1. Pendahuluan
Teori-teori Kurikulum
B. Pertimbangan Metodologis
Metodologi yang digunakan di bawah ini terdiri dari analisis pernyataan
tujuan dokumen kurikulum, dipasangkan dengan rekonstruksi tujuan
implisit dalam teks. Ini mirip aktivitas kritik sastra atau sosiolog mencari
(atau lebih tepatnya membangun) untuk struktur makna yang lebih dalam
dalam dokumen. Alat konseptual utama yang digunakan adalah model
ideologi pendidikan. Dilihat melalui lensa ini, asumsi pedagogis dan model
dalam dokumen memberikan bukti utama ideologi yang mendukungnya.
Fokus pada tujuan berarti perhatian yang terbatas pada yang direncanakan,
yang bertentangan dengan kurikulum matematika yang diajarkan dan
dipelajari. Akibatnya, ruang lingkup lebih sempit daripada penelitian
empiris, seperti Robitaille dan Garden (1989), yang mengeksplorasi ketiga
dimensi ini, karena perbedaan mereka dalam praktek.
Fokus bagian ini adalah Laporan Cockcroft (1982), tapi untuk memberikan
sebuah indikasi dari dampaknya terhadap iklim intelektual kami juga
mempertimbangkan dua laporan yang pre dan post-date it.
Kami mengakui bahwa lebih bisa dikatakan secara eksplisit tentang hal ini
... meskipun pertanyaan 'Apakah matematika? " ditujukan secara implisit
melalui dokumen ini.Ini juga tak satupun berharga bahwa bagian yang
relevan dalam hitungan matematika telah memperoleh penerimaan yang
luas
(Her Majesty's Inspektorat, 1987, halaman 2)
Faktanya tak satupun dokumen (Cockcroft, 1982; Her Majesty's
Inspektorat, 1935) menjawab pertanyaan yang dikutip. Keperluan dan
personal menggunakan matematika dibahas dalam Cockcroft (1982),
namun diskusi tidak membedakan atau menyatakan baik pandangan absolut
atau fallibilist tentang sifat matematika. Kesimpulan saya adalah bahwa
pandangan absolutis matematika diasumsikan, dan bahwa setiap perdebatan
filosofis dianggap sebagai tidak relevan dengan matematika sekolah. Hal
ini konsisten dengan filosofi pendidik progresif matematika (juga konsisten
dengan semua tapi tidak dengan ideologi pendidik masyarakat).
Kritik lebih lanjut dilaporkan adalah kurangnya perhatian terhadap
keanekaragaman budaya dan kesempatan yang sama.
tidak dilihat sebagai revisi tujuan, tetapi sebagai refleksi sosial dan
perubahan pendidikan.
Salah satu fitur disampaikan sebagai perbandingan adalah kurangnya
kedalaman di Her Majesty's Inspektorat (1979, 1985, 1987) dibandingkan
dengan Cockcroft (1982). Dokumen lama memuat arahan yang tidak
dibenarkan berdasarkan asumsi yang belum dianalisis, dengan dasar teori
sedikit atau tidak ada. Untuk semua kesalahannya, Cockcroft (1982)
menawarkan analisis sejumlah asumsi sebelumnya yang tidak
dipertanyakan, termasuk fakta novel, dan didirikan pada body utama dari
teori dan penelitian.
A. Konteks Umum
B. Kurikulum Nasional
4. Kesimpulan