SUBTEMA 1
Interval nada adalah “jarak” antara nada satu ke nada yang lain. Setiap
interval diberikan nama yang mengandung arti kuantitas dan kualitas. Dalam
sebuah tangga nada ada 7 (tujuh) nada yang masing-masing mempunyai nama
kuantitas interval, sebagai berikut:
1. c – c : prime
2. c – d : secondo
3. c – e : terts
4. c – f : kuart
5. c – g : kuint
6. c – a : sekst
7. c – b : seprim
8. c – c’ : oktaf
Sedangkan nama kualitas interval dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok dasar, yaitu
:
Interval Prime ( 1 )
Interval Kuart ( 4 )
Interval Kuint ( 5 )
Interval Oktaf ( 8 )
Tangga nada adalah susunan yang berjenjang dan berasal dari nada-nada
pokok dari sebuah sistem nada. Mulai dari nada dasar sampai dengan nada oktaf,
yaitu do, re, mi, fa, so, la, si, do. Namun, ada pula yang menyebut bahwa tangga
nada merupakan susunan dari sebuah nada yang dirangkai dengan menggunakan
rumus interval dari nada tertentu. dalam sebuah musik, tangga nada tersebut
berfungsi sebagai instrumen yang bisa membuat sebuah lagu dapat didengar
dengan harmonis dan indah.
SUBTEMA 2
Tari Kipas
Tari Merak
Tari Mainang Pulo Kampu (Sumatra)
Tari Boboko Longgor
Tari Sekar Jepun (Bali)
Berikut ini unsur-unsur seni tari yang terdiri dari unsur utama dan
pendukung, yaitu:
Unsur Utama
a. Wiraga (Raga)
Unsur yang pertama kali harus ada dalam sebuah seni tari tentunya adalah
wiraga atau raga. Sebuah tarian harus bisa menampakkan gerakan badan
dalam posisi apa pun.
b. Wirama (Irama)
c. Wirasa (Rasa)
Selain raga dan irama, seni tari harus mempunyai unsur rasa. Sebuah
tarian harus mampu menyampaikan sebuah perasaan yang ada di dalam
jiwa seseorang. Penyampaian perasaan inilah yang disampaikannya lewat
sebuah gerakan atau tarian serta pengekspresiannya.
Unsur Pendukung
a. Ragam Gerak
Sebuah tarian tentu akan terlihat lebih indah jika mampu melakukan
kolaborasi seluruh anggota badan. Tak hanya mengandalkan tangan dan
kaki saja, melainkan juga turut mengombinasikan raut wajah hingga
lirikan mata. Hal tersebut tentunya bisa menjadi pesona tersendiri ketika
melakukan sebuah tarian.
b. Ragam Iringan
Perpaduan akan gerakan dan alunan musik ini, bisa membuat penari atau
bahkan orang lain larut dalam ekspresi dan tarian.
Selain gerakan dan iringan, riasan wajah dan kostum merupakan unsur
pendukung agar seni tari lebih maksimal dan menarik perhatian. Tentunya,
tidak akan lengkap jika sebuah tarian tanpa kostum atau riasan wajah yang
membuatnya terkesan hambar dan biasa-biasa saja.
Tari berpasangan adalah jenis tari yang dimainkan oleh 2 orang secara
berpasangan. Pasangan dalam tari ini dapat berlawanan jenis atau sesama jenis.
Gerakan antar kedua penari dalam tari berpasangan dimainkan dengan saling
melengkapi, mengisi, dan saling berinteraksi sehingga terdapat respons dan
kesepakatan gerak yang baik. Dalam seni tari Indonesia, ada beberapa kelompok
tari berpasangan, yaitu tari berpasangan putra putri, tari berpasangan putri halus,
tari berpasangan putri lincah, tari berpasangan putra halus, dan tari berpasangan
putra gagah. Selain itu, di Jawa Tengah, tari pasangan dapat dibagi lagi menjadi
dua macam, yaitu: Tari Wireng dan Tari Pethilan.
a. Tari Wireng
Ciri-cirinya adalah:
Ragam gerak (sekaran) sama dan dapat tidak sama. Ada ragam gerak
peperangan.
Tidak ada yang kalah dan yang menang.
Busana (pakaian) sama atau bisa tidak sama.
Contoh: Tari Retnotinanding, Tari Prawiroguno, Tari Bondoyudo, Tari Bugis
Kambat.
b. Tari Pethilan
Tari Pethilan adalah tari perang antara dua tokoh. Diangkat dari tema cerita atau
cuplikan peristiwa. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Ragam gerak ( Sekaran ) sama dan dapat tidak sama. Ada ragam gerak
perang/peperangan.
Ada yang kalah/mati.
Tata busana sama atau dapat tidak sama.
Contoh: tari Srikandi-Mustakaweni, tari Bambangan Cakil, tari Sugriwo-Subali.
Contoh lain tari berpasangan daerah yang khas sebagai karya seni tari Indonesia,
yaitu:
Tari Saputangan (Sumatera).
Tari Tayub (Jawa Tengah).
Tari Payung (Sumatera).
Tari Saman (Aceh).
Tari Jaipong (Jawa Barat).
Tari Kethuk Tilu (Jawa Barat).
Tari Tani (Jawa Tengah).
Tari Piring (Sumatera Barat).
Demikian pengertian tari berpasangan dan contohnya dalam seni tari tradisional
Indonesia.
TEMA 8
SUBTEMA 8
Tarian daerah adalah warisan berharga yang dimiliki setiap daerah. Tarian
daerah merupakan hasil cipta karya seni dari suatu budaya. Tarian kreasi adalah
bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional
kerakyatan dengan tari tradisinal klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau
berbagai daerah di Indonesia. Selain bentuk geraknya, irama, rias, dan juga
busananya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi.
Sumber : Rusliana, Iyus. 2009. Kompilasi Istilah Tari Sunda Bandung. Jurusan
Tari. STSI Bandung
TEMA 9
SUBTEMA 2
Tari yang lahir tumbuh berkembang dalam suatu masyarakat yang
kemudian diturunkan atau diwariskan secara terus-menerus dari generasi ke
generasi merupakan definisi dari tari tradisional. Dengan kata lain, pengertian tari
tradisional adalah jenis tarian yang merupakan wujud sebuah budaya di suatu
daerah. Indonesia sendiri punya lebih dari 300 jenis tarian tradisional yang berasal
dari wilayah berbeda. tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan
dilestarikan secara turun-temurun di suatu daerah tertentu. Tarian ini biasanya
memiliki berbagai ciri khas yang menonjolkan falsafah, budaya dan kearifan lokal
setempat di mana tarian tersebut berkembang. Sehingga dapat ditebak bahwa
masing-masing daerah akan memiliki keunikan tersendiri. Terutama di negeri ini,
di mana keberagaman masyarakatnya seakan tak terbatas.
1. Memiliki pakem atau aturan gerakan dasar yang wajib diikuti.
4. Diajarkan dan dipelajari secara lisan atau dari mulut ke mulut secara langsung
dari generasi lama ke generasi penerusnya.
5. Mengandung filosofi yang berasal dari buah pikiran kearifan lokal setempat.
6. Memiliki fungsi sosial adat seperti untuk untuk kepentingan upacara adat atau
kegiatan lokal lainnya.
7. Terkadang memiliki syarat khusus berupa waktu, tempat, dan bahkan hanya
beberapa orang terpilih saja yang diperbolehkan membawakannya.