Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

( PKP )

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN


MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT BILANGAN
DENGAN MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN INDEX CARD
MATCH KELAS II SDN 18 RANTAU UTARA

DISUSUN OLEH :

NAMA : NIRMAYASARI RAMBE


NIM : 855 852079
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
POKJAR : RATAUPRAPAT
KABUPATEN : LABUHANBATU

UNIVERSITAS TERBUKA ( UT )
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ )
MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa : NIRMAYASARI RAMBE

NIM : 855852079

Program Studi : PGSD S1

Tempat Mengajar : SD NEGERI 18 RANTAU UTARA

Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 SIKLUS

Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1,Rabu 03 November 2021

Siklus 2 ,Rabu 10 November 2021

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan

1.Meningkatkan hasil belajar matematika siswa

2.Meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar matematika, sehingga siswa aktif dan merasa

Senang saat proses belajar mengajar.

Menyetujui, Rantauprapat,04 Desember 2021


Supervisor Mahasiswa

JULIANA,S.Pd., M.Pd. NIRMAYASARI RAMBE


NIDN :00118079001 NIM:855852079
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan Kemampuan

Profesional ( PKP )yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada

Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka ( UT ) seluruhnya merupakan hasil karya saya

Sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penuliasan laporan PKP yang saya kutip dari hasil

karya orang lain telah tertulis dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan

etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya

saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi,

termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan

yang berlaku.
Rantauprapat,04 Desember 2021
Yang membuat pernyataan,

NIRMAYASARI RAMBE
NIM:855852079
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya sampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat nya saya

dapat menulis laporan Pemantapan Kemampuan Profesioanal ( PKP ) dengan judul

Meningkatkan Hasail Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Materi Nilai Tempat

Bilangan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match di kelas II SD.Negeri 18

Rantau Utara Tahun Pelajaran 2021 / 2022.

Dalam menyampaikan laporan ini saya menyadari bahwa laporan saya ini jauh dari

Kesempurnaan, tapi berkat dari masukan ibu tutor JULIANA,S.Pd.,M.Pd. laporan ini dapat saya

Selesaikan. Untuk itu saya membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuknk

Kemajuan dunia pendidikan di masa akan datang. Pada kesempatan ini saya mengucapkan

Terima kasih kepada:


1. Orang tua tercinta, yang selalu mendukung dari segala sisi tempat saya berkeluh

kesah dan yang selalu membimbing di jalan yang benar

2. Ibu Juliana, M.Pd.,S.Pd. selaku tutor dan supervisor yang selalu membimbing,

memberi pengarahan dan masukan.

3. Ibu HJ.Nurasiyah, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SD.Negeri 18 Rantau Utara yang
telah memberikan waktu dan tempat kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

4. Bapak ibu guru SD.Negeri 18 Rantau Utara yang selasalu siap membantu dan

memberikan dukungan.

5. Teman-teman di kelas C terkhususnya pokjar Rantauprapat yang selalu memberikan

masukan dan saran.

6. Kepada keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan

Penulis telah menulis laporan ini dengan sedaya upaya penulis miliki. Laporan ini

masih jauh dari sempurna namun penulis meminta maaf. Penulis berharap semoga

laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebihluas dan menjadi sumbangan

pemikiran kepada pembaca.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT........................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................1
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................1
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................2
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A.Latar Belakang........................................................................................................................3
B.Identifikasi Masalah................................................................................................................3
C.Batasan Masalah......................................................................................................................5
D.Rumusan Masalah...................................................................................................................5
E.Tujuan Penelitian.....................................................................................................................5
F.Manfaat Penelitian ..................................................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………………………..


A.Pengertian Belajar……………………………………………………………………………
B.Hasil Belajar………………………………………………………………………………….
C.Pelajaran Matematika……………………………………………………………………….
1. Pengertian Belajar………………………………………………………………………..
D.Metode Pembelajaran Index Card Match………………………………………………….
1. Langkah-langkah penerapan Index Card Match………………………………………..
2.Kelebihan dan kelemahan………………………………………………………………..
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………………………
A.Jenis Penelitian………………………………………………………………………………
B.Perencanaan penelitian………………………………………………………………………
C Tempat dan Waktu Pelaksanaan…………………………………………………………….
D.Objek Penelitian……………………………………………………………………………..
E.Subjek Penelitian…………………………………………………………………………….
F.Teknik Analisis Data…………………………………………………………………………
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………………………
A.Hasil Pengelolaan Data………………………………………………………………………
1. Siklus 1 dan siklus II……………………………………………………………………..
BAB V KESIMPULAN,SARAN DAN TINDAK LANJUT……………………………….
A.Kesimpulan………………………………………………………………………………
B.Saran ……………………………………………………………………………………...
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Pengamatan Sikap Siswa Siklus 1…………………………………
Tabel 2.Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus 1………………………………….
Tabel 3Hasil Pengamatan Sikap Siswa Siklus II…………………………………….
Tabel 4.Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus II……………………………………….
Tabel 5.Hasil Tes Awal, Siklus 1 dan Siklus II…………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan kegiatan yang harus dilakukan manusia untuk menjalankan


Kehidupannya. Secara psikologis, belajar merupakan suatau proses perubahan tingkah laku
Sebagai suatu hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhannya.Belajar
Juga suatu bentuk pertumbuhan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara
Bertingkah laku yang baru karena pengalaman. Belajar adalah tahap perubahan seluruh
Tingkah laku individu yang relative menetap sebagai pengalaman dan interaksi dengan
Lingkungan yang mengakibatkan proses kognitif seperti yang terjadi pada kegiatan proses
Pembelajaran.

Proses belajar sangat membosankan apabila selalu berpusat pada guru. Siswa
Tidak mempunyai kebebasan untuk berkarya atau menunjukkan ide-idenya. Proses
Pembelajaran seperti ini akan berpengaruh besar pada siswa karena pada akhirnya siswa
Tdak dapat menguasai materi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa tidak optimal.
Di dalam proses pembelajaran biasanya yang terlibat adalah guru dan siswa.Guru dan
Siswa berinteraksi untuk menciptakan proses pembelajaran pada setiap materi pelajaran
Yang bertujuan agar siswa dapat memahami materi pembelajaran dan meningkatkan hasil
Belajar siswa. Guru hendaknya mengerti bahwa proses pembelajaran yang disajikan
Seharusnya disesuaikan dengan tahai berpikir siswa agar interaksinya berjlana dengan baik.

Pembelajran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran yang


Telah dikembangkan oleh guru. Proses pembelajaran harus dirancang guru sehingga
Kemampuan siswa , bahan ajar , proses belajar , dan system penilaiannya harus sesuai
Dengan tahapan perkembangan siswa. Dalam hal ini yang harus dipahami adalah proses
Belajar harus di kembangkan secara interaktif. Siswa di kelas rendah masih banyak
Membutuhkan perhatian karena focus konsentrasinya masih kurang , perhatian terhadap
Kecepatan dan keaktifan belajar yang masih kurang. Hal ini memerlukan kegigihan
Seoarang guru dalam menciptakan proses belajar yang menarik dan efektif
Proses belajar mengajar yang dilaksanakan dikelas dua SD adalah suatu kegiatan pembelajran
Yang semestinya mengutamakan kegiatan hitung , baca, dan model hitung ,baca dan menulis
Lebih dominan .Pembelajaran di kelas dua SD semestinya harus menarik perhatia siswa
Sehingga siswa termotivasi untuk terlibat di dalamnya dan menyenangkan bagi siswa. Tetapi
Kenyataannya ini belum dilakukan.Guru tidak menyadari apa yang dibutuhkan siswa didalam
Proses belajar mengajar sehingga pada proses pembelajaran salami in dirasakan bahwa murid
Kurang termotivasi dan akhirnya siswa kurang menguasai materi pembelajaran dan hasil
Tidak optimal. Jika murid dapat menguasai materi pembelajaran maka tujuan pembelajaran
Akan berhasil.

Guru berperan sangat penting dalam keberhasilan proses pembelajaran siswa


Dalam menyajiakan materi nilai tempat pada pelajaran matematika , hendaknya guru
Memiliki strategi, metode, model pembelajaran yang tepat bagi materi yang mau diajarkan
Kepada siswa . Banyak cara yang harus digunakan guru agar pembelajaran menyenangkan
Bagi siswa seperti menggunakan model pembelajaran atau menciptakan suasana belajar yang
Menyenangkan bagi siswa dengan menggunakan berbagai media pembelajaran atau strategi
Pembelajaran yang menarik.

Dengan menggunakan model pembelajaran index card match diharapkan


Membuat siswa senang dalam belajar karna konsepnya adalah bermain sambil belajar,
Sehingga dengan diterapkan strategi ini diharapkan bisa meningkatkan hasil belajar siswa
Terhadap materi pelajaran matematika dengan materi nilai tempat. Model pembelajaran Index
Card match juga dapat meningkatkan nilai nalar atau daya piker siswa, menjadi pembelajaran
Lebih berkesan karna siswa disuruh mencari pasangan.Materi pembelajaran ini akan menarik
Keingin tahuan siswa terhadap materi pelajaran dan pelajaran akan meningkat. Dengan
Meningkatkan motivasi siswa dan penguasaan siswa terhadap pelajaran jelas akan
Meningkatkan hasil belajar siswa
1.2. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dirasakan dalam dalam pembelajaran yang berdasarkan refleksi diri
ketika proses pembelajaran dan evaluasi selesai dilaksanakanpada pelajaran matematika materi
nilai tempat bilangan. Dimana pada permasalahan ini didiskusikan dengan beberapa teman
sejawat akhirnya mendapat masukan dari teman sejawat.

Masalah yang diidentifikasikan dapat dijelaskan sabagai berikut. Dalam beberapa kali
memberikan soal latihan dikelas II yang mendapatkan nilai 70 ke atas pada pelajaran
matematika materi nilai tempat bilangan hanya 6 siswa dari 15 siswa.
Selama pembelajaran hanya 40 % siswa yang merani bertanya dan yang memberikan tanggapan
kepada guru.dengan situasi itu dan keadaan proses pembelajaran maka guru mengadakan diskusi
dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi masalahnya.Sesuai dengan diskusi terungkaplah
beberapa masalah seperti:
1. Siswa tidak serius dalam mengikuti pembelajaran matematika materi nilai tempat
bilangan.
2. Siswa tidak berani bertanya kepada guru meskipun belum mengerti
3. Kurangnya motivasi belajar siswa.
4. Strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak tepat pada materi nilai tempat bilangan.
5. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Sejumlah permasalahan belajar yang iidentifikasi terjadi karena belum maksimalnya


pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru. Sehingga siswa tidak aktif mengikuti
pembelajaran pengololaha kelas yang dikembangkan guru belum mamapu miningkatkan
motivasi dan minat belajar siswa. Setelah berdiskusi dengan temat sejawat maka masalah
yang akan diatasi adalah hasil belajar siswa pada pelajaran matematika materi nilai tempat
bilangan denagan model pembelajaran Index Card Match di kelas II SD. Negeri 18 Rantau
Utara.
1.4.   Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari karya ilmiah  ini adalah :
1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri 18 Rantau Utara
2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Index Card Match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri 18 Rantau Utara

1.5.   Tujuan
Adapan tujuan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
3. Untuk memperbaiki kinerja guru

1.6. Manfaat
A. Adapun manfaat penulisan karya ilmiah  ini yaitu :
Bagi siswa
1. Dapat miningkatkan hasil belajar siswa
2. Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
3. Dapat menghasilkan siswa lebih aktif dan kreatif
4. Dapat menghasilkan siswa lebih percaya diri 

Bagi Guru
1.Untuk bahan pertimbangan dalam meningkatkan prestasi siswa dimasa yang akan
Datang.
2.Dapat menyelesaikan tugas dengan cepat
3.Meningkatkan rasa percaya diri guru
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1.1.  PENGERTIAN BELAJAR


Belajar merupakan kegiatan yang harus dilakukan manusia untuk menjalankan
kehidupannya. Menurut Higard ( dalam sanjaya, 2007 ) Belajar adalah proses perubahan
melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam
lingkunga alamiah.

Doris Lessing ( dalam buku pembelajaran. Andrias Harifah,2001 : 1 ) Belajar adalah


mengerti sesuatu yang telah diketahui sepanjang hidup tetapi dengan pemahaman yang
berbeda

t teori ilmu jiwa Gestals ( dalam buku psikolog pendidikan. Alisuf Sabri, 1996 : 72 ) :
Belajar bukan hanya sekedar proses asosiasi antara stimulus dengan respon yang
diperkuat dengan koneksi – koneksi atau conditioning dengan melalui latihan – latihan
atau ulangan – ulangan

M. Ngalim Purnomo dalam buku “ Psikologi Pendidikan “ Belajar adalah suatu


perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada
reaksi yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan, kepandaian atausuatu pengertian.

Kesimpulan pengertian belajar menurut para ahli diatas adalah suatu aktivitas yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan
baru sehingga memungkinkan terjadi perilaku yang relative tetap baik dalam berpikir.
2.1.2. Hasil Belajar

Dalam setiap kegiatan manusia selalu mengharapkan hasil Begitu pula dengan kegiatan
belajar. Pada umumnya hasil karya atau tingkah laku penguasanansuatu materi pelajaran
diukur melalui suatu penilaian.

Melalui kegiatan belajar baik dari segi perlahan akan tercapai perubahan pada individu
yang belajar baik dari segi kognitif (pengetahuan ), afektif ( sikap ),
maupunpsikomotorik ( keterampilan ). Perubahan – perubahan yang terjadi pada diri
individu akibat proses pembelajaran merupakan keberhasilan belajar yang diperoleh,
diamana hasil belajar itu sendiri dapat menggambarkan sejauh mana perubahan itu telah
terjadi pada individu itu sendiri

Menurut Purwono (1990 ) bahwa tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk
menilai hasil – hasil belajar yang telah diberikan oleh guru kepada murid – muridnya atau
dosen kepada mahasiswa dalam jangka waktu tertentu. Sehingga tinggi rendahnya hasil
belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes belajar. Artinya jika tes hasil belajar siswa
rendah, maka hasil belajar pun tinggi.
  

2.1.3 Pelajaran Matematika


1. Pengertian Matematika

Ruseffendi ( Heruman, 2007:1) Matematika adalah ilmu logika tentang bentuk


susunan besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya,
matematika dapat dibagi kedalam bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Mengajarkan matematika tidaklah mudah, Maka dari itu perlu adanya desain
khusus untuk meningkatkankualitas belajarmengajar khususnya pada pelajaran
matematika. Matematika adalah (1) studi pila dan hubungan ( study of patterns and
relationships ) dengan demikian masing-masing able itu akan saling berjalinan satu
dengan yang lain yang membentuknya,(2) cara berpikir ( way of thinking ) yaitu
memberikan strategi untuk mengatur, menganalisis dan mensintesa data atau semua yang
ditemui dalam masalah sehari-hari,(3) suatu seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya
urutan dankonsisten internal, dan (4) sebagai bahasa ( a language ) dipergunakan secara
hati-hati didefenisikan dalam term dan symbol yang akan meningkatkan kemampuan
untuk berkomunikasi akan sains, keadaan kehidupan riil, dan matematika itu sendiri, serta
( 5) sebagai alat ( a tool ) yang dipergunakan olehsetiap orang dalam menghadapi
kehidupan sehari-hari

2.1.3. Metode Pembelajaran Index Card Match

Pengertian Index Card Match adalah mencari jodoh kartu Tanya dan jawab yang
dilakukan secara berpasanga. Salah satu strategi pembelajaran aktif yang dapat
digunakan oleh seorang guru adalah strategi pembelajaran Index Card Match.
Suprijono (2013: 120) menjelaskan index card match ( mencari pasangan kartu )
adalah suatu strategi yang cukup menyenangkan digunakan untuk memantapkan
pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajari.

Index card match merupakan salah satu strategi yang menyenangkan yang
akan mengajak siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran. Index card
match adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk
kedalam berbagai reviewing ( strategi pegulangan ).index card match ini
berhubungan dengan cara-cara belajar agar siswa lebih lama mengigat materi
pelajaran yang dipelajari dengan teknik mencari pasangan kartu yang merupakan
jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana
menyenangkan ( Silberman, 2006: 250).

Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpasangan dan


memainkan kuis kepada teman sekelas . Menurut Hamruni (2011:162)
menyatakan bahwa index card match cara menyenangkan lagi aktif untuk
meninjau ulang materi pelajaran.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas penulis menyimpulkan adalah strategi
pembelajaran index card match adalah strategi untuk meningkatkan kembali apa
yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta kemampuan mereka
dengan tehnik mencari pasangan kartu yang merupakan soal atau jawaban sambil
belajar mengetahui suatu konsep dalam suasana menyenangkan

Metode pembelajaran Index Card Match dapat memupuk kerja sama siswa
dalam penjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu soal dan jawaban yang
ada di tangan mereka. Proses pembelajaran ini akan menarik siswa mencari
pasangan dari kartu mereka dan sambil belajar mengenai suatu konsep dalam
suasana yang menyenangkan.Dalam model pembelajaran ini siswa harus
mengerjakan banyak tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan,
memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari.

Metode pembelajaran Index Card Match membuat siswa lebih terbiasa


aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga aktivitas belajar siswa akan
meningkat. Model pembelajaran ini dapat melatih polo piker siswa karena dengan
model pembelajaran ini agar melatih kecepatan siswa berpikir dalam mempelajari
suatu konsep dengan melalui mencari kartu jawaban dan kartu soal.

1.Langkah-Langkah Penerapan Metode Index Cartd Match


1. Guru membuat potong-potongan kartu sebanyak jumlah siswa yang ada di
Dalam kelas.
2.Guru membangi potongan kartu-kartu tersebut menjadi dua bangian yang sama
3.Pada masing-masing kartu tersebut guru menuliskan pertanyaan dan jawaban
Tentang materi yang akan dipelajari.
4.Guru mengacak semua kartu sehingga akan tercampur antara pertanyaan dan
Jawaban.
5.guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa
6.Guru menjelaskan kepada siswa bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan
Dengan berpasang-pasangan . Separuh jumlah dari siswa akan mendapatkan
Pertanyaan kemudian separuh yang lain akan mendapatkan jawaban.
7.Guru menjelaskan kepada siswa bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan
Dengan berpasang-pasangan separuh dari jumlah akan memdapat pertanyaan
Dan separuhnya lagi mendapatkan jawaban.
8.Guru meminta kepada sisswa agar mereka menemukan pasangannya jika siswa
Sudah menemukan pasangannya, guru meminta kepada mereka agar duduk
Berdampingan. Guru juga menjelaskan kepada mereka agar tidak memberitahu
Materi apa yang mereka dapatkan kepada mereka.
9.Setelah semua siswa menemukan pasangannya dan duduk berdekatan, guru
Meminta kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan
Pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain.
Selanjutnya pertanyaan tersebut akan dijawab oleh teman pasangannya.
10.Guru mengakhiri pelajarannya dengan memberikan kesimpulan.

2.Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Index Card Match


Kelebihan Model Pembelajaran Index Card Match
- Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan proses belajar mengajar.
- Materi yang diajarkan kepada siswa lebih menarik perhatian siswa
- Mampu minciptakan suasana berajar yang aktif dan menyenangkan
- Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan

Kelemahan Model Pembelajaran Index Card Match


- Guru harus meluangkan waktunya
- Membutuhkan waktu yang cukup lama bagi siswa dalam menyelesaikan tugas
- Guru harus memiliki jiwa demokrasi dan keterampilan yang memadai dalam
Hal pengelolahan kelas
BAB III
METODE PENELITIA

3.1.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan diadakan guru adalah penelitian tindakan (actionresearch),


Karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Penelitian ini juga termasuk deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu tehnik
pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai
Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk penilaian kolaboratif dan
didalam proses belajar mengajar di kelas yang bertindak sebagai pengajar adalah
peneliti yang dibantu seorang guru yang bertindak sebagai pengamat.Penanggung
jawab penuh penelitian tindakan adalah peneliti. Tujuan utama dari penelitian tindakan
ini adalah meningkatkan kemampuan siswa menentukan nilai tempat bilangan yang
sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa di kelas dimana peneliti mulai dari
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

3.2. Perencanaan Penelitian


Sebelum pelakukan perbaikan pembelajaran penulis mengadakan persiapan, yaitu:
1.Alat praga, buku sumber belajar, gambar
2.Alat pengumpul data seperti catatan guru dan observasi
3.Teman sejawat yang membantu penulis untuk mengadakan observasi

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan, penelitian
ini menggunkan madel peneletian yang berbentuk spiral dari siklus satu ke siklus
berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan),observation
(pengamatan), dan refleksi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum memasuki
siklus 1 tindakan pendahuluan yang baru identifikasi masalah. Siklus spiral dari
tahap-tahap penelitian tindakan kelas.
3.3 Tempat dan waktu pelaksanaan

1.Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Peneliti ini bertempat di kelas II
SD Negeri 18 Rantau Utara.

2.Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian diadakan pada mata pelajaran matematika
adalah:
Tabel 3.1
No Jadwal Pertemuan 1 Pertemuan ke II

1 Siklus 1 Tanggal,03 November Tanggal,08 November 2021


2021
2 Siklus II Tanggal,10 November Tanggal, 15 November 2021
2021

3.4 Objek Penalitian


Objek penelitian adalah seluruh proses pembelajaran matematika materi nilai
tempat bilangan melalui model pembelajaran Index Card Match pada siswa kelas II
SD Negeri 18 Rantau Utara.

3.5. Subjek Penelitian


Subjek pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas
adalah siswa kelas II (dua) SD Negeri 18 Rantau Utara yang terdiri dari 8 siswa
perempuan dan 6 siswa laki-laki.

3.6. Teknik Analisis Data


Agar mengetahui keefektifan suatu model pembelajaran dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisi data. Pada penelitian ini menggunakan teknik
analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan
tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh
respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktifitas siswa selama proses
pembelajaran.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentasi keberhasilan siswa
setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan
evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung
dengan menggunakan statisti dan dilakukan secara kuantitatif melalui teknik
penskoran.
Peneliti melakukan penjumlahan yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi
dengan jumlah siswa yang ada dikelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes
formatif, dapat dirumuskan :

P=X
Y
P :Nilai Rata-rata
X :Jumlah Semua Nilai Siswa
Y ;Jumlah Siswa

Utuk ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasa belajar yaitu secara perorangan
dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan pembelajaran. Apabila siswa
telah tuntas belajar bila mencapai skor 70% atau nilai 70, dan apabila di kelas tersebut
mendapat 75% maka dinamakan sudah tuntas dan daya serap siswa yang mencapai
lebih dari 70. Untuk menghitung presentasi ketuntasan belajar digunakan rumus
sebagai berikut:
P = Siswa Tuntas Belajar X 100%
Jumlah siswa
Keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah bertanya yang belum dipahami pada
waktu guru menjelaskan materi pelajaran, menentukan jawaban atau soal dari kartu
yang diterima, mencari pasangan dengan tertib, berdiskusi besama pasangan
menyesuaikan dengan kartu soal dan kartu jawaban, membacakan soal dan jawaban
dengan berpasangan untuk semua siswa sebagai laporan. Dengan rentangan: sangat
kurang 1-24= tidak tampa, 25-49=kurang, 50-69=cukup, 70-80=baik, 85-100=sangat
baik.
BAB IV

HASIL PENELITIAN PEMBELAJARAN

4.1 Hasil Pengolahan Data

Data yang diperolehdari hasil pembayaran berupa nilai, pada mata

pelajaranmatematika telah terjadi perbaikan – perbaikan pada setiap siklus yang

ditunjukkan dengan adanya kemajuan dalam menyelesaikan soal – soal latijhan,

sehingga dari siklus 1 dan siklus II mengalami perubahan yang dinilai nya sangat

baik atau cukup sehingga jumlah siswa yang memperoleh nilai yang sangat baik

bertambah banyak.

Sebelum melaksanakan pembelajaran pada siklus 1 guru melaksanakan tes

awal terlebih dahulu. Dan tujuan tes awal ini adalah untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam menentukan nilai tempat bilangan. Ternyata setelah

diadakan tes awal rata –rata skor yang diperoleh siswa jumlahnya sangat rendah.

Adapu data yang diperoleh dari tes awal yang dilakukan adalah yang mencapai

ketuntasan hanya sekitar 34, 21 % sedangkan yang tidak tuntas 65 , 79 % siswa

belum memahami materi pelajaran sehingga siswa tidak termotivasi ingin


mengetahi.

1. Siklus 1

A.Tahapan Perencanaan

Pada tahapan iniadalah mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pembelajara, LKS, Soal tes formatif 1 dan alat – alat pengajar

yang mendukung pelajaran. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi

pengelolahan pembelajaran Index Card Macth dengan pemberian tugas.

B. Tahap Kegiatan dan Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar untuk siklus 1

Dilaksanakan pada tanggal 03 November 2021 di kelas II dengan jumlah

siswa 14.

Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang

telah disiapkan yaitu dengan menggunakan Index Card Match. Guru

menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Setelah itu siswa mendapat

beberapa kartu yang dimana masing – masing kartu berisi soal dengan materi nilai

tempat dan kartu yang berisi jawaban. Setelah siswa mendapatkan kartu kemudian

siswa diberikan kesempatan untuk memikirkan jawaban atau pertanyaan kartu

yang diperolehnya. Sesuai dengan waktu yang ditentukan. Siswa mencari

pasangan kartunya sesuai dengan tugas yang didapat. Siswa berdiskusi


menentukan kecocokan dari kartu mereka bersama dengan pasangannya. Setiap

pasangan melaporkan hasil diskusi dengan cara siswa membacakan soal dan

pasangannya menyebutkan jawabannya.

C. Tahapan Observasi

Pengamatan ( observasi ) dilaksanakan bersamadengan pelaksanakan

proses belajar mengajar. Hasil pengamatan berupa kegiatan yang dilakukan guru

maupun siswa. Pada pertemuan yang pertama sikluds 1 guru belum cukup jelas

dalam memberikan penjelasan kepada siswa untuk kegiatan yang akan dilakukan

oleh guru maupun siswa. Guru kurang memberikan kebebasan kepada siswa

untuk bertanya. Guru juga mengarahkan dan mendampingi siswa mencari

pasangannya sesuai dengan kartu sehingga suasana belajar menjadi riuh apa lagi

sebagian siswa tidak mencari dulu pertanyaan atau jawaban dengan pasangannya

karena guru kurang mengkordinasikan waktunya. Sedangkan beberapa siswa

belum mengerti tugas yang diberikan. Meraka masih belum tahu mau melakukan

apa dan siswa belum termotivasi untuk mengikuti pembelajarannya. Tetapi pada

temuan ke dua guru telah melakukan pembelajaran dengan maksimal dan

memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa sihingga siswa tampak aktif dan

lebih bersemangat. Di pertemuan ke II ini guru sudah memperbaikikekurangannya

yang dipertemuan pertama seperti tertibnya siswa dalam mencari pasangannya

dan dapat menentukn pasangan yang akan dicarinya.


Sedangkan hasil observasi sikap siswa adalah

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Siswa Siklus 1

No Indikator Jumlah siswa % Kategori


aktif
1 Mendengarkan penjelasan 11 siswa 79% Baik
guru

2 Mencari jawaban atau soal 10 siswa 71% Baik


pada kartu yang diterima

3 Mencari pasangan sesuai 12 siswa 86% Sangat baik


dengan kartu yang diterima
4 Berdiskusi bersama 9 siswa 64% Cukup
pasangan menyelesaikan
tugas dengan menggunakan
kartu
5 Melaporkan hasil diskusi 10 siswa 71% Baik
bersama pasangannya.

Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes formatif 1 dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam prose belajar mengajar yang
telah dilakukan. Adapun hasil penelitian pada siklus 1 adalah

TABEL. 4.2 HASIL TES BELAJAR SISWA PADA SIKLUS 1


Nilai Jumlah siswa % Ketuntasan
 70%
90 – 100 2 siswa 14 % 65%

80 – 89 3 siswa 22% 65%

70 – 79 4 siswa 29% 65%

60 – 69 2 siswa 14% 65%

50 – 59 2 siswa 14% 65%

< 50 1 siswa 7% 65%

Jumlah 14 siswa 100%

Dari data nilai di atas bahwa yang masuk kekategori nilai yang sangat baik

atau nilai yang tuntas adalah nilai di atas 70 dan baru mencapai 65 % yang

dimana artinya adalah sebagian kecil pada siklus 1 sudah lebih meningkat dari

pada sebelum adanya perbaikan pembelajaran.oleh karena itu diadakan

siklus II.

C. Refleksi

Setelah mengetahui permasalahan yang menjadi fokus perbaikan pada

pelajaran matematika dengan materi nilai tempat bilangan.kemudian mencoba

memperbaiki proses pembelajaran dan mengidentifikasi factor penyebab

rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaranyang

disampaikan. Dan akhirnya dari hasil refleksi dan diskusi denagan teman

maka ditemukan beberapa penyebabnya sebagai berikut:


1.Guru kurang memberikan contoh dalam penjelasan didalam materi

Pembelajaran.

2.Guru kurang baik dalam mengelola pembelajaran dengan model Index

Card Match.

3.Siswa tidak bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

4. Siswa belum terbiasa dengan strategi pembelajaran yang diterapkan .

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 masih terdapat kekurangan maka perlu

diadakan siklus II.

2.Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini adalah mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari

rencana pembelajaran, lembar kerja siswa, soal tes formatif.

b.Tahap kegiatan dan pelaksanaan.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus ke II dilaksanakan pada tanggal

10 November 2021di kelas II dengan jumlah siswa 14 siswa. Pada proses belajar mengajar

pada siklus 1 kekurangan dan kesalahan dapat teratasi di siklus II. Pada siklus II ini model

pembelajaran yang digunakan adalah Index Card Match pada kegiatan pembelajaran

matematika materi nilai tempat dengan menggunakan kartu.


C. Tahap Observasi

Pengamatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan proses belajar

mengajar. Hasil pengamatan berupa kegiatan yang dilakukan guru maupun siswa. Pada

pertemuan pertama dan siklus II guru sudah jelas memberikan penjelasan yang akan

dilakukan pada siswa. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk bertanya, Guru juga

mengarahkan siswa dalam mencari pasangannya sesuai dengan kartu sehingga suasana tertib

dan teratur dalam mencari soal atau jawaban dari kartunya. Guru memberikan kesempatan

kepada semua siswa untuk melaporkan atau membacakan soal dan jawaban bersama

pasangannya.Siswa sudah termotivasi dengan kegiatan pembelajaran. Pada siklus II guru

telah melakukan kegiatan pembelajaran dengan maksimal dan memberikan pengarahan yang

jelas kepada siswa sehingga siswa aktif dan kreatif.

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Sikap Siswa Siklus II

No Indikator Jumlah Siswa % Kategori


1 Mendengar penjelasan guru 13 Siswa 93% Sangat baik

2 Mencari jawaban atau soal 12 Siswa 86% Sangat baik


pada kartu

3 Mencari pasangan yang 13 Siswa 93% Sangat baik


sesuai dengan kartu yang
diterima

4 Berdiskusi bersama 13 Siswa 93% Sangat baik


pasangan menyelesaikan
tugas sesuai kartu

5 Melaporkan hasil diskusi 11 Siswa 79% Baik


bersama pasangannya

Tabel. 4.4 Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus II

Nilai Jumlah siswa % Ketuntasan


 70 %
90 – 100 5 siswa 35% 93 %

80 – 89 4 siswa 29% 93%


70 – 79 4 siswa 29% 93%

60 – 69 - - 93%

50 – 59 1 siswa 7% 93%

<50 - - 93%

Jumlah 14 siswa 100% 93%

Hsil peningkatan pada siklus II sudah lumayan baik

d. Refleksi

Adanya peningkatan belajar ini karena siswa dapat menentukan soal atau jawaban dan

berdiskusi dengan baik melalui pembelajaran Index Card Match. Dan sebagian besar siswa

dapat menentukan soal dan jawaban. Kemudian siswa sudah bisa mengambil kesimpulan

sendiri. Dalam pembelajaran siklus ke II baik proses pembelajarannya maupun hasil

pembelajarannyameningkat dengan baik karena siswa sudah mampu atau sudah dapat
menentukan nilai tempat.Keberhasilan ini disebabkan oleh:

1.Guru telah maksimal dalam melakukan proses pembelajaran sesuai dengan model

Index Card Match

2.Siswa termotivasi dan gembira mengikuti kegiatan pembelajaran

3.Siswa aktif dalam menentukan soal dan jawaban

4. Siswa aktif mencari pasangan soal atau jawaban dan berdiskusi dengan pasangannya
5. Siswa aktif dan bersungguh-sungguh mengerjakan evaluasi dari guru dengan

Menentukan nilai tempat pada suatu bilangan.

Tabel 4.5 Hasil Tes Awal, Siklus 1 dan Siklus II

No Nama Siswa Nilai Nilai Nilai Peresentasi Siklus Sikl


Tes Siklu Siklu Tes Awal II us 1
Awal 1 s II
1 Alvaro 50 70 85 50% 70% 85%
2 Alysa Noya 45 60 70 45% 60% 70%
3 Arvan 70 80 95 70% 80% 95%
4 Debora 40 45 50 40% 45% 50%
5 Fauzan 45 50 70 45% 50% 70%
6 Gabriel 40 50 70 40% 50% 70%
7 Gisel 70 85 90 70% 85% 90%
8 Ias janika 75 90 100 75% 90% 100
%
9 Jericho 70 75 90 70% 75% 90%
10 Melisa 60 70 80 60% 70% 75%
11 M. Gajali 50 60 75 50% 60% 75%
12 M. Zidane 80 100 100 80% 100% 100
%
13 Padli 60 70 80 60% 70% 80%
14 Rizky 70 80 85 70% 80% 85%
Jumlah yang 6 9 13
tuntas

4.3. Pembahasan singkat mengenai temuaan


1. Dari hasil siklus 1 dan siklus II terdapat peningkatan 4 siswa diatas nilai 70,0
Rata-rata kelas meningkat 11,43 dan ketuntasan meningkat 28 %.
Pembelajaran berhasil menggunakan model pembelajaran Index Card Match.
2. Pada proses belajar mengar ini siswa aktif dan sudah berani menggunakan
pandapatnya dan dapat menyampaikan hasil diskusi dengan kelompoknya
3. Hasil yang diperoleh pada siklus II sudah meningkat dengan baik, Terdapat 13
siswa yang mendapatkan nilai 70,0, dan terdapat 1 siswa nilai 50,0. Rata-rata
kelas 80,07 dan ketuntasan siswa 93%. Adanya peningkatan belajar karena
siswa dapat berjasa dengan baoik melalui model pembelajaran Index Card
Match.Disamping itu siswa dapat menemukan soal dan jawaban sehingga
siswa berpikir dengan kritis dan siswa menjadi lebih aktif dan lebih fokus .
BAB V
KESIMPULAN, SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi siswa dan minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika dengan

materi nilai tempat dapat ditingkatkan dengan melalui model Index Card Match

2.Model pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran matematika dengan materi nilai tempat hal in terbukti nilai

siswa pada siklus 1 dan II mengalami peningkatan.

3.Model pelajaran Index Card Match berhasil membangkitkan keaktifan dan motivasi

siswa dalam pembelajaran matematika materi nilai tempat sehingga hasil belajar

mencapai ketuntasan.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, beberapa hal yang sebaiknya dilakukan

guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran khususnys meningkstksn keaktifan

siswa dalam kelas diantaranya adalah:

1.Guru hendaknya jangan fokus kepada pembelajaran yang menggunakan metode

ceramah saja, akan tetapi menggunakan multi metode seperti demonstrsi, metode

diskusi, metode bermain ,penugasan dan model pembelajaran Index Card Match.

2.Berlatih menerapkan model pembelajaran Index Card Match pada materi yang
Sesuai.

3.Guru harus aktif dalam membimbing siswa dalam berdiskusi

4. Guru aktif membimbing siswa dalam melakukan presentasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto . 2013. Teori belajar dan pembelajaran di Sekolah Dasar . Jakarta ; kencana
Dendy Sugono dkk.2008 Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Fatimah. 2009 Matematika Asyik Dengan Metode Pemodelan. Bandung ;Dar Mizan.
Hamruni. 2009 strategi dan model – model pembelajaran . Yogyakarta: fakultas tarbiyah UIN
sunan kalijaga.
Hisyam Zaini 2012. Strategi pembelajaran Aktif . Yogyakarta :CTSD.
Hopkins, David 2011 panduan guru penelitian tindakan kelas . Yogyakarta Pustaka Pelajar
Kunandar . 2013. Langkah muda penelitian tindakan kelas pengembangan profesi Guru . Jakarta
: Raja eali pers
Makmun kHairani . 2014 . Psikologi Belajar. Yogyakarta :Aswaja pressindo.
Muhibbin Syah. 2012 Psikologi Belajar . Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai