Lapsus Aden
Lapsus Aden
IDENTITAS PENDERITA
• Nama pasien : Tn. Salim
• Jenis kelamin : Laki - Laki
• Umur : 48 tahun
• Alamat : DSN Beji RT 11/2 Banjarsa
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
• Status marital : Menikah
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Ruangan : Flamboyan 3
• Tanggal pemeriksaan : 20 Agustus 2018
2
Riwayat pengobatan:
Membeli obat sendiri Super Tetra.
Riwayat intoksikasi :
tidak ada alergi obat
Riwayat keluarga:
tidak terdapat riwayat penyakit yang sama pada keluarga pasien,
Riwayat hipertensi (-), DM (-), Asma (-)
OBYEKTIF (O)
Status Interna Singkat
- Tensi : 130/100 mmhg
- Nadi : 88 x/menit regular pulsasi kuat
- RR : 20 x/menit
- Suhu : 36,5 ° C
- Gizi : Baik
- Kepala : a/i/c/d = -/-/-/-
- Leher : Pembesaran tyroid & KGB = -/-
- Paru-paru : Vesikuler = +/+, Rhonki / Wheezing = -/-
- Jantung : Suara S1S2 tunggal regular, murmur = -
- Abdomen : Datar, Nyeri tekan (-), BisingUsus = + (Normal)
- Hepar & Lien : Tidak ada pembesaran
- Ekstremitas : Akral hangat (+), Edema (-)
3
Status Psikiatri Singkat
Emosi dan afek : normal
Proses berpikir :
- Bentuk : Realistik
- Arus : Koheren
- Isi : Waham (-)
Kecerdasan :
- Ingatan : normal
- Pencerapan : normal
- Kemauan : normal
- Psikomotor : normal
Status Neurologik
A. Kesan Umum :
- Kesadaran
Kualitatif : Composmentis
Kuantitatif : G C S : E4—V5—M6
- Pembicaraan
Disartri : (-)
Monoton : (-)
Scanning : (-)
Afasia :
- Motorik : (-)
- Sensorik : (-)
- Amnestik (anomik) : (-)
- Kepala dan Leher
Kepala : Normocephal, wajah rhisus sardonikus (+)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Hidung : Sekret (-), epistaksis (-/-), septum deviasi (-), pernapasan
cuping hidung (-)
4
Telinga : Bentuk normotia, secret (-)
Mulut : Trismus (+) 3 cm, Lockjaw (+), bibir lembab (+),
perioral cyanosis (-), lidah kotor (sulit dinilai)
Leher : Kuduk kaku (+), pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)
Thoraks
- Bentuk normochest,
- Pernapasan abdominothorakal,
- Punggung : Opistotonus (+)
Paru :
- Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dinding dada simetris,
retraksi sela iga (-)
- Palpasi : Vocal fremitus sama pada kedua lapang paru
- Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
- Auskultasi : Vesikuler di kedua lapang paru, ronchi (-/-),
wheezing (-/-)
Jantung :
- Inspeksi : Ictus Cordis terlihat di ICS V linea mid clavicula sinistra
- Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS V linea mid clavicula sinistra
- Perkusi : Batas jantung kanan relative di ICS V linea parasternal
dextra
Batas jantung kiri relative di ICS V linea mid clavicula
sinistra
- Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
- Inspeksi : abdomen datar,
- Palpasi : Perut papan (+), nyeri epigastrium (-) , turgor baik, hepar
dan lien sulit dinilai.
- Perkusi : timpani pada ke-empat kuadran abdomen
- Auskultasi : bising usus normal
5
Ekstremitas
- Superior : Spastisitas (+), Akral hangat, CRT < 2 detik, Edema (-),
sianosis (-)
- Inferior :Spasisitas (+), keadaan ekstensi dan plantarfleksi, tonus
meninggi, Akral hangat, CRT < 2 detik, Edema (-),
sianosis (-)
B. Pemeriksaan Khusus :
1. Rangsangan Selaput Otak
- Kaku Kuduk : (+)
- Laseque Test : (-)
- Kernig Test : (-)
- Brudzinski Tanda Leher : (-)
- Brudzinski Tungkai Kontra lateral : (-)
- Brudzinski Tanda Pipi : (-)
- Brudzinski Tanda simpisis pubis : (-)
2. Saraf Otak
Nervus I KANAN KIRI
Anosmia (-) (-)
Hiposmia (-) (-)
Parosmia (-) (-)
Halusinasi (-) (-)
6
Nervus III , IV , VI KANAN KIRI
Kedudukan bola mata : Tengah Tengah
7
Waktu diam
Kerutan dahi (+) (+)
Tinggi alis Simetris Simetris
Sudut mata (+) Normal (+) Normal
Lipatan nasolabial (+) Normal (+) Normal
Waktu gerak
Mengerut dahi (+) (+)
Menutup mata (+) (+)
Bersiul (+) (+)
Memperlihatkan gigi (+) (+)
Pengecapan 2/3 depan lidah (tde) (tde)
Hyperakusis (-) (-)
Sekresi air mata Tidak dievaluasi
Nervus IX , X
Bagian Motorik
Suara biasa / parau / tak bersuara : Biasa
Menelan : (+)
Kedudukan arcus pharynx : Simetris
8
Kedudukan uvula : Tengah
Pergerakan arcus pharynx / uvula : Terangkat +/+
Detik jantung : Normal reguler
Bising usus : Normal
Bagian sensorik
Refleks muntah (pharynx) : (+)
Refleks pallatum molle : tde
A. Superior
Inspeksi
Atrofi otot (-) (-)
Pseudohypertrofi (-) (-)
Palpasi
Nyeri (-) (-)
kontraktur (-) (-)
konsistensi padat kenyal padat kenyal
9
Perkusi
normal normal normal
reaksi myotonik (-) (-)
Motorik
Kekuatan otot
(N.B : 5 = normal (100%) , 4 = dapat melawan tahanan minimal (75 %),
3 = dapat melawan gravitasi (50%), 2 = dapat menggerakan sendi (25%),
1 = masih ada kontraksi otot (10%), 0 = tidak ada gerak sama sekali (0%)).
Lengan KANAN KIRI
- M. Deltoid (abduksi lengan atas): 5 5
- M. biceps (flexi lengan bawah): 5 5
- M. Triceps (ekstensi lengan bawah): 5 5
- Flexi sendi pergelangan tangan: 5 5
- Ekstensi pergelangan tangan : 5 5
- Membuka jari – jari tangan : 5 5
- Menutup jari – jari tangan : 5 5
Tonus otot KANAN KIRI
- Tonus Otot Lengan Hipertoni Hipertoni
- Hypotoni (-) (-)
- Spastik (+) (+)
- Rigid (-) (-)
- Rebound Phenomen (-) (-)
Refleks fisiologis
- BPR (+3) (+3)
- TPR (+2) (+2)
Refleks Patologis
- Hoffman (-) (-)
- Tromner (-) (-)
10
SENSIBILITAS
Eksteroseptik
- Rasa nyeri superficial normal normal
- Rasa suhu tde tde
- Rasa raba ringan normal normal
Proprioseptik
- Rasa getar normal normal
- Rasa tekan normal normal
- Rasa nyeri tekan normal normal
- Rasa gerak dan posisi normal normal
Enteroseptik
Refered pain (-) (-)
Rasa kombinasi
- Stereognosis normal normal
- Barognosis normal normal
- Grapestesia normal normal
- Sensory extinction normal normal
- Loss of body image tde tde
- Two point tactile discrimination normal normal
Perkusi
Normal normal normal
11
Reaksi myotonik (-) (-)
Motorik
Kekuatan otot
(N.B : 5 = normal (100%) , 4 = dapat melawan tahanan minimal (75 %),
3 = dapat melawan gravitasi (50%), 2 = dapat menggerakan sendi (25%),
1 = masih ada kontraksi otot (10%), 0 = tidak ada gerak sama sekali (0%)).
Refleks patologis
Babinski (-) (-)
Chaddok (-) (-)
Oppenheim (-) (-)
12
Gordon (-) (-)
Gonda (-) (-)
Schaffer (-) (-)
Rossolimo (-) (-)
Mendel-Bechterew (-) (-)
Stransky (-) (-)
SENSIBILITAS
Eksteroseptik
- Rasa nyeri superficial normal normal
- Rasa suhu tde tde
- Rasa raba ringan normal normal
Proprioseptik
- Rasa getar normal normal
- Rasa tekan normal normal
- Rasa nyeri tekan normal normal
- Rasa gerak dan posisi normal normal
Enteroseptik
Refered pain (-) (-)
Rasa kombinasi
- Stereognosis normal normal
- Barognosis normal normal
- Grapestesia normal normal
- Sensory extinction normal normal
- Loss of body image tde tde
- Two point tactile discrimination normal normal
3. Badan
Inspeksi : Normal
Palpasi
13
Otot perut : Kaku
Otot pinggang : Dalam Batas Normal
Kedudukan diafragma: - gerak : simetris
- istirahat : simetris
Perkusi : thorax: sonor / sonor
Motorik
- Gerak Cervical vertebrae
Fleksi : Normal
Ekstensi : Normal
Rotasi : Normal
Membungkuk : tde
Ekstensi : tde
- Refleks-refleks
14
Refleks cremaster : Normal
4. Kolumna Vertebralis
Kelainan lokal
Skoliosis : (-)
Kifose : (-)
Kifoskoliosis : (-)
Gibbus : (-)
Besar otot
Atrofi : (-)
Pseudohipertrofi : (-)
Reaksi myotonik
15
Palpasi otot
Kontraktur
Konsistensi
5. Gerakan-gerakan involunter
Tremor
o Waktu istirahat : (-)
o Waktu gerak : (-)
Chorea : (-)
Athetose : (-)
Myokloni : (-)
Ballismus : (-)
Torsion spasme : (-)
Fasikulasi : (-)
Myokymia : (-)
6. Gait dan keseimbangan
Koordinasi
16
Gait
Jalan diatas tumit :
Jalan diatas jari kaki : Tidak dapat dilakukan
Tandem walking : tidak terganggu
Jalan lurus lalu berputar : tidak terganggu
Jalan mundur : tidak terganggu
Hoping : tidak terganggu
Berdiri dengan satu kaki : terganggu
7. Fungsi Luhur
Apraxia : (-)
Alexia : (-)
Agraphia : (-)
Fingeragnosia : (-)
Membedakan kanan dan kiri : (+)
Acalculia : (-)
17
18
8. Refleks-refleks Primitif
Grasp reflex :
Snout reflex : Tidak dievaluasi
Sucking reflex :
Palmo-mental refleks :
19
Pemeriksaan EEG : tidak dilakukan
Pemeriksaan Elektrodiagnostik : tidak dilakukan
Pemeriksaan Laboratorium :
BUN : 23,5mg/dl
SGOT : 65 U/I
Calsium : 1,59 mmol/L
Hemoglobin : 15,1 g/dl
Leukosit : 8.460/cmm
Trombosit : 245.000/cmm
Pemeriksaan darah lengkap (tidak dibawa)
20
KESIMPULAN
Anamnesa
- Pasien datang dengan keluhan mulut susah dibuka dan kaku
- Susah dibuka dan kaku sejak 1 minggu yang lalu
- Selain pada mulut kaku dirasakn diseluruh tubuh
- Adanya nyeri hebat di seluruh tubuh
- Faktor memperberat jika pasien dipijat maka akan kaku disekujur tubuh
- Dengan dipijat terdapat kejang kurang dari 5menit, kejang berupa kaku
dan kelojotan.
- Ada gangguan untuk makan karena tidak bisa membuka mulut dan
mengecap, minum bisa sedikit-sedikit pada SMRS, Sewaktu 9 hari
MRS sudah bisa makan.
- Gangguan pendengar (-), mendengar suara berdenging (-), gangguan
penglihatan (-), demam (-), pingsan (-)
- BAB (-) normal , BAK (+) normal.
- Tidak Pernah sakit seperti ini.
- Riwayat HT (-), DM (-), Asma (-), As. Urat (-), Kolesterol (-)
- Tidak ada alergi obat
- Tidak terdapat riwayat penyakit yang sama pada keluarga pasien
- Kaki Pernah terbentur batu dan keluar nanah.
21
- Punggung : Opistotonus (+)
- Paru-paru : Vesikuler = +/+, Rhonki / Wheezing = -/-
- Jantung : Suara S1S2 tunggal regular, murmur = -
- Abdomen : Datar dan Kaku, Nyeri tekan (-), BisingUsus = + (Normal)
- Hepar & Lien : Tidak ada pembesaran
- Ekstremitas : Akral hangat (-), Edema (-)
Status Neurologi:
- Kesadaran : GCS 4,5,6 composmentis
- Meningeal sign : Kaku Kuduk (+)
N I,N II : Dalam batas normal
N III, N IV, N IV : Ptosis (-), Pupil bulat, letak central, hitam,
isokor, diameter 3mm/3mm, R.Cahaya
(+)/(+), Nistagmus (-), Akomodasi (+)
normal
NV : Trismus (+)
N VII : Dalam batas normal
N VIII : Finger to finger (-) tidak terganggu
- Motorik
55
Kekuatan Motorik : 55
22
↑↑
Tonus : ↑↑
Refleks Fisiologis : BPR +3/+3 KPR +3/+3
TPR +2/+2 APR +2/+2
Refleks Patologis : (-)
- Sensori : dalam batas normal
Diagnosis Banding :
Meningoensephalitis
Rabies
Status Epileptikus
Histeria
ASSESMENT
DIAGNOSA :
- Diagnosis Klinis : Trismus Ringan (Lockjaw), Opistotonus ec.
Tetanus
- Diagnosis Topik : Sel Interneuraon Renshaw
- Diagnosis Etiologi : Clostridium tetani
PLANNING
Terapi :
Penatalaksanaan Umum : ABC
O2 2-3 lpm
Infus DS: RL 1:1
Diazepam 10 ampul setiap ganti cairan =
500mg/500ml inful
Netralisasi Toksin : Tetagam IM 500-3000 IU/hari
Netralisasi Sumber Inf. : Metronidazole 4 x 500mg/hari
Pengendalian Rigiditas dan Spasme
23
Penatalaksanaan Respirasi
EDUKASI :
- Hindari Rangsangan Suara/Cahaya
- Berubah posisi secara periodiki
MONITORING :
- Monitor keluhan pasien
PROGNOSIS :
- Baik
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin timbul adalah : pneumonia, terutama
karena aspirasi : asfiksi, terutama pada saat kejang, status
konvulsivus, fraktur vertebra, akibat kejang.
.
24
Laporan Kasus
BPPV
Oleh :
Faris Maringan S.
NPM : 16710222
Pembimbing :
dr. Utoyo Sunaryo, Sp.S
dr. Intan Sudarmadi, Sp.S
Laporan kasus ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada kepanitraan
klinik di SMF Ilmu Penyakit Saraf RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Disahkan,
Hari :
Tanggal :
Penyusun Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hikmatnya sehingga penulis dapat berhasil mengerjakan
laporan kasus dengan judul “BPPV”.
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk menambah wawasan
penulis maupun pembaca dalam ilmu penyakit saraf. Sumber dari laporan kasus
ini diambil dari beberapa buku dan jurnal, serta bimbingan dr. Utoyo Sunaryo, Sp.
S dan dr. Intan Sudarmadi, Sp.S sebagai dosen dan mentor saya di bagian SMF
Ilmu Penyakit Saraf RSUD. Moh. Saleh Probolinggo.
Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan kasus
ini sehingga masih jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis berharap
laporan kasus ini bermanfaat bagi kita khususnya rekan-rekan sejawat dokter
muda pada SMF Ilmu Penyakit Saraf. Oleh sebab itu kritik dan saran sangat kami
harapkan agar kedepan penyusunan laporan kasus dalam hal lain bisa jauh lebih
sempurna.
Penulis mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam laporan kasus ini. Atas
kerjasamanya penulis ucapkan terima kasih. Semoga laporan kasus ini bermanfaat
bagi kita semua.
Peyusun
iii