Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN

PENGEMASAN BUAH PERSIK

Disusun oleh :

Mustafa Krisnanto 20200210173


Devianto Putra 20200210193
Ely Aulial Hikam 20200210194
Muhammad Faray Aidil Syahputra 20200210199
Sri Wulandari 20200210201

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

Buah persik adalah buah kecil dengan kulit berbulu halus dan daging berwarna putih atau
kuning yang manis. Buah ini masih satu keluarga dengan plum, aprikot, ceri, dan bahkan
almond. Buah persik juga digolongkan sebagai buah batu karena dagingnya mengelilingi
cangkang yang menampung benih yang bisa dimakan. Manfaat buah persik yang pertama adalah
baik untuk pencernaan.

Sektor pengemasan merupakan industri global yang sangat penting. Pentingnya


pengemasan dapat dilihat dari kenyataan di lapangan bahwa hampir tidak mungkin ditemui
produk yang dijual di pasar dalam kondisi tanpa kemasan. Teknik pengemasan dan pemilihan
kemasan yang tepat memerlukan banyak pertimbangan. Untuk sebagian besar produk pangan,
tujuan utamanya adalah: kemasan harus menyediakan sifat-sifat perlindungan yang optimal
untuk melindungi produk dari penyebab kerusakan dari luar seperti cahaya, oksigen,
kelembaban, mikroba atau serangga dan juga untuk mempertahankan mutu dan nilai gizi serta
memperpanjang umur simpan. Pertimbangan lainnya adalah: pengemasan harus didesain dengan
bentuk dan ukuran yang cocok dan desain grafisnya harus mampu menarik pembeli. Disisi lain,
perkembangan teknologi pengemasan sangatlah pesat. Kemasan tidak hanya dituntut untuk
memenuhi fungsifungsi dasar sebagai wadah, perlindungan dan pengawetan, media komunikasi,
serta kemudahan dalam penggunaannya, tetapi saat ini suatu kemasan juga dituntut untuk ramah
lingkungan dan turut aktif dalam memberikan perlindungan produk (active packaging) serta
cerdas dalam memberikan informasi kondisi produk yang dikemasnya (intelligent packaging).
Fungsi kemasan bahan makan juga mengalami kemajuan yang semula hanya berperan untuk
menampung dan pembawa produk selanjutnya mengalami berbagai penyempurnaan seperti
mengawetkan, menakar, memberikan kemudahan bagi konsumen, sumber hukum, dan yang
paling mutakir dan semakin menonjol adalah dimanfaatkannya kemasan sebagai sarana promosi
atau silent salesman.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana karakteristik kemasan buah persik?
2. Apa itu bahan pembuat kemasan plastik buah persik?
3. Apa saja fungsi dari bahan kemasan buah persik?

TUJUAN

1. Untuk mengetahui karakteristik kemasan buah persik


2. Untuk mengetahui bahan pembuat kemasan plastik buah persik
3. Untuk mengetahui fungsi dari bahan kemasan buah persik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karateristik Kemasan Buah Persik

Pengemasan memiliki arti suatu sistem yang telah terkoordinasi dalam hal menyiapkan
barang untuk disalurkan, pergudangan, logistik, pengguna akhir dan penjualan. Artinya,
pengemasan adalah suatu bentuk kegiatan untuk memberi wadah atau pembungkus suatu produk.

Dalam proses pelaksanaannya, terdapat kegiatan melindungi, mengawetkan, mengangkut,


memberikan informasi dan menjual suatu produk. Untuk itu, tujuan utama dari memberikan
kemasan pada produk adalah guna melindungi dan juga mencegah adanya kerusakan atas produk
yang dijual. Selain itu, kemasan juga berguna sebagai sarana informasi dan juga pemasaran yang
baik dengan membuat suatu desain kemasan yang kreatif, sehingga akan terlihat lebih menarik
dan mudah diingat oleh konsumen atau pelanggan.

Buah Persik (Prunus persica) merupakan tanaman yang diperkirakan oleh para ilmuwan
berasal dari Cina lebih dari 8000 tahun yang lalu. Buah persik memiliki kulit buah yang tipis dan
terasa halus karena terdapat bulu halus pada permukaannya. Buah persik juga memiliki daging
buah yang berwarna putih hingga jingga (kekuningan). Selain dikonsumsi secara langsung, buah
persik juga seringkali diolah menjadi beberapa jenis makanan seperti jus, selai, dsb.

Buah persik seringkali sulit dibedakan dengan apel dan aprikot, karena bentuk fisiknya
yang mirip. Tak hanya itu, faktanya aprikot dan buah persik merupakan buah-buahan yang
tergolong ke dalam jenis buah batu (drupe/stone fruits) yakni buah yang memiliki 3 lapisan
dinding buah. Lapisan luar yang umumnya tipis dan akan terlihat jelas saat buah sudah matang,
lapisan tengah yakni daging buah yang berserabut, dan lapisan dalam yang merupakan pelindung
yang keras bagi biji. Fakta lainnya dari buah persik adalah kandungan gizinya yang bervariasi
dan bermanfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu kemasan untuk buah persik haruslah
menggunakan bahan yang fleksibel dan cukup kuat, agar buah persik dapat terlindungi dari
gangguan dari luar yang dapat mengakibatkan buah persik menjadi hancur atau rusak. Dan juga
agar menarik minat konsumen, kemasan buah persik juga harus dibuat menarik dengan
menunjukan kesegaran buah persik yang didalamnya, oleh karena itu kemasan jangan sampai
menutupi keindahan buah persik itu sendiri, setidaknya terlihat beberapa bagian dari buah persik
itu, alangkah baiknya jika kemasan buah persik dibuat transparan. Agar buah persik tetap terjaga
dengan baik, maka kemasan harus memiliki daya tahan terhadap karatan, berbagai keadaan
cuaca, gangguan bahan kimia, permeabel terhadap gas dan sebagainya, yang menyebabkan
kualitas buah persik menurun.

B. Sifat Kemasan Plastik

Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal untuk pengemasan buah persik adalah
polietilen. Polietilen adalah polimer dari monomer etilen yang dibuat dengan proses
polimerisasi adisi dari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping industri minyak dan
batubara. Proses polimerisasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu polimerisasi dalam bejana
bertekanan tinggi (1000-300 atm) menghasilkan molekul makro dengan banyak
percabangan yakni campuran dari rantai lurus dan bercabang. Cara kedua, polimerisasi
dengan bejana bertekanan rendah (10-40 atm) menghasilkan molekul makro berantai lurus
dan tersusun paralel.

Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan
benturan dan kekuatan sobek yang baik. Pemanasan polietilen akan menyebabkan plastik ini
menjadi lunak dan cair pada suhu 110 oC. Sifat permeabilitasnya yang rendah dan sifat
mekaniknya yang baik, maka polietilen dengan ketebalan 0.001 – 0.01 inchi banyak digunakan
unttuk mengemas bahan pangan. Plastik polietilen termasuk golongan termoplastik sehingga
dapat dibentuk menjadi kantung dengan derajat kerapatan yang baik.

Berdasarkan densitasnya, maka plastik polietilen dibedakan atas :

a. Polietilen densitas rendah (LDPE= Low Density Polyethylene)

LDPE dihasilkan dengan cara polimerisasi pada tekanan tinggi, mudah dikelim
dan harganya murah. Dalam perdagangan dikenal dengan nama alathon, dylan dan
fortiflex. Kekakuan dan kuat tarik dari LDPE lebih rendah daripada HDPE (modulus
Young 20.000-30000 psi, dan kuat tarik 1200-2000 psi), tapi karena lDPE memiliki
derajat elongasi yang tinggi (400-800%) maka plasik ini mempunyai kekuatan terhadap
kerusakan dan ketahanan untuk putus yang tinggi. Titik lelehnya berkisar antara 105-115
oC. Digunakan untuk film, mangkuk, botol dan wadah/kemasan.

b. Polietilen densitas menengah (MDPE = Medium Density Polyethylene)

MDPE lebih kaku dari LDPE dan titik lelehnya lebih tinggi dari LDPE, yaitu
antara 115-125 oC, mempunyai densitas 0.927-0.940 g/cm3 .

c. Polietilen Densitas Tinggi (HDPE = High Density Polyethylene)

HDPE dihasilkan dengan cara polimerisasi pada tekanan dan suhu yang rendah
(10 atm, 50-70 oC). HDPE lebih kaku dibanding LDPE dan MDPE, tahan terhadap suhu
tinggi sehingga dapat digunakan untuk produk yang akan disterilisasi. Dalam
perdagangan dikenal dengan nama alathon, alkahtene, blapol, carag, fi-fax, hostalon

d. Linear-low-density polyethylene (LLDPE)

Yaitu koplimer etilen dengan sejumlah kecil butana, heksana atau oktana,
sehingga mempunyai cabang pada rantai utama dengan interval (jarak) yang teratur.
LLDPE lebih kuat daripada LDPE dan sifat heat sealing-nya juga lebih baik.

Sifat-sifat polietilen adalah :

 Penampakannya bervariasi dari transparan, berminyak sampai keruh (translusid) tergantung


proses pembuatan dan jenis resin.
 Fleksible sehingga mudah dibentuk dan mempunyai daya rentang yang tinggi.
 Heat seal (dapat dikelim dengan panas), sehingga dapat digunakan untuk laminasi dengan
bahan lain. Titik leleh 120 oC.
 Tahan asam, basa, alkohol, deterjen dan bahan kimia.
 Kedap terhadap air, uap air dan gas.
 Dapat digunakan untuk penyimpanan beku hingga suhu -50 oC.
 Transmisi gas tinggi sehingga tidak cocok untuk pengemasan bahan yang beraroma.
 Tidak sesuai untuk bahan pangan berlemak
 Mudah lengket sehingga sulit dalam proses laminasi, tapi dengan bahan antiblok sifat ini
dapat diperbaiki.
 Dapat dicetak Kemasan polietilen banyak digunakan untuk mengemas buah-buahan,
sayursayuran segar, roti, produk pangan beku dan tekstil.

C. Bahan Pembuatan Kemasan Bahan Persik

Bahan pembuat plastik pada mulanya adalah minyak dan gas sebagai sumber alami,
tetapi di dalam perkembangannya bahan-bahan ini digantikan dengan bahan sintesis sehingga
dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan dengan cara kopolimerisasi, laminasi dan
ekstruksi. Komponen utama plastik sebelum membentuk polimer adalah monomer yang
merupakan bagian atau rantai paling pendek. Misalnya plastik polivinil klorida mempunyai
monomer vinil klorida. Di samping bahan dasar berupa monomer plastik, maka terdapat bahan-
bahan tinambah non plastik atau bahan aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat
plastik. Bahan-bahan aditif dalam pembuatan plastik ini merupakan bahan dengan berat molekul
rendah, yaitu berupa pemlastis, antioksidan, antiblok, antistatis, pelumas, penyerap sinar
ultraviolet, bahan pengisi dan penguat.

Kemasan plastik sifatnya ringan, relatif murah, namun masa simpan relatif singkat
dibandingkan dengan kaleng. Kemasan plastik dapat berbentuk plastik lembaran, kantong
plastik, wadah plastik dengan bentuk tertentu, botol maupun gelas plastik.

Teknik Pengemasannya dengan heat sealer secara manual. Alat ini juga disebut sebagai
hand sealer. Cara kerjanya yaitu dengan meletakkan ujung terbuka pengemas yang telah berisi
bahan, tepat di bagian sealer. Lalu alat ditekan untuk merekatkan kedua bagian pengemas
sehingga ujung terbukanya menutup. Terdapat indikator lampu yang menunjukkan batas waktu
sealing. Jika terlalu lama, bahan pengemas dapat robek bahkan terputus. Jika terlalu cepat,
pengemas tidak tertutup dengan baik, masih ada celah yang memungkinkan udara atau air masuk
sehingga pengemasan menjadi kurang sempurna.

D. Fungsi dari bahan kemasan

Kemasan plastik digunakan dalam rantai pasokan makanan karena membantu


mengamankan distribusi makanan jarak jauh serta meminimalkan limbah makanan karena
menjaga makanan segar lebih lama.

Kemasan plastik menjaga kualitas dan keamanan buah persik. Buah persik yang secara
alami memiliki kulit pembungkusnya sendiri dan dapat dengan aman diangkut dan dikonsumsi
tanpa perlu kemasan plastik sekali pakai sering menarik perhatian. Akan tetapi, penelitian
menunjukkan bahwa produk-produk ini tampaknya dapat bertahan hanya pada rantai pasokan
makanan yang pendek. Ketika makanan diangkut dari jauh, yang jumlahnya banyak, plastik
dapat berperan penting mencegah pembusukan. Selain itu, kemasan plastik lebih fleksibel dan
lebih ringan daripada alternatif seperti gelas dan karton. Akibatnya, biaya transportasi dan emisi
karbon yang menyertainya dapat dikurangi.

Kemasan plastik dapat menjaga produk di dalamnya dari kontaminasi bakteri dan bau tak
sedap selama proses distribusi, penyimpanan, hingga ke tangan konsumen. Tutup wadah plastik
tahan-rusak menghadirkan perlindungan tambahan bagi produk. Sementara itu, kemasan
transparan memungkinkan konsumen untuk melihat produk di dalamnya tanpa harus memegang
langsung produk tersebut, sehingga terhindar dari kontaminasi dan kerusakan lain.
Pengaplikasian plastik dalam ranah medis juga membantu alat medis dan obat-obatan tetap steril.

Pengemasan plastik dapat menjaga buah persik tetap higienis dan membantu produk buah agar
tetap awet. Selain itu, penggunaan kemasan plastik juga bisa membantu mengurangi
pembusukan buah dan menjaga rasa dan nutrisi pada produk makanan.
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan studi literatur dan diskusi maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kemasan untuk buah persik haruslah menggunakan bahan yang fleksibel dan cukup kuat,
agar buah persik dapat terlindungi dari gangguan dari luar yang dapat mengakibatkan
buah persik menjadi hancur atau rusak. Dan juga agar menarik minat konsumen, kemasan
buah persik juga harus dibuat menarik dengan menunjukan kesegaran buah persik yang
didalamnya, oleh karena itu kemasan jangan sampai menutupi keindahan buah persik itu
sendiri, setidaknya terlihat beberapa bagian dari buah persik itu, alangkah baiknya jika
kemasan buah persik dibuat transparan.
2. Bahan pembuatan kemasan buah persik yaitu polietilen. Polietilen adalah polimer dari
monomer etilen yang dibuat dengan proses polimerisasi. Bahan pembuat plastik yang
pada mulanya adalah minyak dan gas sebagai sumber alami, tetapi di dalam
perkembangannya bahan-bahan ini digantikan dengan bahan sintesis sehingga dapat
diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan dengan cara kopolimerisasi, laminasi dan
ekstruksi. Kemasan plastik dapat berbentuk plastik lembaran, kantong plastik, wadah
plastik dengan bentuk tertentu, botol maupun gelas plastik.
3. a. Kemasan plastik menjaga kualitas dan keamanan buah persik.
b. Plastik dapat berperan penting mencegah pembusukan.
c. Kemasan plastik lebih fleksibel dan lebih fleksibel.
d. Pengemasan plastik dapat menjaga buah persik tetap higienis.
DAFTAR PUSTAKA

DGD. Dharma Santhi. (2016). Plastik Sebagai Kemasan Makanan Dan Minuman. April, 11.
Manujawa, M. K., Semariyani, A. A. M., & Candra, I. P. (2019). Gema Agro Pengemasan dengan Plastik
Polipropilen dan Lama Penyimpanan terhadap Susut Berat dan Vitamin A Wortel. 24(April), 84–89.
Rizal Syarief, I. (n.d.). Pengemasan dan Perlindungan Mutu Bahan Pangan.

Bagus Rangga Sita dan Syamsul Hadi. 2016. “Produktivitas Dan Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Lycopersicum Mill ) Di Kabupaten Jember.” Jsep 9(3):67–78.

Anon. n.d. “Mengenal Buah Subtropika : Persik – Balitjestro.” Retrieved December 1, 2021
(http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/mengenal-buah-subtropika-persik/).

Anon. n.d. “Persik Segar Peach Merapatkan Latar Belakang Buah Persik Di Latar Belakang
Kayu Persik Manis Sekelompok Persik Irisan Persik Irisan Persik Foto Stok - Unduh
Gambar Sekarang - IStock.” Retrieved December 1, 2021
(https://www.istockphoto.com/id/foto/persik-segar-peach-merapatkan-latar-belakang-buah-
persik-di-latar-belakang-kayu-persik-gm824160964-133431771).

Pengemasan, Kajian, Yang Aman, and Dan Efisien. n.d. “PENGEMASAN PANGAN.”

Anda mungkin juga menyukai