Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 3

Nama Mahasiswa : ALMAHERA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 835039791

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4104 / Perspektif Pendidikan SD

Kode/Nama UPBJJ : 18 / UT palembang

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah
kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).

1. Relevansi atau kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan


pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan
yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran
yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep, prinsip atau jenis materi yang lain.
Misalnya : kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah Menjelaskan
hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya maka
pemilihan materi pembelajaran yang disampaikan seharusnya Referensi tentang
hukum permintaan dan penawaran (materi konsep), bukan Menggambar kurva
permintaan dan penawaran dari satu daftar transaksi (materi prosedur)

2. Konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta
didik ada empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi
empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah
Operasi Aljabar bilangan bentuk akar (Matematika Kelas X semester 1) yang meliputi
penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan
juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan merasionalkan
pecahan bentuk akar.

3. Adequacy artinya kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai


dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi
tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka
kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam
pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD).

2. Prinsip spesifik (kekhasan, specificity) mengatakan bahwa manfaat maksimal yg


dapat diperoleh dari rangsangan latihan hanya akan terjadi kalau rangsangan tsb mirip
atau menyerupai gerakan-gerakan yg dilakukan dlm olahraga tersebut.
Kepraktisan (practicality) merupakan sebuah prinsip yang dikatakan
praktis apabila pada tes tersebut mulai dari biaya penyelenggaraan
tidak terlalu mahal, tidak menyita waktu, dan mudah dalam
pelaksanaannya.

3. PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif,


Inovatif,Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Model pembelajaran
ini

menggambarkan keseluruhan proses belajar mengajar yang


berlangsung menyenangkan dengan melibatkan peserta didik untuk
berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran. Untuk dapat
mewujudkan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tersebut,
tentu saja diperlukan ide-ide kreatif dan inovatif guru dalam memilih
metode dan merancang strategi pembelajaran. Proses pembelajaran
yang dilakukan dengan aktif dan menyenangkan diharapkan lebih
efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tidak
efektif apabila tujuan belajar tidak tercapai dengan baik.

4. Standar kompetensi sebagai bentuk penyempurnaan kurikulum


menuntut adanya perubahan orientasi dari semua pihak yang terkait
dengan pendidikan agar tujuan dan upaya peningkatan mutu
pendidikan dapat tercermin dari meningkatnya mutu kompetensi
kelulusan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Diterapkannya standar kompetensi membawa implikasi pada
orientasi dan strategi penilaian di kelas oleh guru yang lebih
menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran tuntas. Penilaian kelas
harus bersifat otentik, yakni penilaian yang menggunakan berbagai
metode dan teknik yang sesuai dangan tujuan dan proses serta
pengalaman belajar siswa. Agar dapat berdaya guna secara optimal,
pelaksanaan penilaian kelas harus selalu dilandasi dengan prinsip-
prinsip penilaian kelas. Berbagai metode dan teknik dapat
digunakan dalam melakukan penilaian kelas
5. Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini, yaitu:
a. menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
Perbaikan dan peningkatan sangat tergantung pada hasil evaluasi. Aspek-aspek
dimaksud dapat mencakup; perbaikanpengembangan terhadap standar
perkembangan peserta didik, perbaikanpengembangan layanan-layanan yang
diberikan, dan perbaikan pengembangan isi materi dari layanan bimbingan dan
konseling

b. menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan. Penyusunan
ulang ini dapat dilakukan seperti ketika merencanakan program bimbingan dan
konseling.

c. melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan


diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan. Tindak
lanjut yang dilakukan juga perlu memperhatikan pihak-pihak yang akan
dilibatkan. Keterlibatan pihak lain dapat memberikan jaminan kepercayaan yang
tinggi bagi guru bimbingan dan konseling atau konselor bahwa program dan
kegiatan layanan yang dilakukan telah dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Secara garis besar guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam
melaksanakan evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut perlu menyusun rangkuman
evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMA contoh format
rangkuman evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMA di
lampiran 31. Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling
Sekolah Menengah Atas . 103 Penyusunan Rencana Evaluasi Analisis dan
Interpretasi Data Pengumpulan Data Langkah: a.Menentukan aspek- aspek yang
akan dievaluasi dalam bentuk kisi-kisi b. Menyusun instrumen evaluasi angket,
pedoman observasi, pedoman wawancara; dsb Langkah: Melakukan kegiatan
pengumpulan data dengan cara menyebarkan dan mengumpulkan angket,
melakukan observasi dan wawancara, dsb. Langkah: Melakukan olah, analisis,
dan interpretasi data yang telah diperoleh untuk menyusun rencana tindak lanjut.
Penyusunan Laporan Pelaksanaan Tindak Lanjut Gambar 6. Diagram Pelaksanaan
Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Panduan Operasional
Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas .

Anda mungkin juga menyukai