Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai
upaya, tugas makalah mata kuliah Neraca Massa dan Energi yang membahas
tentang “Pengantar Neraca Energi” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan
dengan Neraca Energi, dan serta informasi dari media internet yang berhubungan
dengan Neraca Massa dan Energi. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat
membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
membawa manfaat untuk pembaca.

Lhokseumawe, 2 Desember 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Neraca massa merupakan perincian banyaknya bahan-bahan yang masuk,
keluar dan menumpuk dalam suatu alat pemroses. Perhitungan dan perincian
banyaknya bahan-bahan ini diperlukan untuk pembuatan neraca energi,
perhitungan rancangan dan evaluasi kinerja suatu alat atau satuan pemroses.
Untuk rancangan misalnya, diperlukan perhitungan jumlah hasil yang akan
diperoleh atau sebaliknya bahan baku dan bahan pembantu yang diperlukan ,untuk
mendapatkan hasil dalam jumlah tertentu. Jumlah energi atau panas yang
diperlukan bergantung pada jumlah bahan yang diproses. Demikian juga ukuran
peralatan, ditentukan jumlah bahan yang harus ditangani.
Neraca energi adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan
energi dalam sebuah sistem. Neraca energi dibuat berdasarkan pada hukum
pertama termodinamika. Hukum pertama ini menyatakan kekekalan energi, yaitu
energi tidak dapat dimusnahkan atau dibuat, hanya dapat diubah bentuknya.
Perumusan dari neraca energi suatu sistem mirip dengan perumusan neraca massa.
Namun demikian, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu suatu
sistem dapat berupa sistem tertutup namun tidak terisolasi(tidak dapat terjadi
perpindahan massa namun dapat terjadi perpindahan panas) dan hanya terdapat
satu neraca energi untuk suatu sistem (tidak seperti neraca massa yang
memungkinkan adanya beberapa neraca komponen).Suatu neraca energi memiliki
persamaan: Energi masuk = Energi keluar + Energi. Tidak seperti neraca massa
yang memiliki variabel produksi, neraca energi tidak memiliki variabel produksi.
Hal ini disebabkan energi tidak dapat diproduksi, hanya dapat diubah bentuknya.
Namun demikian, bila terdapat suatu jenis energi diabaikan, misalnya bila neraca
dibuat dengan hanya memperhitungkan energi kalor saja maka persamaan neraca
energi akan menjadi: kalor masuk + kalor produksi = kalor keluar + kalor
akumulasi.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud neraca massa?
b. Apa saja sistem yang ada dalam neraca massa dan energi?
c. Bagaimana proses dalam neraca massa dan energi?
d. Apa saja bentuk energi dalam neraca massa?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian neraca massa dan energi
b. Untuk mengetahui sistem yang ada dalam neraca massa dan energi
c. Untuk mengetahui proses yang ada dalam neraca massa dan energi
d. Untuk mengetahui apa saja bentuk energi dalam neraca massa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Neraca Massa
Neraca massa merupakan perhitungan semua bahan yang ada dalam
proses. Ada kalanya bahan yang dikenakan proses berubah bentuk menjadi
senyawa lain atau menjadi konsumsi dalam sistem itu, tetapi jumlah massanya
tidak berubah. Untuk sebagian besar kasus teknik, kita dapat mengklaim bahwa
massa materi adalah kekal dan bahwa energi total dalam suatu sistem adalah
kekal. Dalam hal ini adalah menerjemahkan pernyataan hukum kekekalan umum
ke dalam persamaan yang dapat digunakan untuk mengembangkan atau
menghitung jumlah energi dalam sistem proses dan aliran. Namun, komplikasi
muncul dalam merumuskan persamaan tunggal ini karena energi dapat ada atau
ditransfer dalam berbagai bentuk dan karena distribusi energi di antara berbagai
bentuk ini dapat dengan mudah diubah melalui interkonversi. Sebagai contoh, kita
mengetahui dari fisika bahwa ketika berat pada posisi tinggi dijatuhkan, energi
yang dimilikinya karena ketinggiannya diubah menjadi energi gerak. Meskipun
energi total sistem dalam hal ini berat, adalah kekal, jumlah relatif yang ada dalam
dua bentuk berubah. Jadi, meskipun kita hanya dapat menulis satu persamaan
kesetimbangan energi, persamaan tersebut perlu menyertakan beberapa istilah
berbeda untuk menjelaskan berbagai bentuk di mana energi dapat eksis dan
mekanisme transfer energi yang berbeda.
Neraca massa atau panas suatu sistem proses dalam industri merupakan
perhitungan kuantitatif dari semua bahan-bahan yang masuk, yang keluar, yang
terakumulasi (tersimpan) dan yang terbuang dalam sistem itu. Perhitungan neraca
digunakan untuk mencari variable proses yang belum diketahui, berdasarkan data
variable proses yang telah ditentukan/diketahui. Oleh karena itu, perlu disusun
persamaan yang menghubungkan data variable proses yang telah diketahui dengan
variable proses yang ingin dicari.

1. Sistem
Sistem merupakan suatu kesatuan yang kompak dari satu atau beberapa sub
sistem. Suatu sistem dapat berupa tertutup, yang batas-batasnya tidak dilintasi
oleh materi, atau sistem terbuka, yang batas-batasnya dapat ditembus oleh materi.
Sistem tertutup adalah tidak ada bahan yang masuk atau keluar, massa dalam
sistem tertutup harus tetap. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang
mengalir atau kontinu. Untuk dapat menggambarkan Suatu sistem secara
kuantitatif, perlu untuk menangani dengan sifat terukurnya, dalam hal ini yaitu
sifat makroskopis. Contoh khas dari sifat makroskopis yang menjadi perhatian
kita adalah suhu, tekanan, volume atau kepadatan tertentu, dll. Sifat makroskopis
ini umumnya dibagi menjadi dua kelas. Sifat-sifat yang bersifat aditif atau
sebanding dengan ukuran sistem disebut sifat ekstensif. Contoh Umum adalah
volume, massa, dan kandungan energi. Sifat yang tergantung dari ukuran sistem
dan dengan demikian tidak akan berubah jika sistem dibagi lagi disebut sifat
intensif. Contoh umum adalah suhu, tekanan, fraksi mol, dan volume spesifik.
Suatu sistem dikatakan dalam keadaan tertentu jika semua sifat makroskopisnya
telah memberikan nilai tetap yang terpisah. Suatu sistem dikatakan dalam keadaan
tunak jika pada setiap titik dalam sistem nilai-nilai sifat-sifatnya pada titik tersebut
tidak berubah terhadap waktu. Jika nilai properti titik berubah-ubah terhadap
waktu, maka sistem dikatakan dinamis atau tidak tunak.
Dalam penentuan neraca massa dari suatu sistem atau peralatan diperlukan
adanya batasan-batasan dari sistem yang ditinjau. Perhitungan neraca massa pada
sistem kontinu dianggap dalam keadaan tunak steady state. Aliran proses yang
mempunyai lebih dari satu komponen, perhitungan neraca masanya dilakukan
pada masing-masing komponen di samping perhitungan neraca massa total. Untuk
proses steady state dan tidak terjadi reaksi kimia maka akumulasi, generasi dan
konsumsi adalah nol. Sehingga persamaan neraca massanya dapat dituliskan :
Massa keluar = Massa masuk.
2. Proses
Urutan atau jalur perubahan keadaan yang dialami sistem dari keadaan awal
ke keadaan akhir disebut proses. Suatu proses dapat berlangsung dalam berbagai
kondisi: suhu konstan (isotermal), tekanan konstan (Isobarik), atau volume
konstan (isokhorik). Untuk membantu dalam menghitung perubahan keadaan
yang terjadi selama berbagai jenis proses, dapat menggunakan fungsi khusus yang
disebut fungsi keadaan. Fungsi keadaan adalah hubungan kuantitatif antara sifat
intensif suatu sistem. . Misalnya, hubungan antara volume spesifik, suhu, dan
tekanan gas adalah fungsi keadaan atau persamaan keadaan. Fungsi tersebut
memiliki fitur khusus yang nilainya hanya bergantung pada properti sistem pada
keadaan tertentu dan tidak bergantung pada jalur atau proses yang diambil untuk
sampai pada keadaan tersebut. Suatu sistem berada dalam kesetimbangan
termodinamika jika keadaannya tidak berubah selama kerangka waktu yang
dinginkan dan setiap perubahan kecil dalam keadaannya dapat dengan mudah
dibalik untuk mengembangkannya ke keadaan awalnya. Jadi agar suatu sistem
berada pada kesetimbangan, tidak hanya perlu berada pada keadaan tunak tetapi
juga sistem tidak memiliki kecenderungan spontan untuk mengubah keadaannya.
Fungsi keadaan yang digunakan untuk menghubungkan atau memprediksi sifat
keadaan kesetimbangan selalu hanya melibatkan sifat intensif. Misalnya,
persamaan keadaan gas melibatkan suhu, . tekanan, dan volume spesifik. Untuk
keseimbangan ini, setiap kali suatu sistem mengalami perubahan keadaan, akan
diasumsikan bahwa keadaan awal dan akhir selalu merupakan keadaan setimbang.
Proses merupakan suatu kondisi atau keadaan yang mengalami pengolahan
untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam industri proses merupakan
pengolahan bahan baku menjadi produk.

a. Batch
Proses batch merupakan suatu pengolahan yang terdiri dari
beberapa kegiatan, yaitu pemasukan bahan ke dalam alat,
pengolahan, dan pengeluaran hasil. Pada umumnya, produksi
berjalan secara terus menerus tak terputus. Oleh karena itu proses
batch sangat menentukan produk yang dihasilkan secara kontinu.
b. Proses kontinu
Yaitu proses yang berjalan secara terus menerus tanpa henti.
Neraca massa dalam proses ini berada pada keadaan steady,
sehingga berlaku: energi masuk = energi keluar.
c. Proses semibatch
Yaitu setiap proses diluar batch dan kontinu.

3. Bentuk Energi Yang Terkait Dengan Massa


Misalkan suatu sistem dalam keadaan tertentu mengalami beberapa proses
yang menyebabkan keadaannya berubah. Karena energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, pastilah benar dalam semua kasus bahwa:
energi masuk = energi keluar + energi akumulasi
Dengan kata lain, semua perubahan dalam persediaan energi sistem antara
keadaan awal dan akhir harus diperhitungkan oleh pertukaran energi antara sistem
dan lingkungannya. Agar dapat mengubah pernyataan kualitatif ini menjadi
persamaan keseimbangan yang berguna, kita perlu menentukan cara di mana
pertukaran energi Ini dapat terjadi dan untuk menghitung bentuk-bentuk di mana
persediaan energi dapat dipertahankan.
Prinsip dasar yang digunakan sesuai dengan prinsip dasar kekekalan
energi, yaitu ”energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan”.
Persamaan energi pada proses-proses industri biasanya dapat
disederhanakan untuk proses-proses tanpa akumulasi (steady state),
sehingga diperoleh persamaan:
E1 = E0
Keterangan:
E1 = energi masuk
E0 = energi keluar
Istilah-istilah yang sering dijumpai pada perhitungan neraca energi adalah :
1.Entalpi (H), merupakan jumlah energi dalam dan perkalian antara tekanan dan
volume, perubahan entalpi merupakan panas yang diserap atau panas yang
dikeluarkan oleh dan dari sistem;
2.Kapasitas panas (Cp), merupakan energi yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk
menaikkan suhu 1°C, energi ini dapat diberikan dengan cara pemindahan panas
dalam suatu proses tertentu;
3.Panas reaksi dan panas standar, merupakan perubahan entalpi sebelum
dansesudah reaksi terjadi, panas reaksi terjadi pada tekanan 1 atm dan temperatur
25°C;
4.Panas pembentukan standar, merupakan panas reaksi yang khusus, panas yang
diperlukan untuk pembentukan senyawa dari unsurnya;
5. Panas sensibel, merupakan panas yang dibutuhkan untuk menaikkan atau
menurunkan temperatur suatu zat tanpa merubah fasanya;
6.Panas laten, merupakan panas yang dibutuhkan untuk merubah fasa suatu zat
tanpa menaikkan atau menurunkan temperaturnya.
1.energi potensial
Energi Potensial Secara konseptual, bentuk paling sederhana dari energi yang
tersimpan adalah energi yang dimiliki suatu benda berdasarkan posisi relatifnya
dalam medan gravitasi seragam.
2.energi kinetik
Energi kinetik adalah bentuk energi yang dimiliki suatu sistem atau benda relatif
terhadap keadaan diamnya berdasarkan gerakan massalnya pada kecepatan
konstan. Perhatikan bahwa, seperti halnya energi potensial, energi kinetik
sebanding dengan massa sistem dan karenanya merupakan sifat ekstensif.
Perhatikan ebih lanjut, bahwa bentuk energi yang tersimpan ini dapat diubah
menjadi bentuk energi lain, seperti energi potensial. Energi Medan Listrik dan
Magnet Sama seperti sistem yang memiliki energi berdasarkan posisinya dalam
medan gravitasi, sistem juga dapat memiliki energi yang tersimpan berdasarkan
medan listrik dan magnet. Energi potensial listrik (PE), dan energi potensial
magnet (PE), kontribusi biasanya tidak signifikan dalam aplikasi teknik kimia.
3.energi dalam
Energi dalam adalah total energi yang dikandung dalam sebuah sistem dengan
mengecualikan energi kinetik pergerakan sistem sebagai satu kesatuan dan energi
potensial sistem akibat gaya-gaya dari luar. Oleh karena itu energi dalam bisa
dirumuskan dengan persamaan E = Ek + Ep.
Energi dalam adalah sifat ekstensif karena sebanding dengan massa sistem yang
bersangkutan. Ini adalah fungsi kompleks dari keadaan sistem, dan Menunjukkan
transisi atau gerak dan karenanya dapat dikenali sebagai bentuk energi dalam
transisi. Ketika sistem bekerja pada lingkungannya, ia mentransfer sejumlah
energi tertentu. Demikian pula ketika lingkungan melakukan kerja pada suatu
sistem, tingkat energi sistem meningkat. Misalnya, ketika Anda menekan pegas,
Anda mengerahkan gaya melalui jarak dan dengan demikian melakukan
pekerjaan. Pekerjaan itu meningkatkan persediaan energi pegas. Peningkatan
energi ini sangat jelas merupakan peningkatan kemampuan pegas itu sendiri untuk
melakukan kerja. Ketika pegas dilepaskan, pegas dapat melakukan pekerjaan di
sekitarnya, contohnya bola baja dalam permainan pinball.
4. Aliran
Pada proses yang kontinu terdapat dua aliran, yaitu aliran searah
(cocurrent) dan tidak searah atau berlawanan arah (counter current). Masing-
masing aliran memiliki kelemahan dan keunggulan. Hal itu tergantung pada jenis
proses yang ada, apakah dilakukan pada proses perpindahan panas atau
perpindahan massa. Demikian juga, apakah dilakukan dengan cara kontak
langsung atau tidak. Hal itu juga tergantung pada sifat bahan yang akan diproses
baik secara fisik maupun kimia.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Neraca massa merupakan perhitungan semua bahan yang ada dalam
proses. Ada kalanya bahan yang dikenakan proses berubah bentuk menjadi
senyawa lain atau menjadi konsumsi dalam sistem itu, tetapi jumlah
massanya tidak berubah.
2. Perhitungan neraca digunakan untuk mencari variable proses yang belum
diketahui, berdasarkan data variable proses yang telah
ditentukan/diketahui. Oleh karena itu, perlu disusun persamaan yang
menghubungkan data variable proses yang telah diketahui dengan variable
proses yang ingin dicari.
3. Sistem merupakan suatu kesatuan yang kompak dari satu atau beberapa
sub sistem. Suatu sistem dapat berupa tertutup, yang batas-batasnya tidak
dilintasi oleh materi, atau sistem terbuka, yang batas-batasnya dapat
ditembus oleh materi.
4. Proses merupakan suatu kondisi atau keadaan yang mengalami pengolahan
Untuk menghasilkan produk tertentu.
5. Proses terbagi tiga yaitu proses batch, proses kontinu dan proses
semibatch.
6. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, maka dari itu energi
masuk = energi keluar + energi akumulasi
7. Energi terbagi tiga yaitu energi kinetik, energi potensial dan energi dalam.

SARAN
Diharapkan makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami tentang
materi neraca massa dan energi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/434007456/Neraca-Massa-Dan-Energi
diakses pada 1 Desember 2021, pukul 14:20.
https://www.coursehero.com/file/64808940/Makalah-Neraca-
Massapdf/ diakses pada 1 Desember 2921, pukul 15:14.
Buku Pengantar Neraca Massa dan Energi

Anda mungkin juga menyukai