Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain.
2. Balance / Keseimbangan
Tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan base of support.
1. Gravitasi
Gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh.
-Garis gravitasi ( Line Of gravitasi ), merupakan garis imaginer vertikal melalui pusat gravitasi.
-Dasar tumpuan ( base of suport ), merupakan dasar tempat seseorang dalam keadaan
istirahat untuk menopang atau menahan tubuh
2. Keseimbangan
3. Berat badan
Berat Dalam menggunakan mekanika tubuh yang sangat dipehatikan adalah berat atau
bobot benda yang akan diangkat karena berat benda akan mempengaruhi mekanika tubuh.
Pergerakan Dasar
• Gerakan (ambulating)
- Gerakan yang benar dapat membantu keseimbangan tubuh.
- Pada saat berjalan terdapat dua fase yaitu fase menahan berat dan fase mengayun, yang
akan menghasilkan gerakan halus dan berirama.
• Menahan (squatting)
- Dalam menahan sangat diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah kelainan
tubuh dan memudahkan gerakan yang akan dilakukan.
• Menarik (pulling)
-Memudahkan dalam memindahkan benda.
Ketinggian
Posisi kaki & tubuh: condong ke depan, lutut & kaki ditekuk
• Mengangkat (lifting)
-Adalah cara pergerakan dengan menggunakan daya tarik ke atas.
-Caranya = gunakan otot – otot besar dari rumit, paha bagian atas, kaki bagian bawah, perut, dan
pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang.
• Memutar (pivoting)
-Gerakan memutar anggota tubuh
-Bertumpu pada tulang belakang
– Status kesehatan.
– Nutrisi.
– Emosi.
– Gaya Hidup.
– Pengetahuan.
2. Mempertahankan keseimbangan.
3. Mengurangi kecelakaan.
Posisi
• Ambulasi : upaya seseorang untuk melakukan latihan jalan atau berpindah tempat.
• Mobilitas : kemampuan individu bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan aktifitas guna mempertahankan kesehatannya.
Jenis Mobilisasi
1. Mobilitas penuh
Kemampuan seseorang bergerak secara penuh dan bebas sehingga bisa melakukan interaksi
sosial dan perannya sehari – hari.
2. Mobilitas sebagian
A. Mobilitas sebagian temporer
Kemampuan bergerak dengan batasan bersifat tetap.Karena rusaknya sistem saraf yang
irreversibel.
Misal : hemiplegia karena stroke, paraplegia karena cidera tulang belakang, poliomielitis, dll.
Tindakan Ambulasi
• Latihan Ambulasi
6. Membantu berjalan.
Manfaat mobilisasi
1. Memperbaiki sistem tubuh dan aktifitas yang teratur
2. Meningkatkan derajat kesehata
3. Mencegah ketidakmampuan
4. Memperlambat serangan penyakit
b. Canes (tongkat) yaitu alat yang terbuat dari kayu atau logam setinggi pinggang yang digunakan
pada pasien dengan lengan yang mampu dan sehat. Meliputi tongkat berkaki panjang lurus (single
stight-legged) dan tongkat berkaki segi empat (quad cane).
c. Walkers yaitu alat yang terbuat dari logam mempunyai empat penyangga yang kokoh digunakan
pada pasien yang mengalami kelemahan umum, lengan yang kuat dan mampu menopang tubuh.
PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
Tanda-tanda tidur
1. Aktivitas fisik minimal
JENIS TIDUR
Tanda : mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan pernafasan turun,
metabolisme turun dan gerakan bola mata lambat.
Tahap 1 : tahap transmisi antara bangun dan tidur
Ciri-ciri :
• Pada oto perifer terjadi bebrapa gerakan otot yang tidak teratur.
• Mata cepat tertutup dan cepat terbuka,nadi cepat dan inregular, tekanan darah meningkat
dan
• Metabolisme meningkat.
• Pada tidur ini sanngat penting untuk keseimbangan mental, emosi dan berperan dalam
belajar, memori dan adaptasi.
FUNGSI TIDUR
• Efek pada system saraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan di antara berbagai susunan saraf.
• Efek struktur tubuh dengn memulihkan kesegaran dan funngsi dalam organ tubuh
karena selama tidur terjadi penurunan
1. Bayi baru lahir (0-3 bulan): durasi tidur diperkecil menjadi 14-17 jam per hari.
2. Bayi usia 4-11 bulan: durasi tidur ditambah menjadi 12-15 jam.
3. Batita (1-2 tahun): durasi tidur ditambah menjadi 11-14 jam. Sebelumnya 12-14 jam
5. Anak-anak usia 6-13 tahun: durasi tidur ditambah satu jam, menjadi 9-11 jam.
6. Remaja usia 14-17 tahun: durasi tidur mereka juga ditambah satu jam sehingga menjadi 8-10
jam per hari.
7. Orang menuju dewasa (18-25 tahun): Durasi tidurnya yakni 7-9 jam per harinya.
9. Orang lanjut usia (65 tahun ke atas): Durasi tidur 7-8 jam per hari.
1. Penyakit
2. Kelelahan
3. Stress psikologis
4. Obat-obatan
5. Nutrisi
6. Lingkungan
7. Motivasi
8. Alkohol