MK. TRIGONOMETRI
PRODI S1 PENDIDIKAN
MATEMATIKA - FMIPA
Skor Nilai :
Disusun Oleh :
Kelompok III (Tiga)
Nama Mahasiswa : 1. Putri Mahardika (4203111047)
2. Sakinah Maryam (4201111019)
3. Ummiyati Adabiyah (4201111049)
4. Yusrizal Andika (4203311035)
Dosen Pengampu : Ade Andriani, S.Pd., M.Pd.
Mata Kuliah : Trigonometri
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, karunia,
dan rizki-Nya, sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan
makalah Critical Journal Review (CJR) ini dengan mengambil referensi jurnal yang berjudul
“Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Trigonometri Siswa Kelas X SMA” dan “Analisis
Kesalahan Siswa Madrasah Aliyah (MA) Kelas X Dalam Menyelesaikan Soal Trigonometri”.
Laporan ini penulis buat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Trigonometri.
Makalah ini telah penulis selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepada dosen pengampu, Ibu Ade Andriani, S.Pd., M.Pd. yang telah
membimbing, mengajar, serta memberi ilmu sehingga makalah ini dapat
membuahkan hasil yang maksimal.
2. Kepada orangtua yang telah memberi dukungan dan semangat.
3. Teman-teman yang telah memberi arahan dan semangat.
4. Kepada semua orang yang membantu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dalam upaya mewujudkan kesempurnaan makalah ini dan juga
sebagai bahan perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan
dan memberikan manfaat nyata bagi pembacanya.
Penulis
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Identitas Jurnal
Jurnal Utama
1. Judul artikel : Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Trigonometri Siswa
Kelas X SMA
2. Nama jurnal : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
3. Edisi terbit : 2020
4. Pengarang artikel : Suci Wulandari dan Meria Ultra Gusteti
5. Penerbit : UIN Imam Bonjol
6. Kota terbit : Padang
7. Nomor p-ISSN/e-ISSN : 2580-6726/2598-2133
Jurnal Pembanding
1. Judul artikel : Analisis Kesalahan Siswa Madrasah Aliyah (MA) Kelas X
Dalam Menyelesaikan Soal Trigonometri
2. Nama jurnal : Jurnal Sigma
3. Edisi terbit : 2020
4. Pengarang artikel : Siti Nur Asifa dan Luvy Sylviana Zanthy
5. Penerbit : IKIP Siliwangi
6. Kota terbit : Bandung
7. Nomor p-ISSN/e-ISSN : 2502-0919/2684-7698
2
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL
3
3 Kesalahan Algoritma 7 Siswa 7
× 100% = 30,43%
23
4
2. Hasil Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab
kesalahan konsep, kesalahan prinsip dan kesalahan algoritma yang dilakukan siswa
dalam menyelesaikan soal trigonometri. Pemilihan subjek wawancara dilakukan
dengan menggunakan teknik bertujuan. Oleh karena itu subjek wawancara dipilih tiga
siswa yang paling banyak melakukan kesalahan konsep, prinsip dan algoritma. Maka
dipilihlah 9 siswa yang akan diwawancarai. Data hasil wawancara dianalisis dengan
mereduksi, menyajikan dan menyimpulkan data. Pada tahap mereduksi data, peneliti
mencatat penyebab masing-masing kesalahan yang dilakukan setiap subjek
wawancara.
Dari semua kesalahan yang dilakukan oleh 9 siswa tersebut, faktor
kecerobohan dialami sebanyak 10 kali. Kesalahan yang disebabkan karena
pemahaman terhadap materi yang belum benar dialami sebanyak 7 kali. Kesalahan
yang disebabkan karena siswa kurang memahami pengetahuan prasyarat dialami
sebanyak 6 kali. Sedangkan kesalahan yang disebabkan oleh kekeliruan membaca
soal hanya dialami sebanyak 1 kali. Faktor penyebab kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal trigonometri sebagai berikut.
1) Kecerobohan
Kecerobohan merupakan alasan terbanyak yang diakui siswa ketika ditanyai saat
wawancara. Tidak hanya menjadi penyebab untuk kesalahan konsep, kecerobohan
juga menyebabkan siswa melakukan kesalahan prinsip dan kesalahan algoritma.
Alasan terburu-buru, tidak hati-hati, ingin cepat selesai menunjukkan kecerobohan
siswa. Bahkan ada siswa yang mengakui bahwa dia sendiri pun sering salah dalam
menyelesaikan soal matematika karena kecerobohannya. Padahal soal yang
diberikan tidak terlalu sulit dan dia memahami materi yang ditanyakan. Hanya
karena kecerobohan pada suatu langkah penyelesaian saja hasil akhir menjadi
salah.
5
Contoh kesalahan siswa karena faktor kecerobohan
Jawaban siswa di atas adalah salah. Kesalahannya terdapat pada baris pertama.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan siswa yang melakukan kesalahan
tersebut, dia mengakui kecerobohannya ketika menjawab soal. Jadi karena
kecerobohan saja jawaban akhir bisa menjadi salah dan mengurangi perolehan
nilai siswa
2) Salahnya pemahaman siswa mengenai suatu materi
Kebanyakan siswa yang melakukan kesalahan prinsip mengungkapkan bahwa
mereka tidak mengerti dengan materi yang ditanyakan. Ada juga siswa yang
mengakui bahwa mereka ragu-ragu bahkan sering terbalik-balik dalam
menggunakan atau mengingat rumus yang dipakai dalam penyelesaian soal.
Misalnya dalam mengubah sudut dalam radian menjadi bentuk derajat dan
sebaliknya. Selain itu ada juga siswa yang ingat rumus dengan benar, tetapi tidak
benar menggunakannya Contoh
ketikakesalahan
menyelesaikan soal.
siswa karena alahnya pemahaman
siswa mengenai suatu materi
6
Pada saat diwawancarai siswa mengetahui rumus untuk cosinus dan tangen sudut.
Tetapi pada penyelesaian soalnya siswa tersebut bingung dalam membedakan sisi-
sisi pada segituga dan menggunakan rumus yang dihafalnya itu ketika menjawab
soal. Kurangnya pemahaman siswa mengenai materi tersebut terlihat dari
ketidakmampuan siswa dalam membedakan sisi-sisi pada segitiga.
3) Kurangnya pengetahuan siswa mengenai pengetahuan prasyarat
Siswa dapat dikatakan menguasai kemampuan prasyarat dilihat dari dua aspek
yaitu:
a. Mengingat bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya,
b. Mampu untuk menghubungkan ide atau pelajaran baru dengan ide – ide atau
pelajaran yang telah dipelajari terlebih dahulu (Bahri, 2016: 122).
Kurangnya pengetahuan prasyarat siswa memang menjadi salah satu faktor
penyebab terjadinya kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal. Hal ini dijumpai
oleh peneliti ketika pada wawancara pada siswa. siswa tidak menguasai materi
prasyarat seperti konsep segitiga dan teorema phytagoras.
7
berkaitan dengan pengetahuan prasyarat ini, sebelum melanjutkan materi baru
perlu dijemput kembali materi-materi prasyaratnya.
4) Keliru dalam membaca soal
Kekeliruan dalam membaca soal bisa saja menimbulkan kesalahan dalam
menyelesaikan soal. Karena informasi-informasi yang diberikan pada soal
nantinya akan berguna dalam mendapatkan jawaban yang benar. Hal ini terjadi
pada salah seorang siswa, yaitu karena tidak membaca satu kata yang ada pasa
soal mengakibatkan kesalahan pada jawabannya. Padahal satu kata yang
terlupakan itu merupakan informasi penting dalam mendapatkan jawaban yang
benar. Hal ini terjadi pada seorang siswa ketika menjawab soal nomor 2. Ketika
diwawancarai, siswa tersebut dimintai lagi untuk membaca soal nomor 2 dan
memperhatikan jawaban yang dibuatnya. Setelah dibaca dan dilihat, ternyata
siswa tersebut melupakan salah satu informasi penting pada soal yaitu mengenai
letak sudut siku-siku pada segitiga ABC. Jadi, karena kekeliruan dalam membaca
soal siswa tersebut meninggalkan informasi penting pada soal.
Berdasarkan tabel hasil penelitian oleh peneliti, dapat dilihat bahwa terdapat tiga soal
yang memiliki persentase rendah yaitu 10% yaitu soal nomor 1, nomor 3, dan nomor 5.
Peneliti melakukan wawancara pada 3 subjek untuk mengetahui dengan jelas mengenai
faktor yang membuat terjadinya kesalahan dalam pengerjaan soal.
1. Jawaban tertulis dan wawancara subjek 1 pada nomor 1
Soal nomor 1 yang diberikan adalah sebagai berikut:
1 sin∝ tan∝
Diketahui sin ∝= 2 dengan 0° ≤∝≤ 90°. Tentukan !
4
Adapun jawaban subjek pada soal nomor 1 dipaparkan sebagaimana pada gambar
9
Berdasarkan Gambar, subjek 1 untuk soal nomor 1 melakukan kesalahan pada proses
pengoperasian bentuk pecahan sehingga subjek tidak mendapatkan jawaban yang
tepat. Subjek sudah benar dalam menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dalam soal. Subjek juga berhasil memakai rumus yang tepat untuk
menyelesaikan soal. Tetapi, pada saat pengoprasian dalam bentuk pecahan subjek
mengalami kesalahan. Akibatnya, subjek mendapatkan hasil yang salah. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian Huljannah dkk., (2015) bahwa siswa salah dalam
mengoperasi aljabar bentuk pecahan yang disebabkan oleh ketidakpahaman subjek
mengenai prinsip operasi pada aljabar bentuk pecahan.
Dan Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada subjek 1, dapat diketahui
bahwa subjek mengalami kesalahan dalam menjawab soal nomor 1 karena tidak dapat
mengingat cara yang tepat untuk menjalakan perhitungan bentuk pecahan yang tepat.
Meskipun subjek sudah mengerti bagaimana cara untuk menyelesaikan soal, namun
karena subjek melakukan kesalahan dalam perhitungan sehingga hasil nya juga salah.
2. Jawaban tertulis dan wawancara subjek 2 pada nomor 3
Soal nomor 3 yang diberikan adalah sebagai berikut:
Pada gambar dibawah ini, BE = 4√3 cm dan BC = 6 cm. hitunglah panjang DC!
Adapun jawaban subjek pada soal nomor 3 dipaparkan sebagaimana pada gambar:
10
Berdasarkan Gambar, subjek 2 melakukan kesalahan pada konsep materi trigonometri
sehingga subjek tidak mendapatkan jawaban yang tepat. Subjek sudah benar dalam
melakukan perhitungan operasi untuk menyelesaikan soal. Tetapi, terjadi miskonsepsi
sehingga subjek keliru dalam menentukan sumber yang telah diketahui untuk dipakai
dalam menyelesaikan soal. Sejalan dengan hasil penelitian Andriani dkk., (2017)
bahwa, siswa banyak yang salah dalam memaparkan konsep bahkan ada yang tidak
memaparkan konsep sama sekali.
Dan Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada subjek 2, dapat diketahui
bahwa penyebab subjek mengalami kesalahan dalam menjawab soal nomor 3 adalah
kesalahan pada konsep materi trigonometri. Subjek tidak teliti dalam menggunakan
informasi yang didapat, sehingga tidak mendapatkan hasil yang tepat. Subjek
melakukan kekeliruan dalam memilih dan menentukan sumber yang sudah diketahui.
Akibatnya, subjek mendapatkan hasil yang salah dalam menyelesaikansoal
trigonometri.
3. Jawaban tertulis dan wawancara subjek 3 pada nomor 5
Soal nomor 5 yang diberikan adalah sebagai berikut:
Dari puncak mercusuar, petugas melihat sebuah kapal yang akan merapat ke
pelabuhan dengan sudut depresi 30° . tinggi mercusuar tersebut 70√3 cm di atas
permukaan air laut. Tentukan jarak kapal tersebut dengan kaki mercusuar!
Adapun jawaban subjek 3 pada soal nomor 5 dipaparkan sebagaimana pada gambar
dibawah
11
Berdasarkan Gambar, subjek 3 melakukan kesalahan untuk nomor 5 pada proses
perhitungan sehingga subjek tidak mendapatkan jawaban yang tepat. Subjek tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Subjek mengalami
1
kesalahan dalam perhitungan perkalian akar. Subjek menuliskan (70 × 3) × ( × √3)
3
disini terjadi kesalahan. Seharus nya subjek hanya menulisakan perkalian √3 hanya
1
satu kali. Sehingga subjek akan menemukan hasil 70 x 3 x = 70. Sejalan dengan
3
hasil penelitian Huljannah dkk., (2015) mengatakan, salah dalam melakukan operasi
aljabar dan akar kuadrat, hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman subjek
mengenai prinsip operasi aljabar dan akar kuadrat.
Dan Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada subjek 3, diketahui bahwa
penyebab subjek melakukan kesalahan dalam menjawab soal nomor 5 adalah tidak
ingat bagaimana aturan perkalian pada akar. Subjek juga tidak memperhatikan dengan
cermat apa yang diketahui dalam soal. Meskipun subjek sudah mengerti cara
menyelesaikan soal nya namun karena dalam perhitungan salah sehingga hasil nya
juga salah.
12
BAB III
PEMBAHASAN
13
3.2 Analisis Jurnal
3.2.1 Analisis Kesalahan Siswa Madrasah Aliyah (Ma) Kelas X Dalam
Menyelesaikan Soal Trigonometri
Peneliti memberikan tes kepada 10 siswa kelas X mengenai materi pemecahan
masalah dengan persentase yang kecil. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang
faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan saat belajar Tes
yang diberikan terdiri dari 5 butir soal. Kemudian dipilih soal yang paling banyak
kesalahannya, peneliti melakukan wawancara dengan 10 siswa. Namun, pada saat
operasi dalam bentuk pecahan, subjek mengalami kesalahan. Akibatnya, subjek
mendapatkan hasil yang salah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Huljannah
dkk., bahwa siswa salah dalam mengoperasi aljabar bentuk pecahan yang
disebabkan oleh ketidakpahaman subjek mengenai prinsip operasi pada aljabar
bentuk pecahan.Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa subjek
mengalami kesalahan dalam menjawab soal nomor 1 karena tidak dapat
mengingat cara yang benar untuk melakukan perhitungan bentuk pecahan yang
benar. Bahkan jika subjek sudah mengetahui cara menyelesaikan soal, namun
karena subjek melakukan kesalahan dalam perhitungan, hasilnya juga salah. Dari
wawancara sebelumnya dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya kesalahan
pada saat menjawab soal nomor 3 adalah kesalahan pada konsep materi
trigonometri. Subyek tidak menggunakan informasi yang diterima dengan hati-
hati, sehingga mereka tidak mendapatkan hasil yang benar. Subjek melakukan
kesalahan dalam memilih dan menentukan sumber yang diketahui. Akibatnya,
subjek menerima hasil yang salah saat menyelesaikan masalah
trigonometri.Berdasarkan wawancara di atas diketahui bahwa penyebab
kesalahan subjek dalam menjawab soal nomor 5 adalah tidak mengingat cara
mengalikan aturan akar. Subjek juga tidak terlalu memperhatikan apa yang
diketahui dalam soal. Meskipun subjek sudah mengerti bagaimana menyelesaikan
soal, tetapi karena perhitungannya salah, hasilnya juga salah.
14
siswa. Bentuk-bentuk kesalahan yang ada dikelompokkan ke dalam tiga jenis
kesalahan yaitu kesalahan konsep, kesalahan prinsip dan kesalahan algoritma.
Jenis kesalahan konsep yaitu kesalahan nomor i dan ii. Jenis kesalahan prinsip
yaitu kesalahan nomor iii, iv, v, vi, vii, viii, ix, x, xi, xii, dan xiii. Marpaung
memaparkan bahwa kesalahan konsep ditemukan pada siswa dengan kemampuan
tinggi, sedang dan rendah dalam menyelesaikan soal matematika. Namun
demikian, kesalahan prinsip dan kesalahan algoritma berturut-turut sebesar
43,48% dan 30,43% bukan tidak berarti apa-apa. Dari 8 soal yang diajukan dalam
tes tertulis, ada siswa yang tidak menjawab semua soal. Soal yang paling banyak
tidak terjawab adalah nomor 4,5 dan 7. Ada 18 dari 23 siswa yang mengikuti tes
hanya mengosongkan jawaban pada nomor tersebut. Dalam mencapai indikator-
indikator pada soal, terdapat pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai siswa
sebelum mempelajari materi trigonometri. Seseorang yang mempelajari
matematika tidak akan dapat menguasai materi lanjutan jika materi prasyarat
tersebut tidak dikuasai dengan baik. Dari data yang diperoleh dari penelitian
tersebut terlihat bahwa kesalahan yang dilakukan siswa dalam mencapai indikator
tertentu tidak mutlak. Sebaliknya, siswa membuat banyak kesalahan terkait
dengan pengetahuan yang dibutuhkan.
15
5) Dari aspek tata bahasa, jurnal yang direview memiliki sturktur tata Bahasa
yang bagus. Semua kata yang terdapat di dalam buku ini sesuai dengan EYD
dan tidak terdapat Bahasa daerah yang membingungkan pembaca.
Kekurangan jurnal
1) Pada bagian kesimpulan penulis menjelaskan 19 kesalahan yang dilakukan
oleh siswa, namun 19 kesalahan tersebut tidak dijelaskan dalam pembahasan.
2) Terdapat singkatan huruf pada subjek penelitian yang tidak dijelaskan
maksud dari singkatan tersebut adalah apa.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh dari kedua jurnal mendapati
kesimpulan,antara lain:
1) Secara keseluruhan siswa mengalami kesalahan karena kecerobohan mengerjakan soal,
salah memahami mengenai materi yang diberikan, kurangnya pengetahuan siswa
mengenai pengetahuan prasyarat, dan keliru dalam membaca soal.
2) Siswa mengalami banyak kesalahan pada operasi aljabar matematika. Sehingga siswa
mengalami kesalahan dalam perhitungan karena terburu-buru dan kurang teliti dalam
melakukan perhitungan.
3) Masih terdapat siswa yang belum paham mengenai konsep dari materi trigonometri,
sehingga mereka kesusahan dalam menentukan rumus yang akan digunakan.
Terdapat pula beberapa factor penyebab kesalahan tersebut, antara lain faktor
kecerobohan, salahnya pemahaman siswa mengenai suatu materi, kurangnya pemahaman
siswa mengenai pengetahuan prasyarat dan keliru dalam membaca soal. Penyebab utama
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal trigonometri adalah faktor kecerobohan
4.2 Saran
Dengan hasil penelitian dan temuannya dapat dijadikan sebagai informasi bagi guru
matematika untuk bisa lebih banyak memberikan penanaman konsep dan memperbanyak
latihan soal matematika khususnya materi trigonometri sehingga dapat mengurangi atau
paling tidak meminimalisasi terjadinya kesalahan yang terjadi pada siswa dalam
menyelesaikan soal matematika. Adapun beberapa saran yang diberikan oleh penulis
berdasarkan hasil penelitiankedua jurnal untuk guru dan sisswa adalah dalam proses
belajar hendaknya tidak hanya menekankan pada latihan soal tetapi pada pengetahuan
prasyarat untuk pokok bahasan trigonometri. Di samping itu sebaiknya guru juga
melakukan analisis kesalahan siswanya untuk setiap materi agar dapat mengetahui
kesalahan siswa dan penyebabnya. Dengan demikian guru dapat mempersiapkan diri
dalam menentukan langkah yang tepat guna mengatasi kesalahankesalahn siswa dalam
mengerjakan soal-soal matematika. Kepada siswa yang melakukan kesalahan, diharapkan
lebih berhati-hati dan tenang dalam menjawab soal matematika, dimulai dari tahap
17
membaca soal sampai menuliskan jawaban penyelesaian. Selain itu siswa juga dapat
berlatih mengerjakan soal trigonomoetri dengan bimbingan guru sehingga siswa makin
memahami materi trigonometri.
18
DAFTAR PUSTAKA
Wulandari, S., Gusteti, M.U. (2020). Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Trigonometri
Siswa Kelas X SMA. Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. 4(1): 64-80.
Asifa, S.N., Zanthy, L.S. (2020). Analisis Kesalahan Siswa Madrasah Aliyah (MA) Kelas X
Dalam Menyelesaikan Soal Trigonometri. Jurnal Sigma. 5(2): 49-56.
19
LAMPIRAN
• Jurnal Utama
20
• Jurnal Pembanding
21