Askep Ok New-2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Unit : Kamar Operasi

Autoanamnese :

Kamar : OK 4

Alloanamnese :

Tanggal MRS : 11-10-2021

Tanggal Pengkajian : 11-10-2021

I. IDENTIFIKASIT
A. PASIEN
Nama initial : Tn. P
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Belum kawin
Jumlah anak : Tidak ada
Agama / suku : Katolik/Manggarai
Warga Negara : Indonsia
Bahasa yg digunakan : Bahasa Daerah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat Rumah : Borong
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. T
Umur : 43 tahun
Alamat : Borong
Hubungan dg pasien : Orang Tua
II. DATA MEDIK
Diagnose medic :
Saat masuk : Hernia Inguinalis Dextra
Saat pengkajian : Hernia Inguinalis Dextra
III. KEADAAN UMUM
A. KEADAAN SAKIT
Pasien tampak sakit sedang.
Karena: pasien masih bisa merespon pembicaraab dengan baik,
B. TANDA VITAL
1. Kesadaran (kualitatif) :
Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a. Respon motorik :6
b. Respon bicara :5
c. Respon membuka mata :4
Jumlah : 15
Kesimpulan : pasien dalam kesadaran penuh.
2. Tekanan darah : 110/90 mmHg
MAP : 97 mmHg
Kesimpulan : Pasien tidak termasuk dalam kategori
hipertensi
3. Suhu : 36,5 0C
4. Pernapasan : 18 x / menit
Irama : teratur
Jenis : dada
5. Nadi : 85 x / menit
Irama : teratur, kuat
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas : 26 cm
2. Tinggi Badan : 157 cm
3. Berat badan : 45 kg
4. IMT (indeks Massa Tubuh) : 18,8 (N : 18,5 – 24,9)
Kesimpulan : Pasien masih dalam rentang

normal

D. GENOGRAM

pasien
17 thn
Keterangan

X : Meninggal

: Pria

: Wanita

: Garis keturunan

: Garis perkawinan
IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN
1. Keadaan sebelum sakit : pasien jika sakit berobat di
Puskesmas Borong
2. Riwayat penyakit saat ini
a. Keluhan utama : Pasien mengatakan nyeri di daerah
abdomen bagian bawah, nyeri seperti ditusuk-tusuk.
Skala nyeri 5.
b. Riwayat keluhan utama : Pasien datang dengan keluhan
nyeri di bawah perut, nyerinya seperti ditusuk-tusuk,
klien tampak sedikit meringis.
3. Riwayat penyakit yang pernah dialami
Riwayat kesehatan keluarga
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kebersihan rambut : bersih, tidak ada ketombe
b. Kulit kepala : tidak ada lesi
c. Kebersihan kulit : tampak bersih, lembab
d. Hygiene rongga mulut : tampak bersih
e. Kebersihan genetalia : tampak bersih, tidak ada
iritasi
f. Kebersihan anus : tampak bersih, tidak ada
hemoroid
B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK
1. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan nafsu
makan baik, pasien dapat menghabiskan satu porsi
makanan, (nasi, sayur, lauk) dengan frekuensi makan 3x
sehari dan minum air putih 5-6 gelas sehari.

2. Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan nafsu


makan tidak berubah
3. Observasi : Pasien tampak makan
seperti biasa
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan rambut : tampak bersih, tidak ada
ketombe
b. Hidrasi kulit : elastis, tidak pucat
c. Palpebra / conjungtiva : tidak anemis
d. Sclera : tidak ikterik
e. Hidung : tampak simetris, tidak ada
lesi
f. Rongga mulut : tampak bersih
Gusi : tampak kemerahan, tidak
ada lesi
g. Gigi : tampak bersih
Gigi palsu : tidak ada
h. Kemampuan mengunyah keras : Pasien mampu
mengunyah makanan
keras
i. Lidah : tidak ada sariawan
j. Pharing : tidak terdapat lesi dan
benjolan
k. Kelenjar getah bening : tidak tampak pembesaran
kelenjar getah bening
l. Kelenjar parotis : tidak tampak pembesaran
kelenjar parotis

m. Abdomen :
 Inspeksi : tidak terdapat bekas luka
 Auskultasi : peristaltic usus 1 x / menit
 Palpasi : nyeri tekan di abdomen
kanan bagian bawah
 Perkusi : terdengar bunyi timpani di
empat kuadaran abdomen
n. Kulit
 Edema : tidak ada
 Icterik : tidak ada
 Tanda – tanda radang : tidak ada
o. Lesi : tidak ada
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB
sehari satu kali dan BAK 6x
sehari
Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan tidak
BAB 2 hari sejak masuk RS
dan terpasang kateter.
2. Observasi : urine tertampung 1000 cc
dan terlihat warna kuning
pekat.
Pemeriksaan Fisik
a. Peristaltic usus : 18 x / menit (N : 5 – 35 x /
menit)
b. Palpasi kandung kemih : kosong
c. Nyeri ketuk ginjal : tidak ada
d. Mulut uretra : tampak bersih

e. Anus
 Peradangan : tidak ada
 Hemoroid : tidak ada
 Fistula : tidak ada
D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
1. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan dia
merupakan seorang mahasiswa SMA kelas 3, selama ini dia
pergi sekolah seperti biasa dan pulang sekolah membantu
orang tua di kebun.
2. Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan dia
hanya berbaring lemah di tempat tidur karena nyeri yang di
rasakan di abdomen kanan bagian bawah.
3. Observasi : pasien tampak lemas,
aktivitas di bantu oleh keluarga dan pasien tampak meringis
kesakitan.
a. Aktivitas harian :
 Makan :0
 Mandi :2
 Pakaian :0
 Kerapihan :2
 BAB :0
 BAK :1
 Mobilisasi di tempat tidur :0
b. Postur tubuh : Tinggi
c. Gaya jalan : tegak lurus
d. Anggota gerak yg cacat : tidak ada
e. Fiksasi : tidak ada
f. Tracheostomi : tidak ada
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tekanan darah berbaring : 110/90 mmHg
Kesimpulan : Hipotensi ortostatik =
negative.
b. HR : 85x/menit
c. Kulit : lembab
Keringat dingin : tidak ada
Basah : tidak ada
d. JVP :5
Kesimpulan : tidak ada tekanan pada
atrium kanan
e. Perfusi pembuluh kapiler kuku : 2 detik
f. Thorax dan Pernapasan :
 Inspeksi
Bentuk thorax : simetris kiri dan
kanan
Retraksi interkostal : tidak terlihat
Sianosis : tidak ada
Stridor : tidak ada
 Palpasi
Vocal premitus : teraba kanan dan
kiri
Krepitasi : tidak teraba
 Perkusi : sonor
Lokasi : tidak teraba
 Auskultasi
Suara napas : vesikuler
Suara ucapan : jelas
Suara tambahan : tidak ada
g. Jantung :
 Inspeksi
Ictus cordis : tidak tampak

 Palpasi
Ictus cordis : tidak teraba
 Perkusi
Batas atas jantung : ICS 2 kanan Linea
parastenalis kanan
Batas bawah jantung : Pulmonal ICS 2
Parastenalis Kiri
Batas kanan jantung : di sekitar ruang ICS
3-4 kanan di linea parastenalis kanan.
Batas kiri jantung : ICS 5 midlinea
midclavikularis kiri.
 Auskultasi
Bunyi jantung II A : dup, regular dan
intensitas kuat
Bunyi jantung II P : dup, regular dan
intensitas kuat
Bunyi jantung I T : lup, regular dan
intensitas kuat
Bunyi jantung I M : lup, regular dan
intensitas kuat
Bunyi jantung III irama gallop : tidak ada
Murmur : tidak ada
Bruit : Aorta : normal
A. Renalis : normal
A. Femoralis : normal
h. Lengan dan tungkai :
 Atrofi otot : positif
 Rentang gerak : terbatas
Kaku sendi : tidak ada
Nyeri sendi : tidak ada
Fraktur : tidak ada
Parese : tidak ada
Paralisis : tidak ada
 Uji kekuatan otot
Kanan Kiri

Tangan 5 5

Kaki 5 5

 Reflex fisiologis : positif


 Reflex patologi : positif
Babinski , Kiri : positif
Kanan : positif
 Clubbing jari-jari : positif
 Varises tungkai : tidak ada
i. Columna vertebralis :
a. Inspeksi : tidak ada
b. Palpasi : tidak ada fraktur
Kaku kuduk : tidak ada
E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT
1. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan tidur
dengan normal selama 6-8 jam perhari.
2. Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan tidurnya
terganggu karena nyeri yang di rasakan.
3. Observasi : pasien tampak berbaring
lemah.
Ekspresi wajah mengantuk : positif
Banyak menguap : positif
Palpebra inferior berwarna gelap : positif.

F. POLA PERSEPSI KOGNITIF


1. Keadaan sebelum sakit : pasien sadar penuh,
penglihatan dan pendengaran normal serta tidak
menggunakan alat bantu.
2. Keadaan sejak sakit : pasien masih sadar penuh,
tidak ada gangguan indra penglihatan dan pendengaran.
3. Observasi : pasien bisa merespon saat di
ajak bicara dan terlihat kontak mata dengan lawan bicara.
Pemeriksaan fisik
a. Penglihatan
 Kornea : tampak jernih, tidak ada
abrasi
 Pupil : dilatasi normal, respon
cahaya positif.
 Lensa mata : tampak normal
 Tekanan intra okuler (TIO) : tidak ada
b. Pendengaran
 Pina : simetris, tidak ada lesi
kanan kiri
 Kanalis : bersih kiri dan kanan
 Membrane timpani : memantulkan cahaya dan
berwarnaan keabu-abuaan.
c. Pengenalan rasa pada gerakan lengan dan tungkai :
pasien merasa sakit pada lengan dan tungkai jika di
berikan rangsangan nyeri.
G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
1. Keadaan sebelum sakit : pasien masuk sekolah
setiap hari
Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan ingin
sembuh dan cepat masuk sekolah lagi
2. Observasi :
a. Kontak mata : pasien selalu melihat lawan
bicara
b. Rentang perhatian : baik
c. Suara dan cara bicara : jelas
d. Postur tubuh : tinggi
3. Pemeriksaan Fisik :
a. Kelainan bawaan yang nyata : tidak ada
b. Bentuk / postur tubuh : tinggi
c. Kulit : tidak ada lesi

H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA


1. Keadaan sebelum sakit : pasien mangatakan
berhubungan baik dengan sesama
2. Keadaan sejak sakit : pasien terlihat berhubungan
baik dengan tenaga kesehatan
3. Observasi : pasien tampak akrab dengan
siapa saja
I. POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS
1. Keadaan sebelum sakit : pasien berjenis kelamin laki-
laki, pasien belum menikah
2. Keadaan sejak sakit :-
Observasi :-
Pemeriksaan fisik : pasien terpasang kateter
J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI
TERHADAP STRESS
1. Keadaan sebelum sakit : pasien selalu terbuka dengan
keluarganya
2. Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan saat
mengetahui tentang masalah kesehatannya, pasien
merundingkan dengan keluarganya.
3. Observasi : pasien tampak terbuka
dengan keluarganya.
K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
1. Keadaan sebelum sakit : pasien beragama katolik.
Pasien mengatakan sering
berdoa
2. Keadaan sakit : pasien masih berdoa untuk
meminta kesembuhan
3. Observasi : pasien tampak rajin berdoa
V. UJI SARAF KRANIAL
A. N I : penciuman tidak bermasalah
B. N II : penglihatan bagus, tidak terlihat menggunakan
kacamata
C. N III, IV, VI : pergerakan bola mata normal, kontraksi pupil
bagus
D. N V :
Sensorik : sensori wajah, lidah, dan gigi normal
Motorik : reflek kornea dan pupil normal
E. N VII :
Sensorik : bisa membedakan rasa gula dan garam
Motorik : pasien terlihat senyum, dan bisa mengangkat alis
F. N VIII :
Vestibularis :-
Akustikus : tidak ada gangguan pendengaran
G. N IX : bisa membedakan rasa manis dan asin
H. N X : reflek muntah dan menelan normal
I. N XI : pergerakan bahu normal
J. N XII : pergerakan lidah normal
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal Pemerksaan Hasil Satuan Nilai normal


pemeriksaa
n
10- WBC 8,35 e 3/ul 10e3/ul
OKTOBER NEU 5,80 % 69,7%
2021 LYM 1,65 % 19,7 %
MONO .598 % 7,16%
EOS .175 % 2.10%
BASO .107 % 1.28%
RBC 4.70 e 6/ul 10 e 6u/l
HGB 12.8 g/dl 13 g/dl
HCT 40.0 % 40-50%
MCV 8.1 fl 80-86 fl
MCH 27.2 pg 27,5-33,2 pg
MCHC 30.8 g/dl 334-355 g/dl
RDW 14.2 % 11,5-14.5%
PLT 115 e 3/ul 10 e 3/ul
BT 2.00 menit 1-3 menit
CT 3.00 menit 2-6 menit
GDA 110 mg% 120 mg%
SGOT 15.5 u/l 31 u/l
SGPT 22.0 u/l 31 u/l
BILL TOTAL 0.40 mg% 1.0 mg%
BILL DIRECT 0.23 mg% 0.28 mg%

VII. TERAPI
A. Premedikasi
1. Ondasentron
Golongan : antiemetik
Dosis : 4 mg melalui suntikan
Manfaat : mencegah mual dan muntah
Efek samping : sakit kepala, lemah, sembelit, mengantuk,
pusng.
Kontraindikasi : hipersensitivitas, sindroma perpanjangan
interval QT bawaan.
2. Raitidine
Golongan : Histamin H2-receptor antagonist
Dosis : 2 x 150 mg
Manfaat ;menurunkn sekresi asam lambung yang berlebih
Efek Samping ; sakit kepala, diare, konstipasi
Kontraindikasi : hipesenitivitas terhadap ranitidine dan riwayat
porfria akut.
B. Intera Operasi
1. PCT Flash
Golongan : analgesik dan antipiretik
Dosis : 1 x75 mg
Manfaat : untuk meredakan nyeri dan demam.
Efek samping : sakit kepala, mual atau muntah, sulit tidur,
urine berwarna gelap
Kontraindikasi : pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas
dan penyakit hepar aktif derajat berat.
C. Anastesi
1. Fentanyl
Golongan ; opioid
Dosis : 0,5 ml
Manfaat : obat antinyeri yang bekerja dengan memblokir sial
rasa sakit pada sel saraf yang menuju otak dan digunakan pada
saat prosedur anastesi.
Efek samping : mual, muntah, mengantuk, sakit kepala dan
pusing.
Kontraindikasi : depresi pernafasan, cedera otak traumatic dan
peningkatan tekanan intracranial, obstruksi saluran
pencernaan,.
2. Bupivacain
Golongan : anastesi
Dosis : 2,5 ml
Manfaat : memberi efek mati rasa dan menghilangkan rasa
nyeri pada bagian tubuh tertentu sesuai area persarafan.
Efek samping : iritasi klit, kemerahan, mual, muntah, demam.
Kontraindikasi : pada pasien yang memiliki riwayat
hipersensitivitas terhadap anestesi golongan amida dan
metilparaben.

II. ANALISA DATA

NO DATA FOKUS MASALAH (P) ETIOLOGI (E)


(SUBYEKTIF DAN
OBYEKTIF)
1. Pre operasi Nyeri akut Cedera biologis
Ds: pasien mengatakan
merasa nyeri di daerah
abdomen, nyeri seperti
tertusuk.
Do: - klien tampak meringis
- k/u:sedang,akral
hangat
P: nyeri di rasakan
saat pasien bergerak
Q: tertusuk
R: abdomen kanan
bawah
S: 5
T: hilang timbul.
TTV:
TD: 110/90 mmHg
N: 85x/menit
S: 36,5 0C
RR: 18 X/menit
2. Internal operasi Kecemasan Kurang
Ds : klien mengatakan Pengetahun
sedikit takut akan dilakukan tentang tindakan
operasi yang akan di
- klien menanyakan lakukan
kapan dilakukan
operasi dan
bagaimana
prosesnya
Do : - klien tampak tegang
- Klien tampak cemas
TTV :
TD : 150/100 mmHg
N : 115 x/menit
S : 36 ℃
RR : 20 x/menit
3 Pasca operasi Resiko jatuh
Ds : klien mengatakan
kelemahan pada ektremitas
bagian bawah.
Do : - klien tampak dibius
dengan anastesi spinal
- klien tampak
mengalami
penurunan kekuatan
ekstremitas bagian
bawah
- mobiltas terbatas
- kekuatan otot
5 5

1 1
- TTV :
TD : 120/70 mmHg
N : 92 x/ menit
RR ; 18x/menit
S : 36℃

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama / Umur : Tn. P/ 19 Tahun


Ruang / Kamar : Dahlia/ III laki-laki
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pre operasi
Nyeri akut berhubungan dengan cedera biologis
2. Intra Operasi
Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
tindakan yag akan di lakukan
3. Pasca oprasi
Resiko jatuh

Perencanaan
Nama Klien : Tn. P
No. Register :
Umur : 19 tahun
Diagnosa Medis : Hernia Inguinalis Dextra
Ruang : OK 4
Alamat : Borong

N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasionalisasi


O Keperawat Hasil
an
1. Pre Setelah diberikan - Lakukan - Mengetahui
operasi asuhan pengkajian karakteristik
Nyeri akut keperawatan nyeri secara nyeri
berhubung selama 1x24 jam, komprehensif
an dengan diharapkan nyeri - Observasi - Mengetahui
cedera berkurang atau isyarat respon klien
biologis hilang dengan nonverbal terhadap
criteria hasil ketidaknyama nyeri
- Klien n
mampu - Berikan - klien dapat
mengontrol informasi mengetahui
nyeri tentang nyeri dan
- Skala nyrei penyebab dan memahami
berakurang antisipasi pemicu
(skala 3-4) ketidaknyama munculnya
- Klien nan untuk nyeri
merasa meringankan
nyaman nyeri
- Klien - Memberikan - mengontrol
,elaporkan posisi rasa nyeri
dapat yangnyaman
beristirahat untuk - membantu
dengan meringankan mengurangi
baik. nyeri nyeri
- Mengajarkan
teknik napas
dalam

2. Intra Setelah dilakukan - Jelaskan - membantu ,


operasi tindakan prosedur, mengurangi
Kecemasan keperawatan termasuk nyeri
berhubung selama 1x24 jam sensasi seperti - kecemasan
an dengan ,kecemasan klien keadaan klien akan
kurang berkurang dengan selama berkurang
pengetahua - Klien prosedur. dengan
n tentang tampak informasi
tindakan tenang - Temani klien yang
yang akan - Klien untuk diberikan
di lakukan. mengataka meningkatkan perawat.
n rasa keamanan dan - Dengan
takutnya menurunkan ditemani
berkurang kecemasan perawat
a kecemasan
- Klien - Dengarkan klien akan
menyataka keluhan klien sedikit
n siap berkurang
untuk - Ajarkan - Membantu
dilakukan teknik mengursngi
operasi relaksasi kecemasan.
napas dalam - Mengetahui
perkembang
- Identifikasi an klien.
perubahan
level - Dapat
kecemasan mencegah
cemas yang
berkelanjuta
n.
3. Pasca Setelah di lakukan -Identifikasi - Mencegah
operasi tindakan keterbatsan fisik pada klien jatuh
Resiko keperawatan klien yang daat dari tempat
jatuh selama 1x24 jam meningkatkan resiko tidur.
jam di harapkan jatuh.
resiko jatuh tdak - pastikan besi - Membantu
terjadi dengan pengaman tempat klien untuk
kriteria hasil : tidur terpasang denga pemenuhan
-Klien tidak jatuh benar. ADL
saat berada diatas - motivasi keluarga
tempat tidur. untuk selalu dampingi
Keluarga klien pasien
dapat mengetahui
cara menghindari
resiko jatuh klien.
A. Catatan Keperawatan (Implementasi)

No DX Waktu Tindakan Keperawatan Respon Pasien / Tanda


(Tgl/Ja Hasil (S, O) Tanga
m) n
1 11-10 - melakukan S: klien
2021 pengkajian nyeri mengatak
10.00 secara an merasa
komprehensif nyeri
- mengbservasi pada
isyarat bagan
nonverbal abdomen.
ketidaknyaman Klien
- memberikan mengatak
informasi an nyeri
tentang nyeri seperti
penyebab dan tetusuk.
antisipasi O: klien
ketidaknyamana tampak
n untuk meringis
meringankan kesakitan,
nyeri akrl
- Memberikan hangat,
posisi P; proses
yangnyaman penyakt.
untuk Q : nyeri
meringankan tertusuk.
nyeri R :
- Mengajarkan abomen
teknik napas kanan
dalam bawah
S; 5
T: hilang
timbul.
TTV : TD
: 110/90
mmHg
N : 85
X/menit
S ; 36,5

RR ; 18X/
menit.

- menjelaskan S: klien
2 11-10 prosedur, mengatakan takut
2021 termasuk sensasi akan dilakukan
10.15 seperti keadaan operasi
selama prosedur. klien menanyakan
kapan dilakukan
- Menemani klien operasi dan
untuk bagaimana
meningkatkan prosesnya
keamanan dan O : - klien tampak
menurunkan tegang
kecemasan - Klien
tampak gelisah.
- Medengarkan TTV :
keluhan klien TD :150/100
mmHg
- Mengidentifikasi N : 115 x/menit
perubahan level S : 36 ℃
kecemasan RR : 20 x/menit

3 11-10 -Mengidentifkasi S;klien


2021 lingkungan yang dapat mengatakan tdak
10.50 meningkatkan resiko dapat menggerakn
jatuh. ektremitas bagian
-Mengidentifikasi bawah.
keterbatsan fisik pada O : klien tampak
klien yang dapat mengalami
meningkatkan resiko penurunan
jatuh. kekuatan
-memastikan besi ekstremitas
pengaman tempat tidur bagian bawah
terpasang denga benar. - Tampak
mobiltas
terbatas
- kekuatan
otot
5 5

1 1

TTV :
TD : 110/70
mmHg
N : 80 x/ menit
RR ; 18x/menit
S : 36℃

B. Catatan Perkembangan (Evaluasi)

No. Waktu Respon Perkembangan (S, O, A, P) Tanda Tangan


DX (Tgl/Jam)
1. 11-10- S : pasien mengatakan nyerinya
2021 berkurang
10.15 O ; pasien tampak meringis,akral
hangat, skala nyeri 4.
s
A : masalah belum teratasi
P : itervensi di lanjutkan.

2. 10.20 S ; pasien mengatakan cemas


berkurang.
O : pasien tampak tenang, akal
hangat, ku baik.
TTV :
TD :120/70 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36 ℃
RR : 18 x/menit
A masalah teratasi
P ; intervensi di hentikan

3. 10.50 S ; pasien mengatakan kedua kaki


tidak dapat di gerakan.
O ; besi pengaman tempat tidur
tampak terpasang dengan benar,
pasien tampak tenang, akral hangat,
ku baik.
A ; masalah teratasi
P ; intervensi di hentikan.

Anda mungkin juga menyukai