Anda di halaman 1dari 27

SMF ILMU PENYAKIT SARAF

FK UWKS / RSUD MOH. SALEH PROBOLINGGO

Nama Dokter Muda : Aden Bagus Wahyu Luthfi Yonand


NPM : 18710013
Dokter Penguji / Pembimbing : dr. Utoyo Sunaryo, Sp.S
dr. Intan Sudarmadi, Sp.S

DOKUMEN MEDIK UNTUK DOKTER MUDA

IDENTITAS PENDERITA
• Nama pasien : Tn. Salim
• Jenis kelamin : Laki - Laki
• Umur : 48 tahun
• Alamat : DSN Beji RT 11/2 Banjarsa
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
• Status marital : Menikah
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Ruangan : Flamboyan 3
• Tanggal pemeriksaan : 20 Agustus 2018

SUBYEKTIF (S) DATA DASAR


(Autoanamnesa)
Keluhan utama :
Mulut susah dibuka dan kaku sejak 1 minggu yang lalu.
Riwayat penyakit sekarang :
Mulut susah dibuka dan kaku sejak 1 minggu yang lalu sehingga
sulit untuk makan. Kekakuannya muncul secara tiba - tiba mulai dari
rahang, leher, punggung, pinggang, perut hingga seluruh tubuh dirasakan
kaku. Pasien juga mengalami nyeri hebat di sekujur tubuhnya. Pada saat
pinggang kaku dan nyeri lalu dipijat menjadi semakin kaku dan tidak bisa
berjalan. Sebelumnya pasien pernah kakinya terbentur oleh batu dari 1
bulan yang lalu. Pada saat terluka terdapat perdarahan dan keluar cairan
seperti nanah serta nyeri disekitar luka diobati dengan supertetra. Setelah
itu 10 hari yang lalu SMRS, pasien mengalami kejang pada seluruh
anggota gerak, kejang dalam 1 hari > 5 kali, selama < 5 menit. Kejang
dialami tiba-tiba, dengan adanya rangsangan. Kejang berupa kaku dan
kelojotan, tanpa disertai dengan penurunan kesadaran baik saat ataupun
sesudah terjadinya kejang.
Selama perjalanan penyakit, pasien mengalami panas badan yang
hilang timbul dan tidak terlalu tinggi, tidak bisa makan namun masih dapat
minum perlahan dan sedikit, dan linu pada seluruh tubuh. keluhan tidak
disertai dengan sesak napas, jantung berdebar, mual, muntah dan
penurunan kesadaran.. BAK baik. BAB terganggu sejak 6 hari yang lalu.
Sekarang setelah dirawat di rumah sakit selama 9 hari sudah bisa
buka mulut tetapi rahang dan leher sedikit kaku. Sudah bisa makan dan
minum, sudah bisa duduk dan sedikit berjalan. Perut masih kaku,
punggung sedikit cekung. Tidak ada demam, pusing, mual, muntah,
jantung berdebar dan penurunan kesadaran. BAK lancar tetapi masih ada
gangguan BAB.

Riwayat penyakit dahulu


 HT (-)
 DM (-)
 Asam Urat (-)
 Kolesterol (-)
 Asma (-)
 Stroke (-)

2
Riwayat pengobatan:
Membeli obat sendiri Super Tetra.

Riwayat intoksikasi :
tidak ada alergi obat

Riwayat keluarga:
tidak terdapat riwayat penyakit yang sama pada keluarga pasien,
Riwayat hipertensi (-), DM (-), Asma (-)

Riwayat kebiasaan: Merokok (+) Sudah berhenti sejak 2 bulan lalu

Riwayat sosial ekonomi: Pasien bekerja sebagai wiraswasta

OBYEKTIF (O)
Status Interna Singkat
- Tensi : 130/100 mmhg
- Nadi : 88 x/menit regular pulsasi kuat
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,5 ° C
- Gizi : Baik
- Kepala : a/i/c/d = -/-/-/-
- Leher : Pembesaran tyroid & KGB = -/-
- Paru-paru : Vesikuler = +/+, Rhonki / Wheezing = -/-
- Jantung : Suara S1S2 tunggal regular, murmur = -
- Abdomen : Datar, Nyeri tekan (-), BisingUsus = + (Normal)
- Hepar & Lien : Tidak ada pembesaran
- Ekstremitas : Akral hangat (+), Edema (-)

3
Status Psikiatri Singkat
Emosi dan afek : normal
Proses berpikir :
- Bentuk : Realistik
- Arus : Koheren
- Isi : Waham (-)
Kecerdasan :
- Ingatan : normal
- Pencerapan : normal
- Kemauan : normal
- Psikomotor : normal

Status Neurologik
A. Kesan Umum :
- Kesadaran
Kualitatif : Composmentis
Kuantitatif : G C S : E4—V5—M6
- Pembicaraan
Disartri : (-)
Monoton : (-)
Scanning : (-)
Afasia :
- Motorik : (-)
- Sensorik : (-)
- Amnestik (anomik) : (-)
- Kepala dan Leher
Kepala : Normocephal, wajah rhisus sardonikus (+)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Hidung : Sekret (-), epistaksis (-/-), septum deviasi (-), pernapasan
cuping hidung (-)

4
Telinga : Bentuk normotia, secret (-)
Mulut : Trismus (+) 3 cm, Lockjaw (+), bibir lembab (+),
perioral cyanosis (-), lidah kotor (sulit dinilai)
Leher : Kuduk kaku (+), pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Thoraks
- Bentuk normochest,
- Pernapasan abdominothorakal,
- Punggung : Opistotonus (+)
Paru :
- Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dinding dada simetris,
retraksi sela iga (-)
- Palpasi : Vocal fremitus sama pada kedua lapang paru
- Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
- Auskultasi : Vesikuler di kedua lapang paru, ronchi (-/-),
wheezing (-/-)
Jantung :
- Inspeksi : Ictus Cordis terlihat di ICS V linea mid clavicula sinistra
- Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS V linea mid clavicula sinistra
- Perkusi : Batas jantung kanan relative di ICS V linea parasternal
dextra
Batas jantung kiri relative di ICS V linea mid clavicula
sinistra
- Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
- Inspeksi : abdomen datar,
- Palpasi : Perut papan (+), nyeri epigastrium (-) , turgor baik, hepar
dan lien sulit dinilai.
- Perkusi : timpani pada ke-empat kuadran abdomen
- Auskultasi : bising usus normal

5
Ekstremitas
- Superior : Spastisitas (+), Akral hangat, CRT < 2 detik, Edema (-),
sianosis (-)
- Inferior :Spasisitas (+), keadaan ekstensi dan plantarfleksi, tonus
meninggi, Akral hangat, CRT < 2 detik, Edema (-),
sianosis (-)

B. Pemeriksaan Khusus :
1. Rangsangan Selaput Otak
- Kaku Kuduk : (+)
- Laseque Test : (-)
- Kernig Test : (-)
- Brudzinski Tanda Leher : (-)
- Brudzinski Tungkai Kontra lateral : (-)
- Brudzinski Tanda Pipi : (-)
- Brudzinski Tanda simpisis pubis : (-)

2. Saraf Otak
Nervus I KANAN KIRI
Anosmia (-) (-)
Hiposmia (-) (-)
Parosmia (-) (-)
Halusinasi (-) (-)

Nervus II KANAN KIRI


Visus >3/60 >3/60
Yojaya penglihatan (+) dbn (+) dbn
Melihat warna (+) (+)
Funduskopi Tidak dievaluasi

6
Nervus III , IV , VI KANAN KIRI
Kedudukan bola mata : Tengah Tengah

Pergerakan bola mata :


Ke nasal (+) (+)
Ke temporal atas (+) (+)
Ke bawah (+) (+)
Ke atas (+) (+)
Ke temporal bawah (+) (+)
Celah mata (ptosis) (-) (-)
Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Lebar 3mm 3mm
Letak Sentral Sentral
Perbedaan lebar Isokor Isokor
Refleks cahaya langsung miosis miosis
Refleks cahaya tidak langsung miosis miosis
Refleks akomodasi (+) (+)
Refleks konvergensi (+) (+)

Nervus V KANAN KIRI


Cabang motorik
Menggigit (+) (+)
Membuka Mulut Terbatas, trismus 3 cm
Otot masseter (+) simetris (+) simetris
Otot temporal (+) simetris (+) simetris
Otot pterygoideus int/ext (+) simetris (+) simetris
Refleks kornea langsung Tidak dievaluasi
Refleks kornea konsensuil

Nervus VII KANAN KIRI

7
Waktu diam
Kerutan dahi (+) (+)
Tinggi alis Simetris Simetris
Sudut mata (+) Normal (+) Normal
Lipatan nasolabial (+) Normal (+) Normal

Waktu gerak
Mengerut dahi (+) (+)
Menutup mata (+) (+)
Bersiul (+) (+)
Memperlihatkan gigi (+) (+)
Pengecapan 2/3 depan lidah (tde) (tde)
Hyperakusis (-) (-)
Sekresi air mata Tidak dievaluasi

Nervus VIII KANAN KIRI


Vestibular
Vertigo (-) (-)
Nistagmus ke (-) (-)
Tinnitus aureum (-) (-)
Cochlear
Weber (-) (-)
Rinne (+) (+)
Tuli konduktif (-) (-)
Tuli perseptif (-) (-)

Nervus IX , X
Bagian Motorik
Suara biasa / parau / tak bersuara : Biasa
Menelan : (+)
Kedudukan arcus pharynx : Simetris

8
Kedudukan uvula : Tengah
Pergerakan arcus pharynx / uvula : Terangkat +/+
Detik jantung : Normal reguler
Bising usus : Normal

Bagian sensorik
Refleks muntah (pharynx) : (+)
Refleks pallatum molle : tde

NERVUS XI KANAN KIRI


Mengangkat bahu (+) (+)
Memalingkan kepala (+) (+)

NERVUS XII KANAN KIRI


Kedudukan lidah
Waktu istirahat ke Tengah Tengah
Waktu gerak ke Tengah Tengah
Atrofi (-) (-)
Fasikulasi / tremor (-) (-)
Kekuatan lidah menekan (+) simetris (+) simetris

Extremitas KANAN KIRI

A. Superior
Inspeksi
Atrofi otot (-) (-)
Pseudohypertrofi (-) (-)
Palpasi
Nyeri (-) (-)
kontraktur (-) (-)
konsistensi padat kenyal padat kenyal

9
Perkusi
normal normal normal
reaksi myotonik (-) (-)

Motorik
Kekuatan otot
(N.B : 5 = normal (100%) , 4 = dapat melawan tahanan minimal (75 %),
3 = dapat melawan gravitasi (50%), 2 = dapat menggerakan sendi (25%),
1 = masih ada kontraksi otot (10%), 0 = tidak ada gerak sama sekali (0%)).
Lengan KANAN KIRI
- M. Deltoid (abduksi lengan atas): 5 5
- M. biceps (flexi lengan bawah): 5 5
- M. Triceps (ekstensi lengan bawah): 5 5
- Flexi sendi pergelangan tangan: 5 5
- Ekstensi pergelangan tangan : 5 5
- Membuka jari – jari tangan : 5 5
- Menutup jari – jari tangan : 5 5
Tonus otot KANAN KIRI
- Tonus Otot Lengan Hipertoni Hipertoni
- Hypotoni (-) (-)
- Spastik (+) (+)
- Rigid (-) (-)
- Rebound Phenomen (-) (-)
Refleks fisiologis
- BPR (+3) (+3)
- TPR (+2) (+2)

Refleks Patologis
- Hoffman (-) (-)
- Tromner (-) (-)

10
SENSIBILITAS
Eksteroseptik
- Rasa nyeri superficial normal normal
- Rasa suhu tde tde
- Rasa raba ringan normal normal
Proprioseptik
- Rasa getar normal normal
- Rasa tekan normal normal
- Rasa nyeri tekan normal normal
- Rasa gerak dan posisi normal normal
Enteroseptik
Refered pain (-) (-)
Rasa kombinasi
- Stereognosis normal normal
- Barognosis normal normal
- Grapestesia normal normal
- Sensory extinction normal normal
- Loss of body image tde tde
- Two point tactile discrimination normal normal

B. Inferior KANAN KIRI


Inspeksi
Atrofi otot (-) (-)
Pseudohypertrofi (-) (-)
Palpasi
Nyeri (-) (-)
Kontraktur (-) (-)
Konsistensi padat kenyal padat kenyal

Perkusi
Normal normal normal

11
Reaksi myotonik (-) (-)

Motorik
Kekuatan otot
(N.B : 5 = normal (100%) , 4 = dapat melawan tahanan minimal (75 %),
3 = dapat melawan gravitasi (50%), 2 = dapat menggerakan sendi (25%),
1 = masih ada kontraksi otot (10%), 0 = tidak ada gerak sama sekali (0%)).

Tungkai KANAN KIRI


- Flexi artic coxae (tungkai atas) : 5 5
- Extensi artic coxae (tungkai atas) : 5 5
- Flexi sendi lutut (tungkai bawah) : 5 5
- Extensi sendi lutut (tungkai bawah) : 5 5
- Flexi plantar kaki : 5 5
- Ekxtensi dorsal kaki : 5 5
- Gerakan jari-jari : 5 5

Tonus otot tungkai


- Hypotoni (-) (-)
- Spastik (+) (+)
- Rigid (-) (-)
- Rebound Phenomenon (-) (-)
Refleks fisiologis
- KPR (+2) (+2)
- APR (+2) (+2)

Refleks patologis
 Babinski (-) (-)
 Chaddok (-) (-)
 Oppenheim (-) (-)

12
 Gordon (-) (-)
 Gonda (-) (-)
 Schaffer (-) (-)
 Rossolimo (-) (-)
 Mendel-Bechterew (-) (-)
 Stransky (-) (-)

SENSIBILITAS
Eksteroseptik
- Rasa nyeri superficial normal normal
- Rasa suhu tde tde
- Rasa raba ringan normal normal
Proprioseptik
- Rasa getar normal normal
- Rasa tekan normal normal
- Rasa nyeri tekan normal normal
- Rasa gerak dan posisi normal normal
Enteroseptik
Refered pain (-) (-)
Rasa kombinasi
- Stereognosis normal normal
- Barognosis normal normal
- Grapestesia normal normal
- Sensory extinction normal normal
- Loss of body image tde tde
- Two point tactile discrimination normal normal

3. Badan
 Inspeksi : Normal
 Palpasi

13
Otot perut : Kaku
Otot pinggang : Dalam Batas Normal
Kedudukan diafragma: - gerak : simetris
- istirahat : simetris
 Perkusi : thorax: sonor / sonor

Abdomen: Timpani / timpani

 Auskultasi : thorax: vesikuker / vesikuler

Abdomen: Bising usus (+)

 Motorik
- Gerak Cervical vertebrae

Fleksi : Normal

Ekstensi : Normal

Rotasi : Normal

Lateral deviation : Normal

- Gerakan dari tubuh

Membungkuk : tde

Ekstensi : tde

Lateral deviation : tde

- Refleks-refleks

Refleks dinding abdomen : Normal

Refleks interscapula : Normal

Refleks gluteal : Normal

14
Refleks cremaster : Normal

4. Kolumna Vertebralis

Kelainan lokal

Skoliosis : (-)

Kifose : (-)

Kifoskoliosis : (-)

Gibbus : (-)

Nyeri tekan/ketok lokal : (-)

Nyeri tekan sumbu : (-)

Nyeri tarik sumbu : (-)

Besar otot

Atrofi : (-)

Pseudohipertrofi : (-)

Respon terhadap perkusi

Normal Tidak dievaluasi

Reaksi myotonik

15
Palpasi otot

Nyeri Tidak dievaluasi

Kontraktur

Konsistensi

5. Gerakan-gerakan involunter
 Tremor
o Waktu istirahat : (-)
o Waktu gerak : (-)
 Chorea : (-)
 Athetose : (-)
 Myokloni : (-)
 Ballismus : (-)
 Torsion spasme : (-)
 Fasikulasi : (-)
 Myokymia : (-)
6. Gait dan keseimbangan

Koordinasi

Jari tangan-jari tangan : tidak terganggu

Jari tangan-hidung : tidak terganggu

Ibu jari kaki-tangan : tidak terganggu

Tumit-lutut : tidak terganggu

Pronasi-supinasi : tidak terganggu

Tapping dgn jari-jari tangan : tidak terganggu

Tapping dgn jari-jari kaki : tidak terganggu

16
Gait
Jalan diatas tumit :
Jalan diatas jari kaki : Tidak dapat dilakukan
Tandem walking : tidak terganggu
Jalan lurus lalu berputar : tidak terganggu
Jalan mundur : tidak terganggu
Hoping : tidak terganggu
Berdiri dengan satu kaki : terganggu

Sebutkan macam-macam gait


Hemiplegik gait : (-)
Spastic (scissors) gait : (-)
Cerebellar gait : (-)
Tabetic gait : tidak dapat dilakukan
Steppage gait : tidak dapat dilakukan
Waddling gait : (-)
Parkinsonian gait : (-)
Jiggling (spastic-ataksic) gait : tidak dapat dilakukan
Station : baik
Test Romberg : TidakTerganggu

7. Fungsi Luhur
Apraxia : (-)
Alexia : (-)
Agraphia : (-)
Fingeragnosia : (-)
Membedakan kanan dan kiri : (+)
Acalculia : (-)

17
18
8. Refleks-refleks Primitif
Grasp reflex :
Snout reflex : Tidak dievaluasi
Sucking reflex :
Palmo-mental refleks :

9. Susunan Saraf Otonom


Miksi : normal
Salivasi : normal
Gangguan Tropik
Kulit : (-)
Rambut : (-)
Kuku : (-)
Defekasi : normal
Gangguan vasomotor : normal
Sekresi keringat : normal
Ortostatik hipotensi : (-)

10. Pemeriksaan Penunjang


 Pemeriksaan PA : tidak dilakukan
 Pemeriksaan Radiologi
Tengkorak
- Plain X – Foto : tidak dilakukan
- CT Scan : tidak dilakukan
- Cerebral angiografi : tidak dilakukan
- MRI : tidak dilakukan
 Colimna vertebralis
- Plain X – Foto : tidak dilakukan
- Myelografi / Caudografi : tidak dilakukan
- CT – scan : tidak dilakukan
- MRI : tidak dilakukan

19
 Pemeriksaan EEG : tidak dilakukan
 Pemeriksaan Elektrodiagnostik : tidak dilakukan
 Pemeriksaan Laboratorium :
BUN : 23,5mg/dl
SGOT : 65 U/I
Calsium : 1,59 mmol/L
Hemoglobin : 15,1 g/dl
Leukosit : 8.460/cmm
Trombosit : 245.000/cmm
Pemeriksaan darah lengkap (tidak dibawa)

20
KESIMPULAN
Anamnesa
- Pasien datang dengan keluhan mulut susah dibuka dan kaku
- Susah dibuka dan kaku sejak 1 minggu yang lalu
- Selain pada mulut kaku dirasakn diseluruh tubuh
- Adanya nyeri hebat di seluruh tubuh
- Faktor memperberat jika pasien dipijat maka akan kaku disekujur tubuh
- Dengan dipijat terdapat kejang kurang dari 5menit, kejang berupa kaku
dan kelojotan.
- Ada gangguan untuk makan karena tidak bisa membuka mulut dan
mengecap, minum bisa sedikit-sedikit pada SMRS, Sewaktu 9 hari
MRS sudah bisa makan.
- Gangguan pendengar (-), mendengar suara berdenging (-), gangguan
penglihatan (-), demam (-), pingsan (-)
- BAB (-) normal , BAK (+) normal.
- Tidak Pernah sakit seperti ini.
- Riwayat HT (-), DM (-), Asma (-), As. Urat (-), Kolesterol (-)
- Tidak ada alergi obat
- Tidak terdapat riwayat penyakit yang sama pada keluarga pasien
- Kaki Pernah terbentur batu dan keluar nanah.

Status Interna Singkat :


- Tensi : 130/100 mmhg
- Nadi : 88 x/menit
- RR : 18 x/menit
- Suhu : 36,5 ° C
- Gizi : Baik
- Kepala : a/i/c/d = -/-/-/-
Trismus (+)
- Leher : Pembesaran tyroid & KGB = -/-

21
- Punggung : Opistotonus (+)
- Paru-paru : Vesikuler = +/+, Rhonki / Wheezing = -/-
- Jantung : Suara S1S2 tunggal regular, murmur = -
- Abdomen : Datar dan Kaku, Nyeri tekan (-), BisingUsus = + (Normal)
- Hepar & Lien : Tidak ada pembesaran
- Ekstremitas : Akral hangat (-), Edema (-)

Status Neurologi:
- Kesadaran : GCS 4,5,6 composmentis
- Meningeal sign : Kaku Kuduk (+)
N I,N II : Dalam batas normal
N III, N IV, N IV : Ptosis (-), Pupil bulat, letak central, hitam,
isokor, diameter 3mm/3mm, R.Cahaya
(+)/(+), Nistagmus (-), Akomodasi (+)
normal
NV : Trismus (+)
N VII : Dalam batas normal
N VIII : Finger to finger (-) tidak terganggu

Finger to nose (-) tidak terganggu

Test Romberg (+) terganggu

N IX, N X, N XI, : Dalam batas normal

NXII : Bicara Pelo (-),

Melet : Tidak deviasi

Dorong pipi : Kuat kiri kanan

- Motorik
55
Kekuatan Motorik : 55

22
↑↑
Tonus : ↑↑
Refleks Fisiologis : BPR +3/+3 KPR +3/+3
TPR +2/+2 APR +2/+2
Refleks Patologis : (-)
- Sensori : dalam batas normal

Diagnosis Banding :
Meningoensephalitis
Rabies
Status Epileptikus
Histeria

ASSESMENT
DIAGNOSA :
- Diagnosis Klinis : Trismus Ringan (Lockjaw), Opistotonus ec.
Tetanus
- Diagnosis Topik : Sel Interneuraon Renshaw
- Diagnosis Etiologi : Clostridium tetani

PLANNING
 Terapi :
 Penatalaksanaan Umum : ABC
O2 2-3 lpm
Infus DS: RL 1:1
Diazepam 10 ampul setiap ganti cairan =
500mg/500ml inful
 Netralisasi Toksin : Tetagam IM 500-3000 IU/hari
 Netralisasi Sumber Inf. : Metronidazole 4 x 500mg/hari
 Pengendalian Rigiditas dan Spasme

23
 Penatalaksanaan Respirasi

EDUKASI :
- Hindari Rangsangan Suara/Cahaya
- Berubah posisi secara periodiki

MONITORING :
- Monitor keluhan pasien

PROGNOSIS :
- Baik

Komplikasi
 Komplikasi yang mungkin timbul adalah : pneumonia, terutama
karena aspirasi : asfiksi, terutama pada saat kejang, status
konvulsivus, fraktur vertebra, akibat kejang.
.

24
Laporan Kasus

BPPV

Oleh :
Faris Maringan S.
NPM : 16710222

Pembimbing :
dr. Utoyo Sunaryo, Sp.S
dr. Intan Sudarmadi, Sp.S

KEPANITRAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT SARAF


RSUD DR. MOH SALEH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kasus ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada kepanitraan
klinik di SMF Ilmu Penyakit Saraf RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Disahkan,
Hari :
Tanggal :

Penyusun Pembimbing

Faris Maringan S. dr. Utoyo Sunaryo, Sp.S

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hikmatnya sehingga penulis dapat berhasil mengerjakan
laporan kasus dengan judul “BPPV”.
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk menambah wawasan
penulis maupun pembaca dalam ilmu penyakit saraf. Sumber dari laporan kasus
ini diambil dari beberapa buku dan jurnal, serta bimbingan dr. Utoyo Sunaryo, Sp.
S dan dr. Intan Sudarmadi, Sp.S sebagai dosen dan mentor saya di bagian SMF
Ilmu Penyakit Saraf RSUD. Moh. Saleh Probolinggo.
Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan kasus
ini sehingga masih jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis berharap
laporan kasus ini bermanfaat bagi kita khususnya rekan-rekan sejawat dokter
muda pada SMF Ilmu Penyakit Saraf. Oleh sebab itu kritik dan saran sangat kami
harapkan agar kedepan penyusunan laporan kasus dalam hal lain bisa jauh lebih
sempurna.
Penulis mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam laporan kasus ini. Atas
kerjasamanya penulis ucapkan terima kasih. Semoga laporan kasus ini bermanfaat
bagi kita semua.

Probolinggo, Mei 2018

Peyusun

iii

Anda mungkin juga menyukai