SINERGI UNTUK
PERCEPATAN TRANSFORMASI
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Jakarta, 24 November 2015
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Daftar Isi
Salam Pembuka............................................................................................. 1
Pendahuluan.................................................................................................. 2
Dinamika Ekonomi Global dan Pengaruh pada Ekonomi Domestik....... 3
Respons Kebijakan......................................................................................... 7
Kondisi Ekonomi Terkini............................................................................... 10
Tantangan Global ke Depan......................................................................... 13
Penguatan Ekonomi Domestik..................................................................... 14
Dua Sasaran Antara....................................................................................... 19
Tiga Prinsip Kebijakan Ekonomi................................................................... 22
Empat Prioritas Kebijakan Ekonomi............................................................ 24
Arah Kebijakan Bank Indonesia................................................................... 30
Koordinasi Kebijakan dan Penguatan Internal Bank Indonesia............... 38
Prospek Ekonomi 2016-2019........................................................................ 40
Penutup........................................................................................................... 42
2
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
1
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya
atas perkenan-Nya kita dapat berkumpul, dalam keadaan sehat dan baik, di
“Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015”.
2
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan dan ujian bagi
perekonomian Indonesia. Tekanan terhadap stabilitas ekonomi begitu
kuat, muncul dari segala arah, dan seakan-akan sebagai sebuah dimensi
konstan yang terus menerus mengikuti langkah kita.
p) proyeksi p) proyeksi
Sumber: International Monetary Fund (IMF) dan Perkiraan Bank Indonesia Sumber: Institute of International Finance (IIF)
3
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Sumber: Bloomberg
4
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
5
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
p) proyeksi p) proyeksi
Sumber: International Monetary Fund (IMF) dan Perkiraan Bank Indonesia Sumber: International Monetary Fund (IMF) dan Federal Reserve
6
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Respons Kebijakan
7
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
8
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
9
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Loan to Value Ratio atau Financing to Value Ratio untuk kredit properti dan
penurunan uang muka untuk kredit kendaraan bermotor.
10
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
- Pemerintah yang dijalankan sejak tahun lalu; mulai dari reformasi subsidi
BBM, pelayanan terpadu satu pintu, percepatan proyek infrastruktur,
hingga berbagai paket kebijakan deregulasi dan debirokratisasi pada
beberapa bulan terakhir.
Grafik 11. Depresiasi Mata Uang Grafik 12. Volatilitas Mata Uang
Regional 2015 Regional
Sejak awal Oktober 2015 rupiah bahkan kembali bergerak dalam tren
menguat. Tren penguatan ini ditopang meningkatnya aliran masuk modal
asing sejalan dengan sedikit meredanya ketidakpastian kenaikan Fed
Funds Rate, serta optimisme pasar terhadap berbagai respon kebijakan
yang ditempuh Bank Indonesia, Pemerintah, dan Otoritas Jasa Keuangan.
11
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
12
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Kami mencermati setidaknya terdapat tiga risiko utama yang perlu kita
antisipasi dan sikapi. Risiko pertama terkait dengan prospek pertumbu-
han ekonomi global. Walaupun prospek pertumbuhan ekonomi global
pada 2016 diperkirakan membaik menjadi 3,5%, ada risiko proyeksi terse-
but dapat menjadi lebih rendah.
13
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
14
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Pendalaman Hedging
Pasar (Lindung
Keuangan
Nilai)
Sektor Sektor
Riil Keuangan
Struktur Penguatan
Pasar & Industri
Tata Niaga Pengolahan
Struktur Struktur
Kredit Dana
Masih di sektor riil, kita juga perlu lebih cepat memperkuat peran sektor
industri sebagai basis peningkatan nilai tambah perekonomian.
Penguatan sektor industri semakin mendesak mempertimbangkan kontri-
busi sektor industri pengolahan yang terus turun dan pemasarannya
sebagian besar berorientasi ke pasar domestik (Grafik 16).
15
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
16
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Sejauh ini kita melihat peran sumber pembiayaan dari domestik masih
terbatas. Di tengah kebutuhan pembiayaan yang besar, keterbatasan
sumber pembiayaan dari domestik mendorong terjadinya kenaikan peran
dana asing, khususnya dana asing jangka pendek. Meskipun keberadaan
dana asing tersebut dapat menjembatani kesenjangan pembiayaan
ekonomi, besarnya porsi dana asing jangka pendek menimbulkan
kompleksitas pengendalian inflasi dan nilai tukar, serta dapat membuat
ekonomi kita mudah terombang-ambing saat terjadi gejolak global.
Besarnya peran dana asing jangka pendek antara lain terlihat di pasar
keuangan. Di pasar saham, pergerakan arus modal asing memiliki
pengaruh cukup signifikan pada pergerakan Indeks Harga Saham
Gabungan. Demikian pula halnya di pasar Surat Berharga Negara, peran
dana asing bahkan telah mencapai 36,8% dari keseluruhan nilai Surat
Berharga Negara pada Oktober 2015.
Peran dana asing yang besar juga tampak pada struktur pembiayaan
korporasi. Data yang kami kelola menunjukkan utang luar negeri
korporasi berada dalam tren meningkat sejak 2010, didorong murahnya
dana global paska kebijakan pelonggaran moneter negara maju (Grafik
17). Dibandingkan dengan negara lain, ketergantungan korporasi di
Indonesia terhadap utang luar negeri juga cukup besar (Grafik 18).
17
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Grafik 17. Utang Luar Negeri Grafik 18. Profil Hutang Korporasi
Indonesia 2014
Sumber: Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia Sumber: International Monetary Fund (IMF)
18
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Grafik 19. Komposisi Dana Pihak Grafik 20. Kredit Menurut Sektor
Ketiga Perbankan Ekonomi
Sumber: Laporan Bank Umum (LBU) * Data September 2015 Sumber: Laporan Bank Umum (LBU)
Selain itu, pasar keuangan juga belum cukup dalam, antara lain akibat
masih terbatasnya keragaman jenis instrumen pasar dan sempitnya basis
investor domestik. Dalam pandangan kami, hal ini berisiko meningkatkan
kerentanan pasar keuangan kita karena fluktuasi harga di pasar keuangan
sering mengalami lonjakan yang berlebihan hanya dengan sedikit peruba-
han volume transaksi.
19
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Sumber: McKinsey Global Institute (2014) * Data Tahun 2012 Sumber: World Economic Forum
20
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Dalam kaitan dengan upaya menggali potensi dana masyarakat ini maka
perluasan jangkauan layanan jasa keuangan sampai lapisan masyarakat
terbawah di seluruh pelosok negeri, juga perlu menjadi perhatian.
21
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Grafik 23. Pendapatan (PDRB) per Kapita menurut Provinsi Tahun 2014
22
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Dalam hal ini, upaya menjaga kesinambungan kebijakan fiskal tetap perlu
dipertahankan. Bank Indonesia juga tetap berkomitmen mengarahkan
kebijakan moneter kepada pencapaian stabilitas ekonomi sebagai
pra-kondisi dan landasan keberlanjutan ekonomi. Kebijakan stabilitas
sistem keuangan juga tetap perlu terus diperkuat untuk meningkatkan
daya tahan sistem keuangan terhadap berbagai potensi risiko, sekaligus
mendorong fungsi intermediasi perbankan menjadi lebih efisien dan
merata untuk mendukung sektor-sektor yang menjadi prioritas
pemerintah.
Kebijakan di sektor riil juga perlu tetap diarahkan untuk mendorong sisi
supply yang berperan penting dalam meraih pertumbuhan ekonomi agar
lebih berkelanjutan. Kebijakan lain yang penting juga perlu mendapat
perhatian ialah pengelolaan utang luar negeri. Kami memandang
pengelolaan utang luar negeri yang kuat juga penting untuk
meminimalkan risiko perekonomian dalam era integrasi ekonomi yang
meningkat.
23
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Sinergi antara pusat dan daerah antara lain berupa dukungan terhadap
peningkatan peran Pemerintah Daerah dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi ke depan, sejalan dengan meningkatnya transfer daerah pada
APBN 2016 mendatang. Dalam konteks ini, kami berkeyakinan terobosan
Pemerintah Daerah dalam meningkatkan penyerapan anggaran belanja
daerah akan menjadi penopang kuat pertumbuhan ekonomi nasional ke
depan.
24
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Dalam pandangan kami, ada empat prioritas kebijakan yang patut ditem-
puh guna memperkuat ketahanan dan daya saing ekonomi nasional.
Dari sisi ketahanan pangan, kebijakan untuk membenahi tata niaga impor
dan penyelesaian permasalahan distribusi bahan kebutuhan pokok diper-
lukan dalam jangka pendek guna menjamin ketersediaan pasokan, dan
mencegah kesenjangan pasokan saat permintaan meningkat dan produk-
si terganggu.
25
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
26
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Sementara itu, upaya menggali potensi sektor maritim juga perlu terus
didukung karena dapat semakin meningkatkan nilai tambah kekayaan
sumber daya alam. Dalam kaitan ini, kami mendukung penuh upaya
Pemerintah dalam meningkatkan industri penunjang galangan kapal
(marine plate & marine engine). Selain itu, kami juga mendukung inisiatif
insentif ekspor untuk produk-produk kelautan dan perikanan, seperti
pembebasan bea / tarif dan pajak ekspor.
27
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
28
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Hal kritikal dalam RUU JPSK tersebut selain hal-hal yang terkait dengan
fungsi, tugas, dan kewenangan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)
adalah minimalisasi penggunaan dana publik dalam penanganan
permasalahan di sistem keuangan, penerapan prinsip illiquid but solvent
dalam mengakses pinjaman likuiditas khusus, serta keselarasannya
dengan inisiatif global di sektor keuangan.
29
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Dari sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia secara konsisten dan hati-ha-
ti menempuh kebijakan yang akan mengarahkan inflasi sesuai dengan
sasarannya, mengendalikan defisit transaksi berjalan ke level yang sehat,
dan mendukung stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Saat ini memang tekanan pada inflasi dan defisit transaksi berjalan sudah
mulai menurun. Namun, tetap diperlukan kewaspadaan yang tinggi
terhadap kondisi eksternal yang berisiko mengganggu kestabilan
perekonomian nasional, termasuk potensi risiko instabilitas global yang
dapat dipicu oleh rencana kenaikan suku bunga di AS. Di tengah besarnya
komposisi dana asing yang rentan berbalik arah, kebijakan moneter perlu
ditempuh secara hati-hati dan terukur, sehingga tidak meningkatkan
kembali tekanan kepada stabilitas ekonomi dan akhirnya memperlemah
momentum pertumbuhan ekonomi.
30
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
31
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
32
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
33
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Dalam kaitan ini, pendalaman pasar sukuk, penggalian potensi dana dari
zakat dan wakaf, serta perumusan regulasi yang kondusif terhadap
transaksi keuangan berbasis syariah akan terus dilakukan, termasuk
finalisasi inisiatif global Zakat Core Principles yang diprakarsai Indonesia.
Inisiatif pengelolaan zakat dan wakaf tersebut saat ini juga telah
diformalkan dalam bentuk pendirian Islamic Inclusive Financial Services
Board (IIFSB) yang diharapkan berperan luas dalam mengembangkan
dana keuangan sosial syariah ke semua negara Islam termasuk Indonesia.
34
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Upaya ini kami lakukan secara kontinu. Pada tanggal 16 November 2015,
Bank Indonesia telah memperbaharui infrastruktur pasar keuangan
Indonesia dengan mengimplementasikan sistem BI-RTGS dan BI-SSSS
35
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Ketiga, mengembangkan model bisnis remitansi bagi TKI, yang tidak hanya
untuk meningkatkan kemudahan dan efisiensi pengiriman uang dari luar
negeri, namun juga untuk memberikan keamanan dan kenyamanan.
37
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Berbagai kebijakan yang akan ditempuh Bank Indonesia tadi tentu akan
terlaksana dengan efektif apabila ditopang koordinasi dengan berbagai
pemangku kebijakan, baik di pusat maupun di daerah. Oleh karena itu,
berbagai media koordinasi di tingkat pusat dan daerah seperti Round
Table Policy Dialogue (RTPD), Tim Pengendalian Inflasi (TPI), dan Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Forum Koordinasi Stabilitas Sistem
Keuangan (FKSSK), serta Forum Sistem Pembayaran Indonesia (FSPI) akan
terus kami optimalkan.
38
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Peran aktif dan kepemimpinan Bank Indonesia dalam bidang syariah juga
ditunjukkan dengan diberikannya kepercayaan kepada Bank Indonesia
mewakili Indonesia sebagai Ketua Islamic Financial Services Board (IFSB) -
lembaga yang mengatur standar-standar keuangan syariah dunia - pada
tahun 2015. Selain itu, pada tahun 2016 Bank Indonesia mewakili
Indonesia juga akan menjabat sebagai Ketua International Islamic
Liquidity Management (IILM), lembaga yang menerbitkan Sukuk
Internasional berjangka pendek untuk memfasilitasi manajemen likuiditas
lintas negara.
39
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Luasnya cakupan tantangan global yang kita hadapi tidak serta merta
berarti bahwa prospek perekonomian kita ke depan gairahnya akan
meredup.
40
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
41
PERTEMUAN TAHUNAN BANK INDONESIA 2015
Penutup
Wassalamualaikum Wr. Wb
Agus D.W. Martowardojo
Gubernur Bank Indonesia
42