SHALAT SUNAH
Kelas: 1A
Kelompok 5
Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
3. Bagaimana syarat dan rukun shalat sunah?
4. Kapan kita dilarang mengerjakan shalat sunah?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian shalat sunah
2. Untuk mengetahui macam-macam shalat sunah.
3. Untuk bisa mendeskripsikan syarat dan rukun shalat sunah
4. Untuk mengetahui waktu larangan mengerjakan shalat sunah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
ّ ٰ ِك ِذ ْك ٰرى ل
َلذ ِك ِر ْين َ ِت ٰۗ ذل
ِ ت ي ُْذ ِه ْبنَ ال َّسي ِّٰا
ِ واَ قِ ِم الص َّٰلوةَ طَ َرفَ ِـي النَّهَا ِر َو ُزلَـفًا ِّمنَ الَّي ِْل ۗ اِ َّن ْال َح َس ٰن
َ
wa aqimish-sholaata thorofayin-nahaari wa zulafam minal-laiil, innal-hasanaati
yuz-hibnas-sayyi-aat, zaalika zikroo liz-zaakiriin
"Dan laksanakanlah sholat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada
bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-
kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)."
(QS. Hud 11: Ayat 114)
1
Rifa'i, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, (Semarang: CV. Toha Putra, 2016), hlm. 34.
6
ت فِي ْاليَوْ ِم َ ُ ( َخ ْمس: فَقَا َل،صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ع َِن ْا ِإلسْـالَ ِم
ٍ صلَ َوا َ ي َّ ِأَ َّن َر ُجالً َسأ َ َل النَّب
َ َ إِالَّ أَ ْن ت،َ ال:ال
ط َّو َع َ َي َغ ْي ُره َُّن؟ ق َّ َ هَلْ َعل:ُفَقَا َل ال َّر ُجل.َواللَّ ْيلَ ِة
“Bahwa seseorang bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang
(kewajiban-kewajiban) dalam Islam, lalu beliau menjawab, ‘(Melaksanakan)
shalat lima waktu dalam sehari semalam.’ Orang itu bertanya lagi, ‘Adakah
kewajiban lain atas diriku?’ Beliau menjawab, ‘Tidak ada, kecuali engkau
mengerjakan shalat sunah.'”
7
b) Shalat Tahiyyatul Masjid
Shalat Tahiyyatul Masjid adalah Shalat yang dilakukan sebagai penghormatan
terhadap masjid, dilakukan oleh orang yang masuk ke dalam mesjid sebelum ia
duduk.dikerjakan dua raka’at. Cara pengerjaannya sama dengan sholat sunat yang
lainnya.
c) Shalat Taubat
Shalat Taubat adalah shalat sunah yang dilakukan seorang muslim jika ingin
bertaubat terhadap kesalahan yang pernah ia lakukan. Shalat taubat dilaksanakan
dua raka'at dengan waktu yang bebas kecuali pada waktu yang diharamkan untuk
melakukan shalat.
d) Shalat Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika matahari
sedang naik. Kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak
terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka'at shalat
dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka'at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka'at
sekali salam
e) Shalat Tahajjud
Shalat Tahajud adalah shalat sunah yang dikerjakan pada waktu malam, dimulai
selepas isya sampai menjelang subuh. Jumlah rakaat pada shalat ini tidak terbatas,
mulai dari 2 rakaat, 4, dan seterusnya. Pembagian Keutamaan Waktu Shalat
Tahajud
a) Sepertiga malam, kira-kira mulai dari jam 19.00 samapai jam 22.00
b) Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00
c) Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu
subuh
f) Shalat Rawatib
Shalat Rawatib adalah shalat sunah yang dikerjakan menyertai shalat fardu. Shalat
sunah ini terbagi dalam shalat mu’akkad dan ghairu mu’akkad.
8
Adapun yang termasuk dalam shalat-Shalat Sunah Rawatib adalah sebagai berikut
Mu’akkad
1. Dua rakaat sebelum sholat ssubu
2. Dua rakaat sebelum sholat zuhur
3. Dua rakaat sesudah sholat zuhur
4. Dua rakaat sesudah sholat maghrib
5. Dua rakaat sesudah sholat isya
Ghairu Mu’akkad
1. Empat rakaat sebelum dan sesudah zuhur
2. Empat rakaat sebelum asar
3. Empat rakaat sebelum maghrib
g) Shalat Istikhoroh
Shalat istikhoroh adalah shalat sunah yang dikerjakan untuk memohon kepada
Allah agar memberikan pilihan yang lebih baik dari dua perkara (pilihan) atau
lebih untuk menghapus keraguan hati dalam memilih, agar tidak menyesal dilain
hari nanti. Waktu mengerjakannya: Ialah setiap saat ada kepentingan asalkan tidak
waktu yang dilarang untuk mengerjakan shalat sunah, baik siang maupun malam
hari. Namun utamanya jika dikerjakan dimalam hari sebagaimana shalat tahajud,
pada sepertiga malam yang terakhir.
h) Shalat Muthlaq
Shalat Muthlak adalah shalat yang dikerjakan sewaktu-waktu, kecuali pada yang
dilarang untuk mengerjakan shalat sunah, misalnya sesudah shalat subuh dan
shalat ashar. Waktu-waktu yang dilarang dalam mengerjakan shalat mutlak:
(a) Disaat matahari akan terbit sampai naik sepenggalah (setinggi tombak).
(b) Disaat matahari berada ditengah-tengah persis sampai tergelincir ke barat
(lingsir).
(c) Disaat matahari akan terbenam sampai terbenam secara sempurna (tiba waktu
maghrib).
(d) Setelah shalat ashar sampai matahari terbenam.
(e) Setelah shalat subuh sampai matahari naik sepenggalah (setinggi tombak).
9
i) Shalat Safar
Apabila seseorang hendak berpergian, sebelum meninggalkan rumah, ia
dianjurkan mengerjakan shalat safar dua rakaat; demikian pula sesudah tiba di
rumah kembali.
Caranya sama dengan mengerjakan shalat subuh, hanya niatnya berlainan, yaitu
berniat shalat safar sunah karena Allah SWT. Selesai shalat berdoalah agar
perjalanan diridhai, dimudahkan dan
diselamatkan Allah SWT. dalam perjalanan, baik pribadi, tugas maupun keluarga
yang ditinggalkan.
c) Shalat Gerhana
Shalat dua gerhana adalah shalat yang dikerjakan karena ada gerhana bulan dan
matahari. Cara mengerjakannya: Cara mengerjakan shalat dua gerhana itu boleh
dikerjakan secara sendirian, tetapi utamanya dikerjakan secara berjama’ah.
10
d) Shalat Istisqo’
Shalat istisqo’adalah shalat sunah yang dikerjakan, karena ada keperluan untuk
mohon hujan.
e) Shalat Witir
Shalat witir adalah shalat yang dikerjakan dengan bilangan ganjil. Misalnya : satu
raka’at tiga, lima dan seterusnya. Waktunya setelah shalat shalat isya’ sampai
terbit fajar (tiba waktu subuh). Rasulullah s.a.w bersabda :“Ij’aluu
akhirosholaatikum bil laili witron.”Artinya :“Jadikanlah akhir shalatmu pada
waktu malam dengan witir.”
(HR.Bukhori dan Muslim yang bersumber dari Ibnu ‘Umar r.a.).
1) Islam.
2) Baligh (dewasa)
11
c) Mimpi bersetubuh
d) Mulai keluar darah haid bagi perempuan
3) Berakal
Tidak wajib shalat atas orang yang hilang akalnya, karena mabuk atau gila.
Apabila mabuknya itu disengaja maka tetap wajib mengerjakan shalat.
ق اللَّي ِْل َوقُرْ آنَ ْالفَجْ ِر إِ َّن قُرْ آنَ ْالفَجْ ِر َكانَ َم ْشهُودًا َّ أَقِ ِم ال
ِ صالَةَ لِ ُدلُو
ِ ك ال َّش ْم
ِ س إِلَى َغ َس
dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) subuh, Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh
malaikat).(QS. Al-Isra’:78)
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka
mandilah, ...(QS. Al-Maidah: 6)
“Allah tidak akan menerima shalat seseorang di antara kamu apabila ia berhadast
hingga ia berwudlu” (HR.Bukhori dan Muslim).
12
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku'
dan yang sujud".(QS.Al-Baqarah: 125)
4) Menutup aurat
Auratnya orang laki-laki ialah antara pusar sampai lutut. Sedangkan auratnya
perempuan ialah seluruh badan kecuali kedua telapak tangan.
5) Menghadap kiblat
Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada,
Palingkanlah mukamu ke arahnya. (QS. Al-Baqarah:144)2
Puti Yasmin, Syarat Sah Salat Ada Lima Yang Wajib Diketahui, diakses dari
2
https://news.detik.com/berita/d-4815952/syarat-sah-shalat-ada-lima-yang-wajib-diketahui pada
tanggal 30 Oktober 2021 pukul 21.11.
13
2. Lalu, membaca niat di dalam hati. Niat ini disesuaikan dengan bacaan niat salat
yang ada dan ditujukan hanya karena Allah SWT.
3. Melakukan takbiratul ihram atau takbir (Allahu Akbar). Bacaan ini diucapkan
sambil melafalkan niat shalat. Setelah takbir, ada sunah untuk membaca doa
iftitah.
4. Membaca surah Al-Fatihah pada setiap rakaat shalat. Setelah itu, diikuti bacaan
surah kitab suci Al-Qur'an.
6. Lalu, tegakkan badan dan lakukan iktidal. Rukun salat ini juga dilakukan secara
tuma'ninah.
7. Rukun selanjutnya adalah dengan sujud dengan tuma'ninah. Ada dua kali
gerakan sujud yang dihubungkan dengan duduk antara dua sujud.
8. Duduk di antara dua sujud dilakukan setelah melakukan gerakan sujud pertama.
Rukun salat ini juga dilakukan dengan tuma'ninah.
9. Pada rakaat terakhir salat, lakukan duduk tasyahud akhir. Rukun salat ini
dilakukan sebelum mengucapkan salam.
10. Saat melakukan tasyahud akhir, diwajibkan untuk melafalkan bacaan tasyahud
akhir.
11. Dalam gerakan tasyahud akhir, para muslim juga harus membaca selawat
kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim AS, serta keluarganya.
12. Setelah selesai tasyahud akhir, gerakkan kepala ke samping kanan dan kiri.
Sambil menolehkan kepala, ucapkanlah kata salam.
13. Rukun salat yang terakhir adalah tertib. Yang dimaksud dengan tertib adalah
melaksanakan setiap rukun salat dengan teratur & sesuai urutan.3
Adestu Arianto, 13 Rukun Shalat Wajib dan Shalat Sunah yang wajib diketahui dan
3
14
2.4 Waktu yang Dilarang Mengerjakan Shalat Sunah
Waktu yang dilarang untuk mengerjakan sholat yang pertama ialah sejak terbitnya
matahari. Di mana waktu setelah sholat subuh hingga matahari meninggi seukuran
satu tombak atau hingga setelah matahari terbit selama seperempat atau sepertiga
jam.
Sebuah hadits menguatkan hal ini, dari Uqbah bin Amir radhiyallahu anhu
berkata: "Terdapat tiga waktu di mana Nabi SAW melarang kami untuk
melaksanakan shalat di tiga waktu tersebut atau menguburkan jenazah kami, yaitu
ketika (1) matahari terbit sampai tinggi, (2) ketika seseorang berdiri di tengah hari
saat matahari berada tinggi di tengah langit (tidak ada bayangan di timur dan di
barat) sampai matahari tergelincir, dan (3) ketika matahari miring hendak
tenggelam sampai benar-benar tenggelam." (HR. Muslim)
Waktu yang dimaksud di sini adalah ketika kira-kira 15 menit setelah matahari
terbit. Jika matahari sudah terbit dan berselang beberapa waktu, maka
diperbolehkan untuk mengerjakan shalat sunah, seperti shalat Dhuha dan shalat
Istikharah.
Waktu matahari meninggi tepat di atas kepala ini dalam Islam disebut dengan
waktu istiwa. Pada waktu ini diharamkan melakukan shalat. Waktu istiwa sangat
sebentar hingga hampir tidak bisa dirasakan sampai matahari tergelincir. Namun,
larangan melakukan shalat di waktu ini tidak berlaku untuk hari Jumat. Artinya
shalat yang dilakukan pada hari Jumat dan bertepatan dengan waktu istiwa’
diperbolehkan dan sah sholatnya.
15
4. Dari shalat Ashar sampai mulai tenggelam.
Dalam hadits Abu Said Al-Khudriz, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada shalat
setelah Subuh sampai matahari tinggi dan tidak ada shalat setelah Ashar sampai
matahari tenggelam." (HR. Al-Bukhari no. 586 dan Muslim no. 1920)
Waktu terlarang selanjutnya adalah sebelum maghrib dan setelah shalat Ashar.
Hal tersebut dikisahkan, ketika pertemuan antara Amr bin Abasah dengan
Rasulullah SAW di Madinah. Amr bertanya mengenai salat, Nabi pun menjawab:
"Kerjakanlah shalat subuh kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat ketika
matahari terbit sampai tinggi karena matahari terbit di antara dua tanduk setan dan
ketika itu orang-orang kafir sujud kepada matahari. Kemudian sholatlah karena
shalat itu disaksikan dihadiri (oleh para malaikat) hingga tombak tidak memiliki
bayangan, kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat karena ketika itu neraka
Jahanam dinyalakan/dibakar dengan nyala yang sangat.4
4
Desinta Ramadani, 5 Waktu yang Dilarang Mengerjakan Shalat Sunah, haram
hukumnya, diakses dari https://www.brilio.net/wow/5-waktu-yang-dilarang-untuk-mengerjakan-
sholat-sunnah-haram-hukumnya-210511y.html pada tanggal 30 Oktober 2021 Pukul 22.00.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Shalat menurut bahasa adalah doa. Sedangkan Shalat menurut istilah ialah
berhadap hati kepada Allah sebagai ibadat, dalam bentuk beberapa perkataan dan
perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut
syarat-syarat yang telah ditentukan syara'. Sedangkan pengertian shalat
sunah atau shalat nawafil (jamak: nafilah) adalah shalat yang dianjurkan untuk
dilaksanakan namun tidak diwajibkan sehingga tidak berdosa bila ditinggalkan
dengan kata lain apabila dilakukan dengan baik dan benar serta penuh keikhlasan
akan tampak hikmah dan rahmat dari Allah SWT yang begitu indah. Adapun
dasar hukumnya terdapat dalam surah Hud ayat 114
Shalat Sunah sendiri dibagi menjadi dua, yaitu shalat Sunah munfarid dan
berjamaah. Adapun rukun shalat sunah sendiri sama dengan shalat fardhu yang
membedakan hanya pada niatnya.
3. 2 Saran
Di era serba maju seperti ini sebaiknya umat Islam mampu memanfaatkan
kesempatan untuk menambah wawasan seputar shalat, baik shalat sunah munfarid
maupun shalat sunah berjamaah dengan memanfaatkan internet. Mencari Tata
Cara pelaksanaan shalat, manfaat shalat, syarat shalat, dan sebagainya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Hafsah. 2016. Pembelajaran Fiqih Edisi Revisi. Bandung: Cita Pustaka Media
Perintis.
Ridwan. 2014. Shalat fardhu. Semarang: IAIN Walisongo.
Rifa'i. 1976. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: CV. Toha Putra.
Widodo, Agus Pratomo Andi. 2008. Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Sidoarjo:
Nizamia Learning Center.
18