Anda di halaman 1dari 1

Priskilla Tuti Monica.

S
18.C1.0130
Kerangka Karangan 1
Bangsa Indonesia yang dikenal sebagai bangsa yang besar. Bangsa yang menghargai
perbedaan dan menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama. Selain itu, Indonesia
dikenal sebagai masyarakat yang plural memiliki beragam suku, etnik, budaya dan bahasa
serta mempunyai enam agama yang resmi diakui oleh negara yaitu Islam, Protestan,
Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu, yang dilandaskan “Bhineka Tunggal Ika”.
Melihat Indonesia yang masyarakatnya sangat beragam tersebut,  kerukunan
antarmasyarakat terutama antarumat beragama menjadi salah satu hal yang sangat penting
diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  
Sikap intoleransi yang kita ketahui bersama bahwa yang dipicu agama merupakan
salah satu penyebab utama permasalahan yang sangat krusial yang dapat membuat
masyarakat di suatu negara terpecah belah, saling bermusuhan yang akhirnya berujung
pada pertikaian yang berkepanjangan. Sebagai contohnya adalah kerusuhan di Poso
Sulawesi Tengah yang berdampak cukup serius  dan berlarut larut karena kurang
cepatnya penanganan.
Untuk mewujudkan toleransi antar umat beragama di Indonesia setidaknya ada
beberapa sikap dan tindakan yang perlu bersama-sama kita laksanakan yaitu
mengembangkan sikap saling menghargai dan menerima adanya perbedaan, menghormati
kesetaraan antara pemeluk agama satu dengan yang lainnya dan memahami bahwa semua
memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara.
Kita sadari bahwa dengan terciptanya kerukunan antarumat beragama menjadi pilar
utama bagi bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan, demi terciptanya
masyarakat yang adil dan makmur,  hidup rukun dan damai.  Selain itu dengan kerukunan
antar umat beragama diharapkan akan mampu melahirkan kesadaran diri bahwa pada
dasarnya manusia memang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa  dengan beraneka
ragam.
Sesama warga negara harus mempunyai keinginan untuk saling melindungi dan
menjaga dengan tidak memandang agama yang dianut. Agama mayoritas tidak boleh
semena-mena terhadap minoritas. Begitupun sebaliknya sehingga akan terwujud sikap
saling tolong menolong, kerjasama dan gotong royong yang tulus untuk membangun
demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia tercinta. Dalam kehidupan berpolitik
hendaknya elit politik tidak memanfaatkan isu agama untuk kepentingan kelompoknya,
berikanlah program-program membangun yang dapat diterima oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai