Anda di halaman 1dari 9

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Pagi anak-anak di manapun berada.

Salam jumpa, bagaimana kabar kalian hari ini? Pasti kalian sedang bahagia,
ya. Keinginan kalian telah terwujud, yaitu masuk ke sekolah yang kalian idam-
idamkan. Selamat ya! Berjanjilah bahwa kalian akan mencetak prestasi yang
setinggi-tingginya di sekolah baru kalian. Kalian pun akan membuat sekolah
kalian harum di antara sekolah lainnya. Ingatlah sebuah perjalanan ribuan mil
dimulai dari langkah kecil. Artinya, tujuan besar kalian dimulai dari persiapan
kalian saat ini. Sekecil apapun persiapan itu akan berarti sangat besar dan
penting di kemudian hari. Sebelum belajar jangan lupa berdoa dan bersyukut
kepada Allah Yang Maha Penyayang atas segala limpahan rahmat yang telah
diberikan kepada kita.
Materi pertama pelajaran bahasa Indonesia kalian, adalah teks laporan
hasil observasi. Apakah laporan hasil observasi itu? Ya, kalian sudah pernah
mempelajari teks ini ketika kalian masih duduk di SMP, kelas VII. Jadi, materi
ini bukanlah hal baru untuk kalian. Laporan merupakan penyampaian suatu hasil
kegiatan baik secara perseorangan maupun kelompok yang dibuat berdasarkan
data dan fakta yang sebenarnya. Adapun, observasi merupakan pengamatan atau
peninjauan secara cermat. Dengan demikian, laporan observasi merupakan
penyampaian suatu kegiatan yang diamati secara cermat sesuai dengan data dan
fakta. Laporan hasil observasi bukan berdasarkan imajinasi atau rekayasa. Hal
ini menegaskan bahwa bahwa laporan hasil observasi adalah sesuatu yang sudah
terjadi. Oleh karena itu, bekal kalian untuk mempelajari materi ini adalah
menggunakan pancaindra kalian sebaik-baiknya agar dapat membuat laporan
hasil pengamatan kalian sedetail mungkin. Nah, pada pembelajaran teks laporan
hasil observasi, kita akan mempelajari berbagai hal yang dibagi dalam beberapa
pertemuan
A. PERTEMUAN 1
Bacalah contoh teks laporan hasil observasi berikut!

D’topeng Museum Angkut

D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur.
Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat
ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali disebut pula sebagai
Museum Topeng karena memang berisi topeng
dengan berbagai model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak hanya berisi topeng, tetapi juga
berisi pameran benda-benda berupa barang tradisional dan barang antik. Topeng, barang
tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima jenis
berdasarkan bahan pembuatannya,yaitu berbahan kayu, batu, logam, kain, dan keramik.
Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini
adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topengtopeng tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar
kayu dan batu. Topeng berbahan kayu
sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta,
dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar
Sulawesi dan Maluku.
Selain topeng, barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang-
barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata
tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik-batik
motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang
tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti
hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat
penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan
logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal
Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yangsampai saat ini masih
dianggap bernilai seni tinggi atau biasa disebut barangantik. Barang-barang antik seperti guci
tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan-kerajaan, dan benda-benda lain dapat
dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi
dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam.
Ya, kalianantik
Barang sudah pernah mempelajari
berbahan teks di
dasar keramik ini museum
ketika kalian
ini masih
adalahduduk di SMP,
guci-guci tuakelas
peninggalan
salah satu dinasti di Tiongkok dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan
(Tiongkok) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam
adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang Kerajaan Majapahit, koin VOC, dan kursi
antik asal Jawa Tengah.
Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai
media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu
sebagai konservasi benda-benda langkah agar terhindar dari perdagangan ilegal.
Sumber: buku paket bahasa Indonesia

Laporan hasil observasi tersebut merupakan hasil pengamatan yang penulis.


Penulis dalam hal ini melaporkan segala informasi yang terdapat dalam
museum D’Topeng. Mulai dari isi yang terdiri dari benda-benda langkah, antik,
serta fungsi museum itu.

1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memiliki fungsi untuk
memberikan informasi mengenai suatu objek atau situasi dan hal lain yang telah
diamati, diinvestigasi, atau diteliti secara sistematis. Pengertian tersebut sejalan
dengan pendapat Kosasih (2014) yang menyatakan bahwa laporan hasil
observasi adalah teks yang mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh melalui
pengamatan.

Teks ini berisi hasil observasi dan analisis secara sistematis. Artinya,
Teks laporan hasil observasi menyajikan informasi tentang suatu hal secara apa
adanya, kemudian dikelompokkan lalu dianalisis secara sistematis sehingga
dapat menjelaskan suatu hal secara terperinci dari sudut pandang keilmuan.
2. Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

a. Isi yang dibahas biasanya berupa ilmu tentang suatu objek atau konsep yang
diobservasi.

b. Objek yang dibahas bersifat sangat umum sehingga menjelaskan ciri umum
semua yang termasuk kelompok atau kategori objek yang diobservasi.
Contohnya: museum, bukan spesifik salah satu benda yang dipajang di museum.
Pantai, bukan hanya air laut atau pasir saja.

c. Bertujuan untuk menjelaskan sesuatu dari sudut pandang ilmu (pengetahuan).

d. Objek atau sesuatu hal yang diobservasi dijelaskan secara sistematis,


terperinci, dan mengulas bagian-bagiannya, dan objektif (sesuai dengan
kenyataan, tidak kurang dan tidak lebih).

e. Merinci objek atau hal yang diobservasi secara sistematis dari sudut pandang
ilmu (saintifik) yang biasanya membagi penjabaran menjadi: definisi,
klasifikasi, jabaran ciri objek.

3. Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi

Nurhanifah (2014, hlm. 19) mengemukakan bahwa teks laporan hasil


observasi bertujuan untuk memberikan informasi umum tentang berbagai kelas
benda atau sesuatu yang dicermati, seperti hewan, pepohonan, batu-batuan,
telepon genggam, dan sebagainya. Melalui penjabaran ciri laporan observasi
yang sebelumnya telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa laporan hasil
observasi disajikan dengan tujuan untuk menjelaskan sesuatu dari sudut
pandang ilmu, memerinci objek atau hal yang diobservasi secara sistematis,
terperinci dan mengulas bagian-bagiannya dengan objektif.
B. PERTEMUAN 2

1. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Struktur merupakan isi atau pembangun sebuah teks. Jika manusia tersusun
dari kepala, tangan, kaki, dan bagian-bagian lain, maka struktur teks laporan
hasil observasi tersusun atas definisi umum, deskripsi bagian, dan simpulan.
Ketiga unsur itu harus ada dalam teks laporan hasil observasi, agar teks laporan
hasil observasi menjadi teks yang sempurna dan lengkap dan utuh. Simaklah
penjelasan mengenai unsur-unsur tersebut.

a. Definisi Umum
Bagian ini memuat definisi, kelompok/kelas, keterangan umum dan berbagai
informasi tambahan mengenai subjek yang telah diobservasi. Pernyataan umum
dapat berisi informasi umum mengenai nama latin hewan, asal-usul tanaman,
jenis kelompok, dsb. Ciri kebahasaan yang digunakan pada bagian ini biasanya
menggunakan istilah khusus dalam bidang tertentu. Sementara itu, definisi akan
banyak menggunakan kata “adalah” dan “merupakan”. Penggunaan kata “yang”
sebagai pembeda juga akan banyak ditemukan dalam kalimat definisi.
b. Deskripsi Bagian
Bagian ini merupakan perincian bagian-bagian yang membentuk kesatuan hal
yang dilaporkan. Misalnya, jika binatang mencakup ciri fisik, habitat, makanan
dan perilaku. Sementara itu, perincian bagian-bagian tumbuhan dapat berupa
ciri fisik bunga, akar, buah, dsb. Perincian manfaat seperti kandungan nutrisi
pada buah dapat dipaparkan juga pada bagian ini. Jika yang dilaporkan berupa
objek, maka deskripsi bagian berisi klasifikasi objek dari berbagai segi dan
deskripsi manfaat suatu objek hingga sifat-sifat khusus objek. Ciri bahasa
bagian ini menggunakan kata khusus dan kalimat-kalimat yang menjelaskan
(merinci). Deskripsi bagian juga banyak menggunakan istilah dalam bidang
ilmu seperti: fotosintesis, simbiosis, dsb. Kalimat wajib menggunakan kata baku
dan kalimat efektif. Kata sambung yang sering digunakan adalah: yaitu, dan,
selain itu, di samping itu, dari segi.
c. Simpulan
Berisi ringkasan umum mengenai hal yang dilaporkan (opsional).

Agar lebih paham, bacalah contoh teks laporan hasil observasi berikut beserta
strukturnya.

Buah Manggis
1) Pernyataan umum
Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman buah asli
Indonesia. Manggis adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang
diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Buah pohon manggis juga disebut
manggis. Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis dan asam gelugur.
Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar biasa bagi kesehatan atau
biasa disebut sebagai pangan fungsional.
2) Deskripsi
Pohon dan daun manggis memiliki ciri khas. Tinggi pohon manggis rata-rata
mencapai 6-25 m. Manggis memiliki ciri daun rapat (rimbun), duduk daun
berlawanan, dan tangkai daun pendek. Daun manggis tebal serta lebar.
Manggis juga memiliki ciri khusus pada bunganya. Bunga manggis disebut
bunga berumah dua. Pada pohon manggis bunga betina yang dijumpai,
sedangkan bunga jantan tidak berkembang sempurna. Bunga jantan tumbuh
kecil kemudian mengering dan tidak dapat berfungsi lagi. Oleh karena itu,
buah manggis dihasilkan tanpa penyerbukan. Bunga manggis termasuk bunga
sendiri atau berpasangan di ujung ranting, bergagang, dan pendek tebal.
Bunga manggis berdiameter 5,5 cm. Daun kelopak dua pasang, daun mahkota
dua pasang, tebal dan berdaging, berwarna hijau - kuning dengan pinggir
kemerah-merahan. Benang sari semu dan biasanya banyak.
Buah manggis memiliki beberapa manfaat. Di kalangan masyarakat
tradisional sendiri, buah manggis dipercaya bisa menyembuhkan beberapa
penyakit seperti sariawan, disentri, amandel, abses, dengan kemampuan anti
peradangan atau anti inflamasi. Hasil penelitian ilmiah menyebutkan bahwa
kulit buah manggis sangat kaya akan antioksidan, terutama xanthone, tanin,
asam fenolat maupun antosianin.
3) Kesimpulan
Manggis buah asli Indonesia yang khas. Selain rasa yang manis dan
penampilannya yang enak dilihat, buah manggis juga memiliki banyak
kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan.

TUGAS PERTEMUAN 2

Bacalah teks laporan hasil obervasi yang berjudul Mengenal Suku Badui
kemudian tentukan strukturnya meliputi bagian mana yang merupakan definisi
umum, deskripsi bagian, dan simpulan serta apa alasannya di bagian bawah.
Tugas ditulis di buku, difoto dan dikumpulkan pada link pengumpulan tugas.

Contoh
Simpulan : Manggis buah asli Indonesia yang khas. Selain rasa yang manis dan
penampilannya yang enak dilihat, buah manggis juga memiliki banyak
kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Alasan : Karena paragraf tersebut merupakan paragraf terakhir dan isinya
menyimpulkan pernyataan mengenai buah manggis yang telah dijelaskan pada
pernyataan umum dan deskripsi bagian
Mengenal Suku Badui
Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok
masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten.
Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk salah satu suku yang menerapkan
isolasi dari dunia luar. Itulah salah satu keunikan Suku Badui sehingga wajar
mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa
kepercayaan dan kebudayaan.
Karena belum mengenal kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih
memiliki budaya yang sangat asli. Mereka dikenal sangat taat mempertahankan
adat istiadat dan warisan nenek moyangnya. Mereka memakai pakaian yang
berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok. Pakaian suku
Badui Dalam pun tidak berkancing atau kerah. Uniknya, semua yang dipakai
suku Badui Dalam adalah hasil produksi mereka sendiri. Biasanya para
perempuan yang bertugas membuatnya. Mereka dilarang memakai pakaian
modern. Selain itu, setiap kali bepergian, mereka tidak memakai kendaraan
bahkan tidak memakai alas kaki dan terdiri atas kelompok kecil berjumlah 3-5
orang. Mereka dilarang menggunakan perangkat teknologi, seperti HP dan TV.
Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan (Sunda:
berasal dari suku sunda, wiwitan: asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek
moyang (animisme) yang pada selanjutnya kepercayaan mereka mendapat
pengaruh dari Buddha dan Hindu. Kepercayaan suku ini merupakan refleksi
kepercayaan masyarakat Sunda sebelum masuk agama Islam.
Hingga saat ini, suku Badui Dalam tidak mengenal budaya baca tulis. Yang
mereka tahu, ialah aksara Hanacaraka (aksara Sunda). Anak-anak suku Badui
Dalam pun tidak bersekolah, kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun.
Menurut mereka, inilah cara mereka melestarikan adat leluhurnya. Meskipun
sejak pemerintahan Soeharto sampai sekarang sudah diadakan upaya untuk
membujuk mereka agar mengizinkan pembangunan sekolah, tetapi mereka
selalu menolak. Dengan demikian, banyak cerita atau sejarah mereka hanya ada
di ingatan atau cerita lisan saja.
Badui Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan
wilayah Badui Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya
warga Badui Dalam ke Badui Luar. Pada dasarnya, peraturan yang ada di Badui
Luar dan Badui Dalam itu hampir sama, tetapi Badui Luar lebih mengenal
teknologi dibanding Badui Dalam.

Anda mungkin juga menyukai