Makalah SIM NIRLABA - Kelompok 5
Makalah SIM NIRLABA - Kelompok 5
Disusun oleh :
Kelompok 5
Mugiyanti (191011200744)
Nurmiati (191011201945)
Nurmilatu Sya’idah (191011201562)
Assalamu’alaikum .wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Dan Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Dalam Organisasi Laba/Nirlaba” tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW,keluarga,sahabat dan pengikut beliau hingga akhir
zaman. Aamiin…
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di kemudian
hari. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya
dan pembaca pada umumnya. Aamiin...
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………32
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………......32
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan yang mencolok selama beberapa dasa warsa menjelang dimulainya abad ke-21
ditandai dengan semakin pentingnya informasi dan pengolahan data di dalam banyak aspek
kehidupan manusia. Seiring dengan lajunya gerak pembangunan, organisasi-organisasi publik
maupun swasta semakin banyak yang mampu memanfaatkan teknologi informasi baru yang dapat
menunjang efektifitas, produktifitas, dan efisiensi mereka. Perkembangan teknologi informasi dalam
hal ini teknologi komputer dapat menunjang pengambilan keputusan di dalam organisasi-organisasi
modern yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dapat diselasaikan secara
tepat, akurat, dan efisien. Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya
perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen
baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.
Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam
pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat
dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan keputusan. Meningkatnya
penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat
melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi
dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai
aktivitasnya secara elektronis. Para manajer sekarang ini dituntut kemampuan mereka untuk dapat
memanfaatkan informasi yang membanjiri organisasi dan membuat keputusan secara tepat
berdasarkan informasi tersebut. Termasuk juga dalam organisasi publik, permasalahan utama dalam
organisasi publik adalah masalah pelayanan publik.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks harus diikuti
dengan optimalisasi pelayanan publik. Salah satu cara yang harus dilakukan aparatur Negara adalah
dengan pemanfaatan teknologi informasi atau disebut juga dengan Manajemen Sistem informasi
publik. Manajemen sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan
sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi
formal,seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi Pemerintahan yang dapat dijabarkan
menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan
mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu,
apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang
tentang organisasi tersebut.
Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup
signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat
operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah
menyebabkan perubahan perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka
dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat
digunakannya dalam proses pengambilan keputusan mengenai permasalah publik. Meningkatnya
penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat
melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi
dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai
aktivitasnya secara elektronis.
1
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu
yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti
yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi,
atau peristiwa yang terjadi atau ada didalam atau dilingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat
langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat
dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan. Manajemen informasi merupakan segala
kegiatan yang berkaitan dengan pemerolehan informasi, penggunaan informasi seefektif mungkin,
dan juga pembuangan terhadap informasi (yang tidak berguna) pada waktu yang tepat (McLeod,
1998).
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem Informasi
Manajemen merupakan serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang
secara rasional mampu mentransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara
guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer. SIM yang baik adalah
SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan
menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang
sangat bermanfaat. SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer
dalam perusahaan atau dalam sub-unit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi
pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika. Sebagai
pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen dapat diklasifikasikan kedalam tiga
tingkatan, yaitu:
1. Manajer tingkat perencanaan strategi (strategic planning); merupakan manajer tingkat atas,
seperti para jajaran Menteri, dimana keputusan-keputusan yang dibuatnya berkenaan dengan
perencanaan strategi yang meliputi proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan
tujuan organisasi, dan penetuan strategi organisasi. ·
2. Manajer tingkat pengendalian manajemen (manajement control); yang dikenal dengan manajer
tingkat menengah, mempunyai tanggung jawab untuk menjabarkan rencana strategi yang
sudah ditetapkan kedalam pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan
tercapai. Misalnya, Kepala Dinas, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Bagian/Bidang. ·
3. Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control) merupakan manajer tingkat bawah
yang bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan oleh manajer
tingkat menengah, yang terwujud dalam kegiatan operasi.
Output dari sistem informasi manajemen adalah:
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang di ambil adalah sebagai berikut:
BAB II
KAJIAN TEORI
Sistem informasi manajemen (manajement information system atau sering dikenal dengan
singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM (sistem informasi
manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang
bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi kenyataannya tidaklah mungkin
SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen komputer. Lebih lanjut, bahwa SIM
selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based
information processing). SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari
besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut:
1. Perakunan manajerial
Disini perlu dianggap bahwa bidang perakunan dibagi atas dua bidang pokok, yaitu perakunan
keuangan dan perakunan manajerial. Perakunan keuangan (financial accounting) berhubungan
dengan pengukuran pendapatan dalam suatu periode tertentu, misal dalam satu bulan atau satu
tahun (laporan rugi-laba/income statement) dan melaporkan status keuangan pada akhir periode
(neraca). Karena sebuah oraganisasi beroperasi secara terus menerus sepanjang waktu, pengukuran
pendapatan untuk suatu jangka waktu tertentu meliputi pertanyaan-pertanyaan pengukuran
penerimaan dalam suatu periode dan mengenali serta membandingkan biaya yang timbul untuk
menghitung laba. Sistem pelaporan untuk organisasi yang dikembangkan oleh perakunan manajerial
pada umumnya mencerminkan gagasan perakunan tanggungjawab (responsibility accounting) dan
perakunan mampulaba (profitability accounting). Laporan tersebut disusun untuk menunjukkan
adanya penyimpangan dari rencana prestasi dan sebab-sebab penyimpangan tersebut.
Analisis biaya dipakai dalam perakunan manajerial untuk menentukan biaya yang paling relevan
dalam pengambilan keputusan. Biaya yang relevan ini dapat berupa biaya penuh (full cost), biaya
langsung (direct cost), biaya marjinal (marginal cost), biaya penggantian (replacement cost), biaya
keluangan (opportunity cost) atau lain-lainnya. Perakunan manajerial juga menggunakan teknik
keputusan yang berorientasi pada biaya seperti penganggaran modal, analisis impas dan penetapan
harga transfer. Singkatnya, perakunan keuangan adalah sebuah sistem informasi dengan aturan dan
pengolahan ke arah menyuguhkan informasi yang tepat bagi penanam modal dan pemberikredit.
Perakunan manajerial adalah sebuah sistem informasi yang berorientasi pada manajemen intern serta
pengendalian dan karenanya berhubungan erat dengan SIM.
2. lmu pengetahuan manajemen
Ilmu manajemen atau penelitian operasional adalah penerapan metode ilmiah dan teknik-teknik
analisis kuantitatif terhadap masalah manajemen. Beberapa di antara konsep-konsep pokoknya
adalah:
4
1. Penekanan ancangan sistematis dalam pemecahan persoalan dan penerapan metode ilmiah
pada penelitian.
2. Memakai model matematis dan prosedur matematis serta statistis dalam analisis.
3. Bertujuan mencari keputusan optimal atau kebijakan optimal.
Ilmu pengetahuan manajemen dalam penyelesaiannya cenderung memakai kriteria ekonomis atau
teknik daripada kriteria perilaku, dengan penekanan metode teknis dalam memecahkan persoalan.
Keberhasilan ilmu pengetahuan manajemen di dalam organisasi yang paling menyolok adalahpada
persoalan operasional dan keputusan taktis. Misalnya manajemen sediaan barang (inventory
management) telah mendapat perhatian besar, demikian pula penjadualan produksi, penentuan letak
pabrik, penjaluran angkutan (transportation routing), dan analisis penanaman modal. Beberapa teknik
umum sehubungan dengan ilmu pengetahuan manajemen adalah:
1. Pemrograman linier (linear programming)
2. Pemrograman integer (integer programming)
3. Pemrograman dinamis (dynamic programming)
4. Teori pengantrian (queueing theory)
5. Teori permainan (game theory)
6. Teori keputusan (decision theory)
7. Simulasi (simulation)
Ilmu pengetahuan manajemen adalah sebuah perkembangan penting dalam sistem informasi
manajemen berdasarkan komputer, karena ilmu pengetahuan manajemen telah mengembangkan
prosedur-prosedur untuk analisis dan pemecahan berdasarkan computer dalam banyak jenis
persoalan keputusan. Ancangan sistematis dalam pemecahan persoalan, pemakaian model, teknik-
teknik ilmu pengetahuan manajemen, dan algoritma pemecahan berdasarkan komputer umumnya
digabungkan dalam rancangan SIM.
3. Pengetahuan manajemen
Dalam memahami evolusi konsep SIM, perkembangan terakhir dalam teori manajeme cukup pesat.
Bila dalam ilmu pengetahuan manajemen perkembangannya menekankan optimisasi sebagai tujuan,
maka teori manajemen sekarang menekankan pemuasan dan mempertimbangkan keterbatasan
manusia dalam mencari pemecahan. Sejumlah periset manajemen telah memusatkan perhatian pada
segi-segi keperilakuan dan motivasi pada struktur keorganisasian serta sistem dalam organisasi.
Perkembangan dalam teori manajemen ini penting untuk merancang SIM, karena membantu dalam
memahami peranan sistem manusia/mesin serta bermanfaat untuk mengembangkan model-model
keputusan.
4. Pengolahan computer.
Semula komputer tidak direncanakan untuk pengolahan informasi, tetapi kini terutama justru
diterapkan dalam bidang ini. Persyaratan teknis sebuah sistem informasi manajemen berdasarkan
komputer secara singkat, adalah:
BAB III
PEMBAHASAN
Manjemen publik, yang terkait erat dengan adminsitrasi publik, landasan ideologinya muncul
dari konstitusi, seperti: kedaulatan rakyat, pembagian wewenang, hak-hak asasi, pluralisme,
keuntungan publik, barang-barang publik (public goods), kebebasan mengakses informasi, perwakilan
(representativeness), persamaan kesempatan, dan persaan dalam perlakuan. Dilihat dari penjelasan
diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi privat adalah sistem komputer yang
digunakan level organisasi untuk mengubah sasaran, pengoperasian, produk, jasa, atau relasi
lingkungan untuk membantu organisai meraih keunggulan kompetitif. Berbeda dengan sektor public
yang berorientasi pada pelayanan. Secara lebih jauh dijelaskan manajemen sistem informasi publik
adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan
keputusan pada kegiatan manajemen yang berhubungan dengan kebutuhan pemerintahan maupun
masyarakat (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian) dalam organisasi
publik. Contoh aplikasi penerapan manajemen sistem informasi di sektor public antara lain:
1. E-Government
6
Untuk menjamin keterpaduan sistem pengelolaan dan pengolahan dokumen dan informasi
elektronik dalam mengembangkan pelayanan publik yang transparan, pengembangan egovernment
pada setiap instansi harus berorientasi pada kerangka arsitektur di bawah ini.
Untuk menjamin keterpaduan sistem pengelolaan dan pengolahan dokumen dan informasi
elektronik dalam mengembangkan pelayanan publik yang transparan, pengembangan egovernment
pada setiap instansi harus berorientasi pada kerangka arsitektur di bawah ini. Kerangka arsitektur itu
terdiri dari empat lapis struktur, yakni:
1. Akses: yaitu jaringan telekomunikasi, jaringan internet, dan media komunikasi lain yang dapat
dipergunakan oleh masyarakat untuk mengakses portal pelayanan publik.
2. Portal Pelayanan Publik: yaitu situs-situs internet penyedia layanan publik tertentu yang
mengintegrasikan proses pengolahan dan pengelolaan informasi dan dukumen elektronik di
sejumlah instansi yang terkait.
3. Organisasi Pengelolaan & Pengolahan Informasi: yaitu organisasi pendukung (backoffice) yang
mengelola, menyediakan dan mengolah transaksi informasi dan dokumen elektronik.
4. Infrastruktur dan aplikasi dasar: yaitu semua prasarana baik berbentuk perangkat keras dan
perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung pengelolaan, pengolahan, transaksi, dan
penyaluran informasi. baik antar back-office, antar Portal Pelayanan Publik dengan backoffice,
maupun antara Portal Pelayanan Publik dengan jaringan internet, secara andal, aman, dan
terpercaya. Struktur tersebut ditunjang oleh 4 (empat) pilar, yakni penataan sistem manajemen
dan proses kerja, pemahaman tentang kebutuhan publik, penguatan kerangka kebijakan, dan
pemapanan peraturan dan perundangundangan.
1) pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara
elektronis;
7
2) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara
mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara.
Pada saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat dan daerah berinisiatif mengembangkan
pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan informasi. Namun kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pengamatan yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, mayoritas situs
pemerintah dan pemerintah daerah otonom berada pada tingkat pertama (persiapan), dan hanya
sebagian kecil yang telah mencapai tingkat dua (pematangan). Sedangkan tingkat tiga (pemantapan)
dan tingkat empat (pemanfaatan) belum tercapai. Observasi secara lebih mendalam menunjukkan
bahwa inisiatif tersebut di atas belum menunjukan arah pembentukan e-government yang baik.
Beberapa kelemahan yang menonjol adalah :
a) pelayanan yang diberikan melalui situs pemerintah tersebut, belum ditunjang oleh sistem
manajeman dan proses kerja yang efektif karena kesiapan peraturan, prosedur dan keterbatasan
sumber daya manusia sangat membatasi penetrasi komputerisasi ke dalam sistem manajemen dan
proses kerja pemerintah;
b) belum mapannya strategi serta tidak memadainya anggaran yang dialokasikan untuk
pengembangan e-government pada masing-masing instansi;
d) pendekatan yang dilakukan secara sendiri-sendiri tersebut tidak cukup kuat untuk mengatasi
kesenjangan kemampuan masyarakat untuk mengakses jaringan internet, sehingga jangkauan dari
layanan publik yang dikembangkan menjadi terbatas pula.
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah sistem berbasis komputer
yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk
menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Sistem pendukung ini membantu pengambilan
keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang
komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang
memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau
8
tidak terstruktur. DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan memiliki
kemampuan tinggi untuk analisis data penting.
Jenis DSS yang memberikan dukungan yang sedikit lebih tinggi memungkinkan baginya
menganalisis seluruh isi file mengenai tingkat penyerapan anggaran pada unit-unit lain yang terkait.
Contohnya adalah laporan gaji bulanan pegawai yang disiapkan dari file gaji. Dukungan yang lebih
lagi diberikan oleh sistem yang menyiapkan laporan total penyerapan anggaran biaya pegawai dan
tunjangan-tunjangan yang diterimanya yang diolah dari berbagai file sistem penggajian. DSS juga
memungkinkan para manajer untuk melihat dampak-dampak Tingkat Dukungan Pemecahan Masalah
Sistem Informasi Manajemen yang mungkin timbul dari berbagai keputusan yang diambil yang disebut
model yang dapat memperkirakan dampak sebuah keputusan. Sebagai contoh: Para calon
Bupati/Walikota suatu daerah dalam rangka suatu Pilkada menjanjikan akan menggratiskan biaya
pendidikan sampai tingkat tertentu atau menggratiskan biaya pengobatan ditingkat Puskemas, maka
dampak keputusan tersebut diperkirakan jumlah pemilih akan meningkat secara signifikan, atau justru
para pemilih sama sekali tidak mempercayainya karena hanya dianggap sebagai janji kosong belaka.
Model tersebut tidak dapat menentukan apakah janji kampanye tersebut merupakan suatu
keputusan terbaik, mereka hanya dapat menentukan apa yang mungkin terjadi jika keputusan itu
dibuat. DSS dimaksudkan untuk melengkapi sistem informasi manajemen dalam meningkatkan
pengambilan keputusan. Sistem informasi manajemen terutama menyajikan informasi mengenai
kinerja aktivitas untuk membantu manajemen memonitor dan mengendalikan kegiatan. Sistem
informasi manajemen ini umumnya menghasilkan pelaporan yang terjadwal secara reguler dan tetap,
berdasarkan data yang diperoleh dan diikhtisarkan dari sistem pemrosesan kegiatan atau transaksi
yang dilaksanakan. Format atau bentuk dari pelaporan-pelaporan ini umumnya sudah ditentukan
sebelumnya (baku).
Contoh pertama atau aplikasi untuk sebuah groupware adalah GDSS, yang adalah singkatan G
roup D ecision S upport S ystem. Ada semacam sistem GDS didukung oleh Fakultas Management di
Universitas kami. Semacam ini sama-sama waktu-tempat konferensi yang berorientasi pada
9
pertemuan bisnis dan pengambilan keputusan. The GDSS dimulai awalnya dari Sistem Informasi
Manajemen di University of Arizona.
Beberapa jenis masalah selalu diamati yang berkaitan lebih banyak dengan pertemuan besar
dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan kecil. Dengan pertemuan besar kita maksud pertemuan
dengan biasanya lebih dari 15 peserta, tetapi dapat pergi lebih jauh bahwa, misalnya 40 atau bahkan
50. Beberapa masalah yang diidentifikasi adalah:
1. memakan waktu;
Yang lebih rinci tentang masalah ini dapat ditemukan di sini. Namun, pen ting untuk menyadari
bahwa kita tidak karena itu mencoba untuk mengatakan bahwa pertemuan kecil tidak memiliki
masalah di atas ini; masalah-masalah ini yang disebutkan ada dalam setiap jenis rapat, tapi kami
hanya mencoba menekankan bahwa mereka lebih sering ditemukan dalam pertemuan-pertemuan
besar. Rapat ukuran kecil cenderung lebih mudah dikontrol daripada pertemuan besar. Dalam
lingkungan GDSS, biasanya ada sebuah ruangan besar dengan sesuatu seperti 40 kursi, yang berarti
bahwa 40 orang bisa pada pertemuan pada suatu waktu. Ada tidak hanya 40 kursi, tetapi juga 40
mikrokomputer. Hal ini memungkinkan setiap peserta untuk memiliki penggunaan satu komputer
mikro selama pertemuan. Alasan mengapa masing-masing peserta membutuhkan komputer mikro
tergantung pada bagaimana GDSS bekerja. Dalam GDSS, dengan perangkat lunak komputer khusus,
fasilitator dari setiap pertemuan akan membuat agenda pertama rapat, yang akan diproyeksikan ke
layar besar bahwa setiap orang dapat melihat. Kemudian para peserta akan tipe secara bersamaan
dalam ide-ide dari topik diskusi pada mikrokomputer individu di samping mereka. Kemudian komputer
akan menyortir ideide, dan kemudian para peserta akan memilih atau komentar pada ide-ide yang
mereka sukai atau mereka tidak suka. Dalam perjalanan dari seluruh pertemuan, GDSS toko,
mengkategorikan dan mencetak keluar semua ide, komentar dan menghitung suara, sehingga
masing-masing peserta rapat akan mendapatkan ringkasan dari pertemuan ketika berakhir. Apa
istimewanya GDSS adalah bahwa hal itu memungkinkan peserta rapat untuk secara bersamaan
“berbicara”, ketika jenis komputer dan mengirimkan ide-ide untuk masing-masing terminal, semua
pada waktu yang sama. Yang menyelamatkan sejumlah besar waktu, karena semua ini dapat
dilakukan secara elektronik dan bukan secara manual, dan waktu yang disimpan akan memungkinkan
10
para peserta untuk menghabiskan waktu lebih banyak memanipulasi dan mengekspresikan ide-ide
mereka. Ini akibatnya dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kelompok. Memakan waktu
yang manfaat juga memiliki bonus tambahan: ketika produktivitas dan efisiensi dalam rapat
meningkat, kemungkinan bahwa semangat tim dapat dikonsolidasikan, sehingga menghasilkan
peningkatan kekuatan mengikat di antara anggota tim. Selain itu, di bawah ini GDSS, tak seorang pun
dapat mendominasi pertemuan. Hal ini karena fitur lain GDSS. GDSS menyediakan skema anonim,
sehingga apa pun yang Anda ketik di terminal (yaitu pendapat anda) akan dilindungi. Dalam keadaan
ini, tidak ada yang benar-benar tahu siapa yang mengetik apa. Karena itu, tak seorang pun dapat
mendominasi pertemuan. Dalam kasus terburuk, kita dapat mengatakan “beberapa ide” yang
mendominasi pertemuan, tapi ini baik-baik saja karena ini adalah sebagai Sebenarnya tujuan dari
suatu GDSS: untuk membantu peserta rapat menyuarakan pendapat mereka dari pola pikir yang
berorientasi ide. Sebagai contoh, hanya karena Anda memiliki prasangka buruk terhadap orang A
tidak berarti bahwa Anda akan menolak gagasan yang diusulkan dalam rapat, karena Anda tidak tahu
siapa yang mengusulkan gagasan itu!! Selain itu, skema anonimitas ini juga akan membantu anggota
tim mereka yang malu untuk menyuarakan pendapat. Dan dengan anonimitas, orang-orang
cenderung lebih jujur, sama seperti yang Anda akan mengatakan lebih banyak dan lebih jujur pada
formulir evaluasi profesor jika Anda tahu apa yang Anda tulis tidak akan mempengaruhi nilai akhir
Anda pada kursus. Hal ini, tentu saja, adalah karena Anda tahu Anda tidak perlu khawatir tentang
konsekuensi. Namun, apakah ini anonimitas itu baik atau tidak dapat menjadi sangat kontr oversial.
Keberhasilan pertemuan didukung oleh GDSS sangat tergantung pada perilaku para peserta.
Sistem Pendukung Keputusan Berkelompok, Konsep GDSS (Group Decision Support System),
merupakan sistem berbasis computer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat
dalam suatu tugas bersama dan menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan
bersama. Istilah lainnya : GSS (group support system), CSCW (computer support cooperative work),
CCWS (Computerized collaborative work support), EMS (electronic meeting system). Perangkat lunak
yang digunaka collaborative work support), EMS (electronic meeting system). Perangkat lunak yang
digunakan disebut groupware. GDSS berkontribusi memecahkan masalah. Komunikasi yang lebih
baik memungkinkan keputusan yang lebih baik. GDSS berkontribusi memecahkan masalah dengan
menyediakan suatu pengaturan yang mendukung komunikasi.
Istilah eksekutif dalam pembahasan ini diterapkan untuk pengertian yang agak bebas. Tidak
terdapat suatu garis batas yang jelas memisahkan eksekutif dari para pimpinan atau manajer lain.
Istilah ini digunakan\untuk mengidentifikasi manajer pada tingkat atas dari hierarki organisasi yang
11
berpengaruh kuat dalam sebuah institusi/lembaga/departemen. Dalam sistem pendukung
pengambilan keputusan eksekutif istilah executive support system (ESS) sering dipertukarkan dengan
executive information system (EIS). Namun, ada juga yang membedakan keduanya. Jika dibedakan,
EIS sering didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis komputer yang menyajikan kebutuhan
informasi eksekutif puncak. Sistem ini memberikan akses cepat atas informasi dan laporan
manajamen. ESS dibangun terutama untuk menyajikan gambaran operasional suatu organisasi;
melayani kebutuhan informasi eksekutif puncak; menyajikan tampilan yang akrab di pengguna, sesuai
dengan tipe keputusan individu, menyajikan penelusuran dan pengendalian yang tepat waktu dan
efektif; menyajikan akses cepat atas informasi rinci dengan teks, angka, atau grafik;
mengindentifikasikan masalah; serta menyaring, mengkompres, dan melacak data dan informasi
kritikal.
Karakteristik utama yang dimiliki ESS adalah kemampuan melihat rincian, menginformasikan
faktor keberhasilan kritikal (critical success factors), akses status, analisis, pelaporan eksepsi
(exception reporting), penggunaan warna, navigasi informasi, dan komunikasi. Satu kemampuan
utama ESS adalah kemampuan menyajikan data rinci atas informasi ringkas. Sebagai contoh,
seorang eksekutif puncak dapat memantau kemajuan fisik proyek pembangunan gedung dari waktu
ke waktu bahkan sampai ke detail pekerjaan yang sedang dikerjakan. Kemudian jika terjadi suatu
rencana penyelesaian pekerjaan yang tidak sesuai jadwal langsung dapat dicari penyebabnya,
dengan ESS, sang eksekutif tersebut dapat melihat peta jalur distribusi bahan baku sampai ke lokasi,
dan faktor penghambat dapat segera diidentifikasi. Faktor keberhasilan kritikal dapat dimonitor
dengan lima tipe informasi, yaitu narasi masalah kritikal, diagram penjelas, keuangan tingkat puncak,
faktor kunci, dan laporan pertanggungjawaban terinci.
Dengan status akses, top eksekutif dapat memantau data atau laporan terakhir mengenai
indikator kunci melalui jaringan kapan saja. Pemantauan dapat dilakukan secara harian atau setiap
jam. Kemampuan analisis kebanyakan dimiliki oleh ESS. Top eksekutif dapat menggunakan ESS
untuk melakukan analisis sesuai dengan kebutuhannya.Analisis dapat dilakukan oleh top eksekutif
dengan menggunakan fungsi yang sudah ada, mengintegrasikan sistem lain dengan ESS, atau
analisis dengan menggunakan agen intelejen. Dengan adanya pelaporan eksepsi, top eksekutif dapat
memberikan perhatian khusus atas perbedaan yang terjadi dengan standar yang ada. Dengan
pelaporan ini, top eksekutif dapat memfokuskan perhatiannya pada suatu keadaan atau kinerja yang
buruk. Hal-hal kritis, dengan ESS, disajikan tidak saja dalam angka-angka, tetapi juga dengan warna.
Misalnya, hijau menunjukkan kondisi baik, kuning untuk peningatan, dan merah untuk
12
menggambarkan kondisi yang buruk. Kemampuan navigasi informasi adalah kemampuan untuk
menjelajah informasi berbagai data secara mudah dan cepat.
Paka adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus serta
kemampuan untuk menerapkan bakat ini di dalam memberi nasihat dan memecahkan masalah.
Misalnya seorang dokter, penasehat keuangan, pakar mesin mobil, dan lain sebagainya.
Kepakaran (Expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan spesifik yang
diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar
dapat mengambil keputusan lebih baik dan lebih cepatdaripada non-pakar dalam memecahakan
masalah yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan
yang lebih banyak daripada pakar junior.
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke computer,
agar computer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. Sistem pakar
diciptakan tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi untuk memasyarakatkan
pengetahuan dan pengalaman pakar tersebut. Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah mentransfer
kepakaran yang dimiliki seorang pakar ke dalam computer, dan kemudian kepada orang lain (non-
expert). Bentuk umum dari sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set
aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu
kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Sistem pakar memberikan
banyak keuntungan bagi operasi perusahaan dan manajer, tetapi memiliki keterbatasan signifikan.
Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
Daerah
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang salah satu aplikasi yang dipakai di
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia yaitu Sistem Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah (SIPKD). Aplikasi ini merupakan jenis aplikasi terpadu yang dipergunakan sebagai
alat bantu pemerintah daerah yang digunakan meningkatkan efektifitas implementasi dari berbagai
regulasi bidang pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan pada asas efesiensi, ekonomis,
efektif, transparan, akuntabel dan auditabel.
13
Aplikasi ini juga merupakan salah satu manifestasi aksi nyata fasilitasi dari Kementerian Dalam
Negeri kepada pemerintah daerah dalam bidang pengelolaan keuangan daerah, dalam rangka
penguatan persamaan persepsi sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah dalam
penginterpretasian dan pengimplementasian berbagai peraturan perundang-undangan.
1. Komponen Input
Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan yang digunakan
sebagai komponen penggerak/ menangkap data/ pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan atau
yang akan dimasukan yang berupa dookumen-dokumen dasar. Komponen input yaitu seperti
penerimaan kas dari pajak yang dibayarkan dan pembelanjaan oleh pemerintahan daerah.
2. Komponen proses
Komponen dalam sistem yang melakukan pengolahan input untuk mendapatkan hasil yang
dibutuhkan. Komponen proses yaitu seperti aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
yang akan memproses data yang telah dimasukan dan menghasilkan keluaran.
3. Komponen output
1. Komponen kendala
Komponen yang berisiko aturan atau batas – batas yang berlaku. Akan membuat tujuan
menjadi lebih bermanfaat. Adanya suatu kendala atau batasan yang jelas, akan mampu
mengidentifikasiapa yang harus diantisipasikan dalam mencapai tujuan sistem. Dalam aplikasi ini
terdapat kendala tidak balance dalam menghasilkan laporan keuangan.
2. Komponen kontrol
14
Komponen pengawas dan pelaksanaan proses pencapaian tujuan. Kontrol ini dapat berupa
kontrol pemasukan input, pengeluaran data, pengoperasian, dll. Seperti mencegah terjadi tindakan
korupsi.
Dalam kegiatan sistem informasi pada dasarnya terbentuk melalui suatu kelompok kegiatan
operasi yang tetap:
1. Mengumpulkan data
2. Mengelompokkan data;
3. Menghitung;
4. Menganalisa; dan
5. Menyajikan laporan.
Tidak selalu operasi tersebut dapat dipisah-pisahkan tetapi dapat juga dilakukan bersama-
sama atau bahkan terdapat kegiatan tertentu yang tidak dilakukan atau dilompati.
Kagiatan awal dari pelaksanaan kerja suatu sistem informasi yang sangat penting fungsinya.
Terkadang dalam mengumpulkan data tersebut terdapat ketidak telitian walaupun sudah
menggunakan rumusan untuk menghitung dan menganalisa dengan tepat. Secara umum data-data
yang dikumpulkan haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Dalam jumlah yang tepat, karena jika terlalu banyak dapat mengacaukan; dan
Mengumpulkan data secara periodik dan menyiapkannya agar siap untuk dimasukkan
Pengecekan data pada komputer sebagai tahapan yang penting untuk memastikan keabsahan
data.
15
Dalam memakai aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah ini membutuhkan
dokumen atau data untuk mendukung atau menunjang kerja aplikasi ini dengan baik. Dokumen atau
data tersebut yaitu:
Faktur Pajak;
Kwitansi;
Sasaran dalam aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dalam
membantu tugas pemerintah yaitu agar terjadinya keseimbangan dalam penggunaan anggaran
negara. Dan aplikasi ini memiliki tujuan yaitu untuk merealisasi anggaran negara yang diperlukan
pada tahun yang bersangkutan. Pemerintah menyelenggarakan SIPKD secara nasional dengan
tujuan:
merumuskan kebijakan keuangan daerah, seperti Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan
Pengendalian defisit anggaran; dan
Langkah Menginput Data transaksi hingga menghasilkan output dari aplikasi SIPKD
1. Perencanaan/Anggaran
2. Pelaksanaan
Pemilik tanggung jawab dapat melaksanakan tugasnya dengan tata tertibyang telah
ditetapkan menurut undang-undang dengan didukung buktitransaksi.
3. Inputan
16
Inputan dalam aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah adalahbukti transaksi.
Berikut langkah memasukan data ke dalam aplikasi SIPKD. Dalam aplikasi SIPKD ada beberapa
modul yaitu:
1. Penatausahaan Penerimaan;
2. Penatausahaan Pengeluaran;
3. Penatausahaan BUD.
Namun, kami hanya akan membahas salah satu diantara modul tersebut yaitu Penatausahaan
Pengeluaran dan kami mengambil contoh tentang belanja langsung.
Setelah diterbitkannya bukti transaksi, maka bukti transaksi tersebut diinput ke aplikasi
SIPKD dengan mengklik PenatausahaanPengeluaran lalu pilih belanja.
4. Proses
Untuk dapat melihat Program Kegiatan sudah benar maka dilakukan dengan cara meng’klik’
pada salah satu no BPK yang ingin dilihat rinciannya sehingga akan tampil daftar rincian BPK
sebagaimana gambar berikut :
5. Output
Setelah data diinput dan diklarifikasi bahwa data tersebut benar, maka untuk melihat outputnya
dengan cara berikut ini :
Klik Penatausahaan Pengeluaran lalu klik BKU Bendahara Pengeluaran dan klik persetujuan
lalu klik Belanja Langsung
Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk
menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya ada dan
bagaimana unsur-unsusr tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama, delapan model
unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatau cara yang baik untuk memahami
kompleksitas dari cara perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi antara model
sistem umum dan delapan model unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen
rantai suplai (supply chain management).
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan tetapi
sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E. Porter diakui
sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif dan
mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value
system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan lingkungannya.
Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan keunggulan
strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi piranti keras, piranti lunak, spesialisasi
informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi memiliki empat dimensi
yang sangat penting: relevansi akurasi, ketetapan waktu, dan kelengkapan. Eksekutif perusahaan
melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan organisasi, area bisnis, dan sumber daya
informasi. Chief Information Officer (yang disebut juga Chief Technology Officer) memainkan peranan
penting dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya
informasi akan mengidentifikasikan tujuan-yujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi
perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem virtual.
Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka dimana perusahaan atau instansi
berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan memperoleh sumber daya dari
lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mngembalikan
18
sumber daya yang telah diubah kembali ke lingkungan. Ada delapan elemen lingkungan perusahaan
yakni:
1. Pemasok disebut juga vendor memasok bahan, mesin, jasa, pekerja, dan informasi bahwa
perusahaan menggunakan untuk menghasilkan produk dan jasa
2. Pelanggan
3. Serikat buruh adalah serikat pekerja yang terampil untuk industry dan perdagangan tertentu
4. Masyarakat keuangan terdiri dari institusi-institusi seperti bank dan lembaga pinjaman lainnya
yang mempengaruhi sumber daya keuangan yang dibutuhkan perusahaan
7. Pemeritah secara nasional, Negara bagian atau provinsi dan juga daerah lokal, biasanya ada
kendala dalam bentuk undang-undang dan peraturan, tetapi juga memberikan bantuan dalam
bentuk pembelian, informasi, dan dana bagi perusahaan
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin dan uang.
Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui pelatihan
dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan baku memasuki perusahaan
dalam bentuk input mentah kemudian diubah menjadi barang jadi, yang kemudian dijual kepada para
pelanggan perusahaan. Mesin dibeli, digunakan dan pada akhirnya dijual dalam bentuk penerimaan
penjualan investasi pemegang saham, dan pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran kepada
pemasok, pajak kepada pemerintah, dan pengembalian kepada para pemegang saham. Ketika
berada di dalam perusahaan, sumber daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk dan jasa
yang dijual oleh perusahaan kepada para pelanggannya.
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya. Satu
19
hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan dapat
mencapai keunggulan kompetitif melalui sumber daya virtualnya. Di dalam sistem informasi,
keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada pengguna informasi untuk
mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar.
1. Keunggulan Strategis
1. Akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui piranti lunak komputer buatan perusahaan
sendiri, sehingga perusahaan tersebut akan menyebabkan perusahaan harus
mempertimbangkan untuk membeli piranta lunak pelaporan standar dari vendor luar atau
mempekerjakan perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan suatu sistem
pelaporan baru. Mobilitas akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna
tidak lagi membutuhkan akses laporan, karena para pengguna tidak membutuhkan akses
langsung ke sumber daya computer perusahaan. Setiap sambungan ke internet akan
20
memungkinkan pengguna menggunakan sebuah browser web untuk mengakses laporan dari
hamper seluruh tempat di manapun di dunia ini.
2. Para pemasok dan pelanggan potensial dimanapun di seluruh dunia akan memiliki potensi
akses akan tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi perusahaan, sehingga akan
mempercepat transaksi pembelian dan penjualan perusahaan.
3. Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan sistem infomasi
secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait dengan akses web
kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan semakin besar pula. Tingkat
strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat
kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti
penting dari keamanan.
4. Keunggulan Taktis
1. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari
perusahaan. Potingan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat
memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.
2. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibel oleh pelanggan.
Perusahaan tidak hanya mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga dapat meningkatkan
keuntungan dari penjualan.
3. Keunggulan Operasional
21
Keunggulan operasional (operational advantage) adalah keunggulan yang berhubungan
dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung
dengan proses.
Situs web yang “mengingat” pelanggan dan kegemaran mereka dari transaksi-transaksi masa
lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki cookies, file-file kecil
berisi informasi yang terdapat di dalam computer pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata
sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Ini merupakan kemudahan
yang berharga bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang menggunakan web untuk menempatkan
pembelian mereka akan menghemat beban perusahaan membayar seorang juru tulis untuk
memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang bersifat minor saja.
Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan akan lebih akurat. Karena data tidak
dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman di dalam
komunikasi. Ketika informasi (nama, alamat dan seterusnya) dapat diambil dari catatan sebelumnya,
data tersebut bahkan akan memiliki atas data yang dimasukkan oleh pengguna. Jika data tidak
akurat, pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alas an perusahaan, akses
web ke sistem informasi perusahaan akan dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan.
ORGANISASI NIRLABA
pemiliknya. Biasanya
adalah organisasi yang tidak dapat mendistribusikan aktiva atau labanya kepada
sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang
organisasi nirlaba adalah salah satu lembaga yang tidak mengutamakan laba
umumnya sumber daya atau dana yang digunakan dalam menjalankan segala
kegiatan yang dilakukan berasal dari donatur atau sumbangan dari orang-orang
membantu masyarakat luas yang tidak mampu khususnya dalam hal ekonomi,
23
Tujuan dominan organisasi bisnis adalah untuk mencapai laba atau
secara kuantitatif dan jika diukur secara kuantitatif maka ukuran tersebut
Rugi yang terlalu besar yang tidak diikuti oleh donasi dari masyarakat
2. Modal Kontribusi
24
terdiri dari dua, yaitu modal
25
pabrik dan sumbangan. Modal pabrik meliputi gedung, peralatan, atau
Modal donasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu plant dan endowment.
tetap, hanya laba atau penghasilan dari investasi yang boleh digunakan
setiap tipe dan yang diterima dan pengguna setiap tipe dana tersebut.
Dana dapat digolongkan menjadi empat, yaitu dana lancar bebas atau
dana operasi atau dana umum, dana lancar terbatas (untuk tujuan
4. Pengelolaan
atau wali amanat. Biasanya, para anggota atau pengurus tidak dibayar.
Wali amant
26
mempunyai tugas utama, yaitu mengarahkan dan mengawasi para
sebagainya.
Sosial (DNIKS).
dan sebagainya.
27
CONTOH KASUS NIRLABA
KASUS NIRLABA
setiap bulannya.
28
Berikut table anggaran Yayasan FORKIS
Pengeluaran
Sekretaris
1. Pembuatan Proposal Rp. 350,000
JUMLAH Rp. (350,000)
SIE ACARA
1. Baju Koko @45000 (75 anak) Rp. 3,375,000
2. Sarung @25000 (75 anak) Rp. 1,875,000
3. Peci @ 10000 (75 anak) Rp. 750,000
4. Uang santunan @50000 (75 anak) Rp. 3,750,000
5. Dokter @300000 (10 orang) Rp. 3,000,000
6. Penceramah Rp. 300,000
JUMLAH Rp.(13,050,000)
SIE KONSUMSI
1. Snack @7000 (300 orang) Rp. 2,100,000
2. Makan siang panitia & Ustad
@12500 (40orang) Rp. 500,000
3. Bingkisan Buah untuk dokter @ 50000 Rp. 500,000
JUMLAH Rp. (3,100,000)
SIE DOKUMENTASI Rp. (300,000)
SIE TRANSPORTASI Rp. (200,000)
SIE PERLENGKAPAN
1. Spanduk (3 buah) Rp. 500,000
2. Sound System Rp. 750,000
3. tempat tidur khitan (10buah) Rp. 1,500,000
JUMLAH Rp. (2,750,000
)
SIE KEBERSIHAN & KEAMANAN
1. 3 Petugas Kebersihan @150000 Rp. 450,000
2. 2 Satpam @150000 Rp. 300,000
JUMLAH Rp. (750,000)
Dana Tak Terduga 10% dari Pengeluaran Rp. (2,050,000
)
JUMLAH Rp. (22,550,000)
Sisa Dana Rp. 450,000
29
Sumber : Divisi Keagamaan
30
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
31
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ibs.ac.id/1183/1/Dita%20Safitrie%2C%20Ak.-Ibs.pdf
32