--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MENGEMBANGKAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI
MELALUI BERMAIN
Abstract
Playing is an activity that is very important for the growth and development of
children. Playing must be done at the initiative of the child and on the decision
of the child itself, carried out with pleasure, so that all playful activities will
produce a learning process in the child. Playing can also stimulate various
children's developments such as physical-motoric, cognitive, logical-
mathematical, language, moral-religious, social-emotional and artistic. Through
playing, children's creativity will be built up and develop optimally. Children's
social-emotional development in principle children learns through social
interaction, both with adults and with peers. Social development has a positive
impact on children's development. Social development supports communication
skills, academic success, and adaptation in schools, and strengthens peer
relationships and creates a positive environment in learning. Therefore, this
competence must be developed early on optimally. One way to develop
emotional social competence in early childhood is through play. Playing can be
used as an alternative media in developing social-emotional early childhood.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
teman sebaya maupun masyarakat Masa awal hidup manusia, yang
sekitar. Apabila kondisi lingkungan disebut dengan anak usia dini, akan
anak dapat memfasilitasi dan memberi mengembangkan rasa kepercayaan pada
ruang positif maka anak akan dapat lingkungan. Dengan memberikan
meningkatkan kemampuan perawatan dengan penuh kelembutan,
kerjasamanya dengan baik, begitupun kasih sayang, dan perhatian yang
sebaliknya. Namun, anak akan memiliki konsisten anak akan merasa
kemampuan kerjasama yang baik, mendapatkan keamanan dan
apabila orang tua memberikan pola asuh kenyamanan sosial sebagai modal
yang baik, tidak banyak para orang tua dalam mengembangkan kepercayaan
tidak memperhatikan bahwa pada lingkungan. Anak yang merasa
kemampuan kerjasama itu penting percaya pada lingkungan akan dapat
untuk diperhatikan pada kehidupan mengembangkan persahabatan dan
anak. Hal ini dikarenakan anak akan kedekatan dengan orang lain.
dapat mempelajarinya sendiri nanti Ketika mulai tergabung dalam
ketika memasuki masa sekolah, padahal kelompok bermain dan taman kanak-
kemampuan kerjasama anak juga kanak, anak usia pra-sekolah akan
diperoleh di dalam keluarga dan belajar mengembangkan interaksi
lingkungan sekitar. sosialnya dengan lebih luas. Tidak
Aspek sosial anak berkaitan hanya dengan anggota keluarga yang
dengan hubungan atau relasi anak lain tetapi juga terhadap guru, teman
dengan orang-orang di sekitarnya. Lama sebaya beserta anggota keluarga teman
sebelum matanya dapat melihat dengan tersebut. Untuk sukses dalam
jelas, bayi yang baru dilahirkan akan beradaptasi dengan lingkup pergaulan
merespon bunyi atau suara dan yang makin meluas tersebut tentu saja
memusatkan perhatian pada asal suara keterampilan anak harus dilatih. Sesuai
sebagaimana layaknya orang dewasa. dengan tugas perkembangan anak, maka
Hal ini menunjukkan bahwa manusia kegiatan bermain merupakan sarana
secara kodrati adalah makhluk sosial yang paling tepat untuk
yang menunjukkan ketertarikan pada mengembangkan keterampilan sosial
relasi sosial. anak.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
dan kepuasan jiwa dari setiap aktivitas sebagai stetoskop anak juga akan
yang dilakukan, baik menggunakan alat memikirkan tugas dokter dan
permainan maupun tidak. Yang mempertimbangkan materi-materi
terpenting anak merasa gembira dengan tertentu, seperti warna, ukuran dan
permainan yang dilakukannya, serta bentuk agar sesuai dengan
tidak begitu memedulikan tentang hasil karakteristik dokter yang diperankan.
akhir yang akan didapatkan. Namun Selama bermain anak menemukan
untuk anak usia dini bentuk dan alat pengalaman baru, memanipulasi
permainan harus memiliki nilai-nilai benda dan alat-alat, berinteraksi
edukatif, dalam rangka sebagai sarana dengan anak lain, dan mulai
mengembangkan potensi anak-anak. menyusun pengetahuan tentang
Bermain merupakan faktor yang dunia. Bermain menyediakan
paling berpengaruh dalam periode kerangka bagi anak untuk
perkembangan diri anak, meliputi dunia mengembangkan pengetahuan
fisik, sosial dan komunikasi. Adapun mereka tentang diri mereka sendiri,
salah satu aspek perkembangan yang orang lain dan lingkungannya.
dapat dioptimalkan dalam kegiatan b. Bermain meningkatkan kompetensi
bermain menurut Diana Mutiah, yaitu: social anak. Menurut Catron dan
bermain untuk pengembangan social- Allen (1999) dalam Diana Mutiah
emosional. Maksudnya adalah sebagai menjelaskan bahwa bermain
berikut : mendukung perkembangan
a. Bermain membantu anak sosialisasi dalam hal-hal berikut
mengembangkan kemampuan :Interaksi sosial, yakni interaksi
mengorganisasi dan menyelesaikan dengan teman sebaya, orang dewasa,
masalah. Anak-anak yang bermain dan memecahkan konflik
mesti berpikir tentang bagaimana 1) Kerja sama, yakni interaksi saling
mengorganisasi materi sesuai dengan membantu, berbagi, dan pola
tujuan mereka bermain. Anak-anak bergiliran.
yang bermain “dokter-dokteran”. 2) Menghemat sumber daya, yakni
Misalnya, harus berpikir dimana menggunakan dan menjaga
ruang dokter, apa yang digunakan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
dengan cara mengenalkan bermacam bersinggungan dengan perkembangan
perasaan, mengenalkan perubahan sosial anak. Demikian pula sebaliknya,
perasaan, membuat pertimbangan, dan membahas perkembangan sosial harus
menumbuhkan kepercayaan diri. melibatkan emosional, sebab keduanya
Melalui bermain juga anak dapat terintegrasi dalam bingkai kejiwaan
mengembangkan kemampuan sosialnya, yang utuh tidak dapat dipisahkan satu
seperti membina hubungan dengan anak sama lain.
lain, bertingkah laku sesuai dengan Perkembangan emosi anak telah
tuntutan masyarakat, menyesuaikan diri ada sejak lahir atau bayi. Menuru
dengan teman sebaya, dapat memahami Hurlock, gejala emosional pertama yang
tingkah lakunya sendiri, dan paham muncul adalah keterangsangan yang
bahwa setiap perbuatan ada umum terhadap stimulus atau
konsekuensinya. rangsangan yang kuat. Reaksi
emosional ini memang belum tampak
Perkembangan Sosial Emosional
jelas sebagai reaksi emosi pada
Anak Usia Dini
umumnya, tetapi hanya member kesan
Perkembangan sosial adalah sederhana berupa kesenangan atau
tingkat jalinan interaksi anak dengan ketidaksenangan. Reaksi emosional
orang lain, mulai dari orang tua, yang tidak menyenangkan biasanya
saudara, teman bermain, hingga diekspresikan dengan cara menangis,
masyarakat secara luas. Sementara bersuara keras, mengubah posisi secara
perkembangan emosional adalah luapan tiba-tiba, dan lain sebagainya.
perasaan ketika anak berinteraksi Sementara reaksi emosional yang
dengan orang lain. Dengan demikian, menyenangkan tampak jelas ketika anak
perkembangan sosial-emosional adalah sedang menyusu ibunya, tertawa dan
kepekaan anak untuk memahami berceloteh, ketika anak diayun-ayun,
perasaan orang lain ketika berinteraksi digendong dan diberikan sentuhan
dalam kehidupan sehari-hari. hangat.
Berdasarkan pengertian di atas, Menurut Hurlock, secara umum
dapat dipahami bahwa membahas pola perkembangan emosi anak meliputi
perkembangan emosi harus 9 aspek, yaitu rasa takut, malu,
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Rasa duka cita, yaitu suatu
kesengsaraan emosional (trauma Mengembangkan Sosial Emosional
psikis) yang disebabkan oleh Anak Usia Dini dengan Bermain
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
berusia 3 tahuanan. Kegiatan Pengembangan emosi anak dapat di
bermain pura-pura ini, melibatkan bentuk melalui kegiatan bermain. Selain
unsur imajinasi dan peniruan itu pengembangan emosi anak juga
terhadap perilaku orang dewasa. dapat dibentuk dari lingkungan dimana
Misalnya, bermain dokter-dokteran, anak itu tinggal. Karena dari lingkungan
sekolah-sekolah, pasar-pasaran, dan anak juga mendapat pengalaman dan
lainnya. Khayalan anak sering kali peristiwa-peristiwa penting yang terjadi
menggambarkan keinginan, pada anak. Dan dari pengalaman dan
perasaan, dan pandangan anak peristiwa penting itu, kepribadian anak
mengenai dunia di sekelilingnya. juga akan terbentuk.
Dalam kegiatan bermain ini, anak Oleh karena itu, guru dan orang
sering mengubah identitas, nama, tua harus mengembangkan
cara bicara, berpakaian, bahkan perkembangan emosi anak dengan tepat
melakukan tindakan yang sama dan baik, agar perkembangan emosi
sekali berbeda dengan perilakunya anak berkembang sesuai tahap
sehari-hari. Dalam khayalannya perkembangannya. Perkembangan
dalam bermain, anak mengemukakan sosial dan emosi yang positif
gagasan yang asli hasil cipataannya memudahkan anak untuk bergaul
sendiri.misalnya, sebatang kayu, dengan sesamanya dan belajar dengan
suatu saat bisa menjadi pedang, saat lebih baik, juga dalam aktivitas lainnya
lain digunakan sebagai tombak, di lingkungan sosial. Oleh karena itu,
kemudian berubah menjadi senapan, sangat penting memahami dan
dan seterusnya. membantu anak-anak untuk memahami
perasaan sendiri dan perasaan anak-
PENUTUP anak lain untuk mengembangkan rasa
Berdasarkan penjelasan di atas, hormat dan kepedulian kepada orang
dapat disimpulkan bahwa lain.
perkembangan sosial-emosional adalah
kepekaan anak untuk memahami DAFTAR PUSTAKA
perasaan orang lain ketika berinteraksi
dalam kehidupan sehari-hari.