Secara konseptual, Indonesia dilandasi oleh tiga tujuan utama yang meliputi:
tujuan politik, tujuan administratif dan tujuan ekonomi.
Pasal 2 ayat (1) dan (2) didalam Undang –Undang nomor 18 tahun 1999
disebutkan bahwa jenis pajak daerah yaitu :
1) Jenis pajak daerah Tingkat I terdiri dari :
a) Pajak kendaraan bermotor
b) Bea balik nama kenderaan bermotor
c) Pajak bahan bakar kenderaan bermotor
2) Jenis pajak dearah Tingkat II terdiri dari :
a. Pajak hotel dan restoran
b. Pajak hiburan
c. Pajak reklame
d. Pajak penerangan jalan
e. Pajak pengambilan dan pengelolaan bahan galian golongan C.
f. Pajak pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan
Selanjutnya pasal 3 ayat (1) dicantumkan tarif pajak paling tinggi dari
masing-masing jenis pajak sebagai berikut :
Tarif pajak untuk daerah Tingkat I diatur dengan peraturan pemerintah dan
penetepannya seragam diseluruh Indonesia. Sedang untuk daerah Tingkat II,
selanjutnya ditetapkan oleh peraturan daerah masing-masing dan peraturan daerah
tentang pajak tidak dapat berlaku surut. Memperhatikan sumber pendapatan asli
daerah sebagaimana tersebut diatas, terlihat sangat bervariasi.
1) Retribusi jasa umum, yaitu : retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan
oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan umum serta dapat dinikmati
oleh orang pribadi atau badan.
2) Retribusi jasa usaha, yaitu : retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemda
dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya disediakan oleh sektor
swasta.
2.2. DANA PERIMBANGAN
Berdasarkan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, “Dana Perimbangan
adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada
Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi”. Dana Perimbangan bertujuan mengurangi kesenjangan fiskal
antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah dan antar Pemerintah Daerah.
d. Kehutanan
Penerimaan dari sektor Kehutanan yang berasal dari penerimaan Iuran Hak
Pengusahaan Hutan (IHPH) dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) yang
dihasilkan dari wilayah daerah yang bersangkutan dibagi dengan imbangan 20%
untuk Pemerintah dan 60% untuk daerah. Sedangkan penerimaan yang berasal
dari Dana Reboisasi dibagi dengan imbangan sebesar 60% untuk Pemerintah dan
40% untuk daerah.
e. Pertambangan Umum
Dana Bagi Hasil dari penerimaan Pertambangan Umum yang dihasilkan
dari wilayah daerah yang bersangkutan dibagi dengan imbangan 20% untuk
Pemerintah dan 80% untuk daerah.
f. Perikanan
Dana Bagi Hasil dari penerimaan perikanan yang diterima secara nasional
dibagi dengan imbangan 20% untuk Pemerintah dan 80% untuk seluruh
Kabupaten dan Kota.
· Kegiatan dengan kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan dengan rumus
alokasi umum, dalam pengertian kebutuhan suatu daerah tidak sama dengan
kebutuhan daerah lain, misalnya kebutuhan di kawasan transmigrasi, kebutuhan
beberapa jenis investasi / prasarana baru, pembangunan jalan di kawasan
terpencil, serta saluran irigasi primer.