Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

DALAM PENERAPAN PEMBANGUNAN APLIKASI PERANGKAT


LUNAK

Yoyok Seby Dwanoko


Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Kanjuruhan Malang
bpkyoyokseby@gmail.com

Abstrak
Membangun sebuah aplikasi perangkat lunak diperlukan beberapa tahapan yang
harus dilalui mulai dari tahapan persiapan analisa program sampai dengan
perawatan perangkat lunak yang sudah dibuat. Sering sekali permasalahan dalam
pembuatan perangkat lunak tidak mengikuti suatu metode atau langkah-langkah
dalam membuat aplikasi perangkat lunak yang akan menjadi sebuah produk gagal
atau biasanya disebut software crisis. Untuk menghindari software crisis diperlukan
sebuah metode untuk mengarahkan pembangunan perngkat lunak, metode tersubut
yaitu Software Development live cycle atau bisa disebut SDLC. Metode ini
mepresentasikan tahapan pembuatan aplikasi perangkat lunak mulai dari tahapan
analisis, desain, kontruksi, implementasi, testing, perawatan sistem. Dalam
penelitian ini menerapkan metode SDLC pada masing-masing tahapan dengan
mengunakan Unified Modeling Language (UML) yang akan menghasilkan sebuah
Software Requirement Specification (SRS) atau bisa dikenal Spesifikasi Kebutuhan
Perangkat Lunak(SPKL).
Kata Kunci: Tahapan SDLC, UML, SRS.

dibutuhkan dalam pengembangan sistem


PENDAHULUAN dan membuat perencanaan yang berkaitan
Pembangunan sebuah aplikasi dengan proyek sistem. 3. Kontruksi
perangkat lunak sering kali kita temui sistem, yaitu membuat desain aliran kerja
pembuatan aplikasi tersebut mengalami manajemen dan desain pemrograman yang
kegagalan. Kegagalan pembangunan diperlukan untuk pengembangan sistem
perangkat lunak biasanya disebut dengan informasi. 4. Implementasi sistem, yaitu
software crisis, yang pada intinya aplikasi tahap menjalankan sistem yang sesuai
perangkat lunak yang dibuat tidak sesuai dengan fungsi masing-masing. 5.
dengan tujuan yang ingin tercapai. Untuk Pengujian sistem, yaitu melakukan
menghindari software crisis ada bebrapa pengujian terhadap sistem yang telah
metode didalam mebuat sebuah aplikasi dibuat. 6. Pemeliharaan sistem, yaitu
perangkat lunak , salah satuya adalah menerapkan dan memelihara sistem yang
Software Development Life Cycles telah dibuat.
(SDLC). Tujuan dari penelitian ini yaitu
SDLC adalah tahapan-tahapan menyusun SKPL/SRS dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh analis meimplentasikan metode SDLC ini
sistem dan programmer dalam sebagai panduan dalam menyusun
membangun sistem informasi. Ada 6 Spesifikasi kebutuan perangkat lunak
tahapan secara umum didalam SDLC (SKPL) atau bisanya disebut Software
yaitu:1. Analisis sistem, yaitu membuat Requirement Specification (SRS). SKPL /
analisis aliran kerja manajemen yang SRS dipresentasikan dalam bentuk
sedang berjalan. 2. Desain Spesifikasi dokumen dan menggunakan Unified
kebutuhan sistem, yaitu melakukan Modeling Language (UML) dari segi
perincian mengenai apa saja yang content.

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 7 No. 2


83
METODE b. Kegiatan wawancara dan Survei
Metode yang dipakai didalam artikel jurnal sistem (survey Requirement)
ini adalah Software Development Life Kegiatan pada tahap survei
pengumpulan data ini adalah
Cycles SDLC. Tahapan dari metode SDLC
mengumpulkan informasi dan data
ini adalah sebagai berikut : selengkap-lengkapnya. Selain
melaksanakan survei untuk
pengumpulan data dan informasi,
1 dilakukan pula proses wawancara.
Tahap
Anlisis
Proses wawancara diperlukan
Kebutuhan
Sistem 2
sebagai dasar untuk mengetahui
6
Tahap Tahap kebutuhan aktor yang terlibat dalam
Perawatan Desain
Sistem analize sistem, kebutuhan fungional mulai
Sistem
dari input, proses dan output pada
Informasi X sistem yang dibutuhkan. Kebutuhan
5 3 non fungsional juga dibutuhkan
Tahap
Testing
Tahap
Kontruksi
pada tahap ini seperti kebutuhan
4 hardware, kebutuhan koneksi,
Tahap
implement bandwith, keamanan sistem dan
asi
kebutuhan non fungsional yang lain.
Studi literatur peraturan-peraturan
yang terkait. Setelah hasil
Gambar 1. Tahapan Pembangunan pengumpulan data ini diperoleh,
Sistem Informasi dengan metode SDLC akan didiskusikan dengan tim
pengembang untuk pemaparan hasil
berikut adalah keterangan dari gambar 1 studi guna penyesuaian, konfirmasi,
dan menambahkan masukan. Pada
yaitu tahapan-tahapan SDLC sebagai
tahap ini akan diperiksa
berikut : kelengkapan tiap data yang sangat
1. Tahap Analisis Kebutuhan Sistem diperlukan dalam pembangunan
a. Analisis sistem (analyze database.
Requirements) c. Analisis terstruktur
Pada dasarnya kegiatan yang Pada tahap ini tim pengembang
dilakukan pada tahap analisis sistem akan menganalisis bahan masukan
ada dua bagian, yaitu tahap survei yang telah diperoleh dari hasil
pengumpulan data dan analisis survei. Kemudian diolah menjadi
terstruktur yang secara garis besar sebuah dokumen analisa terstruktur
berfungsi untuk memperoleh sebagai gambaran umum dari
pengertian dari permasalahan- pembangunan sistem informasi
permasalahan, efisiensi, dan yang akan buat atau dikembangkan.
pertimbangan-pertimbangan yang d. Identifikasi masalah
mengarah ke Rangcang Bangun Identifikasi masalah merupakan
Sistem Informasi, serta mencari kegiatan mengidentifikasi masalah
kendala yang dihadapi dalam sistem yang terjadi dalam sistem yang
sehingga dapat menentukan solusi sedang berjalan. Dari hasil
alternatif pendahuluan. Mempelajari wawancara dan observasi akan
konsep sistem dan permasalahan menemukan beberapa identifikasi
yang hendak diselesaikan. apakah masalah yang ada pada pihak
sistem baru tersebut realistis dalam customer sehingga hasil dari
masalah pembiayaan, waktu, serta indentifikasi masalah terbentuk
perbedaan dengan sistem yang ada sebuah dokumen daftar identifikasi
sekarang. masalah pada sistem yang akan
dibuat atau dikembangkan.

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 7 No. 2


84
e. Analisa planning dengan hasil implementasi dalam bentuk
Mempelajari konsep sistem dan Rangcang Bangun Sistem Informasi.
permasalahan yang hendak Tahap Implementasi Sistem secara
diselesaikan. apakah sistem baru keseluruhan sebagai berikut :
tersebut realistis dalam masalah a. Perancangan Implementasi terdiri
pembiayaan, waktu, serta perbedaan dari tugas implementasi, jadwal
dengan sistem yang ada sekarang. implementasi, perkiraan biaya,
penanggung jawab.
2. Tahap Desain (Design Analize) b. Pengembangan dan uji coba
Tahap Desain, penetapan pembenahan, software terdiri dari : Menentukan
dan pengembangan sistem tahap ini kebutuhan pemakai, Rencana
meliputi presentasi awal, desain pengembangan, Menulis progam,
konseptual, desain basis data dan sistem, Uji coba progam,
desain detail input/output Sistem Pendokumentasian progam,
Informasi. Dalam sistem desain fungsi Meneliti pemakai, Installasi sistem
desain dan operasi dijelaskan secara rinci, c. Penyiapan lokasi meliputi
termasuk tata letak layar, aturan bisnis, berbagai aktifitas dan penyiapan
diagram proses dan dokumentasi lainnya. peralatan sampai dengan lokasi
Output dari tahap ini akan menjelaskan dimana sistem siap digunakan.
sistem yang baru sebagai koleksi modul d. Memilih dan melatih pemakai
atau subsistem. Tahap desain diperlukan yaitu pemakai sistem perlu dilatih
sebagai masukan awal persyaratan agar dapat menggunakan dengan
identifikasi dalam dokumen persyaratan benar.
disetujui. Untuk setiap persyaratan, satu e. Dokumentasi terdiri dari :
set satu atau lebih elemen desain akan  Dokumentasi pengembangan
diproduksi sebagai hasil dari wawancara, berisi penjelasan sistem , salinan
lokakarya, dan / atau upaya prototipe. output, input, file dan database,
flowchart progam dan hasil uji
3. Tahap konstruksi (Design and coba.
Coding Program)  Dokumentasi operasi berisi
Tahap ini yaitu melakukan coding sistem penjadwalan operasi, hasil akses
yaitu menyusun bahasa pemrogram yang file, dan database, alat yang
dipilih misalnya yang berbasis web digunakan, keamanan dan
dengan menggunakan HTML dan PHP, penyimpanan file.
membuat dan mengkoneksi database  Dokumentasi pemakai berisi
dengan sistem, membuat form sistem dan prosedur manual dan materi
pembuatan manual book. Disamping itu pelatihan.
juga desain Grapical User Interface(GUI).
Desain GUI ini dibutuhakan untuk 5. Tahap Tes Program ( test unit,
mepresentasikan kebutuhan sistem yang integrate and test system)
dibuat dalam bentuk form-form mulai dari Tahap ini melakukan uji coba sistem
input, proses dan output, bentuk grafik berdasarkan pengolaan data yang real /
statistik, bentuk simulasi atau bentuk nyata agar diperoleh hasil tes. Selain itu
visual lainnya. Dari GUI ini nantinya akan melakukan uji coba sistem dari segi
kelihatan sebuah sistem yang dibuat. konektifitas, fungsional sistem untuk
mengetahui program bisa diaplikasikan
4. Tahap implementasi sistem dan mendapatkan evaluasi uji coba sistem.
(Implemention program) tiga cara uji coba :
Tahap ini meliputi menjalankan / a. Walk- through yaitu melihat
implementasi program dan uji coba kembali setiap langkah dari
/evaluasi sistem, bertujuan untuk prosedur progam yang ditulis
mengetahui hasil dari kebutuhan
fungsional sistem yang disusun dicocokan

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 7 No. 2


85
b. Uji coba pemrosesan transaksi HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu menggunakan data Untuk menyusun SKPL/SRS
transaksi pura pura, tujuannya dengan Metode SDLC diperlukan tool
untuk melihat apakah progam sebagai bahan pembuatan dokumen. Tool
dapat dioperasikan sesuai dengan itu adalah astah community yaitu sebuah
yang diharapkan. aplikasi untuk pembauatan diagram UML
c. Uji coba sesungguhnya yaitu meliputi diagram-diagram use case,
menggunakan data transaksi activity, sequence dan class. Untuk desain
sesunggunhnya. GUI menggunakan aplikasi GUI Designer.
Pada tahapan ini tool yang dipakai yaitu Berikut hasil dari penelitian ini adalah
dengan mengunakan metode black box sebagai berikut :
testing yang fungsinya untuk menguji 1. Tahapan Analisa Kebutuhan
pada kebutuhan fungsional sistem. sistem
a. Tahapan ini menghasilkan
6. Perawatan perangkat lunak tabel wawancara atau
(Maintenance) observasi dengan format tabel
Tahap ini adalah tahapan terakhir dari yang berisi : kode wawancara,
Rangcang Bangun Sistem Informasi yaitu sumber wawancara, detail
mengevaluasi seluruh program dengan pertanyaan, harapan yang
mengetahui data-data fungsional sistem ingin dicapai hasil wawancara,
berjalan sesuai rencana dan fungsional keterangan, kesimpulan, dan
sistem yang belum jalan sebagaimana apabila prosesnya dilakukan
mestinya, tahap ini juga mengkaji untuk dengan observasi, maka tabel
pengembangan berikutnya tentang Sistem observasi berisi : kode
Informasi yang dibuat. Maintenance observasi, tanggal observasi,
bertujuan untuk memastikan bahwa sistem target/ tempat observasi, hasil
yang digunakan oleh pihak pengguna observasi, dokumen yang
benar-benar telah stabil dan terbebas dari diambil, keterangan,
error dan bug. Pemeliharaan ini biasanya kesimpulan. Contoh pengisian
berkaitan dengan masa garansi yang tabel wawancara :
diberikan oleh pihak pengembang sesuai
dengan perjanjian dengan pihak pengguna. Kode wawancara : IN01
Lamanya waktu pemeliharaan sangat Sumber wawancara : Ketua
bervariasi. Namun pada umumnya sistem HIPPAM
informasi yang kompleks membutuhkan Detail pertanyaan : Data apa
masa pemeliharaan dari enam bulan saja yang terkait dengan
hingga seumur hidup program aplikasi. master yang akan dikelola oleh
Sistem perlu dirawat karena beberapa hal sistem ?
yaitu Harapan yang ingin dicapai
a. Sistem mengandung kesalahan : Mendapatkan informasi
yang dulunya belum terdeteksi, tentang Master data Input yang
sehingga kesalahan sistem perlu di akan digunakan didalam
perbaiki. sistem.
b. Sistem mengalami perubahan- Hasil wawancara : data
perubahan karena permintaan baru master user, master pelanggan,
dari pemakai sistem master jenis kas masuk, master
c. Sistem mengalami perubahan jenis kas keluar, master data
lingkungan luar. jumlah harga per meter kubik.
d. Sistem perlu di tingkatkan. Keterangan : sistem berbasis
web butuh DBMS MySql.
kesimpulan : membuat data
master sesuai hasil wawancara

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 7 No. 2


86
dan memperhatikan jenis-jenis c. Identifikasi masalah, tahap ini
fieldnya. akan menghasilkan gambaran
domain permasalahan pada
Apabila proses obsevasi, tabel
lokasi penelitian yang akan
observasi berisi : kode
observasi, tanggal observasi, dibuat berisi : gambaran atau
target/ tempat observasi, hasil deskripsi kondisi sistem saat
observasi, dokumen yang ini, permasalahan domain dan
diambil, keterangan, solusi yang igin dikerjakan
kesimpulan. Contoh : yang perlu dijelaskan secara
singkat dan jelas. Contoh :
Kode Observasi : OB01
“ HIPPAM bumi asih
Tanggal Observasi : 20
Oktober 2016 adalah sebuah himpunan
Target/ tempat observasi : penduduk pengguna air
Kantor HIPPAM Bumi Asih minum yng sehari hari
Kota Malang. mengelola manajemen dan
Hasil observasi : administrasi penggunaan
meidentifikasi form manual air minum. Didalam
tagihan bulanan penggunaan
air minum . pengelolaannya HIPPAM
Dokumen yang diambil : Slip ini sering mengalami
Tagihan manual penggunaan beberapa kendala dan
air minum, Keterangan : 2 masalah antara lain :
berkas penanganan tagihan air
Kesimpulan : Slip fisik ini minum ke pelanggan,
digunakan untuk GUI dari Slip
tidak memiliki
Tagihan.
pengelolaan database
b. Analisa terstruktur, tahap ini pelanggan baru dan lama,
menghasilkan dokumentasi pengelolaan arus kas dan
gambaran terstruktur dari lainya. Dari permasalahan
konsep sistem informasi yang tersebut diatas dan
akan dibuat bisa berupa blok meperhatikan kebutuhan
diagram sistem dan database
pengelola HIPPAM perlu
manajemen system. Contoh :
dibangun sebuah sistem
informasi akuntansi
HIPPAM yang digunakan
untuk support manajemen
pengelola berbasis web.”
2. Tahapan Desain
Integrasi Database Tahapan desain ini menghasilakan
dokumen desain Spesifikasi
kebutuhan perangkat lunak sistem
yang meliputi :
a. Tabel fungsional sistem yang
perlu disediakan dalam sistem.
DB A DB B DB C Tujuannya yaitu menyediakan
Gambar 2. Model Integrasi menu dan submenu pada
Database aplikasi yang dibangun. Ini

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 7 No. 2


87
dari tabel kebutuhan community. Pada gambar 3
fungsional sistem dalam dibawah ini adalah contoh
bentuk tabel dengan diagram Usecase utama
kontennya sebagai berikut sebuah sistem informasi :
sebagai berikut : Nomor urut,
Kode Fungsional, Nama
fungsi, Keterangan dan
Prioritas. Untuk kolom
prioritas diisi keterangan
HARUS berarti wajib ada di
dalam sistem atau OPSIONAL
berarti boleh disediaan atau
tidak karena tergantung
kebutuhan sistem yang akan
dibangun.contoh :
Nomor urut : 1
Kode Fungsional : FNI01
(fungsional input no 1).
Nama Fungsi : Login
Keterangan : Login
digunakan untuk membedakan
user / aktor yang terlibat
didalam sistem.
Prioritas : Harus.

b. Tabel actor yang terlibat


dalam sistem. Actor adalah
user yang akan terlibat dalam
sistem yang dibangun, tabel
ini berisi : nomor, nama actor,
diskripsi actor, hak akses
didalam sistem yang dibangun.
Sebgai contoh:
Nomor : 1
Nama aktor : administrator
Diskripsi actor : user yang Gambar 3 : Contoh Diagram Usecase
bertanggungjawab pada Utama Sistem Informasi HIPPAM
sistem dan master yang
dibutuhkan oleh sistem Gambar 3 mepresentasikan diagram
Hak akses : master user, Usecase Utama Sebuah Sistem yang dibuat
pegawai, master katagori berdasarkan tabel kebutuhan fungsional
barang, master supplier yang terlebih dahulu tersusun. Yang perlu
d. Membuat diagram use case diperhatikan diagram usecase utama
utama dan sub usecase aplikasi sebuah sistem adalah aktor yang terlibat,
yang dibangun dengan fungsional input, proses / transaksi dan
menggunakan tool astah output sistem. Arah anak panah

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 7 No. 2


88
menunjukkan hak akses aktor / user yang master yang lainnya. Setiap pembuatan
terlibat didalam sistem. master yang perlu diperhatikan adalah
wajib adanya simbol uscase tentang
tambah, ubah, hapus dan batal hal ini
karena berhubungan dengan form untuk
master data user yang nantinya tersimpan
di tabel user.

Gambar 4: Contoh Diagram Sub


Usecase pada login

Gambar 4 mepresentasikan diagram sub


uscase dari proses login. Proses ini diawali
dengan meinputkan user id dan password
Gambar 6: Contoh Diagram Sub
apabila user id dan password memenuhi
Usecase pada transaksi
akan masuk ke menu utama program. Dan
apabila user id dan password salah maka
Pada gambar 6 mepresentasikan contoh
akan ada message invalid user.
diagram sub usecase pada transaksi. Hal
yang perlu diperjhatikan adalah detail
transaksi harus tergambarkan didalam sub
usecase ini sehingga alur proses transaksi
akan kelihatan dan memudahkan desainer
dan programer untuk mengerjakan
sistemnya.

Gambar 5: Contoh Diagram Sub


Usecase pada Master User

Pada gambar 5 mepresentasikan sub


usecase pada master user dari model

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 7 No. 2


89
Gambar 7: Contoh Diagram Sub
Usecase pada Laporan

Gamabr 7 mempresentasikan diagram sub


usecase pada laporan. Hal yang perlu
diperhatikan dalam sub usecase ini adalah
kumpulan semua jenis laporan dijadikaan Gambar 8: Contoh Diagram Activity
satu dalam sub usecase laporan sehingga pada login
nanti sub usecase ini akan dibuat sebagai
acuan oleh desainer GUI untuk membuat Pada gambar 8 mepresentasikan diagram
menu dan sub menu laporan. aktivitas sebuah fungsi login yang alurnya
dilihat pada sisi user yang terlibat dan sisi
e. Membuat diagram Activity sistem.
Diagram activity digunakan untuk
mengetahui desain aktivitas sistem f. Membuat sequence diagram. Diagram
yang menggambarkan hubungan ini mepresentasikan proses didalam
antara user dan sistem dilihat dai sisi sistem yang dilakukan oleh actor
aktivitasnya. Berikut contoh diagram dalam mengakses satu fungsi.
activity : Sequence diagram disini ada 3 class
yaitu boundary class sebagai
gambaran menu, Control class sebagai
gambaran logic query, logic process
atau transaksi dan entity class sebagai
gambaran database yang diakses.
Berikut contoh penggunaan sequence
Diagram :

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 7 No. 2


90
yaitu sebuah aplikasi yang berfungsi
untuk mendesain konsep menu yang
akan dibuat dalam membangun
sebuah sistem Informasi. Untuk
mendesainnya harus melihat hasil
tabe fungsional, usecase , sub usecase
dan activity diagram. Berikut contoh
desain GUI :

Gambar 9. Contoh Sequence Diagram


pada login

g. Membuat Class Diagram


Class diagram terdiri dari 3
komponen yaitu nama class,
atribut dan method. Implementasi
Gambar 11. Contoh GUI
dari class diagram bisa dipakai
untuk pembuatan database pada
3. Tahap konstruksi (Design and
sistem informasi yang dibangun. Coding Program)
Berikut contoh sebuah class
diagram : Pada tahap ini menghasilkan desain
dan coding sistem yaitu file HTML dan
PHP yang diperlukan dalam sistem
informasi dan menggunakan aplikasi
macromedia dream weaver untuk
editornya, membuat dan mengkoneksi
database dengan sistem, DBMS yang
digunakan yaitu MySQL yang
meimplementasikan desaain class diagram
yang sudah dibuat. Bentuk desin berisi
semua form yang berhubungan dengan
input, proses /transaksi dan output. Bentuk
coding berisi baris-baris script yang di
capture kedalam kotak teks, tidak perlu
semua baris script ditampilkan, hanya
yang inti saja yang perlu ditampilakn atau
perwakilan dari input, proses/transaksi dan
output. Berikut pada gambar 12 contoh
desain form yang bersumber dari GUI
Gambar 10 : contoh class diagram pada
yang sudah dibuat sebelumnya. Hal ini
sistem HIPPAM yang harus diperhatikan dalam desain
grafik form adalah konten yang ada
h. Membuat desain GUI didalam desain GUI harus sama persis
Desain GUI dalam penelitian ini dengan yang ada pada Desain Fisik, bila
menggunakan aplikasi GUI Desainer terjadi ketidaksamaan desain harus diganti
menjadi sama karena ini dibutuhkan

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 7 No. 2


91
kosistensi antara desain GUI dengan Hasil Yang Diharapkan : Fungsi master
Desain fisik. Pelanggan berjalan sesuai Desain.

Hasil yang diperoleh : fungsi master


pelanggan sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
Kesimpulan : OK atau Sesuai

6. Perawatan perangkat lunak


(Maintain)

Tahap ini adalah tahapan terakhir dari


Rangcang Bangun Sistem Informasi yaitu
Gambar 12. Contoh Desain Fisik mengevaluasi seluruh program dengan
mengetahui data-data fungsional sistem
Gambar 12 mepresentasikan desain berjalan sesuai rencana dan fungsional
fisik dari master data pelamggan yang sistem yang belum jalan sebagaimana
berfungsi untuk membuat database master mestinya, tahap ini juga mengkaji untuk
pelanggan yang diperlukan oleh sistem. pengembangan berikutnya tentang Sistem
Informasi yang dibuat. Hal yang perlu
4. Tahap implementasi sistem diperhatikan dalam maintenance ini
(Implemention program) adalah:
a. Dokumen Kontrak sebagai acuan
Tahap ini menghasilkan master data
berapa lama durasi waktu yang
yang dibutuhkan, menjalankan transaksi
diperlukan dalam tahapan
atau proses dalam sistem informasi dan
perawatan ini.
menampilkan laporan yang sudah dibuat
b. Laporan akhir dari kegiatan
pada tahapan kontruksi. Hal yang perlu
pembuatan peragkat lunak.
diperhatikan dalam tahap implementasi ini
c. Pengembangan aplikasi pada
adalah :
periode berikutnya.
a. Memilih user yang terlibat
d. Perbaikan atau penambahan
langsung dengan sistem.
fungsi sistem yang dibuat.
b. Menyusun Dokumen user guide
dan dokumen user adminitrator.

5. Tes Program ( test unit, integrate and PENUTUP


test system) Kesimpulan
Penerapan metode software development
Tahap ini melakukan uji coba sistem
berdasarkan pengolaan data yang real / life cycle (SDLC) akan mengurangi
nyata. Metode yang dipakai untuk testing terjadinya software crisis karena dalam
adalah metode black box testing yaitu tahapannya sangat detail mulai dari
metode pengujian yang uji kosentrasinya tahapan analisa sampai dengan
pada fungsional yang ada pada sistem maintenance jika diimplementasikan akan
informasi. Format tabel berisi : no, kode
menghasilkan dua produk yaitu dokumen
test, jenis fungsi test, bahan test, hasil
yang diharapkan, hasil yang diperoleh dan spesifikasi kebutukan perangkat lunak
kesimpulan. Contoh : (SKPL) dan sebuah aplikasi sistem
informasi yang sesuai dengan kebutuhan.
No Kode Test : IN01
Jenis Fungsi Test : Master Pelanggan Saran
Bahan Test : form master pelanggan, list
Metode SDLC yang dimungkinkan
data pelanggan.
dikembangkan dalam penelitian
selanjutnya ke detail masing-masing

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 7 No. 2


92
tahapan. Sangat disarankan untuk
penelitian selanjutnya yaitu pada tahapan
implementasi, testing dan maintenance
pada pembanguan sistem informasi supaya
dibahas dengan detail.

DAFTAR PUSTAKA
[1] M. Eka Wijaya,2012. Rancang
Bangun Sistem Informasi Akuntansi
dengan Paradigma Pengembangan
Terintegrasi Menggunakan Enterprise
Service Bus (ESB), Jurnal Sistem
Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya, Indonesia

[2] Nugroho, Bunafit. 2004. Aplikasi


Pemograman Web Dinamis dengan PHP
dan MySQL. Yogyakarta: Gava Media.

[3] Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar


Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta:
Prestasi Pustakarya.

[4] Roger S. Pressman.2005. Software


Engineering : A Practitioner’s Approach.
Sixth Edition. Nort America.Mc Graw-
Hill.

[5] S, Rosa A dan M. Salahuddin. 2011.


Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat
Lunak. Bandung: Modula.

[6] Winardi, Gunawan. 2002. Panduan


Mempersiapkan Tulisan Ilmiah. Bandung:
Akatiga.

[7] Yoyok,2012. Penyusunan Spesifikasi


Kebutuhan Perangkat Lunak SIM
Administrasi Surat Menggunakan Metode
Digital Signature Dengan Algoritma
Base64.Laporan Penelitian local LPPM,
Universitas Kanjuruhan Malang.

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 7 No. 2


93
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 7 No. 2
94

Anda mungkin juga menyukai