Oleh :
Sigid Nugrohowati
Rohmatul Khoiroh
FAKULTAS TARBIYAH
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengertiaan Pendidikan Secara
Sempit maupun Luas, Tujuan Pendidika dan macam-macamnya” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
pada mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pengertian pendidikan ,tujuan,da macam-macamnya dalam pandangan
islam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
, selaku dosen Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................
Kesimpulan .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pengertian Pendidikan Secara sempit maupun luas ?
2. Bagaimanakah tujuan dari pendidikan ?
3. Bagaimanakah macam-macam pendidikan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan secara sempit maupun luas !
2. Untuk mengetahui tujuan dari pendidikan !
3. Untuk mengetahui Macam-macam pendidikan !
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut H. Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari
penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik
dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti termanifestasi (terwujud) dalam
alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia. Setiap negara maju
tidak akan pernah terlepas dengan dunia pendidikan. Semakin tinggi kualitas pendidikan
suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dapat
memajukan dan mengharumkan negaranya.
Pangartian mengenai pendidikan tersebut, dapat dilihat dari sisi beberapa titik
sudut pandang yang berbeda-beda antara dari titik sudut psikologis maupun titik sudut
pandang sosiologis. Terdapat banyak pengertian maupun definisi yang membahas
mengenai pendidikan, tergantung dalam melihat pendidikan melalui titik sudut manapun.
Akan tetapi dalam inti sari mengenai pemaknaan konsep pendidikan mengarah pada satu
tujuan yaitu suatu upaya yang dijadikan proses dalam membina diri seseorang maupun
masyarakat secara umum supaya dapat menjembatani langkah-langkah dalam menjalani
kehidupan sehingga bisa meraih hidup yang diimpikan oleh semua orang yaitu menikmati
kehidupan yang serba dilandasi pegetahuan dan hidup sejahtera, semua kebutuhan
terpenuhinya dengan munculnya ide kreatif dan inovatif yang hanya bisa didapat dengan
proses mengenyam pendidikan.
dan peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Namun pendidikan
dalam arti sempit sering diartikan sekolah (pengajaran yang di selenggarakan disekolah
sebagai lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap
anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang
mereka.
1. Tujuan pendidikan dalam arti sempit ditentukan oleh pihak luar individu peserta didik.
1. Berdasarkan hasil studi terhadap objek formalnya masing-masing, setiap disiplin ilmu
menghasilkan perbedaan pula mengenai konsep atau definisi yang identik dengan
pendidikan.
(socialization).
enkulturasi(enculturation).
4. Berdasarkan pendekatan ekonomi, pendidikan identik dengan penanaman modal pada
individu/ pribadi dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi,
sosial-politik dan sosial-budaya. Pendidikan dalam arti luas juga dapat diartikan hidup (segala
pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala
situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan
perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik,
Jadi pendidikan dalam arti luas, hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adalah hidup
(life is education, and education is life). Maksudnya bahwa pendidikan adalah segala
pengalaman hidup (belajar) dalam berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan
1. Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu, tidak ditentukan oleh orang
lain.
2. Pendidikan berlangsung kapan pun, artinya berlangsung sepanjang hayat (life long
education). Karena itu pendidikan berlangsung dalam konteks hubungan individu yang
bersifat multi dimensi, baik dalam hubungan individu dengan Tuhannya, sesama manusia,
alam, bahkan dengan dirinya sendiri.
3. Dalam hubungan yang besifat multi dimensi itu, pendidikan berlangsung melalui
berbagai bentuk kegiatan, tindakan, dan kejadian, baik yang pada awalnya disengaja untuk
pendidikan maupun yang tidak disengaja untuk pendidikan.
4. Berlangsung bagi siapa pun. Setiap individu anak-anak atau pun orang dewasa,
siswa/mahasiswa atau pun bukan siswa/ mahasiswa dididik atau mendidik diri.
5. Pendidikan berlangsung dimana pun. Pendidikan tidak terbatas pada schooling saja.
Pendidikan berlangsung di dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan di dalam lingkungan
alam dimana individu berada. Pendidik bagi individu tidak terbatas pada pendidik
profesional.
B. Tujuan Pendidikan
1. Macam – Macam Tujuan Pendidikan Menurut M.J Langeveld
Berdasarkan ruang lingkup (luas dan sempitnya) tujuan yang ingin dicapai, Langeveld
mengemukakan bahwa jenis-jenis tujuan pendidikan adalah:
a. Tujuan Umum
Tujuan umum adalah tujuan akhir yang akan dicapai oleh seseorang melalui
pendidikan. Dengan demikian, apabila tujuan pendidikan adalah kedewasaan, maka semua
kegiatan pendidikan harus tertuju pada kedewasaan agar tujuan umum pendidikan itu
dapat tercapai. Menurut Kohnstamm dan Gunning, tujuan akhir pendidikan adalah
membentuk insan kamil atau manusia sempurna. (Amir Daien,1973) sehingga dapat
dikatakan bahwa tujuan umum/akhir pendidikan ialah membentuk insan kamil yang
dewasa jasmani dan rohaninya baik secara moral, intelektual, sosial, estesis, dan agama.
Contoh: Seorang guru meminta siswa kelas 1 untuk merapikan crayon dan meja lipat
setelah mewarnai, secara tidak langsung anak telah diajarkan tentang tanggungjawab.
Sikap bertanggungjawab ini akan membentuk sebuah kedewasaan dalam diri anak.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan pengkhususan dari tujuan umum. Kita tahu bahwa tujuan
umum pendidikan adalah kedewasaan. Kedewasaan disini masih general sifatnya. Banyak
faktor yang membentuk kedewasaan, sehingga dapat dikatakan tujuan khusus dari
pendidikan mencakup segi-segi tertentu. Pengkhususan tujuan ini dapat disesuaikan
dengan kondisi dan situasi tertentu, misalnya disesuaikan dengan:
a. Jenis-jenis kelamin anak didik
b. Pembawaan anak didik
c. Usia/taraf perkembangan anak didik
d. Tugas lembaga yang mendidik anak seperti keluarga, sekolah, masyarakat, mesjid dan
sebagainya.
e. Falsafah negara
f. Kesanggupan pendidik.
c. Tujuan Insidental/sesewaktu
Tujuan insidental (insiden: peristiwa), ialah tujuan yang menyangkut suatu peristiwa
khusus. Boleh dikatakan sukar mencari hubungan antara tujuan insidental dengan tujuan
umum (kedewasaan), namun sebenarnya tujuan insidental tersebut terarah kepada
pencapaian tujuan umum. Contoh ibu melarang anaknya bermain di pintu terbuka, karena
dapat menyebabkan kecelakaan terjepit pintu misalnya, atau karena pintu merupakan arah
masuknya angin bisa saja anak masuk angin, atau mengganggu lalu lintas orang yang
lewat di pintu.
d. Tujuan Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang terdapat dalam langkah-langkah untuk mencapai
tujuan umum (merupakan pijakan untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi). Dengan kata
lain, tujuan sementara adalah tujuan pendidikan yang dicapai seseorang pada setiap fase
perkembangan. Misalnya saat seorang anak diajarkan untuk dapat berjalan ia harus
mengalami beberapa tahapan dari merangkak, berdiri, berjalan terpatah-patah sampai
akhirnya dia bisa berjalan. Inilah yang disebut tujuan sementara.
f. Tujuan Intermedier/perantara
Tujuan perantara ini merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan-tujuan yang
lain. Misalnya saja seseorang yang bersekolah tujuannya adalah akhirnya adalah lulus,
ketika dia naik kelas dari kelas satu ke kelas dua dan dari kelas dua ke kelas tiga itu
merupakan tujuan intermedier/tujuan perantara.
Keenam tujuan tersebut menurut Langeveld intinya dapat disederhanakan menjadi satu
macam saja, yaitu “tujuan umum” dimana kelima tujuan yang lainnya diarahkan untuk
pencapaian tujuan umum pendidikan yaitu terbentuknya kehidupan sebagai insan kamil,
satu kehidupan dimana ketiga inti hakikat manusia baik sebagai makhluk individu,
makhluk sosial dan makhluk susila/religius dapat terwujud secara harmonis.
C. Macam-macam Pendidikan
Berdasarkan Undang-Undang tahun 2003 no 20 Bab VI pasal 13 ayat 1
menyatakan bahwa di Indonesia terdapat tiga jalur pendidikan yaitu pendidikan formal,
non formal, dan informal dimana ketiganya berfungsi saling melengkapi satu sama lain.
Sehingga secara umum pendidikan di Indonesia terdiri dari 3 macam :
1. Pendidikan Formal
Pengertian dari pendidikan formal sendiri adalah pendidikan yang terstruktur dan
berjenjang yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi.
Pembagian pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus negeri dan
pendidikan formal berstatus swasta. Contoh pendidikan formal mulai dari Tk hingga
SMA atau bahkan Perguruan tinggi.
Ciri-ciri dari sebuah pendidikan formal antara lain ; adanya tempat pembelajaran
seperti gedung sekolah, kurikulum telah terstruktur secara formal, materi pembelajaran
yang diberikan notabene adalah akademik, serta dalam penyelenggara pendidikan dapat
berasal dari pemerintah atau swasta. Selain itu pada pendidikan formal waktu
pendidikannya dapat ditempuh hingga 6 tahu dan guru pengajar berasal dari klasifikasi
tertentu.
2. Pendidikan Non-formal
Pendidikan nonformal adalah pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat
dihargai setara dengan hasil dari pendidikan formal namun harus melewati proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah
Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
3. Pendidikan Informal
Definisi pendidikan informal yaitu pendidikan mandiri yang diterima atas
kemauan dan kesadaran diri sendiri oleh peserta didik. Biasanya pendidikan informal
didapat dari keluarga dan lingkungan sekitar dapat berbentuk kegiatan belajar. Hasil dari
pendidikan informal beberapa diakui sama dengan pendidikan non formal. Peserta didik
sebaiknya memperoleh pendidikan informal yang dimulai sejak lahir.
Ciri-ciri dari pendidikan informal yang pertama yaitu tidak adanya persyaratan
khusus, tidak ada lembaga penyelenggara karena pendidikan diberikan oleh keluarga dan
lingkungan serta tidak ada kewajiban untuk mengikuti ujian. Pada pendidikan informal
tidak ada materi khusus seperti pendidikan formal dan non formal, materi didapatkan
secara murni tanpa kurikulum.
BAB III.
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang
lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan
oleh pelaku pendidikan.
Pendidikan dalam arti luas yaitu Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala
pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah
segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.
Pendidkan dalam arti sempit yaitu Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran
yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Ada empat macam tujuan pendidikan yang tingkatan dan luasnya berlainan. Yaitu tujuan
umum atau pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional.
M.J.Langeveld, mengemukakan 6 jenis tujuan pendidikan, yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan akhir (umum, universal, dan total),
2. Pengkhususan tujuan umum,
3. Tujuan tak lengkap (sementara),
4. Tujuan insidental,
5. Tujuan tentatif
6. Tujuan intermedier.
Berdasarkan Undang-Undang tahun 2003 no 20 Bab VI pasal 13 ayat 1, macam-macam
pendidikan itu terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Pendidikan Formal
2. Pendidikan Non-Formal
3. Pendidikan Informal
DAFTAR PUSTAKA
1.https://blogs.itb.ac.id/feeds/pendidikan-macam-pengertian-umum/.
2.https://eprints.umm.ac.id/41375/3/BAB%20II.pdf
3.https://www.rijal09.com/2016/03/pengertian-dan-fungsi-tujuan-
pendidikan.html#:~:text=Tujuan%20sementara%20ialah%20tujuan%20yang,seseorang
%20pada%20setiap%20fase%20perkembangan.&text=Inilah%20yang%20disebut
%20tujuan%20sementara.
4. https://asriny.wordpress.com/2016/12/22/pengertian-pendidikan-dalam-arti-sempit-arti-
luas-dan-ilmu-pendidikan/
5. http://anaozen.blogspot.com/2017/12/pengertian-pendidikan.html