( PKP )
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA ( UT )
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ )
MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
NIM : 855852079
2.Meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar matematika, sehingga siswa aktif dan merasa
Profesional ( PKP )yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada
Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka ( UT ) seluruhnya merupakan hasil karya saya
Sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penuliasan laporan PKP yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah tertulis dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya
saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi,
termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku.
Rantauprapat,04 Desember 2021
Yang membuat pernyataan,
NIRMAYASARI RAMBE
NIM:855852079
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya sampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat nya saya
Meningkatkan Hasail Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Materi Nilai Tempat
Bilangan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match di kelas II SD.Negeri 18
Dalam menyampaikan laporan ini saya menyadari bahwa laporan saya ini jauh dari
Kesempurnaan, tapi berkat dari masukan ibu tutor JULIANA,S.Pd.,M.Pd. laporan ini dapat saya
Selesaikan. Untuk itu saya membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuknk
Kemajuan dunia pendidikan di masa akan datang. Pada kesempatan ini saya mengucapkan
2. Ibu Juliana, M.Pd.,S.Pd. selaku tutor dan supervisor yang selalu membimbing,
3. Ibu HJ.Nurasiyah, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SD.Negeri 18 Rantau Utara yang
telah memberikan waktu dan tempat kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
4. Bapak ibu guru SD.Negeri 18 Rantau Utara yang selasalu siap membantu dan
memberikan dukungan.
Penulis telah menulis laporan ini dengan sedaya upaya penulis miliki. Laporan ini
masih jauh dari sempurna namun penulis meminta maaf. Penulis berharap semoga
laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebihluas dan menjadi sumbangan
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT........................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................1
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................1
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................2
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A.Latar Belakang........................................................................................................................3
B.Identifikasi Masalah................................................................................................................3
C.Batasan Masalah......................................................................................................................5
D.Rumusan Masalah...................................................................................................................5
E.Tujuan Penelitian.....................................................................................................................5
F.Manfaat Penelitian ..................................................................................................................6
Proses belajar sangat membosankan apabila selalu berpusat pada guru. Siswa
Tidak mempunyai kebebasan untuk berkarya atau menunjukkan ide-idenya. Proses
Pembelajaran seperti ini akan berpengaruh besar pada siswa karena pada akhirnya siswa
Tdak dapat menguasai materi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa tidak optimal.
Di dalam proses pembelajaran biasanya yang terlibat adalah guru dan siswa.Guru dan
Siswa berinteraksi untuk menciptakan proses pembelajaran pada setiap materi pelajaran
Yang bertujuan agar siswa dapat memahami materi pembelajaran dan meningkatkan hasil
Belajar siswa. Guru hendaknya mengerti bahwa proses pembelajaran yang disajikan
Seharusnya disesuaikan dengan tahai berpikir siswa agar interaksinya berjlana dengan baik.
Permasalahan yang dirasakan dalam dalam pembelajaran yang berdasarkan refleksi diri
ketika proses pembelajaran dan evaluasi selesai dilaksanakanpada pelajaran matematika materi
nilai tempat bilangan. Dimana pada permasalahan ini didiskusikan dengan beberapa teman
sejawat akhirnya mendapat masukan dari teman sejawat.
Masalah yang diidentifikasikan dapat dijelaskan sabagai berikut. Dalam beberapa kali
memberikan soal latihan dikelas II yang mendapatkan nilai 70 ke atas pada pelajaran
matematika materi nilai tempat bilangan hanya 6 siswa dari 15 siswa.
Selama pembelajaran hanya 40 % siswa yang merani bertanya dan yang memberikan tanggapan
kepada guru.dengan situasi itu dan keadaan proses pembelajaran maka guru mengadakan diskusi
dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi masalahnya.Sesuai dengan diskusi terungkaplah
beberapa masalah seperti:
1. Siswa tidak serius dalam mengikuti pembelajaran matematika materi nilai tempat
bilangan.
2. Siswa tidak berani bertanya kepada guru meskipun belum mengerti
3. Kurangnya motivasi belajar siswa.
4. Strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak tepat pada materi nilai tempat bilangan.
5. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.
1.5. Tujuan
Adapan tujuan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
3. Untuk memperbaiki kinerja guru
1.6. Manfaat
A. Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini yaitu :
Bagi siswa
1. Dapat miningkatkan hasil belajar siswa
2. Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
3. Dapat menghasilkan siswa lebih aktif dan kreatif
4. Dapat menghasilkan siswa lebih percaya diri
Bagi Guru
1.Untuk bahan pertimbangan dalam meningkatkan prestasi siswa dimasa yang akan
Datang.
2.Dapat menyelesaikan tugas dengan cepat
3.Meningkatkan rasa percaya diri guru
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
t teori ilmu jiwa Gestals ( dalam buku psikolog pendidikan. Alisuf Sabri, 1996 : 72 ) :
Belajar bukan hanya sekedar proses asosiasi antara stimulus dengan respon yang
diperkuat dengan koneksi – koneksi atau conditioning dengan melalui latihan – latihan
atau ulangan – ulangan
Kesimpulan pengertian belajar menurut para ahli diatas adalah suatu aktivitas yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan
baru sehingga memungkinkan terjadi perilaku yang relative tetap baik dalam berpikir.
2.1.2. Hasil Belajar
Dalam setiap kegiatan manusia selalu mengharapkan hasil Begitu pula dengan kegiatan
belajar. Pada umumnya hasil karya atau tingkah laku penguasanansuatu materi pelajaran
diukur melalui suatu penilaian.
Melalui kegiatan belajar baik dari segi perlahan akan tercapai perubahan pada individu
yang belajar baik dari segi kognitif (pengetahuan ), afektif ( sikap ),
maupunpsikomotorik ( keterampilan ). Perubahan – perubahan yang terjadi pada diri
individu akibat proses pembelajaran merupakan keberhasilan belajar yang diperoleh,
diamana hasil belajar itu sendiri dapat menggambarkan sejauh mana perubahan itu telah
terjadi pada individu itu sendiri
Menurut Purwono (1990 ) bahwa tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk
menilai hasil – hasil belajar yang telah diberikan oleh guru kepada murid – muridnya atau
dosen kepada mahasiswa dalam jangka waktu tertentu. Sehingga tinggi rendahnya hasil
belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes belajar. Artinya jika tes hasil belajar siswa
rendah, maka hasil belajar pun tinggi.
Mengajarkan matematika tidaklah mudah, Maka dari itu perlu adanya desain
khusus untuk meningkatkankualitas belajarmengajar khususnya pada pelajaran
matematika. Matematika adalah (1) studi pila dan hubungan ( study of patterns and
relationships ) dengan demikian masing-masing able itu akan saling berjalinan satu
dengan yang lain yang membentuknya,(2) cara berpikir ( way of thinking ) yaitu
memberikan strategi untuk mengatur, menganalisis dan mensintesa data atau semua yang
ditemui dalam masalah sehari-hari,(3) suatu seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya
urutan dankonsisten internal, dan (4) sebagai bahasa ( a language ) dipergunakan secara
hati-hati didefenisikan dalam term dan symbol yang akan meningkatkan kemampuan
untuk berkomunikasi akan sains, keadaan kehidupan riil, dan matematika itu sendiri, serta
( 5) sebagai alat ( a tool ) yang dipergunakan olehsetiap orang dalam menghadapi
kehidupan sehari-hari
Pengertian Index Card Match adalah mencari jodoh kartu Tanya dan jawab yang
dilakukan secara berpasanga. Salah satu strategi pembelajaran aktif yang dapat
digunakan oleh seorang guru adalah strategi pembelajaran Index Card Match.
Suprijono (2013: 120) menjelaskan index card match ( mencari pasangan kartu )
adalah suatu strategi yang cukup menyenangkan digunakan untuk memantapkan
pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajari.
Index card match merupakan salah satu strategi yang menyenangkan yang
akan mengajak siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran. Index card
match adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk
kedalam berbagai reviewing ( strategi pegulangan ).index card match ini
berhubungan dengan cara-cara belajar agar siswa lebih lama mengigat materi
pelajaran yang dipelajari dengan teknik mencari pasangan kartu yang merupakan
jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana
menyenangkan ( Silberman, 2006: 250).
Metode pembelajaran Index Card Match dapat memupuk kerja sama siswa
dalam penjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu soal dan jawaban yang
ada di tangan mereka. Proses pembelajaran ini akan menarik siswa mencari
pasangan dari kartu mereka dan sambil belajar mengenai suatu konsep dalam
suasana yang menyenangkan.Dalam model pembelajaran ini siswa harus
mengerjakan banyak tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan,
memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan, penelitian
ini menggunkan madel peneletian yang berbentuk spiral dari siklus satu ke siklus
berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan),observation
(pengamatan), dan refleksi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum memasuki
siklus 1 tindakan pendahuluan yang baru identifikasi masalah. Siklus spiral dari
tahap-tahap penelitian tindakan kelas.
3.3 Tempat dan waktu pelaksanaan
1.Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Peneliti ini bertempat di kelas II
SD Negeri 18 Rantau Utara.
2.Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian diadakan pada mata pelajaran matematika
adalah:
Tabel 3.1
No Jadwal Pertemuan 1 Pertemuan ke II
P=X
Y
P :Nilai Rata-rata
X :Jumlah Semua Nilai Siswa
Y ;Jumlah Siswa
Utuk ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasa belajar yaitu secara perorangan
dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan pembelajaran. Apabila siswa
telah tuntas belajar bila mencapai skor 70% atau nilai 70, dan apabila di kelas tersebut
mendapat 75% maka dinamakan sudah tuntas dan daya serap siswa yang mencapai
lebih dari 70. Untuk menghitung presentasi ketuntasan belajar digunakan rumus
sebagai berikut:
P = Siswa Tuntas Belajar X 100%
Jumlah siswa
Keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah bertanya yang belum dipahami pada
waktu guru menjelaskan materi pelajaran, menentukan jawaban atau soal dari kartu
yang diterima, mencari pasangan dengan tertib, berdiskusi besama pasangan
menyesuaikan dengan kartu soal dan kartu jawaban, membacakan soal dan jawaban
dengan berpasangan untuk semua siswa sebagai laporan. Dengan rentangan: sangat
kurang 1-24= tidak tampa, 25-49=kurang, 50-69=cukup, 70-80=baik, 85-100=sangat
baik.
BAB IV
sehingga dari siklus 1 dan siklus II mengalami perubahan yang dinilai nya sangat
baik atau cukup sehingga jumlah siswa yang memperoleh nilai yang sangat baik
bertambah banyak.
awal terlebih dahulu. Dan tujuan tes awal ini adalah untuk mengetahui
diadakan tes awal rata –rata skor yang diperoleh siswa jumlahnya sangat rendah.
Adapu data yang diperoleh dari tes awal yang dilakukan adalah yang mencapai
1. Siklus 1
A.Tahapan Perencanaan
terdiri dari rencana pembelajara, LKS, Soal tes formatif 1 dan alat – alat pengajar
siswa 14.
beberapa kartu yang dimana masing – masing kartu berisi soal dengan materi nilai
tempat dan kartu yang berisi jawaban. Setelah siswa mendapatkan kartu kemudian
pasangan melaporkan hasil diskusi dengan cara siswa membacakan soal dan
C. Tahapan Observasi
proses belajar mengajar. Hasil pengamatan berupa kegiatan yang dilakukan guru
maupun siswa. Pada pertemuan yang pertama sikluds 1 guru belum cukup jelas
dalam memberikan penjelasan kepada siswa untuk kegiatan yang akan dilakukan
oleh guru maupun siswa. Guru kurang memberikan kebebasan kepada siswa
pasangannya sesuai dengan kartu sehingga suasana belajar menjadi riuh apa lagi
sebagian siswa tidak mencari dulu pertanyaan atau jawaban dengan pasangannya
belum mengerti tugas yang diberikan. Meraka masih belum tahu mau melakukan
apa dan siswa belum termotivasi untuk mengikuti pembelajarannya. Tetapi pada
memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa sihingga siswa tampak aktif dan
Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes formatif 1 dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam prose belajar mengajar yang
telah dilakukan. Adapun hasil penelitian pada siklus 1 adalah
Dari data nilai di atas bahwa yang masuk kekategori nilai yang sangat baik
atau nilai yang tuntas adalah nilai di atas 70 dan baru mencapai 65 % yang
dimana artinya adalah sebagian kecil pada siklus 1 sudah lebih meningkat dari
siklus II.
C. Refleksi
disampaikan. Dan akhirnya dari hasil refleksi dan diskusi denagan teman
Pembelajaran.
Card Match.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 masih terdapat kekurangan maka perlu
2.Siklus II
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini adalah mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
10 November 2021di kelas II dengan jumlah siswa 14 siswa. Pada proses belajar mengajar
pada siklus 1 kekurangan dan kesalahan dapat teratasi di siklus II. Pada siklus II ini model
pembelajaran yang digunakan adalah Index Card Match pada kegiatan pembelajaran
mengajar. Hasil pengamatan berupa kegiatan yang dilakukan guru maupun siswa. Pada
pertemuan pertama dan siklus II guru sudah jelas memberikan penjelasan yang akan
dilakukan pada siswa. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk bertanya, Guru juga
mengarahkan siswa dalam mencari pasangannya sesuai dengan kartu sehingga suasana tertib
dan teratur dalam mencari soal atau jawaban dari kartunya. Guru memberikan kesempatan
kepada semua siswa untuk melaporkan atau membacakan soal dan jawaban bersama
telah melakukan kegiatan pembelajaran dengan maksimal dan memberikan pengarahan yang
60 – 69 - - 93%
50 – 59 1 siswa 7% 93%
<50 - - 93%
d. Refleksi
Adanya peningkatan belajar ini karena siswa dapat menentukan soal atau jawaban dan
berdiskusi dengan baik melalui pembelajaran Index Card Match. Dan sebagian besar siswa
dapat menentukan soal dan jawaban. Kemudian siswa sudah bisa mengambil kesimpulan
pembelajarannyameningkat dengan baik karena siswa sudah mampu atau sudah dapat
menentukan nilai tempat.Keberhasilan ini disebabkan oleh:
1.Guru telah maksimal dalam melakukan proses pembelajaran sesuai dengan model
4. Siswa aktif mencari pasangan soal atau jawaban dan berdiskusi dengan pasangannya
5. Siswa aktif dan bersungguh-sungguh mengerjakan evaluasi dari guru dengan
5.1. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa
1. Motivasi siswa dan minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika dengan
materi nilai tempat dapat ditingkatkan dengan melalui model Index Card Match
2.Model pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran matematika dengan materi nilai tempat hal in terbukti nilai
3.Model pelajaran Index Card Match berhasil membangkitkan keaktifan dan motivasi
siswa dalam pembelajaran matematika materi nilai tempat sehingga hasil belajar
mencapai ketuntasan.
5.2. Saran
ceramah saja, akan tetapi menggunakan multi metode seperti demonstrsi, metode
diskusi, metode bermain ,penugasan dan model pembelajaran Index Card Match.
2.Berlatih menerapkan model pembelajaran Index Card Match pada materi yang
Sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto . 2013. Teori belajar dan pembelajaran di Sekolah Dasar . Jakarta ; kencana
Dendy Sugono dkk.2008 Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Fatimah. 2009 Matematika Asyik Dengan Metode Pemodelan. Bandung ;Dar Mizan.
Hamruni. 2009 strategi dan model – model pembelajaran . Yogyakarta: fakultas tarbiyah UIN
sunan kalijaga.
Hisyam Zaini 2012. Strategi pembelajaran Aktif . Yogyakarta :CTSD.
Hopkins, David 2011 panduan guru penelitian tindakan kelas . Yogyakarta Pustaka Pelajar
Kunandar . 2013. Langkah muda penelitian tindakan kelas pengembangan profesi Guru . Jakarta
: Raja eali pers
Makmun kHairani . 2014 . Psikologi Belajar. Yogyakarta :Aswaja pressindo.
Muhibbin Syah. 2012 Psikologi Belajar . Jakarta : Raja Grafindo Persada.