Anda di halaman 1dari 3

KD 3.

5 KONSINYASI

FERDIANSYAH
XII MIPA 4
PRAKARYA

Assalamualaikum wr wb

untuk anak ibu semua , pelajaran prakarya di KD 3.5 ibu beri tugas untuk mencari jawaban

1. Apa itu konsinyasi

2. Contoh bisnis konsinyasi dalam kehidupan nyata

3. Kekurangan dan kelebihan bisnis konsinyasi

4. Contoh perjanjian konsinyasi

Jawab:
1. Konsinyasi adalah tindakan memberikan suatu barang kepada pihak lain untuk dijual
kepada pembeli yang belum dipastikan keberadaannya. Lokasi penjualan dilakukan
di luar negeri dengan metode penjualan berbentuk lelang melalui pasar bebas atau
bursa dagang.

2. 1.Bisnis baju
2.Bisnis mainan
3.Bisnis sepatu
4.Bisnis tas, dll

3. a. Keuntungan

Bagi penitip barang (consignor)


 Memperbesar jumlah keuntungan, karena berkurangnya biaya sewa tempat dan promosi
 Memperluas jangkauan dan reputasi produk dalam waktu singkat
 Membantu produk melakukan branding hingga ke daerah paling jauh/pelosok
 Jalan pintas mengembangkan market share
 Kesempatan melakukan riset minat produk ke lebih banyak konsumen
 Potensi membangun kerjasama jangka panjang dengan pihak consignee
Bagi penyalur (consignee)
 Kesempatan menentukan persentase harga sendiri, selama konsumen mau membeli
barang konsinyasi.
 Bisa mendapat keuntungan tanpa memproduksi barang sendiri.
 Barang konsinyasi dapat diretur jika tidak laku, sehingga minim atau bahkan
hampir tidak mungkin mengalami kerugian
 Ragam barang yang dijual di toko makin banyak, sehingga berpotensi menarik lebih
banyak konsumen.

b. Kerugian

Bagi pemilik barang (consignor)


 Sebagian besar penjualan konsinyasi menggunakan sistem utang dagang, sehingga
consignor tidak akan mendapat pembayaran sebelum barangnya di pihak penyalur
terjual.
 Saat produk tidak laku, penitip barang konsinyasi wajib mengambil kembali barangnya
meskipun sudah kadaluarsa.
 Tidak semua produk bisa dijual dengan sistem penjualan konsinyasi, sehingga
consignor harus riset dulu apakah produknya bisa dijual dengan konsinyasi atau tidak.
 Jika salah pilih consignee, pihak penitip barang berpotensi mengalami kerugian dalam
jumlah besar, misalnya consignee tidak mau bayar, produk tidak terdisplay dengan
baik, dan sebagainya.

Bagi penyalur (consignee)


 Consignee dituntut menata posisi barang konsinyasi sebaik mungkin, agar barang
tersebut terjual sesuai ekspektasi consignor.
 Penitip umumnya tidak mau menanggung kerusakan barang yang dititipkannya, sehingga
risiko ini mau tidak mau harus ditanggung consignee.
 Biaya perawatan dan pemeliharaan dalam penjualan konsinyasi
biasanya ditanggung consignee, tidak peduli barang konsinyasi laku
atau tidak.
 Consignee berpotensi terlibat dalam konflik antar penitip barang, apalagi jika
barang konsinyasi tersebut berjenis sama.
4. Contoh perjanjian konsinyasi
 Perjanjian konsinyasi ditandatangani di atas materai, baik oleh consignor atau consignee.
Konsinyasi adalah transaksi dengan potensi untung/rugi secara materiil, sehingga
perjanjian bermaterai sangat diperlukan.
 Pihak consignor dan consignee wajib melakukan negosiasi pembagian keuntungan
sebelum penjualan konsinyasi disepakati dan menulis persentase pembagian ke
dalam Memorandum of Understanding (MoU).
 Dalam MoU, wajib tertera daftar hak - kewajiban consignor dan consignee, serta sanksi
yang menyertai apabila terdapat pihak melakukan pelanggaran.

Anda mungkin juga menyukai