sebagai contoh A a, B b, C

c, D d, E e, F f, dan seterusnya. Dilafalkan sebagai a, be, ce, de, e, ef, dan seterusnya.

Kegiatan ini diikuti dengan →latihan menulis lambing tulisan, seperti a, b, c, d, dan

seterusnya atau dengan huruf rangkai, a, b, c, d, dan seterusnya. Setelah melalui

tahapan ini, para murid diajarkan untuk perkenalan dengan suku kata dengan cara

merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya.

Misalnya :

b, a → ba (dibaca be. a → ba )

d, u → du ( dibaca de, u → du )

ba-du dilafalkan Badu

b, u, k, u menjadi b, u → bu (dibaca be, u → bu )

k, u → ku (dibaca ka, u → ku )ontoh, ambillah kata’’

Proses ini sama dengan menulis permulaan, setelah murid-murid dapat

menulis huruf-huruf lepas, kemudian dilanjuutkan dengan belajar menulis rangkai

huruf yang berupa suku kata. Sebagai contoh, ambillah kata” badu”tadi. Selanjutnya,

murid diminta menulis seperti : ba - du → badu.

Proses pembelajaran selanjutnya adalah pengenalan kalimat-kalimat

sederhana. Contoh perangkaian huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan

kata menjadi kalimat diupayakan mengikuti prinsip pendekatan spiral, pendekatan

kumunikatif, dan pendekatan pengalaman berbahasa. Artinya, pemilihan bahan ajar

untuk pembelajaran MMP hendaknya dimulai dari hal-hal yang konkrit menuju hal-

hal yang abstrak, dari hal-hal yang mudah, akrab, familiar, dengan kehiduipan murid

menuju hal-hal yang sulit dan mungkin meruipakan sesuatu yang baru bagi murid.
Kelemahan yang mendasar dari penggunaan metode eja ini meskipun murid

mengenal dan hafal abjad dengan baik, namun murid tetap mengalami kesulitan

dalam mengenal rangkaian huruf yang berupa suku kata atau kata.

b. Metode Abjad dan Metode Bunyi

Menurut Alhkadiah, kedua metode ini sudah sangat tua. Menggunakan kata-

kata lepas, misalnya:

Metode Abjad: bo-bo à bobo

la-ri   à lari

Metode Bunyi: na-na à nana

lu-pa à lupa

3. Perbedaan :

Penilaian hasil belajar dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Penulian proses merupakan penilaian yang menitik beratkan sasaran penilaian pada

tingkat efektifitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran.

Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan

siswa, pola interaksi dan keterlaksanaan proses belajar mengajar.

Sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-

hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa

objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaina dan

pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil bekajar, terutama hasil

belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan penguasaan sesuai dengan

pendidikan dan pengajaran.


4. Perbedaan :

Macam metode/teknik pembelajaran membaca adalah seperti beriutini, (Ling Sunarti dan

Ida Nuhaida: 1992)

a. Metode abjad/alphabet

Pembelajaran dengan metode ini dimulai dengan memperkenalkan bentuk huruf-

huruf dengan pelafalannya untuk dihafalkan oleh siswa.

b. Metode bunyi

Metode ini disajikan bahan pelajaran yang berupa huruf-huruf.

c. Metode suku kata

Metode ini disajikan bahan berupa suku kata-suku kata

d. Metode kata\

Dalam metode ini siswa diperkenalkan dengan kata-kata. Kemudian kata-kata

tersebut di uraikan menjadi suku kata.

e. Metode Kalimat

Metode ini disebut metode global karena yang disajikankepada siswa adalah beberapa

kalimat secara global.

f. Metode SAS Struktural Analitik Sintetik)

Siswa disajikan menjadi unsur-unsur kalimat yaitu kata, kata dianalisis menjadi suku

kata, satu kata di analisis menjadi huruf (unsur terkecil dari bahasa).

Dan Pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus menulis adalah pembelajaran

bahasa Indonesia yang dipusatkan atau bertumpu pada kegiatan latihan menulis. Tujuan

pembelajaran menulis baik di SD kelas rendah maupun SD kelas tinggi dapat dilihat pada
dokumen Kurikulum 2004, yaitu Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah pada kolom Hasil Belajar.

Materi merupakan bahan pembelajaran yang berfungsi sebagai sarana untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan guru atau untuk mengembangkan kompetensi

dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. 

Metode mengacu kepada suatu  prosedur untuk mencapai suatu tujuan yang telah

ditetapkan, yang meliputi (a)  pemilihan bahan, (b) urutan bahan, (c) penyajian bahan,

dan (d) pengulangan bahan, sedangkan teknik mengandung makna upaya guru, usaha-

usaha guru, atau cara-cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan langsung dalam

pelaksanaan  pembelajaran di dalam kelas pada saat itu. Teknik dalam pembelajaran

menulis pada tahap penulisan, yaitu menjiplak, menyalin, menatap, menyusun,

melengkapi, menulis halus dan dikte.

Sebelum mengajar di depan kelas guru harus merencanakan pembelajaran dengan

menyusun Rencana Pembelajaran untuk suatu mata pelajaran. Supaya guru dapat

menyusun rencana pembelajaran tersebut guru harus memahami ketentuan-ketentuan

Kurikulum. 

Anda mungkin juga menyukai