Tiara Indah Sari Kti
Tiara Indah Sari Kti
Oleh :
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia pada tahun 2009 yang mengalami Skizofrenia atau kira-kira 12-
pendengaran. Suara dapat berasal dari dalam diri individu itu sendiri atau
dari luar individu. Suara dapat dikenal (familiar) misalnya suara nenek
yang sudah meninggal. Suara dapat tungal atau multipel. Ia suara dapat
gejala bicara atau tertawa sendiri, mulut komat kamit, menutup telinga,
kekerasan kepada dirinya sendiri atau orang lain sehingga pasien dengan
Menurut catatan Medical record 2016 di Rumah Sakit Jiwa Atma Husada
mengontrol halusinasinya.
halusinasi, serta minum obat dengan teratur (Akemat dan Keliat, 2010).
gangguan jiwa yang menjalani rawat inap di rumah sakit banyak yang
pulang, akan tetapi banyak juga pasien yang kembali lagi ke rumah sakit,
pulang.
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Metode penulisan
1. Wawancara
2. Observasi partisipasi
pengobatan.
D. Manfaat penulisan
1. Profesi perawat
halusinasi pendengaran.
2. Klien
3. Keluarga
: halusinasi pendengaran.
4. Penulis
pendekatan SP.
E. Sistematika Penulisan
Evaluasi.
Evaluasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan teori dan konsep yang mendukung isi karya tulis
ilmiah sesuai judul penulis yaitu Asuhan keperawatan jiwa pada bapak R
diruang Elang Rumah Sakit Jiwa Atma Husada Mahakam Samarinda yang
A. Pengertian
suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya rangsangan dari luar.
suara, dapat berupa suara orang yang dikenal atau tidak dikenal.
mengambil tindakan, sering kali membahayakan diri sendiri atau orang lain
terhadap stimulus dari luar tanpa adanya obyek yang nyata. Sedangkan
Jenis-Jenis Halusinasi
(Maramis, 2006) :
berbahaya
Peraba
Menggaruk-garuk permukaan kulit Merasakan ada serangga,
tersengat listrik
C. Tahap Perkembangan
1. Tahap I (comforting)
ansietas.
2. Tahap II (condemning)
a. Menyalahkan.
perasaan antisipasi.
darah.
a. Mengontrol.
berkeringat.
4. Tahap IV (conquerig)
1. Biologis
perilkau psikotik.
2. Psikologis
hidup klien.
3. Sosial budaya
E. Faktor Presipitasi
halusinasi adalah:
1. Biologis
perilaku.
3. Sumber Koping
menanggapi stressor.
F. Rentang Respon
- Periliaku sesuai
- Perilaku aneh/tidak biasa
-Menarik diri
- Perilaku disorganisasi
- Berhubungan sosial
- Isolasi sosial
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
c. Faktor predisposisi
d. Aspek fisik
e. Psikososial
f. Status mental
h. Mekanisme koping
j. Pengetahuan
k. Aspek medis
seperti berikut :
2. Diagnosa keperawatan
dan verbal)
c. Isolasi sosial
3. Rencana keperawatan
Akemat, 2009).
Pendengaran
a) Kriteria
b) Intervensi
disukai klien
klien
c) Rasional
a) Kriteria
halusinasi
halusinasinya
b) Intervensi
bicara
(3) Bantu klien mengenali halusianasinya.
c) Rasional
halusinasi
dilakukan perawat.
a) Kriteria
(1) klien dapat menyebutkan tindakan yang biasa dilakukan
b) Intervensi
halusinasi
halusinasi
c) Rasional
klien.
halusinasi
mengontrol halusinasi
a) Kriteria
perawat.
b) Intervensi
mengalami halusinasi
berpergian bersama.
c) Rasional
halusinasi.
(2) Untuk mengetahui pengetahuan keluarga dan
halusinasi.
a) Kriteria
b) Intervensi
merasakan manfaatnya.
c) Rasional
a) Kriteria
b) Intervensi
disukai klien
klien
c) Rasional
a) Kriteria
b) Intervensi
tandanya
perasaanya.
c) Rasional
b) Intervensi
keuntungan
orang lain.
c) Rasional
bertahap.
a) Kriteria
bertahap antara :
K – p , K – p – k , K – p – kel, K- p klp.
b) Intrvensi
lain
p klp.
dicapai
c) Rasional
b) Intervensi
c) Rasional : -
a) Kriteria
menarik diri.
b) Intervensi
keluarga
c) Rasional
a) Kriteria
b) Intervensi
disukai klien
klien
c) Rasional
a) Kriteria
lingkungan)
b) Intervensi
klien
(2) Setaip bertmu klien hindarkan dari memberi nilai negativ
c) Rasional
ashuan keperawatan.
a) Kriteria
b) Intervensi
penggunaan
c) Rasional
a) Kriteria
b) Intervensi
kondisi klien
lakukan
c) Rasional
dirinya sendiri.
kehidupannya
a) Kriteria
kemampuannya.
b) Intervensi
c) Rasional
ada.
a) Kriteria
keluarga
b) Intervensi
dirawat
klien.
a) Kriteria
b) Intervensi
disukai klien
(4) Jelaskan tujuan pertemuan
klien
c) Rasional
kekerasan
a) Kriteria
b) Intervensi
jengkel/kesal
c) Rasional
perasaan jengkel/kesal
3) Tujuan 3 : klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku
kekerasan
a) Kriteria
jengkel
yang dialami
b) Intervensi
marah/jengkel
dialami
c) Rasional
marah/jengkel.
biasa dilakukan
b) Intervensi
masalahnya selesai
c) Rasional
kekerasan
a) Kriteria
klien
b) Intervensi
c) Rasional
a) Kriteria
secara konstruktif
b) Intervensi
halusinasi
a) Kriteria
b) Intervensi
(1) Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien
c) Rasional
a) Kriteria
merawat klien.
b) Intervensi
klien
c) Rasional
perawatan klien
(3) Agar kleuarga dapat merawat klien dengan perilaku
kekerasan
a) Kriteria
b) Intervensi
keluarga
c) Rasional
menghindari komplikasi
halusinasi pendengaran
1) Sp 1 ppasien
halusinasi
2) Sp 2 ppasien
harian.
3) Sp 3 ppasien
harian
4) Sp 4 ppasien
teratur
harian
merawat klien.
2) Sp 2 KKeluarga
dengan Halusinasi
3) Sp 3 KKeluarga
4. Pelaksaan Keperawatan
sering kali jauh berbeda dengan rencana. Hal ini terjadi karena
a) BHSP
obat)
merawat klien
a) BHSP
merawat klien
lingkungan)
a) BHSP
b) Mengidentiifkasi penyebab, tanda gejala resiko perilaku
kekerasan
merawat klien.
5. EvaluasiKeperawatan
telahdilakukan
baru
lingkungan.
A. Pengkajian ................................................................................................. 52
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian .................................................................................................. 82
C. Perencanaan .............................................................................................. 84
D. Penatalaksanaan ........................................................................................ 85
E. Evaluasi ...................................................................................................... 86
PENUTUP
A. Kesimpulan
tersebut. Saat observasi klien terlihat komat kamit seperti bicara sendiri
rencana tindakan terdiri dari prioritas masalah, tujuan, kriteria hasil dan
rencana tindakan.
Sp4p.
Pendengaran.
B. Saran
1. Perawat
dengan tujuan
2. Akademik
Halusinasi Pendengaran
mahasiwa
3. Keluarga