Tugas Teori Akuntansi Pert 7
Tugas Teori Akuntansi Pert 7
Tugas Teori Akuntansi Pert 7
“ Standar Akuntansi”
Modul ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Teori Akuntansi
Dosen Pengampu : Jaenal Abidin ,S.Pd., M.Akt
Disusun oleh :
Nurmiati (191011201945)
Assalamu’alaikum .wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan modul yang berjudul “Standar Akuntansi” tepat pada waktunya. Shalawat dan
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW,keluarga,sahabat dan
pengikut beliau hingga akhir zaman. Aamiin…
Saya menyadari bahwa modul ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan modul ini di
kemudian hari. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi saya
khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin...
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Nurmiati
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi......................................................................2
B. Akuntansi Double Entry..............................................................................................4
C. Istilah - Istilah Akuntansi............................................................................................6
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, maka standar akuntansi merupakan suatu pedoman yang wajib ditaati bagi
mereka yang melakukan kegiatan di bidang akuntansi, dalam rangka penyusunan laporan
keuangan. Tetapi perlu diingat bahwa Standar Akuntansi Keuangan sebagai suatu
pedoman yang diikuti kebiasaan tentulah bukan merupakan pedoman yang sifatnya
universal dan berlaku mutlak sesuai keadaan, waktu dan tempat. Dengan demikian, maka
yang perlu diketahui dari Standar Akuntansi tersebut adalah pedoman dan petunjuk apakah
yang dapat diberikan oleh Standar Akuntansi tersebut? Standar Akuntansi dapat
memberikan petunjuk tentang bagaimanakah caranya sumber-sumber ekonomi yang
ditimbulkannya dicatat sebagai “harta” dan “kewajiban”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan diatas, maka dapat diambil rumusan permasalahan
sebagai berikut :
PABU[Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)]
Pengertian Dan Sumber Standar Akuntansi
Pendekatan Dalam Penentuan Standar
Standar Akuntansi Dan Penentuan Standar
Overload Standar Akuntansi
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :
Untuk memaparkan pengertian dari Standar Akutansi.
Untuk memaparkan tentang poin-poin standar akuntansi sesuai dengan rumusan
masalah diatas.
Sebagai salah satu bentuk penyelesaian tugas selaku Mahasiswa Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau (FE-UR)
BAB II
PEMBAHASAN
STANDAR AKUNTANSI
A. Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) [Generally Accepted Accounting Principles
(GAAP)]
Pengertian Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU):
1. Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) adalah seperangkat prinsip akuntansi,
standar dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk menyusun laporan
keuangan mereka. PABU adalah kombinasi standar otoritatif (yang ditetapkan oleh
dewan pembuat kebijakan) dan hanya cara yang diterima secara umum pencatatan
dan pelaporan informasi akuntansi.
2. Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) adalah suatu rerangka pedoman yang
terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang yuridis, teoritis, dan
praktis.
3. Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) merupakan rerangka pedoman untuk
menentukan perlakuan akuntansi yang tepat atau wajar dalam suatu lingkungan
akuntansi (negara).
PABU ini dibentuk oleh 2 pedoman yaitu: pedoman yang ditentukan secara resmi oleh
badan yang berwenang dalam bentuk standar akuntansi atau juga pedman-pedoman yang
baik dan tengah banyak dipraktikkan dapat digunakan sebagai acuan bila hal tersebut tidak
bertentangan dengan rerangka konseptual atau didukung berlakunya secara autoritatif.
PABU memberi batasan atau definisi berbagai elemen, pos, atau objek statemen keuangan
atau istilah yang digunakan dalam pelaporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan
klasifikasi oleh penyusun dan kesalahan interpretasi oleh pemakai.
Pengukuran
Pengukuran atau penilaian adalah penentuan jumlah rupiah sebagai unit pengukur suatu
objek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan.
Pengakuan
Pengakuan ialah suatu jumlah rupiah (kos) kedalam system akuntansi sehingga jumlah
tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan.
Penyajian
Pengungkapan berarti pembeberan hal hal informative yang di anggap penting dan
bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan melalui laporan keuangan
utama dan cara cara penyampaiannya.
Pengauditan
Pengauditan ialah membahas prinsip, prosedur, dan teknik pengauditan laporan keuangan
untuk member pendapat tentang kewajaran penyajian laporan keuangan.
PABU yang dikenakan pada perusahaan sehingga investor memiliki tingkat minimum
konsistensi dalam laporan keuangan yang mereka gunakan ketika menganalisis
perusahaan untuk tujuan investasi. Penutup PABU hal-hal seperti pengakuan pendapatan,
neraca klasifikasi barang dan pengukuran saham yang beredar. Perusahaan diharapkan
untuk mengikuti aturan PABU ketika melaporkan data keuangan mereka melalui laporan
keuangan. Jika laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip PABU, sangat
waspada.
Perlu diingat bahwa PABU hanyalah satu set standar. Ada banyak ruang di dalam PABU
untuk akuntan yang tidak bermoral untuk mendistorsi angka. Jadi, bahkan ketika sebuah
perusahaan menggunakan PABU, Anda masih perlu untuk meneliti laporan keuangannya.
Standar akuntansi keuangan merupakan aturan dan pedoman bagi manajemen dalam
menyusun laporan keuangan.
Dengan adanya Standar Akuntansi yang baik, laporan keuangan menjadi lebih berguna,
dapat diperbandingkan, tidak menyesatkan dan dapat menciptakan transparansi bagi
perusahaan.
Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang sudah disusun dan
disahkan oleh lembaga resmi (Standard Setting Body) pada saat tertentu. Standar ini
merupakan consensus pada kala itu tentang pencatatan sumber-sumber ekonomi,
kewajiban, modal, hasil, biaya, dan perubahannya dalam bentuk laporan keuangan. Dalam
standar ini dijelaskan transaksi apa yang harus dicatat; bagaimana mencatatnya, dan
bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan.
Standar akuntansi ini merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai
laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan
standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi
ini akan terus-menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangan dan tuntutan
masyarakat. Belkaoui(1985) mengemukakan alasan pentingnya standar akuntansi yang
relevan sebagai berikut:
Memberi pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan publik agar mereka dapat
melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen, dan dapat mengabdikan
keahliannya dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntan setelah melalui
pemeriksaan akuntan.
Memberikan data base kepada regulator tentang berbagai informasi yang dianggap
penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan dan
pengaturan ekonomi, dan peningkatan efesiensi ekonomi, dan peningkatan efesiensi
ekonomi, dan tujuan-tujuan makro lainnya.
Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi.
Semakin banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak kontroversi dan semakin
bergairah untuk berdebat, berpolemik, dan melakukan penelitian.
Standar akuntansi saat ini umumnya disusun oleh lembaga resmi yang diakui pemerintah,
profesi, dan umum. Kalau di Indonesia yang berwenang menyusun ini adalah Dewan
Standar Akuntansi Keuangan yang berada di bawah naungan IAI (Ikatan Akuntansi
Indonesia). Dewan Standar Akuntansi menyerahkan hasil kerjanya kepada Komite
Pensahan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan akhirnya akan ditetapkan dan
disahkan dalam kongres IAI. Sementara itu, di USA sekarang lembaga yang berwenang
mensahkan standar akuntansi(standard setting body) adalah Financial Accounting Standard
Board(FASB) yang bebas dari pengaruh profesi secara langsung. Namun, pada mulanya
standar akuntansi dilahirkan oleh AICPA. FASB mengeluarkan Statement of Financial
Accounting Standards dan Interpretation bersama dengan Accounting Research Bulletin
yang dikeluarkan oleh AICPA.
Gambar 2.1 Rerangka Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum
Memberi informasi kepada pemakai tentang posisi keuangan, hasil usaha, dan hal-
hal yang berkaitan dengan perusahaan. Informasi tersebut diasumsikan jelas,
konsisten, dapat dipercaya, dan dapat diperbandingkan
Menghasilkan prinsip-prinsip dan teori bagi mereka yang tertarik dengan disiplin
akuntansi,yaitu para:
· Pemakai Tidak Langsung : Analis dan konsultan keuangan pasar modal pengacara
badan pembuat peraturan perundang-undangan agen pelaporanasosiasi pedagang serikat
pekerja pesaing masyarakat umum departemen pemerintah
Dilandasi asumsi dasar bahwa informasi akuntansi merupakan komoditi ekonomi serupa
barang/jasa lain. atas dasar asumsi tersebut, jumlah informasi akuntansi yang disajikan
akan dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran. permintaan muncul dari
pemakai yang berkepentingan, sedangkan penawaran dilakukan oleh perusahaan dalam
bentuk laporan keuangan. Pihak yang terlibat :
· Permintaan = pihak yang menggunakan laporan keuangan
Pendekatan Regulasi
Adanya berbagai krisis dalam penentuan standar mendorong munculnya kebijakan regulasi
akuntansi. permintaan terhadap kebijakan atau standar didorong oleh krisis yang muncul,
pihak penentu standar akuntansi menanggapi dengan car menyediakan kebijakan tersebut.
kebijakan tersebut lebih menitikberatkan pada kepentingan regulator/pemerintah sebagai
penguasa. Pihak yang terlibat :
· Regulator = pemerintah
Standar akuntansi dapat dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan laporan keuangan
yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan
oleh badan berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Standar akuntansi biasanya
terdiri dari:
Penentuan Standar
Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu standar mungkin bermanfaat
bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan
akunyansi secara politik bersifat sensitif yang disebabkan:
Biasanya proses penentuan standar dilakukan melalui proses terbuka (due-procees). FASB
sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur sebagai berikut:
Penunjukkan group yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan bisnis.
Atas berbagai komnentar yang diterima, FASB mengeluarkan ‘exposure draft” (ED)
mengenai standaar akuntansi yang diajukan. ED menentukan posisi yang pasti dari
FASB tentang masalah yang dibahas.
(c) Mengajukan revisi terhadap standar yang diusulkan melalui prosedur “due process”.
Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada
yang diharuskan.
Dimana karena overload standar akuntansi ini, menyebabkan standar akuntansi gagal
membedakan antara :
Akuntan = kehilangan pandangan tentang pekerjaan riil karena data yang begitu
banyak diperlukan untk menyesuaikan dengan standar yang ada.
Auditor = kegaglan audit karena kondisi dimana akuntan kehilangan focus audit dan
melupakan prosedur audit yang baku. Hal ini menyebabkan terkikisnya profesi akuntan
public karena ketidakpuasan klien yang terbebani dengan standar tersebut
Melakukan perubahan terhadap konsep gaap menjadi dua jenis gaap, misalnya
gaap khusus untuk pengusaha besar dan gaap khusus untuk pengusaha kecil
Memberi alternative bagi gaap sebagai basis pilihan dalam penyajian laporan
keuangan
BAB III
P E N U T U P
KESIMPULAN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam melakukan
praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang
berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang
dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang
dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dengan kata lain, Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi
pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang
sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (standard setting body) pada saat
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2006. Teori Akuntansi, Buku 1, Edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.