Metode Penelitian Eksperimen Populasi Da
Metode Penelitian Eksperimen Populasi Da
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
28
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
PEMBAHASAN
Menurut Ngalimun (2014: 14) Metode adalah suatu cara yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Sugiyono, Penelitian merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan
Menurut Ali dan Muhammad Asrori (2014:73) Eksperimen adalah riset yang
dilaksanakan melalului eksperimentasi atau percobaan. Eksperimen menubjukan
pada suatu upaya sengaja dalam memodifikasi kondisi yang menentukan
munculnya suatu peristiwa, serta pengamatan dan interprestassi perubahan-
perubahan yang terjadi pada perisiwa itu yang dilakukan secara terkontrol.
Dari definisi diatas, pengertian metode penelitian eksperimen adalah suatu cara
untuk mencari hubungan sebab akibat terhadap yang lain, terutama dalam
pengontrolan terhadap hal-hal yang mempengaruhui jalannya eksperimen.
28
Metode penelitian eksperimen juga dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen ini dilakukan
dilabolatorium dan juga didalam pelaksanaannya ada perlakuan (treatment).
Metode ini sebagai bagian dari metode kuantitatif mempunyai ciri khas
tersendiri, terutama demgan adanya kelompok kontrolnya. Dalam bidang fisika
peneliitian ini dapat menggunakan desain eksperimen, karena variable-variabel
dapat dipilih dan variable-variabel lain dapat mempengaruhi proses eksperimen
itu dapat dikontrol secara ketat. Misalnya:
X O
28
X= treatment yang diberikan (variabel independen)
O= observasi (variabel dependen)
O 1 X O2
c. Intact-Group Comparison
28
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk
penelitian. Tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk eksperimen
(yang diberi perlakuan) dan setangah untuk kelompok control (yang tidak
diberi perlakuan). Paradigm penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut:
X O1
O2
Pengaruh perlakuan = O1 – O2
Seperti telah dikemukakan bahwa. Ketiga desain pre experiment itu bila
diterapkan untuk penelitian, akan banyak variabel-variabel luar yang masih
berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas material penelitian menjadi
rendah.
R X O1
R O2
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) disebut
kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut
kelompok control. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1: O2).
Dalam penelitian yang sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisi dengan
uji beda, pakai statisitik t-test misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok control, maka
perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.
R O1 X O2
R O3 O4
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,
kemudia diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah peredaan
antara kelompok eksperimen dan kelompok control. Hasil pretest yang
baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
Pengaruh perlakuan adalh (O2-O1) – (O4-O3)
28
3. Faktorial Design
Desain faktorial merupakan modifikasi dari desain true experimental yaitu
dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan terhadap hasil. Pada desain ini semua kelompok dipilih
secara random, kemudian masing-masing diberi pretest. kelompok untuk
penelitian dinyatakan baik, nilai setiap kelompok nilai pretest nya sama. Bila
terdapat perbedaan pengaruh prosedur kerja baru terhadap kepuasan masyarakat
antara kelompok kerja pria dan wanita maka penyebab utamanya adalah bukan
karena treatment yang diberikan( karena treatment yang diberikan sama). Tetapi
karena adanya variabel moderator, yang dalam hal ini adalah jenis kelamin, pria
dan wanita menggunakan prosedur kerja baru yang sama, tempat kerja yang sama
nyamannya, tetapi pada umumnya kelompok wanita lebih ramah dalam
memberikan pelayanan sehingga dapat mrningkatkan kepuasan masyarakat.
Berikut ini dikemukakan dua bentuk desain quasi eksperimen yaitu time
series design dan nonequivalent control group design.
B. HAKIKAT POPULASI
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dapat juga
didefinisikan sebagai suatu kumpulan subjek, variable, konsep, atau fenomena.
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan
anggota populasi yang bersifat representative.
Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda-benda alam
yang lain. Juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau objek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek
atau objek itu.
POPULASI A
SAMPEL A1
Manakala peneliti hendak mengambil sampel dari suatu populasi, maka ia perlu
memperkirakan seberapa besar derajat perbedaan sampel yang dimilikinya dengan
populasi. Karena sampel tidak menyediakan data yang tepat mengenai populasi,
maka suatu kesalahan atau error harus diperhitungkan ketika kita
menginterpretasikan hasil penelitian.
C. HAKIKAT SAMPLE
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. apa yang
28
dipelajari dari Samsung itu kesimpulannya akan dapat diperlakukan untuk
populasi. untuk itu sampel yang diambil dari populasi hanya betul-betul
representatif.
1. TEKNIK SAMPLING
Dari gambar tersebut terlihat bahwa, teknik sampling pada dasarnya dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability
samping. Probability sampling meliputi sample random, proportionate startified
random meliputi sampling random, proportionate stratified ramdom,
disproportionate stratified random, dan area random. Nonprobability sampling
meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purpose
sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.
28
Gambar 5.1 Macam-Macam
a) Probabilitas Sampling
Probabilitas sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random,
sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).
Random
Gambar 5.2 Teknik Simple Random Sampling
Proposional
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang
akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara
propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan
sumber data maka pengambilan sampel yang berdasarkan daerah populasi yang
telah ditetapkan.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap yaitu tahap
pertama menentukan sampel daerah dan tahap berikutnya menentukan orang-
orang yang ada pada daerah itu secara samlping juga. Teknik ini dapat
digambarkan seperti gambar 5.4 berikut.
Populasi daerah Tahap I Tahap II
A B Diambil
C
Diambil A
E D dengan
F C random
dengan D
I F
G random
H
28
Gambar 5.4 Teknik Clusteer Random Sampling
Contoh :
Peneliti ingin mengetahui tingkat efektivitas proses belajar mengajar di tingkat
SMU. Populasi penelitian adalah siswa SMA seluruh Indonesia. Karena
jumlahnya sangat banyak dan terbagi dalam berbagai provinsi, maka penentuan
sampelnya dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :
Tahap Pertama adalah menentukan sample daerah. Misalnya ditentukan secara
acak 10 Provinsi yang akan dijadikan daerah sampel.
Tahap kedua. Mengambil sampel SMU di tingkat Provinsi secara acak yang
selanjutnya disebut sampel provinsi. Karena provinsi terdiri dari Kabupaten/Kota,
maka diambil secara acak SMU tingkat Kabupaten yang akan ditetapkan sebagai
sampel (disebut Kabupaten Sampel), dan seterusnya, sampai tingkat kelurahan /
Desa yang akan dijadikan sampel. Setelah digabungkan, maka keseluruhan SMU
yang dijadikan sampel ini diharapkan akan menggambarkan keseluruhan populasi
secara keseluruhan.
b) Nonprobility Sampling
Nonprobility Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang atau kesempatan sama baju setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sample. Teknik sampel ini meliputi
sampling sistematis, kuota, aksidental purposive, jenuh, snowball.
1) Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya
anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota
itu diberikan lembar urut yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja,
benar saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya lipatan
dari bilangan 5. Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel adalah
nomor 15, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100. Lihat gambar 5.5
28
OPULASI SAMPEL
1 11 21 31 3 24
2 12 22 32 6 27
3 13 23 33 9 30
4 14 24 34 Diambil secara 12 33
5 15 25 35 sistematis 15 36
6 16 26 36 18 39
7 17 27 37 21
8 18 28 38
9 19 29 39
10 20 30 40
2) Sampling Kuota
Ketika matriks atau tabel yang tersusun dari sejumlah sel yang mewakili
kelompok-kelompok dalam masyarakat berdasarkan karakteristiknya masing-
masing tersebut telah dapat di susun, dan jumlah anggota masing-masing tersebut
telah dapat disusun, dan jumlah anggota masing-masing kelompok tersebut telah
dapat disusun, dan jumlah anggota masing-masing kelompok tersebut telah dapat
disusun, dan jumlah anggota masing-masing kelompok tersebut telah dapat di
ketahui, maka peneliti dapat menentukan jumlah responden yang akan mewakili
masing-masing sel tersebut secara proporsional.
3) Sampling Insidental
4) Sampling Purposive
Samping purposive adalah teknik penentuan sampel yang dengan
pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas
makanan maka sampai sumber datanya adalah orang yang ahli makanan atau
penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah maka sumber datanya adalah
orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian
kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
5) Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatif kecil kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi
dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampai jenuh adalah sensus di
mana semua anggota populasi dijadikan sample.
6) Snowball Sampling
h = z.sx = z. .
Jika bekerja dengan proporsi maka perlu dicatat bahwa interval setengah
dinyatakan sebagai:
h = z.sx
h=z
Jika diselesaikan untuk n persamaan ini:
z² (pq)
n=
h²
Karena periset belum memiliki nilai sampel untuk p dan q, dia
membuat estimasi untuk kedua komponen tersebut. Kekurangan akan
dasar untuk mengestimasi dia mungkin akan mengambil pendekatan
konservatif untuk menjamin bahwa dia mendapatkan suatu sampel yang
cukup besar. Dalam kasus estimasi sehubungan dengan proporsi,
pendekatan ini memakai untu nilai p = 0.5 dan q = 0.5. Yang perlu dicatat
bahwa hasil kali p dan q adalah pada tingkat terbesar jika p = 0.5. Jika
hasil kali adalah pada hasil terbesarnya, ukuran sampel adalah terbesar.
JUMLAH = 285
Jadi jumlah sampelnya = 12,9 = 77,4 + 129 + 25,8 + 12,9 = 258 jumlah yang
pecahan yang bisa dibulatkan ke atas sehingga jumlah sampelnya menjadi 13 + 78
+ 129 + 126 + 13 = 259.
SD = 50 SD = 13
Roscue dalam buku Research Methods For Business (1982:253) memberikan
saran-saran tentang ukurab sampel untuk penelitian seperti berikut.
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Ali, Mohammad & Muhammad Asrori. 2014. Metodologi & Aplikasi Riset
Pendidikan. Jakarta: Pt Bumi Aksara.
DAFTAR PUSTAKA