Anda di halaman 1dari 9

NAMA : Sri.Aditya.

Yahya

KELAS : 7.B

NIM : 1801010083

Uts Mata Kuliah Pengembangan Dan Pendayagunaan SDM Aparatur

SOAL

1. Pengembangan sumber daya aparatur di tunjukan untuk peningkatan kompetensi dalam


upaya peningkatan pada kualitas pelayanan publik
A. Apa yang saudara ketahui tentang pelayanan publik & jelaskan jenis pelayanan public?
B. Bagaimana pendapat saudara tentang pelayanan public di tempat saudara tinggal,uraikan
pelayanan sektor yang sudah baik dari pelayanan di sektor apa yang harus di tingkatkan?
C. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan public pemerintah melalui menteri
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi telah melaksanakan reformasi
birokrasi,jelaskan hal sebagai berikut : apa yang di maksud dengan reformasi birokrasi
serta uraikan roadmaf reformasi birokrasi,dan uraikan 8 area perubahan reformasi
birokrasi dan berikan contoh?
2. Pengembangan SDM aparatur dalam strategi rencana pembangunan nasional mengarah
pada SMAR ASN jelaskan 6 indikator SMART ASN dan ASN HUMAN CAPITAL?
3. Target pencapaian pengembangan SDM dalama roadmaf reformasi birokrasi yaitu : word
class bureacracy dan worl class public service,jelaskan strategi pengembangan ASN menuju
ASN kelas dunia?
4. Isu-isu strategis yang di hadapi SDM aparatur saat ini terdapat 2 tantangan yaitu,tantangan
internal dan eksternal ?
a. Tantatangan eksternal di antaranya : daya saing global strategi apa yang harus di
lakukan oleh ASN untuk menangani daya saing global?
b. Tantangan internal di antaranya : tingginya korupsi,inefensiensi anggaran,masih
rendahnya kualitas pelayanan public,bagaimana cara mengatasinya ?

JAWABAN
1. A. Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung
jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di
lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah,
dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam
rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jenis-jenis pelayanan publik :
a. Pelayanan Administratif
Yaitu jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan
berupa kegiatan pencatatan, pengambilan keputusan,
dokumentasi dan kegiatan tata usaha lainnya secara
keseluruhan menghasilkan produk akhir berupa dokumen,
terdiri dari (Kependudukan, Perizinan, Izin Lokasi, IMB, HO.
Izin Trayek, Izin Reklame, Izin Sewa Tanah, DLL)
b. Pelayanan Barang Publik
Yaitu jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan
berupa kegiatan penyediaan dan atau pengolahan bahan
berwujud fisik termasuk distribusi dan penyimpanannya
kepada konsumen langsung (sebagai unit atau individu)dalam
satu sistem. Secara keseluruhan kegiatan tersebut
menghasilkan produk akhir berwujud benda (berwujud fisik)
atau yang dianggap benda yang memberikan nilai tambah
secara langsung bagi penerimannya, terdiri dari ( Perumahan
Rakyat, Irigasi, Jalan Raya,DLL )
c. Penyediaan Jasa Publik
Yaitu jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan
berupa penyediaan sarana dan prasarana serta penunjangnya.
Pengoprasiannya berdasarkan suatu sistem pengoperasian
tertentu dan pasti, produk akhirnya berupa jasa yang
mendatangkan manfaat bagi penerimanya secara langsung dan
habis terpakai dalam jangka waktu tertentu, terdiri dari
( Kesehatan, Pemakaman, Telekomunikasi, Kebersihan,
Pendidikan, Pemadam Kebakaran, DLL )
d. Pelayanan Regulatif
Yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan
perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang
mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat.

B. Untuk pelayanan publik yang berada di kawasan perumnas 2


kecamatan cibodas kota tangerang untuk saat ini dalam pelayanan per
administrasian kependudukan seperti dalam melayani KTP, atau pun
surat keterangan lainnya sudah berjalan cukup baik, sudah cukup
cepat dan tanggap dalam melayani masyarakatnya. Dan untuk
pelayanan publik di sektor penyediaan barang seperti salah satunya
jalan raya, untuk di sekitar perumnas 2 perbaikan jalan raya yang
sudah rusak masih sering dilakukan dengan hanya melakukan
perbaikan setengah jalan saja, selebihnya masih rusak. Menuru saya
dalam sektor perbaikan jalan raya ini harus lebih ditingkatkan lagi
agar perbaikan jalan raya tersebut lebih maksimal dan para
pengendara terhindar dari kecelakaan yang disebabkan oleh jalanan
yang berlubang.

C. Reformasi adalah proses upaya sistematis, terpadu, konferensif,


ditujukan untuk merealisasikan tata pemerintahan yang baik (Good
Governance)”. Sedarmayanti (2009;67) Birokrasi merupakan
organisasi yang dirancang untuk menyelesaikan tugas-tugas
administratif dengan cara mengkoordinasi pekerjaan banyak orang
secara sistematis” Pasolong (2008:7). Reformasi birokrasi merupakan
upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut
aspekaspek pada penerapan pelayanan prima. Reformasi birokrasi
adalah perubahan pola pikir (mindset) dan budaya kerja (culture set)
aparatur negara dan merupakan suatu upaya untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek
kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan
sumber daya manusia aparatur. Reformasi Birokrasi adalah
penyelenggaraan pelayanan publik yang merupakan suatu proses
yang bertujuan untuk memberikan berbagai jenis layanan yang
mengurusi segala hal yang diperlukan oleh masyarakat baik itu
pemenuhan hak-hak sipil dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat.
 Road Map Reformasi Birokrasi
1. Road Map RB 2010-2014 : Road Map Reformasi Birokrasi
2010-2014 lebih bersifat living document
2. Road Map RB 2015-2019 : Road Map Reformasi Birokrasi
2015-2019 disusun sesuai dengan hasil pelaksanaan RPJMN
dan RMRB periode sebelumnya, serta dinamika perubahan
penyelenggaraan pemerintahan.
3. Road Map RB 2020-2024 : Road Map Reformasi Birokrasi
2015-2019 dan 2020-2024 disusun sesuai dengan hasil
pelaksanaan RPJMN dan RMRB periode sebelumnya, serta
dinamika perubahan penyelenggaraan pemerintahan.
Lalu mewujudkan World Class Bureaucacry 2025 antara lain
pemerintah bebas KKN, Kualitas pelayanan publik, kapasitas dan
akuntabilitas kinerja. Kedua World Class Public Service antara lain
integritas pelayanan publik, peringkat kemudahan berusaha.
 8 Area Perubahan Reformasi Birokrasi :
1. Manajemen perubahan
Mengubah sistem, pola pikir dan budaya kerja menjadi lebih
baik yang sesuai dengan tujuan dan sasaran reformasi
birokrasi.
2. Penataan peraturan perundang- undangan
Meningkatkan efektifitas pengelolaan peraturan perundang-
undangan yang dikeluarkan/ diterbitkan mahkamah agung RI.
3. Penataan dan penguatan organisasi
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi di
pengadilan agama jakarta selatan secara proposional sesuai
dengan kebutuhan, sehingga organisasi menjadi tepat fungsi
dan tepat ukuran ( rightsizing ).
4. Penataan tata laksana
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan
prosedur kerja.
5. Penataan sumber daya manusia
Meningkatkan profesionalisme SDM aparatur di pengadilan
agama jakarta selatan yang didukung oleh sistem rekrutmen
dan promosi aparatur berbasis kompetensi, transparan serta
memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang
sepadan.
6. Penguatan akuntabilitas kinerja
Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kinerja birokrasi di
pengadilan agama jombang.
7. Penguatan pengawasan
Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
seperti tertulis pada undang-undang nomor 28 tahun 1999
8. Peningkatan kualitas pelayanan publik
Memberikan pelayanan yang lebih cepat, lebih murah, lebih
mudah, dan lebih berkualitas.
2. 6 Indikator SMART ASN
a. Berwawasan Global : Memiliki pengetahuan atau pola piker yang
luas atau mendunia.
b. Menguasai IT/Digital Dan Bahasa Asing : Menguasai hal-hal yang
berkaitan di bidang teknologi IT yang dimana di zaman sekarang
sudah memasuki era digital 4.0, serta memiliki kemmapuan Bahasa
asing yang luas terutama Bahasa inggris dana sing yang berkaitan
dengan banyaknya kerja sama antara hubungan Indonesia dengan
negara-negara asing contohnya yang saat ini banyak kerja sama yang
dilakukan adalah dengan negara china.
c. Daya Networking Tinggi
d. Integrity
e. Hospitality
f. Entrepreuner-Ship, Innovative

Indikator ASN Human Capital

a. Keterampilan dan Kemampuan


b. Kreativitas
c. Pengalaman Hidup
d. Pengetahuan

3. STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN BERKELAS


DUNIA

STRATEGI STRATEGI STRATEGI


PENINGKATAN PENINGKATAN PEMAGANGAN BAIK
KUALIFIKASI KOMPETENSI KERJA DI INSTANSI
PENDIDIKAN FORMAL MELALUI PELATIHAN PEMERINTAH
ASN ( S-1 s/d s-3 ) BERBASIS MAUPUN SWASTA ( 1
KOMPETENSI KERJA TAHUN )
KOMPETENSI SOSIO
KOMPETENSI KOMPETENSI TEKNIS
PEMERINTAHAN &
MANAJERIAL SESUAI BIDANG KULTURAL

ASN BERKELAS DUNIA

4. A. Untuk menghadapi tantangan dalam persaingan global, ASN tidak boleh


hanya sekadar bekerja menjalankan tugas-tugas rutin saja atau business as
usual. Salah satu contoh yaitu di era pandemi ini sebagai sebuah kondisi
dimana ASN harus adaptif, responsif, inovatif, dan kreatif terhadap sebuah
perubahan. Penggunakan cara-cara cerdas atau smart power juga dibutuhkan
dalam menghadapi tantangan global. Generasi milenial yang sering disebut
sebagai digital natives bisa memanfaatkan teknologi untuk membuka
cakrawala berpikir dan memandang teknologi sebagai peluang untuk
meningkatkan kompetensi, baik pengetahuan, keterampilan, maupun
sikap/perilaku. Bersamaan dengan perkembangan teknologi yang masif serta
digitalisasi informasi, milenial juga dihadapkan pada information overload.
Kondisi ini tidak jarang menyebabkan paradox of plenty, di mana informasi
yang ada sangat melimpah namun tidak dimanfaatkan dengan baik atau
bahkan disalahgunakan. da tiga hal yang bisa dilakukan oleh ASN untuk
menumbuhkan optimisme dalam menghadapi tantangan sebagai ASN
berkelas dunia. Pertama, keluar dari zona nyaman (comfort zone). Kita harus
selalu menangkap kesempatan yang ada dan meraih sesuatu bukan untuk
mendapat imbalan atau penghargaan, melainkan untuk memperkaya ilmu dan
pengalaman. Kedua, constant learning, Profesi ASN tentu menuntut kita
untuk terus menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Ketiga, sebagai ASN kita
harus siap melakukan pekerjaan di luar tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kita
atau bekerja di luar panggilan tugas, dimana Kesempatan ini bisa dijadikan
peluang untuk mendapatkan pengalaman dan skill baru.
B. Birokrasi Indonesia saat ini harus direformulasi, yakni kembali pada
paradigm pengelolaan pelayanan kepada public. Reorientasi kepada daerah
sebagai ujung tombak pelayanan public dimaksudkan untuk menghadapi
tuntutan pelayanan secara menyeluruh yang tidak lagi dilakukan secara
terpusat, tetapi telah dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Tambahan
lagi, kecepatan teknologi informasi telah mengantarkan perubahan-
perubahan yang sangat cepat. Teknologi informasi juga telah mengubah
perkembangan global yang jauh berbeda disbanding sebelum era informatika
lahir. Tersedianya TI dalam mendukung metode dan mekanisme kerja
birokrasi seperti : e-government, e-procurement, e-business, e-audit, atau
tersedianya TI dalam mendukung kerangka hokum dan kebijakan misalnya
cyberlaw, telecoirt, dan sebagainya merupakan bentuk-bentuk upaya menuju
pada system pelayanan public yang lebih akuntabel dan transparan. Terkait
dengan kondisi seperti ini, maka birokrasi Indonesia memiliki peluang untuk
mampu mendongkrak kinerja pemerintah dengan memanfaatkan teknologi
yang semakin berkembang. Teknologi informasi bisa dimanfaatkan untuk
sebesar-besarnya menyerap informasi dari pelanggan (masyarakat) secara
cepat dan murah. Pengetahuan yang tepat terhadap harapan dan kebutuhan
pelanggan pada dasarnya diharapkan dapat memberikan implikasi kemauan
meningkatkan kompetensi, kemampuan untuk menggali potensi dan cara
baru guna meningkatkan daya saing, atau melakukan aliansi strategis seiring
dengan tuntutan perkembangan teknologi yang semakin cepat. Birokrasi
sebagai mesin dari pemerintah, pada dasarnya memproduksi barang baik
dalam bentuk benda maupun jasa untuk kepentingan seluruh warga tanpa
kecuali. Namun birokrasi yang monopoli memproduksi barang untuk
kebutuhan dan kepentingan public, kecenderungan mengalami kesulitan pada
proses produk dan layanan sampai kepada masyarakat.
Aparatur Sipil Negara adalah garda terdepan dalam pemberantasan
korupsi, karena ASN yang berhubungan lansung dengan penggunaan
keuangan negara. upaya yang dilakukan oleh seorang ASN dalam mengatasi
upaya tindak korupsi adalah dengan adanya beberapa kebijakan, Kebijakan
pertama adalah kewajiban penyampaian laporan harta kekayaan yang
dilaporkan setiap tahunnya. Laporan yang wajib diisi oleh ASN (LHKASN)
dan penyelenggara negara (LHKPN) ini merupakan upaya pencegahan dan
pengawasan atas harta kekayaan yang dimiliki oleh ASN. Kedua, kebijakan
yang mengatur mengenai penguatan sistem integritas internal instansi
pemerintah. Kebijakan tersebut meliputi pengendalian gratifikasi,
penanganan benturan kepentingan, penguatan sistem whistle blowing, serta
pengelolaan pengaduan masyarakat melalui kanal Sistem Pengelolaan
Pengaduan Pelayanan Publik - Layanan Aspirasi dan Pengaduan Rakyat yang
telah terintegrasi dengan instansi pemerintah pusat dan daerah. Salah satu
upaya lainnya adalah kolaborasi antar-instansi pemerintah melalui
pembentukan Tim Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) yang
terdiri dari Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas, Menteri
Dalam Negeri, Kepala Staf Presiden, Menteri PANRB, serta Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).

Anda mungkin juga menyukai