TUGAS
KASUS CEDERA KEPALA
NAMA : SARNI
NPM : 1420118113
TAHUN 2021
A. Tinjauan teori
1. Cedera kepala
2
Cedera kepala adalah suatu cedera yang terjadi pada kulit kepala,
tulang tengkorak, otak dan jaringan yang ada dibawahnya, serta pembuluh
2015). Cedera kepala adalah gangguan pada fungsi otak yang normal yang
rotasi, goncangan dari ledakan atau penentrasi cedera kepala (Brain Injury
1) Usia
Usia merupakan salah satu faktor utama risiko jatuh terutama pada usia
produktif usia 5-19 tahun dan usia. Hal ini dipengaruhi juga oleh alkohol,
bertanggung jawab. Risiko jatuh juga dapat terjadi pada orang tua, hal ini
2) Jenis kelamin
berisiko jatuh. Pada cedera kepala yang sering mengalami risiko jatuh
3) Pekerjaan
3
Pekerjaan adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan sehari hari oleh
4) Pendidikan
penduduk dari 100.000 populasi (WHO, 2018). Di negara India dari 22%
kematian dari 2068 kasus cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas yang
terdiri dari cedera kepala ringan, sedang hingga berat (Agrawal et. all,
2016).
pekerjaan sebagai sopir, lebih dari 30% diderita pada usia produktif yaitu
usia 15-24 tahun, serta lebih dari 32% pekerjaan masih berstatus pelajar
d. Anatomi kepala
2) Tengkorak (Skull)
2018.)
3) Meninges
K. S., (2017) meninges adalah suatu organ yang berbentuk lapisan yang
lapisan yaitu:
a) Durameter
tengkorak.
5
bagian di permukaan
b) Arakhnoid
c) Piameter
rachnoid, yang berbentuk tipis dan melekat pada otak dan sumsum
4) Otak
menangkap inforamasi dari luar dan mengatur esensi pikiran dan jiwa.
Otak besar adalah bagian otak yang paling besar yang meliputi
belahan otak kanan dan otak kiri. Otak besar berfungsi untuk
6
Otak kecil adalah otak yang terletak di bawah otak besar yang
5) Cairan cerebrospinal
lain seperti jatuh dari air terjun, serangan fisik, cidera olahraga atau
(2016) penyebab cedera kepala bisa dari berbagai sumber yaitu penyebab
Menurut penulis buku Price, S. A., & Wilson, L. M., tahun 2013
akibat adanya trauma atau benturan benda atau serpihan tulang yang
8
kekuatan atau energi yang diteruskan ke otak dan akhirnya oleh efek
kaku. Cidera kepala juga biasa menyebabkan kram, karena suatu adanya
Cedera kepala terbuka sering di sebut juga luka tembus yang terjadi
saat kulit kepala dan lapisan durameter ditembus benda asing atau
Cedera kepala tertutup adalah cidera dimana kulit kepala tetap dalam
keadaan tertutup dan utuh, tidak ada penetrasi pada durameter yang
a) Gegar otak
9
yang patah atau putus akibat dari kejadian trauma. Patah tulang
jahitan normal akan melebar dan sering terjadi pada bayi baru
daerah sekitar dan di dalam otak. Ada beberapa jenis ICH meliputi
sebagai berikut:
otak.
perdarahan intraparenchymal.
terendah yaitu skor 3 dan nilai tertinggi yaitu skor 15. Untuk menilai
4)
(3) Amnesia pasca trauma lebih dari 24 jam setelah cedera kepala.
1) Infeksi
13
lapisan sel tipis yang mengelilingi otak, sehingga kuman dengan mudah
3) Gangguan kesadaran
a) Koma
tidak sadar.
b) Keadaan vegetative
tidak sadar.
4) Kerusakan otak
Suatu keadaan cedera kepala yang parah dan merusak otak dengan
b) Afasia
c) Apraksia
d) Agnosis
e) Amnesia
f) Fistel karotis-kavernosus
dan bruit orbita, yang bias timbul cepat atau beberapa hari setelah
kejadian.
15
g) Diabetes insipidus
22 tahun (2009) kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa yang tidak di
duga dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan atau tanpa pengguna
jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan atau keruigian harta
Tahun 1993 tentang prasarana jalan raya dan lalu lintas menjelaskan,
kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan raya yang tidak
kerugian harta benda. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecelakaan lalu lintas
benda lain yang tidak disangka-sangka baik sengaja ataupun tidak disengaja
yang terjadi di jalan raya yang dapat menyebabkan korban jiwa ataupun
1) Faktor manusia
e) Mengantuk.
2) Faktor kendaraan
pengemudi.
kendaraan.
oleh regulator.
kelebihan muatan.
3) Faktor jalan
adalah:
jalan, dan alat pemberi isyarat lalu lintas serta pengaman bagi
pengguna jalan.
4) Faktor cuaca
pandangan pengemudi.
lambat.
menurun.
yang meliputi:
19
5) Lainnya seperti perairan atau sungai atau laut, sawah, lading, hutan,
B. Kerangka teori
Keterangan:
= Diteliti
= Diteliti
rahang)Pada pasien yang diduga mengalami cedera leher dan kepala hanya dilakukan
JawThrust dengan hati-hati dan mencegah gerakan leher.
Unduh
Informasi Dokumen
klik untuk memperluas informasi dokumen
Data diunggah
May 09, 2013
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Bagikan dokumen Ini
Bagikan atau Tanam Dokumen
Opsi Berbagi
Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baru
Facebook
Bagikan di Twitter, terbuka di jendela baru
Twitter
Bagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baru
LinkedIn
Bagikan dengan Email, membuka klien email
Email
Copy Text
Salin Tautan
Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?
100%100% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai
bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak
bermanfaat
Apakah konten ini tidak pantas?Laporkan Dokumen Ini
Unduh
kekurangan oksigen dapat jatuh dengancepat ke dalam kondisi gawat darurat sehingga
memerlukan pertolongan segera. Apabilaterjadi kekurangan oksigen 6-8 menit akan
menyebabkan kerusakan otak permanen, lebihdari 10 menit akan menyebabkan kematian.
Oleh karena itu pengkajian pernafasan pada penderita gawat darurat penting dilakukan
secara efektif dan efisien.Tahapan kegiatan dalam penanggulangan penderita gawat
darurat telahmengantisipasi hal tersebut. Pertolongan kepada pasien gawat darurat
dilakukan denganterlebih dahulu melakukan survei primer untuk mengidentifikasi
masalah-masalah yangmengancam hidup pasien, barulah selanjutnya dilakukan survei
sekunder. Tahapan kegiatanmeliputi :
A:
Airway, mengecek jalan nafas dengan tujuan menjaga jalan nafas disertai kontrol
servikal.
B:
Breathing, mengecek pernafasan dengan tujuan mengelola pernafasan agar
oksigenasiadekwat.
C:
Circulation, mengecek sistem sirkulasi disertai kontrol perdarahan.
D:
Disability, mengecek status neurologis
E:
Exposure, enviromental control, buka baju penderita tapi cegah hipotermia.Survei primer
bertujuan mengetahui dengan segera kondisi yang mengancam nyawa pasien. Survei
primer dilakukan secara sekuensial sesuai dengan prioritas. Tetapi dalam prakteknya
dilakukan secara bersamaan dalam tempo waktu yang singkat (kurang dari 10detik).
Apabila teridentifikasi henti nafas dan henti jantung maka resusitasi harus
segeradilakukan.Apabila menemukan pasien dalam keadaan tidak sadar maka pertama
kali amankanlingkungan pasien atau bila memungkinkan pindahkan pasien ke tempat
yang aman.
Hilangkan pesan penilaian pengguna
Tingkatkan Pengalaman Anda
Nilai akan membantu kami untuk menyarankan dokumen terkait yang lebih baik kepada
semua pembaca kami!
100% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai
bermanfaatBermanfaat
0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak
bermanfaatTidak bermanfaat
2. BREATHING
Kebersihan jalan nafas tidak menjamin bahwa pasien dapat bernafas secara
adekwat.Inspirasi dan eksprasi penting untuk terjadinya pertukaran gas, terutama
masuknyaoksigen yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Inspirasi dan ekspirasi
merupakantahap ventilasi pada proses respirasi. Fungsi ventilasi mencerminkan fungsi
paru, dindingdada dan diafragma.Pengkajian pernafasan dilakukan dengan
mengidentifikasi :- pergerakan dada- adanya bunyi nafas- adanya hembusan/aliran udara
3. CIRCULATION
Sirkulasi yang adekwat menjamin distribusi oksigen ke jaringan dan
pembuangankarbondioksida sebagai sisa metabolisme. Sirkulasi tergantung dari fungsi
sistemkardiovaskuler.Status hemodinamik dapat dilihat dari :- tingkat kesadaran- nadi-
warna kulitPemeriksaan nadi dilakukan pada arteri besar seperti pada arteri karotis dan
arterifemoral.
MANAJEMEN AIRWAY, BREATHING, DAN CIRCULATIONA. PENGELOLAAN
JALAN NAFAS (AIRWAY MANAGEMENT)1.TUJUAN
Membebaskan jalan napas untuk menjamin pertukaran udara secara normal
2. PENGKAJIAN
Pengkajian airway dilakukan bersama-sama dengan breathing menggunakan teknik
L(look), L (listen) dan F (feel) yang dilakukan dalam satu gerakan dalam tempo waktu
yangsingkat (lihat materi pengkajian ABC).
3. TINDAKAN
a. Tanpa Alat1) Membuka jalan nafas dengan metode :- Head Tilt (dorong kepala ke
belakang)- Chin Lift Manuver (perasat angkat dahu)- Jaw Thrust Manuver (perasat tolak
rahang)Pada pasien yang diduga mengalami cedera leher dan kepala hanya dilakukan
JawThrust dengan hati-hati dan mencegah gerakan leher.
2) Membersihkan jalan nafas- Finger Sweep (sapuan jari)Dilakukan bila jalan napas
tersumbat karena adanya benda asing dalam ronggamulut belakang atau hipofaring
(gumpalan darah, muntahan, benda asing lainnya)dan hembusan napas hilang.-
Abdominal Thrust (Gentakan Abdomen)- Chest Thrust (Pijatan Dada)- Back Blow
(Tepukan Pada Punggung) b. Dengan Alat1) Pemasangan Pipa (Tube)- Dipasang jalan
napas buatan (pipa orofaring, pipa nasofaring). Pipa orofaringdigunakan untuk
mempertahankan jalan nafas dan menahan pangkal lidah agar tidak jatuh ke belakang
yang dapat menutup jalan napas terutama pada pasien-pasien tidak sadar.- Bila dengan
pemasangan jalan napas tersebut pernapasan belum juga baik,dilakukan pemasangan pipa
endotrakhea (ETT/endotracheal tube). Pemasangan pipaendotrakhea akan menjamin jalan
napas tetap terbuka, menghindari aspirasi danmemudahkan tindakan bantuan
pernapasan.2) Penghisapan Benda Cair (Suctioning)- Bila terdapat sumbatan jalan napas
karena benda cair maka dilakukan penghisapan(suctioning). Penghisapan dilakukan
dengan menggunakan alat bantu pengisap(penghisap manual portabel, pengisap dengan
sumber listrik).- Membersihkan benda asing padat dalam jalan napas: Bila pasien tidak
sadar danterdapat sumbatan benda padat di daerah hipofaring yang tidak mungkin
diambildengan sapuan jari, maka digunakan alat bantuan berupa laringoskop, alat
penghisap(suction) dan alat penjepit (forceps)3) Membuka Jalan Nafas Dengan
KrikotirotomiBila pemasangan pipa endotrakhea tidak mungkin dilakukan, maka dipilih
tindakankrikotirotomi dengan jarum. Untuk petugas medis yang terlatih dan trampil,
dapatdilakukan krikotirotomi dengan pisau .
25