PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGAMATAN
PENCEMARAN AIR DI DANAU TONDANO
DOSEN:
1. PROF. DR TREESJE KATRINA LONDA, M.SI
2. DRS. JIMMY LOLOWANG, M.SI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1:
1. PINGKAN SEILA WEWENGKANG
2. MEYSI LEGOH
3. SISILIA MATURAN
Halaman Judul.................................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................1
Bab 1 Pendahuluan..........................................................................................................2
Rumusan Masalah..............................................................................................3
Tujuan Pengamatan............................................................................................3
Bab 2 Tinjauan Pustaka...................................................................................................3
Pengertian...........................................................................................................5
Masalah..............................................................................................................5
Sumber...............................................................................................................6
Dampak..............................................................................................................6
Penyebab............................................................................................................6
Solusi.................................................................................................................7
Bab 5 Pembahasan..........................................................................................................7
Pengertian pencemaran air di danau tondano.................................................................7
Kesimpulan......................................................................................................................8
Saran................................................................................................................................8
1
BAB 1
Pendahuluan
Danau Tondano merupakan danau alami yang memiliki multifungsi antara lain sebagai sumber air
minum untuk masyarakat sekitar, perikanan air tawar, irigasi, obyek wisata dan pembangkit listrik
tenaga air (PLTA). Terdapat tiga Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang memanfaatkan air danau
Tondano melalui outlet danau Tondano yaitu sungai Tondano. Diantaranya Pembangkit listrik tenaga
air (PLTA) Tonsea Lama memiliki nilai monumental yang dibangun oleh Pemerintah Jepang pada
Tahun 1950 dengan kapasitas 14,38 MW. Pengembangan PLTA terus dilakukan dengan
pengembangan PLTA Tanggari I (18,00MW) dan PLTA Tanggari II (19,00 MW) hingga total
kapasitas adalah 51,38 MW (Dirjen Penataan Ruang Dep. PU, 2009). Danau Tondano yang terletak
sekitar 36 km dari kota Manado, selain merupakan reservoir air untuk Provinsi Sulawesi utara, adalah
salah satu andalan obyek wisata disamping Bunaken. Danau dengan luas 4650 Ha (Dirjen Penataan
Ruang Dep. PU, 2009), pada ketinggian 675 meter di atas permukaan laut ini, membentang antara
pegunungan Lembean dan hamparan sawah yang subur. Pusat wisata disisi barat danau adalah
Remboken yang mendapat julukan Sumaru Endo karena dari sini wisatawan dapat menikmati
matahari terbit.Di sini telah dibangun bungalow, villa, lengkap dengan kolam renang dengan sumber
air panas natural (dari aktivitas vulkanik).Wisatawan selain dapat memancing, bermain ski air,
berperahu melintas danau, dapat menikmati kerajinan tangan keramik, vas bunga yang terbuat dari
tanah liat oleh penduduk asli desa Pulutan.
Air yang masuk ke danau ini (inlet) berasal dari empat sungai, yaitu sungai Panasen, Ranowangko,
Saluwangko dan Mawalelong/Leleko dan saluran irigasi serta drainase permukiman dan keluar dari
danau Tondano (outlet) menjadi aliran sungai Tondano yang melintas kota Manado menuju Laut
Sulawesi. Ekstensifikasi pertanian menyebabkan hamparan sawah pada wilayah tangkapan air sungai
tersebut di atas semakin luas, penggunaan pupuk kimia semakin meningkat. Keadaan ini
menyebabkan kualitas air danau Tondano berpotensial mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Aktivitas manusia yang memanfaatkan danau bertambah dengan semakin banyaknya kegiatan
budidaya perikanan dengan sistem jaring apung (floating net), antara lain di wilayah desa Eris, Telap,
Toulimembet, Kaweng, Tounelet. Keadaan ini semakin mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas
air danau Tondano, yang berpotensial mengancam ekosistem danau Tondano.
Sumber pencemaran utama dari unsur hara adalah bagian permukaan dan bagian bawah permukaan
(subsurface) aliran air dari daerah pertanian dan perkotaan, aliran limbah ternak, seperti halnya
buangan limbah cair industri dan rumah tangga termasuk aliran kotoran. Limbahlimbah ini terdiri dari
bermacam-macam zat yang mengandung nitrogen dan fosfor.Sebagai contoh, nitrogen terdapat dalam
bentuk nitrogen organik, amoniak, nitrit, nitrat yang diturunkan dari protein, asam nukleat, urea dan
zat-zat lainnya.Senyawa fosfor dihasilkan dari degradasi senyawa seperti asam nukleat dan fosfolipid
serta dalam bentuk fosfat anorganik.Fosfor juga dapat berasal dari pembentuk fosfat di dalam
detergen.Ini dapat siap dihidrolisis untuk menghasilkan ortofosfat yang siap diasimilasi oleh tumbuh-
tumbuhan.Sumber utama nitrogen dan fosfor dalam daerah perairan dihasilkan dari produksi makanan
atau limbah dalam bentuk aliran air kotor. Di danau Tondano, sumber-sumber nutrien tersebut adalah:
erosi permukaan tanah, sisa-sisa pupuk dan deterjen, sisa pakan ikan, limbah ikan serta penguraian
tumbuhan dan hewan air yang mati. Eceng gondok termasuk tanaman yang “rakus” sehingga sangat
senang tumbuh di daerah yang banyak makanannya (nutrien) berupa unsur-unsur hara terutama
Nitrogen (N) dalam bentuk nitrat (NO3), amoniak (NH3) dan Fosfor (P) dalam bentuk
fosfat/orthofosfat (PO 4). Semakin banyak senyawa-senyawa tersebut, maka semakin subur suatu
danau.Ini berarti tingkat eutrofikasi semakin tinggi.
2
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui akibat pertumbuhan eceng gondok dan penggunaan
pupuk sintetis di persawahan sekitar danau Tondano, serta kegiatan perikanan budidaya sistem jaring
apung terhadap ekosistem danau Tondano dan pembuangan sampah sembarangan dan pembuangan
limbah sembarangan yang menyebabkan danau Tondano tercemar.Untuk mencapai tujuan tersebut
akan dilakukan pengambilan video langsung pada daerah di sekitar danau Tondano.Diharapkan
melalui hasil pengamatan yang telah dilakukan secara langsung ini dapat memberikan masukan
kepada para pengambil keputusan, langkah apa yang perlu dilakukan untuk melestarikan danau
Tondano.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah pemanfaatan Danau Tondano ?
Apa saja permasalahan yang ada di Danau Tondano ?
Apa Dampak dan penyebab dari permasalahan yang ada?
Solusi apa yang bisa digunakan dalam mengatasi masalah pembuangan sampah,limbah di sekitar
danau Tondano?
Tujuan Pengamatan
Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan Danau Tondano
Untuk mengetahui permasalahan yang ada di Danau Tondano dan solusinya
Untuk mencari dampak dan penyebab permasalahan yang ada di danau Tondano
BAB 2
Tinjauan Pustaka
3
Asal-Usul Terbentuknya Danau Tondano
Ari Mandolang (72 tahun) yang tinggal di Ranowangko, bercerita di kaki Menara pandang, di dekat
kolam ikannya, tentang asal-usul terbentuknya Danau Tondano, seperti banyak
dituturkan masyarakat.
Pada zaman dulu, di kawasan yang kini menjadi Danau Tondano, terdapat gunung yang
menjulang sangat tinggi.Di kaki gunung itu terdapat dua wilayah, yaitu Wilayah Utara dikuasai
seorang tonaas (penguasa) yang memiliki putri tunggal yang bernama Marimbow.Wilayah
Selatan dikuasai seorang tonaas yang memiliki putra tunggal yang Bernama
Maharimbow.Sementara itu penguasa Wilayah Utara diselimuti kerisauan saat memikirkan
pewaris tahtahnya nanti, karena anaknya seorang perempuan. Untuk mengatasi hal itu, ia
meminta kepada putrinya untuk berpakaian dan berperilaku seperti laki-laki, dan meminta ia
untuk tidak menikah seumur hidupnya. Permintaan Tonaas Utara disetujui, dan diikrarkan dalam
upacara adat di hadapan Opo Empung (tetua). Apabila sumpah itu dilanggar, akan terjadi
bencana dasyat. Sementara itu, tonaas Wilayah Selatan pun memiliki masalah yang hampir sama.
Maharimbow diminta bersumpah untuk tidak menikah selama ayahnya masih hidup.
Suatu hari, secara tidak sengaja, kedua pewaris tahta itu bertemu di
perbatasan.Maharimbow merasakan bahwa orang yang dilihatnya itu, meskipun berpakaian
layaknya seorang kesatria, tetapi memancarkan kelembutan seorang wanita.Timbul rasa
penasaran dan ingin mengetahui misteri itu.Pada pertemuan berikutnya terjadi perkelahian,
Maharimbow berhasil membuka tabir Marimbow, yang berpakaian seperti kesatria itu ternyata
seorang wanita.Mereka selanjutnya sering bertemu hingga saling jatuh cinta, lalu berikrar untuk
menjadi suamiistri, dan mempersatukan kedua wilayah itu.
Kedua insan yang sedang dipenuhi suka cita itu mengingkari kesepakatan dengan orang
tuanya, lalu mereka berlari (tumingkas) ke dalam hutan, dan melangsungkan kawin
(kaweng).Tak perlu menanti berhari-hari, keesokan harinya, bumi berguncang hebat, dan
Gunung Kaweng meletus dahsyat, melenyapkan suatu kawasan menjadi cekungan besar yang
kemudian menjadi danau.Sekarang danau itu dinamai Danau Tondano.
BAB 3
Metode Pengamatan
Tugas Video pengamatan tentang pengetahuan lingkungan pencemaran air yang berada di Danau
Tondano kabupaten Minahasa
Dalam rangka pembuatan video, maka di dalam video tersebut berisi tentang penjelasan tentang
penumbuhan eceng gondok, pencemaran air dan pembuangan limbah serta pemakaian pupuk disekitar
danau. Agar kita lebih memahami dan menyadari bahwa bagaimana pentingnya air didalam
kehidupan sehari-hari dan cara menjaga kebersihan yang ada disekitar lingkungan hidup kita masing-
masing agar supaya tidak menimbulkan pencemaran lain dan kita bisa terhindar dari berbagai
penyakit.
4
Isi Proposal
B. Nama Kelompok:
1. Pingkan Seila Wewengkang
2. Meysi Legoh
3. Sisilia Maturan
C. Lokasi Pengamatan:
Sekitar pesisir Danau Tondano, Desa Urongo Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara
D. Waktu Pengamatan:
November 2021
Pukul 13:00-16:00
BAB 4
4. Skenario Video
A. Lagu yang digunakan: Backsound video warm night
B. Pembahasan materi : Pencemaran air
1. Pengertian pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia.
2. Masalah Pencemaran Air
5
3. Sumber pencemaran air:
Limbah industri: bahan kimia cair maupun padat, dari sisa-sisa bahan bakar seperti tumpahan
minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah.
Penggunaan lahan hijau atau hutan untuk membangun sesuatu.
Limbah pertanian.
Limbah pengolahan kayu.
Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut.
Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik,
gelas, kaleng, batu batre, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti
sisa-sisa makanan dan sayuran).
4. Dampak pencemaran air:
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
Jika terlalu banyak zat pencemaran pada air limbah akan menurunkan kadar oksigen yang terlarut
dalam air. Akibatnya kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen menjadi terganggu dan
mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara
alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat.
- Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia yang bersangkutan tak dapat membersihkan
diri.
BAB 5
Pembahasan
Sesuai fungsinya sebagai waduk, danau Tondano banyak memberikan kontribusi untuk
keperluan umum seperti air minum untuk Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, mengurangi
bencana banjir dan perikanan darat. Selain itu, saat ini danau Tondano diperuntukkan untuk
keperluan sumber pembangkit listrik, irigasi dan obyek wisata.
Air dari danau Tondano dan sungai Tondano dimanfaatkan sebagai suplai air baku untuk air
minum masyarakat Manado dan Kabupaten Minahasa. Salah satunya tempat penyaringan air danau
yang dialirkan ke daerah perumahan UNIMA.
Selain untuk sumber air baku air minum, dan pembangkit tenaga listrik (PLTA), air dari
danau Tondano diperuntukkan untuk irigasi persawahan yang ada di sekitar danau.
Danau Tondano sebagai salah satu kawasan perairan dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat
sebagai tempat budidaya ikan. Sistem budidaya yang digunakan adalah sistem perikanan tancap.
Berdasarkan informasi dari Ka. Bapedalda Kab. Minahasa pada saat ini budidaya ikan dengan sistem
tersebut diatas sudah mencapai lebih kurang 7000 unit.
Danau Tondano adalah sebagai lahan obyek wisata yaitu di daerah Remboken. Tetapi juga di
sekitar danau, terdapat rumah makan-rumah makan yang tertata cantik sehingga menarik
pengunjung karena selain dapat menikmati makanan khas Minahasa pengunjungpun dapat
menikmati keindahan alam danau tondano.
7
Dalam hal ini kesadaran masyarakat sangat diperlukan untuk dapat membantu pemerintah dalam
pengelolaan dan pelestarian danau tondano. Pengendalian kegiatan pembuangan limbah masyarakat
maupun rumah makan yang ada di sekitar danau tondano dapat membantu pemerintah untuk
menanggulangi permasalahan pencemaran air dan upaya pemulihan kebersihan danau tondano.
Kesimpulan
Danau Tondano merupakan aset berharga bagi masyarakat Sulawesi Utara. Namun saat
ini Danau Tondano terancam berubah menjadi daratan karena debit air berkurang dan terjadi
pendangkalan. Sampah dan eceng gondok masih menjadi masalah yang paling konkrit.
Saran
Semua lapisan masyarakat harus mengambil peran dan berpartisipasi dalam
penanggulangan masalah di Danau Tondano. Sebagian besar masalah yang muncul di sebabkan
oleh aktivitas masyarakat, oleh karena itu masyarakat harus menunjukkan rasa kepedulian lewat
partisipasi langsung.